A. Judul Modul : Teori Belajar Humanistik, Konstruktivistik, Dan Teori Belajar Sosial
Serta Penerapannya Dalam Kegiatan Pembelajaran
B. Kegiatan Belajar : KB 2
C. Refleksi
1
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
3) Abraham Maslow,
Individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat hirarkis. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk
memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang
sangat terkenal adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki
Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Tingkatan kebutuhan seseorang menurut Maslow adalah sebagai
berikut: (a) kebutuhan fisiologis, (b) Kebutuhan akan rasa aman dan
keselamatan. (c) Kebutuhan untuk diterima dan dicintai. (d)
Kebutuhan akan penghargaan. (e) Kebutuhan akan aktualisasi
4) Jurgen Habermas
Menurutnya, belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu
dengan lingkungannya. Ia membagi tipe belajar menjadi tiga, yaitu; (a)
belajar teknis (technical learning), (b) belajar praktis (practical
learning), dan (c) belajar emansipatoris (emancipatory learning).
2
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
pembelajaran humanistik, sebagaimana dihimpun oleh R. Agung SP dan
Latifatul Choir adalah:
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas;
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat
jelas, jujur, dan positif;
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk
belajar atas inisiatif sendiri;
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses
pembelajaran secara mandiri;
5. Siswa diberi keleluasaan mengemukakan pendapat, memilih pilihannya
sendiri, melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resikonya;
6. Guru menerima keadaan masing-masing siswa apa adanya; dengan tidak
memihak, memahami karakter pemikiran siswa, dan tidak menilai siswa
secara normatif belaka;
7. Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk maju (tampil).
3
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
suatu pengalaman.
Proses dan hasil konstruksi pengetahuan yang telah dimiliki seseorang
akan menjadi pembatas konstruksi pengetahuan yang akan datang.
Pengalaman akan fenomena yang baru menjadi unsur penting dalam
membentuk dan mengembangkan pengetahuan.
4
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
Memperluas kemampuan; 4) Melakukan sesuatu sesuai dengan kapasitas
alaminya;
Teori belajar kokonstruktivistik meliputi tiga konsep utama, yaitu:
1. Hukum Genetik tentang Perkembangan. perkembangan
seseorang melewati dua tataran. Tataran sosial (interpsikologis dan
intermental) dan tataran psikologis (intrapsikologis).
2. Zona Perkembangan Proksimal. Zona Perkembangan
Proksimal/Zona Proximal Development (ZPD) merupakan konsep
utama yang paling mendasar dari teori belajar konstruktivistik
Vygotsky. Setiap anak dalam suatu domain mempunyai ‘level
perkembangan aktual’ yang dapat dinilai dengan menguji secara
individual dan potensi terdekat bagi perkembangan domain.
3. Mediasi. Mediasi merupakan tanda-tanda atau lambang-lambang yang
digunakan seseorang untuk memahami sesuatu di luar pemahamannya.
Tema mediasi semiotik di mana tanda-tanda atau lambang-lambang
yang digunakan seseorang untuk memahami sesuatu diluar
pemahamannya. Mekanisme hubungan antara pendekatan sosiokultural
dan fungsi- fungsi mental didasari oleh tema mediasi semiotik. Artinya
tanda atau lambang beserta makna yang terkandung didalamnya
berfungsi sebagai penghubung antara rasionalitas-sosiokultural
(intermental) dengan individu sebagai tempat berlangsungnyaa proses
mental.
5
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal. Titik
pembelajaran dari semua ini adalah pengalaman- pengalaman tak terduga
(vicarious experiences).
Asumsi awal yang memberi isi sudut pandang teoretis Bandura dalam teori
pembelajaran sosial adalah: (1) Pembelajaran pada hakikatnya berlangsung
melalui proses peniruan (imitation) atau pemodelan (modeling); (2) Dalam
proses imitation atau modeling tersebut, individu dipahami sebagai pihak
yang memainkan peran aktif dalam menentukan perilaku mana yang hendak
ditiru; (3) Imitation atau modeling adalah jenis pembelajaran perilaku
tertentu yang dilakukan tanpa harus melalui pengalaman langsung; (4) Dalam
Imitation atau modeling terjadi penguatan tidak langsung pada perilaku
tertentu yang sama efektifnya dengan penguatan langsung untuk memfasilitasi
dan menghasilkan peniruan; dan (5) Mediasi internal sangat penting dalam
pembelajaran, karena saat terjadi adanya masukan inderawi yang menjadi
dasar pembelajaran dan perilaku yang dihasilkan.
Dengan demikian inti dari pembelajaran modeling adalah: (1) Mencakup
penambahan dan pencarian perilaku yang diamati, (2) Modeling melibatkan
proses-proses kognitif, dengan menyesuaikan diri dengan tindakan orang lain
dengan representasi informasi secara simbolis. (3) Karakteristik modeling
lebih menyukai model yang statusnya lebih tinggi daripada sebaliknya, pribadi
yang berkompeten daripada yang tidak kompeten dan pribadi yang kuat
daripada yang lemah. (4) Manusia bertindak berdasarkan kesadaran tertentu
mengenai apa yang bisa ditiru dan apa yang tidak bisa.
Ada lima kemungkinan hasil dari modeling, yaitu: 1). Mengarahkan perhatian.
2). Menyempurnakan perilaku yang sudah dipelajari. 3). Memperkuat atau
memperlemah hambatan. 4). Mengajarkan perilaku baru. 5). Membangkitkan
emosi.
2 Daftar materi bidang 1. Pandang teoretis Bandura dalam teori pembelajaran sosial
studi yang sulit 2. Inti pembelajaran modelling
dipahami pada modul
6
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
Peta Konsep KB 4