Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN NYERI

No. Dokumen No revisi Halaman

051/ProKer/MED/06/15
RUMAH SAKIT -0- 1/1
CINTA KASIH TZU CHI
Ditetapkan Direktur,

Tanggal Terbit
SPO
25 Juni 2015

dr. Tonny Christianto


Ms.,Sp.B.,MM
PENGERTIAN Penatalaksanaan nyeri adalah langkah–langkah dalam penilaian
dan penanganan rasa nyeri pada pasien secara berurutan
TUJUAN Memberikan langkah – langkah yang jelas dan terarah pada seluruh
staf rumah sakit dalam pengelolaan rasa nyeri yang dirasakan pasien
sehingga rasa nyeri dapat tertangani
KEBIJAKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS CINTA KASIH TZU CHI Nomor : 001 /
SK / DIR / 04 / 2015 Tentang KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT CINTA
KASIH TZU CHI pasal 16 tentang pengkajian pasien

PROSEDUR 1. Pengkajian Nyeri dilakukan pada: pasien yang mengeluh nyeri.


Setiap penerimaan pasien baru, setiap awal shift dan akhir shift
(pada pasien yang sadar/ bangun), pasien yang menjalani prosedur
menyakitkan, sebelum transfer pasien, dan sebelum pasien pulang
dari rumah sakit.
2. Hasil penilaian nyeri ditulis dalam formulir pengkajian nyeri yang
disediakan dan disesuaikan dengan usia pasien
3. Bila dari penilaian awal didapatkan derajat nyeri < 4 maka
perawat melakukan edukasi dan tatalaksana non farmakologi serta
dilakukan penilaian ulang secara berkala setiap 8 jam.
Tatalaksana nyeri secara non farmakologi yang dapat diberikan
adalah :
 Berikan heat atau cold pack
 Lakukan reposisi, imobilisasi yang dapat ditoleransi oleh
pasien
 Latihan relaksasi, seperti tarik napas dalam, bernapas
dengan irama / pola teratur dan atau meditasi pernapasan
yang menenangkan
 Distraksi atau pengalih perhatian
4. Skala Nyeri 4-10 nyeri Sedang sampai berat dilakukan oleh
DPJP, jika tidak teratasi dalam kurun waktu 3x24 jam, DPJP wajib
konsul pada Dr. Spesialis Anastesi.
5. Nyeri paska operasi dengan keterlibatan Dr. Spesialis
Anastesi, selama 1x24 jam dikelola oleh Dr. Spesialis Anastesi
6. Tatalaksana nyeri secara farmakologis didasarkan pada derajat
nyeri
a) Pada pasien dengan derajat nyeri < 4 (0 – 3) dapat pula
diberikan terapi farmakologis seperti: NSAID, COX – 2, aspirin
atau paracetamol
b) Nyeri derajat 4 – 6 : Tramadol, codeine, pro poxyphene,
hydrocodone
c) Nyeri derajat 7 – 10: Oxycodone, morphine, hydromorphine,
fentanyl
7. Pasien yang baru saja mendapat terapi nyeri dilakukan
penilaian ulang yaitu:
a) 15 menit setelah intervensi obat injeksi
b) 1 jam setelah intervensi obat oral atau lainnya
c) Setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat –
obatan intravena pada pasien dengan nyeri kardiak
8. Bila dari hasil penilaian ulang didapatkan hasil derajat nyeri < 4 berarti
nyeri dapat tertangani
9. Bila dari hasil penilaian ulang didapatkan hasil derajat nyeri ≥ 4
berarti nyeri tidak dapat tertangani dan dilakukan konsultasi lebih
lanjut ke dokter spesialis anestesi menggunakan formulir konsultasi
untuk diberikan tata laksana sampai nyeri tertangani
10. Pasien diminta mendeskripsikan hal – hal yang berkaitan dengan
timbulnya nyeri, pada saat istirahat atau pergerakan (menarik
napas, batuk dan bergerak)
11. Pasien juga diminta untuk menyebutkan adanya keluhan
setelah pemberian terapi nyeri seperti mual atau muntah, gatal-
gatal, gangguan berkemih, gangguan pergerakan pada panggul
atau ekstremitas, dan lain – lain
12. Perawat mencatat setiap hasil penilaian, pemantauan serta
instruksi atau pemberian obat – obatan analgetik serta hal–hal lain
yang berkaitan dengan keadaan nyeri pasien pada formulir
pemantauan nyeri
13. Laporkan kepada DPJP agar DPJP menentukan rencana terapi
selanjutnya.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai