NYERI
Kenapa “Pain” harus ditangani di RS
Khusus Paru Karawang ??
1. Hak pasien untuk terbebas dari rasa nyeri HAM
2. Merupakan vital sign yang kelima
3. KARS>>Pokja PP dan Pokja PAP
4. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatanan BAB III pasal 5 ayat 2
Dengan Tujuan :
a.) Identifikasi pasien dengan kemungkinan nyeri, saat asessment dan reassesment
b.) Memberikan pelayanan pain management sesuai SOP
c.) Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang apa yang mereka alami dan
rencana penatalaksanaan
CONTOH PENGKAJIAN NYERI DI REKAM MEDIS CONTOH PENGKAJIAN NYERI DALAM SIMRS
FORM EDUKASI KE PASIEN DAN KELUARGA
Kapan dilakukan penilaian nyeri?
Sejak pertama kali pasien tersebut diperiksa
Dilakukan penilaian kembali setelah pemberian penatalaksanaan nyeri
Kapan dilakukan pengkajian ulang nyeri :
Setiap 30 menit – 1 jam setelah pemberian obat nyeri (tatalaksana nyeri)
Setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat intra vena pada pasien kardiak.
Pada pasien yang menjalani prosedur yang menyakitkan
Setiap shift jaga
Sebelum transfer VAS
Sebelum pasien pulang. (Visual Analoge Scale)
VAS < 4 artinya :
Nyeri ringan
Diberikan terapi non farmakologi seperti penjelasan kepada pasien atau diberikan
terapi farmakologi seperti Paracetamol.
VAS ≥ 4 artinya :
Nyeri sedang dan nyeri berat
Keterangan:
Pasien nyeri poliklinik bedah atau non bedah:
1. Ditangani di tempat sesuai dengan penyakit dasar nya
bedah atau non bedah (poli bedah atau non bedah.