DISUSUN OLEH :
Pontianak
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat
dan hidayahNya kepada saya sehingga saya mendapatkan kesempatan untuk menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Mengakhiri Kelaparan di Dalam Negeri”.
Adapun makalah ini saya buat selain untuk melengkapi tugas mata kuliah, juga sebagai
sumber informasi kepada masyarakat luas khususnya pada teman-teman kami. Saya juga
mengucapkan terimakasih yang dosen Character Building. Yang telah memberikan saya materi
ini sehingga kami mengerti tentang mangakhiri kelaparan di dalam negeri.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, saya senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
pembaca dan masyarakat luas di masa yang akan datang.
ii
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar---------------------------------------------------------------------------------- ii
Daftar Isi -----------------------------------------------------------------------------------------iii
Bab I Pendahuluan ------------------------------------------------------------------------------ 4
1.1. Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------- 4
1.2. Indentifikasi Masalah ----------------------------------------------------------------- 5
1.3. Maksud dan Tujuan ------------------------------------------------------------------- 6
1.3.1. Maksud --------------------------------------------------------------------------- 6
1.3.2. Tujuan ---------------------------------------------------------------------------- 6
Bab II Tujuan Pustaka ------------------------------------------------------------------------- 7
2.1. Pengertian ( Sustainable Development Goals ) SDGs --------------------------- 7
2.2. Pangertian Kelaparan dan SDG’s “Tanpa Kelaparan” --------------------------- 7
2.3. Tujan SDG’s “Tampa Kelaparan” -------------------------------------------------- 7
2.4. Pengertian Krisis Pangan ------------------------------------------------------------ 8
2.5. Dampak Krisis Pangan --------------------------------------------------------------- 8
Bab III Pembahasan --------------------------------------------------------------------------- 10
3.1. Kondisi Masyarakat Dan Pangan Di Indonesia --------------------------------- 10
3.2. Faktor Indonesia Mengalami masalah Kelaparan Krisis Pangan ------------- 11
3.3. Upaya Mengatasi Kelaparan Dan Krisis Pangan -------------------------------- 12
Bab IV Simpulan dan Saran------------------------------------------------------------------13
4.1. Simpulan-------------------------------------------------------------------------------13
4.2. Saran -----------------------------------------------------------------------------------13
Daftar Pustaka ---------------------------------------------------------------------------------- 14
iii
Bab I
Pendahuluan
4
menjabat sebagai presiden, pernah mendapat penghargaan dari organisasi pangan dunia
FAO sebagai Bapak Pembangunan karena mampu mewujudkan swasembada beras.
Namun kebanggaan ini tampaknya tidak berlangsung lama, karena dalam waktu kurang
lebih hanya selang 3 dekade saja (24 tahun), gelar ini langsung lenyap bak ditelan bumi.
Maka dari itu pada makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana kondisi pangan
di Indonesia yang dikaitkan dengan salah satu SDG’s yaitu Tanpa Kelaparan dan upaya
untuk mencapai tujuan tersebut dan mencapai tujuan SDG’s yang merupakan cita-cita
dunia untuk menciptakan kesejahteraan.
Dengan Zero Hunger dari PBB dalam program SDGs diharapkan dapat
memperbaiki dan mencegah sekat dan batas serta distorsi dalam sebuah pasar pertanian
global, termasuk dengan penghapusan secara mengglobal segala bantuan subsidi ekspor,
sesuai dengan amanat The Doha Developmen Round. (The Doha Development
Round adalah putaran perundingan perdagangan multilateral yang paling terupdate
dibawah naungan Organisasi Perdanngan Dunia (WTO).)
5
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Character Building Semester 3 pada jurusan
Sistem Informasi Akuntansi Universitas Bina Sarana Informatika.
1.3.2. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana kondisi masyarakat dan pangan di indonesia
b. Untuk mengetahui mengapa indonesia yang merupakan negara agraris bisa
mengalami kelaparan dan krisis pangan?
c. Untuk mengetahui bagaimana upaya dalam mengatasi kelaparan dan
permasalah pangan di indonesia
d. Bagaimana aspek pendidikan kewarganegaraan jika dikaitkan dengan masalah
kelaparan dan krisis pangan
6
Bab II
Tinjauan pustaka
7
5. mencegah pembatasan perdagangan dan distorsi di pasar global
8
Selain kelaparan, dampak lain dari krisis pangan yang terjadi di Indonesia adalah
ketergantungan akan impor. Saat ini Indonesia termasuk pengimpor beras terbesar
dengan jumlah 2,5 juta ton beras per tahun. Selain beras juga mengimpor 2 juta ton gula
dan 1,2 juta ton kedelai. Jika ini tidak secepatnya di antisipasi oleh pemerintah, maka
tidak mustahil Indonesia akan mengalami seperti yang terjadi di Negara Haiti yang
menjadi salah satu negara krisis pangan dengan penghasil beras produksi 170.000 ton
beras per tahun masih mengalami krisis pangan. Sementara Indonesia diprediksi akan
mengalami krisis pangan tersebut pada tahun 2017 di 150 kabupaten/kota dari 480
kabupaten/kota di Indonesia melihat populasi penduduk yang menjadi 237 juta jiwa per
2010 serta melihat peristiwa yang terjadi di indonesia mengenai kelangkaan kedelai pada
awal 2008, serta impor beras dan gula begitu juga dengan komoditi pangan lainnya20 . 39
Menurut data hasil sensus pertanian yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada
Mei 2013, telah terjadi penurunan rumah tangga petani dari 31,17 juta pada 2003 menjadi
26,13 juta pada 2013 atau turun 1,75 persen per tahunnya.
9
Bab III
Pembahasan
10
pada beras di luar negeri sehingga ketidakpastian supply dan harganya di pasaran dunia,
dapat berpengaruh secara simultan terhadap masyarakat Indonesia. Apalagi, beras sudah
menjadi tren budaya makan Indonesia. Jika belum makan nasi beras, orang Indonesia bisa
bilang: "saya belum makan", meskipun sudah habis singkong sepiring. (Data FAO
Symposium on Agriculture, Trade and Food Security, Geneva, 23-24 September 2019).
Mahalnya harga beras, secara linier dapat berakibat pada naiknya jumlah penderita
kelaparan, busung lapar atau bahkan mati akibat kelaparan. Jumlah ibu hamil yang kurang
gizi dan ibu menyusui, serta anak-anak yang menderita busung lapar, akan semakin
bertambah. Kematian ibu hamil juga akan menjadi meningkat. Tercatat 307 per 100 ribu
orang ibu hamil, meninggal akibat kekurangan gizi itu, 3 kali lebih besar dari Vietnam, per
tahun 2008. Tak heran bila FAO, sebagai induk organisasi pangan dunia , sudah
memperingatkan jauh-jauh hari (tahun 2001), bahwa setiap hari telah terjadi kematian
sebanyak 24 ribu ibu hamil akibat kelaparan dan penyakit uang diakibatkan pangan. Ironis,
bukan. Padahal ikrar setia FAO adalah memerangi jumlah kelaparan menjadi separuhnya
pada tahun 2015. Namun, seiring dengan krisis pangan ini, angka itu dapat melonjak tajam
mencapai prediksi 122 juta per tahun orang akan mati akibat kelaparan, di seluruh dunia.
Menurut Global Hunger Index 2018, Indonesia dinilai memiliki masalah kelaparan
tingkat serius yang memerlukan perhatian lebih. Dalam laporan tersebut, lembaga nirlaba
Welthungerhilfe dan Concern Worldwide menghitung indeks global kelaparan berdasarkan
empat indikator. Di antaranya adalah kasus kurang gizi dari populasi penduduk, stunting
pada anak usia di bawah 5 tahun, kematian anak di bawah usia 5 tahun, dan anak usia di
bawah 5 tahun yang tidak dirawat dengan baik. Adapun indeks kelaparan di Indonesia
mendapat skor 21,9 dan berada pada tingkat serius untuk ditangani. Namun pengurangan
kemiskinan di Tanah Air dinilai masih rendah. Sementara di kawasan Asia Tenggara,
Thailand dan Malaysia memiliki indeks kelaparan paling rendah atau paling baik. Nilai
indeks pada kedua negara tersebut berada pada level moderat, sedangkan Indonesia hanya
lebih baik dari Kamboja dan Laos
11
Masalah ini berdampak pada penduduk miskin dan semua negara yang mengandalkan pada
impor pangan. Yang kedua adalah masalah jangka panjang yaitu cara dunia memroduksi,
memerdagangkan dan mengomsumsi pangan di tengah terus meningkatnya permintaan,
populasi dan perubahan iklim.
12
Bab IV
4.1. Simpulan
Indonesia walaupun memiliki lahan pertanian yang luas dan disebut sebagai negara
agraris mengalami kondisi krisis pangan yang mengakibatkan indonesia harus rutin dalam
mengimpor beras dengan jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.
Namun ini berdampak pada naiknya harga pangan di pasaran sehingga sebagian
masyarakatnya tidak bisa membeli yang akhirnya mengakibatkan indeks kelaparan indonesia
yang tinggi.
4.2. Saran
Masyarakat indonesia harus mulai menyadari dan mengembangkan potensi lahannya di
bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Kemudian, pemerintah juga harus mulai fokus
pada produksi dalam negeri dengan memberikan fasilitas bagi para produsen, petani, ataupun
yang bergelut di bidang tersebut untuk mendapatkan ilmu dan penerapannya dan bukannya
hanya mengandalkan impor.
13
Daftar Pustaka
Ferrer, V. S. 2018. Zero Hunger dalam Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Tersedia secara
online di https://www.kompasiana.com/vsomaferrer/5b67d3bd5e137310497da6d2/zero-
hunger-dalam-pembangunan-berkelanjutan-sdgs?page=all
Ayuningtyas, A. 2015. Tujuan-tujuan MDGs dalam Bidang Kesehatan di Indonesia. Tersedia
secara online di
https://www.kompasiana.com/nureinhaya/552fe88e6ea834805d8b458a/tujuantujuan-
mdgs-dalam-bidang-kesehatan-di-indonesia
Syamsudin, M. 2019. Akar Masalah yang Menghambat Kedaulatan Pangan Indonesia. Tersedia
secara online di https://www.nu.or.id/post/read/105867/akar-masalah-yang-menghambat-
kedaulatan-pangan-indonesia
Kusuma, H. 2019. 2019. RI Impor Beras 2,25 Juta Ton Sepanjang 2018, Ini Rinciannya.
Tersedia secara online di https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4386820/ri-
impor-beras-225-juta-ton-sepanjang-2018-ini-rinciannya
Kompas.com. 2018. 19,4 Juta Orang Indonesia Tidak Dapat Memenuhi Kebutuhan Pangan.
Tersedia secara online di https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/03/140000126/19-4-
juta-orang-indonesia-tidak-dapat-memenuhi-kebutuhan-pangan?page=all.
Nandini, W. 2019. Kelaparan di Indonesia Perlu Perhatian. Tersedia secara online di
https://katadata.co.id/grafik/2019/01/23/kelaparan-di-indonesia-perlu-perhatian
Strategi Dunia Atasi Kelaparan dan Krisis Pangan. Tersedia secara online di
https://www.hijauku.com/2012/09/04/strategi-dunia-atasi-kelaparan-dan-krisis-pangan/
CNN. 2018. Pemerintah Akui Teknologi Stagnan Jadi Sebab Masalah Pangan. Tersedia secara
online di
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180-327164432-92-286308/pemerintah-akui-
teknologi-stagnan-jadi-sebab-masalah-pangan
Wikipedia. Tersedia secara online di https://id.wikipedia.org/wiki/Kelaparan
14
Gresnews. 2017. Mengenal Krisis Pangan. Tersedia secara online di
http://www.gresnews.com/berita/tips/112827-mengenal-krisis-pangan/
15