Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI MAKRO

OLEH :
Kelompok 11

M. Iqbal Shobihas S. : 22-0101-007

M. Ilham Fahrurrozi A. : 22-0101-031

Muhamad Nurhuda : 22-0101-044

Moh. Faeshol : 22-0101-060

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS TUBAN
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga,
maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat


tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bagian dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Pak Farhani Kautsar
Nugraha,S.E.,M.S.A.,Ak.,CA selaku dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi
Makro.
Atas bimbingan pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan
kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.

Kami sadar bahwa apa yang dituliskanini memilikisegala kekurangandan


keterbatasan sehingga kami mengharapkan saran dan kritikyangbersifatmem-
bangungunamenyempurnakanmakalahini.

Demikian dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan


kepada semua pihak yangterkaitdalampelaksanaanpembuatanmakalahini.

Tuban,03 Maret 2023 Penulis

Kelompok11

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................iii
BAB 1 : PENDAHULUAN.........................................................1
1.1 Latar belakang masalah.........................................................1
1.2 Rumusan masalah...................................................................2
1.3 Tujuan pembahasan...............................................................2
BAB 2: PEMBAHASAN.............................................................3
2.1 PERKEMBANGAN SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI........3
2.2 MAZHAB DI SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI..........................6
BAB 3: PENUTUP…………………..........................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................11
3.2 Saran...................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pembangunan Ekonomi disuatu Negara memang sudah menjadi sebuah


keharusan yang tidak bisa ditinggalkan atau dikesampingkan karena pada
hakikatnya kesejahteraan yang didambakan oleh suatu bangsa pada umumnya
dilihat dari perekonomian yang ada dan dijalankan di Negara tersebut. Apabila
perekonomian suatu Negara baik atau bahkan sangat baik, maka bisa dikatakan
penduduk di Negara tersebut sudah bisa merasakan kesejahteraan yang dicita-
citakan. Apabila sebaliknya, dengan kata lain perekonomian suatu Negara buruk
(tidak baik), maka penduduk yang ada di Negara tersebut sangat jauh dari
kesejahteraanyangmerekainginkan.
Pembangunan Ekonomi dalam suatu Negara tidak bisa lepas dari pemikiran-
pemikiran Ekonomi. Adanya pemikiran Ekonomi karena permasalahan Ekonomi
yang muncul di masyarakat. Tapi, dalam perjalanan sejarah suatu pemikiran
Ekonomi akan menghadapi situasi dimana pemikiran tersebut tidak dapat
digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena Ekonomi dalam masyarakat, karena
tidak ada pemikiran yang memiliki kebenaran mutlak dan memiliki kelengkapan
mutlak dalam menjelaskan fenomena Ekonomi.
Ekonomi dalam arti aslinya (dalam bahasa Yunani, oikos ilmu ekonomi positif,
oikos nomos atau oikonomia) adalah manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyedi-
aan dan administrasi pendapatan. Akan tetapi sejak baik perolehan maupun penggunaan
kekayaan (sumber daya) secarafu erlu menghindari pemborosan, termasuk pekerja dan pro-
duksinya, maka dalam bahasa modern, ‘ekonomi’ umumnya menunjuk pada prinsip usaha
untuk mencapai, atau metode untuk mencapai, tujuan dengan pengeluaran alat-alat sesedikit
mungkin.

iv
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan sejarah pemikiran ekonomi ?
2. Apa saja mazhab yang ada didalam sejarah pemikiran ekonomi ?

1.3TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui perkembangan sejarah pemikiran ekonomi
3. Mengetahui mazhab yang ada didalam sejarah pemikiran ekonomi

v
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PERKEMBANGAM SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

Sejarah pemikiran ekonomi berkaitan dengan pemikiran dan teori yang berbeda
dalam subjek ekonomidaridulu hingga saat ini. Ini mencakup banyak aliran pemikiran
ekonomi yang berbeda. Pemikiran sejarah ekonomi berkaitan dengan asal mula dan
perkembangan ide-ide ekonomi. Sejarah pemikiran ekonomi meliputi doktrin dan
generalisasi dari berbagai pemikir yang berhubungan dengan fenomena ekonomi. Kemudian
mengalami banyak evolusi dengan kontribusi khusus dari berbagai pemikir yang berdampak
besar pada pemikiran ekonomi masa depan. Pemikiran ekonomi sebagai hasil akumulasi
dari semua pendapat dan keinginan tentang ekonomi terutama dengan kebijakan publik pada
waktu dan tempat yang berbeda. Sejarah pemikiran ekonomi menelusuri sejarah perubahan
sikap. Juga berbicara tentang masalah ekonomi dan berbagai pendekatan untuk masalah
tersebut. Sejarah pemikiran ekonomi sebagai catatan kritis dari perkembangan ide-ide
ekonomi, mencari asal-usulnya, keterkaitan dan manifestasinya. Sejarah pemikiran ekonomi
adalah kajian tentang warisan peninggalan penulis tentang ilmu ekonomi. Sejarah pemikiran
ekonomi berkaitan dengan perkembangan ide-ide ekonomi.
Dalam periode sejarah antara akhir tahun 1500-an dan awaltahun 1700-an, negara
modern besar pertama terbentuk. Konsolidasi kekuatan-kekuatan besar Eropa (Inggris,
Spanyol,Prancis, dan Belanda) disertai dengan serangkaian intervensi ekonomi untuk
mendukungaktivitas komersial mereka. Semua kontribusi ini bersama-sama disebut
“merkantilisme”.Merkantilisme adalah seperangkat aturan, arahan praktis, dan saran
kebijakan ekonomi yang ditujukan kepada penguasa untuk meningkatkan kekayaan suatu
negara. Merkantilismeberpendapat bahwa kekayaan suatu bangsa diukur dengan jumlah
emas dan logam mulia yang dimilikinya. Kekayaan yang terkumpul dengan cara ini
kemudiandigunakan untuk memperkuat aparat militer negara dalam penaklukan wilayah
baru dan penegasan supremasi ekonomi atas negara-negara saingan.Ketika logam mulia
yang mengalir masuk atau keluar suatunegara sebanding dengan penjualan atau pembelian
barang asingnya, kaum merkantilis menyarankan agar penguasa memperkuat perdagangan

vi
internasional, karena premis fundamental merkantilisme adalah mendorong ekspor dan
mencegah impor. Untuk mencapai tujuan ini kaum merkantilis menyarankan agar penguasa
menerapkan proteksionisme perdagangan, kebijakan perdagangan yang diadopsi negara
untuk mencegah impor (pembelian barang dari negara lain) melalui pengenaan bea yang
berat; tujuannya adalah untuk mencegah emas dan logam mulia meninggalkan negara
itu.Perdagangan internasional dianggap sebagai “zero sumgame”: memperkaya satu negara
hanya dapat dicapai dengan memiskinkan negara lain.Jadidalam pertukaran perdagangan,
satu pihak menjadi lebih kaya (pihak yang meningkatkan emas yang masuk ke negara
karena penjualan) dan pihak lainnya menjadi lebih miskin (pihak yang mengurangi pasokan
emasnya karena dihabiskan untuk membeli barang yang tidakdiproduksi di dalam
wilayahnya). Butuh waktu berabad-abad sebelum ide pertukaran pasar ini menghilang (dan
masih belum sepenuhnya hilang).
Sekitar pertengahan abad ke-18fisiokrasi yang berkembang di Prancis
muncul.Diciptakan untuk menekankan tesis dasar aliran pemikiran ini; yaitu memberikan
kekuatan produktif pada alam, atau pada kesuburan tanah. Pertanian menciptakan kekayaan
lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya. Orang yang paling
representatif dari aliran pemikiran ini adalah François Quesnay. Quesnay menjelaskan
bahwa ada arus riil (sirkulasi barang) dan arus finansial (sirkulasi uang): arus barang riil
hanya datang dari tanah, danpertumbuhan ekonomi hanya mungkin terjadi jika produk
pertanian yang diperoleh lebih besar dari yang diperlukan untuk merekonstruksi alat-alat
produksi dan menjamin penghidupan rakyat. Kelebihan produk, atau surplus,
memungkinkan untuk meningkatkanpenggunaan faktor produksi secara bertahap untuk
mendapatkan produksi yang lebih besar di masa depan. Karena tanah saja menghasilkan
kekayaan, para fisiokrat menempatkan tanah sebagai dasar kekayaan suatu bangsa. para
fisiokrat adalah orang pertama yang menganggap kekayaan sebagai arus variabel, bukan
stok barang. Berbeda dengan kaum merkantilis yangmengukur kekayaan suatu negara
berdasarkan emas dan logam mulia yang dimilikinya, parafisiokrat berpendapat bahwa
kekayaan suatu negara harus diukur dengan pendapatan (produit net) ekonomi yang mampu
dihasilkan setiap tahun. Perbedaan antara stok dan aliran ini tetap mendasar bagi ilmu
ekonomi. Bahkan saat ini kekayaan suatu negara tidak diukur dengan stok, dengan emas
yang disimpan di brankas bank, atau dengan jumlah bahan mentah yang dimiliki atau barang
material lainnya. Melainkan berdasarkan produk domestik brutonya, atau jumlah barang dan
jasa yang dapat diproduksi oleh suatu negara tertentu dalam satu tahun.

vii
Pada akhirabad ke-18 dan paruh pertama abad ke-19, Kapitalisme industri menyebar ke
seluruh Eropa.Inggris adalah negara terkemuka di era itu; Revolusi Industri berlangsung di
sana dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Penemuan mesin uap, eksploitasi bentuk-
bentuk energi baru, dan peningkatan transportasi menyebabkan perubahan besar tidak hanya
di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang sosial. Mendirikan pemukiman industri pertama
dan membuka pabrik tidak hanya meningkatkan produksi barang yang, berkat penemuan
teknologi baru, dapat diproduksi dalam jumlah yang lebih besar dengan biaya lebih rendah,
tetapi juga mengubah pengrajin menjadi tenaga kerja. Pemikiran ekonomi yang muncul
dalam skenario sejarah yang berubah ini adalah sebagai berikut.
1. Liberalisme ekonomi. Liberalisme ekonomi adalah teori ekonomi yang menolak
segala intervensi negara, berdasarkan prinsip bahwa pelaku ekonomi harus bebas
mengambil keputusan yang dianggapnya paling tepat.
2. Prinsip “laissez faire”. Mengandaikan tatanan alam di mana sistem ekonomi jika
dibiarkan sendiri secara otomatis cenderung ke arah tenaga kerja terserap penuh.
3. Prinsip kepentingan diri sendiri. Berdasarkan prinsip kepentingan pribadi, dengan
memproduksi dan berdagang untuk memperkaya diri sendiri, individu berkontribusi
untuk memperkaya masyarakat pada saat yang bersamaan.
4. Hukum Say (atau hukum pasar). Menurut hukum Jean Baptiste Say, seorang ekonom
Prancis (1767-1832), produksi barang dan penciptaan pendapatan yang
diakibatkannya menciptakan permintaan yang memungkinkan penjualan atas semua
barang yang diproduksi.
5. Teori nilai kerja. Menurut teori nilai tenaga kerja, nilai suatu barang bergantung pada
jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksinya.Pembagian masyarakat
ke dalam kelas-kelas sosial yang terdefinisi dengan baik. Ekonomi klasik
menganggap masyarakat terbagi menjadi tiga kelas utama:
a. Pengusaha, atau Kapitalis, sebagai pemilik alat produksi. Mereka
mengorganisasi produksi dengan imbalan kompensasi, yang disebut laba,
yang merupakan bagian dari produk yang menjadi hak si kapitalis untuk
mengorganisasi produksi dan memajukan kapital untuk membayar upah
tenaga kerja dan membeli bahan mentah untuk diproses. Laba didefinisikan
sebagai sisa; yaitu, selisih antara hasil penjualan barang-barang yang
diproduksi di satu sisi, dan upah serta sewa di sisi lain;

viii
b. Pemilik tanah. Mereka menyewakan tanah kepadapengusaha dan menerima
ganti rugi yang disebut sewa;
c. Buruh, juga disebut proletariat, di mana anak-anak mereka (prole) adalah
satu-satunya milik mereka. Mereka menerima upah untuk tenaga kerjaan
yang dilakukan, yang disebut upah. Upah ditetapkan pada tingkat subsisten,
atau harga di mana upah cenderung stabil.

2.2 MAZHAB DI SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

Mazhab Skotlandia:Adam Smith, filsuf dan ekonom yang merupakan pendukung


ekonomi klasik paling terkenal dan bergengsi, lahir di Skotlandia pada tahun 1723 dan
hidup sampai tahun 1790. Selama beberapa tahun Smith mengajar logika dan filsafat di
Universitas Glasgow.Karya ekonomi terpenting Smith adalah An Inquiry into the Nature
and Causes of the Wealth of Nations (1776). Ini dianggap sebagai teks sistematis pertama
tentang ekonomi politik, yang melaluinya Smith mempengaruhi para ekonom sepanjang
abad ke-19, dan dalam beberapa hal terus menginspirasi para ekonom hingga saat ini. Karya
tersebut berisi teori ekonomi Smith: kekayaan tidak diciptakan baik dari emas atau tanah,
tetapi dari tenaga kerja. Smith mengembangkan teori yang membedakannya dari kaum
merkantilis dan fisiokrat. Menurut Smith, tenaga kerja adalah sumber dari semua kekayaan
dan nilai barang.Aristoteles membedakan antara dua penggunaan barang yang berbeda.
Sepasang sepatu, misalnya, bisa digunakan untuk berjalan; dalam hal ini sepatu memiliki
“nilai guna”. Namun, sepatu yang sama tidak dapat digunakan untuk berjalan, tetapi untuk
ditukar dengan barang lain; dalam hal ini mereka memiliki “nilai tukar”.Nilai guna
tergantung pada kemampuan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan satu individu, oleh
karena itu nilainya bervariasi dalam hubungannya dengan kebutuhan dan selera orang;
misalnya, sepatu yang sama dapat diapresiasi secara berbeda oleh orang yang berbeda.
Nilai tukar sesuai dengan harga suatu barang; hal ini didasarkan pada data objektif,
karena berasal dari penawaran dan permintaan pasar. Nilai tukar dengan demikian lebih
stabil, karena bergantung pada tenaga kerja yang diperlukan untuk
memproduksinya.Menurut Smith, kedua nilai ini tidak selalu bersamaan. Untuk
menjelaskan hal ini dia mengadopsi apa yang disebut “paradoks air dan berlian”: air
memiliki nilai guna yang tinggi tetapi tidak memiliki nilai tukar; sebaliknya dengan berlian,
yang memiliki nilai tukar yang tinggi tetapi nilai guna yang sangat rendah.Ekonom
menyebut nilai guna sebagai “utilitas”, dan nilai tukar sebagai “harga”. Mengingat
variabilitas dan subjektivitas nilai guna dan dengan demikian ketidakpastiannya, Smith
memilih nilai tukar, yang lebih objektif karena terkait dengan jumlah tenaga kerja manusia.
Embodied labor mengukur nilai suatu barang berdasarkantenaga kerja yang
diperlukan untuk membuatnya. Ini hanya bisa digunakan dalam apa yang dia sebut sebagai
“masyarakat primitif”, yaitu, dalam masyarakat sebelum adanya kepemilikan pribadi atas

ix
sumber daya, dan khususnya modal dan sewa tanah.Ketika sudah ada kepemilikan, maka
tidak lagi demikian. Sebagai contoh, kapitalis yang memiliki alat berburu (busur, anak
panah, dll.) dan pemilik tanah yang memiliki hutan tempat berburu, harga barang (berang-
berang dan rusa) tidak lagi hanya mencakup kerja dalam jam-jam berburu yang diperlukan
untuk memproduksinya, tetapi juga pengembalian modal dan tanah. Komponen-komponen
harga yang ditambahkan pada kerja berwujud ini mewakili jenis-jenis kompensasi
tambahan, yang sejak era Smith dan seterusnya disebut laba atau kompensasi modal, dan
sewa atau kompensasi tanah.Jadi dalam masyarakat yang telah maju melampaui tahapan
primitifnya, yang beberapa dekade kemudian disebut Karl Marx sebagai “masyarakat
kapitalis”, harga tidak lagi sesuai dengan kerja yang diwujudkan, atau “pengupahan” kerja
(yaitu upah ); tetapi juga termasuk keuntungan ( ) dan sewa ( ). Dalam ekonomi pasar, harga
adalah:
P= + +
Bagi Smith, harga dalam ekonomi pasar tidak hanya tenaga kerja saja, jadi
dia menemukan istilah baru dan agak misterius, commanded labor, yang
merupakan jumlah tenaga kerja yang dapat“diperintahkan” atau dibeli oleh suatu
barang di pasar. Maksudnya adalah jika sepasang sepatu berharga 10 pound sterling
dan biaya tenaga kerja satu pound per jam, maka:
= 5( ) + 2( ) + 3( )

Dalam hal ini embodied labor adalah 5, tetapi dengan hasil penjualan sepasang
sepatu di pasar, pemiliknya akan dapat “memerintah” atau membeli tambahan 10 jam
tenaga kerja.Menurut Smith, ini berarti bahwa pasar tidak membutuhkan “kebajikan”, atau
cinta dari dan untuk orang lain; agar berfungsi dengan baik, orang cukup menjaga
kepentingannya sendiri: bukan dari kebaikan tukang daging, pembuat bir, atau pembuat roti,
kita mendapatkan makan malam kita, tetapi dari perhatian mereka pada kepentingan mereka
sendiri.Secara lebih umum, menurut Smith pasar membebaskan manusia dari perbudakan
yang menjadi dasar sistem feodal, yang dicirikan oleh beberapa dermawan (bangsawan,
pendeta, dan pemilik perkebunan besar) dan banyak orang (pengikut dan budak) yang
bergantung pada kemurahan hati segelintir orang.
Untuk menggambarkan manfaat kepentingan individu yang bebas dan
mementingkan diri sendiri, Smith memperkenalkan konsep tangan tak terlihat (invisible
hand); ini adalah gambaran yang juga kita temukan pada tahun 1751 pada penulis lain,
Ferdinando Galiani dari Naples, yang merupakan bagian dari mazhab ekonomi klasik.

Mazhab Neapolitan:Semua ibu kota utama Italia, dari Venesia, Florence hingga
Milan, merupakan pusat vital dan penting dalam perkembangan ilmu ekonomi yang baru
lahir. Naples, bersama dengan Milan, mengambil peran utama. Mazhab ekonomi sipil
Neapolitan harus dipahami dalam seluruh budaya Neapolitan, yang pada dekade awal abad
ke-18 adalah salah satu yang paling aktif dan penting di Eropa. “Ekonomi sipil” adalah
ungkapan yang dipilih Antonio Genovesi untuk risalah ekonomi utamanya, yang disebut

