Anda di halaman 1dari 37

DIKSI ATAU PILIHAN

KATA

Oleh :

Dra.Hj.Rusdiaty,A.Md.Kep.M.Pd.
DIKSI ATAU PILIHAN
KATA
Pengertian Diksi ialah pilihan kata.
Maksudnya, kita memilih kata yang tepat
untuk menyatakan sesuatu. Dalam memilih
kata kita tidak dapat lari dari kamus, karena
makna kata yang tepatlah yang diperlukan.
Pemilihan kata harus pula sesuai dengan
situasi dan tempat penggunaan kata-kata
itu.
• Diksi, dalam arti aslinya dan pertama,
merujuk pada pemilihan kata dan gaya
ekspresi oleh penulis atau pembicara.
• Arti kedua, arti "diksi" yang lebih
umum digambarkan dengan enunsiasi
kata - seni berbicara jelas sehingga
setiap kata dapat didengar dan
dipahami hingga kompleksitas dan
ekstrimitas terjauhnya.
• Arti kedua ini membicarakan
pengucapan dan intonasi, daripada
pemilihan kata dan gaya.
• Diksi memiliki beberapa bagian;
pendaftaran - kata formal atau
informal dalam konteks sosial -
adalah yang utama.
• Analisis diksi secara literal
menemukan bagaimana satu kalimat
menghasilkan intonasi dan
karakterisasi,
Contohnya:
• Penggunaan kata-kata yang
berhubungan dengan gerakan fisik
menggambarkan karakter aktif,
• sementara penggunaan kata-kata yang
berhubungan dengan pikiran
menggambarkan karakter yang
introspektif.
• Diksi juga memiliki dampak terhadap
pemilihan kata dan sintaks.
• Diksi merupakan pemilihan kata yang
tepat untuk mempertegas maksud
pembicaraan agar tidak terjadi
kesalah pahaman antara seorang
pembicara dan pendengar tentang
gagasan atau ide yang disampaikan
dalam suatu proses komunikasi.
• Akan terjadi kesalah pahaman
tentang gagasan dan ide jika diksi
yang dipakai tidak sesuai dengan
konteks.
• Hal-hal yang mempengaruhi diksi
berdasar kemampuan pengguna
bahasa .
- Serangkaian kalimat harus jelas dan
efektif sehingga sesuai dengan
gagasan utama
- Cara dari mengimplementasikan
sesuatu kedalam sebuah situasi
- Sejumlah kosakata yang didengar
oleh masyarakat harus benar-benar
dikuasai.
• Fungsi dari diksi :
- Untuk mencegah kesalah pahaman.
- Untuk mencapai target komunikasi
yang efektif
- Untuk melambangkan gagasan yang
di ekspresikan secara verbal.
- Supaya suasana yang tepat bisa
tercipta.
- Membentuk gaya ekspresi gagasan
yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak
resmi) sehingga menyenangkan
pendengar atau pembaca.

• DIKSI BAHASA
Pengertiannya : Pilihan kata atau
memilih kata yang tepat untuk
menyampaikan gagasan atau pokok
pikiran.
• Pilihan kata ini termasuk : pemakaian
gaya bahasa, penggunaan idiom, dan
situasi yang dihadapi
• Contoh akan memperjelas pengertian
pillihan kata dalam konteks sebuah
kalimat :
(1) Kami…. Kebenaran pendapat si A.
(a) menanyakan
(b) bertanya
(c) menanyai
(d) tanyakan
(e) mempertanyakan
• Jawaban yang benar benar (e)
mempertanyakan karena pendapat itu
sudah diketahui oleh si A tetapi
masih diragukannya sehingga ingin
minta penjelasan.
• Ketepan Diksi dalam Bahasa
Menyangkut banyak aspek: kaidah
sintaksis, kaidah makna, kaidah sosial,
dan kaidah karang-mengarang.
MAKNA DENOTATIF DAN
KONOTATIF
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar
secara eksplisit, makna yang sesuai dengan apa
adanya.
Mengandung pengertian dalam sebuah kata secara
obyektif, makna harfiah suatu kata tanpa ada satu
makna yang menyertainya.
Makna denotatif sering juga disebut makna
konseptual dan bersifat umum.
Misalnya kata makan, bermakna memasukkan
sesuatu ke dalam mulut, dikunyah dan ditelan.
Lanjutan ....
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna
yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap
pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan
pada sebuah makna konseptual.
Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman, ia
tidak tetap.
Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional
dan operasional daripada makna denotatif, makna
denotatif adalah makna yang umum sedangkan
makna konotatif adalah makna yang dikaitkan
dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.
Lanjutan....
Makna konotatif adalah makna yang
mempunyai tautan pikiran, perasaan, dan lain-
lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu yang
lebih bersifat pribadi dan khusus.
Kalimat berikut menunjukkan hal itu.
Dia adalah wanita cantik (denotatif)
Dia adalah wanita manis (konotatif)
Nilai kata-kata itu dapat bersifat baik dan
dapat pula bersifat jelek, di pihak lain kata-
kata itu dapat pula mengandung arti
kiasan/idiom/ungkapan.
• Ungkapan (Idiom)
Pengertiannya : bentuk bahasa berupa
gabungan kata yang makna katanya
tidak dapat diuraikan dari makna
unsur gabungan.
Perihal yang menyangkut ungkapan
(idiom): idiomatik
Misalnya : kambing hitam yang
berarti “ orang yang dipersalahkan ”
tidak ada kaitannya dengan (binatang)
kambing yang (berwarna) berbulu
hitam.
lanjutan ….
• Pada dasarnya, ungkapan itu berupa
gabungan kata yang salah satunya
tidak dapat dihilangkan begitu saja.
Contoh:
• Kami datang bertepatan hari ulang
tahunnya.(salah).
• Kami datang bertepatan dengan hari
ulang tahunnya. (Benar)
• Kata yang merupakan satuan bebas
terkecil mempunyai dua aspek, yakni
aspek bentuk atau ekspresi dan aspek
isi atau makna.
• Bentuk bahasa adalah sesuatu yang
dapat dicerna oleh pancaindra, baik
didengar maupun dilihat.
• Isi atau makna adalah segi yang
menimbulkan reaksi atau respon
dalam pikiran pendengar atau
pembaca karena rangsangan atau
stimulus aspek bentuk tadi.
lanjutan….

• Kalau seseorng berkata, “pergi!”


kepada kita, maka akan timbul reaksi
dalam pikiran kita diam sekarang”.
Dengan demikian, kata pergi
merupakan bentuk atau ekspresi dan
isinya atau maknanya merupakan
reaksi seseorang atas perintah tadi.
• Wujud reaksi itu bermacam-macam
yakni: berupa tindakan atau perilaku,
berupa pengertian, serta berupa
pengertian dan tindakan.
• Hal ini bergantung pada apa yang
didengarnya, dengan kata lain respons
akan muncul berdasarkan stimulusnya.
• Dalam berkomunikasi tidak hanya
berhadapan dengan kata, tetapi juga
berhadapan dengan serangkaian kata
yang mengusung amanat
lanjutan ….

• Dengan demikian, ada beberapa unsur


yang terkandung dalam ujaran itu
yaitu :

-pengertian, perasaan, nada, dan tujuan.

Keempat unsur ini merupakan usaha


untuk memahami makna.
a. Pengertian merupakan landasan dasar
untuk menyampaikan sesuatu kepada
pendengar atau pembaca dengan
mengharapkan suatu perilaku;
b.Perasaan merupakan ekspresi
pembicara terhadap pembicaraanya,
hal ini berhubungan dengan nilai rasa
terhdp hal yang dikatakan pembicara;
c.Nada mencakup sikap pembicara atau
penulis kepada pendengarpembacanya;
• d.Tujuan yaitu sesuatu yang ingin
dicapai oleh pembicara atau penulis.
MAKNA UMUM DAN
KHUSUS
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas.
Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih khusus.
Kata ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada
kata mujaer atau tawes.
Kata bunga memiliki acuan yang lebih luas daripada
mawar, melati, dahlia
Kata umum dan kata khusus harus dibedakan dalam
pengacuan yang generik dan spesifik.
Lanjutan....
Hewan-hewan yang termasuk
segolongan, yaitu golongan hewan
mamalia bersifat generik (umum),
misalnya sapi, kerbau, kuda, keledai.
Sedangkan sapi, kerbau, kuda, keledai
adalah kata spesifik (khusus).
KATA KONKRET DAN ABSTRAK
Kata konkret adalah kata yang acuannya mudah
dicerap pancaindra, seperti meja, kursi, mobil, air,
cantik, hangat, wangi, suara.
Kata abstrak adalah kata yang tidak mudah
dicerap pancaindra, seperti gagasan dan
perdamaian. Kata abstrak mampu membedakan
secara halus gagasan yang bersifat teknis dan
khusus.
Akan tetapi jika kata abstrak terlalu diobral dalam
suatu karangan, karangan itu akan menjadi samar
dan tidak cermat.
SINONIM
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada
asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi
bentuknya berlainan.
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada
kesamaan atau kemiripan.
Sinonim dipergunakan untuk mengalih-alihkan
pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga
kalimat itu tidak membosankan, sesuai dengan
kebutuhan dan situasi yang dihadapi.
Lanjutan ....
Kita ambil contoh kata cerdas dan cerdik, keduanya
bersinonim tetapi kedua kata tersebut tidak persis sama.
Kata-kata lain yang bersinonim ialah
agung, besar, raya
mati, mangkat, wafat, meninggal
cahaya, sinar
ilmu, pengetahuan
penelitian, penyelidikan
Kesinonimam kata masih berhubungan dengan masalah makna
denotatif dan makna konotatif.
PEMBENTUKAN KATA
Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar
bahasa Indonesia.
Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan
dasar kata yang sudah ada.
Sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan.
Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kata baru, misalnya
tata daya serba

tata buku daya tahan serba putih


tata bahasa daya pukul serba plastik

hari tutup lepas

hari sial tutup tahun lepas tangan


hari jadi tutup buku lepas landas
Dari luar bahasa Indonesia
terbentuk kata-kata melalui
pungutan kata, misalnya
bank wisata kredit
santai valuta televisi
Kata-kata pungut itu ada yang dipungut
tanpa diubah, tetapi ada juga yang diubah.
Kata-kata pungut yang sudah disesuaikan
dengan ejaan bahasa Indonesia disebut
bentuk serapan.
Bentuk-bentuk serapan
ada empat macam
1.Mengambil kata yang sudah sesuai dengan ejaan
bahasa Indonesia.
bank, opname dan golf
2.Mengambil kata dan menyesuaikan kata itu dengan
ejaan bahasa Indonesia.
subject subjek,
apotheek apotek,
standard standar, dan
university universitas.
3. Menerjemahkan istilah-istilah asing
ke dalam bahasa Indonesia.

starting point titik tolak,


meet the press jumpa pers,
up to date mutakhir,
briefing taklimat, dan
hearing dengar pendapat.
4. Mengambil istilah yang tetap seperti aslinya
karena sifat keuniversalannya.
de facto, status quo, cum laude, dan ad hoc.
Sebuah kata dikatakan baik kalau tepat
arti dan tepat tempatnya, saksama
dalam pengungkapannya, lazim, dan
sesuai dengan kaidah ejaan.
Beberapa contoh pemakaian kata berikut
dapat dilihat:
a. Kata raya tidak dapat disamakan dengan
kata besar,agung. Kata-kata itu tidak
selalu dapat dipertukarkan.
Contoh: masjid raya, rumah besar, hakim
agung.
b. Kata masing-masing dan tiap-tiap tidak
sama dalam pemakaiannya.
Kata tiap-tiap harus diikuti oleh kata
benda, sedangkan masing-masing tidak
boleh diikuti oleh kata benda.
Contoh yang benar:
a) Tiap-tiap kelompok terdiri atas tiga
puluh orang.
b) Masing-masing mengemukakan
keberatannya.
c) Berbagai gedung bertingkat di Jakarta
memiliki gaya arsitektur masing-
masing.
c. Pemakaian kata dan lain-lain harus
dipertimbangkan secara cermat.Kata dan lain-
lain sama kedudukannya dengan seperti,
antara lain,misalnya.
Misalnya :
Bentuk yang salah;
Dalam ruang itu kita dapat menemukan barang-
barang, seperti meja, buku, bangku, dan lain-lain.
Bentuk yang benar;
a. Dalam ruang itu kita dapat menemukan meja, buku,
bangku, dan lain-lain.
b. Dalam ruang itu kita dapat mnemukan barang-
barang, seperti meja, buku dan bangku.
d. Pemakaian kata pukul dan jam harus dilakukan
secara tepat.Kata pukul menunjukkan waktu,
sedangkan kata jam menunjukkan jangka
waktu.

Misalnya :
Seminar tentang kardiologi yang diselenggarakan
oleh Fakultas Kedokteran U.I. berlangsung selama
4 jam, yaitu dari jam 8.00 s.d. 12.00. (Salah)
Seminar tentang kardiologi yang diselenggarakan
oleh Fakultas Kedokteran U.I. berlangsung selama
4 jam, yaitu dari pukul 8.00 s.d. 12.00 (Benar)
e. Kata sesuatu dan suatu
harus dipakai secara tepat .
Kata sesuatu tidak diikuti oleh kata
benda, sedangkan kata suatu harus
diikuti oleh kata benda.
Contoh :
a) Ia mencari sesuatu
b) Pada suatu waktu ia datang dengan
wajah berseri-seri.
f. Kata dari dan daripada
tidak sama pemakaiannya.
Kata dari dipakai untuk menunjukkan asal
sesuatu, baik bahan maupun arah.
Contoh :
a) Ia mendapat tugas dari atasannya.
b) Cincin itu terbuat dari emas.
Kata daripada berfungsi membandingkan.
Contoh :
a) Duduk lebih baik daripada berdiri.
b) Indonesia lebih luas daripada Malaysia.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai