Anda di halaman 1dari 15

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGURUS

YAYASAN SEJAHTERA PROGRESS


NOMOR :
T E N TAN G
ORGANISASI DAN TATAKERJA
ROYAL PROGRESS INTERNATIONAL HOSPITAL
KETUA BADAN PENGURUS YAYASAN SEJAHTERA PROGRESS
Menimbang

: bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja Royal Progress


International Hospital, dipandang perlu menyempurnakan organisasi
dan tatakerja Royal Progress International Hospital.

Mengingat

: 1. Undang undang Nomor 23 Tahun 1992.


2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045
Tahun 2007.
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Sejahtera
Progress.

Memperhatikan

: Hasil rapat tanggal .. tentang pembahasan organisasi Royal


Progress International Hospital.
M E M U T U S KAN

Menetapkan

: KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGURUS YAYASAN


SEJAHTERA PROGRESS TENTANG ORGANISASI DAN
TATAKERJA ROYAL PROGRESS INTERNATIONAL HOSPITAL

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Royal Progress International Hospital bertujuan :
a. Tercapainya pelayanan yang bermutu tinggi yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan.
b. Pelayanan kesehatan Royal Progress terus meningkat dan berkembang.
c. Tercapainya peningkatan produktifitas pelayanan Royal Progress.
d. Terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, memiliki
integritas, komitmen yang kuat terhadap organisasi melalui upaya pendidikan dan
pelatihan, serta upaya peningkatan kesejahteraan yang adil dan manusiawi.
(2) Yayasan Sejahtera Progress adalah sebuah badan hukum berbentuk yayasan yang
berkedudukan di Jakarta, sebagai pemilik Royal Progress International Hospital.
(3) Royal Progress International Hospital adalah Rumah Sakit Umum yang terletak di Jl.
Danau Sunter Utara, Sunter Paradise, Jakarta Utara.
B A B II
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Royal Progress International Hospital merupakan rumah sakit umum yang memberikan
pelayanan umum, spesialistik dan subspesialistik.
(2) Royal Progress International Hospital dipimpin oleh Dewan Direksi yang dipimpin
seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Divisi Sejahtera Progress.
Pasal 3
Royal Progress International Hospital mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan
paripurna yang dilandasi kompetensi dan etika profesi, serta berorientasi pada keselamatan
pasien, kepuasan pelanggan, dan pelayanan bermutu tinggi dengan standar internasional.

Pasal 4
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 3, Royal Progress International
Hospital mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pelayanan kesehatan umum, spesialistik dan subspesialistik ;
b. melaksanakan upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif ;
c. melaksanakan pelayanan rujukan ;
d. melaksanakan upaya peningkatan kompetensi melalui program pelatihan dan
pengembangan ;
e. melaksanakan upaya pengembangan pelayanan melalui pembentukan jejaring dengan
berbagai pihak di dalam maupun luar negeri ;
f. melaksanakan program mutu untuk secara terus menerus meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien agar setara dengan standar internasional ;
g. melaksanakan administrasi umum dan manajemen keuangan.
B A B II
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 5
Susunan organisasi Royal Progress International Hospital terdiri dari :
a. Direktur Manajemen Divisi Rumah Sakit atau disingkat menjadi Direktur Divisi ;
b. Direktur Manajemen Operasional Rumah Sakit atau Disingkat menjadi Direktur ;
c. Direktur Pelayanan ;
d. Direktur Umum dan Keuangan ;
e. Komite Medis dan Staf Medis ;

Pasal 6
Direktur bertanggung jawab kepada Direktur Divisi dan mempunyai tugas memimpin,
merumuskan kebijaksanaan pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 7
Direktur Pelayanan bertanggung jawab kepada Direktur dan mempunyai tugas mengelola
pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan pelayanan penunjang medis.
Pasal 8
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 7, Direktur Pelayanan mempunyai
fungsi :
a. membuat rencana dan menyelenggarakan penyusunan kebutuhan tenaga dan fasilitas
dalam ruang lingkup tugasnya ;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan Royal Progress International Hospital agar
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ;
c. menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian sumber daya dalam ruang lingkup
tugasnya.
Pasal 9
Direktur Pelayanan membawahkan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

Manajer Pelayanan Medik


Manajer Keperawatan
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Rawat Intensif
Instalasi Bedah
Instalasi Rehabilitasi Medik
Instalasi Laboratorium Klinik
Instalasi Radiologi
Instalasi Farmasi
Instalasi Gizi
Instalasi Rekam Medik

Pasal 10
Bila diperlukan Direktur Pelayanan dapat membentuk Asisten Direktur. Asisten Direktur
bertanggung jawab kepada Direktur Pelayanan dan mempunyai tugas memberi masukan
kepada Direktur Pelayanan sesuai dengan bidangnya.
Pasal 11
Manajer Pelayanan Medik bertanggung jawab kepada Direktur Pelayanan mempunyai
tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta menyiapkan
seluruh kebutuhan Instalasi Gawat Darurat, Rawat Intensif, Bedah, Rehabilitasi Medik,
Laboratorium Klinik, Radiologi, Farmasi, Gizi dan Rekam Medik.
Pasal 12
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 11, Manajer Pelayanan Medik
mempunyai fungsi :
a. membuat rencana dan melakukan koordinasi dan supervisi dalam operasional Instalasi
di dalam jajarannya ;
b. melakukan penyusunan kebutuhan sumber daya manusia, peralatan medis dan non
medis, serta perbekalan farmasi yang dibutuhkan ;
c. melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan ;
d. melakukan pemantauan dan evaluasi mutu pelayanan ;
e. melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan sumber daya manusia dalam
lingkup kerjanya ;
f. menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan pelayanan.
Pasal 13
Manajer Pelayanan Medis membawahkan :
a. Asisten Manajer Pelayanan Penunjang Medis ;
b. Asisten Manajer Pelayanan Keperawatan.
Pasal 14
(1) Asisten Manajer Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas menyiapkan data
kebutuhan sumber daya manusia, peralatan medik dan non medik, dan perbekalan
farmasi, serta melakukan penyiapan pemantauan dan pengendalian mutu pelayanan

dalam jajaran pelayanan penunjang medis, yang meliputi Rehabilitasi Medik,


Laboratorium Klinik, Radiologi, Farmasi, Gizi dan Rekam Medik.
(2) Asisten Manajer Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas menyiapkan data kebutuhan
sumber daya manusia, peralatan medik dan non medik, dan perbekalan farmasi, serta
melakukan penyiapan pemantauan dan pengendalian mutu pelayanan dalam jajaran
pelayanan medis, yang meliputi Instalasi Gawat Darurat, Rawat Intensif, dan Bedah.
Pasal 15
Manajer Keperawatan bertanggung jawab kepada Direktur Pelayanan mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta menyiapkan seluruh
kebutuhan Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap.
Pasal 16
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 15, Manajer Keperawatan mempunyai
fungsi :
a. melakukan perencanaan, koordinasi dan supervisi dalam operasional Instalasi di dalam
jajarannya ;
b. melakukan penyusunan kebutuhan sumber daya manusia, peralatan medis dan non
medis, serta perbekalan farmasi yang dibutuhkan ;
c. melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan ;
d. melakukan pemantauan dan evaluasi mutu pelayanan ;
e. melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan sumber daya manusia dalam
lingkup kerjanya ;
f. menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan pelayanan.
Pasal 17
Manajer Keperawatan membawahkan :
a. Asisten Manajer Sumber Daya Manusia
b. Asisten Manajer Fasilitas Pelayanan
Pasal 18
(1) Asisten Manajer Sumber Daya Manusia mempunyai tugas menyiapkan data kebutuhan
sumber daya manusia, serta melakukan penyiapan pemantauan dan pengendalian mutu
pelayanan dalam jajaran pelayanan yang meliputi Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap.

(2) Asisten Manajer Fasilitas Pelayanan mempunyai tugas menyiapkan data kebutuhan
fasilitas, peralatan medik dan non medik, dan perbekalan farmasi dalam jajaran
pelayanan yang meliputi Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap.
Pasal 19
Direktur Umum dan Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur mempunyai tugas
mengelola kegiatan urusan umum, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia dan
keuangan.
Pasal 20
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 19, Direktur Umum dan Keuangan
mempunyai fungsi :
a. membuat rencana dan menyelenggarakan penyusunan kebutuhan tenaga dan fasilitas
dalam ruang lingkup tugasnya;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan urusan umum dan keuangan Royal Progress
International Hospital agar mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;
c. menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian sumber daya dalam ruang lingkup
tugasnya.
Pasal 21
Direktur Umum dan Keuangan membawahkan :
a. Manajer Umum dan Pemasaran
b. Manajer SDM dan Pembelian
c. Manajer Keuangan dan Akuntansi
d. Instalasi Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia RS
Pasal 22
(1) Manajer Umum dan Pemasaran mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya
manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan
pemantauan dan pelaksanaan sanitasi rumah sakit, pemeliharaan sarana, pengamanan
rumah sakit, pemasaran dan pelayanan pelanggan
(2) Manajer SDM dan Pembelian mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya
manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan
pemantauan dan pelaksanaan dalam manajemen sumber daya manusia dan pembelian
kebutuhan rumah sakit.

(3) Manajer Keuangan dan Akuntansi mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber
daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan
pemantauan dan pelaksanaan keuangan dan akuntansi.
Pasal 23
Manajer Umum dan Pemasaran bertanggung jawab kepada Direktur Umum dan Keuangan
mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan dan dan melaksanakan supervisi
operasional, serta menyiapkan seluruh kebutuhan sanitasi rumah sakit, pemeliharaan sarana
pengamanan rumah sakit, pemasaran dan pelayanan pelanggan untuk menunjang pelayanan
Royal Progress International Hospital.
Pasal 24
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pada pasal 23, Manajer Umum dan
Pemasaran mempunyai fungsi :
a. melakukan koordinasi dalam perencanaan dan operasional sanitasi rumah sakit,
pemeliharaan sarana, pengamanan rumah sakit, pemasaran, dan pelayanan pelanggan;
b. melakukan penyusunan kebutuhan sumber daya manusia, peralatan dan bahan-bahan
yang dibutuhkan ;
c. melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan operasional sanitasi
rumah sakit, pemeliharaan sarana, pengamanan rumah sakit, pemasaran, dan pelayanan
pelanggan ;
d. melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan sumber daya manusia dalam
lingkup kerjanya ;
e. menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan operasional sanitasi rumah
sakit, pemeliharaan sarana, pengamanan rumah sakit, pemasaran, dan pelayanan
pelanggan.
Pasal 25
Manajer Umum dan Pemasaran membawahkan :
a. Kepala Seksi Umum
b. Kepala Seksi Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan
Pasal 26
(1) Kepala Seksi Umum mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia,
fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan
pelaksanaan sanitasi rumah sakit, pemeliharaan sarana, pengamanan rumah sakit.

(2) Kepala Seksi Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan mempunyai tugas menyiapkan
kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta
melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan pemasaran dan pelayanan
pelanggan.
Pasal 27
Kepala Seksi Umum membawahkan :
a. Kepala Unit Sanitasi Rumah Sakit
b. Kepala Unit Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
c. Kepala Satuan Pengamanan Rumah Sakit
Pasal 28
(1) Kepala Unit Sanitasi Rumah Sakit mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber
daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan
pemantauan dan pelaksanaan sanitasi rumah sakit.
(2) Kepala Unit Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit mempunyai tugas menyiapkan
kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta
melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan pemeliharaan sarana rumah sakit.
(3) Kepala Satuan Pengamanan Rumah Sakit menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia,
fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan dan pemantauan
pelaksanaan pengamanan rumah sakit.
Pasal 29
Kepala Seksi Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan membawahkan :
a. Penanggung Jawab Pemasaran Rumah Sakit
b. Penanggung Jawab Pelayanan Pelanggan
Pasal 30
(1) Penanggung Jawab Pemasaran Rumah Sakit mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan
sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan
penyiapan pemantauan dan pelaksanaan pemasaran rumah sakit.
(2) Penanggung Pelayanan Pelanggan mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber
daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan
pemantauan dan pelaksanaan pelayanan pelanggan di rumah sakit

Pasal 31
Manajer SDM dan Pembelian bertanggung jawab kepada Direktur Umum dan Keuangan
mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan dan dan melaksanakan supervisi
operasional, serta menyiapkan seluruh kebutuhan manajemen SDM, program pendidikan
dan pelatihan, serta pembelian untuk menunjang pelayanan Royal Progress International
Hospital.
Pasal 32
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pada pasal 31, Manajer SDM dan Pembelian
mempunyai fungsi :
f. melakukan koordinasi dalam perencanaan dan operasional manajemen SDM, program
pendidikan dan pelatihan, dan pembelian;
g. melakukan penyusunan kebutuhan sumber daya manusia, peralatan dan bahan-bahan
yang dibutuhkan ;
h. melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan operasional manajemen
SDM, program pendidikan dan pelatihan, dan pembelian ;
i. melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan sumber daya manusia dalam
lingkup kerjanya ;
j. menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan operasional manajemen
SDM, program pendidikan dan pelatihan, dan pembelian.
Pasal 33
Manajer SDM dan Pembelian membawahkan :
a. Kepala Seksi SDM
b. Kepala Seksi Pembelian
Pasal 34
(3) Kepala Seksi SDM mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia,
fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan
pelaksanaan manajemen SDM dan program pendidikan dan pelatihan SDM RS.
(4) Kepala Seksi Pembelian mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya
manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan
pemantauan dan pelaksanaan pembelian kebutuhan RS.

Pasal 35
Manajer Keuangan dan Akuntansi bertanggung jawab kepada Direktur Umum dan
Keuangan mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan dan dan melaksanakan supervisi
operasional, serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan keuangan dan akuntansi rumah
sakit untuk menunjang pelayanan Royal Progress International Hospital.
Pasal 36
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pada pasal 35, Manajer Keuangan dan
Akuntansi mempunyai fungsi :
a. melakukan koordinasi dalam perencanaan dan operasional keuangan dan akuntansi
rumah sakit ;
b. melakukan penyusunan kebutuhan sumber daya manusia, peralatan dan bahan-bahan
yang dibutuhkan ;
c. melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan keuangan dan akuntansi
rumah sakit ;
d. melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan sumber daya manusia dalam
lingkup kerjanya ;
e. menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan keuangan dan akuntansi
rumah sakit.
Pasal 37
Manajer Keuangan dan Akuntansi membawahkan :
a. Kepala Seksi Keuangan
b. Kepala Seksi Akuntansi
Pasal 38
(1) Kepala Seksi Keuangan mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya
manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan
pemantauan dan pelaksanaan administrasi keuangan rumah sakit.
(2) Kepala Seksi Akuntansi mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya
manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan
pemantauan dan pelaksanaan akuntansi rumah sakit.

B A B 1V
I N S TALAS I
Pasal 39
(1) Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala.
(2) Tugas Kepala Instalasi adalah menyiapkan fasilitas agar pelayanan dapat terlaksana
dengan baik sesuai standar yang ditetapkan.
(3) Kepala Instalasi diangkat oleh Direktur.
(4) Organisasi Instalasi ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
B AB

KOMITE MEDIS
Pasal 40
(1) Komite Medis adalah wadah Kelompok Staf Medis Royal Progress Internasional
Hospital.
(2) Komite Medis mempunyai tugas membantu Direktur dalam mengkoordinasikan
pelaksanaan pelayanan oleh Staf Medis, menyusun standar pelayanan dan memantau
pelaksanaannya melalui evaluasi mutu dan audit medik, serta melaksanakan ketentuan
sesuai yang tercantum dalam Medical Staf Bylaws.
(3) Komite Medis terdiri dari Kelompok Staf Medis dan Sub Komite.
(4) Komite Medis ditetapkan oleh Direktur bersama Direktur Divisi dan mempunyai masa
kerja 3 (tiga) tahun.
(5) Organisasi Komite Medis ditetapkan dengan Keputusan Direktur bersama Direktur
Divisi.
B AB

VI

STAF MEDIS
Pasal 41
(1) Kelompok Staf Medis terdiri dari Kelompok Staf Medis Umum dan Spesialis ;
(2) Kelompok Staf Medis Spesialis dapat dibagi dalam kelompok sesuai kebutuhan ;
(3) Staf medis mempunyai tugas melaksanakan upaya pelayanan kesehatan berupa upaya
pencegahan penyakit, diagnosa dan pengobatan, peningkatan dan pemulihan kesehatan
serta edukasi ;

(4) Selain tugas pada ayat (3) staf medis juga bertugas membantu rumah sakit dalam
program pemasaran dan pelatihan bagi staf rumah sakit ;
(5) Setiap Kelompok Staf Medis dikoordinasikan oleh seorang Ketua yang dipilih oleh
anggata staf medis dan disetujui Direktur bersama Direktur Divisi untuk masa 3 (tiga)
tahun ;
(6) Organisasi staf medis ditetapkan dengan keputusan Direktur.
B AB

VI

TENAGA KEPERAWATAN DAN TENAGA NON MEDIS


Pasal 42
(1) Tenaga keperawatan terdiri dari perawat dan bidan, yang bertugas pada Instalasi dalam
jabatan fungsional.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, tenaga keperawatan berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Instalasi terkait.
(3) Penempatan tenaga keperawatan dilaksanakan oleh Direktur Pelayanan atas
pertimbangan dan usulan Manajer terkait.
Pasal 43
(1) Tenaga non medis adalah tenaga yang bertugas tidak berkaitan langsung dengan bidang
medis.
(2) Tenaga non medis yang bekerja di Instalasi berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Instalasi terkait.
(3) Pengaturan dan penempatan tenaga non medis dilaksanakan oleh Direktur Umum dan
Keuangan atas pertimbangan dan usulan Manajer terkait.
B AB

VII

TATA KERJA
Pasal 44
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan kerja wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar
satuan kerja.

Pasal 45
Setiap pimpinan satuan kerja wajib membina dan melaksanakan bimbingan dan
pengawasan terhadap bawahan masing-masing.
Pasal 46
Setiap pimpinan satuan kerja wajib mengikuti dan mematuhi arahan dan keputusan yang
dibuat atasannya, dan menyampaikan laporan sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 47
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan kerja wajib menyusun rencana kerja
dan membuat evaluasi berkala melalui forum rapat.
B AB

VIII

PENUTUP
Pasal 48
Perubahan atas susunan organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan ini harus melalui
Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Royal Progress.
Pasal 49
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI

: JAKAR TA

PADA TANGGAL

: ............... 2007

Ketua Badan Pengurus


Yayasan Sejahtera Progress

Malcolm Alda Sumantri

Anda mungkin juga menyukai