Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN

PELAYANAN PASIEN TERINTEGRASI

RSUD H. PADJONGA DG NGALLE


KABUPATEN TAKALAR 2015
Pelayanan Pasien Terintegrasi di Rumah Sakit

1. Pengertian
Pelayanan Pasien Terintegrasi adalah sustu proses asuhan/pelayanan pasien
yang bersifat dinamis dan berkesinambungan, yang melibatkan banyak praktisi
pelayanan kesehatan dan berbagai unit kerja atau pelayanan

2. Ruang lingkup
a. Unit Rawat Inap
b. ICU
c. Gizi
d. Fisiotherapy

3. Tata Laksana (prosedur) pelayanan pasien


a. Rencana pelayanan/asuhan setiap pasien dibuat oleh penanggung jawab tim
serta diintegrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan
pelayanan
b. Pelaksanaan pelayanan/asuhan setiap pasien dilakukan oleh perawat/bidan atau
petugas asosiet serta diintegrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit
kerja dan pelayanan
c. Pengintegrasian dan koordinasi aktifitas pelayanan pasien di RSUD Sinjai
dilakukan melalui:
- Pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional dimana pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien dilakukan secara tim
- Penunjukan Case Manager yang bertugas untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan asuhan pasien diseluruh unit/instalasi yang ada di
RSUD Sinjai
- Kegiatan morning report yang dilakukan setiap hari kerja kecuali hari rabu,
pukul 09.00 – 09.30 wita, untuk membahas kasus-kasus atau kejadian
terkait pelayanan yang terjadi dalam 1x24 jam
- Kegiatan ronde kasus setiap hari rabu pukul 09.00 – 09.30 yang diikuti oleh
dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat/bidan, petugas gizi,
apoteker, dan profesi lainnya yang ada di rumah sakit Sinjai yang terlibat
dalam pelayanan pasien tersebut
- Pendokumentasian perencanaan dan pelaksanaan pelayanan pasien di
rekam medis pasien pada catatan perkembangan pasien sehari hari yang
ditulis oleh semua profesi yang terlibat dalam pelayanan pasien

2
RSUDHPDN
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
( MPKP )

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


/ / DIREKTUR

dr. Hj Nilal Fauziah, M.Kes


NIP. 19760821 200312 2 009
Pengertian Model Praktek Keperawatan Prefesional adalah suatu system (struktur, proses dan
nilai-nilai professional) yang memungkinkan perawat professional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungannya untuk menopang
pemberian asuhan keperawatan tersebut.

Tujuan Sebagai acuan penerapan manajemen dalam pemberian asuhan keperawatan dan
pengobatan secara tim terhadap pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum
Daerah H. Padjonga Dg Ngalle Takalar.

Kebijakan Keputusan Direktur di Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg Ngalle Takalar
Nomor : , tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Terintegrasi

Prosedur 1. Menetapkan struktur MPKP Primer Tim masing masing di ruang rawat inap,
ruang rawat jalan, IRD dan Ponek
2. Melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan langkah langkah dalam
proses keperawatan meliputi:
a. Pengkajian
b. Penentuan diagnosa
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi
3. Menentukan nilai-nilai profesional berupa tujuan akhir dari pemberian asuhan
keperawatan yaitu berupa peningkatan tingkat kepuasan klien dan keluarganya
4. Melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan pada rekam medis
pasien

Unit Terkait Semua Unit Pelayanan

3
RSUDHPDN

KEPERAWATAN PRIMER TIM

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


/ / DIREKTUR

dr. Hj Nilal Fauziah, M.Kes


NIP. 19760821 200312 2 009
Pengertian Pelayanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit dalam bentuk asuhan
keperawatan/kebidanan, pengobatan, pemeriksaan penunjang dan pelayanan tindak
lanjut yang dilakukan secara berkelompok dalam sebuah Tim.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian asuhan keperawatan


Primer Tim di Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg Ngalle Takalar.

Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg Ngalle Takalar.
Nomor : Tahun 2015, tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Terintegrasi

Prosedur 1. Pasien dan keluarga diterima oleh perawat primer kemudian perawat primer
akan mengorientasikan tentang petugas, sarana dan peraturan-peraturan ruang
rawat berdasarkan pedoman yang telah ada.
2. Perawat primer bersama-sama perawat asosiet yang bertugas saat itu
melakukan kontrak dengan klien. Untuk perawat asosiet lain yang belum kontrak
dengan klien akan melakukannya saat berinteraksi pertama kali dengan klien
3. Perawat primer akan melakukan pengkajian secara lengkap, kemudian
membuat rencana keperawatan berdasarkan standar asuhan keperawatan
(SAK). Selanjutnya perawat primer mengkomunikasikan rencana keperawatan
klien yang baru tadi dengan perawat asosiet dan perawat asosiet melakukan
tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan tersebut.
4. Bila perawat asosiet menerima klien baru pada sore hari dan malam hari,
pengkajian awal dilakukan oleh perawat asosiet sesuai dengan kasus. Perawat
asosiet membuat masalah keperawatan utama (actual) dan melakukan tindakan
keperawartan dengan terlebih dahulu mendiskusikannya dengan penanggung
jawab sore / malam / hari libur (PP / PA). Pada hari selanjutnya saat perawat
primer bertugas, pengkajian tersebut akan dilengkapi kemudian dibuat rencana
keperawatan yan lengkap yang selanjutnya akan menjadi panduan bagi perawat
asosiet dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
5. Pada dinas pagi perawat primer dan perawat asosiet melakukan operan dengan
dinas malam (hanya klien yang dirawat oleh tim), selanjutnya perawat asosiet
melakukan conferensi tentang permasalah klien pembagian pengelolaan klien
untuk tiap perawat asosiet dan mengkoordinasikan tugas yang akan dilakukan
oleh perawat asosiet
6. Agar proses kelaborasi berjalan lancar perawat primer melakukan komunikasi
langsung dengan dokter, ahli gizi atau tim kesehatan untuk membahas
perkembangan klien dan perencanaan baru yang perlu dibuat. Selain itu
mengidentifikasi pemeriksaan penunjang yang telah ada dan yang perlu
dilakukan selanjutnya.
7. Bila ada rencana baru atau tindakan tertentu yang harus dilakukan, maka
perawat primer akan memberitahukan perawat asosiet untuk melaksanakannya.
Jika terdapat tindakan spesifik yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh perawat
asosiet, perawat primer akan melakukan langsung tindakan tersebut, terutama

4
RSUDHPDN

KEPERAWATAN PRIMER TIM

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


/ / DIREKTUR

dr. Hj Nilal Fauziah, M.Kes


NIP. 19760821 200312 2 009
terutama dalam melakukan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga.
8. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan mandiri oleh perawat primer atau
kolaborasi dengan ahli gizi untuk penjelasan diet
9. Selama perawat asosiet melakukan asuhan keperawatan kepeda klien,
perawat primer selalu memonitor intervensi yang dilakukan dan memberi
bimingan pada perawat asosiet
10. Perawat asosiet selama melakukan asuhan keperawatan harus
mendokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan pada format yang
terdapat pada papan dokumentasi. Kemudian dimonitor oleh perawat primer
dokumentasi yang dibuat oleh perawat asosiet
11. Setiap hari perawat primer mengevaluasi perkembangan klien dengan
mendokumentasikan pada format catatan perkembangan melalui metode
SOAP
12. Bila ada klien yang akan pulang, perawat primer melakukan rencana pulang
yang berisi masalah-masalah klien yang timbul dan masalah yang sudah
teratasi, tindakan keperawatan yang telah dilakukan dan pendidikan kesehatan
yang telah diberikan
13. Bila pasien pindah ke runag lain perawat primer menyusun resume
keperawatan sebagai informasi tentang asuhan keperawatan yang telah
diberikan selama dirawat.
14. Pada pergantain dinas pagi / sore dilakukan operan antara perawat asosiet pagi
dan perawat asosiet sore didampingi oleh perawat primer

Unit Terkait Semua Unit Pelayanan

5
RSUDHPDN

RONDE KASUS

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


/ / DIREKTUR

dr. Hj Nilal Fauziah, M.Kes


NIP. 19760821 200312 2 009
Pengertian Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh praktisi yang kompeten, disamping klien dan keluarganya
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelaksanaan ronde kasus di


Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg Ngalle Takalar.

Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg Ngalle Takalar.
Nomor : Tahun 2015, tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Terintegrasi

Prosedur 1. Ronde kasus diadakan sekali dalam seminggu setiap hari Rabu pukul 09.00
– 09.30 wita
2. Ronde kasus dipimpin oleh dokter spesialis
3. Ronde kasus membicarakan / mendiskusikan perihal-perihal:
a. Diagnosis pasien yang belum jelas, pengobatan yang kompleks yang
membutuhkan beberapa disiplin ilmu
b. Pasien dengan respon pengobatan yang kurang
c. Transfer ilmu dari dokter spesialis ke praktisi kesehatan lain
4. Ronde kasus di ikuti oleh berbagai praktisi kesehatan meliputi:
a. Dokter spesialis
b. Dokter umum
c. Dokter gigi
d. Perawat
e. Bidan
f. Ahli gizi
g. Apoteker
h. Fishioterapis
5. Membuat jadwal pimpinan ronde kasus
6. Membuat jadwal pemberian informasi ronde kasus
7. Setiap minggu sebelum hari rabu ditentukan pasien yang akan di rondekan
8. Pemilihan pasien dilakukan oleh pimpinan ronde kasus, masukan dari
komite medik dan atau atas usulan dari peserta yang mengikuti ronde kasus
9. Pasien yang dirondekan adalah pasien rawat inap, IRD dan rawat jalan
10. Sebelum diadakan ronde, perawat membutuhkan informed concent pada
pasien yang akan dirondekan

Unit Terkait Rawat Inap, Rawat jalan dan IRD

RSUDHPDN MANAJER KASUS / CASE MANAGER


NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


/ / DIREKTUR
6
dr. Hj Nilal Fauziah, M.Kes
NIP. 19760821 200312 2 009
Pengertian Petugas yang mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan
keperawatan kepada berbagai praktisi kesehatan di berbagai unit pelayanan.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengintegrasian dan


pengkoordinasian pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg Ngalle
Takalar.

Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg Ngalle Takalar.
Nomor : Tahun 2015, tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Terintegrasi

Prosedur 1. Petugas melaksanakan koordinasi dengan berbagai praktisi kesehatan di


rumah sakit untuk pengintegrasian pelayanan
2. Petugas bertanggung jawab untuk menangani masalah yang muncul akibat
proses pemberian asuhan kepada pasien ataupun resiko lainnya
3. Menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan atas koordinasi dengan unit
lainnya
4. Melaporkan masalah yang ditemukan kepada pihak manajemen rumah sakit
apabila masalah tersebut tidak dapat diselesaikan di tingkat unit
5. Petugas bertanggung jawab terhadap pelayanan koordinasi dan integrasi
selama 24 jam

Unit Terkait Semua Unit Pelayanan

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI


CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Nama Pasien : Ruangan : No. RM :
Sex : L /
………………………………... Umur:……. Tahun ……………….. ………………
P
.
Hari / Tanggal / Tanda Tangan /
Profesi Catatan Perkembangan
Jam Nama Terang

7
8

Anda mungkin juga menyukai