Anda di halaman 1dari 3

THEORIES of LEARNING, edisi ketujuh Hergenhahn, B.R. & Olson, Matthew H. 2009. Theories of Learning. Edisi Ketujuh.

Edisi Bahasa Indonesia. Tri Wibowo B.S. (Alihbahasa). Jakarta: Kencana. JEAN PIAGET: Teori Psikologi Kognitif (hlm.311-325) Ringkasan Teori Piaget (hlm.325) Menurut Piaget, anak dilahirkan dengan beberapa skemata sensorimotor, yang memberi kerangkan bagi interaksi awal mereka dengan lingkungannya. Pengalaman awal si anak akan ditentukan oleh skemata sensorimotor ini. Dengan kata lain, hanya kejadian yang dapat diasimilasikan ke skemata atulah yang dapat direspon oleh anak, dan karenanya kejadian itu akan menentukan batasan pengalaman anak. Tetapi melalui pengalaman, skemata awal ini dimodifikasi. Setiap pengalaman mengandung elemen unik yang harus diakomodasi oleh struktur kognitif anak. Melalui interaksi dengan lingkungan, struktur kognitif akan berubah, dan memungkinkan perkembangan pengalaman terus-menerus. Tetapi ini adalah proses yang lambat, karena skemata baru itu selalu berkembang dari skemata yang sudah ada sebelumnya. Dengan cara ini, pertumbuhan intelektual yang dimulai dengan respons refleksif anak terhadap lingkungan akan terus berkembang sampai ke titik di mana anak mampu memikirkan kejadian potensial dan mampu secara mental mengekplorasi kemungkinan akibatnya. Interiorisasi menghasilkan perkembangan operasi yang membebaskan anak dari kebutuhan untuk berhadapan langsung dengan lingkungan karena dalam hal ini anak sudah mampu melakukan manipulasi simbolis. Perkembangan operasi (tindakan yang diinteriorisasikan) memberi cara anak yang kompleks untuk

menangani lingkungan, dan mereka karenanya mampu melakukan tindakan intelektual yang lebih kompleks. Karena struktur kognitif mereka lebih terartikulasikan, demikian pula lingkungan fisik mereka; jadi dapat dikatakan bahwa struktur kognitif mereka mengkonstruksi lingkungan fisik. Perlu diingat bahwa istilah intelligent (cerdas) dipakai oleh Piaget untuk mendeskripsikan semua aktivitas adaptif. Jadi, perilaku anak yang memegang mainan adalah sama cerdasnya dengan perilaku anak yang lebih tua dalam memecahkan problem. Perbedaannya adalah dalam struktur kognitif yang tersedia bagi setiap anak. Menurut Piaget, tindakan yang cerdas selalu cenderung menciptakan

keseimbangan antara organisme dengan lingkungannya dalam situasi saat itu. Dorongan ke arah keseimbangan ini dinamakan ekuilibrasi. Meskipun perkembangan intelektual adalah berkelanjutan selama masa kanak-kanak, Piaget memilih untuk menyusun tahap perkembangan intelektual. Dia mendekripsikan empat tahap utama: (1) sensorimotor (0-2th), di mana anak berhadapan langsung dengan lingkungan dengan menggunakan refleks bawaan mereka; (2) pra-operasional (2-7th), di mana anak mulai menyusun konsep sederhana; (3) operasi konkret (7-12th), di mana anak menggunakan tindakan yang telah diinteriorisasikan atau pemikiran untuk memecahkan masalah dalam pengalaman mereka; dan (4) operasi formal (11/12-14/15th), di mana anak dapat memikirkan situasi hipotetis secara penuh. Teori Piaget memberi efek signifikan pada praktek pendidikan. Banyak pendidik berusaha untuk merumuskan kebijakan spesifik berdasarkan teori Piaget. Yang lainnya berusaha mengembangkan tes kecerdasan berdasarkan teorinya.

Teori Piaget jelas membuka jalan riset baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, atau yang diabaikan oleh mereka yang menerima sudut pandang asosianistik. Seperti telah kita kemukakan, salah satu ciri teori ilmiah yang baik adalah ia bersifat heuristic, dan teori Piaget jelas heuristic. Pada tahun 1980, Piaget meninggal, Jerome Kagan memujinya dengan menulis: Piaget menemukan banyak fenomena yang menawan yang ada di depan hidung semua orang tetapi hanya sedikit yang mampu melihatnya. Reliabilitas dari penemuan itu (bayi usia delapan bulan yang tiba-tiba bisa menemukan mainan tersembunyinya dan penemuan nonkonservasi dan konservasi anak 7 tahun yang menghadapi teka teki air di wadah) sangat konsisten di berbagai kultur sehingga penemuan ini mirip dengan penemuan dalam percobaan kimia Hanya ada sedikit orang yang akan membantah bahwa kesimpulan Piaget telah menjadi basis utama bagi ilmu kognitif dalam psikologi kontemporer Bersama Freud, Piaget adalah tokoh terpenting dalam perkembangan ilu tentang manusia (245-246).

Anda mungkin juga menyukai