Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Organisasi


RSUD Sultan Iskandar Muda Kabupaten Nagan Raya pada awalnya adalah
pengembangan dari Puskesmas Perawatan Ujong Patihah dengan kapasitas 10
tempat tidur, 1 rumah dinas dokter dan 2 rumah paramedis. Pada tahun 2004
Pemerintah Pusat Depatemen Kesehatan mengalokasikan dana APBN Tahun
Anggaran 2004 untuk membangun Gedung Poliklinik dan Administrasi dan
dana dari APBD Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun Anggaran 2004
untuk membangun Gedung UGD. Gedung Poliklinik dan Administrasi (1200
M2) sudah terbangun, sedangkan Gedung UGD (400 M2) tertunda
pembangunannya akibat bencana Gempa dan Tsunami akhir tahun 2004.
Setelah Gempa dan Tsunami, pusat pelayanan kesehatan korban gempa
dan tsunami Kabupaten Nagan Raya pada saat itu berada di Puskesmas
Perawatan Ujong Patihah (cikal bakal RSUD Sultan Iskandar Muda). Di
Puskesmas inilah sejak awal Januari s/d April 2005 dibuka pelayanan Dokter
Spesialis (volunteer) yang datang langsung dari SWISS untuk membantu
korban gempa dan tsunami. Dokter - Dokter spesialis tersebut di bawa oleh
sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam pelestarian
lingkungan hidup yaitu Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) dan Paneco dari
SWISS.
Pada Tanggal 20 April 2005 dikeluarkan Surat Keputusan Bupati Nagan
Raya Nomor: 445/18/2005 tentang Peningkatan Status Pelayanan di Puskesmas
Perawatan Ujong Patihah menjadi Kantor Pelayanan Kesehatan RSUD
Kabupaten Nagan Raya. Mengingat telah terbangunnya Gedung Poliklinik dan
Administrasi serta adanya Puskesmas Perawatan dalam Lokasi RSUD, Pemda
Nagan Raya akhirnya mengeluarkan Perda (Qanun) No.3 Tahun 2005 tentang
Struktur Organisasi RSUD Sultan Iskandar Muda pada tanggal 7 April 2005
sesuai Surat Keputusan (SK) Bupati Nagan Raya Nomor: Peg.
821.2/0465/2005 Tanggal 7 April 2005 M/ 27 Shafar 1426 H. Dan pada hari
Selasa Tanggal 15 Agustus 2017 nama RSUD Nagan Raya diganti nama
1
RSUD Sultan Iskandar Muda yang diresmikan oleh Bupati Nagan Raya.
Penambalan nama ini merupakan rancangan Qanun tentang pencabutan Qanun
Kabupaten Nagan Raya Nomor 17 Tahun 2011 yang telah di setujui oleh
semua fraksi DPRK Kabupaten Nagan Raya pada hari Sabtu Tanggal 12
Agustus 2017 dalam Rapat Paripurna Ke VI masa persidangan II Tahun 2017
tentang penyampaian akhir fraksi-fraksi.
Peletakan Batu Pertama Pembangunan RSUD Sultan Iskandar Muda pada
Tanggal 19 Januari 2006. Pembangunan RSUD Sultan Iskandar Muda bantuan
YEL, PanEco dan Caritas Swiss telah dimulai pada akhir bulan Februari 2006
berakhir pada akhir bulan Mei 2007. Dalam tahun 2007 juga oleh BRR
dilakukan Revitalisasi RSUD Sultan Iskandar Muda dengan membangun
Gedung UGD, Gedung Medical Record (Rekam Medik) dan Rehab Gedung
Poliklinik.
Dinas Kesehatan Aceh telah mengeluarkan Izin Operasional sementara
kepada RSUD Sultan Iskandar Muda berupa SK Kepala Dinas Kesehatan Aceh
(Nomor: 873.1/468/V/2007 Tanggal 3 Mei 2007) dan Surat Rekomendasi Izin
Tetap (Surat Nomor: 873.1/2506/RA/2007 Tanggal 4 Mei 2007). Kemudian
Bupati Nagan Raya mengirimkan Surat Permohonan Izin Operasional dan
Klasifikasi RSUD Sultan Iskandar Muda kepada Menteri Kesehatan RI (Surat
Nomor: 445/143/2007 Tanggal 10 Mei 2007 dengan Lampiran Proposal
Justifikasi Pembangunan dan Pengembangan RSUD Sultan Iskandar Muda.
Pada Tanggal 28 Mei 2008 diterbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 489/Menkes/SK/2008 Tentang Penetapan Rumah
Sakit Umum Daerah Nagan Raya Dengan Klasifikasi Kelas C.
Ruang Penyakit Dalam (Internis) adalah suatu bagian dari Rumah Sakit
Sultan Iskandar Muda yang merawat pasien dengan penyakit dalam. Dengan
fasilitas tempat tidur sebanyak 24 bed, 2 kamar/ruangan yang terdiri dari ruang
rawat wanita dan ruang rawat pria. Setiap kamar/ruangan masing-masing
terdapat 12 bed.

2
1. Visi dan Misi Organisasi
Visi dan misi Rumah Sakit Sultan Iskandar Muda adalah :

1.1 Visi
“Menjadi Rumah Sakit yang diminati masyarakat dan berstandar nasional”

2.2. Misi
a. Meningkatnya kepuasan pelangaan dengan peningkatan kesejahteraan
karyawan.
b. Meningkatkan, mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang
profesional di tunjang dengan peralatan canggih.
c. Memberikan pelayanan unggulan dengan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang prima, aman, informatif dan efektif dengan
memperhatikan aspek sosial.
d. Menerapkan prinsip-prinsip islami dalam pengembangan sistem
pelayanan kesehatan, administrasi, dan pengelolaan keuangan.
e. Mewujudkan sistem manajemen rumah sakit yang menjamin
kepastian hukum secara efektif, efisien transparan, akuntabel dan
responsif menjawab tuntutan masyarakat.

2.3. Motto

“PULEH SYEDARA, BAHAGIA KAMOE”

(KESEMBUHAN SAUDARA, KEBAHAGIAAN KAMI)

3. Tugas Pokok Dan Fungsi Instansi

Tugas pokok RSUD Sultan lskandar Muda sebagaimana disebutkan


dalam Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 yaitu memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna. Fungsi RSUD Sultan lskandar Muda
adalah:

3
a) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumahsakit.
b) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis.
c) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
Menurut Peraturan Bupati RSUD Sultan iskandar Muda
mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna, dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan
dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dalam menyelenggarakan tugas tersebut RSUD Sultan Iskandar Muda
mempunyai fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis dalam urusan pelayanan kesehatan
b) Penyelenggara pelayanan medis, asuhan keperawatan, penunjang
medis dan non medis serta pelayanan rujukan
c) Pelaksana pendidikan dan pelatihan
d) Pelaksana penelitian dan pengembangan
e) Pengelolaan administrasi tata negara dan keuangan rumah sakit

4
4. Struktur Organisasi

5
5. Nilai-Nilai Organisasi
Sesuai dengan visi dan misi RSUD Sultan Iskandar Muda, sebagai
realisasinya maka dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan, Rumah Sakit
Telah Mempunyai Falsafah dan mengembangkan motto layanan yang
merupakan terjemahan dari nilai-nilai yang harus dilaksanakan oleh semua
karyawan yaitu : “Islami dan Kekeluargaan”

a. Profesional
Dalam memberikan pelayanan kesehatan maupun non kesehatan, RSUD
Sultan Iskandar Muda dikelola oleh SDM yang profesional. Dengan
demikian, pegawai rumah sakit dan para pimpinan harus bebas dari
intervensi politik dan kepentingan golongan dalam menjalankan
aktifitasnya maupun dalam penempatannya.
b. Amanah
Semua kegiatan rumah sakit harus dijalankan atas dasar
amanah/kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah maupun masyarakat
sehingga para pemberi amanah merasa puas terhadap kinerja RSUD Sultan
Iskandar Muda.
c. Pro Rakyat
Dalam menjalankan program dan kegiatan pelayanan kesehatan RSUD
Sultan Iskandar Muda selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan
haruslah menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat
kesehatan setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi
manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi.
d. Inklusif
Semua program dan kegiatan pelayanan kesehatan harus melibatkan semua
pihak, karena untuk mencapai keberhasilan pelayanan tidak mungkin
hanya dilaksanakan oleh RSUD Sultan Iskandar Muda saja. Partisipasi
aktif dan inspiratif dari seluruh komponen lapisan masyarakat sangat
diperlukan.

6
e. Responsif
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat haruslah sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan serta tanggap dalam menyikapi keluhan-keluhan
masyarakat, dengan tetap berpedoman pada nilai, standar, pedoman dan
kebijakan yang berlaku.
f. Bersih
Penyelenggaraan tugas dan fungsi RSUD Sultan Iskandar Muda harus
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel

6. Nilai-Nilai Dasar PNS


Seluruh kegiatan dalam rancangan kegiatan ini memiliki keterkaitan
dengan nilai-nilai dasar PNS. Adapun nilai-nilai dasar tersebut yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan
Sebagaimana kita ketahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan
pada prinsip sebagai berikut :
1) Nilai dasar
2) Kode Etik
3) Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan
Publik
4) Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
5) Kualifikasi Akademik
6) Jaminan Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas, dan
7) Profesional jabatan
Dari berbagai sumber, definisi nilai dasar sendiri adalah kondisi
ideal atau kewajiban moral tertentu yang diharapkan dari ASN untuk
mewujudkan pelaksanaan tugas instansi atau unit kerjanya. Sedangkan
kode etik adalah pedoman mengenai kewajiban moral ASN yang
ditunjukkan dalam sikap atau perilaku terhadap apa yang dianggap/dinilai
baik atau atau tidak baik, pantas atau tidak pantas baik dalam
melaksanakan tugas maupun dalam pergaulan hidup sehari hari. Adapun
kode perilaku adalah pedoman mengenai sikap, tingkah laku, perbuatan,

7
tulisan, dan ucapan ASN dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan
hidup sehari yang merujuk pada kode etik.
Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, nilai dasar
ASN dapat diwujudkan dengan panduan perilaku berorientasi pada
pelayanan antara lain :
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
3) Melakukan perbaikan tiada henti

2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang sering kali kita dengar, tapi tidak
mudah dipahami, Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang
terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tapi tidak mengetahui
bagaimana cara mencapainya.Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering
disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab, Namun pada
dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang
berangkat dari moral individu. Sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan
amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggung jawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
pelayanan publik kepada atasan, lembaga pembinan, dan lebih luasnya
kepada publik. Adapun panduan perilaku akuntabel diantaranya:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin,
dan berintegritas tinggi;
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten
Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki
oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasari oleh

8
pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan standar kerja yang
ditetapkan.
Kompetensi dari Internasional Labor Organization (ILO), memiliki
tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi yang meliputi
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap, yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Aspek kompetensi menggambarkan keterkaitan antara
perpaduan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap
(attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang
sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
Dalam Konteks ini, sesuai Peraturan menteri PAN RB nomor 38
Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
1) Kompetensi teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan.
2) Kompetensi manajerial adalah pengetahuan , ketrampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/ atau mengelola unit organisasi, dan
3) Kompetensi sosial kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan manyarakat majemuk
dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi
setiap pemegang jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan jabatan.
Adapun panduan perilaku kompeten diantaranya:
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah;
2) Membagi ilmu dan pengetahuan yang dimiliki kepada orang lain;
3) Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

9
4. Harmonis
Dalam Kamus Mariam Webster Harmonis (Harmonious) diartikan
sebagai having a pleasing mixture of notes.Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), makna dan tulisan kata “harmonis” yang benar har-mo-
nis bersangkut paut denga (mengenai) harmoni; seia sekata.
Memperhatikan aspek filosofis dari kata pengertian harmonis di
atas, maka jika diibaratkan suatu aliran dalam seni musik yang
membicarakan tentang hubungan antara nada satu dengan nada lainnya.
Analogi yang sama dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pola harmoni merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai
pertentangan dalam masyarakat. Hal ini diterapkan pada hubungan
hubungan sosial ekonomi untuk menunjukkan bahwa kebijaksanaan sosial
ekonomi yang paling sempurna hanya dapat tercapai dengan
meningkatkan permusyawaratan antara anggota masyarakat. Pola ini
disebut juga dengan pola integrasi.
Adapun panduan perilaku harmonis yaitu:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
2) Suka menolong orang lain;
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif

5. Loyal
Dapat didefinisikan sebagai tindakan menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang konstan kepada lembaga tempatnya bekerja, atau dapat
diartikan juga sebagai sikap setia.
Berdasarkan surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 20 tahun 2021 tanggal 26 Agustus
2021 tentang implementasiCore Values dan Employee Branding Aparatur
Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja
sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju
pemerintahan berkelas dunia (World Class Government) pemerintah telah
meluncurkan Core Values (Nilai Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan
Employee Branding (Bangga melayani Bangsa).

10
Adapun panduan perilaku loyal diantaranya:
1) Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
2) Rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar;
3) Menjaga rahasia jabatan dan rahasia negara

6. Adaptif
Arti kata adaptif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
mudah menyesuaikan (diri) dengan keadaan, dalam konteks ini adaptif
merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam
pelaksanaan tugas tugas jabatan di sektor publik, diantaranya perubahan
lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antara instansi pemerintah,
perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya.
Dari perspektif konteks adaptif adalah karakteristik alam yang
dimiliki makluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapi segala
perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.Dengan demikian
adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
linkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makluk hidup tidak
dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Kebutuhan kemampouan beradaptasi berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya, dalam hal ini organisasi maupun
individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan
lingkungan yang konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik
sebagai bentuk mentalitas kolektif maupun individual.

11
Adapun panduan perilaku adaptif diantaranya:
1) Cepat menyesuaikan diri untuk menjadi lebih baik;
2) Terus-menerus melakukan perbaikan mengikuti perkembangan
teknologi;
3) Bertindak proaktif

7. Kolaboratif
Kolaboratif diadopsi dari bahasa Inggris yaitu: “collaborative”
artinya (bersama atau kelompok), jadi metode kolaboratif adalah belajar
bersama atau pelatihan silang. Pengertian tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa metode kolaboratif itu adalah bekerja sama secara
keseluruhan.
Dalam konteks organisasi Pemerintah kolaboratif menurut
penelitian yang dilakukan Custumato (2021) menunjukkan bahwa faktor
yang mempengaruhi keberkasilan dalam kolaborasi antar lembaga
pemerintah adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya
kepemimpinan, strategi manajemen dan formulasi pada pencapaian
kolaborasi yang efesien dan efektif antara etentitas publik.
Dari pandangan ke pemerintahan kolaboratif merupakan aspek
penting membantu, meningkatkan ketrampilan terbaik dan
mengidentifikasi bagian mana yang memerlukan bantuan dari orang orang
dengan keahlian berbeda. Hasilnya bersama rekan tim dapat bekerja sama
lebih baik untuk mengisi kesenjangan kompetensi.
Kolaborasi ditempat kerja membutuhkan keterampilan
interpersonal, keterampilan komunikasi, berbagi pengetahuan dan strategi,
dan dapat terjadi di kantor secara luring maupun diantara anggota tim
virtual. Manfaat kolaborasi bekerja sama sebagai tim tidak hanya
mendorong produktivitas yang lebih besar, tetapi juga membina hubungan
yang sehat antara karyawan.
Adapun panduan perilaku kolaboratif diantaranya:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;

12
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.

8. Smart ASN
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dengan semakin
responsif terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi.
Terdapat lima kompetensi Smart ASN antara lain:
1) ASN menguasai IT (Information Technology). ASN tidak gaptek
yakni gagap teknologi dan informasi, dapat mengoperasionalkan
dan memanfaatkan aplikasi aplikasi produk IT termasuk dapat
dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalam
meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat.
2) ASN menguasai bahasa asing. Seorang ASN selain menguasai
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan
bahas asing seperti bahasa inggris, mandarin, dan sebagainya.
3) ASN memiliki sifat dan sikap hospitality (Keramahan).
Hospitality/keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik
budi bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap
menjalankan aktivitas pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya
dalam menampilkan pelayanan prima kepada masyarakat.
4) ASN memiliki kemampuannetworking. Networking adalah menjalin
hubungan dengan orang lain atau organisasi yang berpengaruh
positif pada kesuksesan professional maupun personal.
5) ASN memiliki jiwa enterpreneurship. ASN dituntut memiliki
kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa kewirausahaan yang
ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif,
pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan mencipta
peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat
diartikan berfikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan
orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara

13
membantu mereka yang membutuhkan. Dengan dimilikinya
kemampuan enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu
meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.

9. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun
2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
yang bekerja pada Instansi Pemerintah. Peranan dari Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah mewujudkan visi dan misi negara sebagaimana tertuang
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Pegawai ASN dalam pasal 10 memiliki fungsi sebagai penyusun
dan pelaksana keijakan publik, pemberi pelayanan publik yang
professional serta berkualitas dan sebagai perekat serta pemersatu bangsa
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuannya memberikan kepuasan
dan kenyamanan kepada masyarakat sehingga terciptanya pemerintahan
yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya.
ASN memiliki peranan dalam mewujudkan pelayanan publik serta
perekat pemersatu bangsa, maka ASN dibentuk untuk menjadi ASN yang
handal dan profesional oleh karena itu ASN perlu diajarkan tentang nilai –
nilai dasar profesi ASN yang bertujuan untuk membentuk karakter yang
baik dalam diri seorang ASN.
PNS sebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi
masyrakat, setiadan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
Negara, Pemerintah sera mengutamakan kepentingan negara di atas
kepentingan diri sendiri. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik setiap ASN diberikan hak sebagai berikut:
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2) Cuti
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4) Perlindungan dan

14
5) Pengembangan kompetensi
Selain hak tersebut, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan
bahwa setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi. Selain itu berdasarkan Pasal 92 UU ASN
Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminankesehatan
2) Jaminan kecelakaan kerja
3) Jaminan kematian dan
4) Bantuan hukum.
Selaras dengan hak dan kewajiban yang didapatkannya, PNS
memiliki kewajiban yang harus dijalankannya. Kewajiban pegawai ASN
yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
4) Menaati ketentuan peraturanperundang-undangan
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan.
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

15
A. PROFIL PESERTA
Nama : Ns. Rini Fanita, S.Kep
Tempat, Tanggal Lahir : Meulaboh, 13 September 1993
NIP : 19930913 202203 2 003
NDH : 03
Pendidikan Terakhir : Ners
Instansi : RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang
Jabatan Fungsional Perawat meliputi :
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan
risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);

16
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan
suhu tubuh;
24) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada
individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan
komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area
medikal bedah;

17
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
maternitas;
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan
tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51) Melakukan preseptorship dan mentorship

18
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Core Issue

Berdasarkan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU-ASN) No. 15


Tahun 2014 pasal 10 tentang ASN, yaitu: Pegawai ASN berfungsi sebagai: a)
pelaksana kebijakan publik; b) pelayan publik; dan c) perekat dan pemersatu
bangsa. Dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pelaksana kebijakan
publik tersebut ASN dituntut profesional dan mengedepankan kepentingan
publik demi pencapaian tujuan nasional dalam mewujudkan masyarakat
Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur.

