2. Apakah perkembangan intelektual itu? 3. Apakah perkembangan sosial itu? 4. Apakah perkembangan bahasa itu? 5. Apakah perkembangan emosi? PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan merupakan masalah perubahan dalam ukuran besar, jumlah,
ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, ataupun individu yang dapat diukur dengan ukuran (gram, kilogram), ukuran panjang (cm, m). Pertumbuhan fisik merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik individu sejak kelahirannya dan diikuti masa-masa selanjutnya, termasuk masa. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama dan ciri-ciri kelamin yang kedua.
Anak memiliki potensi-potensi yang bersifat pembawaan (fitrah) ataupun
potensi yang diperoleh, setelah ia melakukan interaksi dengan lingkungan (formal, informal, ataupun nonformal). Potensi tersebut akan berkembang sejalan dengan perkembangan jasmaniah, situasi lingkungan, dan perlakuan yang diterima. Faktor-faktor internal dan eksternal peserta didik akan berpengaruh pada perkembangan aspek fisik yang menentukan kecerdasan tubuh-kinestetik. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Dalam dunia psikologi dan pendidikan, perkembangan intelektual dikenal
dengan perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif manusia merupakan proses psikologi yang didalamnya melibatkan proses memperoleh, menyusun, dan menggunakan pengetahuan. Tidak hanya itu, perkembanagan kognitif juga melibatkan kegiatan mental seperti berpikir, menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis, menyintesis, mengevaluasi, dan memecahkan persoalan yang berlangsung melalui interaksi dengan lingkungan.
Perkembangan intelek merupakan upaya atau potensi untuk memahami
sesuatu hal yang menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir atau bertindak secara abstrak, serta kesanggupan mental untuk memahami, mengamati, menghubungkan suatu kemampuan secara efektif. Piaget secara garis besar mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif menjadi empat tahap, yaitu sensorik-motorik, praoperasi, operasional konkret, dan operasional formal. Secara skematis, keempat tahap itu dapat digambarkan pada tabel berikut: Tahap Umur Ciri Pokok Perkembangan Sensorimotor 0-2,5 tahun Berdasarkan tindakan Langkah demi langkah Praoperasional 2,5-7 tahun Penggunaan symbol/bahasa Operasional konkret 7-11 tahun Tanda pakai aturan jelas/logis Reversibel dan kekekalan Operasi formal 11 tahun ke atas Hipotesis Abstrak Deduktif dan induktif Logis dan probabilitas PERKEMBANGAN SOSIAL
Manusia tumbuh dan berkembang dari masa bayi ke masa dewasa
melalui beberapa langkah dan jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangan yaitu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka dalam berinteraksi dalam lingkungan. Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa berhubungan dengan sesama manusia. Pada dasarnya, bersosialisasi merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial, bagaimana seharusnya seseorang hidup didalam kelompoknya, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok masayarakat luas. Interaksi seseorang dengan manusia lain diawali sejak bayi lahir dengan cara yang amat sederhana. Sepanjang kehidupannya, pola aktivitas anak mulai terbentuk. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, terutama perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga, berlaku norma-norma kehidupan keluarga. Dengan demikian, pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak. Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, member dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu kemampuan berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang mampu menjalankan fungsinya dengan baik. PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam
interaksi sehari-hari. Bahasa yang paling sering digunakan yaitu bahasa lisan. Perkembangan bahasa pada anak terjadi dari aktivitas mendengar, melihat, dan meniru orang dewasa disekitar mereka. Bahasa digunakan untuk mengajarkan anak anak tentang sesuatu. Anak belajar bahasa dari orang dewasa kemudian diinternalisasikansebagai alat berpikir dan alat kontrol. Tahap perkembangan bahasa anak dibagi melalui dua tahap yaitu pralinguistik dan linguistik. PERKEMBANGAN EMOSI
Kehidupan seseorang pada umumnya penuh dorongan dan minat untuk
mencapai atau memiliki sesuatu. Perilaku seseorangdan munculnya berbagai kebutuhan disebabkan oleh berbagai dorongan dan minat. Seberapa banyak dorongan dan minat seseorang terpenuhi merupakan dasar dari pengalaman emosionalnya. Seseorang yang pola kehidupannya mulus, ketika dorongan-dorongan dan keinginan atau minatnya bisa tercapai, ia cenderung memiliki perkembangan emosi stabil sehingga dapat menikmati hidupnya. Sebaliknya, jika dorongan dan keinginannya tidak berhasil terpenuhi, baik yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan untuk memenuhinya atau kondisi lingkungan yang kurang menunjang, sangat dimungkinkan perkembangan emosionalnya mengalami gangguan. Emosi merupakan faktor yang dominan yang turut mempengaruhi tingkah laku peserta didik. Emosi positif (perasaan senang, bersemangat, atau rasa ingin tahu) akan memengaruhi pserta didik dalam berkonsentrasi untuk belajar. Emosi positif akan membangun antusiasme peserta didik dalam aktivitas belajar dan memperhatikan penjelasan guru. Menurut beberapa hasil pengamatan dan penelitian, banyak orang yang gagal dalam hidup bukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, melainkan karena kurang memiliki kecerdasan emosional. Bahkan tidak sedikit orang yang sukses karena mereka memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik meskipun intelegensinya hanya pada tingkat rata-rata. Karena alasan tersebut, kecerdasan emosional harus dipahami, dimiliki, dan diperhatikan oleh pendidik (guru) dan dosen, termasuk dalam hal pengembangannya karena kondisi kehidupan saat ini sangatlah kompleks. Kehidupan yang sangat kompleks ini member dampak yang sangat buruk terhadap konstelasi kehidupan emosional individu. KESIMPULAN
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh
terhadap berbagai aspek perkembangan anak, terutama perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga, berlaku norma- norma kehidupan keluarga. Dengan demikian, pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak. Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu kemampuan berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang mampu menjalankan fungsinya dengan baik. SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA. BILA ADA KEKURANGAN KAMI MOHON MAAF.