Anda di halaman 1dari 83

RENCANA STRATEGIS

BISNIS
(BUSINESS
PLAN)

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
BULELENG
2010 2014

I.

RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive summary)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng adalah


rumah

sakit pemerintah type B Non Pendidikan yang berdiri pada lokasi

strategis di jalan Ngurah Rai 31


Singaraja, ditengah kota dengan mudah dijangkau dengan kendaraan umum
serta berdekatan dengan kawasan industri dan perumahan yang potensial.
Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng berdiri sejak tahun
1955 dan berdasarkan Keputusan Bupati Buleleng No 445/405/hk/2009
tanggal 1 juli 2009 ditetapkan Status Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Buleleng Sebagai Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD). Dengan Bentuk BLUD, RSUD Kabupaten Buleleng merupakan rumah
sakit non for proft yang tidak mencari keuntungan dari pelayanan yang
diberikan.
RSUD Kabupaten Buleleng berkapasitas 242 tempat tidur dengan
13 ruang rawat inap. Jumlah tempat tidur akan dikembangkan secara
bertahap hingga memenuhi seluruh kapasitas yang direncanakan sesuai
dengan demand masyarakat. Ketersediaan tempat tidur ditunjang dengan
fasilitas penunjang yang memadai agar pelayanan bisa dilaksakan secara
optimal. RS Umum Daerah Kabupaten Buleleng telah bekerjasama dengan
beberapa BUMN dan Bank milik pemerintah seperti PDAM, BNI, dan BPD.
Kerjasama ini merupakan peluang menarik, karena secara sigifkan RS Umum
Daerah Kabupaten Buleleng memiliki captive market yang bervariatif.
Kondisi keuangan setiap tahunnya telah memperlihatkan sinyal
yang menggembirakan
meskipun

karena

mampu

meningkatkan

cost

recovery,

belum menunjukkan proft yang diharapkan. Berdasar analisa

pembiayaan diharapkan biaya operasional akan semakin efsien sehingga


mampu memperlihatkan profit yang diharapkan.
Upaya

pengembangan

pembelajaran dan pengembangan


internal,

pendekatan

pelanggan

manajemen
SDM,

dititikberatkan

memperkuat

proses

kepada
bisnis

dan efektifitas pengelolaan keuangan.


2

Pendekatan ini dimaksudkan agar dengan SDM yang berkompetensi tinggi


mampu meningkatkan kinerja keuangan secara bermakna.

II.

RENCANA ORGANISASI (ORGANIZATION PLAN)

Visi
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat

dengan

memberikan pelayanan berkualitas dan profesional

Misi :

Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas melalui sumber daya


yang profesional dan berorientasi kepada kebutuhan pasien.

Mewujudkan
membangun

rumah sakit jejaring


dan
kerja sama
yang saling

menguntungkan dengan institusi pemerintah


maupun swasta.

Menjadi rumah sakit pusat rujukan wilayah Bali Utara dan sekitarnya.

Tujua
n

Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Buleleng adalah untuk


mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Nilai-nilai ( Value )
Nilai nilai luhur/ norma yang diyakini dan diaplikasikan oleh setiap
petugas rumah sakit

sebagai penuntun dalam melaksanakan tugas

pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah :


1.
Komitmen, Tekad dan janji untuk memberi
pelayanan terbaik.
2. Kebersamaan, Sikap dan prilaku yang menunjukkan saling
menghargai dan mampu bekerja sama sesuai bidang kerja
masing-masing.
3. Keterbukaan;

Menerapkan
transparansi dalam

prinsip-prinsip
setiap pengambilan

keputusan.
4

4. Kejujuran; Sikap dan prilaku yang menjunjung tinggi nilai


etika dan moral.

5. Keadilan; Sikap dan prilaku petugas maupun manajemen


yang mampu menerapkan prinsip keseimbangan dan keadilan.
Motto
Sebagai karyawan/ karyawati bertekad menjadikan rumah sakit kami
sebagai Badan
Layanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng sesuai motto
kami :
PRISM
A
Peduli
: Pelayanan yang penuh perhatian dan pengertian
terhadap pasien.
Responsif

: Pelayanan yang cepat tanggap.

Integritas
tinggi.

: Sikap dan prilaku yang jujur dan terbuka dengan dedikasi

Sentuhan
Tat Twam

: Melayani dengan sentuhan kasih sayang dengan prinsip


Asi.

Mudah

: Pelayanan yang mudah didapat dan tidak berbelit-belit.

Aman

Pelayanan

menyeluruh

yang

menerapkan

prinsip-prinsip keselamatan

pasien ( patient safety ).

Maknanya adalah memberikan pelayanan

kepada saudara (

pasien dan pengunjung ) dengan semaksimal dan sebaik mungkin


dengan keramahan serta dapat dirasakan nyaman oleh semua pihak,
yang akan senantiasa menjadikan pelayanan yang professional.

Sejarah Berdirinya Rumah Sakit

RSUD. Kab. Buleleng berdiri tahun 1955 di jalan Veteran No.1 Singaraja
(Kini Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng ) pada saat itu digunakan
sebagai RS Tentara

dan juga untuk umum. Pada tahun 1959 RSUD

Kabupaten Buleleng pindah ke jalan Ngurah Rai No. 30 sekaligus menandai

alih fungsi menjadi RSUD kelas C milik Depkes RI.


Berdasarkan keputusan Bupati Buleleng No. 511, tertanggal 22
September 1996
RSUD difungsikan sebagai uji coba menuju unit swadana.
Pada tanggal 20 Mei 1997, berdasarkan SK MenKes RI No 476/1997,
RSUD Kabupaten
Buleleng ditetapkan sebagai RS type B Non Pendidikan. Kemudian
berdasarkan SK Bupati No

524 tanggal 8 Oktober 2003 menetapkan RSUD Kabupaten Buleleng


sebagai unit Swadana dan ditindak lanjuti dengan SK Bupati Buleleng No 61
tanggal 24 Maret 2004 tentang penetapan tarif Kelas II, I, Utama dan Madya
Utama.
Berdasarkan Peraturan Bupati No. 589 tanggal 26 Desember 2006
ditetapkan Status Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buleleng Sebagai Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum

Bertahap.

berdasarkan

Keputusan

Bupati

Buleleng

No

445/405/hk/2009 tanggal 1 juli 2009 ditetapkan Status Pengelolaan Keuangan


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng Sebagai Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD).

Model
Bisnis :
RS Umum Daerah Kabupaten Buleleng merupakan RS not for profit
yang bersifat sosio-ekonomi, dan memberikan pelayanan bagi masyarakat
dari segala lapisan baik mulai dari masyarakat. Khusus bagi pelayanan bagi
masayarakat tidak mampu, RS Umum Daerah Kabupaten turut berpartisipasi
aktif dalam program pemerintah melalui pelayanan Jaminan kesehatan
masyarakat

(Jamkesmas)

bekerjasama

dengan

Dinas

Kesehatan

Kabupaten Buleleng, sebagai perwujudan sosial dari RS Umum Daerah


Kabupaten Buleleng.

ANALISIS LINGKUNGAN

BISNIS Analisa Internal


Analisis lingkungan internal RSUD Kabupaten Buleleng dilakukan untuk
melihat kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada fungsi manajemen dan
pelayanan kesehatan yang diberikan dengan menggunakan pendekatan
balanced scored card. Pendekatan ini menempatkan empat perspektif inti

dalam penilaiannya yang meliputi perspektif pembelajaran SDM, proses


bisnis internal, konsumen, dan keuangan.

Kekuatan

Jenis spesialis yang lengkap dan didukung oleh para dokter yang
berpengalaman

dibidangnya

masing

masing,

serta

memiliki

komitmen yang tinggi terhadap pelayanan dengan kualitas standar.

Tenaga perawat dan tenaga lain yang memiliki pengalaman


dibidangnya masing masing

Gedung Rumah Sakit dengan kapasitas memadai yang mampu


menampung pelanggan baik rawat inap maupun rawat jalan.

Lokasi Rumah Sakit yang strategis, berada pada lingkungan


perumahan

dan kawasan industri potensial, dengan akses yang

sangat baik dari berbagai jurusan.

Penyusunan master plan yang berdasarkan prinsip efektivitas,


efisiensi, dan safety.

Administrasi didukung dengan Sistem Informasi Rumah Sakit yang


terpadu yang mampu memberikan efsiensi waktu dan berkaitan
dengan time respon serta time motion yang memadai bagi
masyarakat pengguna jasa RS.

SIM keuangan RS yang terintegrasi

Sarana penyimpanan arsip dan rekam medis memadai

Kelemahan :

Kualitas dan komitmen SDM yang masih belum memadai dalam hal
service dan mindset yang melekat dalam budaya organisasi saat ini.

Lahan parkir terbatas yang dapat mengurangi kenyamanan


pelayanan terutama pada peak level pelayanan

Peralatan

medis masih belum

lengkap secara keseluruhan,

sesuai dengan kebutuhan para dokter spesialis.

Tariff yang belum sesuai dengan unit cost

System penganggaran berbasis kinerja belum efektif

Terbatasnya biaya untuk pemeliharaan sarana dan prasarana RS

Belum adanya kesepakatan dalam remunerasi

Kompetensi dr umum di IRD (ATLS/ACLS) kurang memadai

Kuantitas dr sub spesialis masih kurang

Kualitas pendidikan keperawatan masih belum memadai

Program GKM, GSI dan akreditasi belum dilaksanakan secara optimal

Akurasi input data SIM RS kurang memadai

Secara kuantitatif tabel berikut mempertegas kondisi lingkungan


internal RSUD Kabupaten
dari

hasil

workshop

Buleleng

secara

kuantitatif

yang

diperoleh

internal perencanaan strategis RSUD Kabupaten

Buleleng tahun 2009.

Tabel 1. Analisis Internal


No

Identifikasi faktor- faktor kunci internal

Kelompok
Trend meningkatnya Pendapatan keuangan
Ketersediaan sarana dan Prasarana
SIM Keuangan RS
Laporan Keuangan sudah bisa disajikan
Sistem pengelolaan barang sudah berjalan
sesuai dengan aturan
6
Piutang pasien yang belum bisa ditagih
7
Tarif belum sesuai dengan unit cost
8
Adanya beberapa kasir melakukan
penyetoran secara manual
9
Sistem pengganggaran yang berbasis
kinerja belum efektif
10 Pengelolaan kegiatan belum optimal
11 Diklat Keuangan belum mencukupi
12 Belum adanya kesepakatan dalam Remunerasi
13 Terbatasnya biaya pemeliharaan sarana dan
prasarana keuangan
Score
Kelompok
Pelayanan
14 Master Plan
15 Kuantitas tenaga dokter umum
16 Kompetensi dokter umum kurang (ATLS/ACLS)
17 Tidak ada dr spesialis gigi
1
2
3
4
5

Strengths
Hig Mediu Low
h
m

Weaknesses
Hig Mediu Low
h
m

3
1
2
2
2
-1
-2
-1
-1
-1
-1
-1
-1
10

3
2
-2
-2

No
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
60
61
62
63
64
65

Identifikasi faktor- faktor kunci internal


Kuantitas dan kompetensi dr spesialis
Tenaga teknologi gigi
SOP medis
Peran dan fungsi kepala instalasi belum optimal
Tenaga D3 keperawatan kurang
Pelatihan keperawatan
Pelaksanaan SOP keperawatan
Pelaksanaan SPMKK
Sistem rotasi perawat berkualifikasi
Kuantitas dan kualitas tenaga apoteker
Kuantitas dan kualitas tenaga lab & analis
Kuantitas dan kualitas tenaga gizi
Pelaksanaan GKM
Teknologi kedokteran (CT scan, endoscopy)
Pelayanan rehabilitasi medis
Produk unggulan
System reward dan punishment
Motivasi karyawan
Pangsa pasar
Citra RS
Tarif RS
Kepuasan pasien
Sarana prasarana UGD tidak memadai
Kapasitas gedung fisioterapi tidak memadai
Maintanance ruang VIP tidak memadai
Scor
e
Kelompok
SDM
Sarana penyimpanan arsip yang memadai
Kerjasama staf kondusif
Iklim kerja kondusif
Sarana prasarana rumah tangga memadai
Komitmen staff
Ketersediaan SOP
Billing sistem terpadu dan terintegrasi
Sistem koordinasi vertical horisontal
Kualitas SDM dalam pengeopersaian SIM RS
Ruang RM representatif
Kompetensi tenaga RM
Kuantitas tenaga RM
Pelatihan RM secara periodik
Kualitas SDM tentang kearsipan rendah
Ruang penyimpanan arsip kurang representatif
Kapasitas Gudang penyimpanan tidak memadai
Disiplin karyawan dalam melakukan absensi
Sarana komputer masih kurang memadai
Kapasitas ruang kerja pegawai kurang memadai
Minat melakukan penelitian belum optimal
Kuantitas Tenaga informasi kurang memadai
Kuantitas Tenaga loket dan CSO kurang
memadai
Kualitas SDM ruang jenasah kurang memadai

Strengths
Hig Mediu Low
h3
m

Weaknesses
Hig Mediu Low
h
m
-2
-2
-2

1
1
1
1
-2
-1
2
2
-2
-3
3
3
-2
1
3
2
2
2
-3

31

-2
-2
-24
-1

3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
-1
-1
-1
-1
-2
-2
-1
-2
-2
-1
-1
-1

No

Identifikasi faktor- faktor kunci internal

66
67
68
70

Kurangnya Koordinasi yang sistematis


Lemahnya sistem pengawasan intern (SPI)
Akurasi data pelaporan kurang
Kurangnya dukungan sarana prasarana dan
institusi jejaring
Freezer jenasah sudah berusia lama
Modul SIM RS yang digunakan selalu berubah
Software berlisensi masih terbatas
Genset otomatis tidak tersedia
Kapasitas Mesin cuci tidak memadai
Kesempatan untuk pengembangan karir
Insentif untuk pegawai
Kesempatan untuk mengikuti diklat
Struktur organisasi diklit
Diklat kearsipan belum optimal
Belum tersedianya program SIM kearsipan
Score
Total score

71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
21

Strengths
Hig Mediu Low
h
m

Weaknesses
Hig Mediu Low
h
m-2
-2
-1
-2
-2
-2
-2
-2
-2

2
2
3
3
-1
-1
34
75

-36
69

Source: Integrated Planning Program (IPP) workshop, tgl 5 Agustus 2009

Analisa Eksternal
Peluang

RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng berada di lingkungan


masyarakat dari bebragai kelas segmen.

Aturan fleksibilitas pengadaan barang dan jasa RS sesuai dengan


status BLU RS

Prospek pasar dekat berjumlah 119.446 yang sebagian besar usia


produktif dan potensial yang tersebar di perumahan disekitar
lokasi rumah sakit dengan radius
5 kilometer.

Posisi rumah sakit berbatasan dengan 4 kabupaten, yaitu


Karangasem, Tabanan, Bangli dan Negara.

Perubahan mindset pada masyarakat dimasa mendatang yang


membutuhkan

pelayanan

kesehatan

individu

tidak

sekedar

pelayanan yang berkualitas tinggi, namun pelayanan dengan


service dan mindset karyawan yang mampu menyenangkan
pelanggan.

Pola penyakit triple burden, selain penyakit infeksi telah berkembang


mengarah kepada jenis penyakit degeneratif dan penyakit penyakit
akibat perubahan sosial yang membutuhkan penanganan di rumah
sakit.

Berdasarkan scenario ditingkat dunia, sektor kesehatan akan


merupakan primadona
meningkatnya

kesadaran

dasar

bagi

masyarakat,

karena

akan kesehatan individu dimasa yang

akan datang.

Kerjasama dengan lembaga pendidikan (universitas Udayana,


Akademi kebidanan, dan Poltekkes Denpasar)

Ancaman
:

Kecenderungan meningkatnya kematangan pasar yang sangat


kritis

akan pelayanan yang baik atau buruk, sehingga akan

memperbesar

terjadinya

tuntutan

dari

pelanggan

terhadap

pelayanan substandar
Kerjasama untuk merangkul pelanggan potensial (BUMN) belum
optimal

Peralatan canggih yang dimiliki RS swasta (CT scan)

Masuknya Rumah Sakit asing ke Indonesia pada tahun 2010 seiring


dengan globalisasi ditingkat asean, sehingga persaingan akan
semakin ketat yang berpijak kepada pelayanan berkualitas standar
internasional, service yang menyenangkan dan mindset yang
memadai sesuai dengan nilai di masyarakat.

Secara kuantitatif tabel berikut mempertegas kondisi lingkungan eksternal


RSUD Kabupaten Buleleng secara kuantitatif yang diperoleh dari hasil
workshop internal perencanaan strategis RSUD Kabupaten Buleleng tahun
2009.

10

Tabel.2 Analisis eksternal


No

1
2
3
4
5
6
7

8
9
10
11

11
12
13
14
15
16
17
18

Identifikasi faktor- faktor kunci eksternal


Kelompok
Keuangan
Kerjasama dengan pihak ke III
Kerjasama dengan lembaga pendidikan
KSO bidang Sarana Prasarana
Aturan fleksibilitas Pengadaan Barang dan Jasa
Adanya Globalisasi Pelayanan Medis
Tuntutan dari Masyarakat terhadap Pelayanan
Semakin
MeiningkatPengelolaan yang sering berubah
Peraturan
Score
Kelompok
Pelayanan
Adanya dukungan politis dari Pemda
Program pemerintah (jamkesmas, askes)
Program JKBM bagi seluruh masyarakat Bali
Rumah sakit swasta sebagai pesaing
Score
Kelompok
SDM
Peraturan pemerintah tentang rekam medis
Belum tersedianya sistem informasi kearsipan
Adanya pembinaan kearsipan instansi terkait
Koordinasi lintas jejaring belum optimal
Belum tersedianya program SIM kearsipan
Terbatasnya alokasi dana pemda untuk
peningkatan
SDM
Kebijakan
pesaing dalam menarik pasien
Pemahaman masyarakattentang prosedur
RS masih kurang
Score
Total score

Opportunity
Hig mediu low
h
m
2
2
2
2

Threat
s
Hig mediu
low
h
m

-2
-2

-2
-6

-2
-2

3
3
3

3
2
3
2
-3
-2
-2
-2
10
27

-9
-17

11

GRAFIK SWOT
Strength
IV

Deffensive

Offensive/Agressive

Treaths

Opportunities

III

II

Liquidation

Reconsiliation

Weaknesess

Penjelasan :
Berdasar analisa SWOT, RS Umum Daerah Kabupaten Buleleng berada
dalam kuadran I yaitu dalam kondisi agresif, yang mangandung arti bahwa RS
Umum Daerah Kabupaten Buleleng memiliki kekuatan yang cukup untuk
mengembangkan pelayanan yang mengarah kepada keberhasilan menjadi
market leader.

12

Siklus Kehidupan
Bisnis
Maturity

100%

Decline

75%

50%
Growth
25%

Menemukan
formula
keberhasilan

Keputusan
kembangkan

Membangun
keunggulan
kompetitif

Memanen
keuntungan

Pembaruan
formula
keberhasilan

Keputusan
investasi

RS Umum Daerah Kabupaten Buleleng yang mulai operasional sejak


tahun 1955 saat ini berada dalam tahap membangun posisi keunggulan
kompetitif dengan posisi 70 % cost recovery. Hal ini masih memungkinkan
untuk

lebih

berkembang

dengan

melihat

prospek yang ada, baik

lingkungan bisnis yang terus berkembang disekitar rumah sakit maupun


institusi/perusahaan.

ISUE ISUE STRATEGIS (Strategic Issues)

Dokter spesialis lengkap dari berbagai jenis keahlian, tenaga


pendukung

secara kuantitas sudah memenuhi kebutuhan, namun

kualitas tenaga pendukung dan peralatan kedokteran masih belum


memadai,

merupakan

suatu

hambatan

yang dapat mempersulit

pelayanan yang diberikan oleh para dokter spesialis di RSUD Kabupaten


Buleleng.

Bangunan RS baru dan berlokasi strategis merupakan peluang besar,


namun sistem manajerial dan pendanaan untuk pemeliharaan sarana
prasarana RS yang belum memadai, bisa menyebabkan terjadinya

berbagai keluhan yang tidak menguntungkan rumah sakit dan dapat


memperlambat pembentukan branding rumah sakit.

Mindset masyarakat pengguna semakin matang dan dewasa dalam hal


pelayanan kesehatan,
orientasi

terhadap

kemungkinan

pada sisi lain mindset karyawan

dengan

pelanggan belum maksimal, sehingga ada

kemungkinan

bisan

terjadinya

ketidak-

puasan

pelanggan berkaitan dengan service yang diberikan berdasarkan


mindset karyawan.

Kontrak dengan berbagai perusahaan swasta, BUMN dan costumer


maintain belum terpupuk dengan baik dan pemasaran yang belum
optimal, sehinggga RS beresiko kehilangan captive market.

Program JKBM yang akan dilaksanakan mulai awal tahun 2010, akan
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatanan

rumah

sakit,

pada sisi

lain

dibutuhkan

kesiapan

manajemen rumah sakit untuk penyediaan ruang rawat inap kelas III
sehingga demand masyarakat yang menigkat dapat terakomodasi oleh
rumah sakit.

STRATEGI (Strategies)

1. Build on Strenghts
a. Penyusunan dan realisasi
master plan b. Penigkatan
efsiensi di segala bidang
c.
Penggalakan
enterpreneurhsip
d.

Pemantapan sistem kerjasama

antar bagian e.
dokter

fungsi

spesialis

Fasilitasi praktek
sore

di

RS

Penyusunan e-arsip di semua bidang


g.
Pemantapan fungsi
SIM RS

f.

2. Overcome weaknesses
a.
Recruitmen tenaga dr sub spesialis dan
asisten apoteker
b. Pendidikan dan pelatihan dokter, perawat, arsiparis, dan
rekam medis c. Pogram Akreditasi dan GKM

d. Penyediaan sarana dan prasarana


penunjang e. Restrukturisasi bangunan
dan kantor
f. Penyusunan penghitungan
unit cost g. Penyusunan
Remunerasi
h. Pelaksanaan Strategic Based Unit (SBU)
i. Pelaksanaan penilaian berbasis kinerja
j. Penyediaan dana maintanance infrastruktur RS
k. Pembangunan fasilitas gudang
penyimpanan l.

Penyediaan

supply daya listrik RS


3. Exploit opportunities
a. Pemantapan dukungan Pemda
b. Pembangunan fasilitas CT Scan dan endoscopi
c. Pelatihan SDM dalam penggunaan fasiltas CT scan
dan endoscopi d. Pembangunan fasilitas IRD terpadu
e. Optimalisasi fungsi pemasaran dan
promosi f.

Peningkatan loyalitas

pasien pada RS
g. Pemantapan program Jamkesmas
dan Askes h. Peningkatan KSO dengan
pihak III
i. Pengembangan ruang perawatan
4. Block threats
a. Analisis pesaing secara berkelanjutan
b. Negosiasi intensif pendanaan kegiatan RS dengan key
stakeholder di luar RS
c. Peningkatan sistem jejaring RS
d. e- pengadaan barang dan jasa
Penjelasan:

Pengembangan kompetensi SDM secara berkesinambungan, yang


merupakan titik moment of truth di rumah sakit, sebagai pintu gerbang
utama dalam pelayanan suatu rumah

sakit.

Pengembangan

SDM

bertumpu kepada peningkatan skill karyawan dalam hal teknis dan


mutu pelayanan, peningkatan knowledge karyawan dalam hal

pengetahuan medik, keperawatan dan penunjang lainnya agar mutu


pelayanan

senantiasa

pengembangan

bisa

ditingkatkan

secara

bermakna

dan

attitude karyawan yang berkaitan dengan cara

memberikan pelayanan yang mampu menyenangkan pelanggan,


berperilaku santun dan menarik serta tercipta budaya kerja yang sesuai
dengan nilai nilai di masyarakat. Dengan harapan brand image
rumah sakit meningkat secara signifkan.

Realisasi master plan secara bertahap dengan memperhitungkan


kapasitas

dana

dan

service

interruption

sebagai

akibat

dari

pengembangan dan alih fungsi lokasi layanan.

Melengkapi peralatan medik sesuai dengan kebutuhan standar, untuk


meningkatkan kinerja dokter spesialis yang akan berdampak terhadap
kinerja keuangan rumah sakit secara menyeluruh.

Melengkapi dan menyempurnakan sistem sistem manajemen dalam


bentuk, business plan, Strategic Action Plan, Accountability system,
Remuneration system, recruitment system, carrier stage, inventory
system, supporting system, IT system dan standar operating procedure
dari seluruh unit pelayanan untuk menunjang kelancaran manajemen
rumah sakit yang akan berdampak terhadap peningkatan kecepatan
dan ketepatan pelayanan secara administratif.

Memberikan pelayanan berkualitas standar dengan ciri khas yang


berbeda, melalui penerapan standar pelayanan yang dilengkapi
dengan standard operating procedure bagi seluruh unit pelayanan yang
berdampak terhadap meningkatnya kepuasan pelanggan.

Membangun kepercayaan pelanggan dengan analisa pasar secara


mendalam, agar captive market tidak memutus hubungan kontraktual
dengan rumah sakit, melalui penelitian

pasar, analisa

kepuasan

pelanggan, analisa biaya dan penyesuaian tarif yang rasional serta


bersaing, menjalin hubungan harmonis dengan berbagai perusahaan
swasta dan kalangan industri secara berkesinambungan.

Membangun jaringan kerjasama dengan key stakeholders dengan


masyarakat

bisnis

dalam

hal

peningkatan

pelayanan di RS Umum Daerah Kabupaten

dan

ekstensifikasi

Buleleng sesuai dengan prinsip saling menguntungkan dan


bermanfaat bagi masyarakat pengguna,

Menempuh akreditasi RS dan ISO berdasarkan peraturan yang


berlaku sekaligus menata kualitas pelayanan secara standard.

Tujuan (Goals)

Terwujudnya

rumah

sakit

dengan

kualitas

pelayanan

prima

yang memiliki akuntabilitas publik memadai.

Terwujudnya rumah sakit not for profit yang tidak meninggalkan fungsi
fungsi sosial, melalui indikator kesehatan keuangan yang menunjukkan
progres setiap tahun dalam hal

proftabilitas

dan

terlaksananya

penerapan pelayanan sosial dan kegiatan kegiatan sosial, sebagai


salah satu kewajiban institusi untuk melaksanakan Corporate Social
Responsibility

Diakuinya RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng menjadi market


leader dalam pelayanan kesehatan individu di Bali.

Terwujudnya RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng sebagai penyedia


layanan kesehatan individu yang menyenangkan bagi pengguna
jasa dan penyedia jasa. Dengan indikator terselenggaranya layanan
yang

cepat,

tepat

dan

akurat

pada

semua

lini

pelayanan,

terselenggaranya konsep delivery pada semua titik moment of truth di


semua lini pelayanan dan terselenggaranya layanan dengan konsep
yang berbeda.

Rencana Formulasi strategis dan rencana strategis RSUD Buleleng


VISI
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat dengan memberikan
pelayanan berkualitas dan profesional

Pertumbuhan
revenue
RS
Perspektif

TUJUAN
Teknologi
Model layanan(GOALS)
jasa unggulan
kedokteran
unggul
Diferentiation strategy

Keuangan

Proses
bisnis
/ intern
Pembelajar
an dan
pertumbuh
an

Low cost strategy

Pertumbuhan profit RS
Pertumbuhan pendapatan

Customer

SDM kompeten
dan komitmen

Penurunan biaya RS

Kepercayaan cust

Kecepatan layanan

Kualitas hub dg cust

Kualitas proses
layanan

Kualitas teknologi
kedokteran

Proses layanan cust


terintegrasi

Kapabilitas personel

Komitmen personel

Sasaran dan Target Strategis 5 Tahun Mendatang


No

SASARA
N
LEARNING AND
GROWTH

A. In house dan off service


training yang
berkesinambungan bagi
tenaga medik, perawat ,
manajemen dan tenaga
setara
B. Recruitment SDM

INDIKATOR

TARGET

90%

Tidak terjadinya error

100%

Sesuai standar RS Kelas

Recruitment tenaga
keperawatan DIII dan
S1, asisten apoteker,
apoteker, analis
kesehatan

Fulltimer tiap bagian

Bimbingan dan arahan

1 fulltimer
perbagia
n
tahun
2011

100%
karyawan
tahun
2014

C. Pemenuhan dr sub spesialis

D. Pengembangan attitude
karyawan agar terjadi
INTERNAL BUSINESS PROCESS
A.

Perencanaan dan programing


Unit- unit pelayanan
B. System asetting
C. Kualitas Pelayanan
D. Patient safety
E. MPKP
F. Akuntabilitas
G. Akreditasi
H. Pengembangan pelayanan
I. Pengendalian biaya
3

CUSTOMER
A.

Menjaring informasi
keinginan pelanggan

B.

Survey kepuasan pelanggan

100
%

Memiliki SAP, Annual


plan, Programing,
standar
menerapkan SOP
pada akhir 2010
sesuai SPM
Terpantaunya KTD
Terlaksananya MPKP
Terlaksananya
Akuntabilit
as
ISO
Sesuai program
Pendayagunaan
Pelaksanaan The voice
of the customer pada
semua lini pelayanan
Hasil survey kepuasan
pelanggan bagi seluruh
unit pelayanan yang
berkaitan dengan
kepuasan terhadap:
Dokter
Perawat
Tenaga analis dan
yang setara
Tenaga pendukung lain

100
%
100
%
100%
100%
ruangan
100%
Tahun
2012
100
%

99%
99%
99%
99%
99%

Fasilitas rumah sakit


Manajemen

99%
70% psn lama
70% dari
marketsha
re
Meningkat
min sesuai
kajian
extrpolasi
linier
< 5 Menit
99%

C.

Pemasaran

Market rentention

D.

Delight customer

Angka kunjungan dan


hari rawat

FINANCE
A. Pendapatan
B. Pengembalian
aset/investasi

Time response
Tidak terjadi komplain
Waktu tunggu operasi

Pendapatan pada
revenue center
ROA/ROI

100% target
Diatas bunga
bank
2012
10% dari tahun
lalu

% penekanan biaya
C.

Cost containtmen

Potensi Pasar

Dilakukan analisa terhadap permintaan pasar (EP) pada Revenue Center


melalui forecasting

dengan

metode

time

series,

berdasarkan

ekstrapolasi trend liniary terhadap data permintaan selama lima


tahun.

yang

dapat

memperkirakan permintaan pada tahun-tahun

berikutnya selama lima tahun kedepan.

Untuk data yang kecil digunakan Regression

Analisa minimal menggunakan data (Activity driver quantity) selama 5


(lima) tahun untuk masing masing revenue center

Seluruh revenue center dihitung prospeknya, untuk mengetahui


seberapa besar target yang ingin dicapai

Target linier yang muncul berdasarkan perhitungan diatas ditambah


dengan target strategis sesuai dengan kebijakan pemilik rumah sakit.

20

TARGET STRATEGIS 2009 S/D 2012


UNIT PELAYANAN

ACTIVIT
Y
DRIVE

2009

TARGET BERDASARKAN PROYEKSI LINIER


2010
2011
2012
2013
2014

RAWAT JALAN

kunjungan

75810.
7

73718.
6

71626.
5

69534.
4

67442.
3

65350.
2

rawat inap
kelas utama
kelas I
kelas II
kelas III

hari rawat

57,986.
09,356.

62,191.
0
10,825.

66,396.
0
12,293.

70,601.
0
13,762.

74,806.
0
15,231.

79,011.
0 16,70

0
34,996.
2

0
37,327.
8

0
39,659.
4

0
41,991.
0

0
44,322.
6

0
46,654.
2

Pelayanan Bedah
Sentral

jumla
h
opera
jumla
h
opera
jumla
h
opera
jumla
h
opera

operasi besar
operasi sedang
operasi kecil
Pelayanan Rawat
Darurat

hari rawat
hari rawat
hari rawat
hari rawat

kunjungan

2
3,702.
8
9,930.

4438

03,857.
4
10,180.

84,012.
0
10,430.

64,166.
6
10,680.

44,321.
2
10,930.

0
4,475.
8
11,180.

5681.
6
960

6303.
4
983

6925.
2
1006

7547

914

5059.
8
937

508.6

517.8

527

536.2

545.4

554.6

1029

3014.
8

3604.
4

4194

4783.
6

5373.
2

5962.
8

13,713.
7

15,179.
8

16,645.
9

18,112.
0

19,578.
1

21,044.
2

Pelayanan Farmasi R/
obat generik
R/
obat non generik
R/

250,695. 297,679. 344,663. 391,647. 438,631. 485,615.


0
0
0
0
0
0
249,799.
296,628.
343,457. 390,287.
437,116.
483,945.
7 895.3 8 1,050. 9 1,205. 0 1,360. 1 1,514. 2 1,669.
2
1
0
9
8

Pelayanan Lab.
Klinik

pemeriksa
an

132862. 141819.
4
2

Pelayanan
Fisiotherapi

tindakan

Pelayanan
Radiologi
pelayanan khusus
kebidanan &
perinatologi
pelayanan gigi mulut

150,77
6

20336.
8

23428.
8

26520.
8

7850.
3

8073.
2

8296.
1

pemeriksa
an

7238.
8

7977.
4

tindakan

2557.
5

2888.
6
2789.
6

tindaka
n foto

tindakan

2716

159732. 168689. 177646.


8
6
4
32704.
8

35796.
8

8741.
9

8964.
8

9454.
6

10193.
2

10931.
8

3219.
7

3550.
8

3881.
9

4213

2863.
2

2936.
8

3010.
4

3084

8716

29612.
8
8519

21

TARGET PENDAPATAN
proyeksi pendapatan
NO JENIS PENDAPATAN
1 ADMINISTRASI/KARCIS
2 TINDAKAN /OPERASI
3 RAWAT JALAN
4 RAWAT INAP
5 KLAIM ASKES
6 LABORATORIUM PATOLOGI
7 RADIOTERAPI DIAGNOSTIK
8 AMBULANCE
9 JASA KONSULTASI MEDIK
10 DIAGNOSTIK ELEKTROMEDIK
11 PEMULASARAAN JENAZAH
12 SURAT KET.KESEHATAN
13 HEMODIALISA
14 REHABILITASI MEDIK
15 SETORAN LAIN LAIN
16 OBAT OBATAN
17 SHARING COST ASKES
18 JASA GIRO
TOTAL

2010

2011

2012

2013

2014

265.000.00
0
1.305.274.1
49
120.000.00
0
1.350.000.0

393,957,2
80
1,435,160,1
00
133,459,14
5
1,427,423,9

448,237,7
60
1,565,046,0
51
133,461,2
37
1,584,445,1

502,518,2
40
1,694,932,0
02
133,463,32
9
1,741,466,2

556,798,72
0
1,824,817,9
53
133,465,42
1
1,898,487,4

00
17.281.014.9
97160.000.00

46
21,593,427,6
29156,999,8

15
23,752,728,8
88165,351,1

84
26,912,030,1
47173,702,5

53
30,071,331,4
06182,053,90

0
125.000.00
050.000.00

42
101,473,6
74
19,092,90

97
102,350,1
82
21,032,00

52
103,226,6
90
22,971,10

7
104,103,19
824,910,20

0
600.000.00
066.900.00

0
971,463,2
68
65,000,08

0
1,106,163,3
3270,700,24

0
1,240,863,3
9676,400,40

0
1,375,563,4
6082,100,56

04.000.00
0
10.000.00

03,575,20
0
113,690,42

03,714,00
0
131,579,5

03,852,80
0
149,468,5

03,991,60
0
167,357,66

0
20.000.00
0
15.000.00

017,019,90
0
17,147,68

00
18,381,60
0
18,792,66

80
19,743,30
0
20,437,64

021,105,00
0
22,082,62

0
31.000.00
0
13.764.142.7

8
98,375,01
9
16,020,166,5

8
102,542,4
82
20,188,527,6

8
106,709,94
5
23,356,888,7

8
110,877,40
8
26,525,249,8

52
2,115,588,1
02
130.000.00

40
2,517,345,9
19
131,874,6

30
2,919,103,7
36
153,064,9

20
3,320,861,5
53
174,255,2

10
3,722,619,3
70
195,445,52

0
37.412.920.0
00

19
45,216,653,1
69

20
52,485,222,5
38

21
59,753,791,9
07

2
67,022,361,2
76

22

Target Pembiayaan dan Pendapatan Tahun 2009


No
JENIS PELAYANAN

RAWAT
JALAN
Karcis Poli anak
Pemeriksaan pol anak
Karcis Poli anastesi
Pemeriksaan pol anastesi
Karcis pol bedah
Pemeriksaan pol bedah
Rawat luka
Karcis pol dalam
Pemeriksaan pol dalam
Karcis Pol gigi
Tindakan sementara pol gigi
Tumpatan fuji IX
Tumpatan amalgam
Pencabutan gigi sulung
Memberikan konseling
rawat
inap utama
kelas
VIP A
VIP B
VIP C
kelas I
kelas II
kelas III
HCU
ICU
ICCU
NICU
Pelayanan Bedah
Sentral besar
operasi
operasi sedang
operasi kecil
Sectio cesaria
Laparotomy
hysterectomy
Prolap uteri
Tubek tomi
Curetase dengan GA
Lap exp IUD
Laparotomy cyste ovarii
Polip Servix
Laparotomy OK peritonitis
Laparotomy OK trauma
Incisi ok abses

Activity
Driver
Quantit
y
75810.
7

57,986.
09,356.
2
21111
2
10201
08610
3
3,702.
8
9,930.
0
34,996.

4438
914
508.6
3014.
8

ESTIMASI BIAYA
Unit
Cost

Biaya

12
12
7
7
12
12
12
11
11
12
12
12
12
12
9

2616.9
4
3176.2
8
43191.5
5
64941.5
37535.0
7
9527.0
9
10056.4
3 595.7
828,2
2
6900,
3
18608.8
2
19597,3
1
226597.9
6 8581,0
9
9388,2
2

12
12
12
12
12
12
12
12
12
12

21111
2
10201
08610
3
7876
8
4721
3
4101
15233
1
153668
159045
88001
9

13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13

1.040.878,
9
1260566,9
7
1405257,3
7
3285429,0
5220791.7
5
1141150.3
3
3239944.4
3444117.0
3
3276696.5
72204934.
7
2721569.
9
213400.4
2

23

No
JENIS PELAYANAN
Herniotomy
Exisi OK soft tissue tumor
Amputasi penis
Debridement
Exterpasi basalioma
Exterpasi FAM
exterpasi hemangiom
Exterpasi ganglion
BIOPSI
Pasang plate + sruwe
Reposisi+ pasang GIP
Pasang wire + Archba
Batu pyelum (neprektomi)
Prostatectomy
Section alta
Appendectomy
Exterpasi limpoma
Repair tendon
Exterpasi tumor mulut
Mastectomy
Labioplasti
Strumektomy
Colostomy
Cytostomy
Exterpasi + eksplorasi
Haemoroidektomy
Bulektomy
Reposisi + fixasi
Colextiasis
Arterioplasti
Amputasi
Urolitiasis
Invaginasi
Sircumsisi
Vena section
Trepanasi
Tonsillectomy
Polip nasi
Adenoidsitis
Polip nasal
Katarak
Trauma oculi
Endoptalmitis

Activity
Driver
Quantit
y

ESTIMASI BIAYA
Unit
Cost
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13

Biaya
156879.
4
394899.4
6
1553392.2
8
1180089.3
3601026.1
7
300019.5
5
1137086.2
9 294433.
4
265410.9
2
1016708.4
9193585.7
3
253266.7
6
4170627.0
4267919.6
9
1963428.3
2 128638.
3
606079.4
8
386656.5
5
3032344.3
8347628.3
7
1867993.8
8458089.3
5
311204.7
7 305380
2
538075.2
2
591037.9
6
803254.9
4
1668882.7
1630754.4
3
3059279.
7462190.
3
1300922.
9
2859028.5
9
1046738.1
1
1556271.0
3
6227940.4
7705352.3
2
817272.6
7
3031419.3
4
3032239.8
9334609.6
2
1684887.1
34048877.
7

24

No
JENIS PELAYANAN

Prolap iris
Laserasi pupil
Hipema
Kista konjunctiva
Vulnus appertum palp
Miohiasis
Kista kornea
Tumor mata
Pelayanan Rawat
Darurat
Karcis
kunjungan
Tindakan kecil
Tindakan sedang
Tindakan besar
Pelayanan Lab.
Klinik
SGOT
SGPT
Ureum
Creatinin
Asam urat
Billirubin total
Billirubin direct
Albumin
Cholesterol
Trigliserid
HDL
DL
HBSAG
Widal
BT
CT
LED
FL
Sputum BTA
Malaria
UL
Total Protein
Hapusan blood smear
Narkoba
PPT
Swab
Gula darah
ASTO
Pelayanan
Fisiotherapi
Aktino terapi
Elektro terapi
Traksi

Activity
Driver
Quantit
y

13,713.
7

132862.
4

20336.
8

ESTIMASI BIAYA
Unit
Cost
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12

Biaya
3540731.4
93003579.
1
3002884.0
2
3224436.6
2
1533515.5
9
3537831.8
9
1061454.7
8
2590897.3
7
27.243,5
3
66.362,6
6
71.753,2
7
104.598,4
1
5575,2
6
5574,2
15590,
3
5437,0
9
6694,2
4
7165.8
2
6948,6
6560.0
2
6408,5
7
6900,0
7
6866,2
85454.
5
7603,1
2
6126,4
4
7955,8
6
7955,8
6
8440,2
7
11072,9
5 6363,
3
68998,
1
5692,0
37793.
9
11108.9
69668,0
8
11568,9
1
46540,3
55355,7
6
69594,0
1
2749.6
62828.
8
4801.8
3

25

No
JENIS PELAYANAN

Terapi latihan
Manipulasi / massage
Pelayanan
Radiologi
Thorax phto
BOF
CV TH-L-S
Pelvis
Gigi
Extremitas atas
Extremitas bawah
cranium
oesophagus
IVP
BA inloop
Caudograhy/ mylo
HSG
fistulography
pelayanan
khusus
hemodialisa
Pemulasaran
Jenasah
Perawatan
tanpa
mem
Perawatan
dengan me Kulkas
jenasah

Activity
Driver
Quantit
y
7850.
3

ESTIMASI BIAYA
Unit
Cost
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12

7238.
8
415.5
5 12
12
12
12

Biaya
2623.3
23579.
1
47542,0
7
48625.9
8
61584.6
869732.
4
109896.2
748377.7
7
49435.3
3
54992.9
2
299967.4
496876.6
2
168570.8
1
306486.4
6
2877009.8
1305175.7
8
58740591
75167,87
351612,46
418860,02

Hubungan Strategis

Manajemen Rumah Sakit Umum Kabupaten Buleleng memiliki hubungan


strategis dengan pihak internal dan eksternal:

Hubungan strategis dengan Pemerintah, dalam hal ini Dinas


Kesehatan Kabupaten buleleng dan Departemen Kesehatan RI yang
berkaitan dengan perijinanan dan kebijakan pemerintah tentang
rumah sakit di Indonesia

Hubungan strategis dengan Supplier obat, alkes, dan peralatan


non

medik berkaitan dengan pasokan obat obatan, bahan dan

peralatan medik maupun non medik, yang memegang peranan


penting dalam operasional rumah sakit.

26

Hubungan strategis dengan pihak pihak ketiga (outsource),


yang

berkaitan dengan pihak manajemen perusahaan yang

melakukan kerjasama operasi dengan rumah sakit, baik dalam


penyediaan alat kedoteran dan SIM RS.

Hubungan strategis dengan manajemen perusahaan perusahaan


swasta yang bekerjasama dengan rumah sakit dalam hal pelayanan
karyawan perusahaan, di legalisasi dalam bentuk piagam kontrak
kerjasama keduabelah pihak.

Hubungan strategis dengan pihak asuransi sebagai pengguna


jasa

kesehatan, sebagai payer dengan hubungan kontraktual

peserta asuransi perusahaan yang bersangkutan

Hubungan

strategis dengan seluruh karyawan

rumah sakit

sebagai mitrakerja secara fungsional.

Resiko
Resiko yang harus dihadapi oleh rumah sakit adalah :

Kualitas dan komitmen SDM yang masih belum memadai dalam hal
service dan mindset bisa berpengaruh besar terhadap tatanan
manajerial dan pelayanan secara keseluruhan yang berdampak
kurang baik terhadap kelancaran organisasi.

Tuntutan pengguna jasa akibat kelalaian dalam pelayanan baik


karena

human

error

maupun

karena

gangguan

peralatan

kedokteran.

RS belum mencapai Cost Recovery sehingga sulit mencapai BEP.


Biaya operasional yang semakin meningkat tiap tahun baik karena
kenaikan biaya SDM, maupun kenaikan harga bahan dan obat
obatan akibat inflasi dibidang kesehatan.

Kebijakan kebijakan pemerintah di bidang perumahsakitan terutama


dalam hal pegalokasian dana untuk RS yang akan mempersulit
pelayanan rumah sakit.
27

RS

harus

terus

mengembangkan

mutu

pelayanan

secara

berkesinambungan berkaitan dengan ketentuan standar mutu


layanan di Indonesia pada era global.

Tuntutan masyarakat bila terjadi pelayanan yang sub standar

28

Produk /Jasa
Produk jasa yang ditawarkan
adalah :
1. Pelayanan Penyakit Dalam (Internist)
2. Pelayanan Bedah, terdiri dari :
a. Bedah Tulang (orthopedic)
b. Bedah
umum
3. Pelayanan Kesehatan Anak (Pediatric)
4. Pelayanan Obstetri dan Ginekologi (Obstetry gynaecology)
5. Pelayanan Penyakit Syaraf (Neurology)
6. Pelayanan Mata (Opthalmology)
7. Pelayanan THT (Throat, Nose & ear)
8. Pelayanan Kulit Kelamin
9. Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah (Cardiology)
10. Pelayanan Paru (Lungs)
11. Pelayanan Jiwa (Psychlatry)
12. Pelayanan Gigi dan Mulut (Dental)
13. Pelayanan Fisioterapi (physiotherapy)
14. Hemodialisa (Haemodialysis)
15. ICU (Intensive Care Unit)
16. ICCU (intensive coronary care unit)
17. Intermediate
18. Perinatologi (Perinatology)
19. Kamar Operasi (Central operating theater)
20. Pelayanan HIV/ AIDS
29

Fasilitas Yang
Tersedia

1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap :
a.
Kelas Standard
(Kelas III)
b.

Kelas

II

c.

Kelas I d.
VIP C
e.
B

VIP

f.
A

VIP

4. Bedah Sentral
5. ICU
6. ICCU
7. Laboratorium/Patologi Klinik dan Anatomi
8. Diagnostik
9. Farmasi
10. Nutrisi
11. Rehabilitasi Medik
12. Pemulasaraan jenazah dan Laundy

30

Peralatan Canggih pendukung :


1. Echocardiography
2. Spirometri
3. CTG
4. Radiologi Konvensional
5. Radiologi Fluoroscopy
6. USG

Alasan Memberikan Produk Pelayanan


1. Menjawab tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan individu
yang sesuai standard pelayanan berdasarkan hasil kajian melalui studi
kelayakan di wilayah kabupaten Buleleng dan sekitarnya yang
memerlukan institusi pelayanan masyarakat dibidang rumah sakit.
2.

Segmen pasar di semua lapisan, yang membutuhkan layanan


yang

berkualitas standard

nasional

dan

memenuhi

persyaratan

persyaratan tertentu yang sesuai dengan ketentuan sistem asuransi


kesehatan.
3. Memberikan pelayanan kesehatan individu kepada masyakat yang juga
dapat menguntungkan semua stakeholder.

Keunikan Pelayanan
1. Memberikan pelayanan dengan sentuhan budaya lokal.
2.

Memberikan pelayanan kesehatan individu dengan dukungan


pelayanan customer service 24 jam.

3.

Menyediakan pelayanan rawat inap dengan tingkat privacy dan


kenyamanan yang tinggi utamanya pada ruang VIP.
30

4. Menyediakan pelayanan CT scan (masih dalam perencanaan)

Pemberi Produk Pelayanan


Produk layanan diberikan oleh tenaga ahli yang memiliki kompetensi tingkat
Nasional dan
Internasional.
No
1

Nam
a
Dr. I Nyoman Mardana, Sp.B

Dr Nengah Rancang Gunawati Sp THT Spesialis THT

Dr. I Wayan Mido, Sp M

Spesialis mata

Dr. Pius Mawan SPOG

Spesialis kandungan

Dr I gusti Ngurah Alit SPOG

Spesialis kandungan

Dr I nyoman Beteng Sp.B

Spesialis Bedah

Dr. I nengah Dana Susadi

Spesialis penyakit dalam

Dr I ketut Ngurah Allit widiada

Spesialis anak

Dr Ida bagus Sindhu

Spesialis kandungan

10

Dr I Made Bagiadnya

Spesialis bedah

11

Dr I ketut budiyasa

Spesialis anak

12

Dr nyoman nama putra

Spesialis paru

Dr I made Kawi Puspadi

Spesialis rontgen

15

Dr I gede wisramayasa
Dr nyoman suciawan

Spesialis penyakit dalam


Spesialis anak

16

Dr ketut suparna

Spesialis bedah

17

Dr ketut kepakisan

Spesialis saraf

18

Dr wayan sudata

Spesialis penyakit dalam

19

Dr made suastika

Spesialis kandungan

20

Dr ketut ngurah guna priya

Spesialis anastesi

21

Dr made dewi arimas

Spesialis patologi klinik

22

Dr dewa ngurah

Spesialis anastesi

23

Dr komang ngurah gunawan

Spesialis jiwa

24

Dr latifah rochimi

Dr gigi

25

Ketut Simpen S.Sos, SST, MM

S2 Management

26

Dr I wayan Eksasila M.Kes

S2 Kesehatan (MARS)

27

I gusti Ayu Dewi Ariani M.Kes

S2 Kesehatan (MARS)

28

Dr I ketut Suteja Wibawa Sp.KK M.kes Spesialis kulit kelamin

29

Hari Sujadi, Skep Ns, M Nurs

13
14

Keahlia
n
Spesialis Bedah

S2 Keperawatan

31

30

Putu sri apriliani

DIII kep Jantung

31

Dra Sri Widowati

Apoteker

32

Dewa nyoman alit Wijaya

D4 gizi

33

Ketut Budiantara

S kom

34

I wayan djesna

S1 konseling

Cara Menjual Produk

Produk layanan diberikan melalui berbagai cara :


Memberikan pelayanan secara langsung di gedung Rumah Sakit
Umum Daerah

Kabupaten Buleleng.pada seluruh unit pelayanan

Menjemput pasien yang memesan melalui telepon dan SMS.

Menjadi provider perusahaan Asuransi kesehatan.

Menyediakan hotline service bagi pelanggan untuk berkonsultasi


dengan dokter.

Menyediakan paket paket pelayanan medik.

32

KEKAYAAN INTELEKTUAL

Hak Patent
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng sampai saat ini belum
mempunyai hak paten kecuali logo Umum, mars dan hymne Rumah Sakit
Daerah Kabupaten Buleleng

Merek Dagang/Logo

Arti logo Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng :


1. Kelopak Bunga Melati berjumlah 5; simbol Pancasila
2. Palang Hijau; simbol Asosiasi Rumah Sakit Daerah
3. Bunga Melati Putih; RSUD mengemban missi yang suci dalam tugas
kemanusiaan
4. Kabupaten Buleleng ; RSUD berada dibawah wilayah Kabupaten
Buleleng
5. Bentuk Segi Enam; bentuk lubang sarang lebah sebagai
simbol tempat masyarakat mencari pengobatan
6. Ujung dari pinggiran gambar mengarah ke segala penjuru
bahwa RSUD siap melayani masyarakat dari mana saja, kapan saja
7. Delapan

Ornamen
Manusia
berpegangan;
simbol

saling
kekompakan,

kebersatuan seluruh pegawai dalam memberikan pelayanan


8. Warna Hijau; diambil dari warna dedaunan sebagai bahan
33

dasar alami pembuatan obat.

34

Hak Cipta
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng belum memiliki hak cipta.

LOKASI BISNIS
Alamat

: Jln. Ngurah Rai 30 Singaraja

Nomor Telepon

: 0361 22573

SEJARAH LOKASI
Tahun 1955: RSUD. Kab. Buleleng berdiri di jalan Veteran No.1
Singaraja (Kini Kantor Dinas

Kesehatan

Kabupaten

Buleleng ) pada saat itu digunakan sebagai RS Tentara


dan juga untuk umum.
Tahun 1959: RSUD Kabupaten Buleleng pindah ke jalan Ngurah Rai No.
30 sekaligus menandai alih fungsi menjadi RSUD kelas C
milik Depkes RI.
Tahun 1996: RSUD difungsikan sebagai uji coba menuju unit swadana.
Tahun 1997: RSUD Kabupaten Buleleng ditetapkan sebagai RS
type B Non
Pendidikan.
Tahun 2003: RSUD Kabupaten Buleleng sebagai unit Swadana
Tahun 2004: tentang penetapan tarif Kelas II, I, Utama dan Madya
Utama.
Tahun

2005:

melaksanakan

Kabupaten

perjanjian

Buleleng

kerjasama

dengan

Fakultas

antara

RSUD

Kedokteran

Universitas Udayana Denpasar sebagai jejaring pendidikan


untuk dokter residen dan dokter muda
Tahun 2006: lulus akreditasi

penuh dan mendapatkan

Akreditasi Rumah Sakit


Status

Pengelolaan

Sertifkat

dari Menkes dan ditetapkan


Keuangan Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Buleleng Sebagai Pola Pengelolaan


35

Keuangan Badan Layanan Umum Bertahap.


Tahun 2009:

Soft Launching BLUD RSU Kabupaten Buleleng

36

LOKASI DAN
LINGKUNGAN

Keamanan lingkungan
Keamanan
Buleleng

lingkungan

Rumah

relatif terjamin

Sakit

dengan

Umum

system

Daerah

security

Kabupaten

round

yang

dilakukan oleh petugas kemanan internal RS.

Bisnis lain sekitar lokasi


Sebelah kanan bangunan rumah sakit merupakan lokasi bisnis riil,
lokasi sebelah kiri merupakan daerah perumahan dan perkantoran
sedangkan bagian depan bangunan rumah sakit merupakan pusat
bisnis riil,

dan sebelah belakang rumah sakit merupakan lokasi

perumahan.

Akses ke lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng yang berada central di
jantung kota dapat dicapai oleh masyarakat dari berbagai penjuru.
Akses jalan raya dan angkutan umum tersedia untuk berbagai jurusan.

Ketersediaan bahan baku


Seluruh kebutuhan bahan baku mudah didapat oleh karena Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng bekerja sama dengan
supplier bahan obat-obatan, medical supply, bahan kimia, umum dan
lain lainnya yang pada umumnya berlokasi di Buleleng dan denpasar
yang

hanya

memerlukan

waktu

jam

waktu

tempuh.

Yang

mengandung arti bahwa lead time dibawah 5 jam.

37

AREA PARKIR (Parking area)

Luas area parkir 7500 m2

Kapasitas menampung kendaraan 150 roda empat dan 100 roda dua .

Denah Area Parkir

ASPEK LEGAL

Badan Hukum yang dipilih oleh rumah sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng merupakan rumah
sakit dengan status BLU berdasarkan atas surat keputusan bupati no
445/405/HK/2009

Pemilik dan direksi serta kekuatan yang dimiliki


RSUD kabupaten Buleleng merupakan Rumah Sakit milik
pemerintah daerah kabupaten buleleng.

MANAJEMEN KARYAWAN
Struktur Organisasi RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng

Organisasi rumah sakit disusun berdasarkan ketentuan departemen


kesehatan notentang struktur organisasi RS agar mampu melakukan
tugas managerial secara efektif dan efsien. Namun kajian lebih jauh harus
dilakukan untuk bias merespon masalah atau perubahan lingkungan dengan
cepat. Untuk itu diperlukan sebuah struktur yang mampu menyalurkan
informasi secara cepat dari pimpinan puncak keseluruh anggota organisasi.

38

Struktur
Organisasi
Terlampir

Karyaw
an
Komposisi tenaga kerja di RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng terdiri dari
tenaga-tenaga kerja yang terdidik secara profesional. Tenaga medis (dokter
umum, dokter gigi, dan dokter spesialis) berjumlah 49 orang dengan 4
orang

diantaranya

adalah

tenaga

kontrak.

Tenaga

paramedis

(Keperawatan dan non keperawatan) berjumlah 376 orang dengan 85


diantaranya adalah tenaga kontrak. Sedangkan tenaga non medis berjumlah
323 dengan 224 diantaranya adalah tenaga kontrak. Dengan tingkat
pengalaman kerja minimal 2 tahun pada bidang kerjanya serta komposisi
tingkat pendidikan yang baik maka tenaga kerja tersebut akan merupakan
aset bagi pengembangan RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng dimasa
depan.

Sistem
Remunerasi

Sistem remunerasi karyawan disusun berdasarkan evaluasi jabatan yang


didasarkan atas penilaian
pekerjaan,

tingkat

faktor-faktor

antara

lain; kompetensi,

resiko

emergensi pekerjaan, tingkat posisi atau jabatan, dan

tuntutan terhadap kinerja (performance)


Secara umum komponen pendapatan karyawan terdiri atas komponen
tetap yang berupa gaji pokok serta komponen variabel yang terdiri atas
uang transport, bonus dan insentif. Selain dua komponen tersebut ada
komponen yang sesuai peraturan pemerintah harus diberikan yaitu upah
lembur, dan upah tenaga honorer.
39

Jenjang
Karier

Mengingat struktur organisasi di RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng


bersifat birokratis, maka untuk memotivasi karyawan jenjang karir disusun
berdasarkan
Kompetensi

tingkat
karyawan

kompetensi yang
yang

menjadi

dikuasai

dasar

oleh

karyawan.

penyusunan jenjang karir

adalah tingkat pendidikan, pengetahuan profesional (professional knowledge)


pada bidangnya serta ketrampilan (skill) yang telah ditunjukkan oleh
seorang karyawan serta attidude yang memadai.

Sistem
Pensiun

RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng memiliki system pensiunan yang


diatur dalam peraturan pensiunan PNS sedangkan untuk tenaga honorer di
arahkan untuk mengikuti program jamsostek dengan program hari tuanya

Asuransi
Karyawan

RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng juga mengasuransikan karyawannya


atas resiko kecelakaan kerja dan resiko kematian pada saat masih bertugas di
RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng. Asuransi tersebut juga dilakukan
dengan PT. ASKES dan JAMSOSTEK.

Jaminan
Perawatan
Karyawan

Kesehatan

Untuk memelihara kesehatan karyawan akibat resiko kerja, RS. Umum


Daerah Kabupaten Buleleng memberikan fasilitas pemeliharaan kesehatan
40

bagi karyawan dengan melakukan perawatan di RS. Umum Daerah


Kabupaten

Buleleng

sendiri.

Melalui

program

ini

karyawan

akan

mendapatkan pengbatan yang cepat dan efektif, berdasar kebijakan direktur


RS dengan persetujuan pemilik.

41

AKUNTANSI DAN BANTUAN


HUKUM Akuntansi

Sistem Akuntansi yang digunakan adalah berbasis accrual yang


didukung sistem komputer berbasis windows dan mengacu pada sistem
akuntansi rumah sakit.

Gambaran Aset Rumah Sakit


Asse
t

Nilai Asset (Rupiah)

Tanah

26,301,000,000

Perumahan dinas
Gedung Kesehatan

486,000,000
18,955,194,558

Selasar penghubung

644,453,500

Kendaraan kantor

686,650,000

Alat-alat Kedokteran
Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga

Total

13,750,894,517
5,894,135,255
66,718,327,830

Hukum

Badan Hukum yang memback-up


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng yang merupakan RS
pemerintah mendapatkan perlindungan hukum dari badan hukum
pemerintah daerah tk II Buleleng untuk memback-up permasalahan
yang berkaitan dengan hokum.

Keuntungan
Kerjasama lebih mudah dan pembiayaan
lebih efsisen.

42

KEAMANAN

Keamanan Umum
Keamanan umum relatif aman dengan menggunakan sistem
keamanan yang melakukan ronde secara rutin di rumah sakit.

Keamanan pasien
Keamanan pasien di jamin dengan penyebaran tenaga sekuriti di setiap
lantai.

Keamanan Dokumen
Dokumen penting dan rahasia diamankan di dalam lemari besi khusus.

III.

RENCANA PEMASARAN ( MARKETING PLAN)

Riset pasar

Demografi
Secara demografis RS Umum Daerah Kabupaten Buleleng
dikelilingi oleh 12 kecamatan :

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kecamatan
Tejakula
Kb. Tambahan
Sawan
Sukasada
Buleleng
Banjar
Seririt
Busungbiu
Gerokgak

Source:Profl Daerah Buleleng 2008

Jumlah penduduk
64.51
6
13.30
1
66.31
7
69.41
5
119.44
6
67.65
0
74.09
1
45.01
4
77.52
4

Laju
pertumbuhan
1,06
1,02
1,02
0,99
0,96
0,96
1,02
1,02
1,01

Kecamatan Buleleng merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk


terbanyak
di kabupaten Buleleng yaitu 119.446 jiwa, diikuti kecamatan
gerokgak dengan 77.524 jiwa dan kecamatan seririt dengan 74.091 jiwa.
Sedangkan
kecamatan
yang
paling
sedikit penduduknya adalah
kecamatan kubutambahan yaitu 13.301 jiwa
40

Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin


penduduk
Di kabupaten buleleng Tahun 2005
s/d 2007
2005
L

2006

305.198

Total

312.878

618.076

321.890

2007

P
321.153

Total

643.043

322.435

Total

320.839

643.274

Source:Profl Daerah Buleleng 2008

Tingkat Pendidikan
Angka Partisipasi Sekolah (APS) penduduk usia
7-24 tahun di kabupaten buleleng
tahun 2007

No

Lulusa
n

APS
APS
lakiPerempu
laki
an
98,00
98,57
%
%

Jenjang SD (7-12

tahun) Jenjang SLTP

(13-15 tahun) Jenjang

SLTA (16-18 tahun)


Kabupaten buleleng

89,54
%

62,00
%

46,01
%

42,25
%

Source: Profl kesejahteraan rakyat kabupaten


buleleng 2008

Tingginya tingkat pendidikan yang ditamatkan di suatu wilayah dapat


menggambarkan
Sementara

angka

tingkat
melek

intelektualitas
huruf

penduduk

mencerminkan

wilayah

tersebut.

kemampuan

minimal

masyarakat untuk dapat menerima informasi sekaligus dapat berperan


dalam pembangunan. Berdasarkan data diatas, dapat diasumsikan bahwa
saat

ini

Kabupaten

buleleng

sebagai

kabupaten

yang

sedang

berkembang secara relatif masih kurang tingkat pendidikannya. Secara


keseluruhan

tingkat

pendidikan

dan kemampuan baca-tulis penduduk

Kabupaten buleleng saat ini masih perlu mendapatkan perhatian,

karena
41

tingkat

pendidikan

dan

kemampuan

baca-tulis

amat

mempengaruhi

perilaku hidup sehat masyarakat.

42

Ceruk

Pasar
Pasar potensial RS Umum Daerah Kabupaten Buleleng yang saat ini
telah merupakan prospek meliputi perumahan dan kawasan industri
yang berada pada radius 5-15 km, yang memiliki segmen pasar yang
berbeda. Program jamkesmas untuk masyarakt miskin,

program

ASKES untuk PNS dan program asuransi lainnya seperti jamsostek


untuk swata.

Metoda riset yang digunakan


Analisa data primer yang bersumber dari survey langsung, dari
penduduk sekitar dan pasien yang datang ke rumah sakit dan analisa
data sekunder yang bersumber dari BPS, Dinas Kesehatan Kabupaten
buleleng dan studi kelayakan rumah sakit Umum Daerah Kabupaten
Buleleng.

Analisa Pesaing

Rumah sakit yang dapat dikatagorikan sebagai pesaing potensial


adalah Rumah sakit kertha usadha, RS Karya dharma Usada dan RS
Parama Sidhi

Kekuatan Pesaing Dibanding RS Umum Daerah Kabupaten Buleleng


PESAING 1
KOMPARASI

Lokasi
Manajemen
Gedung
Customer oriented
Tingkat Hunian
Kepastian
pelayanan

RS
Umum
Daerah
Kabupat
en
1 2 3 4 5 6
7
1 2 3 4 5 6
7
1 2 3 4 5 6
7
1 2 3 4 5 6
7
1 2 3 4 5 6
7
1 2 3 4 5 6
7

RS Kerta
Usadha

PESAING 2
RS Karya
dharma
Usadh
a

PESAING 3
RS Parama
Sidhi

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

43

Jenis pelayanan
Tenaga

1 2 3 4 5 6
7
1 2 3 4 5 6
7

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

dokter spesialis

44

Kelengkapan
Peralatan

1 2 3 4 5 6
7

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

Reputasi

1
7
1
7
1
7
1
7

2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

1 2 3 4 5 67

Fleksibilitas
Pelayanan
Tariff
promosi
JUMLAH
PERSENTASE

73

70

50

64

28,4
0

27,3
7

19,4
5

24,90

Analisis pesaing berdasarkan instalasi pelayanan yang disediakan


a. Pelayanan IRD
Pesain
g
RS Kerta Usada
RSU Karya Dharma
Usada
RSU Parama Sidi

Porsi
pasar
Menenga
h keatas

Menenga
h
kebawah
Menenga
h
kebawah

Trend kedepan
Cepat mendapat
pelayanan
spesialis,
pengurusan jasa
raharja
Melayani maskin,
tarif murah
Lokasi pinggir
jalan,alat-alat
canggih dan
lengkap

Alasan utama
konsumen
membeli dari
kompetitor

Pelayanan
cepat, Birokrasi
singkat, Image
RS lebih baik
dari RSUD
Buleleng.

Yang menjadi pesaing IRD RSUD Buleleng antara lain adalah RS


Kerta Usada, RSU Karya Dharma Usada dan RSU Parama Sidi. Ketiga
kompetitor utama ini memiliki porsi pasar kelas menegah dari seluruh
pasar rumahsakit di kabupaten Buleleng.ketiganya memiliki trend
(kecenderungan) untuk menangkap pangsa pasar kelas atas sebagai
konsumen potensial. Masyarakat kelas menengah keatas lebih memilih
RS_RS ini daripada (IRD) RSUD Buleleng karena mereka dapat dilayani
secara lebih pribadi tidak birokratif dan pelayanan lebih cepat.

45

b. Pelayanan rawat jalan


Pesaing

Porsi pasar

Trend
kedepa
n +

RS Kerta Usada

10
%

RSU Karya
Dharma Usada

30
%

RSU Parama
Sidi

15
%

Alasan utama
konsumen membeli
dari kompetitor
Pelayanan
cepat,
Birokrasi singkat,
Image RS lebih baik
dari RS Buleleng
Pasien dilayani
lebih personal,
Kepercayaan pada
provider.
Kepercayaan
pada
provider

Pesaing Instalasi rawat jalan RSUD Buleleng RSU Karya Dharma Usada
dan RS swasta lain di Buleleng. Disamping itu ada banyak dokter praktik
swasta, bidan praktik, bahkan pengobatan alternative yang juga merupakan
pesaing bagi klinik RSUD. Alasan utama konsumen membeli dari competitor
adalah karena RS/praktik swasta tersebut pelayanannya cepat, tidak melalui
birokrasi yang berbelit belit dan pasien dapat dilayani secara lebih pribadi
oleh dokter/bidan. Tidak jarang faktor kepercayaan dikalangan masyarakat
juga turut berperan dalam pengambilan keputusan.
KELEMAHAN DAN KEKUATAN KOMPETITIF
Kelebihan yang dimiliki RSUD Buleleng dibandingkan dengan para
pesaing adalah RSUD Buleleng jauh lebih besar dari segi gedung, fasilitas
dan jumlah SDM, lokasinya sangat strategis, ketepatan pelayanan dan jenis
pelayanan yang ditawarkan juga jauh lebih banyak. Sedangkan keunggulan
pesaing yang paling menonjol dibandingkan RSUD Buleleng adalah dari
segi harga, dimana RS/praktik swasta memberikan pelayanan dengan harga
yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan RSUD Buleleng.

46

c. Pelayanan rawat inap

Pesaing

Porsi pasar

Trend kedepan

RS Kerta Usada

Alasan
utama
konsumen
membeli
dari
Pelayanan
cepat,
birokrasi
singkat,
imange RS
lebih baik

Pesaing Instalasi Rawat nginap RSUD Buleleng adalah RSU


Kerta

Usadha.

Untuk

RSUD

Buleleng

sendiri,

porsi

pasarnya

diperkirakan kurang lebih besarnya 70%. Alasan utama konsumen


membeli dari kompetitor adalah karena di RS Swasta tersebut
pelayanannya cepat, tidak melalui birokrasi yang berbelit-belit dan
yang terpenting adalah image RS Swasta lebih tinggi dari RSUD.

Kelemahan dan Kekuatan Kompetitif

Hal menonjol dari RSUD Buleleng dibandingkan dengan para


pesaing adalah RSUD Buleleng jauh lebih besar dari segi gedung,
fasilitas dan jumlah SDM, lokasinya sangat strategis, ketepatan
pelayanan dan jenis pelayanan yang ditawarkan juga jauh lebih
banyak.

Sedangkan

keunggulan

pesaing

yang

paling

menonjol

dibandingkan dengan RSUD Buleleng adalah dari segi harga, dimana


RS Swasta memberikan pelayanan dengan harga yang jauh lebih
mahal dibandingkan dengan RSUD Buleleng.

47

d. Pelayanan IBS

Pesaing

Porsi pasar

RS Kerta Usada

Trend
kedepan

28
%

RSU Karya
Dharma
Usada
RSU Parama Sidi

Alasan
utama
konsumen
membeli
dari
Pelayanan
cepat, birokrasi
singkat, Image
RS lebih baik
dari pada RSUD
Kabupaten
Buleleng

Yang menjadi pesaing utama RSUD Kabupaten Buleleng adalah


RSU Kerta Usadha dan RSU Karya Dharma Usadha jumlah pasien per
Bulan rata rata sebanyak 35 orang atau kurang dari 50 % pasien IBS
RSUD Kabupaten Buleleng ( 80-90 orang per Bulan )

KELEMAHAN DAN KEKUATAN KOMPETITIF

Jika Faktor faktor kompetitif IBS dibandingkan dengan kedua


pesaing utama, maka

untuk

sementara

dapat

ditarik

kesimpulan

bahwa keunggulan kompetitif IBS berupa lokasi RSUD cukup strategis,


keterampilan manajerial staf IBS yang cukup baik serta cukup terjangkau
dari segi distribusi pelayanan

e. Pelayanan Laboratorium
Pesaing
RS Kerta
Usada

RSU Karya
Dharma Usada

Porsi pasar

Trend
kedepan

Alasan utama
konsumen membeli
dari kompetitor
Layanan
cepat, pasien
tidak dibebani urusan
administrasi yang
berbelit belit , hasil
pemeriksaannya akurat

48

RSU Parama
Sidi

49

Yang menjadi
pesaing

utama Laboratorium RSUD Buleleng Lab


adalah
Swasta

dengan porsi pasar rata rata 250 pemeriksaan per bulan atau 15,5 %
dari porsi pasar seluruhnya, Lab RS kerta Usadha ( Porsi pasar 12,4 % ) dan
lab RS lain sebesar 7,3 %. Lab RSUD Buleleng sendiri memiliki porsi pasar
sebesar kurang lebih 69,4 % dari porsi pasar seluruhnya.

Gambar 10. Porsi pasar pemeriksaan Laboratorium di Kabupaten


Buleleng Thn 2006

Prodia
Kerta Usada
RS lain
RSUD

Yang menjadi
alasan
adalah layanan di
swasta cu

utama pasien memeriksakan spesimennya di


Lab swasta
up cepat, pasien tidak dibebani dengan urusan
administrasi

yang berbelit belit , dan hasil pemeriksaannya akurat

Kelemahan dan Kekuatan Kompetitif


Hal yang paling menonjol dari RS adalah lokasinya yang sangat
strategis, cukup
mudah dijangkau
dengan

angkutan umum, RSUD cukup besar dibanding


pesaing

sehingga mampu menyediakan jenis pemeriksaan yang beraneka ragam


walaupun tidak terlalu canggih, dan kemampuan manajement staf Lab
RSUD masih masih lebih baik dibandingkan pesaing. Sedangkan yang
menjadi kelemahan adalah hasil pemeriksaan lab yang

kurang

dapat

dijamin reliabilitas dan kualitasnya, reputasi RSUD Buleleng


khusus
50

nya Laboratorium, serta layanan yang kurang berorientasi


pada konsumen ( Pasien dan Dokter ).

kepentinga
n

51

Daya Tarik Pesaing Terhadap Konsumen

Daya Tarik Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng Terhadap


Konsumen
No

SEGMEN PASAR

Daya tarik yang ditawarkan saat ini

Masyarakat miskin Kapasitas Ruang kelas III yang memadai


(Jamkesmas)
Prosedur penggunaan jamkesmas yang cepat

1 Service pelayanan VIP dengan konsep hotel


2. Kelengkapan fasilitas yang memadai
3. Kemudahan mendapatkan pelayanan
4. SDM RS. Umum Daerah Kabupaten
Buleleng ramah dan komunikatif

Individu (middle
up)

1. Waktu pembayaran dapat ditangguhkan


2. Tarif yang fleksibel
2

Perusahaan
Asuransi

& 3. RS. Umum Daerah Kabupaten


Buleleng tidak membeda-bedakan
pelayanan

Analisis Detail
No
1

Pertanyaan Kunci
Produk apa yang
diinginkan konsumen

Apa sebetulnya kebutuhan


utama konsumen

Bagaimana produk anda


bisa memuaskan
konsumen

Jawaban
Kunci
Ingin dilayani oleh dokter
yang kompeten

Ingin dilayani
dengan
perlengkapan medis yang
lengkap

pelayanan yang menyenangkan


Ingin bicara dengan dokternya

ingin dilayani dengan ramah

pelayanan yang menyenangkan

Pelayanan berkualitas tinggi


dengan konsep delivery yang
menyenangkan

Siapa yang berpengaruh


terhadap pembelian produk
anda

Pasien dan keluarganya, dokter,


perawat

5
6
7

Siapa yang mengambil


keputusan dalam proses
pembelian produk anda
Siapa yang bertanggung
jawab terhadap penjualan
produk anda
Bagaimana dukungan
pemerintah terhadap produk
yang anda hasilkan

Pasien dan keluarganya


Seluruh karyawan
Dukungannya baik sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku

Peluang Pasar

Rumah Sakit memiliki peluang pasar sebesar 60 % karena letak


yang strategis dan satu- satunya rumah sakit umum di wilayah
Kabupaten Buleleng.

Peluang terbesar berasal dari market asuransi terutama


anggota askes dan jamkesmas.

Analisa Kecenderungan (Trend Analysis)


Trend analysis menunjukkan trend yang meningkat mengingat demand
masyarakata yang cukup tinggi akan pelayaanan yang diberikan oleh RS dan
potensi pasar yang akan meningkat di tahun 2010 seiring dengan adanya
program kesehatan bagi seluruh masyarakat Bali (Bali Mandara)
Trend Yang Diminati Pasar
No
1

Trend yang diminati pasar


berkaitan dengan pelayanan
produk anda
Pelayanan penyakit dalam (Internis)

Faktor pengungkit trend


yang diminati
pasar
Karena pelayanan
dokternya
menyenangkan

Jantung

VIP

Pelayanan
dan
yang lengkap

Pelayanan spesialistik yang


sesuai keinginan konsumen

Karena
fasilitas
yang
lengkap
dan satu-satunya
yang ada di Kab. Buleleng
fasilitas

Tujuan Pemasaran dan Target


Target pasar utama yang ingin dicapai di masa mendatang adalah
masyarakat golongan menengah keatas yang berada di wilayah
Kabupaten Buleleng maupun 3 wilayah kabupaten terdekat lainnya
yaitu di tepi wilayah utara Kabupaten Bangli, Karangasem dan
Kabupaten Tabanan. Untuk itu target spesifk yang harus dicapai
adalah:

Terciptanya Brand Image RS Umum Daerah Kabupaten Buleleng.

Meningkatnya customer prospect. Dan RS Umum Daerah Kabupaten


Buleleng mampu memanfaatkan prospek pasar tersebut.

Untuk mengetahui the voice of customer sebagai dasar strategi


pelayanan RS. Umum

Daerah Kabupaten Buleleng.

Strategi pemasaran
a. Posisi bisnis

100

75

Good

Competitiveness
50

25

Warning

Danger

50

100

75

50

25
Maturity

51

STRATEGI PEMASARAN YANG UTAMA :


General Marketing Strategy:
Positioning produk layanan dan mengubah citra kurang baik pelayanan di
rumah sakit daerah.

STRATEGI ORGANISASI DAN MANAJEMEN YANG UTAMA :


Pelatihan:
Pelatihan bagi karyawan yang berwawasan customer oriented sangat perlu
dilaksanakan selain pelatihan yang bersifat teknis dan kompetensi.
Sistem dan Pelaporan:
Upaya yang telah dilakukan yang menuju customer oriented adalah telah
diterapkannya billing system dengan jaringan komputer. Dalam pelaksanaan dan
implementasinya di lapangan masih banyak menemui kendala, menyikapi hal
tersebut perlu dilakukan continous improvement , pembenahan dan penyempurnaan
melalui morning report.

Metoda Pelayanan

Pelayanan utama RS. Umum Daerah Kabupaten Buleleng dilakukan


di dalam area rumah sakit, dalam bentuk pelayanan medik dan
penunjang medik,
o pelayanan medik yang meliputi :

Pelayanan IGD

Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan Bedah Sentral

Pelayanan ICU/NICU

Hemodialisa

o pelayanan penunjang medik yang meliputi :

Farmasi,

Laboratorium patologi klinik

Laboratorium patologi anatomi

Radiologi

Rehabilitasi Medik

Pemulasaraan Jenazah

Pelayanan tambahan yang dapat dilakukan di luar rumah area rumah


sakit, yaitu :

o Home care
o Medicine delivery
o Penjemputan pasien

Manajemen Produk

Produk pelayanan diberikan berdasarkan fungsi pelayanan yang


dmiliki rumah sakit, yaitu rawat jalan, rawat inap, IGD serta fasilitas
penunjang seperti lab , rongent,

Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng saat ini sudah


terakreditasi dalam

RS type
B

Penetapan Merek / Logo


Saat ini RS Umum Daerah Kabupaten Buleleng belum mendaftarkan logo RS
Umum Daerah
Kabupaten Buleleng di departemen kehakiman.

Pentarifan

Tarif Rumah sakit menggunakan rumus :


Tarif = Unit Cost + Inflasi + Bunga Bank + Jasa Pelayanan + Profit
Margin ; dengan pertimbangan ability to pay (ATP) , willingness to pay
(WTP) dan shadow price (Harga Pesaing).

Tarif ditentukan dalam bentuk price floor dan prife ceilling untuk
memberikan fleksibilitas pentarifan dan keterjangkauan pelayanan
yag ditujukan terhadap berbagai segmen pasar

Strategi pentarifan ditetapkan berdasarkan keputusan pemilik RS,


yang berprinsip

cost
leadership
strategy

Khusus untuk jasa pelayanan terdiri dari jasa pelayanan dokter dan
jasa pelayanan paramedik dan sama untuk setiap ruang perawatan.
Yang membedakan adalah akomodasi ruangan dan fasilitas yang
digunakan

Strategi Penjualan

Ciri Khas pelayanan RS Umum Daerah Kabupaten Buleleng


menerapkan pelayanan yang prima.

Customer service yang diterapkan dengan prinsip mengutamakan


pelayanan yang menyenangkan pelanggan.

Aktif menjaring prospek dan mantain pelanggan secara konsisten

Strategi pemasaran difokuskan kepada garapan prospek pasar dengan


melihat komponen produk, harga, distribusi dan promosi dengan
tahapan tahapan :
- menciptakan
mencoba.

minat

- memaksimalkan pangsa
pasar

&

-memaksimalkan
laba
mempertahankan pasar.
-evaluasi
produk

&

Promosi Rumah Sakit


Promosi rumah sakit dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

Merangkul keluarga pasien agar satu persepsi dengan visi dan misi
rumah sakit dalam pelayanan kesehatan indiviidu.

Promosi
melalui

langsung,
event

yaitu

langsung

kepada

pelanggan

individu

/ kegiatan yang berkesinambungan diadakan setiap

bulan . Promosi langsung ini juga dilakukan kepada perusahaan /


asuransi.

Melalui media masa, mengikuti moment moment penting, brosur dan


leaflet serta membuka jaringan pelanggan melalui internet.

Melaksanakan
memperkenalkan
Kabupaten

Corporate

Social

lebih mendalam

Buleleng

sebagai

Responsibility

bahwa

RS

sekaligus

Umum

Daerah

rumah sakit for profit dengan tidak

meninggalkan fungsi sosial.


Kerjasama dengan pihak asuransi Askes dan jamsostek serta asuransi
lain.

IV.

DOKUMEN KEUANGAN (FINANCING

DOCUMENT) Aset Perusahaan


KETERANGAN

Tanah
Peralatan dan
mesin Gedung dan
bangunan Asset
tetap lainnya
Konstruksi dalam pengerjaan
jaringan
Nilai perolehan
Akumulasi
penyusutan Jumlah
/ nilai buku

12 november 2009
Rupia
h
21,965,000,000
23,678,572,035
22,807,205,754
8,525,650
0
223,800,000
68,683,103,439
53,958,889,110
53,958,889,110

Shareholder Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng merupakan RS


milik Pemda tk II Buleleng

Modal Awal
Modal awal rumah sakit bersumber pada pemerintah daerah tk II Buleleng .
Biaya Operasional
Biaya Operasional Rp 43.426.325.174,- setahun

NERACA KOMPARATIF
No

Pos Neraca/Uraian

Ref.

31/12/2009

31/12/2008

4,610,624,879.19

A. ASET
I. ASET LANCAR
1

Kas di Kas Daerah / BLU

5.1.4-I.1

7,197,050,234.50

2
3
4
5
6
7

Kas di Bendahara Pengeluaran


Kas di Bendahara Penerimaan
Piutang Pajak
Piutang Retribusi
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Bagian Lancar TGR

5.1.4-I.2
5.1.4-I.3
5.1.4-I.4
5.1.4-I.5
5.1.4-I.6
5.1.4-I.7

351,660,705.0
0
-

8
9
10

Piutang Lainnya
Piutang Transfer dari Pemerintah Provinsi
Persediaan

5.1.4-I.8
5.1.4-I.9
5.1.4-I.10

Jumlah Aset Lancar


II. INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Investasi Permanen
1 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
2 Investasi Permanen Lainnya

1,540,000.00
231,855,211.0
0

1,175,086,950.00
2,935,597,068.01

2,783,379,221.00

1,609,650,298.0
0
11,659,394,957.5 9,237,049,609.19
1

5.1.4-II.1
5.1.4-II.2

Jumlah Investasi Permanen


Jumlah Investasi Jangka Panjang

III. ASET TETAP


1

Tanah

5.1.4-III.1

21,965,000,000.00

21,965,000,000.00

Peralatan dan Mesin

5.1.4-III.2

23,678,572,035.02

22,929,441,727.02

Gedung dan Bangunan

5.1.4-III.3

22,807,205,754.00

17,947,918,497.00

Jalan, Irigasi dan Jaringan

5.1.4-III.4

223,800,000.00

5
6

Aset Tetap Lainnya


Konstruksi Dalam Pengerjaan

5.1.4-III.5
5.1.4-III.6

8,525,650.00
-

223,800,000.0
0
21,288,000.0
-

Akumulasi Penyusutan

5.1.4-III.7

Jumlah Aset Tetap


IV. ASET LAINNYA
1 Tagihan Penjualan Angsuran
2

Aset Lain-lain

(14,724,214,328.88
)
53,958,889,110.1
4

5.1.4-IV.1

5.1.4-IV.2

1,305,296,567.00

Jumlah Aset Lainnya

JUMLAH ASET

(10,711,984,902.00
)
52,375,463,322.0
2

252,765,000.0
0
1,305,296,567.00 252,765,000.00

66,923,580,634.6 61,865,277,931.2
5
1

B. KEWAJIBAN
I. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
1 Uang Muka dari BUD
2 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
3 Utang Bunga
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah
4 Pusat
5

Utang Jangka Pendek Lainnya

5.1.5-I.1
5.1.5-I.2
5.1.5-I.3

5.1.5-I.4

5.1.5-I.5

4,178,823,005.00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek


II. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
1 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang

1,540,000.00

4,178,823,005.0
0

1,540,000.00

5.1.5-II.1

4,178,823,005.0
0

Jumlah Kewajiban

1,540,000.00

C. EKUITAS DANA
I. EKUITAS DANA LANCAR
1

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)

5.1.6-I.1

7,197,050,234.50

Pendapatan yang Ditangguhkan

5.1.6-I.2

Cadangan Piutang

5.1.6-I.3

1,526,747,655.00

3,015,234,432.00

4
5

Cadangan Persediaan
5.1.6-I.4
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran 5.1.6-I.5
Utang Jangka Pendek

2,935,597,068.01

1,609,650,298.00

Jumlah Ekuitas Dana Lancar

4,610,624,879.19
-

(4,178,823,005.00) 7,480,571,952.5
1

9,235,509,609.19

II. EKUITAS DANA INVESTASI


1

Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang

5.1.6-II.1

2
3

Diinvestasikan dalam Aset Tetap


Diinvestasikan dalam Aset Lainnya

5.1.6-II.2
5.1.6-II.3

53,958,889,110.14

52,375,463,322.02
252,765,000.0
0

56

1,305,296,567.00
4

Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran 5.1.6-II.4


Utang Jangka Panjang
Jumlah Ekuitas Dana Investasi

55,264,185,677.1 52,628,228,322.0
4
2

III. EKUITAS DANA CADANGAN


1

Diinvestasikan dalam Dana Cadangan


Jumlah Ekuitas Dana Cadangan
Jumlah Ekuitas Dana

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA (B+C)

5.1.6-III.1

62,744,757,629.6 61,863,737,931.2
5
1
66,923,580,634.6 61,865,277,931.2
5
1

57

REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA


NO

URAIAN

ANGGARAN
2009

REALISASI
2009

REALISASI
2008

5=4:3

PENDAPATAN

I.1

PENDAPATAN ASLI DAERAH

I.1.1

Pendapatan Pajak Daerah

I.1.2

Pendapatan Retribusi Daerah

I.1.3

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

I.1.4

Lain-lain PAD yang sah

Jumlah Pendapatan Asli Daerah

I.2
I.2.1

27,015,000,000.00

30,904,442,763

27,015,000,000.00

30,904,442,762.51

1.33

22,434,499,414.34

1.33

22,434,499,414.34

PENDAPATAN TRANSFER
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN

I.2.1.1

Dana Bagi Hasil Pajak

I.2.1.2

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

I.2.1.3

Dana Alokasi Umum

I.2.1.4

Dana Alokasi Khusus

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA

Dana Penyesuaian

Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan

I.2.2
I.2.2.1

58

Jumlah Pendapatan Transfer Pem. Pusat


Lainnya

I.2.3

Jumlah Pendapatan Transfer


Pem. Pusat - Lainnya

TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI & KABUPATEN

I.2.3.1

Pendapatan Bagi Hasil Pajak

I.2.3.2

Pendapatan Bagi Hasil Lainnya

I.2.3.3

Sumbangan Kab. Badung/ Kodya Denpasar

Jumlah Pend. Transfer Pem.


Provinsi & Kabupaten
Jumlah Pendapatan Transfer

I.3

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

I.3.1

Pendapatan Hibah

I.3.2

Pendapatan Dana Darurat

I.3.3

Pendapatan Lainnya

Jumlah Lain-lain Pendapatan


Yang Sah

JUMLAH PENDAPATAN

27,015,000,000.00

30,904,442,762.51

114.40

22,434,499,414.34

II
II.1

BELANJA OPERASI

II.1.1

Belanja Pegawai

26,730,865,763.00

26,657,637,487.10

99.73

20,093,977,313.00

II.1.2

Belanja Barang

17,303,582,925.00

16,768,687,687.00

96.91

14,394,308,574.00

II.1.3

Bunga

II.1.4

Subsidi

II.1.5

Hibah

59

II.1.4

Bantuan Sosial

Jumlah Belanja Operasi

II.2

Belanja Tanah

II.2.2

Belanja Peralatan dan Mesin

II.2.3

Belanja Gedung dan Bangunan

II.2.4

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

II.2.5

Belanja Aset Tetap Lainnya

II.2.6

Belanja Aset Lainnya

II.4.1

98.62

1,483,362,075.00

1,457,688,025.00

98.27

776,285,000.00

751,198,000.00

96.77

1,250,000.00

34,488,285,887.00

2,260,897,075.00

2,425,596,925.00
220,360,000.00
-

1,065,000.00

85.20

2,320,000.00
-

2,209,951,025.00

97.75

2,648,276,925.00

BELANJA TAK TERDUGA


Belanja Tak Terduga
Jumlah Belanja Tak Terduga

II.4

43,426,325,174.10

Jumlah Belanja Modal

II.3.1

44,034,448,688.00

BELANJA MODAL

II.2.1

II.3

BELANJA TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA


Bagi Hasil Pajak
Jumlah Belanja Transfer/Bagi
Hasil ke Desa
JUMLAH BELANJA

46,295,345,763.00

45,636,276,199.10

98.58

37,136,562,812.00

SURPLUS/DEFISIT

(19,280,345,763.00)

(14,731,833,436.59)

76.41

(14,702,063,397.66)

III
III.1

PENERIMAAN PEMBIAYAAN

60

III.1.1

Penggunaan SiLPA
Jumlah Penerimaan

III.2

PENGELUARAN PEMBIAYAAN

III.2.1

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

III.2.2

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat

III.2.3

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya

(14,702,063,397.66)

Jumlah Pengeluaran
PEMBIAYAAN NETTO

(14,731,833,436.59)

61

Anda mungkin juga menyukai