Anda di halaman 1dari 34

PILIHAN KATA

Dosen Pengampu : Widodo, S.Pd., M.Pd.


NIDN : 0308039202

Fakultas Teknik dan Desain


Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
Pilihan Kata

Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata


yang tepat untuk menyatakan ide atau gagasan. Pilihan kata
merupakan unsur yang sangat penting, karena bahasa terjadi
dari kata-kata. Kata-kata ini membentuk kelompok kata,
kalimat,atau pun wacana berdasarkan kaidah bahasa yang
bersangkutan.
Setiap kata terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan
makna. Bentuk merupakan sesuatu yang dapat diindrai,
dilihat, atau didengar. Makna merupakan sesuatu yang dapat
menimbulkan reaksi dalam pikiran kita karena rangsangan
bentuk.
Penggunaan Kata
Kita harus memperhatikan pemakaian kata dan
kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa yang kita gunakan
untuk dapat menghasilkan penggunaan berbahasa yang
baik, benar, dan cermat. Dalam penggunaan kata, yang
terdiri atas bentuk dan makna, kita harus
mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan.
Faktor tersebut sangat berpengaruh pada
penggunaan kata karena kata merupakan tempat
menampung ide atau gagasan. Berdasarkan hal tersebut,
untuk menyatakan gagasan atau ide, kita memerlukan
ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang
kita sampaikan; kesesuaian kata dengan situasi bicara dan
kondisi pendengar atau pembaca.
Ketepatan Pilihan Kata
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan /penggunaan kata, yaitu :
 Kata sebagai Lambang
 Homonim, Homofoni dan Homograf
 Denotasi dan Konotasi
 Kata Abstrak dan Kata Konkret
 Kata Umum dan kata Khusus
 Kata Populer dan Kata Kajian
 Jargon, Kata Percakapan dan Slang
 Perubahan Makna
 Kata Asing dan Serapan
 Kata-kata Baru
Kata sebagai Lambang

Simbol adalah sesuatu yang dapat mewakilkan


ide, perasaan, pikiran, benda dan tindakan.
Kata adalah bagian dari simbol yang hidup dan
digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu.
Kata bersifat simbolis karena tidak mempunyai
hubungan langsung dengan kenyataan yang
diacunya.
Homonim, Homofon, dan Homograf

 Homonim adalah kata yang mempunyai tulisan dan bunyi yang sama, tetapi maknanya berbeda.

contoh : bunga (tumbuhan)       bulan (waktu)                         malang (kota)  


              bunga (bank)               bulan (nama satelit bumi)    malang (nasib)    
 Homofon adalah suatu kata yang mempunyai bunyi yang sama, tetapi tulisan dan maknanya
berbeda.

contoh : bang (kakak)    masa (waktu)    rock (aliran musik)    


                bank (tempat)  massa (berat)     rok (pakaian)
 Homograf adalah suatu kata yang mempunyai tulisan yang sama, tetapi bunyi dan maknanya
berbeda.

contoh : apel (buah)        memerah (warna)         serang (kota)   


               apel (upacara)    memerah (susu sapi)     serang (menyerang)
Denotasi

 Makna denotatif adalah makna:


Makna dalam alam wajar
Makna yang sesuai dengan apa adanya
Makna yang terkandung dalam sebuah kata
secara objektif
Makna konseptual
Makna bersifat umum
 Contoh :
- makan ‘memasukkan sesuatu (padat) ke dalam
mulut’
Konotasi
 Makna konotatif ialah:
- Makna yg timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, atau
kriteria tambahan pada makna konseptual
- Makna asosiatif
- Makna yang terkait dengan situasi dan kondisi
- Makna tambahan
- Makna majas/kias
- Makna sbg tautan pikiran yg menimbulkan nilai rasa ketika
seseorang behadapan dng sebuah kata
- Makna bersifat khusus
 Contoh:
- makan bisa berarti ‘korupsi’ pada “Ia diadili karena makan beton
dalam proyek itu.
Contoh Makna Denotatif-Konotatif

Amelia adalah wanita cantik. (denotatif)


Amelia adalah wanita manis. (konotatif)
Perangainya buruk. (denotatif)
Ia membeli kursi makan satu set. (denotatif
Ia mendapat kursi empuk di kantornya yang
baru. (konotatif)
Kata Abstrak dan Konkret

Kata konkret ialah


- kata yang acuannya mudah dicerap pancaindra
- kata yang digunakan untuk mengungkapkan hal yang
nyata
- kata yang gagasannya gamblang
Kata abstrak ialah
- kata yang acuan sulit dicerap pancaindra
- kata yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan
yang rumit
- kata yang mampu membedakan secara halus
gagasan yang bersifat teknis dan khusus
Contoh Kata Konkret dan Abstrak

Di Jakarta muncul bangunan pencakar langit (konkret)


Manusia memiliki jasmani dan rohani.(konkret)
Setiap orang cinta perdamaian. (abstrak)
Kata Bermakna Umum dan Khusus

Makna umum ialah:


- Makna dari kata yang menjadi superordinat dari kata tertentu
- Makna kata yang memiliki acuan yang luas
- Makna yang luas dan mencakupi
- Makna yang generik
Makna Khusus ialah:
- Makna dari kata yang menjadi subordinat dari kata tertentu
- Makna kata yang memiliki acuan yang sempit
- Makna yang terbatas dan tidak mencakupi
- Makna yang spesifik
- Makna istilahi
KATA UMUM DAN KATA KHUSUS
– Superordinat
(Hipernim)
Warna

– Subordinat
Biru Hijau Pink (Hiponim)
Contoh Makna Umum dan Khusus
Ia memetik sekuntum bunga di taman. (umum)
Ia memetik sekuntum mawar di taman. (khusus)
Orang tuanya membangun rumah di kompleks itu. (umum)
Orang tuanya membangun vila di Puncak. (khusus)
Kata yang Mengalami Perubahan
Generalisasi
Makna
Spesialisasi
Bapak Pendeta
Saudara Sarjana

Ameloratif Peyoratif
Tunakarya Pengangguran

Sinestesia : Wajah Sofi tampak asam karena cintanya


ditolak Willy
Asosiasi : Rijal menyikat habis makanan di kantin fikom
Kata Ilmiah dan Kata Populer

Kata ilmiah adalah kata-kata yang biasa digunakan


dilingkungan ilmiah dan dunia pendidikan pada
umumnya. Kata populer adalah kata yang biasa
digunakan dikalangan masyarakat pada umumnya.
Contohnya sebagai berikut :
Kata ilmiah : Kata populer :
- dampak - akibat, kendala, hambatan
- formasi - susunan
- frustasi - kecewa
- pasien - orang sakit
- volume - isi
- koma - sekarat
Jargon
– Jargon mengandung beberapa pengertian. Pertama, jargon
adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa,
dialek, atau tutur yang dianggap kurang sopan atau aneh.
Kedua, jargon diartikan sebagai bahasa yang timbul dari
percampuran bahasa-bahasa, dianggap sebagai bahasa
perhubungan. Ketiga, jargon diartikan sebagai kata-kata
teknis atau rahasia dalam suatu bidang tertentu.
Kata Slang
– Kata slang adalah kata percakapan yang tinggi atau murni.
Kadang, kata slang dihasilkan dari salah ucap yang
disengaja, atau kadang berupa pengrusakan sebuah kata
biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain.
– Contoh Slang : mana tahan, belum tahu, dia, dan
sebagainya (bersifat sementara)
Kata Percakapan
– kata percakapan adalah kata-kata yang biasa dipakai dalam
percakapan atau pergaulan orang-orang yang terdidik.
Pengertian percakapan ini disini sama sekali tidak boleh
disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar, tidak
terpelihara atau tidak disenangi.
– Bahasa percakapan yang dimaksud disini lebih luas dari
pengertian kat-kat populer, kata-kata percakapan
mencakup pula sebagian kata-kata ilmiah yang biasa
dipakai oleh golongan terpelajar.
Kata Serapan
 Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun.
Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa
penerima pengaruh akan terjadi perubahan-perubahan.

 Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh, ada proses penyerapan yang
terjadi dengan beberapa penyesuaian, dan ada pergeseran baik dalam ucapan
maupun  ejaan antar bahasa pemberi dan penerima pengaruh maupun
pergeseran sistematis.

 Bunyi bahasa dan kosakata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang
bersifat terbuka, dengan sendirinya dalam kontak bahasa akan terjadi saling
pengaruh, saling meminjam atau menyerap unsur asing. Peminjaman ini dilatar
belakangi oleh berbagai hal antara lain kebutuhan, pretise, kurang paham
terhadap bahasa sendiri atau berbagai latar belakang yang lain.
Kata Serapan
 Sebuah huruf tertentu akan berubah menjadi huruf
lainnya begitu kosakata asing itu kita serap menjadi
kosakata Indonesia, sebagian lainnya tidak berubah.
 Contoh : jika ‘ (ain arab) diikuti dengan (a)  menjadi (‘a).
Dalam kaidah bahasa Indonesia diserap menjadi (a) saja.
Seperti kata (manfa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia,
ejaan kata serapannya menjadi (manfaat). (‘asr) diserap
dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi
(asar). (sa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata
kata serapannya menjadi (saat).
Kata Serapan
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika
salah satu syarat di bawah ini terpenuhi, yaitu :
Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan
dengan terjemahan Indonesianya
Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah
tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia
terlalu banyak sinonimnya
Kata Serapan
Secara umum kata serapan itu masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara, yaitu :

Adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara
keseluruhan, contoh : supermarket, plaza, mall.
Adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan
ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, contoh : pluralization –
pluralisasi, acceptability – akseptabilitas.
Penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam
bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia, contoh :
overlap - tumpang tindih, try out - uji coba, psychologist – ahli psikolog.
Kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa
Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi
tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan. Boleh saja kata yang ada dalam
bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata
saja, contoh : Effective – berhasil guna, spare part – suku cadang
Kata-kata Baru
Bahasa berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu dan bidang kehidupan. Demikian pula
bahasa Indonesia. Akhir-akhir ini banyak sekali kata baru yang dikemukakan berbagai pihak.
Sebagian diantaranya telah diterima oleh masyarakat.
Contoh :
1. canggih 6. Pemantauan
2. acak 7. pendekatan
3. kendala 8. terandalkan
4. lahan 9. prakiraan
5. telaah 10. Pascabedah
Kita dapat menggunakan kata-kata seperti itu asal kita tahu dengan tepat makna dan
pemakaiannya. Jika kata itu sudah dibakukan kita dapat menggunakannya tanpa tanda
khusus, tetapi jika kata itu belum dibakukan atau belum dikenal secara luas kita perlu
menggarisbawahi dan memberikan padanannya dalam bahasa asing atau dalam bahasa
Indonesia.
Contoh : Berhari-hari ia memikirkan rancang bangun ‘out line’ karangannya.
Kesesuaian Pilihan Kata
Ada hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
kesesuaian pilihan kata :
 Dalam situasi resmi, kita gunakan kata-kata baku
 Dalam situasi umum, kita gunakan kata-kata umum
 Dalam situasi khusus, kita gunakan kata-kata khusus
 Kata-kata yang bersifat ilmiah tidak harus berbahasa
asing
 Bahasa lisan berbeda dengan bahan tulisan
 Hindari pemakaian kata-kata yang kurang efektif
Nilai-nilai Sosial

 Dalam Memilih kata harus diperhatikan nilai yang berlaku


di masyarakat. Terutama yang berhubungan dengan nilai
sosial harus diperhatikan sopan atau tidak.
Contoh
 Isteri - bini
 Wanita - perempuan
 Pria - laki-laki
 Wafat - mati
Kata Baku dan Tak Baku

 Kata baku adalah sebagai bahasa resmi dan


sebagai kerangka rujukan norma bahasa
indonesia dalam penggunaannya.

 Kata tak baku adalah kata yang tidak sesuai


dengan kaidah mengenai kata dalam
bahasa indonesia. Dalam artikata kata
takbaku adalah kata tidak resmi.
Bahasa Baku

Suatu ragam penggunaan bahasa


yang dilembagakan dan diakui
oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai
bahasa resmi.
Ciri Bahasa Baku
Menurut Anton M. Moeliono ada dua ciri bahasa baku:
1. Mantap
*Untuk mencapai kemantapan perlu diusahakan
penyusunan aturan bahasa yang menyangkut dua
aspek :
a. Bahasa menurut situasi pemakai dan
pemakaiannya.
b. Bahasa menurut strukturnya sebagai sistem
komunikasi.
2. Cendikia
*Bahasa Indonesia harus mampu mengungkapkan
proses pemikiran yang rumit dalam berbagai
bidang ilmu.
Fungsi Bahasa Baku
1. Fungsi pemersatu, karena bahasa
merupakan wahana dan pengungkap
kebudayaan nasional.
2. Fungsi Penanda kepribadian, indonesia
membedakan dirinya dengan menggunakan
bahasa indonesia sebagai identitas bangsa.
3. Fungsi Penambah wibawa, gengsi yang lekat
pada bahasa Indonesia baku menambahkan
wibawa pada setiap orang yang dapat
menguasai bahasa dengan mahir.
4. Fungsi Kerangka acuan, merupakan ukuran
tentang tepat atau tak tepat pemakaian
bahasa dalam situasi tertentu.
Bahasa Tak Baku

Definisi :
Suatu ragam penggunaan bahasa
yang tidak dilembagakan dan
ditandai oleh ciri-ciri yang
menyimpang dari aturan bahasa
baku.
Dipakai dalam situasi tidak resmi.
Contoh-contoh
Baku Tidak Baku Baku Tidak Baku
kemarin kemaren aksesori aksesoris
mengubah merubah aktivitas aktifitas
di samping disamping akuarium aquarium
pertanggungjawab pertanggungan azan adzan
an jawab
belum mengenal belum kenal azas asas
mengonsumsi mengkonsumsi Cina China
mengoordinasi mengkoordinasi Februari Pebruari
menyukseskan mensukseskan ijazah ijasah
kait-mengait kait-mengkait izin ijin
hakikat hakekat memercayai mempercayai
hipotesis hipotesa memengaru mempengaru
hi hi
komersial komersil memerkosa memperkosa
melegalkan melegalisasi zaman jaman
Sasaran Tulisan
 Setiap tulisan ada sasarannya yaitu kelompok masyarakat
kepada siapa tulisan itu ditujukan.
 Cerita anak mempunyai sasaran anak-anak. Karangan
ilmiah ditujukan kepada masyarakat ilmiah.
 Sasaran tulisan akan menentukan ragam bahasa, kalimat,
dan kata-kata yang digunakan.
 Tulisan untuk wanita kata-kata yang digunakan banyak
mengandung kata-kata yang berhubungan dengan wanita.
 Tulisan untuk masyarakat umum akan banyak
menggunakan kata-kata populer
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai