Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KOTA PAREPARE

RUMAH SAKIT dr.HASRI AINUN HABIBIE


Jalan Latasakka, Tonrangeng 1 No 46 C Telp. (0421) 2917272, Kode Pos: 91133
Emai : rsainunhabibieparepare@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT dr.HASRI AINUN HABIBIE
KOTA PAREPARE
NOMOR: TAHUN 2022

T E N T A N G

KEBIJAKAN
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN(PMKP)
BERFOKUS PADA MAJEMEN INFORMASI
DIREKTUR RS dr.HASRI AINUN HABIBIE

Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit dr.Hasri Ainun Habibie, maka diperlukan Pemenuhan
Standar Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien;
b. bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit dr.Hasri Ainun
Habibie dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien sesuai standar
dan mematuhi peraturan perundangan undang an yang
berlaku;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie;

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang-Undang Republik Indonesia No 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;

4. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009


tentang Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 47 tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan;

1
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 269 tahun 2008 tentang
Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan No 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
8. Peraturan Menteri Kesehatan No 80 tahun 2020 tentang
Komite Mutu Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan No 3 tahun 2022 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
10. Keputusan Wali Kota Parepare Nomor 32 Tahun 2022
tentang Penetapan Badan Layanan Umum Daerah pada Unit
Pelaksana Teknis Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie Kota
Parepare;
11. SK Direktur Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie Nomor 8
Tahun 2021 tentang Penetapan Jenis Pelayanan Lingkup
Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie Kota Parepare.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT dr.HASRI


AINUN HABIBIE TENTANG KEBIJAKAN
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP) PADA MANAJEMEN INFORMASI DI RUMAH
SAKIT DR.HASRI AINUN HABIBIE.

Kedua : Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan


Pasien di Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
berfokus pada Manajemen Informasi Rumah Sakit
dr.Hasri Ainun Habibie dilaksanakan secara
menyeluruh di Rumah Sakit dr.Hasri Ainun
Habibie.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,
dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

2
Ditetapkan di Parepare
Pada tanggal: 02 Juni 2022

Plt Direktur
Rumah Sakit dr.Hasri Ainun
Habibie

dr. Mahyuddin, Sp.B, Finach, Fics


NIP. 19780310 200604 1 015

Lampiran :
Keputusan Direktur Rumah Rumah
Sakit dr.Hasri Ainun Habibie
Nomor :
Tanggal : 02 Juni 2022

KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


(PMKP) BERFOKUS PADA MANAJEMEN INFORMASI
RUMAH SAKIT DR.HASRI AINUN HABIBIE

1. Direktur Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie menetapkan


proses manajemen informasi untuk memenuhi kebutuhan

3
informasi internal maupun eksternal Rumah Sakit dr.Hasri
Ainun Habibie
2. Seluruh komponen dalam rumah sakit termasuk pimpinan
rumah sakit, PPA,Kepala unit klinis/non klinis dan staf dilatih
mengenai prinsip manajemen dan penggunaan informasi.
2.1. Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie menjaga
kerahasiaan, keamanan, privasi, integritas danta dan
informasi melalui proses yang melindungi data dan
informasi melalui proses untuk mengelola dan
mengontrol akses.
2.2. Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie menjaga
kerahasiaan, keamanan, privasi, integritas data dan
informasi melalui proses yang melindungi data dan
informasi dari kehilangan, pencurian, kerusakan, dan
penghancuran.
Ditetapkan di Parepare
Pada tanggal: 02 Juni 2022

Plt Direktur
Rumah Sakit dr.Hasri Ainun
Habibie

dr. Mahyuddin, Sp.B, Finach, Fics


NIP. 19780310 200604 1 015

4
PEDOMAN
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
BERFOKUS PADA MANAJEMEN INFORMASI
DI RUMAH SAKIT dr.HASRI AINUN HABIBIE KOTA PAREPARE

BAB I

DEFINISI

A. Pendahuluan
Rumah sakit memiliki, mengelola, dan menggunakan
informasi untuk meningkatkan luaran (outcome) bagi pasien,
kinerja staf dan kinerja rumah sakit secara umum. Dalam
melakukan proses manajemen informasi, rumah sakit
menggunakan metode pengembangan yang sesuai dengan
sumber daya rumah sakit, dengan memperhatikan
perkembangan teknologi informasi.
Sebagaimana amanah Undang-Undang Nomor 44 Tahun
2009 bahwa rumah sakit wajib memberikan pelayanan yang
bermutu dan yang berfokus pada keselamatan pasien. Dalam
upaya meningkatkan mutu pelayanan yang berfokus kepada
keselamatan pasien di Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie,
dalam pemberian pelaynan kepada pasien, teknologi informasi
kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas
efisiensi dan keamanan dalam proses komunikasi dan
informasi. Standar Manajemen Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan berfokus pada Manajemen Informasi ini mengacu
dari Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit dr.Hasri Ainun
Habibie Nomor...... tentang Pemberlakuan pedoman
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

5
Pedoman ini diharapkan dipahami dan dilaksanakan oleh
seluruh staf di Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie.

B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


 Tujuan Umum :
Sebagai Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien berfokus pada Manajemen Informasi di Rumah Sakit
dr.Hasri Ainun Habibie.
 Tujuan Khusus :
a. Terwujudnya Implementasi Pedoman Manajemen
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan berfokus pada
Manajemen Informasi dalam pemenuhan pelayanan
sesuai dengan kebutuhan pasien di Rumah Sakit
dr.Hasri Ainun Habibie.
b. Terlaksananya pengelolaan informasi yang diperoleh
selama perawatan pasien dengan aman dan efektif.
c. Mencegah terjadinya tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan di Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie.

C. Sasaran
Seluruh Unit kerja dan Staf di Rumah Sakit dr.Hasri Ainun
Habibie dalam melaksanakan pelayanan rekam medis dan
informasi Kesehatan sesuai dengan Pedoman Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien berfokus pada manajemen
Informasi.

6
BAB II
RUANG LINGKUP

Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien berfokus


pada Manajemen Informasi Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie
terdiri dari :
1. Penetapan proses Manajemen Informasi
 Perencanaan berdasarkan prioritas kebutuhan informasi
dari sumber-sumber strategi manajemen informasi
rumah sakit.
 Penerapan proses pengelolaan informasi untuk
memenuhi kebutuhan PPA, pimpinan rumah sakit,
kepala departemen/unit layanan dan badan/individu
dari luar rumah sakit.
 Pemantauan dan evaluasi secara berkala sesuai
kebutuhan rumah sakit.
 Melakukan perbaikan berdasarkan hasil pemantauan
dan evaluasi berkala.
 Menyediakan data dan informasi pendukung terkini
terkait asuhan pasien bagi rumah sakit yang
menyelenggarakan program penelitian.

2. Pelatihan Manajemen Informasi yang berfokus kepada :


 Penggunaan sistem informasi, seperti sistem rekam medis
elektronik, untuk melaksanakan tanggungjawab
pekerjaan mereka secara efektif dan menyelenggarakan
perawatan secara efisien dan aman;

7
 Pemahaman terhadap kebijakan dan prosedur untuk
memastikan keamanan dan kerahasiaan data dan
informasi;
 Pemahaman dan penerapan strategi untuk pengelolaan
data, informasi, dan dokumentasi dan terencana;
 Penggunaan data dan informasi untuk membantu
pengambilan keputusan;
 Komunikasi yang mendukung partisipasi pasien dan
keluarga dalam proses perawatan; dan
 Pemantauan dan evaluasi untuk mengkaji dan
meningkatkan proses kerja serta perawatan.
3. Pemberian otoritas yang efektif, dalam upaya menjaga
kerahasiaan, keamanan, integritas data dan informasi
pasien yang bersifat sensitive.
4. Langkah strategi keamanan data dan informasi pasien,
berupa :
 Memastikan perangkat lunak keamanan dan
pembaharuan sistem sudah menggunakan versi terkini
dan terbaru
 Melakukan enkripsi data, terutama untuk data yang
disimpan dalam bentuk digital
 Melindungi data dan informasi melalui strategi cadangan
(back up) seperti penyimpanan diluar lokasi dan/atau
layanan pencadangan cloud
 Menyimpan dokumen fisik rekam medis di lokasi yang
tidak terkena panas serta aman dari air dan api
 Menyimpan dokumen rekam medis aktif di area yang
hanya dapat diakses oleh staf yang berwenang

8
 Memastikan bahwa ruang server dan ruang untuk
penyimpanan dokumen fisik rekam medis lainnya aman
dan hanya dapat diakses oleh staf yang berwenang
 Memastikan bahwa ruang server dan ruang untuk
penyimpanan rekam medis fisik melalui suhu, dan
tingkat kelembaban yang tepat.

9
BAB III
TATA LAKSANA

1. Direktur Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie menetapkan


proses manajemen informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi internal maupun eksternal Rumah Sakit dr.Hasri
Ainun Habibie.
Informasi yang diperoleh selama masa perawatan pasien
harus dapat dikelola dengan aman dan efektif oleh ruamh
sakit. Kemampuan memperoleh dan menyediakan informasi
tersebut memerlukan perencanaan yang efektif.
Perencanaan ini melibatkan masukan dari berbagai sumber
yang membutuhkan data dan informasi, termasuk :
a) Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang meberikan
pelayanan kepada pasien.
b) Pimpinan rumah sakit dr.Hasri Ainun Habibie dan para
kelapa departemen/unit pelayanan.
c) Staf, unit pelayanan, dan badan/individu di luar rumah
sakit yang membutuhkan atau memerlukan data atau
informasi tentang operasional proses perawatan rumah
sakit.
Dalam menyusun perencanaan, ditentukan prioritas
kebutuhan informasi dari sumber-sumber strategi
manajemen informasi rumah sakit sesuai dengan ukuran
rumah sakit, kompleksitas pelayanan, ketersediaan staf
terlatih, dan sumber daya manusia serta teknikal lainnya.
Perencanaan yang komprehensif meliputi seluruh unit kerja
dan pelayanan yang ada di rumah sakit.

10
Rumah sakit dr.hasri Ainun habibie melakukan pemantauan
dan evaluasi secara berkala sesuai ketentuan rumah sakit
terhadap perencanaan tersebut. Selanjutnya, rumah sakit
melakukan upaya perbaikan berdasarkan hasil pemantauan
dan evaluasi berkala yang telah dilakukan.
Apabila rumah sakit menyelenggarakan program penelitian
dan atau pendidikan kesehatan maka pengelolaan terdapat
data dan informasi yang mendukung asuhan pasien,
pendidikan, serta riset yang telah tersedia tepat waktu dari
sumber terkini.
Untuk pemenuhan standar Peningkatan Mutu dan
Keselamatan pasien tersebut di atas maka Rumah Sakit
dr.Hasri Ainun Habibie menyiapkan:
a. Menetapkan regulasi pengelolaan informasi untuk
memenuhi kebutuhan informasi :
1) Mengidentifikasi kebutuhan informasi dan teknologi
informasi;
2) Mengembangkan system informasi manajemen;
3) Menetapkan jenis informasi dan cara memperoleh
data yang diperlukan;
4) Menganalisis data dan mengubahnya menjadi
informasi;
5) Memaparkan dan melaporkan data serta informasi
kepada public;
6) Melindungi kerahasiaan, keamanan, dan integritas
data dan informasi;
7) Mengintegrasikan dan menggunakan informasi untuk
meningkatkan kinerja.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya panduan
proses manajemen informasi.

11
b. Ada bukti Rumah sakit dr.hasri Ainun habibie telah
menerapkan proses pengelolaan informasi untuk
memenuhi kebutuhan PPA, pimpinan rumah sakit,
kepala departemen/unit pelayanan dan badan/individu
dari luar rumah sakit. Hal tersebut dibuktikan dengan
penerapan proses pengelolaan informasi melalui
dokumen rekam medis pasien.
c. Proses yang diterapkan sesuai dengan ukuran rumah
sakit, kompleksitasi pelayanan, ketersediaan staf
terlatih, sumber daya teknis, dan sumber daya lainnya.
Hal tersebut dibuktikan dengan dokumen rekam
medis yang dimiliki telah memenuhi kebutuhan
pemenuhan informasi internal maupun eksternal,
serta memiliki staf yang telah terlatih dalam
melakukan pengelolaan data informasi.
d. Rumah sakit dr.hasri Ainun habibie melakukan
pemantauan dan evaluasi secara berkala sesuai
ketentuan rumah sakit serta upaya perbaikan terhadap
pemenuhan informasi internal dan eksternal dalam
mendukung asuhan, pelayanan, dan mutu serta
keselamatan pasien. Hal tersebut dibuktikan dengan
dokumen hasil monitoring dan evaluasi secara
berkala serta upaya tindak lanjut dari hasil Monev.
e. Apabila terdapat program penelitian dan atau pendidikan
kesehatan di rumah sakit, terdapat bukti bahwa data
dan informasi yang mendukung asuhan pasien,
pendidikan, serta riset telah tersedia tepat waktu dari
sumber data terkini. Hal tersebut dibuktikan dengan
data dan informasi dapat diakses tepat waktu dari
sumber terkini demi kebutuhan Pendidikan dan riset.

12
2. Seluruh komponen dalam rumah sakit termasuk pimpinan
rumah sakit, PPA, Kepala unit klinis/non klinis dan staf
dilatih mengenai prinsip manajemen dan penggunaan
informasi.
Seluruh komponen dalam rumah sakit termasuk pimpinan
rumah sakit, PPA, kepala unit klinis/non klinis dan staf
akan mengumpulkan dan menganalisis, serta menggunakan
data dan informasi. Dengan demikian, mereka harus dilatih
tentang prinsip pengelolaan dan penggunaan informasi agar
dapat berpartisipasi secara efektif.
Pelatihan tersebut berfokus pada :
a) Penggunakan sistem informasi, seperti sistem rekam
medis elektronik, untuk melaksanakan tanggungjawab
pekerjaan mereka secara efektif dan menyelenggarakan
perawatan secara efisien dan aman;
b) Pemahaman terhadap kebijakan dan prosedur untuk
memastikan keamanan dan kerahasiaan data dan
informasi;
c) Pemahaman dan penerapan strategi untuk pengelolaan
data, informasi, dan dokumentasi dan terencana;
d) Penggunaan data dan informasi untuk membantu
pengambilan keputusan;
e) Komunikasi yang mendukung partisipasi pasien dan
keluarga dalam proses perawatan; dan
f) Pemantauan dan evaluasi untuk mengkaji dan
meningkatkan proses kerja serta perawatan.
Untuk pemenuhan standar (MRMIK 2) tersebut di atas maka
Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie menyiapkan:

13
a. Terdapat bukti PPA, pimpinan rumah sakit, kepala
departemen, unit layanan dan staf telah dilatih tentang
prinsip pengelolaan dan penggunaan system informasi
sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya jadwal pelatihan
pengelolaan dan penggunaan system informasi serta
bukti pelaksanaannya.
b. Terdapat bukti bahwa data dan informasi klinis serta
non klinis diintegrasikan sesuai kebutuhan dan dan
digunakan dalam mendukung proses pengambilan
keputusan. Hal tersebut dibuktikan dengan asessmen
pasien pada dokumen rekam medis pasien.
2.1 Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie menjaga
kerahasiaan, keamanan, privasi, integritas data dan
informasi melalui proses yang melindungi data dan
informasi melalui proses untuk mengelola dan
mengontrol akses.
Rumah sakit menjaga kerahasiaan, keamanan, privasi,
integritas data dan informasi pasien yang bersifat
sensitif. Keseimbangan antara keterbukaan dan
kerahasiaan data harus diperhatikan. Tanpa
memandang apakah rumah sakit menggunakan sistem
informasi menggunakan kertas dan/atau eklektronik,
rumah sakit harus menerapkan langkah-langkah untuk
mengamankan dan melindungi data dan informasi yang
dimiliki.
Data dan informasi meliputi rekam medis pasien, data
dari peralatan dan perangkat medis, data penelitian, data
mutu, data tagihan, data sumber daya manusia, data
operasional dan keuangan serta sumber lainnya,

14
sebagaimana berlaku untuk rumah sakit. Langkah-
langkah keamanan mencakup proses untuk mengelola
dan mengontrol akses. Sebagai contoh, untuk
kerahasiaan dan keamanan rekam medis pasien, rumah
sakit menetukan siapa yang berwenang untuk
mengakses rekam medis dan tingkat akses individu yang
berwenang terhadap rekam medis tersebut. Jika
menggunakan sistem informasi elektronik, rumah sakit
mengimplementasikan proses untuk memberikan
otoritas kepada pengguna yang berwenang sesuai dengan
tingkat akses mereka.
Bergantung pada tingkat aksesnya, pengguna yang
berwenang dapat memasukkan data, memodifikasi, dan
menghapus informasi, atau hanya memiliki akses untuk
hanya membaca atau akses terbatas ke beberapa
sistem/modul. Tingkat akses untuk sistem rekam medis
elektronik dapat mengidentifikasi siapa yang dapat
mengakses dan membuat entry dalam rekam medis,
memasukkan instruksi untuk pasien, dan sebagainya.
Rumah sakit juga menentukan tingkat akses utnuk data
lainnya seperti data peningkatan muti, data laporan
keuangan, dan data kinerja rumah sakit. Setiap staf
memiliki tingkat akses dan kewenangan yang berbeda
atas data dan informasi sesuai kebutuhan, peran dan
tanggung jawab staf tersebut.
Prioritas pemberian otoritas yang efektif harus
mendefinisikan :
a) Siapa yang memiliki akses terhadap data dan
informasi, termasuk rekam medis pasien;

15
b) Informasi mana yang dapat diakses oleh staf yang
berwenang;
c) Proses untuk memberikan hak akses kepada staf
yang berwenang;
d) Kewajiban staf untuk menjaga kerahasiaan dan
keamanan informasi;
e) Proses untuk menjaga integritas data (keakuratan,
konsistensi, dan kelengkapannya); dan
f) Proses yang dilakukan apabila terjadi pelanggaran
terhadap kerahasiaan, keamanan, ataupun integritas
data.
Untuk rumah sakit dengan sistem informasi elektronik,
pemantauan terhadap data dan informasi pasien melalui
audit keamanan terhadap penggunaan akses dapat
membantu melindungi kerahasiaan dan keamanan.
Rumah sakit menerapkan proses secara proaktif
memantau catatan penggunaan akses. Pemantauan
keamanan dilakukan secra rutin sesuai ketentuan
ruamh sakit utnuk mengidentifikasi kerentanan sistem
dan pelanggaran terhadap kebijakan kerahasiaan dan
keamanan.
Misalnya, sebagai bagian proses ini, ruamh sakit dapat
mengidentifikasi pengguna sistem yang telah mengubah,
mengedit, atau menghapus informasi dan melacak
perubahan yang dibuat pada rekam medis elektronik.
Hasil proses pemantauan tersebut dapat digunakan
untuk melakukan validasi apakan penggunaan akses
dan otoritasasi telah diterapkan dengan tepat.
Pemantauan keamanan juga efektif dalam
mengidentifikasi kerentanan dalam keamanan, seperti

16
adanya akses pengguna yang perlu diperbaharui atau
dihapus karena perubahan atau pergantian staf.
Saat penggunaan rekam medis elektronik, langkah-
langkah keamanan tambahan untuk masuk/login ke
dalam sistem harus diterapkan. Sebagai contoh, rumah
sakit memiliki proses untuk memastikan bahwa staf
mengakses sistem (login) menggunakan kredensial unik
yang diberikan hanya untuk mereka dan kredensial
tersebut tidak dipakai bersama orang lain. Selain proses
untuk mengelola dan mengendalikan akses, rumah sakit
memastikan bahwa seluruh data dan informasi rekam
medis berbentuk cetak atau elektronik dilindungi dari
kehilangan, pencurian, gangguan, kerusakan, dan
penghancuran yang tidak diinginkan.
Penting bagi rumah sakit untuk menjaga dan memantau
keamanan data dan informasi, baik yang disimpan
dalam bentuk cetak maupun elektronik terhadap
kehilangan, pencurian dan akses orang yang tidak
berwenang. Rumah sakit menerapkan praktik terbaik
untuk keamanan data dan memastikan penyimpanan
catatan, data, dan informasi medis yang aman dan
terjamin.
Contoh langkah-langkah dan strategi keamanan
termasuk, tetapi tidak terbatas pada, sebagai berikut :
a) Memastikan perangkat lunak keamanan dan
pembaharuan sistem sudah menggunakan versi
terkini dan terbaru
b) Melakukan enkripsi data, terutama untuk data yang
disimpan dalam bentuk digital

17
c) Melindungi data dan informasi melalui strategi
cadangan (back up) seperti penyimpanan diluar lokasi
dan/atau layanan pencadangan cloud
d) Menyimpan dokumen fisik rekam medis di lokasi
yang tidak terkena panas serta aman dari air dan api
e) Menyimpan dokumen rekam medis aktif di area yang
hanya dapat diakses oleh staf yang berwenang
f) Memastikan bahwa ruang server dan ruang untuk
penyimpanan dokumen fisik rekam medis lainnya
aman dan hanya dapat diakses oleh staf yang
berwenang
g) Memastikan bahwa ruang server dan ruang untuk
penyimpanan rekam medis fisik melalui suhu, dan
tingkat kelembaban yang tepat.
Untuk pemenuhan standar (MRMIK 2.1) tersebut di atas
maka Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie menyiapkan:
a. Rumah sakit dr.Hasri Ainun Habibie menerapkan
proses untuk memastikan kerahasiaan, keamanan,
dan integritas data dan informasi sesuai dengan
perundang-undangan. Hal tersebut dibuktikan
dengan SPO manajemen informasi untuk
kerahasiaan, keamanan dan integritas data dan
informasi.
b. Rumah sakit dr.Hasri Ainun Habibie menerapkan
proses pemberian akses kepada staf yang berwenang
untuk mengakses data dan informasi, termasuk entry
ke dalam rekam medis pasien. Hal tersebut
dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK) direktur
ditetapkannya staf yang memiliki akses untuk

18
mengelola data dan informasi dalam rekam medis
pasien.
c. Rumah sakit dr.Hasri Ainun Habibie memantau
kepatuhan terhadap proses ini dan mengambil
Tindakan Ketika terjadi pelanggaran terhadap
kerahasiaan, keamanan, atau integritas data. Hal
tersebut dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK)
direktur ditetapkannya sanksi jika terjadi
pelanggaran kerahasiaan, keamanan, atau
integritas data.
2.2 Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie menjaga
kerahasiaan, keamanan, privasi, integritas data dan
informasi melalui proses yang melindungi data dan
informasi dari kehilangan, pencurian, kerusakan, dan
penghancuran.
Untuk pemenuhan standar (MRMIK 2.2) tersebut di atas
maka Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie menyiapkan:
a. Data dan informasi yang disimpan terlindung dari
kehilangan, pencurian, kerusakan, dan
penghancuran. Hal tersebut dibuktikan dengan SPO
penyimpan dokumen rekam medis manual dan SPO
penyimpan dokumen rekam medis elektronik.
b. Rumah sakit dr.Hasri Ainun Habibie menerapkan
pemantauan dan evaluasi terhadap keamanan data
dan informasi. Hal tersebut dibuktikan dengan SPO
Monitoring dan evaluasi keamanan data dan
informasi.
c. Terdapat bukti Rumah sakit dr.Hasri Ainun Habibie
telah melakukan Tindakan perbaikan untuk
meningkatkan keamanan data dan informasi. Hal

19
tersebut dibuktikan dengan dokumen hasil tindak
lanjut Monitoring dan evaluasi keamanan data dan
informasi.

20
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Kebijakan/SK Direktur Rumah Sakit dr.Hasri Ainun


Habibie Kota Parepare Nomor....... tentang Pemberlakuan
Pedoman Pelayanan Rumah Sakit dr.Hasri Ainun Habibie
Kota Parepare Tahun 2022.
2. Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Berfokus Pada Manajemen Informasi
3. Panduan proses manajemen informasi.
4. Dokumen hasil monitoring dan evaluasi secara berkala
serta upaya tindak lanjut dari hasil Monitoring dan
Evaluasi (Monev).
5. Dokumen jadwal pelatihan pengelolaan dan penggunaan
system informasi serta bukti pelaksanaannya.
6. Dokumen rekam medis
7. SPO manajemen informasi untuk kerahasiaan, keamanan
dan integritas data dan informasi.
8. Surat Keputusan (SK) direktur ditetapkannya staf yang
memiliki akses untuk mengelola data dan informasi
dalam rekam medis pasien.
9. Surat Keputusan (SK) direktur ditetapkannya sanksi jika
terjadi pelanggaran kerahasiaan, keamanan, atau
integritas data.
10. SPO penyimpan dokumen rekam medis manual
11. SPO penyimpan dokumen rekam medis elektronik.
12. SPO Monitoring dan evaluasi keamanan data dan
informasi.

21
13. dokumen hasil tindak lanjut Monitoring dan evaluasi
keamanan data dan informasi.
14. UMAN Pelaksanaan Pelatihan dan Sosialisasi-sosialisasi.
15. Sertifikat-sertifikat pelatihan

22

Anda mungkin juga menyukai