Anda di halaman 1dari 10

UJIAN TENGAH SEMESTER I

Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Harmin, S.Pd., M.Pd.

O L E H

Nama : Ade Andin Alya Putri


NIM : A1I122001
Jurusan : Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
Ujian Tengah Semester

1. Jelaskan 7 hakikat bahasa!


1) Bahasa itu adalah sebuah sistem
Bahasa terdiri dari unsur – unsur yang secara teratur tersusun menurut pola
tertentu dan membentuk satu kesatuan. Sebagai sebuah sistem, bahasa itu
bersifat sistematis dan sistemis. Sistematis artinya bahasa disusun menurut
suatu pola bukan secara acak. Sistemis artinya bahasa itu bukan merupakan
sistem tunggal, tetapi berdiri dari sub-subsistem atau sistem bawahan.

2) Bahasa itu berupa bunyi


Menurut kridalaksana (1983), bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai
akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan
tekanan udara. Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilakn alat ucap
manusia. Namun, tidak semua suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
termasuk bunyi bahasa.

3) Bahasa itu bermakna


Salah satu sifat hakiki dari bahasa adalah bahasa itu bersifat simbolis atau
lambang. Sebagai lambang, bahasa melambangkan suatu pengertian, suatu
konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan melalui wujud
bunyi itu. Dengan kata lain, bahasa memiliki makna. Karena bahasa itu
bermakna, maka segala ucapan yang yang tidak mempunyai makna dapat
disebut bukan bahasa.

4) Bahasa itu bersifat unik


Bahasa dikatakan bersifat unik, artinya setiap bahasa memiliki ciri khas
tersendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa
menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan
kalimat, atau sistem – sistem lainnya.

5) Bahasa itu bervariasi


Anggota masyarakat suatu bahasa biasanya terdiri dari berbagai orang
dengan berbagai status sosial dan latar belakang budaya yang berbeda.
Karena perbedaan tersebut maka bahasa yang digunakan menjadi bervariasi.
Ada tiga istilah dalam variasi bahasa itu :
 Idiolek : Ragam bersifat perorangan.
 Dialek : Variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota
masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu.
 Ragam : Variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tertentu.
Misalnya, ragam baku dan ragam tidak baku.

6) Bahasa itu manusiawi


Alat komunikasi manusia berbeda dengan hewan. Alat komunikasi binatang
bersifat tetap, statis, sedangkan alat komunikasi manusia, yaitu bahasa
bersifat produktif dan dinamis, maka bahasa bersifat manusiawi. Dalam arti
bahasa itu hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia.

7) Bahasa itu bersifat dinamis


Selama manusia hidup sebagai makhluk budaya dan sosial, bahasa tidak
dapat dipisahkan dari aktivitas dan gerak manusia.. Karena keterikatan dan
keterkaitan bahasa itu dengan manusia, maka aktivitas manusia dalam
kehidupan sosial terus berubah, sehingga bahasa menjadi ikut berubah,
menjadi tidak tetap, menjadi dinamis. Perubahan itu dapat berupa
pemunculan kata atau istilah baru, peralihan makna sebuah kata, dan
perubahan – perubahan lainnya.

2. Jelaskan serta berikan contoh:


a. Makna kata umum dan khusus
 Kata umum adalah sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup yang
luas (makna kata umum sifatnya luas) yang mana, kata-kata tersebut
masih dapat diperincikan atau dijabarkan menjadi lebih khusus dan
menjadi lebih sederhana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi
kata umum adalah kata kata yang didalamnya mengandung makna
yang masih bisa untuk dijabarkan.
Contoh : Melihat, binatang, tumbuhan, meraba.
 Kata khusus adalah sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup yang
terbatas (makna kata khusus sifatnya sempit) yang mana, kata-kata
tersebut sudah tidak dapat diperincikan atau dijabarkan lagi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa definisi kata khusus adalah kata kata yang
didalamnya mengandung makna yang tidak bisa untuk dijabarkan lagi.
Contoh : Mangga, kucing, menjinjing, memandang.

b. Makna kata Konkret dan Abstrak


 Kata konkret adalah kata yang acuannya nyata atau dapat diserap oleh
pancaindera,. Kata-kata tersebut dapat dirasakan keberadaannya
melalui indera kita. Dalam karangan ilmiah senantiasa digunakan kata
konkret untuk menghindari acuan yang samar dan tidak cermat.
Contoh : buku, rumah, dan dingin
 Kata abstrak adalah kata yang acuannya tidak dapat diserap oleh
pancaindera. Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan
yang rumit. Di samping itu, kata abstrak dapat membedakan gagasan
yang bersifat teknis dan khusus.
Contoh : demokrasi, reformasi, dan karunia

c. Sinonim
 Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai
makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata
tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Pemakaian
sinonim ini bertujuan agar kalimat yang dihasilkan tidak
membosankan. Di samping itu, pemakaian kata yang bersinonim akan
menghidupkan bahasa seseorang dan memperjelas pesan komunikasi
karena pemakai bahasa dapat memilih bentuk kata mana yang paling
tepat, sesuai dengan kebutuhan dan situasi. Sebagai contoh, kata benar
bersinonim dengan betul. Kedua kata tersebut dapat saling
menggantikan dalam kalimat berikut.
Contoh :
- Dampak = Akibat
- Eksklusif = Tertentu
- Harmonis = Serasi
- Jeda = Jarak

d. Homofon, homograf
 Homofon berasal dari bahasa Yunani, yaitu homos yang berarti ‘sama’
dan phone yang berarti ‘suara atau ucapan’. Kedua kata tersebut
bergabung menjadi homophonos yang berarti “berbicara dalam bahasa
yang sama; terdengar serempak; dengan suara atau nada yang
sama.” Kata homofon hanya memiliki persamaan lafal,
sedangkan ejaan dan maknanya berbeda. Menurut KBBI, arti
homofon adalah kata yang sama lafalnya dengan kata lain,
tapi berbeda ejaan dan maknanya, seperti
Contoh :
- Masa yang berarti ‘waktu’ dan massa yang berarti ‘ukuran
kuantitatif pada besaran fisika’.
- Bank yang artinya ‘tempat menyimpan uang’ dan Bang yang
berarti ‘kakak laki laki’
 homograf memiliki persamaan dalam hal ejaan tapi pelafalannya
berbeda. Jika ditinjau secara etimologis, kata homograf ternyata juga
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu homos yang berarti ‘sama’
dan grapho yang berarti ‘sesuatu yang tertulis’. Kedua kata tersebut
digabungkan menjadi homographos yang berarti dari ‘huruf yang
sama’. Definisi homograf menurut KBBI adalah kata yang
mempunyai persamaan ejaan dengan kata lain, tetapi berbeda lafal
dan maknanya. Contoh dari homograf adalah
Contoh :
- ‘teras’ (têras) yang berarti ‘inti kayu’ dan teras (tèras) yang berarti
‘bagian rumah’
- Apel /apèl/ (upacara) – Apel /apêl/ (jenis buah)

e. Makna kata meluas


Makna meluas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata pada mulanya
hanya memiliki sebuah makna, tetapi kemudian karena berbagai faktor
menjadi memiliki makna-makna lain (Chaer, 2009:140). Kemudian,
menurut Tarigan (2009: 79), generalisasi atau perluasan adalah suatu proses
perubahan makna kata dari yang lebih khusus kepada yang lebih umum, atau
dari yang lebih sempit kepada yang lebih luas.
Contoh :
- Kepala :
Bagian tubuh yang ada di bagian atas (makna asal/menyempit)
Pemimpin atau ketua lembaga (makna sekarang/meluas)
Contoh kalimat : Dia adalah seorang kepala madrasah. (meluas)

f. Makna kata menyempit


Menurut Chaer (2009:142), yang dimaksud dengan perubahan menyempit
adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada mulanya mempunyai
makna yang cukup luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada
sebuah makna saja. Selanjutnya, menurut Tarigan (2009:81), proses
spesialisasi atau pengkhususan penyempitan mengacu kepada suatu
perubahan yang mengakibatkan makna kata menjadi lebih khusus atau lebih
sempit.
Contoh :

