PENDAHULUAN
Berdasarkan masalah di atas, maka pada makalah ini kelompok akan membahas
tentang kompetensi budaya yang meliputi pengertian kompetensi budaya,
komponen kompetensi budaya, tingkatan kompetensi budaya dan metoda untuk
meningkatkan kompetensi budaya serta aplikasi kompetensi budaya dalam
kasus.
3.1 Kesimpulan
Budaya adalah hasil enkulturasi dari pembelajaran dan diterima oleh
masyarakat. Dalam memberikan asuhan keperawatan seringkali terdapat
perbedaan antara tenaga kesehatan dan klien. Perbedaan budaya akan
mempengaruhi persepsi tentang kondisi kesehatan dan pengobatan yang tepat.
Oleh sebab itu tenaga kesehatan khususnya perawat harus mempunyai
pengetahuan budaya agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang peka
budaya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang peka budaya, perawat harus
mempunyai kompetensi atau kemampuan mengenali dan mengapresiasi adanya
perbedaan budaya.
Kompetensi perawat terdiri dari dua komponen, yaitu komponen individu dan
komponen kontekstual antar budaya. Komponen individu terdiri atas motivasi,
perilaku, sikap, pengetahuan, serta kemampuan seorang individu. Sementara
itu, komponen kontekstual antar budaya diantaranya adalah konteks historis,
hubungan, budaya, gender dan ras (Martin & Nakayama, 2013).
Sebelum perawat memberikan asuhan yang kompeten secara budaya,
diperlukan penilaian diri terhadap budaya. Saat berinteraksi dengan klien dari
berbagai latar belakang budaya, perawat harus menyadari, memiliki nilai-nilai
budaya, sikap, kepercayaan, dan praktik budaya.
3.2 Saran
Pengetahuan budaya bagi tenaga kesehatan khususnya perawat harus di
tingkatkan sehingga perawat dapat memperhatikan keragaman aspek individu
yang meliputi dalam memberikan nilai, kebiasaan dan kepercayaan klien.
Sosialisasi dan pelatihan mengenai kompetensi budaya hendaknya kontinu di
berikan kepada semua tenaga kesehatan. Dengan demikian diharapkan perawat
dapat membantu klien dengan memberikan asuhan keperawatan yang peka
budaya