Berdasarkan penjabaran tentang peran, tugas dan fungsi ASN berdasarkan


Undang-Undang maka terdapat beberapa kelompok isu yang akan dihadapi
seorang ASN saat menjalankan tugasnya yaitu:

1) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
2) Smart ASN.
Smart ASN merupakan Pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta
professional yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin
responship terhadapa perubahan dan pencapaian tujuan.
Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme,
berwawasan global, menguasai IT dan berbahasa asing, berjiwa
hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

Isu secara umum dapat diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang


dianggap penting dan dapat menarik perhatian banyak orang serta dianggap
masalah sehingga perlu untuk didiskusikan. Identifikasi isu dalam rancangan
aktualisasi ini diperoleh dari penemuan masalah atau problematika yang
terjadi diinstansi tempat penulis bekerja, yaitu Ruang Penyakit Dalam
19
(Internis) RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya. Identifikasi isu
diperoleh dari hasil diskusi masalah dengan mentor (dalam hal ini kepala
bidang keperawatan RSUD Sultan Iskandar Muda), yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi. Isu muncul dari berbagai sumber yaitu: 1) Hasil diskusi

dengan mentor dan rekan sejawat yang bekerja di Ruang Penyakit Dalam

(Internis) ; 2) tugas pokok dan fungsi penulis sebagai perawat pelaksana; dan
3) sasaran kinerja pegawai. Adapun isu yang terdapat di Ruang Penyakit
Dalam (Internis) RSUD Sultan Iskandar Muda yaitu :

1. Kurangnya pengetahuan pasien tentang Etika Batuk di Ruang


Penyakit Dalam (Internis) RSUD Sultan Iskandar Muda

2. Belum optimalnya penggunaan Etiket sebagai pengontrol cairan infus


bagi perawat di Ruang Penyakit Dalam (Internis) RSUD Sultan
Iskandar Muda

3. Belum optimalnya pemahaman pasien Diabetes Melitus dalam


mematuhi diet DM di Ruang Penyakit Dalam (Internis) RSUD Sultan
Iskandar Muda

Analisis isu untuk menyaring tiga permasalahan besar menjadi satu core
issue yang akan diangkat menjadi permasalahan dalam aktualisasi dilakukan
dengan rumus USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Rentang
penilaian yang digunakan pada Teknik USG adalah dengan memberikan nilai
skor 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan semakin bahwa isu tersebut
sangant urgen dan sangat serius segera ditangani.
1. Urgency (Urgen) yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness (tingkat keseriusan dari masalah) yakni dengan melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.
3. Growth (tingkat perkembangan masalah) yakni apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

20
Tabel 2.1 Hasil Analisis Isu dengan USG (Urgency, Seriousness, Growth)
SKOR USG JUMLAH/
PERINGKAT
NO ISU U S G
1 Kurangnya pengetahuan pasien tentang Etika Batuk 14/II
di Ruang Penyakit Dalam (Internis) RSUD Sultan 5 5 4
Iskandar Muda
2 Belum optimalnya penggunaan Etiket sebagai
pengontrol cairan infus bagi perawat di Ruang 4 5 3 12/III
Penyakit Dalam (Internis) RSUD Sultan Iskandar
Muda

3 Belum optimalnya pemahaman pasien Diabetes


Melitus dalam mematuhi diet DM di Ruang 5 5 5 15/I
Penyakit Dalam (Internis) RSUD Sultan
Iskandar Muda

Keterangan Tabel :
Urgency (U) Serioussness (S) Growth (G)
5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat serius 5 = Sangat berdampak
4 = Mendesak 4 = Serius 4 = Berdampak
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup serius 3 = Cukup Berdampak
2 = Kurang Mendesak 2 = Tidak serius 2 = Tidak berdampak
1 = Tidak Mendesak 1 = Sangat tidak serius 1 = Sangat tidak
berdampak

B. Penetapan Core Issue


Berdasarkan metode USG diatas, diketahui prioritas masalah yang menjadi
core issue adalah “Belum optimalnya pemahaman pasien Diabetes Melitus
dalam mematuhi diet DM di Ruang Penyakit Dalam (Internis) RSUD
Sultan Iskandar Muda”.

21
C. Penyebab Core Issue
Berdasarkan hasil observasi penulis di Ruang Penyakit Dalam (Internis)
RSUD Sultan Iskandar Muda terlihat peningkatan jumlah pasien DM setiap
harinya. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pemahaman masyarakat
tentang diet DM. Sebagian penderita DM masih sering mengkonsumsi
makanan yang mengandung glukosa tinggi. Hasil wawancara yang penulis
dapatkan selama 2 bulan bekerja di Ruang Penyakit Dalam (Internis),
penderita DM mengatakan masih sering mengkonsumsi makanan yang manis.
Kebiasaan makan yang tidak terkontrol dan gaya hidup seperti merokok,
masih sering dilakukan. Hal ini menjadi penyebab tingginya kadar gula darah
pasien DM. Berdasarkan data dari Rekam Medik RSUD Sultan Iskandar
Muda tahun 2021, penyakit Diabetes Melitus menempati peringkat pertama
dari 10 besar penyakit dengan jumlah total sebanyak 3.477 kasus pasien rawat
jalan. Sedangkan untuk pasien rawat inap menempati peringkat ke empat
dengan total sebanyak 202 kasus.

D. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan isu yang menjadi prioritas saat ini yaitu “Belum optimalnya
pemahaman pasien Diabetes Melitus dalam mematuhi diet DM di Ruang
Penyakit Dalam (Internis) RSUD Sultan Iskandar Muda” maka gagasan
pemecahan isu prioritas tersebut adalah:
Tabel 2.2 Gagasan Pemecahan Isu
1. Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Iskandar Muda Nagan Raya

2. Isu yang diangkat : Belum optimalnya pemahaman pasien


Diabetes Melitus dalam mematuhi diet DM
di Ruang Penyakit Dalam (Internis) RSUD
Sultan Iskandar Muda

3. Gagasan Pemecahan : Optimalisasi pemahaman pasien


Isu Diabetes Melitus dalam mematuhi
diet DM Melalui sosialisasi di Ruang
Penyakit Dalam (Internis) RSUD

22
Sultan Iskandar Muda

4. Tujuan gagasan : Optimalnya pemahaman pasien Diabetes


pemecahan Isu Melitus dalam mematuhi diet DM Melalui
sosialisasi di Ruang Penyakit Dalam
(Internis) RSUD Sultan Iskandar Muda

5. Tahapan kegiatan : a. Melapor dan melakukan konsultasi


Kegiatan pada mentor tentang rancangan
aktualisasi
b. Membuat media leaflet

c. Melakukan sosialisasi kepada pasien


DM

d. Melakukan evaluasi kegiatan

E. Matriks Rancangan Aktualisasi


Nama : Ns. Rini Fanita, S.Kep
Jabatan : Ahli Pertama - Perawat
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Iskandar Muda Nagan
Raya
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya pemahaman pasien Diabetes
Melitus dalam mematuhi diet DM di Ruang
Penyakit Dalam (Internis) RSUD Sultan Iskandar
Muda
2. Kurangnya pengetahuan pasien tentang Etika Batuk di
Ruang Penyakit Dalam (Internis) RSUD Sultan
Iskandar Muda
3. Belum optimalnya penggunaan Etiket sebagai
pengontrol cairan infus bagi perawat di Ruang
Penyakit Dalam (Internis) RSUD Sultan Iskandar
Muda
Isu yang diangkat: Belum optimalnya pemahaman pasien Diabetes Melitus

23
dalam mematuhi diet DM di Ruang Penyakit Dalam
(Internis) RSUD Sultan Iskandar Muda
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pemahaman pasien Diabetes
Melitus dalam mematuhi diet DM dengan
metode sosialisasi di Ruang Penyakit Dalam
(Internis) RSUD Sultan Iskandar Muda

24
Tabel 2.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melapor dan 1. Mempersiapkan 1. Tersedianya bahan  Loyal Kegiatan ini terkait Penguatan Nilai
melakukan bahan untuk konsultasi Menghubungi mentor dengan dengan visi RSUD Organisasi terkait
konsultasi pada konsultasi menggunakan Bahasa Sultan Iskandar dengan integritas,
mentor tentang Indonesia yang baik dan
Muda yaitu: konsisten, sinergi,
rancangan benar (Sila 3: Persatuan
aktualisasi Indonesia). dan tanggung
Menjadi Rumah jawab serta
Sakit yang dengan penerapan
 Akuntabel
Saya bertanggung jawab diminati nilai berakhlak
atas bahan konsultasi masyarakat dan meliputi nilai
sehingga informasi yang berstandar loyal, akuntabel,
disampaikan dapat nasional kompeten, adaptif,
dipertanggung jawabkan.
Kegiatan ini terkait harmonis,
 Kompeten dengan misi RSUD berorientasi
Dalam menyiapkan bahan Sultan Iskandar pelayanan dan
untuk konsultasi, saya Muda yaitu: kolaboratif.
melakukan kinerja terbaik.
Meningkatnya
 Berorientasi Pelayanan kepuasan
Bahan yang akan saya
pelangaan dengan
siapkan memiliki kualitas
yang baik. peningkatan

25
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

kesejahteraan
2. Membuat kontrak 2. Mendapatkan  Loyal karyawan.
waktu pertemuan jadwal perjanjian Saya akan komitmen dengan
dengan mentor dengan mentor waktu yang telah disepakati
dengan mentor.

 Akuntabel
Saya akan disiplin dengan
waktu yang telah dijanjikan.

 Kolaboratif
Saya akan bersinergi dengan
mentor dalam menentukan
waktu pertemuan

3. Melakukan 3. Adanya usulan dari  Adaptif


pertemuan dengan mentor dan Saya melakukan pertemuan
mentor serta meminta notulensi hasil dengan penuh antusias
saran dan persetujuan diskusi
untuk kegiatan  Kompeten
Saya akan terus belajar
dalam pertemuan

 Berorientasi Pelayanan
Pada pertemuan saya akan
26
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

selalu merespon dengan


baik
 Kolaboratif
Dalam diskusi dengan
mentor saya akan terbuka
untuk menerima saran agar
kegiatan menghasilkan nilai
tambah.

 Harmonis
Saya siap untuk membangun
lingkungan diskusi yang
hidup dengan mentor.

Manajemen ASN: Memberi


informasi secara benar,
cermat dan disiplin

2. Membuat 1. Mengumpulkan bahan 1. Bahan materi  Akuntabel Kegiatan ini terkait Penguatan Nilai
media leaflet materi untuk Saya mencari referensi dari dengan visi RSUD Organisasi terkait
pembuatan leaflet sumber yang dapat dipercaya Sultan Iskandar dengan integritas,
sehingga menghasilkan bahan Muda yaitu: akuntabilitas, dan
yang dapat dipertanggung professional serta
jawabkan. Menjadi Rumah dengan penerapan
Sakit yang
27
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

diminati nilai berakhlak


 Berorientasi Pelayanan masyarakat dan meliputi nilai
Saya akan mengumpulkan berstandar akuntabel,
bahan dengan kualitas nasional berorientasi
terbaik pelayanan,
Kegiatan ini terkait kompeten, adaptif,
 Kompeten dengan misi RSUD loyal, kolaboratif,
Saya akan belajar untuk Sultan Iskandar dan harmoni.
mendapatkan materi yang Muda yaitu:
terbaik. Meningkatkan,
mengembangkan
 Adaptif kualitas sumber
Saya akan melakukan inovasi daya manusia yang
pada leaflet yang dibuat profesional di
tunjang dengan
2. Leaflet peralatan canggih.
2. Mendesain leaflet  Loyal
Saya akan berdedikasi
penuh untuk menghasilkan
leaflet

 Kompeten
Saya akan melakukan
28
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

kinerja terbaik dalam


mendesain leaflet

3. Notulensi hasil  Kolaboratif


konsultasi Saya akan terbuka dalam
kerjasama untuk
menghasilkan nilai tambah

3. Melakukan konsultasi  Harmoni


hasil leaflet dengan
Saya akan menghargai
mentor
4. Leaflet terbaru perbedaan pandangan dari
mentor terkait hasil leaflet
yang dibuat

 Berorientasi Pelayanan
Saya akan cepat merespon
dari saran yang diberikan
oleh mentor

4. Melakukan percetakan  Loyal


dan menggandakan Saya akan berkomitmen
29
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

hasil leaflet setelah untuk melakukan percetakan


direvisi dan disetujui dan penggandaan
mentor. menggunakan alat yang
terbaik.

 Akuntabel
Saya akan transparan pada
biaya yang dikeluarkan dari
pencetakan dan penggandaan
leaflet

 Berorientasi Pelayanan
Saya akan cekatan dalam
melakukan pencetakan dan
penggandaan.

Smart ASN: Digital skill


yaitu kemampuan
mengetahui, memahami dan
menggunakan perangkat
keras dan lunak serta sistem
operasi digital.

30
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

3. Melakukan 1. Konsultasi dengan 1. Mendapatkan  Loyal Kegiatan ini terkait Penguatan Nilai
sosialisasi mentor dan meminta jadwal perjanjian Saya akan komitmen dengan dengan visi RSUD Organisasi terkait
kepada pasien persetujuan untuk dengan mentor waktu yang telah disepakati Sultan Iskandar dengan integritas,
DM melakukan kegiatan dengan mentor Muda yaitu: profesional,
sosialisasi akuntabilitas,
 Akuntabel Menjadi Rumah inovasi, dan
Saya akan disiplin dengan Sakit yang sinergi serta
waktu yang telah dijanjikan diminati dengan penerapan
masyarakat dan nilai berakhlak
 Kolaboratif berstandar meliputi nilai
Saya akan bersinergi dengan nasional loyal, akuntabel,
mentor dalam menentukan Kegiatan ini terkait kolaboratif,
waktu pertemuan dengan misi RSUD harmonis,
Sultan Iskandar berorientasi
 Harmonis pelayanan,
Muda yaitu:
Saya siap untuk membangun kompeten dan
lingkungan diskusi yang Memberikan adaptif.
hidup dengan mentor pelayanan
unggulan dengan
menyelenggarakan
pelayanan
2. Mengisi daftar hadir 2. Pengisian daftar  Harmonis kesehatan yang
dan melakukan pre- hadir dan pre-test Saat melakukan pre-test saya prima, aman,
31
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

