Anda di halaman 1dari 10

RESUME/CATATAN MATERI

 KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Perkembangan sebagai, perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam


organisme dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan
dalam integrase dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional,
dan kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak
dipelajari. (Chaplin (2002))

Suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang
kembali. Perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Diartikan
juga sebagai proses yang kekal dan tetap menuju kearah suatu organisasi pada
tingkat integrase yang lebih tinggi berdasarkan pertumbuhan, pemaksaan dan
belajar (F.J Monks, dkk (2001))

Pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-
bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan (C.P Chaplin (2002))

Kematangan sebagai munculnya pola perilaku tertentu yang bergantung pada


pertumbuhan jasmani dan kesiapan susunan saraf. Proses kematangan juga sangat
bergantung pada gen, karena pada saat terjadinya gen sudah meprogramkan
potensi-potensi tertentu untuk perkembangan organisme tersebut di kemudian hari
(Davidoff (1988))

1. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF


 Definisi Perkembangan Kognitif
Adalah proses menuju suatu yang kompleks yang berhubungan
dengan perkembangan pikiran (Pemahaman, pertimbangan, penyusunan
dari suatu informasi, penyelesaian masalah, ketidakseimbangan ataupun
kepercayaan)
 Faktor Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget dalam Siti Partini (2003:4) faktor perkembangan
kognitif adalah “Pengalaman berasal dari lingkungan, kesiapan, duanya
memengaruhi perkembangan kognitif anak. Lalu Perkembangan signifikan
pada sel otak, faktor keturunan dari orang tua, kondisi faktor keturunan
dari orang tua, minat bakat untuk terus belajar, pengalaman yang diperoleh
dari lingkungan, dan kematangan seseorang atau individu dalam
menghadapi masalah.

1. Teori Vygotsky
Pelajar memiliki 2 Tingkat perkembangan yakni perkembangan actual
dan perkembangan potensial. Perkembangan kognitif Vygotsky yaitu
perkembangn yang sangat terkait dengan masukan dari orang lain.
 Fokus Pandangan Vygotsky
Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan di
interprestasi secara berkelanjutan. Kemampuan kognisi yang dimediasi
dengan kata atau Bahasa yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk
membantu dan mentraformasi aktifitas mental. Kemampuan yang berasal
dari relasi sosial dan dipengaruhi latar belakang sosiokultural.
 Implikasi Teori Vygotsky
Keinginan menyusun pembelajaran secara kelompok atau sering disebut
dengan cooperative learning. Dan pendekatan pembelajaran yang lebih
menekankan pada perencanaan atau sering disebut dengan scaffolding.

2. Teori Jean Piaget\


Piaget menyatakan bahwa sejak usia balita seseorang telah mempunyai
kemampuan menghadapi objek yang ada disekitar yang dipahami
melalui skema, asimilasi organisasi dan equilibrasi.

Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget :

1) Tahap Sensorimotor (0-2tahun)


2) Tahap Pra Operasional (2-7 tahun)
3) Tahap Operasional Konkrit (7-11tahun)
4) Tahap Operasional Formal (11-15tahun)

Perkembangan kognitif pada fase anak, remaja, dan dewasa


1.) Fase anak (usia 5-12tahun)
2.) Fase remaja (Usia 12-18tahun)
3.) Fase dewasa awal (18-40tahun) dan Madya (60-Meninggal)

2. TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL

Definisi Perkembangan Sosial yakni perkembangan sosial merupakan


“Pencapaian kematangan dalahm hubungan sosial, dapat juga diartikan sebagai
proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral
dan tradisi, meleburdiri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan
bekerja

A. Teori Albert Bandura

Menurut Bandura, sebagian besar manusia belajar melalui penamatan secara


selektif dan mengingat tingkah laku orang lain. Konsep-Konsep dasar yakni :

- Pembelajaran lewat pengamatan (observational learning)


- Observational learning manusia belajar dengan mengamati perilaku orang
(model)

Jenis-jenis peniruan/Permodelan :

a. Peniruan langsung
b. Peniruan tak langsung
c. Peniruan gabungan
d. Peniruan sesaat/seketika
e. Peniruan Berkelanjutan

Unsur utama dalam peniruan (proses modelling/permodelan) :

a. Perhatian (Attetion)
b. Mengingat (Retention)
c. Reproduksi gerak (Reproduction)
d. Motivasi (Motivation)

B. Teori Erik H. Erikson


Erik H. Erikson mengembangkan teori perkembangan Psikososial. Istilah
psikososial berasal dari intergasi identitas dan keyakinannya bahwa orang
lain memiliki keinginan bawaan untuk berhubungan dengan orang lain,
menjadikan faktor sosial sebagai motivator utama bagi perilaku manusia.

Tahahapan Perkembangan Psikososial :

- Tahap 1 : Kepercayaan VS Ketidakpercayaan (1 Tahun)


- Tahap 2 : Otonomi VS Malu dan Ragu (1-3 Tahun)
- Tahap 3 : Insiatif VS Rasa bersalah (3-6 Tahun)
- Tahap 4 : Produktif Vs Rendah diri (6-12 Tahun)
- Tahap 5 : Identitas VS rasa kebingungan (12-18 Tahun)
- Tahap 6 : Keintiman Vs Kesendirian (Muda dewasa)
- Tahap 7 : Generativitas Vs Stagnasi (masa dewasa tengah)
- Tahap 8 : Integritas Vs Keputusasaan (Muda dewasa akhir)

C. Teori Elizabeth Hurlock


Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku sesuai
dengan harapan sosial.
- Fase Anak : Dimana masa kecil, ada dorongan kuat Bersama oorang lain
untuk diterima mereka, saat ini membutuhkan tidak terpenuhi, anak akan
tidak Bahagia, saat bertemu.

3. TEORI PERKEMBANGAN AFEKTIF

Ranah Afektif adalah materi yang berdasarkan segala sesuatu yang


berkaitan dengan emosi seperti penghargaan, nilai perasaan, semangat,
minat, dan sikap terhadap sesuatu hal. Pada ranah afeksi, bloom menyusun
pembagian kategorinya Bersama dengan David Krathwol yaitu :
 Penerimaan
Mengacu kepada kemampuan untuk memperhatikan dan merespon
dimulai yang tepat, juga kemampuan untuk menunjukan atensi atau
penghargaan terhadap orang lain.
 Responsif
Domain ini berada satu tingkat di atas penerimaan, dan ini akan terlihat
ketika siswa menjadi terlibat dan tertatik terhadap suatu materi
 Perilaku
Mengacu pada pentingnya nilai atau ketertarikan diri terhadap sesuatu
seperti penerimaan, penolakan atau tidak menyatakan pendapat.
 Organisasi
Tujuan dari ranah organisasi adalah penyatuan nilai , sikap yang berbeda
yang membuat anak lebih konsisten dan membentuk system nilai
internalnya sendiri,
 Karaterisasi
Kesemua hal ini akan tercermin dalam sebuah tingkah laku yang
hubunganya dengan keterampilan pribadi, social, dan emosi.

4. TEORI PERKEMBANGAN MORAL

A. Teori Kollberg
Kolberg mengemukakan teori perkembangan moreal berdasar teori piaget,
yaitu dengan pendekatan organismic (Melalui tahap-tahap perkembangan
yang memiliki urutan pasti dan berlaku secara universal. Selain itu
kolhberg juga menyelidiki struktur proses berpikir mendasari perliaku
moral (moral behaviour)

B. Tahap Tahap Perkembangan menurut Kolhberg


 Tingkat Pra Konvensional (moralitas Pra Konvensional) yaitu
perilaku anak tunduk pada kendali eksternal
-Tahap 1 : orientasi pada kepatuhan dan hukuman. Anak
melakukan sesuatu agar mendapatkan hadiah dan tidak
mendapat hukuman
-Tahap 2 : Relativstik Hedonism. Anak tidak lagi secara mutlak
tergantung pada aturan yang ada. Jadi anak lebih
beriorientasi pada prinsip kesenangan.
 Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional) yaitu fokusnya
terletak pada kebutuhan social(konformitas)
-Tahap 3 : Orientasi mengenai anak yang baik. Anak
memperlihatkan perbuatan perbuatan yang dapat dinilai oleh
orang lain.
-Tahap 4 : Mempertahankan norma-norma social dan otritas. anak
mulai menyadari kewajiban untuk melaksanakan norma-
norma yang ada.
 Tingkat Post Konvensional (moralitas Post-Konvensional) yakni
individu mendasarkan penilaian moral pada prinsip yang bener
secara inheren.
-Tahap 5 : Orientasi pada perjanjian antara individu dengan
lingkungan sosialnya. Tahap ini ada hubungan timbal balik
antara individu dengan lingkungan sosialnya.

-Tahap 6 : Prinsip Universal. Pada tahap ini ada norma etik dan
norma pribadi yang bersifat subyektif

5. PERKEMBANGAN BAYI/PRENATAL
PERIODE PERKEMBANGAN (Papalia & Olds, 1995)
1. Prenatal Stage (conception to birth)
a.Germinal stage (fertilization to about 2 weeks)
b.Embryonic stage (2 to 8-12 weeks)
c.Fetal stage (8-12 weeks ti birth)
2. Infancy and Toddlerhood (bitrh to 3 years)
3. Early childhood (3-6 years)
4. Middle childhood (6-12 years)
5. Adolescence (12 to about 20 years)
6. Young Adulthood (20-40 years)
7. Midlle Age (40-65 years)
8. Late Adulthood (65 years and over)

PERIODE PRANATAL (konsepsi – 9 bln dlm kandungan)


1. TAHAP GERMINAL (periode zigot, ovum, nuthfah) : 2 minggu setelah
2. TAHAP EMBRIO (‘alaqah) : 2-8 minggu setelah pembuahan.
3. TAHAP FETUS/ JANIN (mudhghah) : mulai dari 9 mingg u setelah
pembuahan sampai lahir
KARAKTERISTIK PERIODE PRENATAL :
1. Bakat/bawaan yang ditentukan pada saat konsepsi
2. Kondisi ibu sangat mempengaruhi perkembangan
3. Terjadi perkembangan yang cepat dibanding periode yang lain
4. Periode di mana orang tuan/ significant persons akan menentukan sikap thd anak yang
akan lahir = menentukan pola asuh terutama pada awal kehidupan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN PRENATAL :


1. KESEHATAN IBU : KESEHATAN IBU : penyakit penyakit kencing kencing manis,
TBC, campak rubella, sifillis, HIV, kondisi kesehatan akibat benturan.
2. GIZI IBU : Ibu kurang gizi, cenderung memiliki anak bera t badab rendah, lahir
prematur, kurang vitalitas.
3. PEMAKAIAN BAHAN-BAHAN KIMIA : obat-obatan, minuman, alkohol, rokok.
4. USIA IBU : perempuan usia 18-38 tahun, kemungkinan kevil melahirkan anak yang
menderita Down Syndrome dibandingkan dengan usia lebih muda atau lebih usia.
5. KEADAAN EMOSI IBU : terjadi perubahan psikologis antara lain
meningkatnya pernapasan. Adanya produksi hormon adrenalin yang akan
menghambat menghambat aliran darah ke daerah kandungan kandungan dan
mengganggu perkembangan janin. Ketegangan emosi juga akan mempengaruhi
proses kelahiran dan juga sikapnya menghadapi bayi yang dilahirkan.
6. BAHAYA LINGKUNGAN : radiasi (Sutet, Sinar Rontgen- X Ray), zat-zat
kimia, toxoplasmosis.

6. PERKEMBANGAN ANAK
(DR.NIEL.J.SALKIND dalam buku Encyclopedia of Human
Development)

 Early Childhood

Setelah perlambatan pertumbuhan setelah usia bayi antara usia 3 sampai 7


tahun pertumbuhan fisik mereka relatif cepat. Mereka tetap bergantung pada
dukungan orang dewasa atau orang tua. Terutama karena mereka masih
mengembangan perkembangan kognitif mereka dan gerakan mereka yang
masih berkembang.

