Disusun oleh :
Aurellia Ziararkhis Nafreeza (224110405101)
Dasilva Hanifa Hanum (224110405102)
Desi Stiawati (214110401061)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap negara di dunia ini memiliki bentuk negara, tidak terkecuali
Indonesia. Berawal dari sejarah yang panjang atas perebutan kemerdekaan
bangsa Indonesia, melalui perdebatan panjang yang akhirnya sepakat dengan
Negara Kesatuan (unitaris) sebagai bentuk Negara Indonesia.
Negara Kesatuan sendiri ialah suatu Negara yang merdeka dan berdaulat,
dan yang berkuasa hanya satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh
daerah. Pada umumnya Negara Kesatuan menggunakan dua sistem
pemerintahan, adakalanya menggunakan sistem sentralisasi maupun sistem
desentralisasi. Indonesia sendiri menggunakan sistem desentralisasi.
Didalam makalah tersebut akan membahas mengenai pemahaman terkait
konsep hubungan Negara Republik Indonesia dengan warga Negara. Dimana
dalam Negara kesatuan, sistem desentralisasi dibagikan kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri, sedangkan
fungsi pengawasan sebagai tugas pemerintah pusat. Adanya fungsi pengawasan
inilah yang menjadi hubungan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka
Negara kesatuan. Pilihan Negara kesatuan dengan penyelenggaraan
pemerintahan yang didominasi oleh pemerintah pusat, merupakan salah satu
alas an untuk tetap menjaga Negara kesatuan dan integritas bangsa Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
(Adapun kesembilam panitia itu adalah soekarno hatta,wachid
Hasyim,a.maramis,abikusno tjokrosujoso, a kahar mudzakir, h.agus salim,ahmad
soebarjo,moh.yamin.)
2
”Dasar unitarisme sejak Kongres Indonesia Muda (Sumpah Pemuda) 28 Oktober
1928 membuang dasar federalisme dan kebusukan rasa kepulauan atau
kedaerahan (insularisme, provincialisme) dan menanam kesatuan Indonesia atas
dasar persatuan bangsa, daerah tanah air dan bahasa di bawah lindungan satu
bendera Merah-Putih”..2
Jika mengacu pada teori teori modern ,bentuk negara terdapat dua bentuk,
yaitu bentuk negara kesatuan (unitarisme) dan bentuk negara serikat (federal).
Negara kesatuan ialah suatu negara yang merdeka dan berdaulat,seluruh negara yang
berkuasa dalam negara kesatuan hanya pada satu pemerintahan (pusat) yang
mengatur seluruh daerah yang terdapat dalam negara tersebut.
2
m. yamin.proklamasi dan konstitusi republic Indonesia,
(Jakarta,djambatan.1951)hlm.81
3
mbangan evaluasi kurikulum, metode evaluasi kurikulum, dan cara evaluasi
kurikulum.3
3
Hamdi, Evaluasi Kurikulum Pendidikan,2020, Intizam: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam,Vol.4 No.1
4
4) Segala bentuk eksploitasi kekayaan Negara (rakyat) yang ada didaerah
atas nama pusat, harus diikuti dengan ketentuan pembagian hasil antara
pusat dan daerah.(98)
Untuk menjalankan dan menyelenggarakan pemerintahan pusat dan
daerah, pemerintah berpedoman kepada beberapa asas, yaitu (99)
1. Asas Keahlian yaitu dilihat pada susunan pemerintahan pusat.
2. Asas Kedaerahan. Banyaknya kepentingan-kepentingan
pemerintahan pusat sehingga pemerintahan tidak dapat
mengurus kepentingan-kepentingan itu dengan baik, tanpa
berpegang pada asas kedaerahan dalam melakukan
pemerintahan.
Selain asas otonomi, pemerintahan daerah dijalankan berdasarkanasas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan (delegasi). Asas
dekonsentrasi. Merupakan asas yang menyatakan pelimpahan wewenang
dari pemerintahan pusat atau kepala wilayah atau yang lebih tinggi kepada
pejabat- pejabatnya di daerah.
5
Pemerintahan Orde Baru. Suatu hal yang paling memungkinkan untuk
megubah wajah Indonesia baru adalah dengan mereformasi konstitusi dengan
melakukan perubahan terhadap UUD 1945 yang dilakukan empat tahap. Tahapan
yang ke dua memprioritaskan dalam penataan pemerintahan di daerah. Hal
demikian itu tampak pada Pasal 18 yang awalnya hanya terdiri satu Pasal dan
ayatsaja, kini terdapat penambahan Pasal 18 (A,B) berikut dengan penambahan
ayat-ayatnya.
6
sansekerta yang berarti tanah kelahiran ataupun tanah tumpah darah. Dalam
makna ini, desa diartikan asli atau orgin. Pengertian selanjutnya jika “desa”
diartikan ke dalam bahasa Indonesia, maka desa beratikan wilayah hukum di jawa.
Ketika dimasa Orde Baru, terdapat UU No. 5 Tahun 1979 yang mengatur
Tentang Desa, dan lima tahun sebelumnya terdapat UU No.5 Tahun 1974 Tentang
Pokok-Pokok Pemerintahan Di Daerah. pengaturan desa dalam Undang-undang
yang lahir di masa Orde Baru bercorak penyeragaman bentuk desa dan nama, atau
penyeragaman organisasi pemerintahan desa, dan pemerintahan nasional yang
bersfat sentralistik.Pengintegrasian desa ke dalam struktur pemerintahan nasional
menempatkannya sebagai rantai terbawah dari sistem berokrasi pemerintahan
yang sentralistik.
7
Hal ini menjadikan desa sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah pusat
dan subsistem dari negara, sehingga kedudukan desa sebagai kesatuan masyarakat
hukum yang otonom dan otonomi asli semakin pudar dan terkikis dari jati diri
desa sebenarnya.136 Tidak hanya dalam penyeragaman sistem desa saja yang
terdapat dalam UU No.5/79, akan tetapi menurut Mashuri Maschab137 terdapat
beberapa perubahan. Diantaranya,
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang terbentuknya Indonesia, dapat disimpulkan
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan suatu bentuk
Negara yang terdiri atas wilayah yang sangat luas dan tersebar dengan
bermacam perbedaan yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka,
bersatu, berdaulat dan menjunjung keadilan bagi setiap warganya.
. Sistem Negara kesatuan membawa terciptanya aturan yang sama untuk
seluruh warga negaranya, baik di setiap daerah atau desa yang ada di negara
tersebut. Dengan demikian, hukum hukum yang ditegakkan lebih adiluntuk
semua pihak. Aturan yang sama juga dapat meningkatkan persatuan dan
kesatuan di antara warga negara.
. Ada banyak evaluasi yang berkaitan dengan tangga penilaian kurikulum,
namun secara populer mereka merangkum, antara lain, terutama: merancang,
menyiapkan, mengumpulkan data, menganalisis, membuat kesimpulan,
menghasilkan rekomendasi, dan memanfaatkan efek penilaian. demikian pula,
ada taktik untuk evaluasi kurikulum, bersama dengan metode ideal klinis dan
kesempurnaan humanistik.
B. Saran
Oleh karena itu, makalah ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca. penulis mohon maaf jika ada kesalahan
yang dilakukan selama pendidikan makalah ini, karena penulis tidak lepas dari
panggilan yang salah. Oleh karena itu, penulis hanya berharap agar setiap pihak,
khususnya para akademisi, dapat memberikan lebih banyak saran dan kritik untuk
perbaikan makalah ini. penulis berharap bahwa itu adalah finishing yang tepat.
9
DAFTAR PUSTAKA
10