test akan menghargai setiap informatif dan


orang apapun latar belakang efektif dengan
nya memperhatikan
aspek sosial
 Berorientasi pelayanan
Saya akan ramah kepada
pasien ketika meminta daftar
hadir

 Loyal
Saya akan menjaga
kerahasiaan identitas pasien

3. Melakukan 3. Sosialisasi diet DM  Berorientasi pelayanan


sosialisasi tentang Saya akan bersikap ramah
Diet DM dalam melakukan sosialisasi

 Kompeten
Saya akan memberikan
kinerja terbaik guna
membantu pasien belajar

32
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

 Adaptif
Saya akan bertindak proaktif
ketika menyampaikan
sosialisasi kepada pasien

 Akuntabel
Saya akan bertanggung
jawab terhadap informasi
yang diberikan
 Kolaboratif
Saya akan memberikan
kesempatan kepada pasien
untuk mendengarkan
informasi yang disampaikan

4. Melakukan post-test 4. Pengisian post-test  Harmonis


Saat melakukan post-test saya
akan menghargai setiap
orang apapun latar belakang
nya
 Berorientasi pelayanan
Saya akan ramah kepada
33
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

pasien ketika meminta


mengisi post-test

 Loyal
Saya akan menjaga
kerahasiaan identitas pasien
Manajemen ASN: Melayani
dengan sikap hormat, sopan
dan tanpa tekanan

4. Melakukan 1. Merekapitulasi hasil 1. Hasil rekap data  Berorientasi pelayanan Kegiatan ini terkait Penguatan Nilai
evaluasi pre-test dan post-test Saya akan cermat dalam dengan visi RSUD Organisasi terkait
kegiatan bekerja Sultan Iskandar dengan
Muda yaitu: profesional,
 Kompeten integritas,
Saya akan melakukan rekap Menjadi Rumah akuntabilitas,
data dengan kinerja terbaik Sakit yang peduli, kontribusi,
diminati dan sinergi serta
 Akuntabel masyarakat dan dengan penerapan
Saya akan jujur, berstandar nilai berakhlak
bertanggung jawab dan nasional meliputi nilai
berintegritas tinggi dalam Kegiatan ini terkait berorientasi
melakukan rekap data dengan misi RSUD pelayanan,
34
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

Sultan Iskandar kompeten,


Muda yaitu: akuntabel,
2. Membuat laporan  Harmonis harmonis, loyal,
dan melaporkan hasil Saya akan membangun Memberikan adaptif dan
2. Adanya laporan pelayanan
pada mentor notulensi hasil lingkungan yang kondusif kolaboratif.
dalam membuat laporan unggulan dengan
evaluasi menyelenggarakan
 Berorientasi pelayanan pelayanan
Saya akan cermat dalam kesehatan yang
membuat laporan prima, aman,
informatif dan
 Loyal efektif dengan
Saya akan berkomitmen memperhatikan
untuk membuat laporan aspek sosial
hingga selesai

 Akuntabel
Saya dalam membuat laporan
evaluasi dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat
dan disiplin

 Kompeten
35
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output / Hasil Terhadap Visi dan
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

Saya akan membuat laporan


dengan kualitas terbaik

 Adaptif
Saya akan bertindak proaktif
dalam melaporkan hasil
kegiatan

 Kolaboratif
Saya akan terbuka dengan
mentor saya untuk
menghasilkan laporan akhir
yang memiliki nilai tambah
Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.

36
F. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Tabel 2.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


15 Agustus s.d 19 September 2022
No. Kegiatan Agustus September
III IV I II III IV
Melapor dan melakukan
1. konsultasi pada mentor
tentang rancangan aktualisasi
2. Membuat media leaflet
Melakukan sosialisasi kepada
3. pasien DM

4. Melakukan evaluasi kegiatan

37
REFERENSI

Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Pelatihan Dasar


CPNS "Berorientasi Pelayanan". Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Pelatihan Dasar CPNS


"Kompeten". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Pelatihan Dasar CPNS


"Akuntabel". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Pelatihan Dasar CPNS "Loyal".


Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Pelatihan Dasar CPNS "Adaptip".


Jakarta:LembagaAdministrasiNegara.

Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Pelatihan Dasar CPNS


"Kolaboratif". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara(2021). Modul Pelatihan Dasar CPNS


"Harmonis".Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

38
39

Anda mungkin juga menyukai