Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN
mempunyai nilai-nilai dasar utama, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu, Anti korupsi yang biasa disingkat ANEKA. Nilai nilai dasar tersebut
harus di aktualisasikan dalam profesi masing-masing ASN dan dijadikan pedoman dalam
menjalani profesinya.
Untuk menjadi ASN yang seutuhnya seseorang harus terlebih dahulu menjalani
beberapa tahapan. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah salah satu tahapan untuk
menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Seorang CPNS harus mengikuti diklat pendidikan
dan pembekalan. Pembekalan pengetahuan dan keterampilan CPNS diatur dalam
Peraturan LAN nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) pada pasal 1 butir 8 disebutkan bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan
dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dengan adanya Pelatihan Dasar (LATSAR) diharapkan dapat membentuk kader
ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ANEKA. Dengan demikian
peserta LATSAR dapat menjadi ASN yang profesional dalam menjalankan peran dan
fungsinya.
Sebagai ASN yang memberikan pelayanan di pusat kesehatan masyarakat
haruslah berlandaskan nilai – nilai ANEKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja.
Salah satu pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas adalah pelayanan
kefarmasian antara lain :
a. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi perencanaan
kebutuhan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,

1
pencatatan, pelaporan, pengarsipan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan.
b. Pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian resep, penyerahan Obat, dan
pemberian informasi Obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO), ronde/visite pasien
(khusus Puskesmas rawat inap), pemantauan dan pelaporan efek samping Obat,
pemantauan terapi Obat, dan evaluasi penggunaan Obat.
Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat. Salah satunya adalah pemberian informasi obat yang dilakukan oleh tenaga
teknis kefarmasian agar pasien dapat menggunakan obat dengan baik dan benar sehingga
didapatkan ketepatan dalam pemberian terapi obat. Karena kesalahan dalam meminum
obat bisa berakibat fatal. Dilansir dari Food and Drugs Administration di Amerika Serikat
yang setara dengan Badan POM di Indonesia, Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) menyebutkan bahwa sembarangan minum obat menyebabkan 30 – 50 %
kegegalan pengobatan dan 125.000 kematian pertahun. Oleh karena itu sebelum
meminum obat harus mengikuti anjuran dokter. Salah satunya adalah interval waktu
minum obat. Misalnya obat harus diminum sebanyak 3 kali dalam sehari. Secara teori
cara membagi waktu minum obat tiga kali sehari harus per 24 jam. Artinya minum obat
setiap 8 jam sekali. Begitupun untuk aturan dua kali sehari atau satu kali sehari. Hal ini
untuk menjaga efektivias kadar obat dalam darah sehingga didapatkan ketepatan terapi
obat. Namun kebiasaan yang ada di masyarakat yaitu meminum obat berdasarkan waktu
makan saat jam sarapan, jam makan siang dan jam makan malam. Hal ini dipengaruhi
dari kurangnya pemahaman masyarakat untuk meminum obat yang benar. Oleh karena itu
masalah inilah yang menjadi latar belakang penulis dalam membuat rancangan aktualisasi
dengan judul “ Peningkatan Pemahaman Interval Waktu Minum Obat pada Masyarakat di
UPTD Puskesmas Purwakarta”.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari penulisan laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
a. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS
b. Terlaksananya nilai-nilai dasar ASN Melalui ANEKA sebagai ASN yang
professional.
2. Tujuan Khusus

2
a. Mampu berperan aktif dalam mencapai visi, misi serta nilai nilai organisasi
Puskesmas.
b. Meningkatkan pemahaman interval waktu minum obat pada masyarkat.
c. Meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam minum obat sehingga tercapai
ketepatan pemberian terapi obat.

C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang akan diperoleh dari aktualisasi yaitu:
1. Bagi Internal
a. Meningkatkan mutu pelayanan khususnya unit farmasi.
b. Membantu tercapainya visi dan misi UPTD Puskesmas Purwakarta Kota Cilegon.
2. Bagi Eksternal
a. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai interval waktu minum obat yang
benar.
b. Mencegah terjadinya kesalahan dalam minum obat.

D. Nilai – Nilai Dasar PNS ANEKA


Nilai nilai dasar ANEKA adalah nilai dasar yang menjadi pedoman seorang ASN
dalam melaksanakan tugasnya. ANEKA adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi. Kegiatan di dalam rancangan aktualisasi ini
memiliki keterkaitan dengan nilai – nilai ANEKA tersebut. Rancangan aktualisasi ini
merupakan bukti dari penerapan nilai – nilai ANEKA dalam menjalankan tugas sebagai
tenaga teknis kefarmasian di UPTD Puskesmas Purwakarta Kota Cilegon. Berikut ini
indikator dari nilai – nilai ANEKA.
 Akuntabilitas : tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan
kepentingan umum (publik), adil dan merata, transparan, konsisten dan dapat
diandalkan serta partisipatif.
 Nasionalisme : religius (taat pada ajaran agama masing-masing), hormat
menghormati, kerjasama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah, adil,
persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa,
membela kebenaran, persatuan dan kesatuan, rela berkorban, cinta tanah air,
memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati

3
keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, kebersamaan,
tidak menyalahgunakan hak dan wewenang, hidup sederhana, kerja keras, dan
menghargai karya orang lain.
 Etika pubik : jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat,
sopan, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, taat perintah; dan
menjaga rahasia (jabatan dan negara).
 Komitmen mutu : efektivitas, efisiensi, inovasi dan berorientasi mutu. 
 Anti korupsi : jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil,
berani dan peduli. 

E. Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI


Didalam NKRI sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. PNS melaksanakan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah. Hal ini dapat di laksanakan
dengan menerapkan manajemen ASN, pelayanan public dan whole of government. Untuk
memberikan pelayanan keapada masyarakat secara professional. Kegiatan di dalam
rancangan aktualisasi ini merupakan penerapan dari manajemen ASN, pelayanan public
dan whole of government di lingkungan UPTD Puskesmas Purwakarta.

Anda mungkin juga menyukai