Anda di halaman 1dari 26

PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN
ANAK
Oleh : Dian Novita Siswanti, S.Psi., M.Si., M.Psi., Psikolog

Fakultas Psikologi
Universitas Negeri Makassar

2019
Psikologi Perkembangan

Studi mengenai pertumbuhan,


perkembangan dan perubahan perilaku di
mulai sejak dalam kandungan hingga
lanjut usia
Psikologi Perkembangan
Mempelajari perkembangan manusia
dari konsepsi sampai akhir hidup (Life
span perspective), dimana melibatkan
proses biologis (kematangan fisik -
motorik), kognitif (kemampuan
berpikir, intelektual), kemampuan
bicara, sosioemosional (perubahan
arah interaksi, perubahan emosi dan
kepribadian).
Tujuan :
Mengetahui segala perubahan yang terjadi
pada anak dari masa konsepsi s/d anak,
pada aspek kognitif, emosi, motorik, sosial
dan perilaku.
Mengetahui proses yang terjadi yang
mengakibatkan terjadinya perubahan,
sehingga dapat diketahui dengan jelas
mengapa dan bagaimana perubahan
tersebut terjadi.
Tujuan :
Dengan memahami perubahan yang terjadi
maka dapat memahami kondisi anak serta dapat
mengetahui bagaimana cara memperlakukan
anak.
Mengetahui perkembangan anak secara normal
sehingga jika ada perkembangan yang tidak
normal dapat segera diketahui.
Terminologi
Perkembangan : perubahan ke arah semakin
maju, kompleks dan menuju ke kesempurnaan.
Pertumbuhan : perubahan fisik ke arah
kematangan.
Kematangan : kesiapan untuk menerima
stimulus.
Masa peka : saat terbaik untuk berlatih sesuatu.
Tugas perkembangan
Karakteristik Life Span Perspective

Lifelong
Multidimensional
Multidirectional
Plastic
Historically embedded
Multidiciplinary
Contextual
Contextualism :
Perkembangan adalah hasil dari interaksi antara:
a. Normative age-graded influences (pengaruh
biologis dan lingkungan yang sama untuk tiap
individu dalam kelompok umur tertentu)
b. Normative history-graded influences (pengaruh
lingkungan dan biologis yang berhubungan
dengan sejarah)
c. Nonnormative life events (kejadian yang tidak
biasa yang muncul dan mempengaruhi
kehidupan individu. Kemunculan, pola dan
tahapan kejadian berbeda-beda untuk tiap
individu)
Periode Perkembangan
Masa pranatal (dari konsepsi sampai kelahiran)
Masa bayi (dari lahir – 18/24 bulan)
Masa kanak-kanak awal (24 bulan – 5/6 tahun)
Masa kanak-kanak tengah dan akhir (6 – 11
tahun)
Masa remaja (10/12 tahun – 18/22 tahun)
Masa dewasa awal (awal 20-an s/d 30-an)
Masa dewasa tengah (35/45 tahun s/d 60-an)
Masa dewasa akhir (60-an s/d meninggal)
Konsepsi usia
Usia kronologis (banyaknya waktu yang telah
dilewatkan individu dari sejak lahir)
Usia biologis (berkaitan dengan kesehatan
individu)
Usia psikologis (usia yang dilihat dari
kemampuan individu melakukan adaptasi
dibandingkan dengan individu lain pada
kelompok usia kronologis yang sama)
Usia sosial (usia yang berkaitan dengan peran
dan harapan sosial terhadap individu, berkaitan
dengan usianya)
Developmental Issues

Maturation vs experience (nature vs


nurture) – biological vs environmental
Continuity vs discontinuity
Stability vs change
Active vs passive
Situational vs individual characteristics
Teori Perkembangan
Sudut pandang belajar :
a. Teori perilaku
b. Teori belajar sosial
Sudut pandang perkembangan kognitif
Teori Piaget
Sudut pandang psikodinamik
a. Teori Freud
b. Teori Erikson
Sudut pandang teori Sistem
Teori ekologi Bronfenbrenner
Teori Perilaku
Behaviorisme : Watson, Pavlov, Skinner.
Untuk memahami perkembangan anak yang dilihat
dan dipelajari adalah perilaku yang tampak
bukan apa yang ada di dalam diri anak.
Perkembangan adalah proses yang terjadi secara
kontinu dan setiap individu melalui proses
perkembangan yang sama.
Anak memainkan peranan pasif dalam dalam
proses perkembangannya.
Perilaku yang terbentuk dari adanya kondisioning
klasik dan operan.
Cognitive social learning theory
Tokoh : Bandura
Perkembangan perilaku anak tidak hanya
terjadi dari kondisioning saja tetapi juga
terjadi dari proses imitasi dan observasi.
Observasi dan imitasi dilakukan secara
selektif dan dipengaruhi oleh fungsi
kognitif yang dimiliki pada saat tersebut.
Teori Kognitif
Tokoh : Piaget
Anak memiliki peranan aktif terhadap
perkembangannya, terutama untuk menerima dan
menginterpretasi informas serta melakukan organisasi
pengalaman. Anak juga aktif membangun struktur
kognitif.
Anak akan menggunakan pengetahuannya tentang
lingkungan untuk memunculkan perilaku tertentu ---
asimilasi.
Perubahan perilaku dapat terjadi jika anak memiliki
pengetahuan baru yang diterimanya dari lingkungan ---
akomodasi
Terjadi perkembangan kognitif anak melalui tahapan-
tahapan.
Teori Psikodinamika
Tokoh : Freud
Teori prikoanalitik berpendapat bahwa
perkembangan dan perubahan psikologis
dilakukan oleh dorongan yang tidak disadari
dan insting. Dorongan muncul/terbentuk dari
hasil interaksi dengan lingkungan (salah
satunya adalah anggota keluarga) dan dari
interaksi antara 3 komponen kepribadian.
Kepribadian terdiri atas 3 bagian yang saling
berhubungan, yaitu :
a. Id
b. Ego
c. Superego
Teori Psikodinamika
Id : pada masa bayi, dorongan yang ada
berupa id (dorongan yang bersifat
isntingtif). Seiring dengan bertambahnya
usia, bayi akan semakin terikat dengan
realitas dan lebih rasional. Cara kerja id
adalah berdasarkan prinsip kesenangan
yaitu berorientasi pada pencapaian
kenikmatan dan pemuasan kebutuhan
yang dilakukan secara langsung.
Teori Psikodinamika
Bertambahnya usia bayi, sisi kepribadian yang
mulai tumbuh adalah ego yaitu kepribadian yang
memiliki sifat rasional, terkendali, pemenuhan
kebutuhan dan keinginannya sudah
berdasarkan pada perilaku yang tepat dan dapat
diterima oleh lingkungan sosialnya.
Komponen kepribadian ketiga adalah superego,
yaitu sudah adanya proses internalisasi
(penerimaan dan penyerapan) nilai-nilai, moral
peran-peran, serta berkembangnya hati nurani
dan kemampuan untuk menerapkan nilai moral
dalam perilakunya.
Teori Psikodinamika
Perilaku ditentukan oleh peran biologis
(seks, agresi dan rasa lapar).
Proses perkembangan bersifat diskontinu
(berupa tahapan) yang terdiri dari 5
tahapan yang berbeda-beda, yaitu:
a. Oral (0-1 tahun)
b. Anal (1-4 tahun)
c. Phallic (4-5/6 tahun)
d. Latency (6-pubertas)
e. Genital (pubertas)
Teori Psikodinamika
a. Oral : bayi melakukan aktivitas berupa makan,
menghisap, menggigit atau memasukkan
segala sesuatu ke dalam mulut. Kepuasan
terletak di mulut.
b. Anal : pada saat ini anak mulai diajarkan toilet
training dan anak diajarkan untuk melakukan
fungsi pengeluaran di waktu yang tepat.
c. Phallic : mulai muncul keingin-tahuan
mengenai seks, anak mulai mengenal anatomi
seksual dan mulai melakukan stimulasi pada
organ seksualnya. Pada masa ini pula anak
mulai menyadari adanya perbedaan anatomi
antara pria dan wanita.
Teori Psikodinamika
Pada masa phallic, anak mulai mengalami
oedipus complex (pada laki-laki) dan
electra complex (pada perempuan).
d. Latency : pada masa ini dorongan
seksual “tenggelam”. Pada masa ini anak
akan menghindari hubungan sosial
dengan lawan jenis dan mulai
membangun hubungan sosial yang
intensif dengan kelompok sebaya yang
sejenis --- social skill mulai terbentuk
Teori Psikodinamika
e. Genital : dorongan seksual muncul
kembali dan diarahkan pada kelompok
sebaya. Tahap perkembangan ini terjadi
pada saat anak mulai mengalami
pubertas.
Teori Psikososial
Tokoh : Erikson
Perkembangan anak melalui serangkaian
tahapan dengan cara menyelesaikan
tugas-tugas perkembangan personal dan
sosial, yang membuat individu terlibat
(berinteraksi) dengan lingkungan
sosialnya.
Perkembangan manusia bersifat
diskontinu.
Tahapan perkembangan Psikolosial
(Erikson)
Usia Tahapan perkembangan
0-1 Infancy : trust vs mistrust
1-3 Early childhood : autonomy vs doubt
3-6 Play age : initiative vs guilt
6-12 School age : industry vs inferiority
12-20 Adolescence : identity vs role confusion
20-30 Young adulthood : intimacy vs isolation
30-65 Adulthood : generativity vs stagnation
65+ Mature age : integrity vs despair
Teori Ekologi
Tokoh : Bronfenbrenner
Perkembangan dapat dipahami, tidak
hanya melalui interaksi yang terjadi antara
anak dengan berbagai lingkungannya,
tetapi juga dapat dipahami melalui
interaksi antara sesama lingkungan itu
sendiri.
Anak memiliki peranan aktif dalam proses
perkembangannya (membentuk
lingkungannya)
Teori Ekologi

Lingkungan yang ada di sekitar anak


adalah :
a. Microsystem Mesosystem
b. Exosystem
c. Macrosystem

Anda mungkin juga menyukai