DISUSUN OLEH:
NIM : 3150
SEMESTER : IIIC
2021/ 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui faktor dan teori yang mempengaruhi perkembangan
manusia serta agar mahasiswa mengetahui dan memahami sejarah hidup
pribadinya sejak dalam kandungan ibu dan situasi psikologis yang terjadi
ketika ibu mengandungnya.
1.3 MANFAAT
Agar mahasiswa memahami dengan benar faktor yang mempengaruhi
perkembangan hidupnya dari dalam kandungan hingga peristiwa kelahirannya
sampai ke usia dewasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat menjelang kelahiran saya, hubungan kedua orang tua saya rukun dan
harmonis serta saling mencintai dan mengasihi. Namun ada sedikit kendala, dimana
waktu itu kedua orang tua saya sedikit mengalami kendala soal keuangan dimana
pada saat yang bersamaan kedua orang tua saya harus membiayai sekolah kakak-
kakak saya yang lain.
Kelahiran saya ke dunia ini atas kehendak dan kemauan dari orang tua saya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya kemauan dari dalam diri kedua orang tua untuk
menghadirkan seorang putra lagi pada saat itu, dan melalui proses pembuahan akirnya
saya dilahirkan.
Pada saat proses kelahiran saya semuanya berlangsung dengan baik-baik saja
serta lancar. Pada saat kelahira saya, anggota keluarga saya menyabutku denga
sukacita. Ketika aku dilahirkan ayahku berada di dekat ibuku. Setelah dilahirkan, saya
diberi asi oleh ibu saya hingga saya berumur 1 tahun lebih 10 bulan. Jarak
kelahiranku denan kakakku adalah 3 tahun.
2. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif pada manusia mencakup perubahan-perubahan dalam
berpikir, kemampuan berbahasa yang terjadi melalui proses belajar.
3. Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososial berkaitan dengan perubahan-perubahan emosi dan
identitas pribadi individu yaitu bagaimana seseorang berhubungan dengan
keluarga, teman-teman, dan gurunya.
Teori nativisme.
1
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia itu akan ditentukan oleh
faktor-faktor nativus, yaitu faktor-faktor keturunan yang merupakan faktor-faktor
yang dibawah oleh individu pada waktu dilahirkan. Menurut teori ini, seaktu
individu dilahirkan telah membawa sifat-sifat tertentu, dan sifat-sifat inilah yang
akan menentukan keadaan individu yang bersangkutan, sedangkan faktor lain
yaitu lingkungan, termasuk didalamnya pendidikan dapat dikatakan tidak
berpengaruh terhadap perkembangan individu itu. Teori ini dikemukakan oleh
Schopen Hauer (Bigot, kohstamm, potland, 1950). Teori ini menimbulkan
pandangan bahwa seakan-akan manusia telah ditentukan oleh sifat-sifat
sebelumnya, yang tidak dapat diubah, sehingga individu akan sangat tergantung
kepada sifat-sifat yang diturunkan oleh orang tuanya.
Teori empirisme.
1
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan seorang individu akan ditentukan
oleh empirinya atu pengalaman-pengalamanya yang diperoleh selama
perkembangan individu itu. Dalam pengertian itu, penglaman termasuk juga
pendidikan yang diterimah oleh individu yang bersangkutan. Menurut teori ini,
individu yang dilahirkan itu sebagai kertas atau meja yang putih bersih yang
belum ada tulisan-tulisanya. Teori empirisme ini, dikemukakan oleh Jhon Locke,
juga sering dikenal dengan teori tabularasa, yang memandang keturunan atau
pembawaan tidak mempunyai peranan.
Teori Konvergensi
Teori ini merupakan teori gabungan ( konvergensi) dari kedua teori tersebut
diatas, yaitu suatu teori yang dikemukakan oleh Wiliam Stern. Menurutnya
pembawaan, pengelaman dan lingkungan mempunyai peranan yang penting
didalam perkembangan individu. Perkembangan individu akan ditentukan baik
oleh faktor yang dibahwa sejak lahir (faktor endogen) maupun faktor lingkungan
(termasuk pengalaman dan pendidikan) yang merupakan faktor eksogen. Dari
uraian diatas dapat dikemukakan bahwa perkembangan individu itu akan
ditentukan baik oleh faktor pembawaan (dasar atau faktor endogen, maupun oleh
faktor keadaan atau lingkungan atau eksogen).
BAB 111
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Manusia merupakan makhluk yang sempurna dan istimewah. Seiring berjalannya waktu,
manusia mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan tingkat usianya
serta mengalami perubahan-perubahan dalam diri, baik dalam bentuk fisiologis maupun
dalam bentuk psikologis. Setiap manusia pasti mengalami perkembangan tahap demi tahap
yang terjadiselama rentang kehidupannya. Perkembangan tersebut dapat terjadi pada
beberapa aspek, yaitu perkembangan secara fisik, kognitif, sosial dan emosional. Setiap
perkembangan itu tidak lepas atau tidak luput dari pengaruh faktor hereditas atau bawaan
lahir.
Bahwa setiap kita manusia pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik itu
secara fisik maupun secara psikologis. Dimana setiap perkembangan itu mampu kita gunakan
dengan sebaik-baiknya guna demi kebahagiaan kita serta orang disekitar kita. Perkembangan
itu baik fisik maupun psikologis akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan
usia kita.