Anda di halaman 1dari 13

f

Menurut Piaget tahapan


perkembangan kognitif dibagi
menjadi 4 (SLAVIN: 2015),
yaitu :
1. Tahap sensorikmotorik (0-2
tahun)
Pada tahap ini bayi dan balita
cenderung mengeksplor dunia
dengan
menggunakan kemapuan
sensorik motorik mereka.
2. Tahap Praoperasional (2-7
tahun)
Pada tahap ini anak-anak
memiliki memampuan yang
lebih besar untuk
berpikir tentang hal hal dan
memiliki kemampuan untuk
menggunakan simbol untuk
secara mental mewakili objek.
Kemampuan bahasa dan
konsep mereka juga
berkembang dengan kecepatan
yang luar biasa. Tahap ini
ditandai dengan :
1) Transductive reasoning,
yaitu cara berfikir yang bukan
induktif atau
deduktif tetapi tidak logis
2) Ketidak jelasan hubungan
sebab-akibat, yaitu anak
mengenal hubungan
sebab akibat secara tidak logis
3) Animisme, yaitu
menganggap bahwa semua
benda itu hidup seperti
dirinya
4) Artificialism, yaitu
kepercayaan bahwa segala
sesuatu di lingkungan itu
mempunyai jiwa seperti
manusia
5) Perceptually bound, yaitu
anak menilai sesuatu
berdasarkan apa yang
dilihat atau di dengar
6) Mental experiment yaitu
anak mencoba melakukan
sesuatu untuk
menemukan jawaban dari
persoalan yang dihadapinya
(Fatimah Ibda :
2015)
3. Tahap Operasional Konkret
(7-11 tahun)
Meskipun perbedaan
kemampuan anak pada tahap
praoprasional dan anak pada
tahap ini sangat berbeda, akan
tetapi anak pada tahap
oprasional konkret belum
berpikir seperti orang dewasa.
Pada tahap ini anak-anak
cendurung menyikapi
masalah dengan terpaku pada
realitas yang dapat dipahami,
dan disimpulkan tepat
dihadapannya.
4. Tahap operasional formal
(11-dewasa)
Seringkal pada masa pubertas
pemikiran anak mulai
berkembang menjadi
kekuatan yang menjadi ciri
khas orang dewasa. Pada masa
ini seseorang mulai
dapat berpikir abstrak dan
dapat melihat kemungkinan-
keungkinan yang terjadi,
kemampuan ini akan terus
berkembang hingga dewasa.
f
Menurut Piaget tahapan
perkembangan kognitif dibagi
menjadi 4 (SLAVIN: 2015),
yaitu :
1. Tahap sensorikmotorik (0-2
tahun)
Pada tahap ini bayi dan balita
cenderung mengeksplor dunia
dengan
menggunakan kemapuan
sensorik motorik mereka.
2. Tahap Praoperasional (2-7
tahun)
Pada tahap ini anak-anak
memiliki memampuan yang
lebih besar untuk
berpikir tentang hal hal dan
memiliki kemampuan untuk
menggunakan simbol untuk
secara mental mewakili objek.
Kemampuan bahasa dan
konsep mereka juga
berkembang dengan kecepatan
yang luar biasa. Tahap ini
ditandai dengan :
1) Transductive reasoning,
yaitu cara berfikir yang bukan
induktif atau
deduktif tetapi tidak logis
2) Ketidak jelasan hubungan
sebab-akibat, yaitu anak
mengenal hubungan
sebab akibat secara tidak logis
3) Animisme, yaitu
menganggap bahwa semua
benda itu hidup seperti
dirinya
4) Artificialism, yaitu
kepercayaan bahwa segala
sesuatu di lingkungan itu
mempunyai jiwa seperti
manusia
5) Perceptually bound, yaitu
anak menilai sesuatu
berdasarkan apa yang
dilihat atau di dengar
6) Mental experiment yaitu
anak mencoba melakukan
sesuatu untuk
menemukan jawaban dari
persoalan yang dihadapinya
(Fatimah Ibda :
2015)
3. Tahap Operasional Konkret
(7-11 tahun)
Meskipun perbedaan
kemampuan anak pada tahap
praoprasional dan anak pada
tahap ini sangat berbeda, akan
tetapi anak pada tahap
oprasional konkret belum
berpikir seperti orang dewasa.
Pada tahap ini anak-anak
cendurung menyikapi
masalah dengan terpaku pada
realitas yang dapat dipahami,
dan disimpulkan tepat
dihadapannya.
4. Tahap operasional formal
(11-dewasa)
Seringkal pada masa pubertas
pemikiran anak mulai
berkembang menjadi
kekuatan yang menjadi ciri
khas orang dewasa. Pada masa
ini seseorang mulai
dapat berpikir abstrak dan
dapat melihat kemungkinan-
keungkinan yang terjadi,
kemampuan ini akan terus
berkembang hingga dewasa.
Nama : Eilyvia Putri Effryanti
N I M : 126306201007
Kelas : BKI 6A

A. 1. Perkembangan Kognitif menurut Teori Piaget


Teori perkembangan Kognitif menurut Piaget ada 4 tahap yaitu :
a. Tahap Sensorimotor (0-1,5 tahun)
Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori
Piaget mengenai perkembangan kognitif anak Piaget. Selama periode ini, bayi
mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman
sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh).
Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa ada
objek dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari tindakannya sendiri.
Misalnya, jika ibu meletakkan mainan di bawah selimut, anak tahu bahwa main
yang biasanya ada (dia lihat) kini tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif
mencarinya. Pada awal tahapan ini, anak berperilaku seolah mainan itu hilang
begitu saja.
b. Tahap pra-operasional (1,5-6 tahun)
c. Tahap operasional konkrit (6-12 tahun)
d. Tahap operasional formal (12 tahun keatas)

2. Perkembangan Moral menurut Teori Kohl Berlg


Teori perkembangan Moral menurut Kohl Berlg ada 3 tingkat dan di bagi
menjadi 6 tahap yaitu :
a. Tingkat 1 Pra-Konvensional
Tingkat Pra-Konvensional (Pre-Conventional) adalah tingkatan terendah
dalam perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini seseorang akan tanggap
terhadap aturan-aturan dan penilaian baik atau buruk dalam rangka maksimalisasi
kenikmatan atau akibat-akibat fisik dari tindakannya (hukuman fisik,
penghargaan, tukar-menukar kebaikan).
 Tahap 1 orientasi hukuman dan kepatuhan (sekitar 0-7tahun)
Pada tahap ini, baik atau buruknya suatu tindakan ditentukan oleh
akibat-akibat fisik yang akan dialami, tindakan benar bila tidak dihukum
dan salah bila perlu dihukum, sedangkan arti atau nilai manusiawi tidak
diperhatikan. Seseorang harus patuh pada otoritas karena otoritas berkuasa.
 Tahap 2 orientasi relativis-instrumental (sekitar 10 tahun)
Pada tahap ini, perbuatan yang dinggap benar adalah perbuatan
yang merupakan cara atau alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri
dan kadang-kadang juga kebutuhan orang lain. Hubungan antar manusia
dipandang seperti hubungan ditempat umum. Terdapat unsur kewajaran,
timbal-balik dan persamaan pembagian dan bukan soal kesetiaan, rasa
terima kasih dan keadilan.
b. Tingkat 2 Konvensional
 Tahap 1 orientasi anak yang baik atau anak manis (sekitar usia 13tahun)
 Tahap 2 orientasi ketertiban masyarakat dan aturan sosial (sekitar 16tahun)
c. Tingkat 3 Pasca-Konvensional
 Tahap 1 orientasi kontrak sosial (dewasa awal)
 Tahap 2 prinsip dan etika universal (masa dewasa)

C. 1. Tahap sensorimotor adalah tahap awal dari 4 tahap perkembangan kognitif menurut
Piaget, dalam tahap ini yang dijadikan fokus adalah sensorik (melihat dan mendengar)
dan motorik (menggapai,menyentuh). Melihat dari fokus dalam tahap ini tindakan
yang akan saya lakukan sebagai orang tua adalah ;
 Sering mengajak berinteraksi dengan anak bahkan dari anak itu baru lahir,
seperti contohnya berbicara saat anak akan di gantikan baju sebagai orang
tua bisa mengajaknya berinteraksi dengan “ayo adek kita ganti bajunya
dulu ya, aduh adek harum sekali ya habis mandi”.
 Melakukan tummy time sejak bayi umur 0 bulan.
 Memberikan anak mainan yang sesuai dengan usianya.
 Memperhatian tahap demi tahap perkembangan anak apakah sesuai atau
tidak dengan usianya, seperti tengkurap, menggulingkan badan,
merangkak hingga berjalan.
 Pemberian makanan yang bernutrisi juga perlu untuk meningkatkan sistem
sensorimotor dan tidak lupa pebambahan vitamin-vitamin pada anak
 Membiasakan anak mengenal buku sejak umur 0-1 bulan dengan
menggunakan softbook warna hitam putih dan berpattern. Dan
berkembang ke buku cerita hingga buku mewarnai.
 Memainkan musik atau murotal untuk anak
2. Tindakan yang akan saya lakukan sebagai orang tua yaitu ;
 Memberikan sebuah konsekuensi dari apa yang telah ia lakukan,
seperti jika ia membuat salah maka ia akan di hukum dan saat ia
melakukan hal yang benar maka apresiasi dan berikan reward pada
anak.
 Jika anak sudah bisa di ajak berdiskusi, maka bisa membuat peraturan
bersama dengan anak yang harus di patuhi oleh anak dan orang tua
 Orang tua harus bisa bertindak sebagai contoh dan suri tauladan bagi
anak dengan selalu mematuhi peraturan yang dibuat dan berusaha
sebisa mungkin untuk tidak melanggar atau memberikan contoh yang
buruk.
 Mengajarkan anak jika di dalam hidup tidak semuanya harus di bayar
dengan keuntungan
B. Menurut saya cara menjelaskan pada anak tentang hal yang benar atau tidak yaitu
dengan ;
 Berbicara dengan anak menggunakan nada yang baik
 Saat kita sebagai orang tua telah menasehati anak agar tidak ini itu maka
kita sebagai orang tua harus mencontohkan sebagaimana yang trlah di
nasehatkan
 Menghindari adanya kata “jangan” kecuali dalam keadaan darurat
 Berikan anak rasa nyaman agar anak bisa lebuh dekat dengan kita
 Membangun bonding dengan anak sejak dini
 Jangan menakut-nakuti anak dan membohongi anak
 Jelaskan dengan apa adanya kepada anak
 Mengajarkan anak tentang keterbukaan

Anda mungkin juga menyukai