x
Lezioni di economia civile (1765).Dalam karyanya ini Genovesi mengungkapkan gagasan
ekonomi sebagai tempat peradaban dan sarana peradaban untuk meningkatkan
“kesejahteraan” masyarakat. Memang, istilah kunci di mazhab Neapolitan adalah
“kepercayaan”, atau “keyakinan publik”, yang dianggap sebagai prasyarat nyata dari
pembangunan ekonomi. Berbeda dengan Smith, menurut Genovesi kepentingan pribadi saja
tidak secara otomatis mengarah pada berfungsinya pasar dengan baik. Misalnya, Genovesi
mengutip situasi bencana Kerajaan Napoli saat itu; terlepas dari kenyataan bahwa Napoli
adalah negara yang padat penduduk dengan banyak tenaga kerja, dengan iklim yang sejuk
dan tanah yang mudah beradaptasi untuk menanam berbagai tanaman, dan dengan akses
yang baik ke laut, yang ideal untuk perdagangan komersial, tetapi tidak berkembang dengan
kecepatan seperti negara-negara Eropa lainnya, atau setidaknya kota-kota lain di
semenanjung Italia.
Genovesi mengidentifikasi alasan kemiskinan dan ketidakbahagiaan Kerajaan
Napoli sebagai kurangnya kesopanan publik (buon kostum), atau kebajikan sipil dasar yang
terdiri dari saling menghormati dan menghormati kebaikan bersama, di antara
penduduknya.Konsep ini ditegaskan kembali beberapa saat kemudian oleh ahli hukum
Gaetano Filangieri. Sumber daya utama suatu bangsa adalah “kepercayaan pada pemerintah,
hakim, dan warga negara lainnya”. Jadi untuk tradisi ekonomi sipil, “keyakinan publik”
adalah sumber daya utama masyarakat, dan juga untuk pembangunan ekonomi.

Mazhab Milan:Di Milan, hubungan antara kehidupan sipil dan kebahagiaan publik
menjadi tema sentral dari mazhab Lombard. Pemikir utamanya adalah Pietro Verri dan
Cesare Beccaria, dan kemudian Gian Domenico Romagnosi dan Carlo Cattaneo. Mereka
menjadikan Milan sebagai salah satu ibu kota Pencerahan Italia dan tradisi ekonomi
sipil.Keyakinan publik adalah tema inti dari mazhab ekonomi sipil Neapolitan, sedangkan
mazhab Milan memberikan perhatian khusus pada peran “kompetisi sipil” dalam
kebahagiaan publik, serta pentingnya masyarakat sipil yang berprinsip tinggi agar kekuasaan
tidak runtuh.Secara khusus, dua tema tradisi sipil sangat dekat dengan hati orang Milan:
peran hukum yang adil untuk kebahagiaanpublik dan untuk menciptakan nilai barang,
penting untuk dikaitkan dengan kreativitas dan kecerdasan seseorang.

Gian Domenico Romagnosi, penulis Milan lainnya yang menulis tentang ekonomi
dan hukum secara alternatif, juga yakin bahwa tidak ada ekonomi sipil yang dapat eksis
tanpa hukum sipil. Incivilimento (menjadi beradab) adalah slogan dari visi ekonomi dan
sosialnya, dan dalam arti tertentu merupakan kata terakhir dari tradisi yang kemudian
beralih ke abad ke-19. Pemerintahan yang baik seharusnya tidak hanya bertujuan pada
pertumbuhan ekonomi tetapi lebih pada membudayakan penduduknya, karena
mengutamakan pertumbuhan ekonomi daripada pertumbuhan sipil akan berarti
menghasilkan kehancuran dalam masyarakat. Jadi menurut Romagnosi, lebih baik memiliki
pertumbuhan ekonomi yang lebih kecil tetapi melakukannya bersama-sama, sehingga
dengan hukum yang baik, kebajikan sipil, dan kepercayaan publik dapat menopang dampak

xi
perluasan kepentingan ekonomi.Poin berikutnya dari mazhab Milan yang tak kalah menarik
dan inovatif: peran kreativitas dan kecerdasan manusia. Pada abad ke-19 Carlo Cattaneo
adalah orang yang mengembangkan pemikiran ekonomi yang mengkritik ekonom Inggris,
yang mengidentifikasi faktor produktif sebagai elemen kunci pertumbuhan ekonomi.
Cattaneo malah mengajukan orang cerdas sebagai faktor penyebab dalam pembangunan
ekonomi.
Ekonomi Neoklasik. Ilmu ekonomi Smith berkembang sejalan dengan ide-ide awal
Smith; ekonomi adalah tentang kekayaan bangsa bukan tentang individu, pertumbuhan,
pendapatan, dan perdagangan internasional. Namun, ilmu ekonomi mengalami perubahan
radikal dari tahun 1870 hingga 1900 yang membuatnya sangat berubah, hampir terdistorsi,
sedemikian rupa sehingga disebut revolusi neoklasik.
Ilmu ekonomi menjadi universal (misalnya, para ekonom Amerika muncul), dan di
bawah pengaruh ideologi positivis, mengadopsi matematika sebagai bahasa pilihannya
untuk mengungkapkan metodenya. Positivisme adalah orientasi filosofis yang muncul di
Prancis dan menyebar ke seluruh Eropa pada paruh kedua abad ke-19. Positivis
mengidentifikasi pengetahuan berdasarkan data empiris dan metode ilmiah sebagai satu-
satunya bentuk pengetahuan yang sah tentang realitas. Ekonom bukan lagi filsuf utama
seperti misalnya Smith, J.S. Mill, dan Marx, melainkan matematikawan.
Fokus utama studi ekonomi bukan lagi kekayaan bangsa, tetapi perilaku individu.
Dari analisis sistem secara keseluruhan, seperti tenaga kerja, kekayaan, pembangunan, dan
perdagangan, perhatian telah bergeser ke arah analisis perilaku individu, seperti pilihan,
utilitas individu, dan preferensi. Di mana fokus studi klasik pada dasarnya adalah kekayaan
bangsa, fokus neoklasik adalah pada kepuasan individu. Inilah sebabnya mengapa nama
disiplin berubah dari “ekonomi politik”, menjadi “ekonomi”.
Dalam teori nilai utilitas, nilai suatu barang tidak lagi ditentukan oleh jumlah kerja
yang diperlukan untuk memproduksinya, seperti yang dipikirkan oleh para ekonom klasik,
tetapi dari utilitas yang dapat diperoleh seseorang darinya. Sudut pandang bergeser dari
produsen ke konsumen.Sampai revolusi neoklasik, bahasa para ekonom adalah prosa atau
logika, bukan matematika. Paling banyak orang mungkin menemukan beberapa grafik atau
rumus aritmatika sederhana dalam karya mereka, tetapi wacana adalah sarana utama yang
digunakan untuk saling meyakinkan. Ketika para ekonom mulai menggunakan bahasa
matematika, hal itu memiliki dua efek utama. Yang pertama adalah, karena ekspresi teknis
yang berlebihan (kalkulus diferensial dan integral) yang mulai digunakan oleh para
ekonom untuk menulis buku ekonomi mereka, terjadi pemisahan progresif antara ekonom
dan filsuf politik. Yang kedua adalah bahwa ekonomi menjadi semakin mirip dengan ilmu-
ilmu “eksak”, seperti fisika, dan menjauhkan diri dari asal-usul filosofisnya (Smith dan
Genovesi, keduanya adalah profesor filsafat).
Ekonomi sebagai ilmu eksperimental adalah konsekuensi langsung dari
keinginannya untuk lebih dekat dengan fisika dan biologi, ekonomi menjadi ilmu
eksperimental berdasarkan fakta. Inilah sebabnya, dimulai pada paruh kedua abad ke-19,

xii
penelitian statistik berkembang pesat di bidang ekonomi.John Maynard Keynes adalah
seorang ekonom Inggris dalam tradisi Marshallian (yang disebut “Mazhab Cambridge”).
Seiring dengan neoklasik dan Pareto, Keynes juga diasosiasikan dengan “revolusi” karena
membawa ekonomi kembali ke tema-tema penting.Pada tahun 1936 Keynes menerbitkan
buku ekonomi yang paling banyak dibaca dan berpengaruh pada abad ke-20, The General
Theory of Employment, Interest and Money.

