Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN DPM PROPINSI BANTEN

Hari/ Tanggal : Kamis/ 2 Oktober 2014


Tempat: Hotel Allium
Waktu : 13.00 WIB s/d selesai
Peserta : - Anggota DPM Propinsi Banten
- Kepala Departemen MPK Divisi Regional IV dr. Rini Purnamasari Sp.A
- Kepala Cabang Tangerang
- Kepala Cabang Serang
- Kepala Unit MPKR Tangerang
- Kepala Unit MPKR Serang
- BPJS Center Tangerang
- BPJS Center Serang

Notulensi :
1. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua DPM Propinsi Banten.
2. Acara dilanjutkan dengan penjelasan tentang kasus Anemia oleh dr. Rini Purnamasari Sp.A.
Dijelaskan bahwa anemia adalah keadaan dimana kadar Hb di bawah nilai normal, dimana Hb
normal untuk laki-laki adalah 13 g/dl, perempuan 12 g/dl dan anak-anak 11 g/dl. Terdapat 5 jenis
anemia, yaitu
1) anemia karena perdarahan,
2) anemia karena keganasan,
3) anemia hemolitik,
4) anemia aplastik dan
5) anemia defisiensi Fe.
Tidak semua anemia harus diberi tindakan, keadaan anemia yang perlu tindakan diantaranya adalah:
1) Apabila Hb < 10 g/dl dan rencana preoperative,
2) Apabila Hb < 10 g/dl dan penyakit kardio,
3) Apabila Hb < 8 g/dl karena anemia kronis/ thalasemia
4) Apabila gejala klinis wajahnya pucat dan kehilangan darah > 25% dari volume darah dalam
tubuh.

3. Sesi diskusi dan tanya jawab:


N Pertanyaan Jawaban
o
1. Apabila Hb < 10 g/dl tanpa ada tindakan - Hb <10 g/dl yang tidak diberikan tindakan maka
apakah dapat disebut anemia? kompetensi dokternya dipertanyakan.
- Dilihat dulu gejala kliniknya bukan berdasarkan Hb
nya. Kita membahas sesuai klinis kalo hasil lab dan
ada penatalaksanaan maka akan diakui sebagai
diagnosa anemia
2. Bila anemia tapi tidak dilakukan Dibuat kesepakatan, jika dilihat dari konsekuensi akan
tindakan apakah anemianya tidak berbeda. Terdapat dokter yang tidak melakukan
ditagihkan dan kasus anemia yang tidak tindakan jika Hb < 11 g/dl karena memang tidak ada
dilakukan tindakan menyebabkan kesepakatan. Jadi sepakati defenisi sesuai konsekuensi.
kenaikan severity level?
3. Kapan anemia ditagihkan sebagai - Bila disebut anemia tapi tidak dilakukan tindakan
komorbiditi? Terkadang dicari diagnosis maka tidak diakui sebagai komorbiditi
- Dikatakan komorbiditas jika ada resources yang
sekunder sebanyak mungkin, jadi apakah
dikeluarkan
kita akan menentukan batasan anemia
- Jika anemia dan dilakukan transfusi, berarti benar, tapi
berdasarkan daerah Banten saja?
jika pada anak terdapat pneumonia dan ditulis
anemia tapi tidak ada treatment, berarti bukan
anemia
- bila butuh tranfusi atau pemberian obat maka diakui
sebagai anemia tapi bila tidak ada tindakan apa-apa
maka tidak diakui sebagai anemia
4 Pasien pre op Hb 11 g/dl dipersiapkan - Bila sudah dipersiapkan darah tapi tidak digunakan
darah untuk jaga-jaga tapi darah tidak maka dipertanyakan operatornya, seharusnya bisa
dipakai maka dianggap anemia? Jika di memperkirakan kebutuhan darahnya.
- Sepanjang darah tidak dipakai berarti tidak diklaim.
RS umum darah bisa dititipkan, akan
tetapi jika di RS swasta darah tidak bisa
dititipkan, bagaimana?
5 Pada skrinning ditemukan kadar Hb Diambil garis linier laboratorium dan klinis, jika tidak
rendah, severity level nya bagaimana? sinkron tidak usah dibayar.
6 Resource itu dilihat dari mana saja? Semua aspek, obat, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang.

7. Dibutuhkan batasan keputusan kita Dikatakan anemia jika kadar Hb kurang dari normal
untuk menentukan anemia, apakah dan terdapat resource baik itu pengobatan / prosedur
dilihat dari kadar Hb/ resources baik itu
pengobatan /prosedur ?
8 Bagaimana dengan leukositosis? - Leukosit > 10.000 dianggap kompensasi dari penyakit,
leukosit 50.000-100.000 curiga keganasan,
>100.000 keganasan.
- Verifikator melihat apakah ada resourcenya atau tidak,
misalnya dilihat dari terapi
- Jadi dikatakan dengan leukositosis jika leukosit lebih
dari normal dan membutuhkan resources, tidak
terkait penyakit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai