Anda di halaman 1dari 29

DIC (Disseminated

Intravaskular
Coagulation)
 Apa itu DIC ( Disseminated
Intravascular Coagulation)??
DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)
adalah kondisi ketika proses pembekuan darah
terjadi secara berlebihan, sehingga pembuluh
darah di dalam tubuh tersumbat dan aliran
darah pun terhambat. Jika tidak segera
ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan
berbagai komplikasi berbahaya.
Saat tubuh mengalami luka atau cidera, keping
darah atau trombosit dan faktor pembekuan
darah akan membuat darah menggumpal guna
menutup luka dan menghentikan perdarahan.
Setelah luka pulih, gumpalan darah akan larut
atau hancur dan bagian tubuh yang terluka pun
bisa berfungsi kembali.
Pada kasus tertentu, proses pembekuan darah
bisa terlalu aktif sehingga menghasilkan telalu
banyak bekuan darah di dalam tubuh. Kondisi
ini yang disebut DIC.
Gumpalan atau bekuan darah yang terbentuk
terlalu banyak ini bisa menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah dan
mengganggu kelancaran aliran darah pada
organ-organ penting, seperti otak, jantung,
ginjal, dan paru-paru.
Akibatnya organ-organ tersebut akan
kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga tidk
dapat berfungsi dengan baik.
Penyebab DIC (disseminated
Intravascular Coagulation)
DIC umumnya terjadi karena infeksi atau cidera
berat, peradangan yang parah, atau terlalu
aktifnya faktor pembekuan darah.
Selain itu ada beberapa hal yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya DIC, antara lain :
 Infeksi darah yang parah atau sepsis
 Reaksi tranfusi darah atau transplantasi organ
 Komplikasi kehamilan, seperti abruption

plasenta
 Kanker, terutama leukemia
 Kerusakan berat atau gagal hati
 Cidera parah, misalnya pada cidera kepala

berat, luka bakar yang luas, frostbite, atau


luka tembak
 Komplikasi operasi
 Kelainan pada pembuluh darah, misalnya

aneurisma dan hemangioma


 Keracunan, misalnya akibat gigitan ular
berbisa
 Efek samping obat-obatan, misalnya obat

bius atau anestesi dan narkoba jenis tertentu,


seperti kokain dan ekstasi
Berbagai gejala DIC (disseminated
Intravascular Coagulation)
Gejala DIC yang paling umum adalah
perdarahan spontan yang bisa terjadi di
beberapa lokasi tubuh, baik di dalam maupun
di luar tubuh. DIC juga dapat menimbulkan
berbagai gejala berikut ini :
 Mudah memar
 Bintik-bintik merah di permukaan kulit
 Penurunan tekanan darah
 Perdarahan pada anus atau vagina
 Sesak nafas
 Demam
 Mimisan atau gusi berdarah
 Batuk berdarah
 BAB berwarna hitam atau berdarah
 Sakit kepala
 Buang air kecil berdarah
 Mengalami perdarahan hebat saat menstruasi
Untuk mendiagnosis penyakit DIC, dokter dapat
melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang seperti tes darah yang meliputi :
 Hitung darah lengkap dan laju endap darah
 Partial thromboplastin time (PTT) dan

prothrombin time (PT)


 Jumlah trombosit dan fibrinogen
 Tes koagulasi
 D-dimer
Cara mengobati DIC (disseminated
Intravascular Coagulation)
DIC adalah kondisi darurat yang harus segera
ditangani secara langsung oleh dokter. Berikut
ini adalah beberapa penanganan yang dapat
dilakukan dokter untuk menangani DIC :
 Pemberian obat antikoagulasi

Untuk mengatasi masalah pembekuan darah


yang berlebihan akibat DIC, dokter akan
memberikan obat antikoagulasi yang disebut
heparin.
Namun obat ini tidak bisa diberikan pada kasus
DIC yang sudah menyebabkan perdarahan
hebat atau berkurangnya jumlah trombosit
secara signifikan.
 Transfusi plasma darah

Untuk menambah jumlah trombosit atau keping


darah yang berkurang drastis pada pasien DIC,
dokter akan memberikan transfusi darah
lengkap atau plasma darah.
Selain itu dokter juga dapat memberikan obat-
obatan lain untuk mengatasi penyebab DIC. Jika
DIC disebabkan oleh sepsis atau infeksi
darah,dokter dapat memberikan antibiotik.
Sementara itu bila DIC telah menyebabkan
pasien mengalami syok,dokter dapat
memberikan terapi infus atau transfusi darah.
Pasien juga akan mendapatkan terapi oksigen
untuk mencukupi kebutuhan oksigennya.
Selama menjalani pengobatan DIC, pasien perlu
mendapatkan pemantauan ketat dari tim medis
di rumah sakit. Oleh karena itu, pasien dengan
DIC biasanya akan menjalani perawatan di
ruang ICU.
DIC adalah kondisi medis serius yang harus
segera ditangani oleh dokter. Jika tidak
ditangani secara cepat dan tepat, DIC dapat
menyebabkan komplikasi serius berupa
kerusakan organ atau bahkan kematian.
Apa saja gejala disseminated
intravascular coagulation (DIC)??
DIC adalah penyakit yang terjadi akibat kelainan
fungsi pada trombosit dan protein yang
bertanggung jawab dalam proses pembekuan
darah.
Dalam kasus tertentu DIC mengakibatkan
pembekuan darah berlebihan. Sementara dalam
kasus yang lain darah justru sulit membeku
sehingga menyebabkan perdarahan hebat.
Pada penderita penyakit kanker, DIC umumnya
terjadi secara perlahan. Selain itu kondisi
pembekuan pada pembuluh darah lebih sering
terjadi daripada perdarahn berlebih.
Gejala yang ditimbulkan oleh DIC bisa berbeda-
beda pada setiap orang.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan
oleh DIC
 Tubuh mengalami kekurangan darah
Penderita DIC yang mengalami kekurangan
trombosit dan protein pembeku darah dapat
mengalami perdarahan yang parah bila terluka
karena darah sulit membeku.
Bila terjadi pada saat melahirkan, keguguran,
kecelakaan, atau sedang operasi, kondisi
tersebut dapat menyebabkan kehilangan darah
dala jumlah besar sehingga berisiko kematian.
 Perdarahan pada otak
Selain perdarahan yang mengucur keluar tubuh,
dapat juga mengalami perdarahan internal yang
tidak terlihat secara langsung, seperti
perdarahan pada otak.
 Perdarahan pada organ dalam

Tidak hanya pada otak, perdarahan juga bisa


terjadi pada organ dalam tubuh lainnya seperti
organ pencernaan dan perkemihan.
 Serangan jantung
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, DIC
merupakan penyakit yang ditandain dengan
penggumpalan darah yang menghambat aliran
darah pada pembuluh darah kapiler.
Bila penyumbatan tersebut terjadi pada
pembuluh darah jantung, maka dapt mengalami
serangan jantung secara tiba-tiba.
 Stoke
Selain pada jantung, penyumbatan juga bisa
terjadi pada pembuluh darah kapiler lainnya
seperti di otak. Bila ini terjadi dapat
menyebabkan stoke yang ditandain dengan
gejala kelumpuhan pada lengan, kaki, wajah,
dan kesulitan berbicara.
Bagaimana DIC didiagnosis??
DIC merupakan penyakit yang dapat dideteksi
melalui beberapa pemeriksaan medis untuk
mengetahui kondisi trombosit, faktor
pembekuan darah, dan komponen darah
lainnya.
Meski begitu tidak ada prosedur pasti yang
khusus mendeteksi kondisi ini. Bila mencurigai
kondisi DIC dokter biasanya akan melakukan
pemeriksaan seperti :
 Fibrin degradation product
 Pemeriksaan darah lengkap
 Partial thromboplastin time
 D-dimer test
 Fibrinogen serum
 Prothrombin time
Pemeriksaan penunjang memiliki peran penting
dalam diagnosis DIC.
Temuan laboratorium sugestif DIC meliputi
peningkatan PT dan aPTT, serta penurunan
kadar fibrinogen. Jumlah trombosit dan
hematokrit secara keseluruhan juga dapat
berkurang. Eritrosit terfrakmentasi juga sering
terlihat pada apusan darah tepi.
 Penurunan jumlah trombosit adalah tanda yang
sensitif (meskipun tidak spesifik) pada DIC
 Pemanjangan PT dan aPTT ditemukan pada 50-
60% kasus DIC. Hal ini terutama disebabkan
oleh peningkatan konsumsi faktor koagulasi
yang menyebabkan gangguan pembekuan.
Namun pemanjangan PT dan aPTT juga dapat
disebabkan oleh gangguan fungsi
hati,defisiensi vit.K dan perdarahan masif.
SEKIAN

TERIKA KASIH

Anda mungkin juga menyukai