Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN DIKSI
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, memilih kata yang tepat untuk menyatakan
sesuatu. Dalam memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita
tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan kepada kita tentang
pemakaian kata-kata. Dan makna katalah yang tepatlah yang di perlukan. Kata yang tepat
akan membantu seorang memngungkapkan dengan tepa tapa yang akan di sampaikannya,
baik lisan maupun tulisan. Pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan temapat
penggunaan kata-kata itu.
Fungsi dari diksi antara lain :
1. Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham
terhadap apa yang di sampaikan oleh pembicara atau penulis.
2. Untuk mencapai target komunikasi yang efektif
3. Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal
4. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi,resmi,tidak resmi)
sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca
5. Serangkian kalimat harus jelas dan efektif sehingga sesuai dengan gagasan utama
6. Cara dari mengimplementasikan sesuatu ke dalam situasi
7. Sejumlah kosa kata yang di dengar oleh masyarakat harus benar-benar di kuasai

C. Kata Umum dan Kata Khusus


Kata umum adalah kata – kata yang memiliki makna dan cakupan pemakaian yang lebih
luas. Kata – kata yang termasuk dalam kata umum disebut dengan hipernim. Sedangkan, kata
khusus adalah kata – kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit, atau
disebut juga dengan hiponim.
Pada umumnya, kata umum memiliki beberapa macam kata khusus. Meskipun kata – kata
khusus memiliki bentuk yang berbeda, maknanya tetaplah sama dengan makna kata umum.
Contoh Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum : Melihat
Kata khusus : Menengok, menyaksikan, melirik, memandang, memelototi, mengamati, dan
memperhatikan.

Kata umum : Membawa


Kata khusus : Mengangkat, menjinjing, menggendong, mengangkut, menyeret, membopong,
memanggul.

Kata umum : Hewan peliharaan


Kata khusus : Kucing, anjing, kelinci, marmut, hamster, ikan
Kata umum : Mencintai
Kata khusus : Menyayangi, mengasihi

Kata umum : Indah


Kata khusus : Cantik, menawan, menakjubkan
Setiap kata umum dapat digunakan dalam setiap konteks penggunaan bahasa di dalam
kalimat, sedangkan, kata khusus hanya digunakan dalam konteks - konteks kalimat tertentu.
Dengan kata lain, kata khusus tidak bisa sembarangan digunakan pada kalimat. Oleh karena
itu, pemilihan kata atau diksi dalam kata khusus sangat penting untuk diperhatikan.
Penjelasan Penggunaan Kata Umum dan Khusus
Contoh kalimat :
Ayah melihat adiknya yang sedang dirawat di rumah sakit.
Ayah menengok adiknya yang sedang dirawat di rumah sakit.
Ayah melirik adiknya yang sedang sakit di rumah sakit.
Kalimat di atas memiliki makna umum yaitu, melihat, dan kata khusus, seperti menengok,
dan melirik. Pada kalimat pertama, kata umum masih bisa digunakan sesuai dengan konteks
kalimat di atas. Sedangkan pada kalimat ketiga, kata khusus melirik tidaklah sesuai dengan
konteks kalimat tersebut. Kata khusus yang sesuai adalah menengok pada kalimat kedua.
Contoh Kalimat :
Di bawah ini adalah contoh – contoh kata umum dan khusus dalam kalimat.
1. Mata ibu mengeluarkan air mata ketika mengiris bawang merah.
2. Ketika hari raya tiba, umat muslim memotong sapi dan kambing sebagai hewan
kurban.
3. Adik disuruh ibu untuk memangkas rumput yang sudah tinggi di halaman belakang.
4. Mak Ijah harus membelah kayu terlebih dahulu sebelum memasak nasi.
5. Ibu melihat adik sedang menonton televisi, ayah sedang memeriksa pekerjaan
rumahnya, sedangkan kakak tengah memandangi lukisan yang tergantung di ruang
tamu.
6. Budi menginginkan pensil untuk menulis dan penghapus untuk menghapus
pekerjaannya, kemudian ia pergi ke toko alat tulis di dekat rumahnya.
D. Pengertian Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini
adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang
dikandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna
konseptual. Kata makan, misalanya, bermakna memasukkan sesuatu ke dalam mulut,
dikunyah, dan ditelan. Makna makan seperti itu adalah makna denotatif.
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul dari sikap sosial, sikap
pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan
dalam makna konotatif untung atau pukul.
Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia tidak tetap. Kata kamar kecil
mengacu kepada kamar yang kecil (denotatif), tetapi kamar kecil berarti juga jamban
(konotatif). Dalam hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah suatu makna kata itu denotatif
atau konotatif.
Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional daripada makna
denotatif. Makna denotatif adalah makna yang umum. Dengan kata lain, makna konotatif
adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.
Contoh:
Rumah = gedung, wisma, graha
Penonton = pemirsa, pemerhati
Dibuat = dirakit, dibuat
Makna konotatif dan denotatif berhubungan erat dengan kebutuhan pemakai bahasa.
Makna denotatif ialah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyertainya,
seangkan makna konotatif adalah makna kata yang mempunyai tautan pikiran, perasaan, dan
lain-lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu. Dengan kata lain, makna denotatif adalah
makna yang bersifat umum, sedangkan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus.
Contoh :
Dia adalah wanita cantik (denotatif)
Dia adalah wanita manis (konotatif)
Kata cantik lebih umum daripada kata manis. Kata cantik akan memberikan gambaran
umum tentang seorang wanita. Akan tetapi, dalam kata manis terkandung suatu maksud yang
lebih bersifat memukau perasaan kita.
Di pihak lain, kata-kata itu dapat pula mengandung arti kiasan yang terjadi dari makna
denotatif referen lain. Makna yang dikenakan kepada kata itu dengan sendirinya akan ganda
sehingga kontekslah yang lebih berperan dalam hal ini.
Contoh :
Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh kepercayaan
masyarakat.
Kata membanting tulang (makna denotatif adalah membanting sebuah tulang)
mengandung makna “bekerja keras” yang merupakan sebuah kata kiasan. Kata membanting
tulang dapat kita masukkan ke dalam golongan kata yang bermakna konotatif.
Kata-kata yang dipakai secara kiasan pada suatu kesempatan penyampaian seperti ini
disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang
bermakna konotatif. Kata-kata idiom atau ungkapan adalah sebagai berikut:
Keras kepala
Panjang tangan
Sakit hati

Anda mungkin juga menyukai