Anda di halaman 1dari 8

Tugas 1.

Seminar Akuntansi Sektor Publik

1. Pengaruh Perencanaan Anggaran dan Kualitas Sumber Daya Manusia


Terhadap Penyerapan Anggaran di Satuan Perangkat Kerja Kabupaten Aceh
Utara oleh Monik Zarinah, Dr. Darwanis, SE, M.Si, Ak, CA, Dr. Syukriy
Abdullah, SE, M.Si, Ak - Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala- ISSN 2302-0164

2. Pada akhir tahun, serapan anggaran Kabupaten Aceh Utara juga relatif rendah.
Untuk tahun 2012-2014 masing-masing hanya mencapai 84,04%, 93,33%, dan
91,64%. Rendahnya penyerapan anggaran menimbulkan risiko ekonomi makro dan
tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi.

3. hasil penelitian terdahulunya


Judul Analisis Data Hasil Penelitian
Arif, E. & A. Halim. Analisis data akan Faktor kapasitas sumber daya
(2013). Identifikasi Faktor- dilakukan dengan manusia, faktor regulasi, faktor
Faktor Penyebab model dari Miles dan tender/lelang dan faktor lambatnya
Minimnya Penyerapan Huberman pengesahan APBD tahun 2011 masih
Anggaran Pendapatan dan merupakan faktor-faktor yang paling
Belanja Daerah (APBD) mendominasi terjadinya minimnya
Kabupaten/Kota di penyerapan APBD tahun 2011
Provinsi Riau Tahun 2011.
Simposium Nasional
Akuntansi XVI Manado,
25-28.
Pengaruh Perncanaan, Analisis data bersifat Perencanaan, Kapasitas Sumber
Kapasitas Sumber Daya kuantitatif/statistic Daya Manusia, Dan Komitmen
Manusia Dan Komitmen dan analisis regresi Organisasi secara bersama sama
Organisasi Terhadap berganda. berpengaruh terhadap Penyerapan
Penyerapan anggaran Anggaran Komitmen Organisasi
Belanja Pada Pemerintaha terhadap Penyerapan Anggaran Belanja
Kabupaten Kepulauan
Talaud

(Alumbida,2014)
sumber daya manusia merupakan
Faktor-faktor yang Herriyanto, H. faktor yang berpengaruh terhadap
mempengaruhi (2012) keterlambatan penyerapan anggaran.
Keterlambatan Penyerapan
Anggaran Belanja pada
Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga di
Wilayah Jakarta

4. Inti kajian pustakanya dan referensi

Judul Nama Tahun dan Hasil Tulisan


halaman
Absorptive Capacity Ministry of (2011) Perencanaan anggaran yang
Constraints: The Finance, buruk adalah hambatan yang
Causes and Planning and signifikan, yang mencegah
Implications for Economic peningkatan penyerapan
Budget Development of anggaran.
Execution Uganda

Analisis Penelusuran Maulana (2011) kualitas sumber daya manusia


Anggaran APBD dalam hal ini pegawai negeri sipil
Provinsi Banten di sebagai aparat pengelolan
Sektor Pembangunan keuangan juga menjadi faktor
Sumber Daya yang mempengaruhi
Manusia. keterlambatan penyerapan
anggaran
Pengaruh Keragaman Noviwijaya & (2013) ) penyerapan anggaran satuan kerja
Gender dan Usia Rohman Diponegoro adalah “proporsi anggaran satuan
Pejabat Journal of kerja yang telah dicairkan atau
Perbendaharaan Accounting.Vol. 2 direalisasikan dalam satu tahun
Terhadap Penyerapan (3): 1-10. anggaran”.
Anggaran Satuan
Kerja (Studi Empiris
pada Satuan Kerja
Lingkup Pembayaran
KPPN Semarang I
Menyoal Penyerapan BPKP (2012) Proses perencanaan anggaran
Anggaran Mencari merupakan salah satu langkah
Solusi bagi Serapan penting dalam pengelolaan
yang Tersumbat. anggaran. Sejak dua belas bulan
sebelum tahun anggaran dimulai,
proses perencanaan anggaran
sudah mulai berjalan
Perencanaan dan Direktorat (2013:127) perencanaan sebagai acuan bagi
Penganggaran Jenderal penganggaran pada dasarnya
Daerah Kursus Perimbangan adalah proses untuk menyusun
Keuangan Daerah. Keuangan rencana pendapatan, belanja, dan
pembiayaan untuk suatu jangka
waktu tertentu.

Identifikasi Faktor- Arif & Halim (2013) Aspek perencanaan yang tidak
Faktor Penyebab matang dalam penentuan
Minimnya anggaran yang akan disajikan
Penyerapan akan berdampak pada tidak akan
Anggaran berjalannya program kerja dengan
Pendapatan dan baik, hal ini dikarenakan tidak
Belanja Daerah selarasnya antara perencanaan
(APBD) anggaran dan program kerja yang
Kabupaten/Kota di akan dilaksanakan sehingga
Provinsi Riau Tahun menjadi salah satu faktor
2011. penyebab minimnya penyerapan
anggaran (Arif & Halim, 2013).
Why Does Nobody Hovart (2005) No. 258. Persiapan dokumen perencanaan
Care about The Vienna anggaran bukanlah proses yang
Absorption? WIFOWorking mudah. Dibutuhkan
Paper. dokumenpembangunan
nasionalstrategis yang
menyeluruhyang digunakan
sebagai dasar untuk menyusun
perencanaan anggaran
Reversing The Trend Glenngard & (2007) Health mengidentifikasi permasalahan
of Weak Policy Maina Research and terkait dengan kemampuan untuk
Implementation in System, 5, 3. menghabiskan anggaran yang
The Kenyan Health BioMed Central. tersedia disebabkan oleh
Sector? A Study of terpecahnya proses perencanaan
Budget Allocation dan alokasi keuangan karena
and Spending of lemahnya kapasitas perencanaan
Health Resources di semua tingkatan dalam sistem.
Versus Set Priorities. Pendekatan
Why Does Nobody Hovart (2005) No. 258. Sumber
Care about The Vienna DayaManusiaberhubungan
Absorption?. WIFOWorking dengankemampuan terhadap
Paper. detailtugas dan tanggung
jawabpada tingkat: (1)
mempersiapkan deskripsi
pekerjaan; (2) jumlah
dankualifikasi staf; dan (3)
terpenuhinya
kebutuhanperekrutan.
Undang-Undang (Undang-undang (1999) Kelancaran penyelenggaraan
Nomor 43 Tahun No. 43 Tahun tugas pemerintahan dan
1999 Tentang 1999). pembangunan nasional sangat
Perubahan atas tergantung pada kesempurnaan
Undang-Undang aparatur negara khususnya
Nomor 8 Tahun 1974 pegawai negeri.
Tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian.
An Analytical Model of Caloghirou et al, (2007) Paper to be bahwa staf berpendidikan tinggi
Absorptive Capacity 2004 & Vinding, presented at The dan secara teknis yang berkualitas
2000 dalam Druid Summer lebih mudah menerima
Vega, 2007 Conference on pembauran dan
Appropriability, mampumentransformasi
Proximity, Routines pengetahuan eksternal yang
and Innovation. tersedia
Copenhagen:
Denmark

5. kerangka pemikiran dan hipotesis

Kualitas
Sumber Daya
Manusia(x1)

Perencanaan
Anggaran(x2)
Koefisien regresi (β) masing-masing variabel independen tidak sama dengan nol (β 1
= 0,189) dan (β 2 = 0,220). Ketentuannya yaitu jika paling sedikit ada β i (i = 1, 2) ≠
0, maka X1 dan X2 berpengaruh secara bersama-sama terhadap Y. Artinya hipotesis
pertama diterima, yaitu perencanaan anggaran dan kualitas sumber daya manusia
secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat penyerapan anggaran.

H0: Kualitas Sumber Daya Manusia dan Perencanaan Anggaran Tidak Berpengaruh
pada Penyerapan Anggaran.
H1: Kualitas Sumber Daya Manusia dan Perencanaan Anggaran Berpengaruh pada
Penyerapan Anggaran .

6. metode penelitian

Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing), dengan unit analisis
organsiasi yaitu seluruh SKPD yang terdapat di Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini
merupakan studi lapangan (field study)dengan horison waktu one shot study.

Populasi dalam penelitian ini adalah tingkat organisasional yaitu seluruh SKPD di
lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara.Penelitian ini menggunakan metode
sensus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi
penelitian atau objek penelitian. Data sekunder berupa Laporan Realisasi Fisik dan
Keuangan, buku, jurnal, artikel, penelitian terdahulu dan peraturan-peraturan yang
khususnya berhubungan dengan penelitian. Analisis data pada penelitian ini menggunakan
SPSS (Statistical Package for SocialScience). Metode analisis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda (mutiple regression analysis).
Persamaan regresi linier berganda yang digunakan untuk meneliti pengaruh X1,dan X2
terhadap Y adalahsebagai berikut:
Y =α +β1X1 +β2X2 + ε

Dimana Y adalah Tingkat Penyerapan Anggaran, α adalah Konstanta, β1β2 adalah


Koefisien regresi, X1 adalah Perencanaan Anggaran, dan X2 adalah Kualitas SDM dan ε
adalah Error. Data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner perlu untuk diuji, baik
validitas maupun reliabilitas.
7. hasil penelitian dan pembahasan
1. Koefisen regresi (β) variabel perencanaan anggaran diperoleh sebesar 0,189
atau β ≠ 0. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis kedua diterima, artinya
perencanaan anggaran berpengaruh terhadap tingkat penyerapan anggaran.
Variabel perencanaan anggaran (X1) mempunyai pengaruh yang positif
2. Koefisen regresi (β) variabel kualitas sumber daya manusia diperoleh sebesar
0,220 atau β ≠ 0. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga diterima,
artinya kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap tingkat
penyerapan anggaran. Variabel kualitas sumber daya manusia (X2)
mempunyai pengaruh yang positif

8. kesimpulan serta saran untuk penelitian selanjutnya

Kesimpulan
1. Perencanaan anggaran dan kualitassumber daya manusia secara bersama-sama
berpengaruh terhadap tingkat penyerapan anggaran SKPD di Kabupaten Aceh Utara.

2. Perencanaan anggaran berpengaruhterhadap tingkat penyerapan anggaran SKPD di


Kabupaten Aceh Utara.

3. Kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap tingkat penyerapan anggaran


SKPD di Kabupaten Aceh Utara.
Saran

1. memberikan perhatian yang serius terhadap permasalah penyerapan anggaran,


dengan cara terus memperbaiki proses perencanaan anggaran dengan menerapkan
sistem anggaran berbasis kinerja, menetapkan analisis standar biaya dan standar
pelayanan minimal.
2. Peningkatan kualitas sumber daya aparatur sebagai pengelola keuangan dapat
dilakukan dengan menerapkan norma, standar, dan prosedur yang seragam dalam
penetapan formasi, pengadaan, pengembangan, penetapan gaji, dan program
kesejahteraan serta pemberhentian pegawai.
3. Penambahan variabel-variabel lain sepertipelaksanaan anggaran, pengadaan barang
dan jasa,dan administrasi serta peningkatan jumlah responden pada populasi
penelitian diharapkan dapat membuat penelitian yang lebih baik, sehingga hasil
koefisien regresi yang dihasilkan lebih tinggi dan variabel lain dapat ditentukan
dengan lebih tepat.

9. Lakukan analisis (deskripsikan) dari 8 hal tsb diatas apakah penelitian tersebut bisa
dilanjutkan atau tidak, jelaskan. !...bagaimana rencana anda terkait hal tersebut.

Jawaban :

1. Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner sehingga kesimpulan


yang diambil hanya berdasarkan data yang dikumpulkan melalui kuesioner,
sehingga menimbulkan masalah jika jawaban responden berbeda dengan
keadaan yang sebenarnya.
2. Peneliti tidak melakukan wawancara secara langsung terhadap responden dan
peneliti tidak terlibat langsung dalam aktivitas penyerapan anggaran di SKPD
3. Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen yaitu perencanaan
anggaran dan kualitas sumber daya manusia sehingga diduga masih banyak
variabel lain yang mempengaruhi tingkat penyerapan anggaran SKPD di
Kabupaten Aceh Utara

Analisis

1. Penelitian ini dapat dilanjutakan karena penyerapan anggaran dapat menjadi


cermin kinerja pemerintah daerah walaupun belum ada standar baku yang
mengatur tentang tingkat penyerapan yang baik namun diharapkan pemerintah
dapat melakukan penyerapan anggaran sebesar 100% agar infrastuktur dapat
berjalan dengan baik. dengan menambah variabel- variabel lain agara penelitian
ini lebih baik selain itu diharapkan pada penelitian selanjutnya diharapkan
pemberian kuisioner langsung diberikan kepada pihak yang terlibat langsung
dalam penyerapan anggaran tersebut

Rencana saya kedepanya saya ingin melakukan penelitian di SKPD Prov Jawa
Barat karena Provinsi Jawa Barat mengalami penyerapan anggaran yang rendah.
Tingkat penyerapan anggaran APBD 2016 Provinsi Jawa Barat dari 1 Januari
hingga 21 Oktober 2016 baru sekitar 65 persen dari total volume anggaran Rp 29,975
triliun. Hal ini menandakan bahwa terdapat 35

30

20

10 Tingkat Penyerapan
Tingkat Penyerapan
0
Kalimatan DKI Jakarta Papua Jawa Barat Riau
Utara

1.1 Tabel Tingkat Penyerapan Anggaran Terendah

persen anggaran yang belum terserap dari APBD Provinsi Jawa barat,
Bahkan pada tahun 2015 Provinsi Jawa Barat masuk 5 besar daerah dengan
penyerapan anggaran yang rendah diantaranya; Kalimantan Utara dengan 18,6
persen, DKI Jakarta 19,2 persen, Papua 21,7 persen, Jawa Barat 25,5 persen, Riau
25,5 persen. Dari ketiga penjabaran diatas membuktikan bahwa selama 3 tahun
terakhir Provinsi Jawa Barat mengalami penyerapan anggaran yang rendah

Anda mungkin juga menyukai