Anak usia dini adalah masa dimana untuk mengembangkan keterampilan


gerakan dasar dan menguji kekuatan fisik mereka dari anak pada lingkungan
yang berbeda.

Kegiatan gerakan dasar anak usia dini dapat dilihat dari berbagai macam
prespektif, namun kebanyakan berdasarkan pada kategori kestabilan (atau
keseimbangan), daya pendorong (atau perjalanan) dan manipulasi (atau
control) karena dapat ditemukan pada segala usia.

Salah satu klasifikasi yang menonjol adalah keterampilan motorik


baik/halus (Fine Motor) dan keterampilan motorik kasar (Gross Motor).
Keterampilan motorik baik ini mengandalkan gerak tangan serta mata secara
bersamaan. Seperti menulis, menggambar, memotong, menempelkan serta
manipulasi objek (menirukan sebuah objek). Lalu Keterampilan motorik kasar
mengandalkan seluruh tubuh, seperti berlari, melompat, memutar berbalik,,
melempar , menendang dan lain sebagainya.

 Later Childhood
fase Transisi fase kanak-kanak awal ke fase kanak-kanak lanjut ditandai
dengan kadang-kadang peningkatan kecepatan pertumbuhan. Memasuki umur 7
tahun anak anak timbul pubertas dan tingkat pertumbuhan pun menurun.

Tinggi badan, berat badan, jaringan dan sistem tubuh adalah pertumbuhan
yang lambat sejak lahir.

Perbedaan ukuran antara anak laki-laki dan anak perempuan tidak signifikan
selama keduanya masih berada pada fase kanak-kanak awal dan kanak-kanak
lanjut. Anak perempuan memasuki masa pubertas dahulu daripada anak laki-laki.
Periode fase pubertas pada perempuan berakhir sekitar umur 10 tahun dan untuk
anak laki-laki sekitar umur 12 tahun.

Periode umur 7 hingga pubertas ini terkadang disebut tahun-tahun yang haus
akan keterampilan. Mereka telah memiliki keterampilan gerakan mendasar yang
mapan, anak anak mulai mengembangkan keterampilan pada situasi baru dan
lebih menantang.

Kegiatan pada fase ini dilakukan lebih khusus daripada fase sebelumnya
yakni, seperti olahraga, tarian serta melakukan sebuah permainan.

7. PERKEMBANGAN REMAJA

(Dr.Niel.J.Salkind dalam bukunya Encyclopedia of Human


Development)

Menurut Salkind, Masa puber adalah masa pertumbuhan, pengembangan,


pematangan yang dimulai pada akhir masa kanak kanak sekitar usia 10 tahun.
Masa pubertas anak perempuan pada usia 8 sampai akhir usia 15 tahun. Dan untuk
anak laki laki pada usia 95 tahun sampai usia akhir 15 tahun.

 Masa remaja awal (10-14 Tahun)


Masa puber yang dimulai dari usia 10 hingga 14 tahun ini, sebagian remaja
mulai mengalami lonjakan pertumbuhan secara fisik. Dan mulai mengalami
pematangan seksual yang mengakibatkan terjadinya pubertas.

 Masa remaja tengah (14-17 Tahun)

Perubahan fisik remaja mengalami peningkatan khususnya keterampilan


motorik kasar, massa otot, dan kekuatan. Beberapa remaja sangat prihatin
dengan kenaikan berat badan dan ukuran, maka mereka akan melakukan diet
yang berlebihan dan berolahraga.

 Masa remja akhir (17-21 Tahun)

Selama tahap perkembangan, para remja mulai dihadapkan dengan tes lulus
sekolah, tes penempatan dan sering kegiatan perguruan tinggi/pilihan karir.
Pada masa remaja akhir ini telah mencapai pemenuhan segala pertumbuhan ,
seperti pertumbuhan fisikm kognitif, social dan kematangan emosional dan
akan memasuki fase dewasa muda.

Anda mungkin juga menyukai