Anda di halaman 1dari 37

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negri
Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah
disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur negara memiliki
kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia berintegritas tinggi
non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi
nonparsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan
dukungan SDM. Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud
Undang-undang ASN pada ayat (1) berisi pengaturan perilaku agar
pegawai ASN melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung
jawab, dan berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya dengan
cermat dan disiplin; melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa
tekanan; melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan; menjaga kerahasiaan
yang menyangkut kebijakan negara; menggunakan kekayaan dan
barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien;
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya; memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan, tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain,
memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
2

integritas ASN dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-


undangan mengenai disiplin pegawai ASN. Peraturan baru tentang
ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit
menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan
sekedar merujuk pada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah
profesi pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu membuat
rancangan aktualisasi.
Upaya kesehatan puskesmas mencakup upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan
penyakit(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Puskesmas sebagai
unit organisasi terkecil berperan sebagai ujung tombak pusat
pengembangan kesehatan yang melaksanakan pembinaan dan
memberikan pelayanan upaya kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu di wilayah kerjanya. Pelayanan publik yang dilakukan ASN di
bidang kesehatan mendapat sorotan publik, terutama tentang kualitas
pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan. Banyaknya masalah
yang timbul diakibatkan kurangnya dan turunnya kesadaran dan
kepedulian ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sejalan
dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan
tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin
meningkat. Baik pelayanan yang bersifat preventif,promotif, kuratif
maupun rehabilitatif, hal ini menunjukkan bahwa pandangan
masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat terutama
pada kesehatan umum masyarakat yang mana hal tersebut
berdampak pada belum tercapainya derajat kesehatan yang optimal,
maka dari itu perlu pelayanan kesehatan yang tepat, cepat dan akurat
dipuskesmas dengan berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu : 1.
Akuntabilitas 2. Nasionalisme 3. Etika Publik 4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi.
Pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 25 tahun 2014 dijelaskan bahwa perawat adalah Pegawai
3

Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan melakukan : pengkajian keperawatan dasar pada
individu, mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif, membuat
media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif,
memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien)
pada individu dalam rangka upaya preventif, melakukan
komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
menyusun rencana kegiatan individu perawat, melaksanakan
kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan, dan melaksanakan
tugas lapangan di bidang kesehatan;
Berdasarkan data puskesmas baringin tahun 2018 mengenai
jumlah pasien yang menjalani perawatan di puskesmas baringin,
dengan kasus terbanyak masalah pencernaan, hal ini yang yang
mungkin terdapat pola hidup tidak sehat, dengan jumlah penyakit GEA
tercatat sebanyak 145 kasus selama tahun 2018. Keadaan geografis
wilayah kerja puskesmas baringin berupa daratan rendah yang terdiri
atas tanah gambut, rawa-rawa, dikiri dan kanan sepanjang sungai.
dengan tempat tinggal yang berada di daerah rawa ketika musim
kemarau, sering terjadi peningkatan kasus GEA yang mengharuskan
pasien menjalani perawatan di puskesamas baringin. Hal yang
menjadi kan penulis tertarik untuk mengangkat tentang Optimalisasi
Promosi Kesehatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Pasien
Dan Keluarga Dengan Gea di ruang perawatan puskesmas baringin
kabupaten tapin.
Progaram ini juga masuk dalam renstra pemerintah kabupaten
tapin tahun 2018-2023 tentang sasaran meningkatnya kemandirian
masyarakat terhadap kesehatan. Strategi optimalisasi peran dan
fungsi masyarakat di bidang kesehatan melalui promosi kesehatan
4

dan pemberdayaan masyarakat. Arah kebijakan, Peningkatan promosi


kesehatan yang mendukung PHBS.
.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat di Puskesmas
Baringin didapatkan permasalahan tingginya kasus GEA yang di
sebabkan karena pola masyarakat ynag cenderung konsumtif di
warung, dimana warung cenderung tidak memperhatikan higienitas
makanan dan minuman sehingga mengakibatkan meningkatnya kasus
gangguan pencernaan dari diare sampai gangguan maag.
Berdasarkan beberapa latar belakang tersebut penulis membuat
beberapa rencana kegiatan aktualisasi terkait dengan peningkatan
upaya promosi kesehatan di ruang perawatan Puskesmas Baringin
kabupaten tapin yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ANEKA.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dan manfaat dari aktualisasi ini untuk membekali
perawat terampil nilai-nilai dasar ASN sehingga dapat membentuk
ASN yang professional yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh
nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa.

C. Isu Aktual
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai perawat terampil,
dapat digambarkan isu-isu strategis dan permasalahan yang
mendesak dan harus diselesaikan/dipecahkan di ruang perawatan
Puskesmas Baringin terkait dengan tingginya kasus penyakit GEA
yang di sebabkan perilaku tidak hidup sehat adalah sebagai berikut:
1. Tingginya angkat penyakit GEA selama 1 tahun terakhir;
2. Kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang PHBS;
5

3. kurang optimal informasi tentang PHBS di ruang perawatan.

Dari beberapa permasalahan tersebut diambil isu berdasarkan


diskusi dengan mentor yang lebih memahami permasalahan ditempat
kerja yaitu “optimalisasi promosi kesehatan PHBS pada pasien GEA
di ruang perawatan puskesmas baringin kabupaten tapin. Apabila
terus dibiarkan maka akan dapat berdampak pada semakin
meningkatnya kasus penyakit GEA akibat pola hidup tidak sehat.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan aktualisasi akan dilaksanakan di
ruang perawatan Puskesmas Baringin Dinas Kesehatan Kabupaten
Tapin, meliputi pekerjaan yang dilakukan oleh perawat terampil yang
menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai Aparatur Sipil Negara.

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat aktualisasi


merupakan pemecahan masalah “Optimalisasi Promosi Kesehatan
Prilaku Hidup Bersih Dan sehat Pada Pasien Dan Keluarga Dengan
Gastroentritis Di Ruang Perawatan Puskesmas Baringin Dinas
Kesehatan Kabupaten Tapin” dengan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Pelayanan atau kegiatan yang akan
dilakukan berkaitan dengan promosi kesehatan, khususnya terkait
dengan penyelesaian isu yang diambil yaitu dengan cara melakukan
kegiatan yang akan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
tentang PHBS di puskesmas baringin dinas kesehatan kabupaten
tapin dengan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya PHBS
dalam kehidupan sehari-hari di Puskesmas Baringin Kabupaten Tapin.
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
6

1. Melaksanakan pengkajian keperawatan dasar pada individu;


2. Melaksanakan pemantauan perkembangan pasien sesuai dengan
kondisinya (melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan
pasien);
3. Membuat media penyuluhan berupa leaflet dan poster;
4. Melaksanakan pendidikan kesehatan individu;
5. Melaksanakan penyuluhan kepada keluarga pasien saat berada di
ruang perawatan puskesmas baringin;
7

BAB II

GAMBARAN KEADAAN

A. Gambaran Umum Organisasi


Aktualisasi ini akan dilaksanakan di Puskesmas Baringin yang
beralamatkan di jalan pangeran jayadipura no. 01 desa baringin A RT.
01 Kecamatan Candi Laras Selatan Kabupaten Tapin pada bulan juni
sampai dengan Agustus 2019. Wilayah Puskesmas Baringin memiliki
luas wilayah 382,38 km2 yang berada di Kecamatan Candi Laras
Selatan Kabupaten Tapin yang terdiri dari 12 desa. Sarana kesehatan
yang dimiliki yaitu 1 buah puskesmas induk, 2 buah puskesmas
pembantu dan 8 buah poskesdes.

Gambar 2.1. Foto Tampak Depan Puskesmas Baringin

Jenis-jenis pelayanan yang berada di Puskesmas Baringin yaitu


Unit Gawar Darurat (UGD) 24 jam, rawat jalan, rawat inap 24 jam dan
persalinan/poned 24 jam. Pelayanan rawat jalan terdiri dari beberapa
bagian yaitu: poli umum, poli lansia, poli anak/MTBS, poli KIA/KB, poli
gizi, poli gigi dan mulut, poli P2P, Imunisasi, Laboraturium,
Farmasi/apotik dan tata usaha.
8

Sumber daya manusia atau pekerja yang berada di Puskesmas


Baringin berjumlah 43 orang, yang terdiri dari 36 orang PNS, 4 orang
PTT dan 3 orang honor. Berikut rincian tenaga pegawai yang berada
di Puskesmas Baringin:

Tabel 2.1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Baringin


NO KOMPETENSI PNS PTT/HONORER TOTAL
1 Dokter Umum 2 0 2
2 Dokter Gigi 1 0 1
3 Bidan Puskesmas 4 0 4
4 Bidan Desa 6 2 8
5 Perawat 11 1 12
6 Perawat Gigi 2 0 2
7 Analis Lab 1 0 1
8 Asisten Apoteker 2 0 2
9 Nutrisionis 1 1 2
10 Sanitarian 0 0 0
11 Pekarya Kesehatan 1 0 1
12 Petugas Loket 1 0 1
13 Apoteker 0 0 0
14 Kasir 0 0 0
15 Administrasi 0 0 0
16 Sopir 0 1 1
17 Petugas Kebersihan 0 2 2
18 Struktural dan Staf 4 0 4
19 Keamanan/Security 0 0 0
9

Berikut ini adalah struktur organisasi Puskesmas Baringin


(dapat dilihat pada gambar dibawah ini)

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Puskesmas Baringin

B. Visi Misi dan Nilai-Nilai Organisasi


Puskesmas Baringin memiliki Visi sebagai berikut: “ Masyarakat
Candi Laras Selatan yang Sehat Mandiri”. Gambaran masa depan
yang ingin dicapai ditandai dengan penduduk yang hidup dalam
lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan bermutu secara adil dan merata,
dan memiliki derajat kesehatan yang tinggi.
Misi Puskesmas baringin adalah sebagai berikut:
1. Mendorong Masyarakat untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
10

2. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang


bermutu, merata dan terjangkau.
3. Meningkatkan Sistem Surveilans, Monitoring dan Informasi
Kesehatan.

Tata Nilai Puskesmas Baringin adalah “SIAP”, yaitu:

1. Senyum (Ekspresi untuk menunjukkan rasa senang untuk


melayani masyarakat)
2. Inovatif ( Usaha untuk mendayagunakan pemikiran, kemampuan,
imajinasi, keahlian untuk menghasilkan pembaharuan yang lebih
baik, bermutu baik diri sendiri maupun lingkungan)
3. Amanah (Jujur, dapat dipercaya)
4. Profesional (Memiliki kompetensi dalam memberikan pelayanan).

Moto yang dimiliki Puskesmas Baringin yaitu: “Puskesmas Baringin


SIAP menuju sehat.

C. Tugas Pokok dan Fungsi


peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
25 tahun 2014 dijelaskan bahwa perawat adalah Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan melakukan
:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif;
3. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif;
11

5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya


(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada
individu dalam rangka upaya preventif;
6. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam
rangka melakukan upaya preventif;
7. Memberikan oksigenasi sederhana;
8. Memberikan bantuan hidup dasar;
9. Melakukan pengukuran antropometri;
10. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi;
11. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien;
12. Melakukan mobilisasi posisi pasien;
13. Mempertahankan posisi anatomis pasien;
14. Melakukan fiksasi fisik;
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat;
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;
17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan
pada pasien;
18. Melakukan pemeliharaan diri pasien;
19. memandikan pasien;
20. Membersihkan mulut pasien;
21. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin;
22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming
blanket);
23. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
24. melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care);
25. memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal;
26. memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian;
27. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
28. melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
12

29. menyusun rencana kegiatan individu perawat;


30. melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;
31. melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
32. melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu; dan
33. melakukan supervisi lapangan.
13

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori
Seorang ASN harus memahami terlebih dahulu wewenang dan
tanggung jawab yang dia emban sebelum melaksanakan tugas
pekerjaannya. Pemahaman mengenai wewenaang dan tanggung
jawab tersebut diharapkan mampu menimbulkan penguasaan akan
standar mutu layanan yang melekat pada wewenang yang dimaksud.
Hal ini penting sebab keprimaan pelayanan publik tidak hanya
dibebankan pada pemerintah melainkan juga pada semua komponen
yang terlibat dalam sistem pelayanan publik.
Berdasarkan prinsip pelaksanaan aktualisasi yang memuat
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang harus ditetapkan dan
ditanamkan pada tiap ASN, maka penulis merasa perlu menguraikan
kelima nilai dasar tersebut sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
Secara umum, akuntabilitas merupakan kewajiban
pertanggung - jawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Aspek-aspek
akuntabilitas antara lain:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship).
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result
oriented).
c. Akuntabilitas memerlukan adanya laporan (Accountability
requires reporting).
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences).
14

e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves


performance).

Adapun jenis akuntabilitas terbagi menjadi dua, yaitu


akuntabilitas horizontal (horizontal accountability) berupa
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas dan akuntabilitas
vertikal (vertical accountability) berupa pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Nilai-nilai
dasar akuntabilitas memiliki beberapa indikator, antara lain:

a. Kepemimpinan, yaitu pimpinan memberi contoh pada orang


lain, adanya komitmen tinggi untuk melakukan pekerjaan.
b. Transparansi, yaitu keterbukaan informasi akan mendorong
tercapainnya akuntabilitas.
c. Integritas, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
d. Responsibilitas, yaitu kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
e. Keadilan, yaitu landasan utama dari akuntabilitas yang harus
dipelihara dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat
menghacurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja tidak optimal.
f. Kepercayaan, yaitu rasa keadilan akan membawa pada
sebuah kepercayaan.
g. Keseimbangan, yaitu keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian yang memiliki.
h. Kejelasan, yaitu mengetahui kewenangan, peran dan
tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja.
i. Konsisten, yaitu menjamin stabilitas untuk mencapai
lingkungan yang akuntabel.
15

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada
Pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan 5 (lima) sila
Pancasila, yaitu:
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan
ketakwaanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Menghormati sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaanya masing-masing.
g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuan Yang Maha Esa Kepada orang lain.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat


dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
16

c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.


d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e. Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f. Menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g. Gemar melakukan kegiatan kemanusia.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga: Persatuan Indonesia


a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan
golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara apabila diperlukan.
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air indonesia.
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
f. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dan pemusyawaratan perwakilan
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama.
a. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
17

b. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan


untuk kepentingan bersama.
c. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
d. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
e. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
f. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
g. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
h. Keputusan yang diambil harus dapat menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
i. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan


sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
18

i. Suka bekerja keras.


j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

3. Etika Publik

Etika publik adalah pencerminan mengenai standar/norma


yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagai tercantum dalam


undang-undang ASN, yakni sebagai berikut.

a. Memegang teguh ideologi Pancasila.


b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 serta pemerintahan yang sah.
c. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia.
d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian .
f. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
19

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik


dengan orientasi kualitas hasil pelayanan.Semua bidang yang
menjadi tanggung jawab ASN harus dilaksanakan secara optimal
agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholders. Aspek utama
yang menjadi target stakeholders adalah layanan yang komitmen
pada mutu melalui penyelenggaraan pada tugas secara efektif,
efisien, dan inovatif.

Efektifitas menunjukan ketercapaian target yang telah


direncanakan, baik menyangkut jumlah, mutu maupun hasil kerja.
Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga
tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar jalur. Inovasi
muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi
perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang
terjadi di sekitarnya. Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu adalah
sebagai berikut.

a. Efektifitas dan efisiensi.


b. Inovasi.
c. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients.
d. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga
dan memelihara customers/clients tetap setia.
e. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan.
f. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi.
20

g. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam


pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari kata latin corruptio yang artinya secara


harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran,
dapat disuap, tidak bermoral dan penyimpangan dari kesucian.

Langkah untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah


internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup/bekerja dalam
lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi
nilai dasar anti korupsi memberikan nilai-nilai dasar anti korupsi
yang prioritas dan memiliki signifikasi yang tinggi bagi kita. Nilai-
nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi
dan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi yang meliputi
akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan dan kontrol
kebijakan agar berjalan dengan baik serta mencegah faktor
eksternal penyebab korupsi. Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi
adalah:

a. Kejujuran, berasal dari kata jujur berarti lurus hati, tidak


berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat
yang sangat penting dalam kehidupan PNS, tanpa sifat jujur
PNS tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.

b. Kepedulian, adalah mengindahkan, memperhatikan dan


menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi PNS
dalam kehidupan, baik ditempat kerja maupun di masyarakat.

c. Kemandirian, dapat diartikan sebagai proses mendewasakan


diri yaitu tidak tergantung pada orang lainuntuk mengerjakan
tugas dan tanggung jawabnyadengan usahanya sendiri dan
bukan atas usaha orang lain.
21

d. Kedisiplinan, berarti ketaatan kepada peraturan. Manfaat dari


hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan hidup
dengan waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat
orang lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.

e. Tanggung jawab, adalah keadaan wajib menanggung segala


sesuatunya. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan
kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan
semua masalah yang telah diselesaikan.

f. Kerja keras, seorang PNS yang bekerja keras didasari adanya


kemauan, tekad, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya
kerja, pendirian, pengendalian diri, ketabahan, keteguhan,
tenaga, kekuatan dan pantang mundur.

