KELAS : 1B
NIM : 2108639
MATKUL : LANDASAN PENDIDIKAN
TUGAS KE-11
RANGKUMAN BAB 6 LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN
1. Pengertian
Landasan psikologis pendidikan adalah kajian tentang dasar dasar psikologis
yang dapat menjadi landasan teori maupun praktek pendidikan. Salah satu aspek
tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa artinya bukan hanya
individu atau sekelompok siswa saja yang dicerdaskan tetapi adalah seluruh bangsa
yaitu bangsa Indonesia. Dalam praktik pendidikan di sekolah guru sering berhadapan
dengan individu atau kelompok siswa di kelas yang kondisi maupun potensi nya
berbeda beda perbedaan yang paling mudah dilihat dari aspek psikologis nya adalah
kemampuan intelektual efektif dan psikomotorik nya tugas mencerdaskan bangsa
bukan berarti yang dikembangkan adalah kemampuan intelektual nya belaka tetapi
seluruh aspek kepribadian manusia Indonesia yang meliputi kecerdasan intelektual
kecerdasan sosial kecerdasan spriritual kecerdasan emosi dan masih banyak
kecerdasan kecerdasan lain dalam diri manusia.
2. Situasi Pergaulan Pendidikan
Proses pendidikan berlangsung antara pendidik dan anak didik dalam bentuk
pergaulan, baik secara individual maupun secara kolektif, Pergaulan tidak selalu
dalam bentuk face to face (tatap muka) seperti dalam keluarga ataupun dalam sekolah,
melainkan dapat terjadi dengan mempergunakan surat menyurat, telepon, radio,
televisi, dan cybernetic (internet). Tidak setiap pergaulan mempunyai sifat
pendidikan, sebagai contoh menyuruh anak membeli rokok atau minuman keras.
Pergaulan pendidikan adalah hubungan antara dua pihak yang mempunyai maksud
yang disengaja untuk mempengaruhi anak didik, sehingga anak didik tersebut
berkembang menuju ke kedewasaan.
3. Beberapa Dimensi Proses Pendidkan
Pendidikan pada dasarnya mempunyai dimensi tujuan yaitu untuk
memperbaiki perilaku (behavior modification, behavior improvement).
Inti dari pendidikan yaitu mendidik anak agar memiliki integritas kepribadian, serta
mampu berbuat secara bertanggung jawab.
Jadi kesimpulannya adalah Proses pendidikan dapat berlangsung dalam
berbagai jenis dimensi perilaku, dan menyangkut aspek kognitif yang sebagian besar
dilakukan di sekolah, sedangkan afektif dan religius, dan kepribadian yang utuh dan
kata hati , lebih banyak dilakukan di keluarga. Adapaun keterampilan, yang lebih
banyak melibatkan aspek fisik, baik keterampilan tangan, kaki, tubuh, dan gabunga
dari seluruh koordinasi tubuh.
4. Tugas-Tugas Pokok Perkembangan
Proses pendewasaan manusia itu adalah pertemuan antara pertumbuhan potensi dari
dalam pada anak, dan pengaruh dari lingkungan, yang sebagian diatur dengan sengaja
yang disebut pendidikan. Dengan demikian, pendidikan terdiri atas tugas – tugas
perkembangan potensi pada anak. Dalam melaksanakan tugas – tugas perkembangan
harus memperhatikan tahap – tahap berikut :
a) The sense of trust (kemampuan mempercayai)
Kira-kira umur 0-12 bulan. Kemampuan ini telah mulai berkembang sejak
bayi lahir. Kemampuan ini adalah dasar kepercayaan pada orang lain, diri sendiri, dan
percaya bahwa hidup ini penuh dengan kebaikan. Anak yang tidak dapat
mengembangkan kemampuan ini, akan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidup.
b) The sense of authonomy (kemampuan berdiri sendiri)
Kira-kira umur 1,5-3 tahun. Pada tahap ini anak menghadapi tugas untuk
mempertegas kehadirannya sebagai manusia yang mempunyai kesadaran dan
kemauan sendiri dan dapat berdiri sendiri, meskipun dalam hal tertentu ia
membutuhkan bantuan orang lain.
c) The sense of initiative (Kemampuan Berprakarsa)
Kira kira umur 3,5 – 5,5 tahun. Anak pada umur ini ingin menemukan
kemampuan-kemampuan yang ada dalam dirinya. Dia mencari kesempatan dan rasa
kebebasan untuk mengembangkan kemampuannyaitu dengan banyak mencoba,
meniru orang lain, mengembangkan daya fantasinya, kreatifitasnya dan inisiatifnya.
Banyak kritikan, ejekan, penekanan kemampuannya, akan menghambat kemampuan
kepribadiannya, untuk selanjutnya anak membutuhkan dorongan, penghargaan dan
dukungan, bukan kritikan dan penekanan.
d) The sense of accomplisment (Kemampuan menyelesaikan tugas)
Kira kira umur 6 – 12 tahun
Periode anak nampak rajin dan aktif
Penting sekali menjaga perasaan anak
Periode ini juga di sebut umur sekolah
Anak harus mendapat kepuasan karena keberhasilannya, rasa keberhasilan ini
memperkuat perkembangan kepribadiannya. Setiap sukses memberikan perasaan
mampu pada dirinya, mampu menyelesaikan tugas-tugas yang di jadikan modal
menyelesaikan tugas-tugas lebih lanjut yang berat.
e) The sense of identity ( Kemampuan meyakini identitasnya)
Periode ini berlangsung sekitar 12-18 tahun yaitu periode remaja, dimana anak
mulai mencari identitasnya. Pada periode ini anak diposisikan pada fase pertengahan
antara anak-anak dan dewasa. Pada umumnya, kesadaran akan identitas anak
berkembang dari peilaian oleh kelompoknya, orang tuanya, dan oleh dirinya.
f) . Tahap kedewasaan dimulai dari:
Keakraban (Intimacy)
Memperlihatkan kedekatan pada lain jenis, persahabatan,
kepemimpinan, kasih sayang, cinta, perjuangan, persaingan dan cita-cita.
Kemampuan mengurus (Generativity)
Menunjukkan seseorang mampu mengurusi orang lain, baik terhadap
keluarga maupun masyarakat sehingga mampu membentuk keluarga.
Integritas kepribadian (Integrity)
Tingkat kedewasaan yang penuh tanggung jawab, yang dapat
menerima dirinya dan orang lain.