Dosen Pembimbing :
Ns. Lina Ayu Marcelina, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat.
Disusun oleh :
Rana Rozanna 2010711104
a. Struktur Eksterna
(gambar:https://bocahindonesia.com/anatomi-fungsi-sistem-reproduksi-wanit
a/)
̄ Vulva
̄ Mons pubis
̄ Labia mayora
Labia mayora (“bibir besar” atau “bibir luar”) lipatan kulit berdaging
yang membungkus dan melindungi organ reproduksi eksternal
lainnya. Bagian ini merupakan padanan skrotum pada pria. Selama
masa pubertas, bagian ini juga mulai ditumbuhi rambut, serta
mengandung kelenjar penghasil keringat dan minyak.
̄ Labia minora
Labia minora (“bibir kecil” atau “bibir dalam) memiliki ukuran dan
bentuk yang bervariasi. Lebarnya bisa sangat kecil hingga 5 cm.
Labia minora terletak tepat di dalam labia mayora dan mengelilingi
lubang vagina dan uretra (tempat keluarnya urin). Kulit labia minora
sangat halus sehingga mudah mengalami iritasi dan pembengkakan.
Oleh karena disuplai oleh banyak pembuluh darah, labia minora
berwarna merah muda. Bila ada stimulasi seksual, pembuluh darah
di bagian ini akan penuh dengan darah sehingga labia minora
tampak membesar dan semakin sensitif terhadap rangsangan.
̄ Klitoris
̄ Kelenjar Bartholin
Kelenjar bartholin terletak di kedua sisi lubang vagina. Saat
dirangsang, kelenjar Bartholin mengeluarkan cairan kental yang
berfungsi sebagai pelumas saat berhubungan intim.
Tak semua wanita memiliki selaput dara. Bila ada, ini merupakan
jaringan tipis halus yang umumnya menutupi sebagian lubang
vagina. Saat wanita melakukan hubungan intim penetratif yang
pertama kali, selaput dara bisa teregang atau robek. Akan tetapi,
teregang atau robeknya selaput dara juga bisa disebabkan oleh hal
lain, seperti misalnya cedera.
̄ Uretra
b. Struktur eksternal
(gambar:https://bocahindonesia.com/anatomi-fungsi-sistem-reproduksi-w
anita/) Organ reproduksi internal wanita membentuk jalur, yang terdiri dari:
̄ Vagina
̄ Serviks
Serviks adalah struktur sempit pada bagian bawah rahim. Lokasinya tepat di
atas vagina. Seperti vagina, serviks dilapisi oleh selaput lendir, namun lebih
halus. Serviks memiliki beberapa fungsi:
̄ Uterus (rahim)
Rahim merupakan organ yang bentuk dan ukurannya kurang lebih seperti
buah pir. Organ ini berada di bagian tengah rongga panggul, di belakang
kandung kemih, dan di depan rektum. Rahim dipertahankan pada posisinya
oleh beberapa ligamen.
̄ Ovarium
Ini adalah kelenjar kecil seukuran buah kenari dan berbentuk oval, yang
terletak di kedua sisi rahim. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon
reproduksi wanita, yaitu estrogen dan progesteron.Saat lahir, kedua ovarium
mengandung kurang lebih 700.000 sel telur yang belum matang. Saat
mencapai usia pubertas, sel-sel telur ini mulai berkembang dan matang di
dalam folikel sel telur. Sejak saat itu, sekitar sebulan sekali, ovarium
melepaskan satu sel telur yang matang. Proses ini dikenal sebagai ovulasi
dan merupakan bagian dari siklus menstruasi. Proses ini pula yang
memungkinkan terjadinya kehamilan. Hormon-hormon yang diproduksi
ovarium berfungsi mengatur siklus menstruasi.Hormon-hormon ini juga:
2. Pengertian
Mioma uteri merupakan tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari sel-sel jaringan
otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Dalam kepustakaan ginekologi
mioma uteri terkenal dengan istilah-istilah fibrimioma uteri, leiomyoma uteri atau
uterine fibroid. Mioma ini berbentuk padat karen jaringan ikat dan otot rahimnya
dominan. Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang paling umum dan sering
dialami oleh wanita. Neoplasma ini memperlihatkan gejala klinis berdasarkan besar
dan letak mioma
3. Etiologi
2. Faktor
d. Tekanan hamil
e. Insiden
4. Patofisiologi
Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil di dalam miometriumdan
lambat laun membesar karena pertumbuhan itu miometrium terdesakmenyusun
semacam pseudekapsula atau simpai semu yang mengelilingi tumor didalam uterus
mungkin terdapat satu mioma, akan tetapi mioma biasanya banyak.Jika ada satu
mioma yang tumbuh intramural dalam korpus uteri maka korpus initampak bundar
dan konstipasi padat. Bila terletak pada dinding depan uterus,uterus mioma dapat
menonjol ke depan sehingga menekan dan mendorongkandung kencing ke atas
sehingga sering menimbulkan keluhan miksi
Masalah akan timbul jika terjadi berkurangnya pemberian darahpada mioma
uteri yang menyebabkan tumor membesar, sehingga menimbulkanrasa nyeri dan
mual. Selain itu masalah dapat timbul lagi jika terjadi perdarahanabnormal pada
uterus yang berlebihan sehingga terjadi anemia. Anemia ini bisamengakibatkan
kelemahan fisik, kondisi tubuh lemah, sehingga kebutuhanperawatan diri tidak dapat
terpenuhi. Selain itu dengan perdarahan yang banyakbisa mengakibatkan seseorang
mengalami kekurangan volume cairan.
5. Manifestasi Klinik
3. Perasaan nyeri terjadi karena gangguan sirkulasi darah, nekrosis dan khususnya
saat terjadi submukosa yang terlahir
b. Terjadi infertilitas
6. Komplikasi
1. Degenerasi Ganas
Mioma uteri yang menjadi Leimiosarkoma ditemukan hanya 0,32 – 0,6 % dari seluruh
mioma, serta merupakan 50 – 75 % dari seluruh sarkoma uterus. Keganasan
umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histology uterus yang telah diangkat.
Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat membesar dan apabila
terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.
2. Torsi (Putaran Tangkai)
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut
sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian terjadilah syndrome abdomen akut.
Jika torsi terjadi perlahan-lahan gangguan akut tidak terjadi. Hal ini hendaknya
dibedakan dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma dalam rongga
peritoneum
3. Nekrosis dan Infeksi
Pada mioma submukosum, yang menjadi polip, ujung tumor kadang-kadang dapat
melalui kanalis servikalis dan dilahirkan di vagina. Dalam hal ini ada ada
kemungkinan gangguan sirkulasi dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder
7. Penatalaksanaan Medis
Terdapat beberapa penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada mioma uteri,
diantaranya:
- Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan terapi
hanya diobservasi tiap 3 – 6 bulan untuk menilai pembesarannya. Mioma akan
lisut setelah menopause
- Radioterapi
- Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu
- Miomektomi dengan atau tanpa histerektomi bila uterus melebihi seperti
kehamilan 12 – 14 minggu
- Estrogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 minggu.
8. Daftar Pustaka