Anda di halaman 1dari 25

TERAPI PALLIATIF

DALAM PANDANGAN
ISLAM

apt. Eko Yudha P, M.Farm


Kata “paliatif” berasal dari kata Latin pallium
(mantel); kata kerja palliare yang berarti
mengenakan mantel pada, menutupi.
Your Picture Here

Terapi paliatif seolah-olah “menutup de-ngan


mantel”, artinya menciptakan keadaan nyaman
bagi pasien dan sedapat mungkin meringankan
penderitaannya.
DEFINITION
• Palliative care is all active actions to alleviate the burden of
sufferers, especially those with life-threatening illness.
• Active actions include relieving pain and other complaints,
as well as improving the psychological, social and
spiritual burdens.

• AIM  To relieve sufferings in order to maintain and


improve the quality of life at the final stage and patient
could die in dignity ( W H O , 2 0 0 0 )
DASAR TERAPI
PALLIATIVE
Beranggapan bahwa “Life and regards dying as
a normal process”•
Bukan untuk mempercepat atau menunda
kematian •
Meringankan rasa sakit dan gejala lainnya •
Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual •
Menjaga kualitas hidup pasien di akhir-akhir
hidupnya•
Pendekatan tim untuk pasien dan keluarga untuk
beban berlebihan, termasuk konseling
berkabung
Quality Of Life??
‘Quality of life is what a person says it is.’ Quality of life refers to subjective
satisfaction experienced and/ or expressed by an individual; it relates to
and is influenced by all the dimensions of personhood – physical,
psychological, social and spiritual

‘Kualitas hidup adalah apa yang dikatakan seseorang.


Kualitas hidup mengacu pada kepuasan subjektif yang
dialami dan / atau diungkapkan oleh seorang individu;
berhubungan dengan dan dipengaruhi oleh semua dimensi
kepribadian ( fisik, psikologis, sosial dan spiritual)
Masalah yang Dihadapi oleh Pasien
AND OTHER
INSOMNIA SYMTOMPS
BLEEDING
PSIKIATRIC
PROBLEMS
PAIN GI TRACT Problems

68,9 % OPEN COUGH /


WOUND BREATHLESS
PAIN CONTROL
Unsur terapi paliatif yang paling
penting ialah penatalaksanaan nyeri
(pain control), misalnya untuk pasien
kanker.

Pem-berian morfin tidak lagi


mempertimbang-kan masalah
kecanduan, karena pasien sudah
terminal
TATA LAKSANA NYERI:
Sesuai dengan penyebab yang ada dan prinsip tata laksana yang digunakan
di perawatan paliatif, modalitas yang dapat digunakan adalah sbb:

a. Medikamentosa :
Analgetik: NSAID, Non opioid, Opioid; Adjuvant (kortikosteroid, antidepresan,
anti epilepsi, relaksan otot, antispas modik)

b. Nonmedikamentosa
Fisik: kompres hangat, TENS
Interupsi terhadap mekanisme nyeri: anestesi, neurolisis dan neurosurgery
Modifikasi lingkungan dan gaya hidup: hindari aktifitas yang memacu atau
memperberat nyeri, immobilisasi bagian yang sakit dengan alat,
Psikologis: penjelasan untuk mengurangi dampak psikologis
Relaksasi, cognitive-behavioural terapy, psychodynamic terapy
Penggunaan obat
Penggunaan analgetik dan obat adjuvant sangat penting.
Digunakan pedoman WHO STEP LADDER sebagai dasar pemberian obat (WHO
Geneva, 1986 disesuaikan dengan obat yang tersedia di Indonesia)
Pada saat terapi paliatif dimulai,
semua tindakan terapeutik yang
agresif, penggunaan obat, maupun
tindakan medis lain dihentikan, Terapi paliatif melibatkan
termasuk pembedahan; ini untuk
meringankan penderitaan pasien multidisiplin dan peran
berbagai lintas tenaga
kesehatan.
MORFIN

Analgetik konvensional tidak dapat


menghilangkan nyeri lagi sehingga diperlukan
pemberian morfin dengan dosis yang makin
meningkat dan makin sering.
Pemberian dosis morfin yang makin meningkat
yang dapat berakibat fatal bagi pasien; di satu
sisi pemberian morfin merupakan satu-satunya
cara yang efektif pada kasus terminal ini..
BAGAIMANA
JIKA PASIEN
MENGINGINKAN
“EUTHANASIA” ?
?
Euthanasia
Tindakan mengakhiri hidup dengan bantuan medis yang
bertujuan untuk mengakhiri penderitaan atas penyakit
yang dialami.

Jenis Euthanasia
1. Euthanasia Aktif : tindakan mempercepat kematian
dengan cara mengambil tindakan secara langsung
ataupun tidak langsung sehingga menyebabkan
kematian seseorang

2. Euthanasia Pasif : Tidak lagi memberikan bantuan


medis kepada pasien, atau menghentikan proses
perawatan medis dari selama proses pengobatannya
dalam perspektif syariah,
QS. Al-Mulk ayat 1-2.
QS. An-Nisa ayat 29

Place Your Picture Here


Euthanasia dalam Pandangan Islam
Euthanasia = Berputus Asa = Bunuh Diri

praktek euthanasia dilarang oleh Islam.


jika seseorang sedang mengalami sakit harus berupaya untuk menyembuhkan bukan berputus asa
terhadap penyakit yang di deritanya.

Euthanasia bertentangan dengan tujuan maqasid syariah, bahwa kemaslahatan harus diutamakan
dan dalam mencapai kemaslahatan salah satunya dapat diwujudkan dengan melindungi jiwa maupun
raga manusia.

Dalam hal ini Islam mewajibkan manusia berobat ketika sakit maka bentuk usaha atau ikhtiar
manusia supaya sembuh dari penyakitnya.

Dan melarang manusia untuk berputus asa terhadap ujian yang diberikannya apabila ia berputus asa
dan memilih untuk melakukan praktek euthanasia, keputusannya untuk euthanasia disamakan
dengan bunuh diri dengan alasan apapun
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
“Tidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau semacamnya, kecuali
Allah akan menggugurkan bersama dengannya dosa-dosanya, sebagaimana pohon yang
menggugurkan dedaunannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

“Sesungguhnya besarnya pahala itu berbanding lurus dengan besarnya ujian. Dan
sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Siapa yang ridha,
baginya ridha(Nya), namun siapa yang murka, maka baginya kemurkaan(Nya).”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) pasal
11 tentang pelindung kehidupan.
“seorang dokter dilarang terlibat, dilarang
melibatkan diri, atau tidak diperbolehkan
mengakhiri kehidupan seseorang yang menurut
ilmu dan pengetahuan tidak mungkin akan
sembuh” Place Your Picture Here

Fatwa MUI : Majelis Ulama Indonesi


Mengeluarkan Fatwa HARAM terhadap Tindakan
euthanasia
Karena itulah, apabila ada pasien terlantar di sebuah rumah sakit Islam
karena tidak mampu membayar administrasi, atau dibiarkan di ruang
isolasi hingga menunggu ajalnya tanpa mendapatkan santunan psiko-
sosial dan spiritual yang maksimal, maka kondisi ini sangat
bertentangan dengan prinsip masyarakat Islami
Anjuran Tolong Menolong dalam Islam
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1-3)

“Allah selalu menolong orang selama orang itu selalu menolong saudaranya
(semuslim).” HR. Ahmad

Dalam hadist tersebut disebutkan secara jelas, bahwa Allah SWT menjanjikan
pertolongan bagi mereka yang menolong saudaranya sebagaimana keutamaan
bersedekah .
PENDAMPINGAN PASIEN TERMINAL

Pendampingan pasien terminal dilaku-kan


oleh tim terpadu, termasuk tenaga yang
memberikan konseling psikologis.

Konseling tidak selalu diberikan oleh


tenaga medis; sering lebih cocok diberikan
oleh psikolog, rohaniwan, atau saudara
pasien yang ber-kemampuan komunikatif
#Beberapa Hadist Menjenguk Orang Sakit

: ‫َو َقاَل َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

‫ُع ْو ُد وا اْلَم ِر ْيَض َو َاْتَبُعوا اْلَج َناَز َة ُتَذِّك ْر ُك ُم اآْل ِخ َر َة‬


“Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, maka hal itu akan mengingatkan
kalian pada akhirat”
Place Your Picture Here
HR. Imam Ahmad, imam Ibnu Hibban

‫َع اِئُد اْلَم ِر ْيِض َيْمِش ْي ِفْي َم ْخ َر َفِة اْلَج َّنِة َح َّتى َيْر ِج َع‬
Nabi saw. bersabda, “Orang yang menjenguk orang sakit maka ia akan
berjalan di taman surga sampai ia kembali.”
HR imam Muslim dari sahabat Tsauban r.a
Urutan Fase Psikologis Pasien
Fase pertama ialah merasa syok dan penyangkalan
(denial and isolation).

Fase kedua ialah kemarahan (anger). Pasien


memberontak, agresif, marah dan protes

Fase ketiga ialah tawar-menawar (bargaining)

Fase keempat ialah berkabung (depression).

Fase kelima ialah penerimaan atau persetujuan


(acceptance).
Mengenai perawatan paliatif yang 5) menawarkan sistem pendukung untuk membantu .
disarankan: pasien hidup seaktif mungkin sampai mati;
1) menegaskan hidup dan menganggap
kematian sebagai proses normal; 6) Menawarkan sistem pendukung untuk membantu
2) Tidak mempercepat atau menunda keluarga mengatasi selama pasien sakit dan dalam
kematian; kesedihan mereka sendiri.
3) Memberikan kelegaan dari rasa sakit
dan gejala-gejala menyedihkan lainnya; 7) Radioterapi, kemoterapi, dan pembedahan memiliki
4) Mengintegrasikan aspek psikologis dan tempat dalam perawatan paliatif, asalkan manfaat
spiritual dari perawatan pasien; simptomatik dari pengobatan jelas lebih besar daripada
kerugiannya.

RANGKUMAN
Thank You
Insert the Sub Title of
Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai