PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara
yang berorientasi pada pelayanan publik secara profesional dengan selalu
mengedepankan kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan kebijakan publik
dan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD RI
1945, di bentuklah peraturan tentang ASN dalam UU No. 5 Tahun 2014
sebagai landasan operasional tentang Aparatur Sipil Negara.
Pola baru yang sekarang ini sedang diterapkan oleh Lembaga
Administrasi Negara (LAN) adalah diklat prajabatan dengan pola ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat Prajabatan. Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS
yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
serta berdaya saing. Serta PERKA LAN No 15 Tahun 2015 tentang pedoman
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan CPNS GOL
II.
Undang-undang nomor : 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
mengamanahkan kepada pemerintah daerah untuk dapat mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahannya akan tetapi masih dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mewujudkan pembangunan nasional dibidang kesehatan yang
berlandaskan prakarsa dan aspirasi masyarakat dengan cara memberdayakan,
menghimpun, dan mengoptimalkan potensi daerah untuk kepentingan daerah
dan prioritas Nasional dalam mencapai Indonesia Sehat 2020.
1
Rumah Sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan harus
memiliki peran yang optimal dalam upaya mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan misi provinsi banten
di bidang kesehatan.
2
1.1. Tujuan dan Manfaat
1.1.1. Tujuan
1.1.1.1. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA di dalam
kegiatan aktualisasi berdasarkan tugas dan fungsi bidang
sebagai ASN.
1.1.1.2. Terbentuknya standar oprasional prosedur (SOP) Aff
drain dan pengukuran CVP di ruang HCU UPT RSUD
Malingping.
1.1.1.3. Untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan melalui
tindakan keperawatan yang berdasarkan pada SOP.
1.1.1.4. Untuk bahan acuan perbaikan pelayanan di rumah sakit
1.1.2. Manfaat
1.1.2.1. Diharapkan tercipta nya Aparatur Sipil Negara yang
mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai
pelayan masyarakat.
1.1.2.2. Diharapkan mampu memberikan pelayanan yang optimal
kepada pasien melalui peningkatan kualitas kinerja sesuai
standar oprasional prosedur (SOP).
1.1.2.3. Dapat meningkatkan kopetensi perawat dalam bidang
keterampilan melalui sosialisasi dan demonstrasi SPO Aff
drain dan pengukuran CVP (Central Venous Presure).
1.1.2.4. SOP sebagai payung hukum dalam melaksanakan
kegiatan tindakan keperawatan
3
1.2. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi
1.2.1. VISI
“RSUD MALINGPING MENJADI RUMAH SAKIT WISATA YANG
MEMBERIKAN PELAYANAN TERDEPAN BERKUALITAS BAGI
MASYARAKAT DAN WISATAWAN DI BANTEN SELATAN "
1.2.2. MISI :
1.2.2.1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang
bermutu dengan spesialisasi yang memenuhi standaryang
memuaskan pelanggan dengan memanfaatkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi mutakhir secara selektif dan tepat
guna, menjunjung tinggi hukum dan etika dengan tetap
melaksanakan fungsi sosial dan upaya kesehatan perorangan
di wilayah Banten selatan.
1.2.2.2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana
pelayanan kesehatan serta pemanfaatan yang optimal sesuai
standar kelas C dengan unggulan pelayanan kedokteran bagi
Pariwisata seperti Hiperbarik dan Trauma Center.
1.2.2.3. Meningkatkan jumlah, kemampuan dan keterampilan SDM
kesehatan dan non kesehatan agar seluruh SDM memenuhi
kualifikasi yang sesuai standar.
1.2.2.4. Menciptakan lingkungan RS yang bersih, aman, nyaman,
asri dan sehat yang mampu meningkatkan mutu
pelayanan dan kepuasan pelanggan serta menunjang
unsur pelayanan kedokteran bagi wisatawan.
1.2.2.5. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, sehingga
mampu mengakomodir seluruh jajaran organisasi dalam
mencapai kepuasan pelanggan yang menjadi tujuan
pokok Rumah Sakit pada umumnya.
4
1.2.2.6. Mengupayakan pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan
acuan dasar kepada falsafah efisiensi biaya (cost
containtment), tanpa harus mengorbankan kualitas pelayanan
itu sendiri.
1.2.2.7. Mewujudkan sistem dan lingkungan RS yang bermutu
sebagai tempat pendidikan, pelatihan, Penelitian dan
Pengembangan bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan
untuk keperluan internal dan eksternal.
5
3. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
6
20. Membersihkan mulut pasien;
7
Dulu, keperawatan dipandang sebagai tugas
harian yang harus dilakukan perempuan. Semua
perempuan bisa menjadi perawat untuk bertugas
membantu segala hal. Mulai dari aspek
kesehatan (merawat orang sakit/terluka), hingga
urusan rumah tangga/sehari-hari.
Niat mulia Florence ditentang keras oleh keluarganya. Pada masa itu, profesi
perawat masih dipandang hina dan memalukan. Rumah sakit juga dilihat
sebagai tempat yang kotor dan menjijikkan. Namun sudah dasarnya cinta,
panggilan kuat untuk mengabdikan hidup bagi masyarakat tak lagi bisa
dibendung. Akhirnya, Florence diizinkan untuk menekuni pelatihan ilmu
keperawatan di Kaiserswerth, Jerman.
Berkat jasanya, Florence pun menerima anugerah The Order Of Merit saat ia
menginjak usia 87 tahun. Tiga tahun kemudian, Florence menghembuskan
nafas terakhirnya dan dimakamkan di East Wellow, Hampshire, Inggris.
Sosok cerdas dan tangguh ini pergi dengan meninggalkan jasa yang begitu
besar dalam dunia keperawatan.
8
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
1. IDENTIFIKASI ISU
9
5 moment dan 6
langkah cuci tangan
4 Belum optimalnya 5 4 3 3 15 4 3 3 10 25 IV
upaya petugas medis
dalam tindakan
pemilihan sampah
medis dan non medis
di ruang HCU RSUD
Malingping
Tabel 1
3. FISHBONE
Gambar 1
10