Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan UU Nomor 5 tahun 2014 Pasal 11, Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Idonesia. Sedangkan definisi pegawai negeri sipil
yang tertuang pada pasal 1 ayat 3 adalah warga Negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
Berdasarkan pertimbangan di atas maka diperlukan suatu
Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil yang diatur dalam Perkalan RI
nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil golongan II. Di dalam pelatihan ini peserta
ditanamkan nilai-nilai dasar profesi PNS sehingga diharapkan peserta
mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikannya di tempat kerja
dalam suatu proses pembelajaran habituasi yaitu proses
pembelajaran yang menanamkan kebiasaan sehingga terbentuk
karakter PNS yang profesional.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan ini ASN perlu membuat
rancangan aktualisasi berdasarkan isu-isu aktual yang ada di
lingkungan kerja khususnya dalam pelayanan di Rumah Sakit. Melalui
kegiatan ini, sebagai seorang calon ASN, perawat yang merupakan
pelayan masyarakat dibidang kesehatan bisa menjadi teladan
dilingkungannya serta diharapkan mampu menumbuhkan dan
menyebarkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).

1
Menurut Permenkes Nomor 56 tahun 2014 yang dimaksud
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya
membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui
upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak
masih didalam kandungan. Untuk mempersiapkan SDM yang
berkualitas dimasa yang akan datang, maka anak perlu disiapkan
agar dapat tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin sesuai
dengan kemampuannya (Narendra, 2008).
Tumbuh kembang anak terdiri dari 2 peristiwa yang saling
berkaitan satu sama lain tetapi sifatnya berbeda, namun keduanya
mempunyai arti penting dalam perkembangan anak dan penilaian
tumbuh kembang dapat dilakukan sejak dini dalam upaya menemukan
penyimpangan tumbuh kembang anak usia toddler dan mengetahui
serta mengenal faktor resiko pada anak usia toddler.Tumbuh kembang
dikatakan terlambat jika seorang anak tidak mencapai tahap
pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan pada umuryang
semestinya, dengan ketertinggalan dalam populasi yang normal
(Sacker, 2011). Prevalensi keterlambatan di suatu populasi sangat
bervariasi, studi yang dilakukan Dudley mencatat 3,3%-17% anak
mengalami keterlambatan (Dudley, 2010).

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a.Tujuan Umum
Peserta mampu memahami cara mengaktualisasikan Nilai-
Nilai Dasar PNS dalam materi ajar ANEKA, Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government kedalam kegiatan
sesuai dengan tugas dan fungsi peserta pelatihan dasar CPNS.

2
b.Tujuan Khusus
Tujuan dari diselenggarakan Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan II adalah untuk membentuk PNS yang profesional
yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh
sikap dan perilaku PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta
menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.

2. Manfaat
Adapun manfaat dari Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai
dasar profesi ASN sebagai peserta latihan dasar, antara lain:

a. Bagi Peserta Diklat


 Mampu menganalisis dan menerapkan nilai-nilai dasar
ASN dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.
 Meningkatkan SDM ASN yg terampil & Professional.
b. Bagi Unit Kerja
 Terciptanya pelayanan publik yang lebih baik di RSIA Puri
Asih Gumawang.
c. Bagi Stakeholder
 Terwujudnya pelayanan publik yang maksimal dan
terpercaya bagi masyarakat.
 Terciptanya integrasi dalam melaksanakan pelayanan publik
yang maksimal, efektif, dan efisien.

C. Ruang lingkup
RSIA Puri Asih merupakan rumah sakit khusus tipe C milik
pemerintah daerah kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, memiliki

3
luas tanah 4000 m2 dan Luas bangunan 5.424,71uu m2. Ketenagaan
sebanyak 85 orang yang terdiri dari medis, paramedis dan umum
dengan status PNS 5 orang, CPNS 21 orang Honda 24 orang dan
TKS 35 orang. Pelayanan yang ada di RSIA, yaitu Pelayanan Gawat
Darurat, Pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan Rawat inap, Pelayanan
Penunjang Medis, Pelayanan pelayanan KIA-KB, pelayanan gizi,
pelayanan kefarmasian, dan pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit. Luasan ruang lingkup yang akan dikaji akan
berfokus pada pelayanan KIA-KB. Cakupan aktualisasi yang akan
dikerjakan hanya akan dibatasi pada wilayah kerja RSIA Puri Asih
Gumawang.

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

4
A. Profil RSIA Puri Asih Gumawang
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Menurut Permenkes Nomor 56 tahun 2014 yang dimaksud
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Sebagai salah satu pelayanan dibidang kesehatan yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten OKU Timur, yaitu Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Asih Kabupaten OKU Timur yang dituntut untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur dan sekitarnya, khususnya Pelayanan terhadap Ibu dan
Anak.
1. Identitas Rumah Sakit

Nama Rumah sakit : RSIA Puri Asih Kab. OKU Timur


Jenis Rumah Sakit : Pemerintah Daerah
Kelas : C Khusus
Email : rsia_puriasih@yahoo.co.id
Luas Tanah : 4000 m2
Luas Bangunan : 5.424,71uu m2 berupa komplek bangunan.
Alamat : Jln. Mayjend Warsito No. 1 Desa Gumawang
Kec. Belitang, Kab. OKU Timur, Prov. Sumsel 32382

2. Selayang Pandang Rumah Sakit

5
a. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur NO. 503 /633 /RSKIA /KEP/ DISKES.2/2013, tanggal
13 Mei 2013 tentang izin operasional tetap Rumah Sakit Khusus
Ibu dan Anak.
b. Peraturan Bupati Ogan Komering Ulu Timur No 11 Tahun 2013,
tanggal 25 April 2013; tentang Pembentukan Organisasi dan
tata Kerja Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur.
c. Dalam memberikan pelayanan semua tenaga medis Rumah

Sakit wajib mempunyai surat izin praktik (SIP) sesuai dengan


ketentuan yang berlaku.
d. Rumah sakit tersebut harus dipimpin oleh seorang tenaga
dokter atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai
kemampuan dibidang perumahsakitan, memahami dan
menghayati etika profesi khususnya profesi kedokteran.
e. Dalam melaksanakan kegiatannya, rumah sakit harus mentaati
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan-
ketentuan lainnya yang berlaku dibidang kesehatan khususnya
pelayanan kesehatan dengan lebih mengutamakan fungsi
sosialnya.
f. Penggunaan nama Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Asih Kab.
OKU Timur dalam segala kegiatan administrasi dan teknis
sudah disesuaikan paling lama satu tahun setelah keputusan ini
berlaku.

3. Struktur Organisasi

DIREKTUR
Dr. Adi Mawardi, MARS
NIP.19770305 200501 1 006

BENDAHARA
Eni Anggraini, SE

6
TATA USAHA
Agus Setiawan, S. KEP.,NS.

SEKSI PELAYANAN MEDIK


dr. M. Andri Junaidi
KOMITE MEDIK NIP. 19830806 200904 1 003 SEKSI PENUNJANG MEDIK
dr. Eki Candra Irawan,Sp.PD Sri Dwijaningsih,Am.Keb.
NIP. 19770529 200501 1 005 NIP. 19730808 199301 2 003

PENGAWAS INTERNAL SEKSI KEPERAWATAN INSTALASI


Romi Andika,S.Kep.NS Fitriani,Am.Keb Tetty wahyuningsih, am.
NIP. 19840626 201001 2 018 Keb.

Gambar 1. Struktur Organisasi RSIA Puri Asih Oku Timur

4. Visi dan Misi RSIA Puri Asih Kab. OKU Timur


a. Visi
Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang memberikan
pelayanan Prima di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan yang prima.
2) Meningkatkan profesionalisme kerja.
3) Meningkatkan harapan hidup dan menurunkan angka
kesakitan atau kematian.
4) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana.
5) Mengupayakan biaya yang efisien.
6) Mengupayakan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
5. Nilai-nilai Organisasi RSIA Puri Asih Gumawang
Nilai-nilai organisasi RSIA Puri Asih Gumawang adalah :
P = Profesional
R = Responsif
O = Optimis
F = Familiar
E = Efektif
S = Sinergi
I = Ikhlas
O =Objektif
N = Nasionalisme
A = Amanah

7
L = Layak

6. Ketenagaan RSIA Puri Asih Kab. OKU Timur


Ketenagaan di RSIA PURI ASIH KAB. OKU Timur hingga
Desember 2019 sebanyak 85 orang yang terdiri dari medis,
paramedis dan umum dengan status PNS 5 orang, CPNS 21 orang
Honda 24 orang dan TKS 35 orang.

B. Deskripsi Isu Sesuai Problem


Proses pertumbuhan dan proses perkembangan pada anak
terjadi sejak dalam intra uterine hingga dewasa. Namun tak jarang
dalam proses tersebut terjadi penyimpangan-penyimpangan tertentu.
Masalah penyimpangan tumbuh kembang anak yang terjadi
dimasyarakat memang sangatlah bervariasi, diantaranya terjadi
gangguan perkembangan, gangguan bicara, gangguan
perkembangan motorik, autisme, sindrom Down, gangguan mental
dan lain-lain. Oleh karena itu penyimpangan tumbuh kembang pun
perlu ditelaah masalahnya dari proses yang berlangsung sejak intra
uterine hingga dewasa pula (Melisa, 2012). Kemampuan motorik
merupakan salah satu proses tumbuh kembang yang harus dilalui
dalam kehidupan anak, baik motorik halus maupun motorik kasar
(Kartika, 2002). Seringkali orang tua lebih terfokus pada
perkembangan motorik kasar saja, padahal perkembangan motorik
kasar merupakan indikator yang tidak sensitif dalam hal kemampuan
mental keseluruhan (Alpers, 2006).
Tumbuh kembang anak pada usia toddler akan menunjukkan
kreativitas yang semakin meningkat dan rasa ingin tahunya juga
besar. Apabila tumbuh kembang anak tidak terpenuhi dan
pengetahuan ibu kurang maka anak akan mengalami gangguan
berbagai hal misalnya kurang gizi, gangguan bahasa yang digunakan
kurang jelas, dan gangguan perilaku yang menyebabkan anak
autisme karena ibu tidak tahu tentang tumbuh kembang anaknya

8
sendiri, ibu tidak mau mencari informasi dan pengetahuan tentang
tumbuh kembang anak (Rahadrjo, 2012).
Menurut (Lisnawati, 2012) dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan pada tumbuh kembang anak maka pemberian pendidikan
kesehatan lebih aktif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap
sehingga tumbuh kembang anak lebih optimal. Pendidikan kesehatan
merupakan suatu cara penunjang program-program kesehatan, yang
dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan dalam
waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga proses
belajar pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan menjadi mampu. (Notoadmojo, 2007)

C. Analisis Isu
1. Penilaian Secara AKPK

Dalam rangka untuk menetapkan kualitas dari isu tersebut


maka perlu dilakukan analisis untuk bagaimana memahami isu
tersebut secara utuh dan kemudian dengan menggunakan
kemampuan berpikir konseptual dapat mencari jalan keluar dari
pemecahan isu tersebut. Dari beberapa isu diatas, langkah
selanjutnya adalah mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi
prioritas utama. Isu-isu tersebut dianalisa menggunakan instrument
AKPK. Kriteria instrument AKPK adalah sebagai berikut:
a. Aktual, adalah isu yang sedang atau dalam proses kejadian,
sedang hangat dibicarakan, atau isu yang diperkirakan akan
terjadi dalam waktu dekat.
b. Kekhalayakan, adalah isu yang secara langsung menyangkut
hajat hidup orang banyak.
c. Problematik, adalah isu yang menyimpang dari harapan,
standard ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu
segera dicari penyebab dan pemecahannya.
d. Kelayakan, adalah isu yang masuk akal, pantas, relistis dan
dapat dibahas.

9
Tabel 1 Analisis isu dengan metode AKPK

No Isu A K P K Total Rangking


I II III IV V VI VII VIII
1 Kurangnya pengetahuan Ibu 3 4 5 4 16 I
terhadap tumbuh kembang anak
2 Rendahnya pemahaman ibu 3 3 4 3 13 III
tentang pentingnya imunisasi
3 Belum optimalnya pelaksanaan 2 3 3 3 11 IV
posyandu
4 Kurangnya pengetahuan Ibu 3 4 4 3 14 II
tentang pemberian Asi Eksklusif
5 Belum Optimalnya Program 2 3 2 3 10 V
pencegahan Stunting

Adapun kriteria penetapan indikator AKPK, yaitu:


Aktual :
1 : Pernah benar-benar terjadi
2 : Benar-benar sering terjadi
3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematik
1 : Masalah sederhana
2 : Masalah kurang kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu dicarikan solusi
4 : Masalah kompleks
5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusi

Kelayakan
1 : Masuk akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan realistis
5 : Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisitif
pemecahan masalah

2. Penilaian Secara USG

10
Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, diperlukan
analisis lanjutan dari isu-isu tersebut. Analisis ini dilakukan untuk
mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping itu tidak semua isu
bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu
dilakukan analisis kriteria isu. Alat analisis kriteria isu dengan
menggunakan metode analisis USG (Urgency, Seriousness,
Growth).
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai
dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai
menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius
untuk segera ditangani.
Berikut hasil analisis isu utama menggunakan alat analisis USG:
a. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas,
dianalisis dan ditindak lanjuti
b. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
c. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Tabel.2 Analisis kualitas isu dengan menggunakan alat analisis USG

No Masalah Kriteria Jumlah Peringkat


U S G
(1-5) (1-5) (1-5)
I II III IV V VI VII
1. Kurangnya pengetahuan 4 3 4 11 I
Ibu terhadap tumbuh
kembang anak
2. Kurangnya pengetahuan 2 3 3 8 II
Ibu tentang pemberian
Asi Eksklusif
3. Kurangnya pemahaman 2 3 2 7 III
ibu tentang pentingnya
imunisasi

Keterangan:
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
5: Sangat Mendesak 5: Sangat Serius 5: Sangat Berdampak
4: Mendesak 4: Serius 4: Berdampak
3: Cukup Mendesak 3: Cukup Serius 3: Cukup Berdampak
2: Tidak Mendesak 2: Tidak Serius 2: Tidak Berdampak 11
1: Sangat Tidak Mendesak 1: Sangat Tidak Serius 1: Sangat Tidak Berdampak
D. Argumentasi Terhadap Core Isu Terpilih
Setelah mengetahui core issue terpilih yaitu “Kurangnya
Pengetahuan Ibu terhadap tumbuh kembang anak” selanjutnya
dicarikan kegiatan pemecahan masalahnya agar dapat dilakukan
dengan tahapan-tahapan kegiatan dan berkontribusi bagi visi misi
organisasi yang dituangkan dalam matriks rancangan aktualisasi.

Upaya peningkatan pengetahuan Ibu terhadap tumbuh kembang


anak sangat penting untuk menurunkan angka anak yang mengalami
gangguan berbagai hal misalnya kurang gizi, gangguan bahasa yang
digunakan kurang jelas, dan gangguan perilaku yang menyebabkan
anak autisme yang ditimbulkan akibat kurangnya pengetahuan Ibu.
Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan Ibu terhadap tumbuh
kembang anak akan meningkatkan derajat kesehatan pada tumbuh
kembang anak.
E. Nilai-nilai Dasar PNS
Dalam merancang kegiatan aktualisasi ini ada lima nilai dasar
atau indikator profesi ASN yakni: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi
“ANEKA” yang menjadi acuan. Sehingga setiap kegiatan memiliki
nilai-nilai dalam ANEKA. Berikut ini penjelasan umum dari setiap nilai
dasar dan indikator-indikator nilai yang terkandung pada nilai dasar
tersebut.
Nilai – nilai dasar profesi PNS yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain
adalah :

12
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat

diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan


Terdapat 9 (sembilan) nilai-nilai dasar Akuntabilitas, yaitu:
Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan dan Konsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara
untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara. Atau sering juga diartikan sebagai paham kebangsaan.
Nilai-nilai dasar Nasionalisme adalah sebagai berikut Nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab, Nilai-nilai Persatuan Indonesia, Nilai-nilai Kerakyatan
yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar Etika Publik
adalah Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila, Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, Menjalankan tugas
secara profesional dan tidak berpihak, Membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian, Menciptakan lingkungan kerja yang
non diskriminatif, Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika

13
luhur, Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik, Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah, Memberikan layanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna,
dan santun, Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi,
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama,
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai,
Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan dan Meningkatkan
efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain: mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara. Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah
efektif, efisien, inovasi dan mutu penyelenggaraan pemerintahan.
a. Efektivitas, menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah

direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja


b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
c. Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya,
bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin
d. Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan merupakan suatu kondisi
dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma norma dengan tujuan memperoleh keuntungan

14
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak. Nilai-nilai dasar Anti Korupsi Jujur, Peduli, Mandiri,
Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani dan
Adil.

F. Matrik Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : RSIA Puri Asih Gumawang
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya Pengetahuan Ibu terhadap tumbuh kembang anak
2. Rendahnya pemahaman ibu tentang pentingnya imunisasi
3. Belum optimalnya pelayanan posyandu
4. Kurangnya pengetahuan Ibu tentang pemberian Asi Eksklusif
5. Belum optimalnya pencegahan stunting
Isu yang diangkat : Kurangnya Pengetahuan Ibu terhadap
tumbuh kembang anak
Gagasan pemecahan Isu :
1. Konsultasi dengan mentor dan Meminta Persetujuan Mentor
2. Menyiapkan materi penyuluhan
3. Membuat leaflet tentang tumbuh kembang anak
4. Melakukan penyuluhan tentang tumbuh kembang anak serta
pentingnya pemberian ASI Eksklusif bagi tumbuh kembang anak
5. Melakukan edukasi kesehatan melalui media sosial tentang pentingnya
pengukuran antropometri yaitu menimbang berat badan, mengukur
tinggi badan, mengukur lingkar kepala dan mengukur lingkar lengan
anak secara rutin dan berkala untuk mengetahui perkembangan anak
6. Melakukan kegiatan penimbangan berat badan, mengukur tinggi
badan, mengukur lingkar kepala dan mengukur lingkar lengan anak
7. Melakukan evaluasi kegiatan

