Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KE 2

MATA KULIAH

PAUD 4104\ PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK

AFNI ARZA (856256829)

TUTOR

Senorica Yulia sari, S.Pd., M.Tesol

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUA

UNIVERSITAS TERBUKA

2022
1. Jelaskan perkembangan moral dan agama pada anak usia 4-6 tahun.
Perkembangan moral pada anak usia 4-6 yaitu anak mulai memahami aturan, namun dalam cara
yang sederhana. Mereka beranggapan bahwa aturan bersifat tidak fleksibel, tidak dapat diubah
dan dibuat oleh figur otoritas. Untuk dapat bertingkah laku sesuai etika, anak membutuhkan
kemampuan khusus untuk berempati terhadap perasaan orang lain untuk mengantisipasi
penghargaan atau hukuman yang akan ia terima dan untuk menunda pemuasaan keinginan atau
perasaannya sendiri.
Pencetus teori yang menerangkan perkembangan moral pada anak usia 4-6 tahun adalah
Lawrence Kohlberg. Menurutnya, perkembangan moral terdiri atas tahapan yang membentuk
suatu keurutan. Individu mengalami tahapan-tahapan secara beurutan, tanpa ada yang terlewat.
Setiap tahap terjadi atas landasan yang terbentuk oleh tahapan sebelumnya, tetapi dengan keadaan
yang lebih terintegrasi dan aturan moral yang terbentuk lebih logis dibanding tahap sebelumnya.
Bayangan anak terhadap tuhan berubah mulai dari yang bersifat fisik menjadi sifatnya semi-fisik
sampai akhirnya abstrak. Peneliti-peneliti mencoba untuk membagi pemahaman ini dalam 5
tahapan sampai akhirnya anak memiliki pemahaman yang matang terhadap Tuhan. Tahap
pertama, Tuhan dianggap sangat kuat secara fisik. Tahap kedua, Tuhan adalah pemberi
keuntungan atau kebaikan, kemudian sebagai sahabat pribadi. Pada tahap selanjutnya Tuhan
adalah pembuat aturan-aturan hukum, dan terakhir sebagai ‘semangat’ atau ‘penggerak aksi-aksi
moral’. Ahli lain membagi perkembangan konsep tuhan dalam tahapan-tahapan layaknya
perkembangan konsep Tuhan dalam tahapan-tahapan layaknya perkembangan kognisi piaget.
Tentu saja kadangkala ada anak yang tidak sesuai antara usia kronologis dan usia spritualnya
sehingga tahapan-tahapan yang diajukan ini bukanlah batasan yang baku.

2. Jelaskan kegiatan yang mampu meningkatkan perkembangan moral dan agama anak usia 4-6
tahun.
1. Berdo’a untuk setiap kegiatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan anak-anak membaca do’a baik itu sebelum dan
sesudah beraktivitas. Mulai dari ketika anak hendak makan, ke kamar kecil, hendak tidur dan
lain sebagainya.
2. Bergiliran.
Biasakan anak-anak untuk dapat bersabar menunggu giliran. Hal ini bisa dilakukan saat
hendak makan, ketika kita membagikan makanan pastikan untuk salalu bergiliran sesuai dari
usia mereka. Hal ini untuk melatih anak-anak bersabar menunggu giliran dan menghormati
yang lebih tua.
3. Media permainan.
Didiklah anak untuk bermain sambil belajar untuk itu pilihlah permainan edukatif yang dapat
merangsang perkembangan otak dan nilai agama maupun moral anak, saat mereka bermain
secara bebas mereka dapat mengekspresikan dirinya tanpa ada paksaan.
4. Mengajak anak ke pengajian.
Dengan mengajak anak ikut pengajian bisa melatih kemampuan bersosialisasi. Tidak perlu
sering, ajaklah jika memang mereka sedang baik.
5. Bacakan buku.
Membaca buku dapat melatih perkembangan otak pada anak dan memperbanyak kosa kata
pada anak. Pilihlah buku cerita yang bergambar menarik.

3. Menurut Piaget, makhluk yang aktif adalah individu yang tidak menerima begitu saja
pengetahuan yang ada disekitarnya tetapi individu yang secara aktif mengkonstruk
pengetahuannya sendiri melalui proses organisasi dan adaptasi.
1. Jelaskan perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun menurut Piaget.
Perkembangan kognitif seorang anak menurut Piaget terbagi atas tahapan-tahapan, yaitu
tahapan sensorimotor, tahapan praoperasional, tahap konkret operasional, dan tahap formal
operasional. Setiap tahap tersebut dibangun berdasarkan pencapaian tahap sebelumnya
sehingga setiap anak harus melalui setiap tahapan secara berurutan.
Piaget lebih menekankan pada kemampuan anak itu sendir, dan bagaimana lingkungan
menyediakan stimulus yang kaya. Dengan demikian, dapat diperoleh gambaran bahwa untuk
mempelajari perkembangan kognitif seorang anak perlu dilihat baik faktor anak itu sendiri
maupun lingkungannya.
Piaget mendapatkan kenyataan bahwa bagaimana pun, logika berfikir seorang anak ternyata
amat luas terbentang. Ia mengamati bahwa ternyata cara berfikir seorang anak berbeda
dengan orang dewasa. Dengan demikian, dapat dimengerti mengapa menurut Piaget
perkembangan kognitif manusia terdiri atas tahapan. Menurut Piaget tahapan (stages) adalah
suatu periode waktu dimana cara berfikir dan perilaku anak dalam situasi yang beragam
mengambarkan struktur mental tertentu yang mendasari. Misalnya, ketika seorang anak
berusia 4 tahun diminta untuk membandingkan jumlah kelereng dari gambar berikut. Anak
akan menunjuk kelereng pada garis b, yang jumlahnya lebih banyak.

a.

b.
Namun, saat anak sudah berusia 8 tahun, ia mengetahui bahwa jumlah kedua baris kelereng
tersebut adalah sama. Menurut Piaget hal ini dapat timbul karena struktur mental yang bekerja
pada anak berusia 4 tahun bereda dengan struktur mental anak usia 8 tahun.

Menurut Piaget,pada usia 3-6 tahun anak berada pada masa praoperasional. Pada masa ini
anak sudah dapat berpikir dalam simbol, namun belum dapat menggunakan logika. Pada masa
ini anak juga sudah dapat berpikir mengenai sebuah benda, orang atau kejadian walaupun
tidak sedang berada atau terjadi di depan mereka. Berpikir dengan simbol berarti anak sudah
dapat menggambarkan berbagai hal dalam pikirannya tanpa kehadiran benda tersebut.
Misalnya, seorang anak menginginkan es krim. Tanpa harus melihat es krim, ia sudah dapat
menggambarkan bentuk es krim sampai pada rasanya.
Menurut Piaget, simbol yang terpenting adalah kata-kata, yang kita ucapkan, kemudian kita
tuliskan. Pengetahuan akan simbol ini membuat kita dapat mengingat bentuk, kualitas dan
bahkan membicarakannya dengan orang lain di sekitar kita. Oleh karena itu, kemampuan
berpikir simbolis ini merupakan kemajuan besar setelah anak melalui tahap sensori motor.
Pada fungsi, anak sudah mengerti bahwa satu tindakan akan mengakibatkan hal yang lain
walaupun ia belum mengerti hukum sebab akibat secara jelas. Maksudnya adalah anak
dapatmengerti bahwa ia perlu menekan saklar bila ingin menyalakan lampu. Ia belum dapat
mengerti bahwa saklar mempunyai aliran listrik menuju lampu yang membuatnya menyala,
tetapi ia sudah melihat ada hubungan diantara keduanya.
2. Jelaskan keterbatasan –keterbatasan perkembangan kognitif pada anak usia 4-6 tahun adalah
a. keterlambatan kognitif dapat mempengaruhi fungsi intelektual, mengganggu
kesadaran dan menyebabkan kesulitan dalam belajar. Selain itu anak juga mengalami
kesulitan berkomunikasi dan bermain dengan temannya
b. Keterlambatan motorik/ gerak keterlambatan motorik akan mengganggu kemampuan
anak untuk mengendalikan otot lengan, kaki dan tangan, contohnya dalam menulis
tidak kuat tangan anak memengam pensil dan masih kaku.
c. Keterlambatan sosial emosional, akibatnya kemampuan anak untuk belajar,
komunikasi dan interaksi terganggu.

4. Jelaskan permasalahan perkembangan bahasa yang sering terjadi pada anak usia 4-6 tahun sebagai
berikut :
a. Keterlambatan berbicara pada anak, menyebankan seorang anak kesulitan untuk memahami
kata-kata yang diucapkan oleh teman sebayanya.
b. Hiperaktif, anak yang hiperaktif akan cenderung menyukai kegiatan seperti permainan
dibandingkan, membaca dan menulis, karena menurut anak hiperaktif kegiatan membaca dan
menulis adalah membosankan.
c. Anak yang gagap sulit mengucapka satu kata, hal ini bisa menghambat kemampuan bahasa.
d. Anak yang tidak lurus berbicara, juga bisa menghambat perkembangan bahasa.

Anda mungkin juga menyukai