Anda di halaman 1dari 15

MICROTEACHING MENJAGA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI

PRIA&WANITA

Di Susun oleh :

Della Ayu Setyorini


1020183128/4C-S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2021

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
penyertaan-Nyalah dan perkenaan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas microteaching yang
berjudul “ Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Pria & Wanita “

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambha pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai pembuat makalah ini merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Kudus, 6 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI PRIA...............................................................6
B. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA........................................................7
C. MENJAGA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI PRIA.........................................................11
D. MENJAGA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI WANITA..................................................12
E. PENYAKIT YANG DAPAT TIMBUL.........................................................................................13
BAB 3.......................................................................................................................................................14
KESIMPULAN.........................................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi adalah kondisi sehat menyangkut system, fungsi dan proses alat
reproduksi yang dimiliki. Sehat tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari
kecacatan, melainkan juga sehat secara mental, social dan kultural. Sistem
reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama
untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup seperti cairan, hormon,
dan feromon juga merupakan aksesoris penting untuk sistem reproduksi. Di manusia sendiri
terdapat dua jenis kelamis yaitu pria dan wanita, pria dan wanita memiliki system reproduksi
yang berbeda satu sama lainnya. Pria memiliki penis dalam organ reproduksinya sedangkan
wanita mempunyai vagina dalam organ reproduksinya.

Sistem reproduksi pada pria mencakup testis, duktus seminalis, vesika seminalis, kelenjar


prostat dan bulbouretral, uretra, skrotum, dan penis. Struktur tersebut secara bersama-sama
menghasilkan produk yang unik, yaitu sperma, cairan seminalis, dan androgen. Cairan
seminal adalah sekresi yang dikumpulkan dari testis, epididimis, vesikula seminalis, dan
prostat serta kelenjar bulbouretra, atau disebut juga semen. Fungsi atau tujuan biologis dari
sistem reproduksi pria adalah untuk membentuk dan mengirimkan gametosit (sperma) ke
lubang uterus wanita. Pengiriman tersebut diselesaikan melalui suatu aksi persetubuhan,
atau koitus, ketika penis yang ereksi disisipkan ke dalam vagina, mengejakulasikan
semen. Sistem reproduksi pria menghasilkan hormon-hormon seks jantan, atau androgen,
yang mempersiapkan kelenjar-kelenjar dan saluran-saluran tubular pada saluran reproduksi
agar berfungsi, serta menghasilkan karakteristik-karakteristik seksual sekunder.

System reproduksi wanita mencakup ovarium, tuba uterin, uterus, vagina, vulva dan
payudara. Kesemua organ-organ ini menghasilkan ovum dan hormone-hormon. Tujuan dan
fungsi system reproduksi wanita adalah untuk memberikan tempat bagi penis pria pada saat
koitus dan dimana merupakan tempat dimana ovum yang telah dibuahi dapat tumbuh
menjadi bayi dan memproduksi asi untuk bayi yang baru lahir.

Tentunya menjaga kesehatan reproduksi baik bagi pria maupun wanita sangat penting,
apalagi organ reproduksi wanita yang sangat riskan terinfeksi jika tidak dibersihkan dengan
benar dan dijaga kesehatannya dengan benar. Banyak penyakit menular seksual yang bisa
terjadi jika kita tidak bisa dan tidak mau membersihkan alat genital kita sendiri antara lain
yaitu endometrium, Hipogonadisme, miom, radang panggul dan masih banyak lagi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah anatomi fisiologi dari organ reproduksi pria ?
2. Bagaimanakan anatomi fisiologi dari organ reproduksi wanita ?
3. Bagaimanakah caranya menjaga kesehatan organ reproduksi pada pria?
4. Bagaimanakah caranya menjaga kesehatan organ reproduksi pada wanita?

4
5. Penyakit menular seksual apa saja yang bisa dijangkit oleh organ reproduksi pria
maupun wanita ?

C. TUJUAN
1. Pria dapat mengetahui anatomi fisiologi dari organ reproduksinya
2. Wanita dapat mengetahui anatomi fisiologi dari organ reproduksinya
3. Pria tau caranya menjaga kesehatan organ reproduksinya
4. Wanita tau caranya menjaga kesehatan organ reproduksinya
5. Pria maupun wanita dapat terhindar dari penyakit menular seksual

5
BAB 2
PEMBAHASAN

A. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI PRIA

Secara garis besar alat reproduksi pria dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Alat Kelamin dalam– terdiri atas:
a. Testis
Testis disebut juga gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang,
bentuknya bulat telur.Testis tersimpan di dalam suatu kantong yang disebut
skrotum. Kantong ini terletak di luar rongga perut. Fungsi testis adalah
sebagai alat untuk memproduksi sel- selsperma dan juga memproduksi
hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Didalam testis banyak
terdapat pembuluh- pembuluh halus disebut tubulus seminiferous. Sperma
yang dihasilkan oleh testis akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri
atas :
a) Epididimis yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan
berkelok- kelok di dalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu
epididimis.Oleh sebab itu, epididimis manusia berjumlah sepasang
kanan dan kiri. Didalam epididimis ini sperma disimpan untuk
sementara waktu, dan di sinilahsperma menjadi masak dan dapat
bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens.
b) Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau
epididimismerupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens
merupakansaluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat
di dalamkelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya
(mengangkut)sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau
vesikula seminalis.
c) Saluran Ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan
kantongsemen dengan uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan,
yaitu mampumenyemrotkan sperma tinggi masuk ke uretra dan
selanjutnya keluar.
d) Uretra adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra
merupakansaluran akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di
dalam penis. Saluranini mempunyai dua fungsi, yaitu : (1) sebagai alat
pengeluaran, yaitu saluranuntuk membuang urine keluar tubuh serta (2)
sebagai saluran kelamin, yaitusebagai saluran semen dari kantong mani.

6
b. Kelenjar Kelamin Disamping testis (gonad) dan slauran kelamin, alat
kelamin manusia juga di lengkapikelenjar- kelenjar kelamin. Kelenjar ini
bertugas memproduksi getah- getah kelamin.Kelenjar tersebut terdiri atas
:
1) Vesikula Seminalis - disebut kantong mani atau kantong semen.
Jumlahnyasepasang, tetapi terikat menjadi satu kantong. Dinding
vesikula seminalisdapat menghasilkan getah berwarna kekuningan yang
banyak mengandung zatgetah kelamin. Cairan ini yang mencukupi
kebutuhan makanan bagi sel- selsperma.
2) Kelenjar Prostat - menghasilkan getah yang dialirkan ke saluran sperma.
3) Kelenjar Bulbouretra (Cowper) - menghasilkan getah yang dialirkan ke
uretra.Getah yang dihasilkan berupa lendir.Sperma yang dihasilkan oleh
testis,setelah bercampur dengan getah- getah dari kelenjar kelamin akan
membentuksuatu komponen yang disebut semen. Pada saat terjadi
perkawinan (kopulasi),semen dipancarkan keluar melalui uretra.

2. Alat Kelamin Luar - terdiri atas


a. Penis
Penis merupakan alat kelamin luar yang penting untuk kopulasi atau
persetubuhan.Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan wanita yang
bertujuan untuk memindahkan semen ke saluran kelamin wanita. Di dalam
penis tedapat uretra, yaitu suatu saluran yang dikelilingi oleh jaringan erektil
yang rongganya banyak dan banyak mengandung pembuluh darah. Apabila
karena sesuatu hal, rongga ini berisi penuh oleh darah maka penis akan
tegang dan mengembang disebut ereksi. Alat reproduksi pria mulai dapat
berfungsi semenjak masa puber, yaitu lebih kurang usia 14 tahun sampai tua,
selama manusia itu dalam keadaan sehat. Scrotum merupakan selaput
pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu
yang sesuasi bagi spermatozoa

B. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA


1. Anatomi Organ Eksterna Wanita (Genetalia Eksterna)

7
a. Mons Veneris (Tundun)
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi
rambut kemaluan (pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini
membentuk sudut lengkung (pada wanita) sedang pria membentuk sudut
runcing ke atas.
b. Labia Mayora
Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita
menjelang dewasa di tumbuhi rambut lanjutan dari mons
veneris.bertemunya labia mayora membentuk komisura posterior.
c. Labia Minora
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu.
Merupakan suatu lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preputium
klitoridis dan dibawah klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah
mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut faurchet (hanya nampak
pada wanita yang belum pernah melahirkan).
d. Klitoris
Identik dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai
cabe rawit dan ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan
yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki
serabut saraf.
e. Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia
minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum
juga bermuara uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar
bartholin, yang mana kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu
koitus. Introitus vagina juga terdapat disini.
f. Hymen
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya
berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau
fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau hymen
imperforata. Hymen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin
(hymen ini disebut karunkulae mirtiformis). Lubang-lubang pada hymen
berfungsi untuk tempat keluarnya sekret dan darah haid.
g. Perineum
Terletak diantara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.
h. Vulva
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran
panjang mulai dari klitoris, kanan kiri diatas labia minora, sampai ke
belakang di batasi perineum.
2. Anatomi Organ Interna Wanita (Genetalia Interna)

8
Terdiri dari :
1. Vagina (Liang Kemaluan)
Adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak
diantara kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9
cm dan dinding belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang
berjalan sirkuler dan disebut rugae, sedangkan ditengahnya ada bagian yang
lebih keras disebut kolumna rugarum.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu : lapisan mukosa yang
merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan
serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kanan kiri,
forniks anterior dan posterior. Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam
vagina disebut portio.
Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis
inferior, arteria hemoroidalis mediana san arteria pudendus interna. Fungsi
penting vagina adalah :
a. Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari Rahim
b. Alat untuk bersenggama
c. Jalan lahir pada waktu bersalin

2. Serviks
Bagian yang menghubungkan antara vagina dan uterus, serviks memiliki
beberapa bagian yaitu:
a. Pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan portio.
b. Pars supravaginalisservisis uteri adalah bagian serviks yang terdapat
diatas vagina.

Saluran yang terdapat di serviks dikenal kanalis servikalis berbentuk


saluran dengan panjang 2.5 cm. pintu saluran serviks sebelah dalam disebut
dengan ostium uteri internum dan bagian luar disebut dengan ostium uteri
eksternum.

9
3. Uterus
Uterus berbentuk seperti buah alpukat , sebesar telur ayam yang
berongga, dindingnya terdiri dari otot polos. Uterus berukuran panjang 7 –
7,5 cm, lebar 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm. secara
fisiologis uterus dalam keadaan anteversiofleksi (serviks kedepan dan
memebentuk sudut dengan vagina, demikian juga korpus uteri kedepan dan
membentuk sudut dengan serviks uteri). Uterus terdiri dari:
a. Endometrium,
terdiri dari epitel kubik, kelenjar – kelenjar dan jaringan dengan
banyak pembuluh darah. Endomeptrium melapisi seluruh cavum uteri
dan mempunyai arti penting dalam siklus haid wanita.
b. Miometrium yang terdiri dari otot polo.
c. Perimetrium.
Lapisan otot polos sebelah dalam berbentuk sirkuler, bagian tengah
berbentuk obliq dan bagian luar berbentuk longitudinal, seluruh lapisan
ini sangat penting dalam persalinan karena setelah plasenta lahir bagian
ini berkontraksi untuk menjepit pembuluh darah.

4. Tuba Falopii
Pangkal tuba falopii terletak di fundus uteri, terdiri dari:
a. Pars interstisialis yang terletak di pangkal tuba.
b. Pars ismika merupakan baguan yang agak melebar, sebagai tempat
konsepsi.
c. Infudibulum, bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan
mempunyai fimbria yang berfungsi menangkap telur yang sudah
matang untuk dibawa ke dalam tuba.
Otot dinding tuba bagian luar berbentuk longitudinal dan bagian dalam
berbentuk sirkuler. Dalam saluran tuba terdapat selaput yang berlipat – lipat
dengan sel yang bersekresi dan bersilia yang berfungsi untuk menyalurkan
telur hasil konsepsi kedalam kavum uteri.
5. Ovarium
Setiap wanita memiliki dua ovarium dengan ukuran sebesar ibu jari
tangan dengan panjang kira – kira 4 cm, tebal 1,5 cm. Pinggir atasnya
berhubungan dengan mesovarium tempat banyak pembuluh darah dan
serabut saraf. Ovarium terdiri dari bagian luar (korteks) dan bagian dalam
(medulla).
Pada korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap
bulan satu folikel akan matang dan keluar, kadang keluar 2 sekaligus secara
bersamaan, folikel primer ini akan menjadi folikel de graaf. Pada medulla
terdapat pembuluh darah, urat saraf, dan pembuluh lympha. Fungsi ovarium
adalah:

10
 Mengeluarkan hormon estrogen dan progesterone.
 Mengeluarkan telur setiap bulan.

6. Persyarafan Saluran Genetalia


Pleksus hipogastrika superior adalah komponen utama dari sistem syaraf
otonom yang mensyarafi organ genetalia interna. Syaraf pudenda berawal
dari pleksus sakral lalu berjalan bersama arteri dan vena pudenda melalui
saluran pudenda untuk menyuplai serabut motorik dan sensorik serta otot dan
kulit perineum.
7. Aliran Limfatik
Vulva dan 1/3 distal vagina disuplai serangkain saluran limfatik
anatomotik yang bersatu untuk mengalir terutama menuju kelenjar getah
bening inguinal superficial. Aliran limfatik dari 2/3 atas vagina dan uterus
terutama mengarah ke kelenjar getah bening obturatorius, iliaka eksterna ,dan
hipogastrik. Aliran limfatik ovarium mengikuti pembuluh ovarium menuju
getah bening para aorta.

C. MENJAGA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI PRIA


1. Melakukan sunat bagi laki laki
Laki laki sangat dianjurkan untuk menjalani sunat atau khitan. Dalam hadits agama
juga sudah dicantumkan anjuran untuk sunat. Disamping itu, tujuan sunat adalah
untuk menghindari risiko infeksi yang disebabkan oleh kotoran menumpuk di bawah
kulit kulup (ujung penis).
2. Menghindari rokok dan alkohol
Rokok dan alkohol tidak hanya menyebabkan berbagai gangguan kesehatan kronis,
tapi juga mempengaruhi tingkat kesuburan pria maupun wanita. Terlalu banyak
merokok juga bisa menyebabkan impotensi pada laki-laki.
3. Mengonsumsi makanan yang sehat
Kesehatan reproduksi juga dapat ditunjang dengan mengonsumsi makanan sehat.
Nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan organ intim pria dan wanita di antaranya
serat, protein, vitamin, antioksidan, serta folat. Kandungan ini bisa diperoleh dari
kacang kacangan, daging, ikan, susu, telur, sayur, dan buah-buahan.
4. Sering mengganti celana dalam
Malas mengganti celana dalam juga dapat memicu timbulnya gatal-gatal dan jamur.
Segera ganti jika celana dalam terasa lembap atau kotor. Penting juga memilih celana
dalam dari bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik.
5. Bersihkan organ intim dengan benar

11
Kebiasaan sepele ini ternyata berdampak besar terhadap kesehatan organ reproduksi.
Bersihkan organ intim dari depan ke belakang, bukan sebaliknya, terutama bagi
wanita. Membersihkan organ intim dari belakang ke depan akan menyebabkan
terbawanya bakteri anus ke vagina/penis yang menjadi pemicu infeksi.

D. MENJAGA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI WANITA


1. Bersihkan vagina dengan benar
Vagina perlu dibersihkan setiap habis buang air kecil atau buang air besar. Cara
membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dengan air bersih,
lalu keringkan dengan tisu dari arah depan ke belakang atau dari vagina ke anus. Hal
ini penting untuk mencegah berpindahnya bakteri dari anus ke dalam vagina.
Bila memungkinkan, Anda juga bisa menggunakan air hangat untuk membersihkan
area vagina. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan setelah membersihkan
vagina.
2. Hindari penggunaan sabun mengandung parfum
Saat membersihkan vagina, Anda tidak perlu menggunakan sabun, terutama sabun
yang mengandung parfum. Pemakaian sabun jenis ini justru dapat menganggu
keseimbangan pH dan bakteri baik di vagina serta menimbulkan iritasi pada area
vagina.
Jika Anda tetap ingin menggunakan sabun untuk membersihkan organ intim, pilihlah
sabun yang berlabel hypoallergenic.
Selain itu, hindari pula produk pembersih kewanitaan yang disemprotkan ke dalam
vagina (douching). Hal ini dikarenakan bahan di dalamnya justru dapat mengganggu
keseimbangan pH dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi vagina.

3. Keringkan dengan handuk


Setelah dibersihkan, jangan lupa untuk mengeringkan area intim dengan handuk
bersih atau tisu berbahan lembut agar kelembapan area vagina tetap terjaga. Hal ini
juga penting dilakukan untuk mencegah pertumbuhan bakteri serta jamur pada
vagina.

4. Gunakan pakaian dalam yang tepat


Penggunaan dan perawatan pakaian dalam juga harus diperhatikan. Pakailah celana
dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat dan tidak terlalu ketat untuk
menghindari kelembapan berlebih.
Cuci pakaian dalam dengan sabun yang mengandung sedikit detergen dan tanpa
pelembut pakaian. Jangan lupa juga mengganti celana dalam secara teratur, terutama
setelah beraktivitas dan saat terasa lembap atau basah.

12
5. Hindari penggunaan pembalut beraroma
Saat menstruasi, hindari penggunaan pembalut yang mengandung pewangi, terutama
jika Anda memiliki kulit sensitif. Kandungan parfum di dalam pembalut dapat
membuat organ intim Anda mengalami iritasi dan memicu keputihan.
Selain itu, disarankan pula untuk sering mengganti pembalut setidaknya setiap 3–4
jam. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah infeksi dan timbulnya bau tidak
sedap pada vagina.

6. Hati-hati dengan perawatan tradisional


Perawatan tradisional pada organ intim wanita, seperti ratus dan gurah vagina, telah
lama diyakini dapat membersihkan dan menyehatkan organ kewanitaan. Meski
demikian, belum ada studi yang menunjukkan bahwa perawatan tradisional tersebut
terbukti efektif untuk menjaga kebersihan dan merawat vagina.
Selain belum terbukti baik untuk kesehatan organ intim kewanitaan, pemakaian uap
dan asap panas dari ratus justru berisiko menimbulkan iritasi dan luka bakar pada
vagina.

E. PENYAKIT YANG DAPAT TIMBUL

Penyakit yang bisa timbul akibat kita tidak menjaga kebersihan organ reproduksi
antara lain:

1. Pada wanita
a) Endometriosis (jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim
tumbuh di tempat lain di dalam tubuh)
b) Radang panggul (disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi yang
merambat masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim)
c) PCOS (menghasilkan hormon seks androgen dalam jumlah yang lebih
banyak dan mengakibatkan penderita akan mengalami menstruasi yang
tidak teratur, atau bahkan tidak menstruasi sama sekali, serta sulit hamil)
d) Miom (tumor jinak yang tumbuh di rahim)
e) Kanker pada organ reproduksi wanita (tumor jinak yang tumbuh di rahim)
2. Pada pria
a) Epididimitis (terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni
saluran di dalam skrotum yang menempel pada testis)
b) Orchitis (peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus)
c) Gangguan prostat (dapat berupa peradangan prostat, pembesaran prostat,
atau bahkan kanker prostat)
d) Hipogonadisme (terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon
testosteron yang cukup)
e) Masalah pada penis (beberapa penyakit yang bisa menyerang organ
reproduksi pria ini adalah disfungsi ereksi, kelainan bentuk penis,
misalnya hipospadia atau penis bengkok (penyakit Peyronie), dan kanker
penis)

13
BAB 3
KESIMPULAN

Manusia mempunyai 2 jenis kelamin yaitu pria dan wanita, pria dan wanita
memiliki organ reproduksi yang berbeda. Pria memiliki organ genital yang terdiri dari
Sistem reproduksi pada pria mencakup testis, duktus seminalis, vesika seminalis, kelenjar
prostat dan bulbouretral, uretra, skrotum, dan penis. System reproduksi wanita mencakup
ovarium, tuba uterin, uterus, vagina, vulva dan payudara. Fungsi utama dari organ
reproduksi pria adalah sebagai keluar nya air kencing, penghasil sperma dan alat kopulasi
sedangkan fungsi utama organ reproduski wanita adalah sebagai tempat kopulasi,
penghasil sel telur, keluarnya air kencing dan darah mens, dan tempat pembuahan janin.

Hal yang wajib dilakukan seorang pria dalam menjaga kebersihan organ
reproduksinya adalah dengan Melakukan sunat bagi laki laki, Menghindari rokok dan
alcohol, Mengonsumsi makanan yang sehat, Sering mengganti celana dalam, Bersihkan
organ intim dengan benar. Sedangkan untuk wanita adalah dengan . Bersihkan vagina
dengan benar. Hindari penggunaan sabun mengandung parfum, Keringkan dengan handuk,
Gunakan pakaian dalam yang tepat, Hindari penggunaan pembalut beraroma, Hati-hati
dengan perawatan tradisional.

Menjaga kebersihan alat reproduksi baik bagi pria dan wanita adalah salah satu
hal yang wajib karena dengan kita menjaga kebersihan alat reproduksi kita sama saja
dengan kita menjalankan sunnah rasul yaitu selalu menjaga kebersihan dan tak lupa bisa
membuat terhindar dari penyakit menular seksual seperti kanker penis, kanker Rahim,
PCOS, Endometriosis, Hipogonadisme, hipospadia dan penyakit kelamin lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Afiyah, R., & F, U. (2020). Perawatan Kesehatan Reproduksi Pria (Vol. 1). Prosding
SEMADIF.

Anwar, A. (2018). Pengetahuan Kesehatan Organ Reproduksi.

MARCELINA, R. N. (2021, MARET 30). Pentingnya Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi


Terutama Bagi Kalangan Remaja. Retrieved from
http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1139-pentingnya-menjaga-
kesehatan-organ-reproduksi-terutama-bagi-kalangan-remaja

Shintawati, R. (2017). Kesehatan Reproduksi. FPMIPA PENDIDIKAN BIOLOGI.

15

Anda mungkin juga menyukai