Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN NYERI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


25/SKP-E4/V/1436/2015 0 3/3

Ditetapkan :
PETUNJUK TANGGAL TERBIT
PELAKSANAAN
04 April 2015
Dr.dr. H. Nasrudin A. M., Sp. OG
Direktur

Manajemen nyeri merupakan penatalaksanaan yang di lakukan terhadap pasien


PENGERTIAN jika didapatkan data subyektif dan / atau obyektif bahwa pasien mengalami nyeri .
TUJUAN 1. Mengurangi rasa nyeri
2. Memberikan rasa nyaman bagi pasien dan keluarga
1. Pasien di bantu dalam pengelolaan nyeri
KEBIJAKAN 2. Pengelolaan nyeri sesuai dengan pedoman dan prosedur
1. Melakukan asesmen nyeri : anamesis,pemeriksaan fisik, pemeriksaan
PROSEDUR penunjang, dan asesmen nyeri menggunakan skala nyeri

Numeric rating scale

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

None Mild Moderate Severe

Instruksi :pasienakan ditanya mengenai intensitas nyeri yang dirasakan dan


dilambangkan dengan angka 0-10.
0 = tidak nyeri
1 3 = nyeri ringan (sedikit menganggu aktivitas sehari-hari)
4 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari)
7 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari)

Wong baker faces paint scale

Instruksi :pasien diminta untuk menunjukkan /memilih gambar mana yang


paling sesuai dengan yang ia rasakan. Tanyakan juga lokasi dan durasi
nyeri :
0 1 =sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali
2 3 =sedikit nyeri
4 5 =cukup nyeri
6 7 = lumayan nyeri
MANAJEMEN NYERI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
25/SKP-E4/V/1436/2015 0 3/3

8 9 = sangat nyeri
10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan )
2. Menentukan mekanisme nyeri apakah termasuk nyeri neuropatik, nyeri
inflamasi, nyeri otot, nyeri mekanis.
3. Tatalaksana sesuai nyerinya
Manajemen level 1 :menggunakan pendekatan standar dalam
farmakologi, dan terapi pelengkap / tambahan .
Nyeri Neuropatik
Atasi penyebab yang mendasari timbulnya nyeri :
Control guladarah pada pasien DM.
Pembedahan ,kemoterapi, radioterapi, untuk pasien tumor dengan
kompresi saraf.
Control infeksi (antibiotic)
Teraphi simptomatik :
Antidepresantrisiklik (amitriptilin).
Antikonvulsan : gabapentin, karbamazepin.
Obat topical (lidocaine patch 5%, krimanastesi)
OAINS ,kortikosteroid opioid.
Anastesiregional :bloksimpatik , blok epidural / intratekal, infus
epidural / intratekal.
Terapi berbasis stimulasi :akupuntur , stimulasi spinal, pijat. Rehabilitasi
fisik : bidai, manipulasi, alat bantu, latihan mobilisasi, metode ergonomis
Prosedur ablasi :kordomiotomi, ablasi saraf dengan radio frekuensi . terapi
lainnya : hypnosis , terapi relaksasi (mengurangi tegangan otot dan
toleransi terhadap nyeri ), terapi perilaku kognitif (mengurangi perasaan
terancam atau tidak nyaman karena nyeri kronis).

NyeriOtot

Lakukan skrining terhadap patologi medis yang serius , factor psikososial


yang dapat menghambat pemulihan . berikan program latihan secara
bertahap, di mulaidari latihan dasar / awal dan ditingkatkan secara
bertahap.
Rehabilitasifisik :
Fitness: angkat beban bertahap, kardiovaskuler,fleksibilitas
keseimbangan.
Mekanik
Pijat,terapiakuatik
Manajemen perilaku :
Stress / depresi
Teknik relaksasi
Perilaku kognitif
MANAJEMEN NYERI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
25/SKP-E4/V/1436/2015 0 3/3

Ketergantungan obat
Manajemen amarah
Terapi obat
Analgesic dan sedasi
Anti depresan
Apioid jarang di butuhkan

Nyeri Inflamasi
Kontrol Inflamasi dan atasi penyebabnya.Obat anti InflamasiUtama :
OAINS, Kortikosteroid.

Nyeri Mekanis/ Kompresi


penyebab yang sering : tumor / kista yang menimbulkan kompresi pada
struktur yang sensitive dengan nyeri, dislokasi , fraktur.
Penanganan efek :dekompresi dengan pembedahan atau stabilisasi , bidai,
alat bantu .
Medikamentosa kurang efektif .opiod dapat digunakan untuk mengatasi
nyeri saat terapi lain diaplikasikan.

Manajemen level 1 lainnya :


OAINS dapatdi gunakan untuk nyeri ringan-sedang atau nyeri non
neuropatik
Skor DIARE : di gunakan untuk menilai kesesuaian aplikasi terapi
Opioid jangka panjang untuk nyeri kronik non-kanker .
4. Manajemen efek samping obat
5. Follow up / assesmen ulang
6. Edukasi pasien dan keluarga.

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RSIA Sitti Khadijah I Makassar

Anda mungkin juga menyukai