g. Sederhana, setiap PNS sepantasnya memiliki gaya hidup


sederhana, tidak boros, hidup sesuai dengan kemampuan dan
dapat memenuhi semua kebutuhannya. Konsep hidup
sederhana merupakan parameter penting dalam menjalin
hubungan antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi
permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egois,
dan tidak berlebihan.

h. Keberanian, diperlukan oleh setiap orang untuk mencapai


kesuksesan, mengembangkan keberanian demi
mempertahankan pendirian dan keyakinan harus
mempertimbangkan masalah dengan sebaik-baiknya. Nilai
keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam
bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran. Berani
mengakui kesalahan termasuk berani bertanggung jawab.

i. Keadilan, keadilan terbagi menjadi dua yakni distributif yang


berarti sama rata dan keadilan komutatif yang berarti
mendapat sesuatu sesuai haknya/ tidak sama rata. Nilai
keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan pujian
22

yang tulus kepada yang berprestasi, memberikan saran


perbaikan dan semangat pada yang tidak berpretasi, tidak
memilih kawan berdasarkan latar belakang sosial dan lain-
lain.

6. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Dalam melaksanakan tugasnya PNS wajib mengetahui
peran dan kedudukannya dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Agar dapat memahami peran kedudukan PNS
dalam NKRI.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Berikut beberapa
konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a) PNS, merupakan pegawai berstatus tetap dan
memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP).
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dalam jangka waktu tertentu.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintahan dan serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
23

Peran ASN adalah:

1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat


Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas.
3) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik dapat meningkat produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Pelayanan Publik
Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
pengertian pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas jasa, barang, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Standar pelayanan adalah ukuran yang diberlakukan
dalam penyelenggaraan pelayanan yang wajib ditaati oleh
pemberi dan/atau penerima layanan. Adapun standar
pelayanan yakni meliputi sebagai berikut.
1) Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan termasuk pengaduan.
2) Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat
pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian
pelayanan termasuk pengaduan.
24

3) Biaya pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam


proses pemberian pelayanan.
4) Produk pelayanan yang akan diterima sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
5) Sarana dan prasarana yang memadai oleh penyelenggara
pelayanan publik.
6) Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan
dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian,
keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

Dimensi pelayanan publik menurut Purwanto dkk (2016) yaitu:

1) Ketepatan waktu
2) Akurasi
3) Kesopanan
4) Keramahan
5) Tanggung jawab
6) Kelengkapan
7) Kemudahan
8) Variasi model
9) Pelayanan pribadi
10) Kenyamanan

c. Whole of Government (WoG)


Whole of Government adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan
pelayanan public. WoG adalah suatu bentuk pendekatan yang
mengintegrasikan berbagai instansi untuk membuat layanan
kepada masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien dengan
berdasar pada prinsip kolaborasi, kerjasama antarinstansi,
25

kesatuan layanan, dan tujuan bersama yang ingin dicapai.


WoG dijadikan pendekatan dan diterapkan karena adanya
beberapa faktor internal dan eksternal yang dapat menghambat
tercapainya tujuan layanan yang lebih efektif dan efisien.
Faktor-faktor ini adalah:
1) Tuntutan untuk membuat kebijakan terpadu dan tidak
tumpang tindih dengan memanfaatkan sistem teknologi
informasi.
2) Adanya persaingan antar sektor atau instansi dalam
menjalankan tugasnya.
3) Adanya keberagaman masyarakat yang harus difasilitasi.

Untuk menerapkan pendekatan WoG, beberapa cara


yang dapat dilakukan adalah:

1) Melakukan penguatan koordinasi antarlembaga untuk


memudahkan kontrol terhadap layanan.

2) Membentuk lembaga yang dapat menjadi koordinator.

3) Membentuk sistem pembagian tugas yang relevan dengan


sumber daya manusia yang ada.

Pegawai ASN bertugas:

1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat


Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan
berkualitas
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

7. PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat)


PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan
26

yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan


seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah
upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola hidup
sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan
jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada
berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi
guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan
perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.  Terdapat
langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka
atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga
pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal
dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada
tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan
gaya hidup agar lebih sehat. Tujuan utama
dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan
melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi
individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari
yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah
terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal
pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang
menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

8. Gastroenteritis
infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang disebabkan oleh
beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah flu
perut, flu lambung, atau virus perut. Infeksi ini menyebabkan
terjadinya mual, muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam.
Gastroenteritis menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang
yang sudah terinfeksi atau karena mengonsumsi makanan
dan/atau minuman yang terkontaminasi.
27

Setelah terinfeksi, gejala gastroenteritis akan muncul antara 1-3


hari dan bertahan selama 1-2 hari, tapi bisa juga hingga 10 hari.
Gastroenteritis menyerang bagian usus pada manusia, sehingga
gejala yang muncul adalah berikut ini:
a. Sakit dan kram perut.
b. Diare berair tapi tidak bercampur darah. Jika diare sudah
bercampur darah, infeksi yang terjadi mungkin berbeda dan lebih
parah.
c. Mual dan muntah.
d. Kehilangan nafsu makan.
e. Penurunan berat badan.
f. Terkadang muncul demam, sakit kepala, dan sakit otot.
Berikut ini beberapa gejala pada orang dewasa yang cukup parah
dan harus segera mendapatkan penanganan dari dokter.
a. Muntah darah.
b. Cairan yang diminum tidak bisa ditahan sehingga muntah tiap
kali setelah minum.
c. Muntah lebih dari 48 jam.
d. Demam di atas 40 derajat Celcius.
e. Mengalami gejala dehidrasi seperti kurang buang air kecil dan
mulut yang kering.
f. Buang air besar disertai darah.

Gejala pada bayi dan anak-anak yang harus diwaspadai dan harus
secepatnya mendapatkan penanganan dokter adalah:

a. Terlihat lesu.
b. Diare disertai darah.
c. Demam tinggi.
d. Merasa sangat kesakitan atau tidak nyaman.
e. Mengalami dehidrasi. Frekuensi buang air kecil dan volume urine
menurun drastis, menangis tanpa air mata dan mulut yang
kering.
28

Pencegahan Gastroenteritis
a. Mencuci tangan
b. Selalu memakai peralatan pribadi
c. Menjaga jarak dengan orang yang terkena gastroenteritis.
d. Membersihkan barang-barang, tempat, dan juga permukaan
yang disentuh oleh orang yang sudah terinfeksi gastroenteritis.
e. Hindari mengonsumsi makanan mentah, baik sayuran maupun
buah-buahan yang sudah dikupas atau disentuh oleh tangan
orang lain.
f. Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan
matang. Pastikan meminta orang yang untuk memasaknya
hingga matang.
g. Belilah air minum dalam kemasan untuk menghindari
mengonsumsi air yang terkontaminasi. Termasuk saat
menggosok gigi, disarankan tetap menggunakan air kemasan.
h. Hindari mengonsumsi es batu yang kebersihannya tidak
terjamin, bisa jadi air yang digunakan untuk membuat es sudah
terkontaminasi oleh virus.
29

B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Rancangan kegiatan aktualiasasi digunakan sebagai rencana penerapan nilai-nilai dasar ANEKA, visi dan misi
organisasi, pelayanan publik, whole of Government, dan manajemen ASN terkait dengan Tupoksi perawat terampil dan
rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.

Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar

N Kegiatan Tahapan Kegiatan Out Put / Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Penguatan nilai
o Target Misi organisasi Organisasi
1 Melaksanakan 1. Mengucapkan 1. Mentukan Mengucapkan salam sopan dan santun Kegiatan yang dilakukan Kegiatan yang
kegiatan salam status mengandung nilai Etika Publik berkontribusi dalam dilakukan
pengkajian 2. Memperkenalk pasien mendukung Visi memberikan
keperawatan an diri 2. Laporan Memperkenalkan diri ramah, sopan Puskesmas Baringin yaitu penguatan pada
dasar pada 3. Menjelaskan hasil mengandung nilai Etika Publik Masyarakat Candi Laras nilai organisasi
individu maksud dan pengkajian yang Sehat Mandiri dan Puskesmas
tujuan Menjeaskan maksud dan tujuan sopan, menjalankan misi Baringin yaitu
4. mengidentifikas ramah, kejelasan target,konsisten puskesmas baringin yang Senyum
i pasien mengandung nilai Akuntabilitas dan pertama yaitu mendorong (melayani dengan
5. melakukan Etika Publik masyarakat untuk ramah dan
pengkajian Sopan ,santun dan menjaga rahasia berperilaku hidup sehat sopan), Amanah
subjektif dan dan mencari data tentang pasien dan Profesional.
objektif mengandung nilai-nilai dari Etika
Publik
30

Bertanggung jawab dalam melakukan


6. menentukan pengkajian secara subjektif dan objektif
satatus dengan teliti,ramah,sopan, dan
kesehatan menjaga rahasia mengandung nilai
sebelumnya Komitmen Mutu dan Etika Publik
dan sekarang
7. membuat Menentukan kesehatan sebelumnya
laporan hasil dan sekarang dengan prinsip jujur,
pengkajian netral dan transparan mengandung nilai
Akuntabilitas

Laporan hasil dengan prinsip jujur,


disiplin, tanggung jawab, sederhana
dan menjaga rahasia mengandung nilai
Etika Publik,Anti Korupsi dan
Komitmen Mutu
31

2 Melaksanakan 1. Mengucapkan 1. Laporan Mengucapkan salam sopan dan santun Kegiatan yang dilakukan Kegiatan yang
kegiatan salam hasil mengandung nilai Etika Publik berkontribusi dalam dilakukan
pemantauan 2. Memperkenalka pemeriksa Memperkenalkan diri ramah,sopan mendukung Visi memberikan
perkembangan n diri an fisik mengandung nilai Etika Publik Puskesmas Baringin yaitu penguatan pada
pasien sesuai 3. Menjelaskan 2. Dokumenta Masyarakat Candi Laras nilai organisasi
dengan maksud dan si tindakan Menjelaskan maksud dan tujuan sopan, yang Sehat Mandiri dan Puskesmas
kondisinya tujuan ramah, kejelasan target, konsisten menjalankan misi Baringin yaitu
(melakukan 4. pemeriksaan ttv mengandung nilai Akuntabilitas dan puskesmas baringin yang Senyum
pemeriksaan fisik, 5. Mentukan Etika Publik pertama yaitu mendorong (melayani dengan
mengamati apakah pasien masyarakat untuk ramah dan
keadaan pasien) mampu dan Melakukan pemeriksaan dengan prinsip berperilaku hidup sehat sopan), Amanah
bisa menyerap jujur, kejelasan target, adil, transparan dan Profesional.
informasi dan menjaga rahasia mengandung nilai
6. Membuat Akuntabilitas dan Etika Publik
laporan hasil
pemeriksaan menentukan apakah pasien mampu di
fisik berikan informasi dengan prinsip sopan,
teratur, jujur dan menjaga rahasia
mengandung nilai Komitmen Mutu

Laporan hasil dengan prinsip


jujur,disiplin, tanggung jawab,sederhana
dan menjaga rahasia mengandung nilai
etika publik
32

3 Membuat media 1. Mencari materi 1. Leaflet Membuat leaflet dan poster dengan Kegiatan yang dilakukan Kegiatan ini
penyuluhan leaflet dan 2. poster kejelasan target yang akan dibuat dan berkontribusi dalam memberikan
berupa leaflet poster tanggung jawab merupakan nilai dasar mendukung Visi penguatan pada
dan poster 2. Menyusun isi Akuntabilitas Puskesmas Baringin yaitu nilai organisasi
leaflet dan Masyarakat Candi Laras (Puskesmas
poster Cermat dan bertanggung jawab dalam yang Sehat Mandiri dan Baringin) yaitu
3. Meminta teman pembuatan media merupakan bentuk menjalankan misi inovatif
sejawat untuk nilai dasar Etika publik puskesmas baringin yang
menilai isi dari ke tiga yaitu
media yang Menghargai pendapat teman sejawat meningkatkan informasi
dibuat apakah saat melakukan uji kelayakan media kesehatan
sudah jelas merupakan bentuk nilai dasar dari
serta layak Nasionalisme
atau tidak
4. Mencetak Membuat media leaflet sendiri dan
leaflet dan inovatif yang sederhana (tidak
postert memerlukan biaya banyak) Anti
korupsi dan komitmen mutu
33

4 Melaksanakan 1. Menentukan 1. Tersediany Melakukan pengkajian terhadap pasien Kegiatan yang dilakukan Kegiatan ini
pendidikan materi edukasi a materi bertanya dengan sopan dan menjadi berkontribusi dalam memberikan
kesehatan yang tepat edukasi pendengar yang baik, sehingga saya mendukung Visi penguatan pada
individu sesuai dengan pasien. memberikan edukasi berdasarkan Puskesmas Baringin yaitu nilai organisasi
kondisi dan 2. leaflet. kebutuhan pasien bukan berdasarkan Masyarakat Candi Laras (Puskesmas
permasalah 3. Pendidikan keinginan saya mengandung nilai yang Sehat Mandiri, dan Baringin) yaitu
pasien kesehatan Komitmen Mutu dan Etika Publik. menjalankan misi inovatif
2. Menyiapkan telah puskesmas baringin yang
materi/bahan dilaksanaka Menyiapkan materi edukasi berupa pertama yaitu mendorong
edukasi n. leaflet agar pasien lebih memahami masyarakat untuk
3. Memberikan 4. Daftar hadir apa yang telah dijelaskan mengandung berperilaku hidup sehat.
pendidikan peserta nilai Akuntabilitas Dan Komitmen
kesehatan pendidikan Mutu
kepada pasien kesehatan.
4. Mendokumenta Dengan membuat leaflet sebagai
si hasil kegiatan materi edukasi akan memudahkan
proses pendidikan kesehatan agar
berjalan dengan efektif dan pasien
dapat lebih memahami mengenai
edukasi yang telah disampaikan
mengandung nilai Anti Korupsi
34

Dengan membuat daftar hadir


pendidikan kesehatan maka seluruh
kegiatan pendidikan kesehatan dapat
dipertanggungjawabkan mengandung
nilai akuntabilitas.

5 Melaksanakan 1. Berkonsultasi 1. Materi SAP Persetujuan dan dukungan dari atasan Kegiatan yang dilakukan Kegiatan ini
penyuluhan dengan kepala 2. leaflet dan dan dukungan kerjasama dari berkontribusi dalam memberikan
kepada keluarga puskesmas dan lembar pemegang program tercapai karena mendukung Visi penguatan pada
pasien saat berkoordinasi balik disampaikan dengan sopan, santun Puskesmas Baringin, nilai organisasi
berada di ruang dengan 3. Laporan dan sistematis sehingga jadwal, tema yaitu Masyarakat Candi (Puskesmas
perawatan pemegang penyuluhan dan sasaran penyuluhan secara Laras yang Sehat Mandiri, Baringin) yaitu
puskesmas program (absensi,do cermat, teliti tersusun sesuai nilai dan menjalankan misi inovatif
baringin promosi kumnetasi Nasionalisme dan Komitmen Mutu puskesmas baringin yang
kesehatan dan pertama yaitu mendorong
2. Berkoordinasi pengesaha kegiatan terlaksana dilandasi semangat masyarakat untuk
dengan pihak n dari kerja sama tim, penuh tanggung jawab berperilaku hidup sehat.
Puskesmas kepala nilai Nasionalisme.
baringin puskes)
penyususan
materi leaflet
35

dan lembar Persetujuan dan dukungan dari pihak


balik puskesmas baringin tercapai karena
3. Menyiapkan informasi disampaikan secara sopan,
materi santun, dan materi sesuai dengan
penyuluhan kebutuhan masyarakat nilai Etika
4. Melaksanakan Publik.
penyuluhan
Materi disiapkan sebaik mungkin,
secara, jelas, transparan, cermat teliti
dan dengan bahasa indonesia sesuai
dengan nilai Komitmen Mutu.

Laporan tersusun secara jujur, jelas,


transparan, terdokumentasi dengan
baik dan dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan tugas yang telah
dikerjakan nilai Anti Korupsi.
36

C. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi yang akan dilakukan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

NO KEGIATAN JADWAL RENCANA

1. Melaksanakan pengkajian keperawatan 10 juni- 1 Agustus


dasar pada individu

2. Melaksanakan pemantauan perkembangan 10 juni- 1 Agustus


pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati
keadaan pasien)
3. Membuat media penyuluhan berupa leaflet 10 juni - 30 juni
dan poster
4. Melaksanakan pendidikan kesehatan 1 juli 2019 sampai 1
individu agustus 2019

5. Melaksanakan penyuluhan kepada 1 juli 2019 sampai 1


keluarga pasien saat berada di ruang agustus 2019

perawatan puskesmas baringin


37

D. Jadwal Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi


Jadwal matrik rencana kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada
tabel dibawah ini, yaitu :

Tabel 3.3. Jadwal Matrik Kegiatan Aktualisasi


Tahun 2019
Juni Juli Agustus
No Kegiatan
I II I I I II I
I I II III I
I I V V I I V
Melaksanakan pengkajian
1 keperawatan dasar pada
individu
Melaksanakan pemantauan
perkembangan pasien sesuai
dengan kondisinya
2
(melakukan pemeriksaan
fisik, mengamati keadaan
pasien)
Membuat media penyuluhan
3
berupa leaflet dan poster
Melaksanakan pendidikan
4
kesehatan individu

Melaksanakan penyuluhan
kepada keluarga pasien saat
5
berada di ruang perawatan
puskesmas baringin

Anda mungkin juga menyukai