- Jurusan :
Arah/tujuan (makna asli/meluas)
Bagian dari pengkajian ilmu (makna sekarang/menyempit)
Contoh kalimat : Anaknya memilih jurusan teknik mesin.
(menyempit)
3. Transkripsikan materi sejarah, kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
yang terdapat dalam video dengan berpedoman pada ejaan bahasa Indonesia
serta kalimat efektif! (melampirkan bukti screnshot)

Sejarah kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia yang kita gunakan sekarang tidak hadir begitu saja di
tengah-tengah kita. Sebagai penutur atau pengguna Bahasa Indonesia, bahasa
yang kita gunakan sekarang ini awal mulanya berasal dari bahasa Melayu.
Dan resmi menjadi Bahasa Indonesia itu pada tanggal 28 oktober tahun 1928,
bertepatan dengan sumpah pemuda atau dikenal dengan Kongres Pemuda II
yang dilaksanakan di Solo. Kongres ini bertujuan untuk menyatukan para
pemuda dari berbagai kalangan di nusantara seperti Jong Ambon, Jong
Celebes, Jong Sumatera dan lain sebagainya yang berkumpul dengan tujuan
yang baik. Dimana di dalam ikrar Sumpah Pemuda tersebut melahirkan yang
nama Sumpah Pemuda yang berisi tiga hal :
- Pertama adalah kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah
yang satu tanah air Indonesia.
- Kedua adalah Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang
satu bangsa Indonesia.
- Ketiga adalah Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa
persatuan bahasa Indonesia jadi Inilah yang disebut dengan nama Sumpah
Pemuda.
Dari tiga hal tersebut, berkaitan dengan masalah bahasa terdapat pada poin
ketiga yaitu kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan
bahasa Indonesia. Ada perbedaan dalam ketiga bagian isi Sumpah Pemuda
tersebut. Pada bagian pertama dan kedua menggunakan kata mengaku
sedangkan pada poin ketiga menggunakan kata menjunjung. Hal ini tentunya
untuk menghargai keberagaman bahasa daerah yang ada di nusantara.
Berdasarkan data kurang lebih ada 700 bahasa yang digunakan di Nusantara.

Apabila kita tidak memiliki Bahasa persatuan maka akan mengalami suatu
hambatan dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Sebagai contoh dalam bidang
pendidikan atau akademis di suatu sekolah atau suatu perguruan tinggi. Bila
didalam ruangan itu terdapat lima siswa yang berasal dari jawa, ambon, bali,
sunda. Maka yang dipahaminya hanyalah bahasa daerah masing-masing. Hal
ini tentunya dapat menimbulkan suatu hambatan dalam berinteraksi satu sama
lain maupun dengan dosen yang mengajar. Akhirnya bahasa Indonesia menjadi
Bahasa nasional sehingga masyarakat Indonesia dapat mudah berinteraksi satu
sama lain dan mendapatkan informasi atau pemahaman berkaitan dengan apa
yang disampaikan oleh orang lain.
Di lihat dari segi asal-muasalnya, Bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu.
Bahasa melayu menjadi asal muasal Bahasa Indonesia karena bahasa ini
sebelumnya telah menjadi lingua franca atau bahasa persaudaraan antara yang
satu dengan daerah yang lain yang berbeda bahasa. Zaman dahulu pedagang
dari daerah satu bisa berdagang dan melakukan kegiatan jual-beli di daerah lain
dengan bahasa Melayu. Bahasa Melayu bila dibandingkan dengan bahasa
daerah lain dalam pemakaiannya mudah diucapkan dan mudah diturunkan, juga
tidak mengenal sistem tingkatan-tingkatan dalam pemakaiannya sehingga
mudah diterima atau mudah digunakan oleh masyarakat di berbagai daerah di
nusantara.

Ejaan dalam bahasa Indonesia yang pertama itu Ejaan van Van Ophuijsen , lalu
berkembang menjadi Ejaan Soewandi Purnawarman. Pada masa pemerintahan
presiden Soeharto berubah menjadi ejaan yang disempurnakan yang kita kenal
sampai sekarang

Kedudukan bahasa Indonesia terbagi dua yaitu


1. Sebagai bahasa nasional
Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa nasional pada tanggal 28
oktober 1928, bertepatan dengan lahirnya Sumpah Pemuda. Di Dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional ini memiliki beberapa fungsi yaitu :
- Pertama sebagai lambang kebanggaan nasional. Kita harus berbangga
sebagai bangsa Indonesia memiliki bahasa Indonesia. Seandainya kita
tidak memiliki bahasa persatuan maka berinteraksi antara satu dengan
daerah yang lain akan sangat rumit. Jadi kita harus merasa berbangga diri
sebagai pemakai bahasa Indonesia.
- Kedua sebagai lambang identitas nasional. Lambang itu tercipta secara
nasional yaitu bahasa Indonesia
- Ketiga sebagai alat satuan. Artinya dengan bahasa dapat menyatukan
keberagaman dari berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial budayanya.

2. Sebagai bahasa negara


Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara diresmikan pada tanggal 18
Agustus 1945. Fungsi bahasa Indonesia bahasa negara yaitu :
- Pertama fungsi bahasa negara itu adalah sebagai bahasa resmi negara.
Apapun yang berkaitan dengan masalah negara wajib menggunakan
bahasa Indonesia, seperti undang-undang, dan peraturan-peraturan yang
menyangkut masalah kehidupan orang banyak wajib menggunakan
bahasa Indonesia. Selain itu wajib gunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan tentunya dalam
kegiatan belajar mengajar wajib menggunakan bahasa. Berdasarkan hasil
rumusan seminar politik bahasa nasional yaitu pada tanggal 25-28
Februari 1975,
- Kedua sebagai bahasa resmi pengantar dalam lembaga-lembaga
pendidikan yang
- Ketiga sebagai bahasa resmi ya di dalam berhubungan tingkat tinggi
nasional untuk kepentingan terencana untuk pelaksanaan pembangunan.
Seperti dokumen surat menyurat resmi yang dikeluarkan pemerintah atau
lembaga-lembaga diusianya harus menggunakan bahasa Indonesia.
Pidato-pidato kenegaraan dalam rangka menunaikan tugas pemerintahan
harus diucapkan atau dituliskan dalam bahasa Indonesia

Bukti Screenshoot :

4. Transkripsikan materi kalimat efektif yang terdapat dalam video dengan


berpedoman pada ejaan bahasa Indonesia serta kalimat efektif! (melampirkan
bukti screnshot)

Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang tidak menimbulkan pemahaman di luar dari
maksud penulisnya. Kalimat yang singkat jelas padat jadi definisi dari kalimat
efektif itu. Kalimat yang ditulis oleh penulisnya ketika dibaca oleh pembaca pesan
atau maknanya itu sama dengan maksud si penulis, artinya tidak melahirkan
pemahaman atau pemaknaan di luar dari apa yang diharapkan oleh penulisnya.
Ciri dari kalimat yang efektif yaitu :

1. Pertama menggunakan kaidah bahasa yang yang benar. Ada bahasa yang baik
dan ada bahasa yang benar. Bahasa yang baik adalah bahasa yang singkat, jelas,
komunikatif, tanpa harus berpedoman pada ejaannya yang jelas. Antara penulis
dan pembaca saling memahami. Sedangkan bahasa yang benar itu adalah bahasa
yang sesuai dengan kaidah bahasa tentunya harus formal dan sistematis
2. Hemat artinya tidak boros menggunakan kata-kata. Tidak boros menggunakan
kata-kata artinya tidak mengulangi kata-kata yang maknanya sama, maksudnya
atau gagasannya sama.
Contohnya : ‘para hadirin sekalian dipersilahkan memasuki ruangan.’ kalimat
tersebut merupakan contoh kalimat yang tidak hemat. Oleh karena itu agar hemat
di hilangkan para dan sekalian menjadi ‘hadirin dipersilahkan memasuki
ruangan’
3. Ketiga adalah ada unsur ketegasan, yaitu adanya unsur penekanan pesan atau
informasi atau gagasan yang disampaikan di dalam kalimat. Biasanya kalimat
yang tegas itu ditandai dengan kata, mengharapkan, menghimbau,
menginstruksikan.
Contoh : ‘seluruh mahasiswa yang mengikuti perkuliahan diwajibkan mengikuti
dengan sungguh-sungguh’.
4. Keempat, cermat. Cermat artinya teliti, teliti memilih kata-kata yang akan
digunakan agar kalimatnya itu tidak bermakna ganda atau ambigu. Jadi dalam
sebuah kalimat agar pesan yang disampaikan bisa sampai kepada pembaca atau
pendengar. Harus menggunakan pemilihan kata yang cermat atau yang teliti,
jangan menimbulkan makna yang ganda.
Contohnya : ‘mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah’
Maka tidak perlu ada kata ‘mahasiswa’ cukup kalimatnya itu ‘perguruan tinggi
yang terkenal itu menerima hadiah’
5. Kelima logis, logis artinya masuk akal. Kalimat itu bisa dipercaya dan bisa
diterima secara akal sehat.
Contoh kalimat yang tidak masuk akal :
- Misalnya ‘hari ini saya mengajar mata kuliah bahasa indonesia’. Agar logis
seharusnya ‘hari ini saya mengajarkan mata kuliah bahasa indonesia’ bukan
‘mengajar mata kuliah bahasa indonesia’.
- Contoh yang kedua, ‘mari kita mulai acara ini waktu tidak bisa dipersingkat
seharusnya malam itu tinggal berapa jam habis waktu jadi seharusnya apa
jangan menggunakan kata mempersingkat atau memanfaatkan waktu yang
ada jadi untuk memanfaatkan waktu yang ada mari kita mulai acara ini
6. Keenam adalah sejajar. Sejajar artinya bentukan-bentukannya itu harus sama
dalam kalimat yang di gunakan. Misalnya menggunakan kata benda maka semua
bentuk kata benda yang bentuk kalimat itu dari aspek susunannya.
Contoh : ‘rudi sedang mengikuti pendidikan dan latihan profesi guru’ nah itu
merupakan contoh kalimat yang tidak parallel, karena kata pendidikan dan
latihan bentuknya sama. Seharusnya pendidikan dan pelatihan bukan pendidikan
dan latihan jadi pasangannya kalau pendidik berpasangan dengan berlatih,
pendidikan berpasangan dengan latihan.
7. Ketujuh adalah padu, artinya memiliki informasi yang utuh dalam
penyampaiannya menyampaikan gagasannya itu harus lengkap jelas jadi
informasinya itu tidak terpecah-pecah.
8. Kedelapan adalah sepadan. Sepadan pola pikir dengan unsur yang ada dalam
kalimat itu.

Unsur ke komunikatifan dalam berbahasa itu sangat penting, karena jika tidak
menimbulkan suatu komunikatifan yang baik dalam berbahasa maka tentunya
penyampaian informasi itu tidak akan sampai sesuai apa yang diharapkan oleh
penulis atau pembicaranya.

Bukti Screenshoot :

Anda mungkin juga menyukai