xiii
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas tersebut maka bisa ditarik kesimpulan bahwa sejarah
pemikiran ekonomi adalah kajian tentang warisan peninggalan penulis tentang ilmu
ekonomi. Sejarah pemikiran ekonomi berkaitan dengan perkembangan ide-ide ekonomi.
Sejarah pemikiran ekonomi meliputi doktrin dan generalisasi dari berbagai pemikir
yang berhubungan dengan fenomena ekonomi. Kemudian mengalami banyak evolusi
dengan kontribusi khusus dari berbagai pemikir yang berdampak besar pada pemikiran
ekonomi masa depan.
Dalam periode sejarah antara akhir tahun 1500-an dan awal tahun 1700-an, negara
modern besar pertama terbentuk (Merkantilisme) yang berpendapa tbahwa kekayaan suatu
bangsa diukur dengan jumlah emas dan logam mulia yang dimilikinya.Sekitar pertengahan
abad ke-18 fisiokrasi yang berkembang di Prancis muncul. Diciptakan untuk menekankan
tesis dasar aliran pemikiran ini; yaitu memberikan kekuatan produktif pada alam, atau pada
kesuburan tanah. Pada akhir abad ke-18 dan paruh pertama abad ke-19, Kapitalisme industri
menyebar ke seluruh Eropa. Penemuan mesin uap, eksploitasi bentuk-bentuk energi baru,
dan peningkatan transportasi menyebabkan perubahan besar tidak hanya di bidang ekonomi,
tetapi juga di bidang sosial.
Mazhab Skotlandia:Adam Smith. Menurut Smith, tenaga kerja adalah sumber dari
semua kekayaan dan nilai barang.Kunci Mazhab Neapolitan adalah “kepercayaan”, atau
“keyakinan publik”, yang dianggap sebagai prasyarat nyata dari pembangunan ekonomi.
Berbeda dengan Smith, menurut Genovesi kepentingan pribadi saja tidak secara otomatis
mengarah pada berfungsinya pasar dengan baik.Mazhab Milan memberikan perhatian
khusus pada peran “kompetisi sipil” dalam kebahagiaan publik, serta pentingnya masyarakat
sipil yang berprinsip tinggi agar kekuasaan tidak runtuh.
ilmu ekonomi mengalami perubahan radikal dari tahun 1870 hingga 1900 yang
membuatnya sangat berubah, hampir terdistorsi, sedemikian rupa sehingga disebut revolusi
neoklasik. Fokus utama studi ekonomi bukan lagi kekayaan bangsa, tetapi perilaku
individu.Dalam teori nilai utilitas, nilai suatu barang tidak lagi ditentukan oleh jumlah kerja
yang diperlukan untuk memproduksinya, seperti yang dipikirkan oleh para ekonom klasik,
tetapi dari utilitas yang dapat diperoleh seseorang darinya.

3.2 SARAN
Kami harap dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah wawasan serta
pemahaman pembaca sejarah pemikiran ekonomi. Kami menyadari bahwa ada banyak
kesalahan dan kekurangan, untuk itu kami meminta kritik dan saran dari pembaca agar kami
bisa membuat makalah dengan baik.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unissula.ac.id/17550/5/bab%201.pdf
http://repository.ut.ac.id/4045/1/PKOP4310-M1.pdf
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=sejarah+pemikiran+ekonomi&oq=#d=gs_qabs&t=167799761578
2&u=%23p%3DW2DVLWcPZsEJ
Diktat Kuliah Pengantar Ekonomi

xv

Anda mungkin juga menyukai