15
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan konsultasi 1. Menemui 1.Surat Keterkaitan dengan Agenda Aktualisasi dilakukan Profesional
dengan Mentor mentor untuk pengantar Peran dan Kedudukan ASN sebagai sarana untuk Pekerjaan yang
menyampaikan dan adalah: meningkatkan dilakukan secara
rancangan permohonan pelayanan kesehatan profesional harus
kegiatan kegiatan Manajemen ASN yang bertujuan untuk terlebih dahulu
aktualisasi / meningkatkan derajat dikonsultasikan dengan
2. Mendengarkan habituasi Melaksanakan tugas dan kesehatan. Hal ini ahlinya yaitu mentor
saran dan fungsi secara profesional, terkait dengan visi
pendapat 2.Lembar bertanggung jawab, organisasi berupa Sinergi
mentor Persetujuan integritas dalam terwujudnya Tujuan dari
dari mentor menyampaikan ide masyarakat sehat. berkonsultasi dengan
3. Meminta mentor itu sendiri untuk
persetujuan dari 3.Dokumentasi mendapatkan hasil
mentor untuk (Foto) yang bersinergi
Keterkaitan dengan agenda
melaksanakan sehingga tercapai
Aneka adalah:
kegiatan tujuan bersama
aktualisasi Akuntabilitas
Transparan: Melakukan
komunikasi dengan
mentor dan coach
secara terbuka

Nasionalisme :

Sila ke-4 yaitu


menghargai pendapat:
Konsultasi dilakukan
secara dua pihak dan

16
mendengarkan masukan
dari mentor

Etika Publik :

Menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama
dengan atasan dalam
mengkoordinasikan gagasan
ide.

Komitmen Mutu :

Efektif: kegiatan yang


dilakukan sesuai dengan
sasaran yang dituju

Anti Korupsi :

Jujur: komunikasi yang


dilakukan pada pihak terkait
harus secara terbuka, terus
terang dan siap menerima
masukan serta kritik.

2. Menyiapkan materi 1. Mencari materi 1. Materi Akuntabilitas : memberikan Kontribusi kegiatan ini Memuaskan
penyuluhan penyuluhan penyuluhan edukasi dengan baik tanpa adalah sebagai Pekerjaan yang
berbentuk membedakan latar belakang perwujudan misi ke 3 dilakukan dengan
2. Meringkas power point pasien , yaitu upaya memiliki kompetensi
materi agar Nasionalisme : memasyarakatkan dan kemampuan dalam
mempermudah 2. Catatan paradigm sehat memberikan pelayanan
Sila ke-2 yaitu tidak kepada semua pihak kesehatan yang baik
penyampaian rekam medic diskriminatif dan sila ke- Ramah
5 yaitu bersikap adil: Bersikap sopan kepada
pelayanan medik seluruh masyarakat dan

17
3. Mencatat hasil 3. Leaflet diberikan kepada memberikan pelayanan
repemerikrsadan seluruh pasien secara yang bersahabat
di rekam medis adil tanpa memandang Adil
SARA Bersikap adil kepada
4. Memberikan seluruh pasien tanpa
Etika Publik : membeda-bedakan
leaflettan
Melakukan edukasi dengan agama, suku dan
cara yang sopan , rasnya
Komitmen Mutu :
Memberikan edukasi sesuai
kebutuhan pasien

Antikorupsi :
Memberikan edukasi dengan
penuh tanggung jawab

3. Membuat Media promosi 1. Mencari desain 1.Disign banner Keterkaitan dengan Agenda Kontribusi kegiatan ini Adil
kesehatan standing standing banner dan leaflet Peran dan Kedudukan PNS adalah sebagai Kegiatan ini
banner dan leaflet dan leaflead 2.Standing adalah perwujudan misi ke 4 mencerminkan tidak
tentang penyakit DM yang isi nya Banner dan Pelayanan Publik : memberikan memihak dalam
dan hipertensi. mudah leaflet Memberikan pelayanan pelayanan kesehatan melakukan pelayanan
dimengerti 3.Fhoto dengan profesional dan paripurna, bermutu dan memberikan
masyarakat maksimal dalam memberikan dan terjangkau yang informasi kesehatan
informasi kesehatan. berorientasi pada kepada seluruh elemen
2. Mengusulkan Keterkaitan dengan agenda kepuasan pelanggan. masyarakat.
anggaran dan Aneka adalah
mendapat
persetujuan Akuntabilitas :
untuk mencetak Integritas: dalam
standing banner pembuatan isi standing
benner dan leaflet,
3. Mencetak peserta dituntut untuk
standing banner memiliki pengetahuan
dan leaflet akan informasi terbaru.
Hal ini menuntut peserta

18
tentang penyakit untuk terus
DM dan mengembangkan
hipertensi. kompetensinya.
Nasionalisme : Sila ke
4. Memasang 3 yaitu mengutamakan
standing banner kepentingan public:
5. pojok leaflet membagikan leaflet
bertujuan untuk
memberikan informasi
tentang penyakit dengan
tujuan untuk
meningkatkan
pengetahuan
masyarakat.
Etika Publik :
Menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama
karena dalam proses
pembuatan leaflet terdapat
konsultasi antara peserta
dengan mentornya.
Komitmen Mutu
Efisien: Leaflet menjadi sarana
yang tepat guna dalam
pemberian informasi, tidak boros
dan dapat menghemat biaya.
Anti Korupsi
Peduli: pembagian leaflet
bertujuan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat
yang kurang paham akan
penyakit

19
4. Memberikan edukasi 5. Mempersiapkan 4. Daftar nama Akuntabilitas : memberikan Kontribusi kegiatan ini Memuaskan
kepada setiap pasien leaflet pasien dan edukasi dengan baik tanpa adalah sebagai Pekerjaan yang
dan keluarga pasien penyakit membedakan latar belakang perwujudan misi ke 3 dilakukan dengan
untuk konsumsi obat 6. Melakukan pasien , yaitu upaya memiliki kompetensi
DM/Hipertensi secara pemeriksaan 5. Catatan Nasionalisme : memasyarakatkan dan kemampuan dalam
teratur disertai rekam medic paradigm sehat memberikan pelayanan
pemberian leaflet. 7. Mencatat hasil Sila ke-2 yaitu tidak kepada semua pihak kesehatan yang baik
pemeriksaan di 6. Leaflet diskriminatif dan sila ke- Ramah
rekam medis 5 yaitu bersikap adil: Bersikap sopan kepada
pelayanan medik seluruh masyarakat dan
8. Memberikan diberikan kepada memberikan pelayanan
leaflet seluruh pasien secara yang bersahabat
adil tanpa memandang Adil
SARA Bersikap adil kepada
Etika Publik : seluruh pasien tanpa
Melakukan edukasi dengan membeda-bedakan
cara yang sopan , agama, suku dan
Komitmen Mutu : rasnya
Memberikan edukasi sesuai
kebutuhan pasien

Antikorupsi :
Memberikan edukasi dengan
penuh tanggung jawab

5. Melakukan kerjasama 1.Menyiapkan 1.Form rujukan Manajemen ASN : Kontribusi kegiatan ini Memuaskan
lintas bagian dengan form rujukan internal Melaksanakan tugas dan adalah sebagai Pekerjaan yang
bagian gizi internal (rujukan fungsi secara profesional, perwujudan dilakukan dengan
antar bagian, 2.Foto bertanggung jawab, Kerjasama lintas memiliki kompetensi
dari bagian integritas. bagian bertujuan dan kemampuan dalam
pengobatan ke 3.video Pelayanan Publik : memberikan informasi memberikan pelayanan
bagian gizi) Memberikan pelayanan dan konseling kepada kesehatan yang baik.
2.Melakukan dengan profesional dan pasien bukan hanya Ramah
konseling/eduka maksimal dalam memberikan dari dokter saja tetapi Bersikap sopan kepada

20
si bersama informasi kesehatan. dari semua tenaga seluruh masyarakat dan
dengan bagian Whole of Government kesehatan lainnya. memberikan pelayanan
gizi mengenai Melakukan pelayanan Hal ini dlakukan untuk yang bersahabat
pengaturan pola dengan menyatukan upaya- menacapai misi no 3 Adil
diet pasien upaya kolaboratif dari organisasi yaitu Bersikap adil kepada
berbagai sektor/bagian di meningkatkan seluruh pasien tanpa
puskesmas guna pengetahuan membeda-bedakan
meningkatkan derajat masyarakat akan agama, suku dan
kesehatan. hidup sehat dan misi rasnya
Keterkaitan dengan agenda no 4.untuk
Aneka adalah: memberikan
Akuntabilitas pelayanan secara
Tanggungjawab: paripurna, bermutu
pengendalian penyakit dan terjangkau
merupakan tanggungjawab Hal ini sejalan dengan
seluruh tenaga kesehatan visi organisasi yaitu
sehingga diperlukan untuk mewujudkan
kerjasama yang baik lintas masyarakat sehat.
bagian.
Nasionalisme
Sila ke 5 yaitu kerjasama:
melakukan kolaborasi atau
kerjasama dengan lintas
bagian di dalam puskesmas
Etika Publik
Menghargai komunikasi,
kosultasi dan kerjasama
dalam mengkoordinasikan
penatalaksanaan terhadap
pasien secara holistic
Komitmen Mutu
Efektif: koordinasi antar
bagian mengenai

21
pengobatan pasien
dilakukan sesuai dengan
sasaran yang dituju
Berorientasi mutu: kegiatan
yang dilakukan berguna
untuk memberikan layanan
kesehatan sebaik-baiknya
kepada pasien dan
bermanfaat dalam
peningkatan mutu fasilitas
layanan kesehatan.
Anti Korupsi :
Peduli: Dalam melakukan
kerjasama antar bagian
menunjukka kepedulian
terhadap pasien agar pasien
dapat menerima pengobatan
secara menyeluruh atau
komprehensif

6. Membuat kartu 1.Mendesain kartu 1.Desain kartu Manajemen ASN : Pemberian kartu Cepat Tanggap
monitoring mengenai monitoring monitoring Melaksanakan tugas dan monitoring merupakan kegiatan ini upaya
perkembangan penyakit perkembangan fungsi secara profesional, salah satu metode perhatian yang
pasien penyakit 2.Kartu bertanggung jawab, dalam memberikan sungguh-sungguh dan
diabetes mellitus monitorig integritas pemahaman kepada merupakan terobosan
Pelayanan Publik pasien dan salah satu berupa pembagian
2.Mencetak kartu Memberikan pelayanan cara untuk kartu monitoring yang
monitoring 3.Fhoto dengan profesional dan meningkatkan mengandung informasi
maksimal pelayanan kepada akan perkembangan
3. Membagikan Keterkaitan dengan agenda pasien. Hal ini sesuai penyakit pasien dan
dan menjelaskan Aneka adalah dengan misi no 4 dari status kesehatannya
isi dari kartu organisasi yaitu
Akuntabilitas : meningkatkan
monitoring
Integritas: dalam

22
kepada pasien pembuatan kartu pelayanan yang
monitoring, peserta bermutu.
dituntut untuk memiliki
pengetahuan akan
penyakit untuk dapat
memberikan informasi-
informasi penting
mengenai
perkembangan penyakit
pasien.
Nasionalisme
Sila ke 3 yaitu
mengutamakan
kepentingan publik:
membagikan kartu
monitoring bertujuan
untuk memberikan
informasi mengenai
perkembangan penyakit
dengan tujuan
meningkatkan kesehata
khalayak ramai (pasien
dan masyarakat).
Etika Publik
Menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama
karena dalam proses
pemberian kartu monitoring
terdapat komunikasi antara
dokter dan pasien
Komitmen Mutu
Efisien: kartu monitoring
menjadi sarana yang tepat guna
dalam pemberian informasi,

23
tidak boros dan dapat
menghemat biaya.
Anti Korupsi
Peduli: pembagian kartu
monitoring bertujuan untuk
memberikan informasi
kepada pasien agar paham
akan penyakitnya

7. Membuat laporan 1. Membuat 1.laporan Keterkaitan dengan Agenda Sesuai dengan misi no Memuaskan
kegiatan aktualisasi laporan kasus tertulis Peran dan Kedudukan PNS 1 bertanggung jawab Pekerjaan yang
kepada pimpinan DM/Hipertensi 2.foto(doku adalah: terhadap tupoksi dilakukan dengan
Puskesmas dan Penemuan mentasi) Pelayanan Publik : Visi organisasi yaitu memiliki kompetensi
baru pasien DM Membuat laporan kegiatan untuk mewujudkan dan kemampuan dalam
dan Hipertensi aktualisasi sebagai evaluasi masyarakat sehat. memberikan pelayanan
dalam pelayanan dan bahan kesehatan yang baik
2. Laporan penilaian serta pengambilan
diberikan ke kebijakan dalam
pimpinan PKM meningkatkan pelayanan.
dan pemegang Keterkaitan dengan agenda
program ANEKA adalah
Akuntabilitas :
Tanggungjawab: Data yang
dilaporkan adalah yang
sebenarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Nasionalisme :
Sila ke 3 yaitu
mengutamakan kepentingan
publik. Pelaporan ini sesuai
tujuan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan.

24
Etika Publik :
sebagai evaluasi dalam
pelayanan dan bahan
penilaian serta pengambilan
kebijakan dalam
meningkatkan pelayanan.
Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu: Kegiatan
ini diharapkan akan
meningkatkan angka cakupan
penemuan kasus
DM/Hipertensi baru dan
menurunkan angka pasien
DM/Hipertensi yang tidak
berobat, sesuai standar yang
telah ditetapkan.
Anti Korupsi
Jujur; data yang dilapor
sesuai kenyataan/pasien
yang ada

25
G.Jadwal Kegiatan

Adapun rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan peserta


diuraikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Jadwal Aktualisasi


BULAN/MINGGU KE-
No Kegiatan September Oktober November
I II III IV I II III IV I

Konsultasi dengan mentor dan Meminta


1
Persetujuan Mentor

Menyiapkan materi penyuluhan


2

Membuat leaflet tentang tumbuh


kembang anak
3

Melakukan penyuluhan tentang tumbuh


kembang anak serta pentingnya
pemberian ASI Eksklusif bagi tumbuh
4 kembang anak

Melakukan edukasi kesehatan melalui


media sosial tentang pentingnya
pengukuran antropometri yaitu :
menimbang berat badan, mengukur
5
tinggi badan, mengukur lingkar kepala
dan mengukur lingkar lengan anak
secara rutin dan berkala untuk
mengetahui perkembangan anak
Melakukan kegiatan penimbangan
berat badan, mengukur tinggi badan,
6
mengukur lingkar kepala dan mengukur
lingkar lengan anak
7 Melakukan evaluasi kegiatan

26
H. Kendala dan Antisipasi

1. Kendala-kendala yang mungkin terjadi dalam kegiatan aktualisasi


(habituasi) di RSIA Puri Asih Gumawang, yaitu :
a. Kurangnya prasarana atau media seperti proyektor untuk
memaparkan materi penyuluhan
b. Sulitnya menentukan tempat penyuluhan karna keterbatasan
ruang pertemuan
c. Sulitnya mengumpulkan peserta penyuluhan.

2. Antisipasi yang peserta coba lakukan atas kendala-kendala yang


terjadi pada saat aktualisasi (habituasi) di RSIA Puri Asih
Gumawang adalah sebagai berikut :
a. Menggunakan metode pemaparan dan diskusi dalam
melakukan penyuluhan kesehatan.
b. Membuat janji dengan peserta penyuluhan mengenai tempat
dan waktu dilaksanakannya penyuluhan kesehatan.
c. Berkoordinasi dengan bagian-bagian terkait agar kegiatan
yang direncanakan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
d. Selalu berkoordinasi dengan coach dan mentor untuk meminta
arahan dan masukan.

DAFTAR PUSTAKA

27
Alpers A., 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC pp. 9-12.
Dudley L & Vasche T., 2010. Vision Therapy For a Patient With Developmental
Delay, Journal of Behavioral Optometry. 21(2): 39-45.
Kartika V & Latinulu., 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan
Motorik Anak Usia 12-18 Bulan di Keluarga Miskin dan Tidak Miskin,
Penelitian Gizi dan Makanan. 25(2): 38-48.
LAN RI. 2015. Akuntabilitas : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan
II. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Nasionalisme : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan


golongan II. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Etika Publik : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan
II. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Komitmen Mutu : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan II. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Anti Korupsi : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan
II. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Analisis Isu Kontemporer : Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golongan II. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Aktualisasi : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan
II. Jakarta : LAN RI

28
LAN RI. 2017. Manajemem ASN : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan II. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017 Whole of Goverment : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan II. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Pelayanan Publik : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan II. Jakarta : LAN RI
Narendra M., Titi S., & Soetjiningsih., 2008. Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak
dan Remaja. Jakarta: CV Sagung Seto pp. 1-60.

29

Anda mungkin juga menyukai