Anda di halaman 1dari 12

ASSALAMU’ALAIKUM WR.

WB

PERTUMBUHAN FISIK, PERKEMBANGAN


INTELEKTUAL BAHASA, DAN EMOSI

Disusun oleh:

Kelompok 5

1. Endri Priyatno

2. Muhammad

3. Abdullah Arifin
RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pertumbuhan fisik itu?


2. Apakah perkembangan intelektual itu?
3. Apakah perkembangan sosial itu?
4. Apakah perkembangan bahasa itu?
5. Apakah perkembangan emosi?
PERTUMBUHAN FISIK

Pertumbuhan merupakan masalah perubahan dalam ukuran besar, jumlah,


ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, ataupun individu yang dapat diukur
dengan ukuran (gram, kilogram), ukuran panjang (cm, m). Pertumbuhan
fisik merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik individu
sejak kelahirannya dan diikuti masa-masa selanjutnya, termasuk masa.
Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh, perubahan
proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama dan ciri-ciri
kelamin yang kedua.

Anak memiliki potensi-potensi yang bersifat pembawaan (fitrah) ataupun


potensi yang diperoleh, setelah ia melakukan interaksi dengan lingkungan
(formal, informal, ataupun nonformal). Potensi tersebut akan berkembang
sejalan dengan perkembangan jasmaniah, situasi lingkungan, dan perlakuan
yang diterima. Faktor-faktor internal dan eksternal peserta didik akan
berpengaruh pada perkembangan aspek fisik yang menentukan kecerdasan
tubuh-kinestetik.
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

Dalam dunia psikologi dan pendidikan, perkembangan intelektual dikenal


dengan perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif manusia
merupakan proses psikologi yang didalamnya melibatkan proses
memperoleh, menyusun, dan menggunakan pengetahuan. Tidak hanya itu,
perkembanagan kognitif juga melibatkan kegiatan mental seperti berpikir,
menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis, menyintesis,
mengevaluasi, dan memecahkan persoalan yang berlangsung melalui
interaksi dengan lingkungan.

Perkembangan intelek merupakan upaya atau potensi untuk memahami


sesuatu hal yang menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir
atau bertindak secara abstrak, serta kesanggupan mental untuk memahami,
mengamati, menghubungkan suatu kemampuan secara efektif.
Piaget secara garis besar mengelompokkan tahap-tahap perkembangan
kognitif menjadi empat tahap, yaitu sensorik-motorik, praoperasi, operasional
konkret, dan operasional formal. Secara skematis, keempat tahap itu dapat
digambarkan pada tabel berikut:
Tahap Umur Ciri Pokok Perkembangan
Sensorimotor 0-2,5 tahun  Berdasarkan tindakan
 Langkah demi langkah
Praoperasional 2,5-7 tahun  Penggunaan symbol/bahasa
Operasional konkret 7-11 tahun  Tanda pakai aturan
jelas/logis
 Reversibel dan kekekalan
Operasi formal 11 tahun ke atas  Hipotesis
 Abstrak
 Deduktif dan induktif
 Logis dan probabilitas
PERKEMBANGAN SOSIAL

Manusia tumbuh dan berkembang dari masa bayi ke masa dewasa


melalui beberapa langkah dan jenjang. Kehidupan anak dalam
menelusuri perkembangan yaitu pada dasarnya merupakan
kemampuan mereka dalam berinteraksi dalam lingkungan.
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa berhubungan dengan
sesama manusia. Pada dasarnya, bersosialisasi merupakan proses
penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial,
bagaimana seharusnya seseorang hidup didalam kelompoknya,
baik dalam kelompok kecil maupun kelompok masayarakat luas.
Interaksi seseorang dengan manusia lain diawali sejak bayi lahir
dengan cara yang amat sederhana. Sepanjang kehidupannya, pola
aktivitas anak mulai terbentuk.
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh
terhadap berbagai aspek perkembangan anak, terutama perkembangan
sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan
yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga, berlaku norma-norma
kehidupan keluarga. Dengan demikian, pada dasarnya keluarga merekayasa
perilaku kehidupan budaya anak. Bersosialisasi memerlukan kematangan
fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial,
member dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan
intelektual dan emosional. Di samping itu kemampuan berbahasa ikut pula
menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik
diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang mampu menjalankan
fungsinya dengan baik.
PERKEMBANGAN BAHASA

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam


interaksi sehari-hari. Bahasa yang paling sering digunakan
yaitu bahasa lisan.
Perkembangan bahasa pada anak terjadi dari aktivitas
mendengar, melihat, dan meniru orang dewasa disekitar
mereka. Bahasa digunakan untuk mengajarkan anak anak
tentang sesuatu. Anak belajar bahasa dari orang dewasa
kemudian diinternalisasikansebagai alat berpikir dan alat
kontrol.
Tahap perkembangan bahasa anak dibagi melalui dua tahap
yaitu pralinguistik dan linguistik.
PERKEMBANGAN EMOSI

Kehidupan seseorang pada umumnya penuh dorongan dan minat untuk


mencapai atau memiliki sesuatu. Perilaku seseorangdan munculnya
berbagai kebutuhan disebabkan oleh berbagai dorongan dan minat.
Seberapa banyak dorongan dan minat seseorang terpenuhi merupakan dasar
dari pengalaman emosionalnya. Seseorang yang pola kehidupannya mulus,
ketika dorongan-dorongan dan keinginan atau minatnya bisa tercapai, ia
cenderung memiliki perkembangan emosi stabil sehingga dapat menikmati
hidupnya. Sebaliknya, jika dorongan dan keinginannya tidak berhasil
terpenuhi, baik yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan untuk
memenuhinya atau kondisi lingkungan yang kurang menunjang, sangat
dimungkinkan perkembangan emosionalnya mengalami gangguan.
Emosi merupakan faktor yang dominan yang turut mempengaruhi tingkah
laku peserta didik. Emosi positif (perasaan senang, bersemangat, atau rasa
ingin tahu) akan memengaruhi pserta didik dalam berkonsentrasi untuk
belajar. Emosi positif akan membangun antusiasme peserta didik dalam
aktivitas belajar dan memperhatikan penjelasan guru.
Menurut beberapa hasil pengamatan dan penelitian, banyak orang yang
gagal dalam hidup bukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, melainkan
karena kurang memiliki kecerdasan emosional. Bahkan tidak sedikit orang
yang sukses karena mereka memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik
meskipun intelegensinya hanya pada tingkat rata-rata. Karena alasan tersebut,
kecerdasan emosional harus dipahami, dimiliki, dan diperhatikan oleh
pendidik (guru) dan dosen, termasuk dalam hal pengembangannya karena
kondisi kehidupan saat ini sangatlah kompleks. Kehidupan yang sangat
kompleks ini member dampak yang sangat buruk terhadap konstelasi
kehidupan emosional individu.
KESIMPULAN

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh


terhadap berbagai aspek perkembangan anak, terutama perkembangan
sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan
yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga, berlaku norma-
norma kehidupan keluarga. Dengan demikian, pada dasarnya keluarga
merekayasa perilaku kehidupan budaya anak. Bersosialisasi memerlukan
kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam
proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan
kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu kemampuan
berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu
bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap
orang mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA.
BILA ADA KEKURANGAN KAMI MOHON MAAF.

WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai