Anda di halaman 1dari 109

sShar-E

ISSN:2442-5877

Penerbit
Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Penaggung Jawab
Munadi, S.E.I, M.S.I
(Dekan Fakultas Syariah )

Mitra Bistari
Dr. H. Hamka Siregar (IAIN Pontianak)
Dr. H. Dwi Surya Admadja (IAIN Pontianak)

Ketua Dewan Redaksi


Dr. Kaspullah, M.S.I

Dewan Redaksi
Dr. Adnan Mahdi, S.Ag, M.S.I.
Dr. Hj. Eni Dewi Kurniawati, M.Pd
Rusiadi, S.Pd.I, M.Ag
Drs. H. Mujahidin, M.Si
Oscar Hutagaluh, S.Pd, MM, M.Si

Sekretaris Redaksi
Suriadi, S.Pd.I, M.Ag

Desain Grafis
U. Ari Alrizki, S.Pd

Alamat Redaksi:
Jl. Raya Sejangkung, Kawasan Pendidikan Sebayan,
Sambas – Kalimantan Barat
Email: jur.syariahstais@gmail.com
Shar-E
ISSN:2442-5877

DAFTAR ISI
Maskupah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris Pada Pemerintah
Kabupaten Sambas),hlm.1–13

Ahmad Yasir
Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Miskin di Kabupaten Sambas, hlm. 14-42
U. Ari Alrizwan
Pengendalian Internal Entitas dalam Rangka Audit Atas Laporan Keuangan (Studi
Pada Koperasi Harapan Kita Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas),
hlm. 43-52

Budi Iswanto
Peran Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Etika Bisnis dan Zis,
hlm. 53-62

Desi Yuniarti
Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Perbatasan Indonesia–Malaysia di
Kabupaten Sambas, hlm. 63- 69
Iwan Kusnadi

Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengangguran Di Indonesi, hlm. 70-81


Nasirun

Komparasi Peran Negara (Welfare State) Dalam Bidang Ekonomi: Persfektif


Islam Dan Kapitalis, hlm. 82-86

Sri Mulyati, Muslimah


Dampak Dana Desa Terhadap Tingkat Perekonomian Masyakarat
Di Desa Sumber Harapan Sambas, hlm 87-99
Tamrin
Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara (Sebuah Tinjauan Yuridis), hlm.
100-111

Wahab
Manajemen PAUD Melalui Pemberdayaan Dana Desa dalam Meningkatkan
Mutu Layanan Paud, hlm. 112-120
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA
(STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS)

Maskupah *

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, komitmen dari
seluruh komponen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup,
penghargaan (reward) yang jelas, sanksi (punishment) yang tegas terhadap penyusunan APBD
berbasis kinerja. Populasi dalam penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah Kabupaten
Sambas dimana yang menjadi sampel adalah kepala dan kepala bidang perencanaan Satuan
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sambas yang berjumlah 66 responden dari 26 SKPD di
Kabupaten Sambas. Analisis data menggunakan program SPSS versi 20. Metode statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa secara simultan gaya kepemimpinan, komitmen dari seluruh komponen
organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup, penghargaan
(reward) yang jelas, dan sanksi (punishment) yang jelas berpengaruh signifikan terhadap
penyusunan APBD berbasis kinerja. Sedangkan secara parsial hanya variabel gaya
kepemimpinan, penyempurnaan sistem administrasi dan penghargaan (reward) yang jelas
berbengaruh signifikan terhadap penyusunan APBD berbasis kinerja.

KATA KUNCI: Kepemimpinan, Komitmen, Sistem Administrasi, Sumber Daya,


Penghargaan dan Sanksi

PENDAHULUAN membangun suatu sistem penganggaran


yang dapat memadukan perencanaan kiner-
Perkembangan suatu daerah dapat
ja dengan anggaran tahunan akan terlihat
dilihat dari pertumbuhan ekonomi daerah
adanya keterkaitan antara dana yang terse-
dimana pertumbuhan ekonomi merupakan
dia dengan hasil dan sistem penganggaran
gambaran keberhasilan dari daerah tersebut
yang dihaapkan. Sistem penganggaran se-
(Kaunang dkk, 2016). Melalui otonomi
perti ini disebut juga dengan anggaran
daerah dan desentralisasi fiskal, pemerintah
berbasis kinerja (ABK).
daerah memiliki wewenang untuk menggali
Mengacu pada PP No.21/2004 pasal 7
pendapatan dan melakukan peran alokasi
ayat 1 dan 2, penganggaran berbasis kinerja
secara mandiri dalam menetapkan prioritas
merupakan metode penganggaran bagi ma-
pembangunan (Oesi, 2013).
najemen untuk mengaitkan setiap pendana-
Salah satu wujud dari penyelenggaraan
an yang dituangkan dalam kegiatan-keigat
otonomi daerah adalah dengan mengelola
an dengan keluaran dan hasil yang diharap
keuangan daerah, yaitu dengan menyusun
kan termasuk efisiensi dalam pencapaian
anggaran pendapatan dan belanja daerah
hasil dari keluaran tersebut. Selain itu
(APBD). Undang-Undang Nomor 17 Ta-
terdapat Permendagri No 59 Tahun 2007 ya
hun 2003 tentang Keuangan Negara pasal
ng merupakan perubahan dari Permendagri
19 (1) dan (2) yaitu, pendekatan berdasar-
No. 13 Tahun 2006 tentang pengelolaan
kan prestasi kerja yang akan dicapai untuk

*
Dosen IAIS Sultan Muhammad Syfiuddin Sambas
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 1 -
IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

keuangan daerah dimana penyusunan an Pada Pemerintah Daerah Kabupaten


APBD harus diawali dengan penyusunan Sambas, Provinsi Kalimantan Barat menya-
anggaran berbasis kinerja. takan bahwa di Kabupaten Sambas, dimana
Penelitian terdahulu yang berkaitan implementasi atau realisasi pengesahan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan APBD masih jauh dari harapan.
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Hal ini mengindikasikan belum partisipatif
Belanja Daerah (APBD) berbasis kinerja nya Pemda dalam melakukan perencanaan
yaitu Endang Safitri (2013) menunjukkan Pembangunan. Apatisme masyarakat da-
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan lam proses perencanaan pembangunan juga
antara komitmen organisasi, penyempurna- disebabkan sedikitnya usulan-usulan masya
an sistem administrasi, sumber daya yang rakat yang terakomodasi dalam APBD.
cukup dan sanksi terhadap APBD berbasis Data historik pada tahun anggaran
kinerja dan hanya penghargaan yang tidak 2008 menunjukkan usulan usulan masyara-
memiliki pengaruh signifikan terhadap kat hampir 50% ditingkat kecamatan
penyusunan APBD berbasis kinerja. hilang, sementara pada tingkat rakorbang
Penelitian yang juga berkaitan dengan hilang sampai 80%. Hal ini menandakan
faktor-faktor yang mempengaruhi penyu- pertarungan usulan masyarakat pada level
sunan APBD berbasis kinerja adalah yang lebih tinggi dengan mudah dikalahkan
penelitian yang dilakukan oleh Benar Baik oleh usulan-usulan sektor. Kekecewaan
Sembiring (2009) yaitu komitmen organi- masyarakat bertambah ketika ditolaknya
sasi, penyempurnaan sistem administrasi, usulan mereka tidak disertai penjelasan
sumber daya yang cukup, penghargaan atau alasan dan berapa usulan mereka yang
yang jelas, dan hukuman yang tegas secara diterima (Reinanda, 2008)
simultan berpengaruh signifikan terhadap Hasil temuan SPI atas Hasil Pemerik-
penyusunan APBD berbasis kinerja. Menu- saan LKPD Tahun 2014 dimana 37,17%
rut Sabri (2013) terdapat pengaruh yang adalah kelemahan sistem pengendalian
signifikan antara kepemimpinan, sumber akuntansi dan pelaporan, 43,46% adalah
daya anggaran serta evaluasi terhadap im- kelemahan sistem pengendalian pelaksana-
plementasi pengelolaan anggaran berbasis an anggaran pendapatan dan belanja, dan
kinerja. 19,37% adalah kelemahan struktur pengen
Menurut Ahmad Erani Yustik (2015) Dalian intern. Hal ini menunjukkkan bahwa
Direktur Eksekutif Institute for Develop- anggaran pendapatan dan belanja memiliki
ment of Economics and Finance kelemahan tertinggi.
(INDEF) permasalahan penyusunan APBD Penelitian di atas menunjukkan bahwa
bersumber pada intervensi hak budget pengendalian pelaksanaan anggaran, pen-
DPRD terlalu kuat, dimana usulan dari dapatan dan belanja masih memiliki kelema
DPRD yang terkadang tidak sesuai dengan han yang tertinggi yaitu 43,17%. Selain itu,
hasil kesepakatan pada saat Musyawarah untuk pengesahan APBD tahun 2013,
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), kabupaten Sambas juga mengalami keter-
unsur politis dalam rangka mewujudkan lambatan dan anggaran mengalami defisit
kepentingan tertentu, motif pada saat pelak- pada APBD 2013 sebesar Rp. 18 miliar
sanaan proyek di lapangan dalam rangka (Tribun, 2012).
mencari keuntungan pribadi dan adanya Berdasarkan latar belakang di atas
istilah bagi-bagi proyek kepada oknum dan penelitian terdahulu, menunjukkan bah
anggota DPRD atau pejabat daerah. wa anggaran daerah masih harus disempur-
Selanjutnya menurut penelitian yang nakan. Disamping itu banyak ditemukan
dilakukan oleh Reinanda (2008) yang ber- keluhan masyarakat yang berkaitan dengan
judul Analisis Kinerja Anggaran partisipa- pengalokasian anggaran yang tidak sesuai
tif Dalam Proses Perencanaan penganggar- dengan kebutuhan dan skala prioritas serta

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 2 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

kurang mencerminkan aspek ekonomis, prinsip anggaran daerah digunakan untuk


efisiensi, dan efektivitas, maka penelitian mengontrol kebijakan keuangan daerah,
ini berjudul “Faktor-faktor yang mempeng yang mencakup:
aruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan 1. Transparansi dan Akuntabilatas anggar-
dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi an;
Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupa- 2. Disiplin Anggaran
ten Sambas)”. 3. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
4. Format Anggaran
Kajian Pustaka Secara garis besar perencanaan dan
Menurut Ulum (2008) “anggaran penyusunan anggaran sektor publik terbagi
merupakan alat ekonomi terpenting yang menjadi dua, yaitu:
dimiliki pemerintah untuk mengarahkan 1) Anggaran dengan Pendekatan Tradisio-
perkembangan sosial dan ekonomi, menja- nal
min kesinambungan dan meningkatkan kua Anggaran tradisional merupakan tata
kitas hidup masyarakat. Dengan demikian cara penyusunan anggaran yang dilakukan
pada hakikatnya anggaran merupakan cer- oleh unit kerja dalam penentuan besarnya
minan dari kebijakan yang diambil oleh pengeluaran atau alokasi dana untuk suatu
pemerintah/rezim dan berfungsi sebagai ins kegiatan (Yunita dan Hendra, 2010).
trumen utama untuk melaksanakan kebijak- Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan
an (Yunita dan Hendra, 2010). Salah satu tradisional, yaitu:
masalah paling fundamental yang menda- a) Incrementalism
sari konsep anggaran secara keseluruhan Anggaran tradisional bersifat incremen
adalah bahwa anggaran diciptakan untuk talism yaitu penyusunan anggaran yang
mengendalikan entitas dari pusat (Bragg, hanya menambah atau mengurangi jumlah
2014). rupiah pada item-item anggaran yang sudah
a. Tujuan Anggaran ada sebelumnya dengan menggunakan data
Penganggaran memiliki tiga tujuan tahunan sebelumnya sebagai dasar untuk
utama yang saling terkait yaitu stabilitas menyesuaikan besarnya penambahan atau
fiskal makro, alokasi sumber daya secara pengurangan tanpa dilakukan kajian yang
prioritas, dan pemanfaatan anggaran secara mendalam (Ulum, 2008).
efektif dan efisien. Sebagai instrument b) Line-item
kebijakan ekonomi anggaran berfungsi un- Anggaran tradisional juga disusun da-
tuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi, lam struktur yang dibentuk dengan pende-
stabilitas ekonomi dan pemerataan penda- katan line item yang didasarkan kepada
patan. Anggaran negara juga berfungsi sifat penerimaan dan pengeluaran yang
sebagai alat perencanaan dan pengawasan dimaksudkan untuk mengontrol pengeluar-
aktivitas pemerintah. (Sembiring, 2009). an. Karena sifatnya yang demikian, penggu
b. Fungsi Anggaran naan anggaran tradisional tidak dimungkin-
Selanjutnya Mardiasmo dalam Ulum kan untuk dilakukannya penilaian kinerja
(2008) merinci secara lebih luas tentang secara akurat, karena satu-satunya tolak
fungsi anggaran sektor publik, yaitu: (1) ukur yang dapat digunakan adalah semata-
sebagai alat perencanaan, (2) alat pengenda mata pada ketaatan dalam menggunakan
lian, (3) alat kebijaksanaan fiskal, (4) alat dana yang diusulkan (Yunita dan Hendra,
politik, (5) alat koordinasi dan komunikasi 2010).
(6) alat penilaian kinerja (7) alat motivasi 2) Pendekatan New Public Management
(8) Alat menciptakan ruang publik. (NPM)
c. Prinsip-Prinsip Penganggaran Penggunaan pendekatan tradisional
Menurut Mardiasmo dalam Yunita dan yang menggunakan satu-satunya tolak ukur
Hendra (2010) menyatakan bahwa prinsip- yaitu ketaatan dalam penggunaan dana ya-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 3 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

ng diusulkan, sehingga tidak dimungkinkan b. Indikator Keluaran (Output)


untuk melakukan penilaian kinerja secara Keluaran (Output) merupakan produk
akurat. Jadi untuk penilaian kinerja atau keluaran langsung dari suatu aktivitas
digunakanlah pendekatan new public atau/kegiatan yang dilaksanakan. Indikator
management (NPM). keluaran dapat menjadi landasan untuk
Menurut Yunita dan Hendra (2010) menilai kemajuan suatu kegiatan apabila
terdapat tiga teknik dalam penyusunan target kinerjanya dikaitkan dengan sasaran-
anggaran dengan pendekatan NPM, yaitu: sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan
a) Zero Based Budgeting (ZBB) baik dan terukur.
Teknik ini dimaksudkan untuk meng- c. Hasil (Outcome)
atasi kelemahan pada penyusunan anggaran Hasil (Outcome) menggambarkan hasil
dengan pendekatan tradisional, dimana nyata dari keluaran (output) suatu kegiatan
anggaran diasumsikan dimulai dari nol. dan mencerminkan berfungsinya output
b) Planning, Programming and Budgeting tersebut. Indikator hasil (outcome) merupa
System (PPBS) kan ukuran kinerja dari program dalam me-
Teknik ini didasarkan pada sistem menuhi sasarannya.
yang berorientasi pada output dan tujuan d. Manfaat (Benefit)
dengan penekanan utama pada alokasi Manfaat (Benefit) adalah sesuatu yang
sumber daya berdasarkan analisis ekonomi, terkait dengan tujuan akhir dari pelaksana-
sehingga teknik ini ditujukan untuk an kegiatan.
membantu manajemen pemerintah dalam e. Dampak (Impact)
membuat keputusan alokasi sumber daya Dampak (Impact) adalah pengaruh
secara lebih baik. yang ditimbulkan baik positif maupun
c) Perfomance Based Budgeting negatif terhadap setiap tingkatan indikator
(Anggaran Berbasis Kinerja) berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
Anggaran berbasis kinerja merupakan Pengelolaan keuangan daerah tersebut
sistem perencanaan, penganggaran dan eva harus mencerminkan tiga pilar utama (3E)
luasi yang menekankan pada keterkaitan dalam proses penganggaran yaitu: a.
antara yang menekankan pada keterkaitan Ekonomis, merupakan ukuran penggunaan
antara anggaran dengan hasil yang diingin- dana masyarakat sesuai dengan kebutuhan
kan. Untuk menyusun anggaran daerah sesungguhnya. b. Efisiensi, merupakan uku
dengan pendekatan kinerja diperlukan tolak ran penggunaan dana masyarakat (public
ukur kinerja setiap unit kinerja yang money) yang dapat menghasilkan output
kemudian diterjemahkan melalui berbagai maksimal (berdaya guna), dan c. Efektivi-
program dan kegiatan yang dapat ditentu- tas, merupakan ukuran seberapa jauh
kan satuan ukur dan target kinerja serta tingkat output, kebijakan, dan prosedur
standar analisi belanja (SAB). dapat mencapai tujuan kepentingan publik,
d. Indikator Kinerja (Sabri, 2013)
Menurut Cipta (2011) Indikator kinerja Keberhasilan implementasi pengguna-
yang digunakan pada setiap kegiatan men- an anggaran berbasis kinerja menurut
cakup: BPKP (2005), yaitu Kepemimpinan dan
a. Indikator Masukan (Input) komitmen dari seluruh komponen organisa-
Masukan (input) merupakan segala si, fokus penyempurnaan administrasi seca-
sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksana- ra terus menerus, sumber daya yang cukup
kan suatu kegiatan untuk menghasilkan untuk usaha penyempurnaan tersebut
keluaran atau memberikan pelayanan. Indi- (uang, waktu, dan orang), penghargaan
kator ini dapat berupa dana, sumber daya (reward) dan sanksi (punishment) yang
manusia, sarana, informasi, dan sebagai- jelas, keinginan yang kuat untuk berhasil.
nya.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 4 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

Kepemimpinan pemerintahan menurut positif dan signifikan dalam penyusunan


Ermaya (2013) atau Leader Governance APBD berbasis kinerja
adalah kemampuan seseorang sebagai H5: Penghargaan (reward) yang jelas
pemimpin selain berkemampuan pemerin- berpengaruh positif dalam penyusunan
tah juga memiliki kemampuan mengambil APBD berbasis kinerja
keputusan secara tepat, cepat, dan terukur H6: Sanksi (Punisment) yang tegas
serta memimpin tata pemerintahan yang berpengaruh positif dalam penyusunan
baik yaitu mampu mengelola sumber daya APBD berbasis kinerja.
menjadi sumber daya yang berkualitas Kerangka Pikir
tinggi berdasarkan etika pemerintahan. Adapun kerangka fikir dalam peneliti-
Menurut Solihin (2011) untuk menda- an ini dapat digambarkan sebagai berikut:
pat dukungan yang optimal bagi implemen
tasi proses penyusunan dokumen Renstra Gambar 1: Kerangka Pikir Penelitian
SKPD perlu membangun komitmen dan Kerangka Konsep Penelitian
kesepakatan dari semua stakeholder untuk
mencapai tujuan SKPD melalui proses
yang transparan, demokratis dan akuntabel.
Sedangkan penyempurnaan sistem adminis
trasi merupakan penyiapan instrumen peng
ukuran anggaran berbasis kinerja secara
terus menerus (Sembiring, 2009). BPKP
(2005), menyatakan bahwa penganggaran
merupakan rencana keuangan yang secara
sistematis menunjukkan alokasi sumber
daya manusia, material, dan sumber daya
lainnya Gambar 1: Kerangka Pikir Penelitian
Menurut Ariemock (2011) Pemberian
penghargaan merupakan upaya perusahaan
dalam memberikan balas jasa atas hasil
kerja pegawai, sehingga dapat mendorong
pegawai bekerja lebih giat dan berpotensi.
Menurut Nugroho (2006) dalam Sembiring
(2009), “Reward dan punishment merupa-
kan dua bentuk metode dalam memotivasi
seseorang untuk melakukan kebaikan dan
meningkatkan prestasinya”.

Hipotesis Penelitian Gambar 2: Kerangka Konsep penetian


H1: Gaya kepemimpinan berpengaruh
positif dalam penyusunan APBD berbasis METODE PENELITIAN
kinerja Pendekatan dan Jenis Penelitian
H2: Komitmen dari komponen organi- Penelitian ini menggunakan pendekat-
sasi berpengaruh positif dalam penyusunan an kuantitatif, dimana menurut Sugiyono
APBD berbasis kinerja (2013) “disebut kuantitatif karena data
H3: Penyempurnaan sistem administra penelitian berupa angka-angka dan analisis
si berpengaruh positif dalam penyusunan menggunakan statistik”. Penelitian ini me-
APBD berbasis kinerja nggunakan metode penelitian survery. Jenis
H4: Sumber daya yang cukup berpeng- penelitian survey yang digunakan pada
aruh pendekatan penelitian kuantitatif menentu-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 5 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

kan hubungan antara variabel-variabel serta


membuat generalisasi untuk populasi yang Defenisi Operasional
dipelajari. (Zuriah, 2006). a. Gaya kepemimpinan (X1) adalah peran
Lokasi Penelitian dari pemimpin dalam meningkatkan
Lokasi penelitian ini dilakukan di kinerja pegawai karena kepemimpinan
Sekretariat, Kantor/ Dinas/Badan/ di Kabu- yang efektif memberikan pengarahan
paten Sambas. Satuan Kerja Perangkat terhadap usaha-usaha semua pekerja
Daerah (SKPD) Kabupaten Sambas yang dalam mencapai visi, misi dan tujuan
berjumlah 26 unit SKPD. organisasi.
b. Faktor komitmen dari komponen organi-
Sumber Data sasi (X2) adalah komitmen/kesepakatan
Sumber data dalam penelitian ini antara Satuan Kerja Perangkat Daerah
adalah data primer yang langsung diperoleh (SKPD) dengan seluruh komponen
dari responden utama dan sumber data organisasi dalam melaksanakan tugas
berasal dari responden yaitu Kepala Satuan dan fungsi untuk keberhasilan dalam
Perangkat Daerah dan Kepala Bidang Peren melaksanakan visi, misi, tujuan dan
canaan Satuan Perangkat Daerah Kabupa- sasaran sesuai dengan rencana strategis
ten Sambas. (RENSTRA) SKPD.
c. Faktor penyempurnaan sistem adminis-
Metode Pengumpulan Data trasi (X3) adalah penyiapan instrumen
Adapun teknik pengumpulan data berbasis kinerja secara terus menerus
dalam penelitian ini adalah tehnik angket yaitu berupa target kinerja, pengukuran
(Questionare). Menurut Sugiyono (2013) kinerja, analisis standar belanja, standar
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan pelayanan minimal, dan standar biaya.
data yang dilakukan dengan memberi cara d. Faktor sumber daya yang cukup (X4)
memberi seperangkat pertanyaan atau adalah tersedianya dana dan waktu
pernyataan secara tertulis kepada respon- untuk pengukuran kinerja yang sudah
den untuk memberikan jawabannya. ada, meng up-date pengukuran kinerja
program dan kegiatan serta meningkat-
Populasi dan Sampel kan pemahaman personil atau sumber
Populasi dalam peneltian ini adalah daya manusia tentang anggaran berbasis
seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah kinerja.
(SKPD) yang ada di Kabupaten Sambas e. Faktor penghargaan (reward) yang jelas
yang terdiri dari 26 unit dan sampel dalam (X5) adalah penerapan penghargaan
penelitian ini adalah Kepala SKPD dan (reward) secara adil dan konsisten atas
Kepala Bagian Perencanaan yang secara keberhasilan dalam penyusunan anggar-
struktural bertanggaung jawab dan terlibat an berbasis kinerja berupa peningkatan
dalam penyusunan anggaran di Pemerintah karir dan promosi jabatan.
Daerah Kabupaten Sambas. f. Faktor sanksi (punishment) (X6) yang
Variabel Penelitian tegas adalah yaitu hukuman bagi satuan
Penelitian ini menggunakan 6 (enam) kerja yang belum melaksanakan penyu-
variabel independen, yaitu faktor gaya sunan anggaran berbasis kinerja, berupa
kepemimpinan (X1), komitmen dari seluruh mutasi atau hukuman disiplin. Dalam
komponen organisasi (X2), penyempurnaan penelitian ini adalah upaya pencapaian
sistem administrasi (X3), sumber daya yang satuan kerja perangkat daerah secara
cukup (X4), penghargaan (reward) (X5) utuh dan menyeluruh untuk mencapai
dan sanksi (punishment) (X6) dan satu visi dan misi satuan kerja perangkat
variabel dependen yaitu APBD berbasis daerah/organisasinya. Pengukuran varia
Kinerja (Y)

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 6 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

bel ini menggunakan skala pengukuran ruh komponen organisasi, penyempurnaan


interval. sistem administrasi, penghargaan dan sank-
g. APBD berbasis kinerja (Y) adalah dalam si secara simultan berpengaruh terhadap
penelitian ini adalah tersusunnya anggar penyusunan APBD berbasis kinerja , yaitu
an dan pendapatan belanja derah berba- dengan membandingkan F hitung dengan F
sis kinerja dari suatu sistem anggaran tabel pada taraf nyata α = 0,05. Uji F
yang mengutamakan pencapaian hasil mempunyai pengaruh signifikan apabila
kerja atau output dari perencanaan Fhitung> Ftabel atau probabilitas kesalahan
alokasi biaya, dan juga dapat menjamin kurang dari 5% (P<0,05). Hasil uji F dapat
hubungan yang lebih jelas antara tujuan, dilihat pada tabel di bawah ini:
sasaran, program, dan kegiatan satuan Tabel 1: Hasil Uji F
kerja perangkat daerah.
Model Sum of Df Mean FSig.
Teknik Analisis Data Squares Square
Teknik analisis data dalam penelitian Regressi 9 .
224.458 6 37.410
data dilakukan melalui bantuan computer on .075 000b
Program SPSS (Statistical Product and 1
Residual 218.476 53 4.122
Servise Solution) versi 20. Untuk
Total 442.933 59
keabsahan hasil analisis regresi berganda
terlebih dahulu melakukan uji kualitas data, Sumber: Data olahan SPSS 20, 2016
uji asumsi klasik kemudian dilanjutkan Hasil uji F di atas dapat dilihat bahwa
dengan statistik deskriptif dan uji statistik nilai uji F sebesar 9.075 dengan taraf
untuk pengujian hipotesis signifikan sebesar 000 dengan demikian
nilai 000 < 0.05 yang berarti bahwa semua
Pembahasan Dan Hasil Penelitian variabel independen (X) secara bersama-
Uji Normalitas sama berpengaruh signifikan terhadap
Uji normalitas bertujuan untuk menge variabel dependen (Y).
tahui apakah model regresi yang digunakan Uji t dilakukan untuk mengetahui
antara variabel terikat dan variabel bebas pengaruh variaber independen secara
memiliki distribusi normal atau tidak. parsial terhadap variabel dependen. Hal ini
Uji Multikolenieritas dapat dilihat pada tingkat kepercayaan 95%
Hasil uji multikolenieritas menunjuk- atau alpha 5%. Variabel independen
an nilai tolerance kurang dari 10 yang berpengaruh signifikan terhadap variabel
berarti tidak ada korelasi antar variabel dependen apabila nilai t hitung lebih besar
independen yang nilainya lebih dari 0.10%. daripada nilai t tabel. Adapun metode
Uji Heteroskedasitas dalam penentuan t tabel menggunakan
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk ketentuan tingkat signifikan 5% dengan
menguji apakah dalam model regresi terjadi df=n-k-1 atau df=60-6-1=53, sehingga
ketidaksamaan varian dari residual satu didapat nilai t tabel 2,021.
pengamatan ke pengamatan yang lain. Dari Tabel 2: Hasil Uji t
grafik di atas terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di Sumber: Data olahan SPSS 20, 2016
atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk
Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi variabel gaya kepemimpinan nilai t hitung
heteroskedasitas untuk variabel penelitian. 2.645 dengan signifikan 0.011, dengan
Pengujian Secara Parsial dan demikian nilai t hitung lebih dari t tabel
Simultan (2.645>2.021) dengan taraf signifikan lebih
Uji F dilakukan untuk menguji variabel kecil dari 0.05 (0.011<0.05). Jadi dapat
gaya kepemimpinan, komitmen dari selu- disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 7 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

Model Unstandardized Standardize Sig.


t cukup tidak berpengaruh signifikan
Coefficients d
Coefficient terhadap penyusunan APBD berbasis
s kinerja.
B Std. Beta
Error
Variabel penghargaan (reward) yang
(Constant - - jelas, nilai t hitung 3.787 dengan signifikan
5.710 .826
) 1.260 .221 0.000, dengan demikian nilai t hitung lebih
2
X1 .351 .133 .332
.645
.011 besar dari t tabel (3.787>2.021) dengan
- taraf signifikan lebih kecil dari 0.05 yaitu
X2 -.132 .132 -.156 1.00 .321 0.000 (0.000<0.05). Jadi dapat disimpulkan
2
1 2 bahwa H5 dierima dan Ho ditolak yang
X3 .448 .192 .331 .023
.339 berarti bahwa variabel penghargaan
. (reward) yang jelas berpengaruh signifikan
X4 .010 .129 .009 .941
074
3 terhadap penyusunan APBD berbasis kiner-
X5 .824 .218 .400 .000
.787 ja.
.
X6 .093 .318 .030
292
.771 Variabel sanksi (punishment) yang
ditolak yang berarti bahwa variabel gaya tegas nilai t hitung 0.292 dengan signifikan
kepemimpinan berpengaruh signifikan ter- 0.771, dengan demikian nilai t hitung lebih
hadap penyusunan APBD berbasis kinerja. kecil dari t tabel (0.292<2.021) dengan taraf
Untuk variabel komitmen dari seluruh signifikan lebih besar dari 0.05 yaitu 0.771
komponen organisasi nilai t hitung -1.002 (0.771>0.05).
dengan signifikan 0.321, dengan demikian
nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (- Analisis Koefesien Determinasi (R2)
1.002<2.021) dengan taraf signifikan lebih Hasil analisis koefisien determininasi
besar dari 0.05 yaitu 0.321 (0.321>0.05). diperoleh nilai R sebesar 0,712 dan R
Jadi dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak square sebesar 0.507, hal ini menunjukkan
dan Ho diterima yang berarti bahwa pengertian bahwa penyusunan APBD (Y)
dipengaruhi sebesar 50,7% oleh variabel
variabel komitmen dari seluruh komponen
gaya kepemimpinan (X1), komitmen dari
organisasi tidak berpengaruh signifikan
seluruh komponen organisasi (X2), penyem
terhadap penyusunan APBD berbasis kiner
purnaan sistem administrasi (X3), sumber
ja.
daya yang cukup (X4), penghargaan
Variabel penyempurnaan sistem admi-
(reward) yang jelas (X5), dan sanksi yang
nistrasi nilai t hitung 2.339 dengan signify-
tegas (X6) sedangkan sisanya (100% -
kan 0.023, dengan demikian nilai t hitung
50,7% = 49,3%) dijelaskan oleh sebab-
lebih dari t tabel (2.339>2.021) dengan
sebab lain di luar model.
taraf signifikan lebih kecil dari 0.05 yaitu
0.022 (0.023<0.05). Jadi dapat disimpulkan
bahwa H3 diterima dan Ho ditolak yang Pembahasan
Variabel gaya kepemimpinan ber-
berarti bahwa variabel penyempurnaan
pengaruh signifikan terhadap penyusunan
sistem administrasi berpengaruh signifikan
APBD berbasis kinerja. Hal ini menunjuk-
terhadap penyusunan APBD berbasis
an bahwa pimpinan (kepala SKPD) melak-
kinerja.
sanakan tugas dan tanggung jawabnya de-
variabel sumber daya yang cukup
ngan baik dalam penyusunan APBD ber-
dimana nilai t hitung 0.074 dengan
basis kinerja. Penelitian ini sejalan dengan
signifikan 0.941, dengan demikian nilai t
penelitian yang dilakukan Sabri (2013)
hitung lebih kecil dari t tabel (0.074<2.021)
dimana kepemimpinan berpengaruh positif
dengan taraf signifikan lebih dari 0.05 yaitu
dan signifikan terhadap implementasi
0.941 (0.941>0.05). Jadi dapat disimpulkan
pengelolaan anggaran berbasisi kinerja.
bahwa H4 ditolak dan Ho diterima yang
berarti bahwa variabel sumber daya yang
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 8 -
IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

Variabel komitmen dari seluruh kom- Variabel sanksi (punishment) yang


ponen organisasi tidak berpengaruh signif- tegas tidak berpengaruh signifikan terhadap
kan terhadap penyusunan APBD berbasis penyusunan APBD berbasis kinerja. Hal ini
kinerja. Hal ini menunjukkan masih lemah menunjukkan bahwa dalam penyusunan
nya komitmen antara seluruh komponen APBD berbasis kinerja belum adanya
organisasi dalam menjalankan tugas dan sanksi yang tegas terhadap SKPD yang
fungsinya dalam penyusunan APBD berba- belum menyusun APBD berbasis kinerja
sis kinerja. Hal ini sejalan dengan peneliti- dengan baik. Sejalan dengan penelitian
an Yandra (2013) dimana komitmen dari yang dilakukan oleh Masuki, dkk (2013)
seluruh komponen organisasi tidak ber- sanksi (punishment) secara parsial tidak
pengaruh signifikan terhadap penyusunan berpengaruh terhadap anggaran berbasis
APBD berbasis kinerja. kinerja.
Variabel penyempurnaan sistem admi-
nistrasi berpengaruh signifikan terhadap SIMPULAN
penyusunan APBD berbasis kinerja. Hal ini Pengujian secara simultan menunjuk-
menunjukkan bahwa sistem administrasi kan bahwa variabel gaya kepemimpinan,
yang baik, terukur dan terus disempurnakan komitmen dari seluruh komponen organisa-
sangat mendukung dalam penyusunan si, penyempurnaan sistem administrasi,
APBD berbasis kinerja. Penelitian ini seja- sumber daya yang cukup, penghargaan dan
lan dengan penelitian yang dilakukan oleh sanksi secara bersama-sama berpengaruh
Sembiring (2009) yaitu terdapat pengaruh signifikan terhadap penyusunan APBD
positif dan signifikan antara penyempurna- berbasis kinerja. Berdasarkan pengujian
an sistem administrasi dan penyusunan secara parsial (uji t), menunjukkan bahwa
APBD berbasis kinerja. variabel, komitmen dari seluruh komponen
Variabel sumber daya yang cukup ti- organisasi, sumber daya yang cukup dan
dak berpengaruh signifikan terhadap penyu sanksi (punishment) yang tegas tidak
sunan APBD berbasis kinerja. Hal ini me- berpengaruh terhadap penyusunan APBD
nunjukan masih perlu adanya peningkatan berbasis kinerja. Variabel gaya kepemimpi-
kualitas personil/sumber daya pada SKPD nan, penyempurnaan sistem administrasi
yang menangani penyusunan anggaran yai dan penghargaan (reward) yang jelas ber-
tu dengan diikutsertakan dalam pelatihan pengaruh signifikan terhadap penyususnan
atau diklat tentang anggaran. Menurut pene APBD berbasis kinerja.
litian Yandra (2013) menyatakan bahwa Berdasarkan nilai koefisien determi
sember daya yang cukup tidak berpengaruh nasi nilai R square sebesar 0.507, hal ini
terhadap penyusunan APBD berbasis menunjukkan pengertian bahwa penyusun-
kinerja. an APBD dipengaruhi sebesar 50,7% oleh
Variabel penghargaan (reward) variabel gaya kepemimpinan, komitmen
yang jelas berpengaruh signifikan terhadap dari seluruh komponen organisasi, penyem-
penyusunan APBD berbasis kinerja. Hal ini purnaan sistem administrasi, sumber daya
menunjukkan bahwa dengan adanya reward yang cukup, penghargaan (reward) yang
kepada SKPD yang berhasil menjadi jelas, dan sanksi yang tegas sedangkan
motivasi yang mendukung penyusunan sisanya (100% - 50,7% = 49,3%) dijelaskan
APBD berbasis kinerja semakin baik. atau dipengaruhi oleh sebab-sebab lain di
Penelitian ini sejalan dengan penelitian luar model.
Yandra (2013) dan Sembiring (2009)
dimana penghargaan (reward) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penyusunan
APBD berbasis kinerja.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 9 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Oesi A. (2013). Jurnal Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Tingkat Kemandirian Daerah Di Era Otonomi Daerah: Studi Kasus Kota Malang
(Tahun Anggaran 2007-2011), Universitas Brawijaya: Malang.

Anggraini, Yunita; Puranto,Hendra.(2010). Anggaran Berbasis kinerja : Penyusunan


APBD Secara Komprehensif. Yogyakarta : UPP STIM YKPN

Akib,Haedar.(2010). Implementasi Kebijakan. Jurnal Administrasi Publik, Vol.1, No.1.

Bastian, Indra.(2006). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga

BPKP.(2005). Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja. Edisi Revisi. Jakarta.

Bragg, Steven M. (2014). Penganggaran (Budgeting) Panduang Komprehensif, Jakarta;


PT Indek.

Budi, Sulastio Eko (2010) Proses Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja


(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Way Kanan). Jurnal Administrasi Publik
dan Pembangunan, vol 1, Universitas Lampung

Cipta, Hendra (2011) Analisis Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance


Based Budgeting) Pada Pemerintah Daerah (Studi Eksploratif Pada Pemerintah
Kabupaten Tanah Datar). Tesis Universitas Andalas.

Enjelita, Cheris Kaunang, Amran T Naukoko dan Albert T Londa (2016) Analisis Kinerja
Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Tingkat Kemandirian Daerah Di Era Otonomi
Daerah: Studi Pada Kota Manado (Tahun 2010-2014). Jurnal Berkala Ilmiah
Efisiensi, Vol 2, Universitas Sam Ratulangi, Manado

Erani, Yustik Ahmad (2015) Permasalahan Umum dan Klasik dalam PenyusunanAPBD,
http://kampus4u.blogspot.co.id/2015/11/ permasalahan-umum-dan-klasik-
dalam.html

Hamzah, Ardi (2007) Analisa Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi,


Pengangguran dan Kemiskinan: Pendekatan Analisis Jalur (Studi pada 29
Kabupaten dan 9 Kota di Provinsi Jawa Timur Periode 2001-2006) Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Trunojoyo

Izzaty, K. 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Terhadap Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Badan Layanan Umum (Studi
pada BLU Universitas Diponegoro Semarang). Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.

Kansil, C.S.T. & Kansil, Christine, ST. (2008) Pemerintahan Daerah Di Indonesia Hukum
Administrasi Daerah, Jakarta: Sinar Grafika.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 10 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. (2014) Modul


Akuntansi Keuangan dan Pemerintah Daerah dan SKPD.

Kurrohman, Taufik (2013) Evaluasi Penganggaran Berbasis Kinerja Melalui Kinerja


Keuangan Yang berbasis Value For Money di Kabupaten/Kota di Jawa Timur, Jurnal
Dinamika Akuntansi, vol 5. Program Studi Akuntansi, Universitas Jember.

Mardiasmo, (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi.

−−−−−−−. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.

Massuki, Syarifah Fitri, dkk, (2013), Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komitmen,


Organisasi, Kualitas Sumber Daya, Reward, dan Punishment Terhadap Anggaran
Berbasis Kinerja, Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 5, Malang: Universitas
Brawijaya.

Mudrajad Kuncoro, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis
& Ekonomi. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Muryati, (2013) Pengaruh Komitmen Organisasi, Sistem Administrasi, Sumberdaya,


Penghargaan, Sanksi, Dan Motivasi Terhadap Penyusunan Apbd Berbasis Kinerja
Di Kabupaten Batanghari, Magister Ilmu Akuntansi FEB Universitas Jambi.

Musyarofah, Siti (2006) Pengaruh Penggunaan Anggaran Dan Gaya Manajemen


Terhadap Hubungan Antara Perubahan Strategik Dan Kinerja Organisasi. Jurnal
SNA 6 Yogyakarta.

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (2003) Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Tentang Pedoman pengelolaan
Keungan Daerah.
.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007. Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keungan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor. 105 tahun 2000. Tentang Pengelolaan dan


Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001. Tentang Pembinaan dan Pengawasan


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Peraturtan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010. Tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 11 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

Peraturan Bupati Sambas Nomor 34 Tahun 2008. Tentang Struktur Organisasi, Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sambas

Reinanda, Alvin Hidayat. (2008) Tesis. Analisis Kinerja Anggaran Partisipatif Dalam
Proses Perencanaan Penganggaran Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas,
Provinsi Kalimantan Barat.

Riduan dan H. Sunarto, 2011, Pengantar Statistik untuk Penelitian: Pendidikan Sosial,
Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Rudhianto, Hermawan (2010) Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan


Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja (Studi Empiris Di
Universitas Sebelas Maret ), Tesis. Fakultas Ekonomi, Surakarta: Universitas Sebelas
Maret

Sabri. (2013) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Pengelolaan


Anggaran Berbasis Kinerja Di Kota Bukittinggi, Jurnal Ekonomi, vol xiv,
Bukittinggi: STIE Haji Agus Salim.

Sandisae (2011) Upaya-upaya Penyempurnaan Administrasi. http://sibuba.


Wordpress.com.

Sembiring, Benar Baik. (2009) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pennyusunan APBD


Berbasis Kinerja (Studi Empiris: Pemerintah Kabupaten Karo.Tesis, Medan:
Universitas Sumatera Utara.

Shah, Anwar and Chunli Shen. 2007. Citizen-Centric Performance Budgeting at the Local
Level. Public Sector and Governance and Accountability Series: Local Budgeting.
World Bank.

Solihin,Dadang.(2011). Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja. Bimbingan Teknis


Perencana Bappeda Provinsi DKI Jakarta. Jakarta : Bappenas.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta

Trisnaningsih, Sri (2007). Independensi Auditor Dan Komitmen Organisasi Sebagai


Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal. SNA X. Universitas
Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur.

Ulum, Ihyaul (2008). Akuntansi Sektor Publik, Edisi Revisi, Malang, UMM Press

Umar, Husein (2008). Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003. Tentang Keuangan Negara.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 12 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

Yandra, Rolly dan Endang Sutrisna, (2013) Penyusunan Apbd Berbasis Kinerja, Jurnal
Kebijakan Publik, Vol IV, Pekan Baru: FISIP Universitas Riau.

Zuriah, Nurul. (2006). Metodologi Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ariemock (2011) Penghargaan dan Hukuman dalam Organisasi


content://media/external/file/36250.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 13 -


KONDISI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN SAMBAS

Ahmad Yasir*

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa orang miskin berdasarkan
indikator pendapatan, pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan. Hasilnya menunjukkan
bahwa, indikator tersebut berdampak pada masyarakat miskin di Kabupaten Sambas.
Berdasarkan pendapatan, upah yang diterima orang miskin masih di bawah kebutuhan hidup
layak di kabupaten ini. Dilihat dari pendidikan, kebanyakan dari mereka berpendidikan buruk
yang tidak memiliki ijazah sekolah dasar. Aspek kesehatan, kurangnya fasilitas dan rasio
kesehatan menyulitkan orang miskin untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Dan dalam hal
pekerjaan, mayoritas bekerja di sektor primer, terutama pertanian karena lokasi dan lokasi
geografis, hal itu juga disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan masyarakat miskin.

KATA KUNCI: Sosial, Ekonomi, Miskin

PENDAHULUAN Kemiskinan. Selama periode 2009-2013,


Kabupaten Sambas merupakan salah garis kemiskinan di Kabupaten Sambas
satu kabupaten dengan jumlah dan per- dapat dilihat mengalami peningkatan setiap
sentase penduduk miskin yang tinggi, bagi tahun.
Pemerintah Kabupaten Sambas kemiskinan Selain garis kemiskinan, hal lain yang
menjadi isu strategis yang mendapat priori- perlu diperhatikan adalah tingkat kedalam-
tas untuk penanganan dalam setiap program an dan keparahan dari kemiskinan itu sen-
pemerintah dan dalam tahap pelaksanaan- diri. Dimensi lain yang perlu diperhatikan
nya. Mengingat upaya dalam penanggulang adalah tingkat kedalaman dan keparahan
annya kemiskinan bukan merupakan per- kemiskinan. Selain upaya memperkecil jum
kara yang mudah untuk dilaksanakan. lah penduduk miskin, kebijakan penangan-
Kenaikan maupun penurunn jumlah an kemiskinan juga terkait dengan bagaima-
penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh na mengurangi tingkat kedalaman dan
garis kemiskinan. Sesuai konsep yang di- keparahan kemiskinan dapat dilihat dari
gunakan, penduduk miskin merupakan tabel 1.1 berikut;
penduduk yang memiliki rata-rata penge-
luaran per kapita per bulan dibawah Garis

*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 14 -
IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Miskin, Persentase Kemiskinan
dan Garis Kemiskinan Kabupaten Sambas
Jumlah Persentase Garis Indeks Indeks
Tahun Penduduk Penduduk Kemiskinan Kedalaman Keparahan
Miskin Miskin (Rp/Kap/Bulan) P1 P2
2009 44.500 8,88 266.047 1,12 0,22
2010 47.000 9,38 232.581 1,50 0,37
2011 50.000 10,08 203.325 1,43 0,30
2012 53.820 9,96 184.496 1,36 0,28
2013 61.520 11,51 163.773 2,19 0,67
Sumber : BPS Kabupaten Sambas Tahun 2013
raskin yang didistribusikan di Kabupaten
Terjadinya peningkatan penduduk Sambas pada tahun 2010-2014 rata-rata
miskin di Kabupaten Sambas dapat dilihat berjumlah 10,13%. Dengan rata-rata harga
pada persentase rumah tangga yang pernah yang dibeli oleh rumah tangga miskin pada
menerima raskin di Kabupaten Sambas tahun 2010-2014 berkisar Rp 2.383,00. Dari
pada tahun 2010-2014 rata-rata berjumlah data yang didapatkan dilihat bahwa pada
61,98%, persentase rumah tangga penerima tahun 2013, rumah tangga penerima raskin
raskin terbanyak adalah pada tahun 2011 pada tahun 2013 meningkat 0,29%. Ini
yaitu berjumlah 68,10%. Untuk rata-rata dapat kita lihat pada tabel 1.2 di bawah ini;

Tabel 1.2
Persentase Rumah Tangga yang Pernah Menerima Beras Raskin,
Rata-Rata Jumlah Beras Raskin, dan Harga yang Dibeli oleh Rumah Tangga pada
Quantile 1 Menurut Kabupaten Sambas Tahun 2010-2014

Rumah Tangga Rata-rata Rata-rata


No Tahun
Penerima Raskin (%) Raskin (Kg) Harga (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. 2010 52,93 11,27 2.136
2. 2011 68,10 9,08 2.356
3. 2012 62,35 9,90 2.382
4. 2013 63,41 10,54 2.503
5. 2014 63,12 9,87 2.539
Rata-rata 61,98 10,13 2.383
Sumber: Badan Pusat Statistik 2010-2014 (data diolah)
2011 sebanyak 65,01%, pada tahun 2012
Kita juga dapat melihat tingginya sebanyak 76,67%, pada tahun 2013
tingkat penduduk miskin di Kabupaten sebanyak 0,02% dan pada tahun 2014
sambas, memperlihatkan bahwa rumah sebanyak 18,14%. Rumah tangga miskin
tangga miskin yang mendapatkan instrumen yang mendapatkan instrumen Jamkesnas di
BSM SD/SMP di Kabupaten Sambas pada Kabupaten Sambas pada tahun 2010
tahun 2010 sebanyak 74,35%, pada tahun sebanyak 6,51%, pada tahun 2011 sebanyak
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 15 -
IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

2,47%, pada tahun 2013 sebanyak 48,33% miskin yang mendapatkan instrumen KUR
dan pada tahun 2014 sebanyak 97,18%. di Kabupaten Sambas pada tahun 2010
Rumah tangga miskin yang mendapatkan sebanyak 16,17%, pada tahun 2011
instrumen PNPM di Kabupaten Sambas sebanyak 28,12%, pada tahun 2012
pada tahun 2010 sebanyak 2,97%, pada sebanyak18,38%, pada tahun 2013
tahun 2011 sebanyak 4,39%, pada tahun sebanyak 1,67%, dapat dilihat dari tabel 1.3
2012 sebanyak 4,96% dan pada tahun 2014 sebagai berikut;
sebanyak 14,43%. sedangkan rumah tangga
Tabel 1.3
Persentase Rumah Tangga Miskin yang Mendapatkan Instrumen Penanggulangan
Kemiskinan Menurut Kabupaten Sambas Tahun 2010-2014
No Tahun BSM Jamkesmas PNPM KUR
SD/SMP
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 2010 74,35 6,51 2,97 16,17
2. 2011 65,01 2,47 4,39 28,12
3. 2012 76,67 - 4,96 18,38
4. 2013 0,02 48,33 0,00 1,67
5. 2014 18,14 97,18 14,43 0,00
Rata-rata 46,84 30,90 5,35 12,87

Sumber: Badan Pusat Statistik 2010-2014 (data diolah)


Dari uraian persentase penduduk mis- Landasan Teoritis
kin di atas, masih tingginya tingkat kemis- Teori lingkaran setan kemiskinan
kinan di Kabupaten Sambas adalah merupa- (vicious circle of poverty) itu bermula dari
kan masalah pokok yang diangkat dalam ketiga penyebab kemiskinan yaitu, kekura-
penelitian ini. Untuk mengetahui masalah ngan modal, tidak sempurnaan pasar, dan
kemiskinan tersebut sebelumnya perlu terjadinya keterbelakangan menyebabkan
adanya gambaran kondisi sosial ekonomi rendahnya produktivitas untuk penduduk
penduduk miskin di Kabupaten Sambas miskin. Rendahnya produktivitas penduduk
sehingga nantinya dapat dilihat indikator- miskin kemudian mengakibatkan rendah-
indikator penyebab dan cara yang tepat nya pendapatan yang mereka terima yang
untuk mengentaskan kemiskinan. berimplikasi pada rendahnya tabungan dan
Dari permasalahan yang sedang ditemu investasi. Rendahnya investasi akan men-
kan di atas, selanjutnya dirinci sub masalah yebabkan pada keterbelakangan dan men-
yang akan dikaji. Untuk mendapatkan yebabkan kemiskinan.
gambaran tentang kondisi sosial ekonomi Pengertian teori lingkaran setan kemis-
masyarakat miskin di Kabupaten Sambas kinan adalah suatu rangkaian sebuah ling-
perlu diketahui indikator-indikator kondisi karan yang atau sama lain saling mempeng-
sosial ekonomi penduduk miskin di Kabupa aruhi, inti dari lingkaran setan kemiskinan
ten Sambas ini yang berkaitan dengan adalah keadaan yang menyebabkan timbul-
penelitian ini meliputi; pendapatan, pendi- nya hambatan terhadap terciptanya pem-
dikan, kesehatan, dan pekerjaan. bentukan modal dan investasi yang tinggi.
Terdapat dua jenis lingkaran setan ke-
miskinan menghalangi negara berkembang
mencapai pembangunan yang pesat yaitu
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 16 -
IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

dilihat dari segi penawaran (suply) dalam lima tahun dari 2007-2011, dengan jenis
dan segi permintaan (demand) modal. penelitian deskriftif kuantitatif, dengan me-
Dari segi penawaran (sulpy), jika ting- tode analisis regresi berganda. Hasil peneli-
kat pendapatan masyarakat rendah yang di- tian menunjukan bahwa (a) tingkat penidi-
akibatkan tingkat produktivitas yang dikan berpengaruh positif dengan produkti-
rendah, ini dapat menyebabkan kemampuan fitas tenaga kerja, (b) tingkat pendidikan
masyarakat menabung menjadi sangat berpengaruh positif terhadap produktifitas,
rendah. Dari permintaan (demand) modal, (c) tingkat pendidikan berpengaruh negatif
di negara miskin penanaman modal sangat terhadap kemiskinan, (d) Tingkat kesehatan
rendah karena luas pasar untuk berbagai berpengaruh negatif terhadap kemiskinan
jenis barang yang terbatas, ini dikarenakan dan (e) produktivitas tenaga kerja berpenga-
pendapatan masyarakat yang rendah. ruh positif terhadap kemiskinan.
Dikutip Kuncoro (2000) dari pemikiran
yang dikemukakan Nurkse bahwa Negara Metode Penelitian
miskin itu karena dia miskin (a poor Bentuk penelitian ini adalah mendes-
country poor because it is poor). Kemiskin- krifsikan kondisi sosial ekonomi penduduk
an bukan hanya sebab ketiadaan pembang- miskin di kabupaten Sambas, oleh sebab itu
unan dimasa lalu tetapi juga disebabkan penelitian ini tergolong dalam bentuk peneli
oleh hambatan pembangunan masa yang tian desktiptif. Penelitian yang menjelaskan
akan datang. Nurkse mengatakan: “Suatu ne apa adanya tentang Kondisi Sosial Ekonomi
gara menjadi miskin karena ia merupakan Penduduk Miskin di Kabupaten Sambas
gara miskin” (A country is poor because is tanpa membuat kesimpulan statistik.
poor). Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
Terjadinya kemiskinan menurut Kunco dilakukan untuk mengetahui nilai variable
ro (2000) adalah : (1) Secara makro, mun- mandiri, baik satu variabel atau lebih varia-
culnya kemiskinan adanya ketidaksamaan bel tanpa membuat perbandingan atau meng
kepemilikn sumber daya yang dapat menim hubungkan dengan variable yang lain
bulkan ketimpangan distribusi pendapatan (Sugiyono, 2012).
(2) Kemiskinan muncul karena adanya
perbedaan kualitas sumber daya manusia Kerangka Konseptual Penelitian
(3) Kemiskinan muncul karena adanya Kerangka berpikir disusun atas dasar
perbedaan akses modal. berfikir deduktif dan normatif. Proses ber-
pikir deduktif dalam penelitian ini dilaku-
Landasan Empiris kan dengan mempelajari teori-teori yang
Menurut Faisal (2013) dalam peneliti- telah ada serta terkait dengan pembangun-
nanya tentang pengaruh tingkat pendidikan, an nya, khususnya pembangunan sumber
serta kesehatan terhadap produktivitas dan daya manusia, dan proses berpikir normatif
jumlah penduduk miskin di Provinsi dilakukan dengan mempelajari Undang-
Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan Undang Nomor 2 Tahun 2004.
untuk mengetahui pengaruh tingkat pendi- Berdasarkan dari proses berpikir deduk
dikan dan tingkat kesehatan terhadap tif dan normative yang saling berhubungan
produktifitas tenaga kerja dan angka kemis- dan bersifat timbal balik, maka disusunlah
kinan di Kalimantan Barat. Data yang kerangka konseptual penelitian ini secara
digunakan adalah jenis data panel, yakni rinci dapat dilihat pada gambar sebagai
gabungan dari data silang tempat (cross berikut:
section) dan data runtun waktu (time series)
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 17 -
Penduduk Miskin

Kondisi Sosial
Ekonomi

Pendapatan Pendidikan Kesehatan Pekerjaan


Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Miskin

Hasil Penelitian Rendahnya tingkat pendapatan akan


Kondisi Pendapatan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi
Upah minimum kabupaten (UMK) Kabupaten Sambas pada tahun 2014 sebe-
Kabupaten Sambas periode 2012-2015 sar 5,42%, sedangkan laju pertumbuhan di-
selalu mengalami peningkatan. Pada tahun bidang ekonomi Provinsi Kalimantan Barat
2012 upah minimum Kabupaten Sambas pada tahun yang sama berada di bawah
sebesar Rp 945.000,- tahun 2013 Rp Kabupaten Sambas sebesar 5,02%. Namun
1.122.500,- naik sebesar 18,78%, tahun angka laju pertumbuhan ekonomi Kabupa-
2014, Rp 1.450.000,- naik 29,18% dari ten Sambas tersebut tercatat lebih rendah
tahun sebelumnya dan naik dari tahun jika dibandingkan dengan pertumbuhan
sebelumnya sebesar 13,79% pada tahun ekonomi pada tahun 2013 yaitu sebesar
2015 menjadi Rp 1.650.000,- jika dilihat 6,18% meskipun ditahun yang sama tetap di
setiap. Tahunnya mengalami kenaikan dan atas laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi
lebih besar dibanding upah minimum Kalimantan Barat sebesar 6,04%. Dengan
provinsi (UMP) Kalimantan Barat. demikian mengindikasikan bahwa partum-
Namun kenaikan upah minimum buhan ekonomi pada tahun 2014 mengala-
kabupaten (UMK) di Kabupaten Sambas mi penurunan, tetapi laju pertumbuhan
selalu lebih rendah jika dilihat dari rata-rata ekonomi Kabupaten Sambas dibandingkan
kebutuhan hidup layak (KHL), yang dengan laju pertumbuhan ekonomi Kalbar
merupakan standar kebutuhan seorang sebesar 5,02% maka pertumbuhan ekonomi
pekerja/buruh yang belum berumah tangga Kabupaten Sambas pada tahun 2014 lebih
(lajang) untuk dapat hidup layak secara fisik baik.
dalam satu bulan. Pada tahun 2015 upah
minimum kabupaten sambas sebesar Rp Kondisi Pendidikan
1.650.000,- per bulan dan upah minimum Pendidikan merupakan salah satu fak-
provinsi Rp 1.560.000,- per bulan masih tor yang sangat berpengaruh terutama da-
lebih rendah dibanding rata-rata kebutuhan lam rangka persiapan ke dunia kerja. Selain
hidup layak adalah sebesar Rp 1.926.858,- itu, tingkat pendidikan juga sangat mem-
per bulan atau sebesar 14,37% lebih kecil pengaruhi pola pikir dari suatu masyarakat.
dari kebutuhan hidup layak kabupaten Tinggi rendahnya tingkat pendidikan dapat
Sambas. Rendahnya upah minimum yang dilihat dari angka partisipasi sekolah (APS),
didapat dibanding biaya hidup layak akan kemampuan baca tulis yang dapat dilihat
mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluar dari angka melek huruf (AMH) dan juga
ga. diukur dari rata-rata lama sekolah (MYS).

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 18 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

Angka melek huruf dan angka dan untuk usia angka partisipasi sekolah
patisipasi sekolah menurut golongan umur umur
pada penduduk miskin di Kabupaten 13-15 tahun 64,84%. Persentase angka
Sambas, rata-rata jumlah angka melek huruf melek huruf di Kabupaten Sambas cukup
pada usia 15-24 tahun rata-rata mencapai tinggi, dan begitu juga dengan persentase
98,51,78% dan untuk rata-rata untuk usia angka partisipasi sekolah penduduk miskin
15-55 tahun mencapai 90,92%. Sedangkan mengalami peningkatan, ini dapat kita lihat
rata-rata untuk angka patisipasi sekolah dari tabel 4.1 di bawah ini;
untuk usia 7-12 tahun mencapai 96,32%

Tabel 4.1
Angka Melek Huruf dan Angka Partisipasi Sekolah Penduduk Miskin
Menurut Golongan Umur Kabupaten Sambas Tahun 2010-2014
Angka Melek Huruf Angka Partisipasi
Sekolah
No Tahun
15-24 15-55 7-12 13-15
tahun tahun tahun tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 2010 95,81 90,96 98,71 58,93
2. 2011 100,00 89,60 93,35 70,50
3. 2012 100,00 93,22 98,40 71,21
4. 2013 96,75 86,76 95,24 44,84
5. 2014 100,00 94,04 95,90 78,71
Rata-rata 98,51 90,92 96,32 64,84
Sumber : Badan Pusat Statistik 2010-2014 (data diolah)
Secara umum, berdasarkan data tahun mengalami penurunan. Sedangkan
2010-2014 untuk penduduk miskin usia 15 persentase penduduk miskin yang tamat
tahun ke atas di Kabupaten Sambas, rata- SD/SMP tidak mengalami peningkatan.
rata jumlah murid yang tidak tamat SD Untuk persentase penduduk miskin yang
mencapai 71,78%. Rata-rata jumlah murid tamat SMA pada tahun 2013 mengalami
yang ditamatkan SD/SMP mencapai penurunan sebanyak 3,71% dari tahun
41,76%. Sedangkan rata-rata jumlah murid sebelumnya. Namun kembali mengalami
yang ditamatkan SMA mencapai 4,62%. peningatan pada tahun 2014 yaitu sebanyak
Persentase jumlah murid yang tidak tamat 10,97% ini juga dapat kita lihat dari tabel
SD di Kabupaten Sambas setiap tahun 4.2 sebagai berikut;

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 19 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

Tabel 4.2
Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas
Menurut Kabupaten Sambas dan Pendidikan yang Ditamatkan
Tahun 2010-2014
No Tahun < SD Tamat SMA+
SD/SMP
(1) (2) (3) (4) (5)
1. 2010 71,78 25,51 2,91
2. 2011 39,44 58,51 2,05
3. 2012 46,28 48,27 5,45
4. 2013 61,91 36,36 1,74
5. 2014 49,11 39,93 10,97
Rata-rata 53,70 41,76 4,62
Sumber : Badan Pusat Statistik 2010-2014 (data diolah)
Kemiskinan masalah tersebut selalu anggota keluarga. Selain itu, pendidikan
dikaitkan dengan ketidak mampuan dalam akan mempengaruhi persepsinya tentang
mencapai pendidikan tinggi, karena berkait penting atau tidaknya pendidikan. Dengan
an dengan ahalnya biaya pendidikan, mes- dasar pendidikan yang relatif memadai
kipun pemerintah Indonesia telah mengelu- untuk mampu memberikan makna terhadap
arkan kebijakan untuk membebaskan uang nilai, kegunaan dan pentingnya pendidikan
bayaran di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan bagi masa depannya sehingga kesungguhan
Sekolah Lanjutan Menengah Pertama untuk menambah wawasan dan bekerja
(SLTP), namun komponen biaya pendidik- keras untuk memenuhi harapan dalam
an lain yang harus dikeluarkan masih tinggi hidupnya.
seperti uang buku dan seragam sekolah. 4.1.3 Kondisi Kesehatan.
Bertambahnya biaya yang harus dike- Baik buruknya tingkat kesehatan
luarkan orang miskin untuk menyekolah- penduduk salah satunya dapat kita lihat dari
kan anaknya sehingga menjadi termasuk rasio perbandingan antara jumlah penduduk
biaya kehilangan dari pendapatan seperti dengan fasilitas kesehatan, sehingga rasio
penelitian yang telah dilakukan oleh fasilitas kesehatan dan sumber daya
Nurwati dalam (Nazara,dik, 2007). Dengan kesehatan dapat menjelaskan akses dan
demikian tingkat pendidikan secara langsu- mutu pelayanan kesehatan di suatu daerah.
ng dan tidak langsung akan menentukan Rasio ini dapat kita lihat dari tabel 4.3
baik buruknya pola komunikasi antara sebagai beriku
Tabel 4.3
Rasio Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sambas
N Tahun
Indikator Target
o 2012 2013 2014
1Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0,006 0,006 0,006 0,006
. dikali 1000
2Rasio Puskesmas dan Pustu serta Polindes 0,251 0,24 0,384 0,27
. per satuan penduduk dikali 1000

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas 2015


Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat
dijelaskan bahwa rasio rumah sakit sudah
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 20 -
IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

mencapai target, tetapi capaian rasio Kabupaten Sambas belum terpenuhi yaitu
puskesmas, puskesmas pembantu dan sejauh mana pelayanan kesehatan dapat
polindes belum tercapai sesuai target. Pada diakses dengan mudah oleh warga. Kurang-
tahun 2014 kondisi puskesmas yang sudah nya tenaga kesehatan dan sarana kesehatan
baik sebanyak 14 buah atau 51,85% dari 27 yang tidak dilakukan upaya pemenuhannya
puskesmas yang ada di Kabupaten Sambas dapat dimaknai sebagai pelayanan kesehat-
dan pada tahun 2015 bertambah satu an yang tidak menyentuh rakyat dan
menjadi 28 Puskesmas. Dibanding tahun menyentuh rasa keadilan bahwa pemerintah
sebelumnya, kondisi puskesmas yang baik daerah adalah untuk mensejahterakan rak-
sebanyak 8 buah atau 29,6%. Pada tahun yat.
2014 berkurang yaitu sebesar 34,78% (32 Dari beberapa penjelasan di atas dapat
buah) puskesmas pembantu dalam kondisi kita lihat partisipasi penduduk miskin untuk
baik. perempuan pengguna alat KB dan balita di
Keterbatasan sarana pelayanan kesehat rumah tangga miskin yang proses kelahiran
an dan keterbatasan infrastruktur sebagai nya ditolong oleh tenaga kesehatan dapat
pertanda bahwa pelayanan kesehatan di kita lihat pada tabel 4.4 di bawah ini;
Tabel 4.4
Persentase Perempuan Pengguna Alat KB dan Balita
di Rumah Tangga Miskin
yang Proses Kelahirannya Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Kabupaten Sambas Tahun 2010-2014
No Tahun Pengguna Pertolongan Pertolongan
Alat KB Persalinan Pertama Persalinan
oleh Terakhir oleh
Tenaga Tenaga
Kesehatan Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
1. 2010 65,94 61,82 63,34
2. 2011 67,06 42,49 47,29
3. 2012 73,34 46,46 51,96
4. 2013 47,86 63,29 62,84
5. 2014 66,52 70,56 83,40
Rata-rata 64,14 56,93 61,77
Sumber : Badan Pusat Statistik 2010-2014 (data diolah)
Dapat dilihat dari tabel 4.4 di atas, terakhir oleh tenaga kesehatan pada tahun
untuk perempuan pengguna alat KB dan 2010-2014 adalah 61,77%.
Balita rumah tangga miskin di Kabupaten Menurut laporan Dinas Kesehatan
Sambas yang proses kelahirannya ditolong Kabupaten Sambas tahun 2015 tercatat AKI
oleh tenaga kesehatan pada tahun 2010- sudah mencapai 21 kasus, meskipun sudah
2014 untuk pengguna alat KB adalah terjadi
64,14%. Rata-rata pertolongan persalinan penurunan 11,7% dari 17 kasus pada
pertama oleh tenaga kesehatan rumah tahun 2012 menjadi 15 kasus di tahun 2013,
tangga miskin di Kabupaten Sambas pada pada tahun 2014 terjadi penurunan kasus
tahun 2010-2014 adalah 56,93%. dan rata- sebesar 15,4% menjadi 13 kasus, dan pada
rata rumah tangga miskin di Kabupaten pertengahan 2015 sudah tercatat kematian
Sambas yang pertolongan persalinan ibu sebanyak 13 kasus. Dari berbagai kasus
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 21 -
IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

AKI sebagian besar penyebab kematian ibu Rata-rata balita rumah tangga miskin di
diantaranya pendarahan, hypertensi dalam Kabupaten Sambas yang telah diimunisasi
kehamilan, infeksi, dan lain-lain. Polio pada tahun 2010-2014 adalah 86,42
Terlihat bahwa seberapa besar partisi- %. Rata-rata balita rumah tangga miskin di
pasi balita di rumah tangga miskin yang Kabupaten Sambas yang telah diimunisasi
telah diimunisasi dapat kita lihat pada tabel Campak/Morbili pada tahun 2010-2014
4.5. Untuk balita rumah tangga miskin di adalah 76,34 %. Serta Rata-rata balita
Kabupaten Sambas yang telah diimunisasi rumah tangga miskin di Kabupaten Sambas
BCG pada tahun 2010-2014 adalah 85,52 yang telah diimunisasi Hepatitis B pada
%. Rata-rata balita rumah tangga miskin di tahun 2010-2014 adalah 78,10 %.
Kabupaten Sambas yang telah diimunisasi
DPT pada tahun 2010-2014 adalah 84,81 %.

Tabel 4.5
Persentase Balita di Rumah Tangga Miskin yang Telah Diimunisasi
Menurut Kabupaten Sambas Tahun 2010-2014
No Tahun BCG DPT Polio Campak/Morbili Hepatitis
B
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. 2010 88,85 88,85 95,27 79,39 82,60
2. 2011 86,20 86,20 87,84 72,19 68,73
3. 2012 86,40 86,40 86,40 76,48 83,76
4. 2013 81,24 77,70 77,70 68,73 73,27
5. 2014 84,91 84,91 84,91 84,91 82,16
Rata-rata 85,52 84,81 86,42 76,34 78,10
Sumber : Badan Pusat Statistik 2010-2014 (data diolah)
Dari sebuah hasil penelitian menyata- tahan tubuh. Hal ini menyebabkan usia
kan bahwa kemiskinan sangat berhubungan harapan hidup mereka pendek dan tingkat
dengan tingginya angka kesakitan dan ke- kematian mereka tinggi (Suryawati : 2005).
matian. Tingkat pendapatan dibawah garis Perbaikan pelayanan kesehatan pada
kemiskinan dan rendahnya kesempatan dasarnya merupakan suatu investasi untuk
memperoleh berbagai fasilitas kesejahtera- mencapai masyarakat yang sejahtera yang
an sosial akan dapat mempersulit terpenuhi harus diwujudkan pemerintah, maka kese-
nya berbagai keperluan pangan bergizi atau sehatan harus menjadi perhatian utama
kemampuan untuk menangkis penyakit, pemerintah sebagai penyelenggara pelayan-
sehingga tidak mengherankan apabila di an publik untuk dapat menjamin hak masya
lingkungan mereka tingkat kematian bayi rakat sehat dengan memberikan pelayanan
tinggi. Selain itu, berbagai macam penyakit kesehatan secara adil, merata memadai,
dapat mengancam mereka, seperti: malaria, terjangkau, dan berkualitas (Widodo,
tuberkulosis, penyakit mata, kwasioskor, 2011).
dan lainnya sebagai akibat lemahnya daya
an, keahlian, dan pendidikan yang berbeda-
Kondisi Pekerjaan beda ini juga dipengaruhi oleh tingkat
Banyaknya dalam bidang-bidang peker pendidikan yang dimiliki oleh pekerja,
jaan yang ada di masyarakat yang masing- perbedaan tersebut akan juga menyebabkan
masing menuntut keterampilan, kemampu- terhadap perbedaan tingkat penghasilan
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 22 -
IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

yang kemudian mempengaruhi tingkat miskin usia 15 tahun ke atas yang bekerja di
kekayaan atau kemiskinan penduduk. sektor bukan pertanian di Kabupaten
Dari tabel 4.6 berikut, bahwa penduduk Sambas pada tahun 2010-2013 adalah
miskin usia 15 tahun ke atas dan tidak 13,99%. Jumlah penduduk miskin usia 15
bekerja, rata-rata jumlah penduduk miskin tahun ke atas yang status bekerja di sektor
yang status bekerja di Kabupaten Sambas pertanian mengalami penurunan setiap
pada tahun 2010-2013 adalah 23,8%. tahunnya. Hal yang sama juga terjadi untuk
Penduduk miskin usia 15 tahun ke atas yang penduduk miskin usia 15 tahun ke atas yang
status bekerja di sektor pertanian di bekerja di sektor bukan pertanian di
Kabupaten Sambas pada tahun 2010-2013 Kabupaten Sambas.
adalah 62,22%. Sedangkan penduduk
Tabel 4.6
Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas
Menurut Kabupaten Sambas dan Status Bekerja Tahun 2010-2014
No Tahun Tidak Bekerja di Bekerja Bukan
Bekerja Sektor di Sektor
Pertanian Pertanian
(1) (2) (3) (4) (5)
1. 2010 2,82 80,47 16,72
2. 2011 22,19 65,78 12,03
3. 2012 31,45 50,99 17,56
4. 2013 27,70 60,45 11,85
5. 2014 34,84 53,39 11,77
Rata-rata 23,8 62,22 13,99
Sumber : Badan Pusat Statistik 2010-2014 (data diolah)
Ini terjadi karena selain itu wilayah merupakan pekerjaan umum penduduk di
atau tempat tinggal juga memberikan Kabupaten Sambas.
pengaruh terhadap jenis pekerjaan, ditinjau Selain itu dapat kita lihat juga
dari segi pekerjaan utama yang diteliti; yang banyaknya jumlah penduduk miskin yang
paling banyak dijumpai bidang pertanian berusia 15 tahun ke atas dari sektor bekerja
yaitu sebagai petani sawah, jenis pekerjaan yang dimiliki oleh pekerja menyebabkan
ini terutama digeluti oleh masyarakat yang perbedaan tingkat penghasilan yang
tinggal di pedalaman dan juga sebagian di kemudian mempengaruhi tingkat kekayaan
pinggiran perkotaan. Jenis pekerjaan utama atau kemiskinan penduduk.
lain yang banyak digeluti oleh masyarakat Untuk penduduk miskin usia 15 tahun
adalah sebagai nelayan yang didominasi ke atas, rata-rata jumlah penduduk miskin
oleh penduduk yang tinggal di wilayah yang tidak bekerja di Kabupaten Sambas
pesisir. Seperti penjelasan poin sebelumnya pada tahun 2010-2013 adalah 40,53 %.
pada indikator kemiskinan berdasarkan Penduduk miskin usia 15 tahun ke atas yang
pendapatan, bahwa rata-rata kontribusi bekerja di sektor pertanian di Kabupaten
pertumbuhan nilai PDRB berasal dari Sambas pada tahun 2010-2013 adalah 54,21
sektor pertanian sebesar 46,97%, yang %. Sedangkan penduduk miskin usia 15
kemudian diikuti sektor-sektor lain, dengan tahun ke atas yang bekerja di sektor bukan
demikian bahwa kontribusi terbesar dalam pertanian di Kabupaten Sambas pada tahun
PDRB berasal dari sektor pertanian yang 2010-2013 adalah 27,75 %. Jumlah
penduduk miskin usia 15 tahun ke atas yang
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 23 -
IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

bekerja di sektor pertanian mengalami pertanian di Kabupaten Sambas. Data


penurunan setiap tahunnya. Hal yang sama tersebut dapat kita lihat pada tabel 4.7 di
juga terjadi untuk penduduk miskin usia 15 bawah ini;
tahun ke atas yang bekerja di sektor bukan

Tabel 4.7
Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas
Menurut Kabupaten Sambas dan Sektor Bekerja Tahun 2010-2014
No Tahun Tidak Bekerja di Bekerja
Bekerja Sektor Pertanian Bukan
di Sektor
Pertanian
(1) (2) (3) (4) (5)
1. 2010 68,14 60,56 61,27
2. 2011 31,45 52,23 16,32
3. 2012 27,70 55,02 17,28
4. 2013 34,84 49,02 16,14
Rata-rata 40,53 54,21 27.75
Sumber : Badan Pusat Statistik 2010-2014 (data diolah)
Sebuah penelitian menyatakan bahwa Selama periode 2009-2013 tersebut
pekerjaan juga menentukan tingkat bahwa jumlah persentase penduduk miskin
pendapatan seseorang, tetapi hal ini juga di Kabupaten Sambas mengalami penurun-
apabila pekerjaan tidak tetap menjadi an tahun 2009 sebesar 9,96% sebanyak
ancaman tersendiri. Pekerjaan seperti 184.496 jiwa meningkat menjadi 10.08%
bertani, ojek, tukang (kurangnya) pesanan pada tahun 2010 sebanyak 203.325 jiwa.
dalam pekerjaan sebagai tukang karena Namun pada tahun 2011 berikutnya
masih menggunakan alat-alat tradisional, mengalami penurunan 9,38% sebanyak
sehingga proses juga lama apalagi di zaman 232.581 jiwa dari 10,08% pada tahun
sekarang dimana masyarakat butuh cepat. sebelumnya dan turun lagi menjadi 8,87%
Belum lagi kondisi cuaca yang akhir-akhir sebanyak 253.410 jiwa pada tahun 2012.
ini ekstrim, yang membuat pendapatan Kemudian pada tahun 2013 mengalami
tidak menentu (Kaplale, 2012). peningkatan kembali yaitu dari 45.300 jiwa
pada tahun 2012 menjadi 51.200 jiwa pada
Pembahasan tahun 2013 sebesar 9,90%.
Berdasarkan tingkat kemiskinan pen- Terjadinya terhadap fluktuasi ini dika-
duduk di Kabupaten Sambas, dapat dilihat renakan “kemiskinan memiliki wujud yang
dari hasil laporan Badan Pusat Statistik majemuk”, peningkatan penduduk miskin
(BPS) pada periode tahun 2009 hingga dapat terjadi akibat rendahnya pendapatan
2013. Tingkat kemiskinan Kabupaten dan sumber daya produktif yang menjamin
Sambas yang mengalami fluktuasi jumlah kehidupan berkesinambungan; kelaparan
penduduk miskin, yang terjadi pada periode dan kekurangan gizi; rendahnya tingkat
2009-2013 dimana terjadi peningkatan di kesehatan; keterbatasan akses terhadap pen
tahun terakhir, hal ini dapat dilihat dari didikan dan layanan-layanan pokok
table 4.8 di bawah ini. lainnya; kondisi tidak wajar dan kematian
akibat penyakit yang terus meningkat;
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 24 -
IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

kehidupan bergelandangan dan tempat anggota keluarga banyak, tingkat pendidik-


tinggal yang tidak memadai; lingkungan an kepala rumah tangga dan anggota rumah
yang tidak aman; diskriminasi dan ketera- tangga rendah, dan umumnya rumah
singan sosial; rendahnya tingkat partisipasi tersebut berada di pedesaan (BPS, 2002).
dalam proses pengambilan keputusan dan Sosial ekonomi menurut Abdulsyani
dalam kehidupan sipil, sosial dan budaya. dalam Maftukhah bahwa: Sosial ekonomi
Dari terminologi kemiskinan diatas adalah kedudukan atau posisi seseorang
tampak dengan jelas bahwa kemiskinan dalam manusia yang ditentukan oleh jenis
mempunyai dimensi yang sangat luas aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pen-
menyangkut aspek sosial, budaya, ekonomi didikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan
dan politik dalam penanganannya perlu dalam organisasi. Sosial ekonomi adalah
melihat aspek-aspek tersebut. Sehingga posisi seseorang dalam masyarakat berkait-
kesulitan-kesulitan yang muncul adalah an dengan orang lain dalam arti lingkungan
dalam penentuan indikator kebutuhan dasar pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta
yang dipengaruhi oleh wilayah atau lokasi kewajibannya dalam hubungannya dengan
serta adat dan budaya setempat. sumber daya.
Kondisi ini cenderung merujuk pada Munculnya perbedaan tersebut dapat
keadaan ekonomi dan sosial seseorang da- disebabkan rendahnya pertumbuhan ekono-
lam kaitannya dengan jabatan (kekuasaan), mi dan jumlah penduduk yang sangat besar
dan peranan yang dimiliki orang bersang- kemudian berpengaruh terhadap kondisi
kutan didalam masyarakat. Status atau sosial penduduk miskin salah satunya di
kondisi ini cenderung memperlihatkan Kabupaten Sambas. Permasalahan dan
tingkat kedudukan seseorang dalam hubu- tantangan pembangunan daerah masih di
ngannya dengan orang lain berdasarkan sua prioritaskan pada masalah-masalah sosial
tu ukuran tertentu. Ukuran atau tolak ukur yang mendasar, antara lain besarnya angka
yang dipakai didasarkan pada salah satu kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi meru-
kombinasi yang mencakup tingkat pendidik pakan kunci dari penurunan kemiskinan di
an, prestise atau kekuasaan. suatu wilayah. Dengan pertumbuhan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia ekonomi yang meningkat dimasing-masing
kondisi adalah keadaan atau kedudukan daerah mengindikasikan bahwa pemerintah
seseorang. Sedangkan sosial adalah sesuatu mampu meningkatkan kesejahteraan masya
yang berhubungan dengan masyarakat. Eko rakatnya, sehingga dapat mengurangi ting-
nomi adalah kegiatan manusia untuk meme kat kemiskinan serta dampak sosial yang
nuhi kebutuhannya. Dapat disimpulkan terjadi di masyarakat akibat tidak terpenuhi
bahwa kondisi sosial ekonomi adalah kea- nya faktor ekonomi yang banyak terjadi di
daan, kedudukan atau posisi seseorang di sekitar.
dalam masyarakat yang ditinjau dari segi Untuk mengurangi dampak sosial di-
sosial dan ekonomi. dang ekonomi yang ditimbulkan oleh
Hal ini ditentukan oleh banyak hal kemiskinan, serta adanya keterlibatan pe-
yang mempengaruhi seperti tingkat pendi- merintah daerah dalam pengentasan kemis-
dikan, pekerjaan dan penghasilan. Dari segi kinan sangat diperlukan melalui program-
sosial, kemiskinan penduduk dapat juga program, kebijakan-kebijakan, dengan pro-
disebutkan sebagai suatu kondisi sosial ses pertolongan, pekerjaan sosial berpijak
yang sangat rendah, seperti penyediaan pada nilai pengetahuan dan keterampilan
fasilitas kesehatan yang tidak mencukupi serta profesional dalam menjalankan peran
dan penerangan yang minim (Sumardi dan - peran sosial di lingkungannya.
Dieter, 1985). Kondisi sosial lain dari Dengan demikian seharusnya pemerin-
penduduk miskin biasanya dicirikan oleh tah tidak hanya menjadikan penduduk
keadaan rumah tangga dimana jumlah miskin adalah objek tetapi juga sebagai

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 40 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli–Desember 2017

subyek pembangunan; bahwa penduduk kesehatan memiliki keterkaitan yang


miskin memiliki kemampuan dan potensi erat dengan kemiskinan. Keberhasilan
yang dapat dikembangkan dalam proses dibidang kesehatan memberikan hal ya-
pertolongan, bahwa penduduk miskin me- ng berdampak pada peningkatan kondisi
miliki dan dapat menjangkau, memanfaat- pada peningkatan kondisi fisik, mental
kan dan mengolah sumber-sumber yang dan kecerdasan sehingga output dan
ada di sekitar dirinya. partisipasi lebih baik.
4. Tingginya persentase pekerjaan pendu-
SIMPULAN duk miskin di kabupaten Sambas adalah
Berdasarakan tujuan penelitian bahwa sektor pertanian dimana output yang
kondisi sosial ekonomi penduduk miskin dihasilkan sangat rendah, ini dapat mem
ditemukan kesimpulan sebagai berikut ; pengaruhi produktivitas dapat mengaki-
1. Tingkat pendapatan penduduk miskin di batkan terjadinya tingkat kemiskinan.
Kabupaten Sambas mayoritas masih 5. Pendidikan (formal) membuat orang
dibawah standar kebutuhan hidup layak, memiliki keahlian, dan menguasai teko
Hal ini disebebkan rendahnya pendapat- logi sehingga meningkatkan produktivi-
an sehingga mempengaruhi pola tas. Tenaga kerja yang memiliki produk
pengeluaran rumah tangga. tivitas yang tinggi dapat memperoleh
2. Tingkat partisipasi pendidikan pendu- pendapatan yang lebih tinggi dari mere-
duk miskin di Kabupaten Sambas secara ka yang rendah produktivitas. Dikatakan
umum meningkat yang memberikan miskin jika jumlah pendapatan yang
dampak baik, namun sebagian besar ma- diperoleh tidak melebihi daripada
sih rendah dalam menamatkan pendidik- ketentuan garis batas kemiskinan, juga
annya atau bahkan tidak pernah menik- dapat dilihat dari tidak cukupnya
mati sama sekali terutama pendidikan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
formal. pendidikan dan kesehatan.
3. Meningkatnya kesadaran penduduk mis-
kin terhadap kesehatan sangat berpeng-
aruh terhadap kesejahteraan, karena

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 41 -


IAIS Sambas Vol 3 No. V Januari–Juni 2017

DAFTAR PUSTAKA

Andulsyani, 1994 sosiologi skematika teori dan terapan. Bumi aksara jakarta.

Badan Pusat Statistik. Kabupaten Sambas Dalam Angka 2009-2014.

......….., PDRB Kecamatan Kabupaten Sambas 2009-2014. Kabupaten Sambas Dalam


Angka 2014.

......….., Disdukcapil Kabupaten Sambas. Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun


2014.

......….., Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota 2010-2014.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimanatan Barat 2015. Profil Kesehatan Provinsi


Kalimanatan Barat Tahun 2014.
Herry Faisal. 2013. “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kesehatan Terhadap Produktivitas
dan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Kalimantan Barat”. Jurnal Ekonomi
Daerah. Vol 1 No. 1.
Kaplale, Raihana. 2012. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan
Penduduk”. Jurnal Agribisnis Kepulauan. Volume 1. No. 1. Oktober 2012.
Halaman 101-115.

Kuncoro, Murdrajat. 2006. “Ekonomi Pembangunan”, Penerbit Salemba.


Empat,Jakarta. Tambunan, T.TH. 2012.

Nurwati, Nunung. 2008. “Model Pengukuran, Permasalahan dan Alternatif Kebijakan”.


Jurnal Kependudukan Padjadjaran. Vol. 10.No. 1. Januari 2008. Halaman 1-11.
Sugiyono, 2012. “Memahami Penelitian Kualitatif”. Bandung: Alfabeta

Suryawati, Chriswardani. 2004. “Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional”.


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Vol.08/No.03/September/2005. Hal
121-129.UGM Press, Yogyakarta.
Sumardi, dan Dieter 1985, penelitian pertanian di jawa barat, unpad bandung.

Widodo Ali, Waridin, Johanna Maria K. 2011. “Analisis Pengaruh Pengeluaran


Pemerintah di Sektor Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Pengentasan
Kemiskinan Melalui Peningkatan Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa
Tengah”. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan. Volume 1. Nomor 1. Juli
2011.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 42 -


PENGENDALIAN INTERNAL ENTITAS DALAM RANGKA AUDIT ATAS
LAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA KOPERASI HARAPAN KITA DESA
SEBUBUS, KECAMATAN PALOH, KABUPATEN SAMBAS)

U. Ari Alrizwan *

ABSTRAK

Tujuan umum yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan pemahaman enti-
tas dan lingkungannya serta pengendalian internal entitas dalam rangka audit atas laporan
keuangan (studi pada Koperasi Harapan Kita Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten
Sambas), yang di dalamnya ditemukan berbagai permasalahan dalam pelaksanaannya sehingga
diperlukan audit terhadap laporan keuangan. Pengendalian internal adalah penggunaan semua
sumber daya perusahaan untuk meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi
berbagai aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Saran
pengendalian ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada, bentuk organisasi, kebijakan, sistem
prosedur, instruksi, standar, komite, bagan akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laporan, catatan,
daftar auditing, metode, rencana, dan auditing internal. Salah satu kebijakan yang dapat diambil
adalah dengan meningkatkan pengendalian intern.

KATA KUNCI: Pengendalian Internal, Entitas, Audit Keuangan

PENDAHULUAN rasi harus bisa menentukan kebijakan dan


strategi yang harus ditingkatkan. Koperasi
Sebagai suatu tipe pengawasan, pe-
adalah usaha guna memperbaiki penghidup
ngendalian intern diperlukan untuk mende-
an ekonomi berdasarkan prinsip saling
legasikan wewenang serta tanggung jawab
tolong-menolong (Hendrojogi, 2010).
dalam suatu organisasi. Tujuan pokok stuk
Definisi serupa disampaikan oleh
tur pengendalian intern adalah menjaga
Seoriaatmadja menyatakan bahwa koperasi
pencatatan dan aset organisasi, mengecek
adalah suatu perkumpulan dari orang-orang
keandalan data akuntansi, serta mendorong
yang atas dasar persamaan derajat sebagai
dipatuhinya kebijakan manajemen. Apabila
manusia dengan tidak memandang agama
laporan keuangan yang dihasilkan oleh
dan politik secara sukarela masuk untuk
suatu entitas bisnis dapat dihandalkan, hal
sekedar memenuhi kebutuhan bersama
tersebut akan semakin membantu menaje-
yang bersifat kebendaan atas tanggungan
men untuk mengambil keputusan. Semakin
bersama.
efektif dan efisiensi operasi, maka semakin
Salah satu kebijakan yang dapat diam-
sedikit waktu, tenaga, dan biaya yang
bil adalah dengan meningkatkan pengenda-
dibutuhkan oleh manajemen untuk menca-
lian intern. Menciptakan pengendalian in-
pai tujuan yang telah ditetapkan (Halim
tern yang efektif diperlukan staf auditor
Abdul, 2008).
internal. Internal auditor adalah suatu
Dalam kondisi perekonomian negara
fungsi penilaian yang independen yang di-
yang selalu dipengaruhi oleh krisis dari
tetapkan dalam suatu organisasi yang ber-
luar, koperasi diharapkan menjadi salah sa-
fungsi menguji dan mengevaluasi kegiatan
tu kekuatan ekonomi yang sejajar dengan
organisasi sebagai jasa yang diberikan
kegiatan ekonomi lainnya, sehingga kope-

*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 43 -
IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

kepada organisasi itu (Munawir, H S. bah kredibilitas laporan keuangan yang


2008). disajikan oleh pihak manajemen.
Semakin banyaknya jenis usaha yang Kinerja sebuah koperasi tidak akan
dijalankan oleh sebuah koperasi akan me- berjalan lancar, apabila di dalamnya hanya
ningkatkan kompleksitas aktivitas yang ada pengurus saja yang bekerja, melainkan pe-
di dalamnya. Hal tersebut mengakibatkan ngawas juga ikut memegang peranan pen-
diperlukannya adanya suatu pengendalian ting. Seorang pengurus koperasi hendaknya
intern yang lebih baik dan terkoordinasikan lebih memperhatikan disiplin kerja dalam
dengan baik untuk meminimalisir adanya pelaksanaan tugas sehingga dapat mengura
penyimpangan dalam koperasi sehingga ngi dan menghindari penyimpangan-pen
apa yang menjadi tujuan bersama anggota yimpangan yang akan terjadi akibat dari
dapat tercapai. keteledoran pengurus, sehingga memper-
Efektivitas suatu pengendalian intern mudah pengawas koperasi dalam mengawa
ini sangat diperlukan untuk memperoleh si dan memeriksa aktivitas intern koperasi.
informasi yang memadai bahwa semua pro
sedur dan kebijakan koperasi telah dilaksa- Rumusan Masalah
nakan dengan baik. Pengendalian intern Berdasarkan uraian latar belakang di
pada koperasi merupakan suatu aktivitas atas, maka yang menjadi pokok permasalah
yang dilaksanakan oleh pengawas koperasi an dalam penelitian ini adalah bagaimana-
yang bertugas untuk mengawasi pelaksana- kah pemahaman entitas dan lingkungannya
an keputusan Rapat Anggota yang khusus- serta pengendalian internal entitas dalam
nya menyangkut organisasi serta tugas rangka audit atas laporan keuangan (studi
lainnya seperti mengawasi dan melakukan pada Koperasi Harapan Kita Desa Sebubus,
pemeriksaan terhadap suatu kebijakan yang Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas).
telah disepakati oleh pengurus termasuk Masalah yang masih sangat umum itu atau
menilai efektivitas prosedur tersebut dan oleh karena luasnya cakupan permasalahan
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi tersebut, perlu dibatasi dengan merumus-
dari suatu kebijakan yang telah ditetapkan kan sub-sub masalah sebagai berikut:
dan dijalankan oleh pengurus. 1. Bagaimana pemahaman mengenai
Dalam pasal 48 Undang-Undang No. entitas dan lingkungannya?
17 Tahun 2012 tentang perangkat organisa- 2. Bagaimana pemahaman mengenai
si, pengawas dipilih dari dan oleh anggota sistem pengendalian internal?
koperasi dalam rapat anggota, pengawas 3. Bagaimana analisa dan evaluasi sistem
bertanggung jawab kepada Rapat Anggota, pengendalian internal Koperasi Harapan
persyaratan untuk dapat dipilih dan diang- Kita?
kat sebagai pengawas ditetapkan dalam
anggaran dasar (Undang–Undang Republik Tujuan
Indonesia No.17 Tahun 2012). Sesuai dengan permasalahan yang
Salah satu faktor yang dapat mendoro- telah dipaparkan di atas, maka tujuan um-
ng dipatuhinya pengendalian intern adalah um yang akan dicapai dalam penelitian ini
pengawas koperasi yang memiliki sikap adalah mendeskripsikan pemahaman enti-
independensi yakni bersikap secara objektif tas dan lingkungannya serta pengendalian
atau tidak memihak dan tidak memasukkan internal entitas dalam rangka audit atas
kepentingan pribadi dalam mempertimbang laporan keuangan (studi pada Koperasi
kan fakta yang terjadi di dalam koperasi. Harapan Kita Desa Sebubus, Kecamatan
Wolcox menyatakan independensi ialah Paloh, Kabupaten Sambas). Sedangkan
suatu standar auditing penting, karena akun tujuan khususnya adalah untuk:
tan independen diharapkan dapat menam- 1. Menjelaskan secara objektif da Sistema-
tis tentang entitas dan lingkungannya.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 44 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

2. Menjelaskan mengenai sistem pengenda minggu ke daerah Matang Putus. Dalam


lian internal. waktu beberapa hari kami menenangkan
3. Memberikan analisa dan evaluasi sistem diri di sana dan pada suatu ketika kami
pengendalian internal Koperasi Harapan dikunjungi beberapa anggota kecamatan,
Kita. desa dan pemuka Kecamatan Paloh. Setelah
itu, permasalahan bisa dipecahkan dan
PEMBAHASAN Alhamdulillah bisa damai. Pada berikutnya
Sejarah Singkat Berdiri Koperasi pembina memanggil beberapa pengurus
Harapan Kita. koperasi ke matang putus untuk mengada-
Semua ini bermula dari keingintahuan kan musyawarah bagaimana supaya tidak
mengetahui situasi selesai konflik antar ada lagi pertikaian dan perselisihan antara
etnis, dimulai dengan niat yang baik kami masyarakat setempat. Setelah mengadakan
berkunjung ke daerah Paloh melihat situasi musyawarah pembina mengusulkan untuk
dan ekonomi yang sangat parah dan mem- terus menjalankan dan membangun usaha
prihatinkan. Pendekatan pertama dengan agar perputaran ekonomi di Paloh bisa
cara menjalin persahabatan dengan bebe- berjalan dengan baik. Pembina mengusul-
rapa warga di Paloh khususnya Desa kan pendekatan yang harus dijalankan yaitu
Sebubus yang bertekad untuk membantu pendekatan melalui agama, ekonomi, dan
agar ekonomi masyarakat yang sangat pendidikan.
parah dan memprihatinkan itu meningkat. Setelah sepakat koperasi mulai menja-
Musyawarah dilakukan dengan usulan lankan poin pertama yaitu kegiatan pende-
membangun sebuah usaha yang mempun- katan melalui agama yang dilakukan secara
yai legalitas hukum yang resmi. Kemudian bersama-sama melalui salawat Nabi untuk
usulan tersebut dilengkapi dengan berkas kesejahteraan, ketenangan, kedamaian,
penunjukan dari Koperasi Kalimantan Teng kemakmuran masyarakat Paloh. Kemudian
ah agar membuka cabang di Kecamatan tindakan riil yang koperasi buat adalah
Paloh demi kesejahteraan dan kemakmuran bertekad untuk membangun sebuah masjid
masyarakat setempat. Dengan berkas itulah dari hasil usaha yang telah dibina. Tindakan
mulai membagun usaha pada awal tahun yang paling tepat yang akan dilakukan
2005 yang dipimpin oleh Bapak Razali adalah memisahkan diri dari Koperasi
Hotman sebagai ketua dan Bapak Saiful Kalimantan Tengah untuk berdiri sendiri
Anwar sebagai Pembina. menjadi Koperasi Harapan Kita Kecamatan
Usaha pertama yang dibangun adalah Paloh yang berbadan hukum resmi. Dengan
mebel dengan modal awal yang dikumpul- rasa memiliki dan tanggung jawab yang
kan bersama-sama dengan nilai Rp. besar maka secara gotong-royong bekerja
2.700.000,- sedangkan membawa aset alat keras siang dan malam sambil mendatang-
yang tersisa di Ketapang beberapa buah kan tenaga ahli dari daerah Madura
alat-alat mebel dengan jerih payah dan walaupun dengan risiko yang sangat berat
keringat serta semangat gotong-royong usaha ini terus dijalankan untuk menjalin
yang tinggi dalam waktu satu bulan kami hubungan baik antar masyarakat.
mampu mendirikan tempat usaha mebel Bekerja sama dengan panitia masjid
yang sangat sederhana yang bahannya kayu untuk membangun masjid yang biayanya
bulat atap daun dan pendirian mes karya- dibangun dari hasil usaha Koperasi Harap-
wan dengan bahan yang sama. an Kita, pekerjanya dibantu masyarakat
Berjalan satu tahun terjadi lagi sebuah secara bergotong-royong. Setelah pembang
konflik perselisihan akibat salah paham an- unan masjid berhasil Koperasi Harapan
tara koperasi dengan pemuka masyarakat. Kita bertekad untuk memberangkatkan
Untuk menghindari perkelahian sesama umrah semua anggota koperasi melalui sisa
warga maka kami menghindar selama dua hasil usaha. Dikarenakan hasil kerja yang

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 45 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

begitu banyak maka Koperasi Harapan Kita memberikan nasihat, “Pemerintah bukan
melakukan tindakan tahap ke dua yaitu: tidak memperhatikan tapi karena lokasi
pendirian kantor dan toserba (toko serba yang sangat jauh dari kabupaten, jalan yang
ada). Setelah toko dan kantor dibangun dan sangat rusak sehingga sulit mengadakan
berjalan, dibuka usaha makanan ringan kunjungan. Kemungkinan instansi ingin
(jipang) dan hasil per bulannya sangat me- melihat dulu semangat dan kerja keras kita
muaskan. Berjalan tiga tahun Koperasi sampai sejauh mana. Saya berharap kepada
Harapan Kita sudah memberikan kontribusi seluruh anggota dan pengurus agar mampu
kepada Kepala Desa Sebubus berupa bertahan sampai suatu saat jalan ini bagus
Komputer dan kepada Kecamatan Paloh dan dinas terkait bisa berkunjung hingga ke
berupa uang tunai di setiap kegiatan pering lokasi kita dan kemungkinan besar setelah
atan hari kemerdekaan RI. mereka tiba kami menjamin dinas terkait
Pada tahun berikutnya Koperasi Harap pasti membantu dalam rangka melaksana-
an Kita mendapat guncangan dari dalam kan cita-cita dan tujuan kita bersama. Ada
(intern) dan ekonomi mulai tersendat. Hal satu poin yang belum kita jalankan dan
yang membuat ekonomi koperasi tersendat laksanakan yaitu pendidikan nonformal.
adalah: Dikarenakan pendidikan ini belum dapat
a. Adanya pertikaian di dalam (intern) kita jalankan disebabkan oleh ekonomi kita
koperasi. belum mencapai tahap yang kita inginkan
b. Penutupan kayu secara nasional. sehingga banyak salah paham pendapat
c. Permainan bisnis beberapa pengusaha- intern kita maka saya sarankan bersabar.”
pengusaha di daerah Paloh. Upaya menghindari pertikaian yang
Pada bulan berikutnya diadakan musya lebih dalam maka pada tahun 2012 adakan
warah, dari hasil musyawarah Koperasi Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan diputus
Harapan Kita mendapatkan solusi dan kan Bapak Sauful Anwar untuk menjadi
tindakan sebagai berikut : ketua Koperasi Harapan Kita dan ketua
a. Menekan harga dengan cara membuka lama yaitu Bapak Razali Hotman mendu-
agen dengan harga sesuai modal tanpa duki posisi pengawas.
keuntungan agar pengusaha di sekitar
menurunkan harga barang. Dengan men Sistem Pengendalian Internal
yisihkan sisa hasil usaha senilai 60 juta Dalam rangka memahami entitas, salah
maka harga barang dapat ditekan mela- satu cara yang dilakukan auditor adalah
lui proses perdagangan. dengan memahami sistem pengendalian
b. Mengaktifkan kembali unit usaha sawm internal (pengendalian manajemen) entitas
ill sehingga masyarakat dapat membelah yang akan diperiksa. Pengendalian internal
kayu untuk kepentingan rumah mereka. yang dimaksud oleh Standar Pemeriksaan
Maka, berjalanlah semua itu dengan Keuangan Negara (SPKN) mengacu pada
baik walaupun belum sempurna. konsep pengendalian internal menurut
c. Memperbaiki administrasi intern dan Commite of Sponsoring Organizations on
kepemimpinan dengan mengadakan aca- The Treadway Commission (COSO).
ra berdialog secara rutin sesama anggota Tujuan pengendalian internal meliputi: (1)
dengan memberikan saran harus bersa- efektivitas dan efisiensi operasi, (2) kepatu-
bar dan jangan sia-siakan pengorbanan han terhadap ketentuan dan peraturan, serta
yang telah dicapai. (3) keandalan laporan keuangan. Adapun
Secara keseluruhan sebenarnya ungkap komponen sistem pengendalian internal
an rasa kekecewaan dari seluruh anggota (SPI) adalah sebagai berikut.
karena perjuangan yang telah mereka 1. Lingkungan pengendalian (Control
lakukan bersama-sama tidak ada perhatian Environment) adalah kondisi lingkungan
dinas yang bersangkutan maka Pembina organisasi yang menetapkan corak satu

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 46 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

organisasi dan memengaruhi kesadaran prosedur pengawasan (I Gusti Agung


akan pengendalian. Lingkungan pengen Rai. 2008).
dalian merupakan dasar untuk semua Lima komponen sistem pengendalian
komponen pengendalian internal, integ- dari COSO tersebut:
ritas dan nilai etika, komitmen terhadap
kompetensi, partisipasi dewan komisaris
atau komite audit, filosofi dan gaya
operasi manajemen, struktur organisasi,
pemberian wewenang dan tanggung
jawab, serta kebijakan dan praktisi
sumber daya manusia
2. Penaksiran risiko (Risk Assessment)
adalah proses yang meliputi identifikasi,
analisis, dan pengelolaan risiko yang
dihadapi oleh manajemen, yang dapat
menghambat pencapaian tujuan organi-
sasi. Dalam penentuan area kunci
dengan menggunakan pendekatan faktor
pemilihan, penaksiran risiko termasuk
ke dalam aktivitas identifikasi risiko
manajemen.
3. Aktivitas pengendalian (Control Activi- Salah satu unit usaha koperasi adalah
ties) adalah kebijakan dan prosedur yang memberikan kredit simpan pinjam. Pem-
membantu menjamin bahwa arahan berian kredit merupakan usaha koperasi
manajemen dilaksanakan. Aktivitas pe- yang paling pokok, sehingga koperasi perlu
ngendalian dapat meliputi review kiner- memberikan penilaian terhadap nasabah
ja, pengolahan informasi, pengendalian yang mengajukan kredit pinjaman serta
fisik, serta pemisahan tugas. merasa yakin bahwa nasabahnya mampu
4. Informasi dan komunikasi (Information mengembalikan kredit yang diterimanya.
and Communication) adalah pengidenti Masalah keamanan kredit yang diberi-
fikasian, penangkapan, dan pertukaran kan merupakan masalah yang harus diper
informasi yang memungkinkan setiap hatikan oleh koperasi, karena ada risiko
orang dapat melaksanakan tanggung yang timbul dalam sistem pemberian kredit.
jawab mereka. Sistem informasi mengha Permasalahan ini dapat dihindari dengan
silkan laporan atas hal-hal yang terkait adanya pengendalian internal yang mema-
dengan operasional, keuangan, dan dai dalam bidang perkreditan. Dengan kata
kepatuhan terhadap peraturan lain, diperlukan suatu pengendalian yang
5. Pemantauan (Monitoring) adalah kondi- dapat menunjang efektivitas pemberian
si di mana seluruh sistem pengendalian kredit. Dengan terselenggaranya pengenda-
organisasi harus dimonitor untuk lian internal yang memadai dalam pemberi-
menilai mutu dari sistem pengendalian an kredit, berarti menunjukkan sikap hati-
tersebut. Kelemahan dalam sistem peng hati dalam tubuh koperasi tersebut. Untuk
endalian harus dilaporkan kepada mampu berperan sebagai badan usaha yang
manajemen tingkat atas. Selain itu, harus tangguh dan mandiri, koperasi melalui
dilakukan evaluasi yang independen atas usaha pemberian kreditnya harus mampu
sistem pengendalian internal. Frekuensi meningkatkan efektivitas sistem pemberian
dan lingkup evaluasi bergantung pada kredit dan berusaha sebaik mungkin meng-
penaksiran risiko serta efektivitas urangi risiko kegagalan kredit, terutama
akibat lemahnya pengendalian internal.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 47 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

Pengendalian internal yang baik diper- akibat adanya beberapa keterbatasan yang
oleh dari suatu struktur yang memiliki melekat pada sistem tersebut. Adapun ke-
koordinasi yang berguna bagi pimpinan terbatasan bawaan yang melekat dalam
entitas untuk menyusun laporan keuangan setiap pengendalian internal adalah kesalah
yang lebih teliti, mencegah kecurangan an dalam pertimbangan, gangguan, kolusi,
dalam entitas, serta mengamankan harta dan pengabaian oleh manajemen (Mulyadi
entitas. &Kanaka Puradireja. 2002).
Alasan entitas menyusun pengendalian Efektivitas sangat berkaitan dengan
internal adalah dalam rangka membantu tujuan yang akan dicapai. Dalam usaha
dalam mencapai tujuannya. Manajemen mencapai efektivitas sistem pemberian
dalam menjalankan fungsinya membutuh- kredit, perlu diketahui tujuan pemberian
kan sistem pengendalian yang dapat meng- kredit yang diharapkan. Untuk itu, bagian
amankan harta entitas, memberikan keyaki- perkreditan perlu menetapkan kriteria
nan bahwa apa yang dilaporkan adalah tertentu untuk mencapai tujuan pemberian
benar-benar dapat dipercaya dan dapat men kredit. Dalam hal ini digunakan prinsup
dorong adanya efisiensi usaha serta dapat perkreditan yang lebih dikenal dengan
terus menerus memantau bahwa kebijakan prinsip 5C, yaitu character, capacity,
yang telah ditetapkan memang dijalankan capital, collateral, dan condition of
sesuai dengan apa yang diharapkan. economic. Apabila prinsip-prinsip tersebut
Manajemen dalam koperasi melaksana terpenuhi, diharapkan tujuan pemberian
kan kegiatan pengendalian internal bisa kredit akan tercapai. Di samping itu, perlu
mempersiapkan sebaik mungkin mulai dari dilaksanakannya prosedur pemberian kredit
proses, personil, tujuan, serta apa saja yang yang meliputi permohonan kredit, analisa
dapat menjadi hambatan dalam pencapaian kredit, keputusan kredit, perjanjian kredit
tujuan pengendalian internal. Pengendalian serta pencairan kredit.
internal dirancang dengan memperhatikan Selain terpenuhinya prinsip dan prose
kepentingan manajemen entitas dalam men dur pemberian kredit, suatu sistem pemberi
yelenggarakan operasi usahanya dan juga an kredit dapat dikatakan efektif apabila
memperhatikan aspek biaya yang harus kredit tersebut dapat kembali sesuai waktu
dikeluarkan, serta manfaat yang diharap- yang ditetapkan dengan sejumlah bunga
kan. Tujuan pengendalian internal adalah yang telah ditentukan. Prioritas pemberian
reliability of financial reporting, efficiency kredit yang diberikan betul-betul tepat
and effectiveness of operation, serta sasaran dan tepat guna, maka efektivitas
compliance with applicable laws and sistem pemberian kredit akan tercapai.
regulation (Arens, A. Alvin & James K. Dalam lingkungan pengendalian, Koperasi
Loebbecke. 1999). Harapan Kita mempunyai komitmen bahwa
Pengendalian internal tidak maksud- pengendalian internal merupakan hal
kan untuk menghilangkan semua kemung- penting. Untuk mewujudkan pengendalian
kinan terjadinya kesalahan dan penyelewe- internal tersebut maka diterapkan unsur-
ngan sama sekali, tetapi pengendalian unsur:
internal yang memadai akan dapat menekan 1. Integritas dan Nilai Etis
atau memperkecil terjadinya kesalahan dan Koperasi Harapan Kita menerapkan
penyelewengan dalam batas yang layak dan integritas dan nilai etis pada seluruh karya-
kalaupun terjadi kesalahan atau penyelewe- wan. Hal ini dapat dilihat dari adanya
ngan dapat segera diketahui dan diatasi. peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
Pengendalian internal yang bagaiman- manajemen berupa tata cara kepegawaian
pun baiknya, tidak dapat dianggap sepenuh mengenai etika dan perilaku. Aturan-aturan
nya efektif, karena selalu ada kemungkinan tersebut kemudian dikomunikasikan kepa-
bahwa data yang dihasilkannya tidak akurat da seluruh karyawan dan harus dilaksana-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 48 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

kan oleh setiap karyawan. Semua karya- kebijakan serta prosedur kepegawaian mu-
wan dituntut hal yang sama, bahwa semua lai dari rekrutmen dan pengangkatan karya-
karyawan bertanggungjawab melaporkan wan, kesejahteraan, hak dan kewajiban
tentang semua pelanggaran yang diketahui karyawan, hak dan kewajiban perusahaan,
nya atau yang dicurigainya kepada atasan. job description dan tanggung jawab kepang
Apabila karyawan melanggar aturan- katan, jabatan, tugas, dan tanggung jawab.
aturan dan kebijakan-kebijakan tersebut, Koperasi telah menerapkan kebijakan
maka karyawan akan menerima sanksi dan prosedur dalam merekrut karyawan
berupa teguran lisan dan surat peringatan sehingga didapat karyawan yang kompeten
hingga SP3. dan dapat dipercaya serta mampu menduku
2. Komitmen terhadap Kompetensi ng pengendalian internal yang efektif.
Komitmen dan kompetensi Koperasi
Harapan Kita dapat dilihat dari setiap karya Analisa dan Evaluasi Sistem
wan ditempatkan sesuai dengan pendidikan Pengendalian Intern Koperasi Harapan
pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman. Kita
3. Dewan Direksi dan Komite Audit Adapun aktivitas-aktivitas pengendali-
Koperasi Harapan Kita belum memili- an yang dilakukan di dalam Koperasi
ki auditor internal yang terdapat dikantor Harapan Kita agar terwujud sistem pengen
pusat, Sedangkan pengawas terhadap dalian internal yang efektif dan efisien
kegiatan koperasi dilaksanakan oleh dewan yaitu:
pengawas yang ditunjuk pada RAT. 1. Pemisahan Tugas
4. Filosofi dan Gaya Operasi SPI Keuangan juga mengatur pemisah-
Bila dilihat dari gaya operasinya, su- an antara pemegang uang dengan pembuat
dah ada pemisahan fungsi yang jelas pelaporan (informasi) mengenai uang. Seba
sehingga setiap bagian memiliki tanggung gai contoh pemegang uang (kasir) pada
jawab serta wewenang atas pekerjaannya UKM Mart Koperasi Harapan Kita memili-
masing-masing sesuai dengan job descripti- ki tugas untuk menerima ataupun mendistri
on. Karyawan yang mempunyai jabatan busikan uang dan mendokumentasikannya
lebih tinggi berusaha memberi contoh kepa dalam buku yang tersedia. Sedangkan
da karyawan di bawahnya untuk mematuhi bendahara bertanggung jawab atas pembuat
peraturan yang ada pada koperasi. an laporan keuangan yang berdasarkan
5. Struktur Organisasi bukti-bukti dan informasi yang diperoleh-
Struktur organisasi sangat menentu- nya dari buku kas, buku jurnal serta
kan keberhasilan suatu perusahaan dalam perangkat akuntansi lainnya yang lazim
mencapai. Koperasi Harapan Kita memiliki digunakan.
struktur organisasi yang mencerminkan Jadi yang diinginkan oleh SPI keuang-
garis wewenang dan tanggungjawab yang an dalam hal ini bukan hanya melihat
ada dalam pencapaian tujuan koperasi. keluar masuknya uang dengan benar dan
6. Pendelegasian Wewenang dan Tang bukti-bukti yang dapat dipertanggung
gungjawab jawabkan tetapi juga kebenaran itu bisa
Dilihat dari struktur organisasi Kopera transparan, dikomunikasikan kepada pihak-
si Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti, terdapat pihak yang berkepentingan bahkan anggota
pelimpahan wewenang dan tugas. pun dapat mengaksesnya dengan mudah.
7. Kebijakan dan Praktek Sumber Da- 2. Prosedur Otorisasi
ya Manusia Pengendalian Intern harus memberi
Kebijakan dan praktek sumber daya keyakinan bahwa seluruh transaksi telah
manusia ini berkaitan dengan komitmen mendapat otorisasi dan dilaksanakan deng-
terhadap kompetensi karyawan. Koperasi an benar sesuai kebijakan koperasi, serta
Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti ini memiliki pencatatan transaksi tersebut dengan benar.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 49 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

Adapun tujuan pengendalian intern atas Koperasi Harapan Kita telah memban
transaksi di Koperasi Harapan Kita, yaitu: dingkan secara berkala antara realisasi
a. Setiap transaksi harus mendapat otorisa- dengan program kerja dan RAPB tahun
si semestinya berdasarkan struktur dan buku yang sedang berjalan, seberapa jauh
kebijakan koperasi. Dalam keadaan atau pencapaian hasil-hasilnya, kemudian dila-
masalah-masalah tertentu sangat mung- kukan tindak lanjut dari hasil evaluasi
kin diperlukan otorisasi khusus. sehingga terhadap fokus untuk penyelesai-
b. Pencatatan atas transaksi harus dilaksa- an.
nakan sebagaimana mestinya dan pada Analisa laporan keuangan dikerjakan
waktu yang tepat dengan uraian yang secara periodik yaitu bisa dilakukan dengan
wajar. Transaksi yang dicatat adalah cara minimal tahunan, hal ini dilakukan
transaksi yang benar-benar terjadi dan untuk mengetahui keadaan/kondisi keuang-
lengkap. an koperasi yang sebesarnya. Jika terdapat
c. Harta fisik berwujud tidak boleh berada hal-hal yang merugikan koperasi dengan
di bawah pengawasan/penjagaan dari cepat dapat ditanganinya.
mereka yang bertanggung jawab. Dalam Dengan digunakannya Sistem Informa
hal ini Pengendalian Intern memperkecil si Akuntansi dan Keuangan (SIAK), maka
risiko terjadinya kecurangan oleh penyusunan laporan keuangan secara oto-
karyawan atau manajemen sekalipun. matis dapat di cetak setiap saat, oleh karena
3. Dokumen dan Catatan Memadai itu periode dalam melakukan analisis
Dokumen dan catatan akuntansi meru- laporan keuangan hendaknya dilakukan
pakan obyek fisik untuk membawa data secara konsisten. Analisis dilakukan deng-
(dokumen sumber) ataupun membukukan an dua pendekatan yakni analisis secara
setiap transaksi, diikhtisarkan, dan dilapor- vertikal, yakni dengan membandingkan
kan. Dokumen maupun catatan akuntansi elemen-elemen neraca/SHU dalam satu pe-
untuk pencatatan setiap transaksi merupa- riode, dan secara horizontal dengan
kan unsur penting dalam sistem, namun membandingkan laporan keuangan lebih
biasanya dokumen yang tidak memadai dari dua periode.
dapat menyebabkan timbulnya masalah 6. Pengendalian Terhadap Pengelolaan
pengendalian yang lebih besar. Operasi
3. Pelaksanaan Kebijakan, Perlakuan Salah satu kegiatan dalam pemeriksaan
Akuntansi dan Laporan Keuangan atas sistem pengendalian aset dari kegiatan
Pemeriksaan atas pelaksanaan kebijak- penghimpunan, pengelolaan dan penyalur-
an dan perlakuan akuntansi keuangan telah an dana, telah sesuai dengan sesuatu yang
dilaksanakan sesuai dengan PSAK No. 27 dilaksanakan sehari-hari oleh pengelola
tentang akuntansi koperasi dan PSAK No. pada kegiatan usaha Koperasi Harapan
59 untuk pola Syariah. Laporan keuangan Kita.
yang telah dibuat meliputi : Neraca serta Perkembangan operasional usaha dan
Penjelasannya, Perhitungan Hasil Usaha keuangan telah dipantau secara terus mene
(SHU) serta Penjelasannya, Perubahan Kas rus, di samping untuk tujuan pencapaian
(Modal) dan Laporan Promosi Ekonomi target, kepatuhan terhadap Standar Opera-
Anggota, datanya telah valid dan dapat sional Manajemen (SOM) Usaha dan Ke-
dipertanggung jawabkan. Pengecekan dila- uangan
kukan dengan mencocokkan jumlah- Keuangan menjadi perhatian khusus
jumlah saldo masing-masing rekening pada yang tidak boleh diabaikan oleh pengelola,
neraca, perhitungan hasil usaha dengan karena kalau kepatuhan tidak dipantau dan
jumlah saldo yang terdapat pada Buku atau dikendalikan maka akan terjadi mis-
Besarnya. macth dalam pelaksanaannya, dan hal ini
5. Pelaksanaan Program Kerja dan RAPB akan berdampak kepada ketidakberhasilan

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 50 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

dalam menjalankan kebijakan yang telah berharga yang disimpan dalam almari
ditetapkan koperasi. besi.
Koperasi telah lakukan pemeriksaan 5) Kasir harus membubuhkan cap “lu-
rutin terhadap pengelolaan operasi usaha, nas” pada bukti kas dokumen-doku-
dengan membandingkan apakah penangan- men pendukungnya jika pembayaran-
an transaksi-transaksi yang terjadi telah nya sudah selesai.
dilakukan sesuai dengan pelaksanaan tugas 6) Kasir harus membubuhkan cap
sehari-hari yang dilakukan petugas atas “Receipt” pada bukti kas dokumen-
kegiatan usaha koperasi dengan SOP dan dokumen pendukungnya jika uang
SOM Usaha dan Keuangan. diterima.
SPI Simpan Pinjam sangat penting, 7) Semua cek harus urut nomor dan
karena kegiatan tersebut merupakan ruh setiap nomor harus dipertanggung
dari kelangsungan hidup koperasi. Kopera- jawabkan, baik dipergunakan atau
si Harapan Kita bukan merupakan koperasi tidak.
simpan pinjam karena bergerak di sektor 8) Dana kas kecil diisi dengan menggu-
riil, namun koperasi ini tetap memiliki SPI nakan sistem Imprest
Simpanan Anggota meliputi: 9) Semua pengeluaran kas kecil harus
a. Tujuan: Melayani anggota terhadap disetujui oleh manajer koperasi
kebutuhan untuk menyimpan uang. selebihnya disetujui oleh bendahara
b. Simpanan atau ketua.
Yang ada di Koperasi Harapan Kita 10) Penerimaan kas dicatat pada hari
terdiri dari beberapa simpanan antara lain: yang sama, saldo maksimal kas per
1. Simpanan Pokok; Simpanan yang harus harinya dan harus dimasukkan ke
dibayar pada waktu masuk menjadi ang- bank.
gota koperasi dan tidak boleh diambil 2. Dokumen
selama masih menjadi anggota. 1) Buku-buku
2. Simpanan Wajib; Simpanan yang diba- 2) Buku simpan pinjam anggota
yar rutin setiap bulan selama menjadi 3) Buku kas keluar (Harian kas
anggota koperasi dan tidak diambil se- 4) Formulir-formulir
lama yang bersangkutan, masih menjadi 5) Bukti Kas Keluar (KK)
anggota.
3. Simpanan Sukarela; Simpanan yang SIMPULAN
didapat dari anggota maupun nun anggo Berdasarkan pembahasan pada bab
ta yang dapat digunakan sesuai dengan sebelumnya, maka pada bab ini akan
perjanjian yang telah disepakati bersa- dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
ma. Pertama, Koperasi merupakan badan
usaha yang bertujuan memajukan kesejah-
Sistem Pengendalian Intern teraan anggota pada khususnya dan masya-
1. Prinsip Internal Control rakat pada umumnya. Koperasi didirikan
1) Kasir tidak boleh merangkap menger dari, oleh, dan untuk anggota, karena itu
jakan buku pembukuan piutang atau anggota menjadi prioritas utama dalam me-
sebaliknya. ningkatkan kesejahteraan atas dasar kesama
2) Pemegang kas harus benar-benar an hak dan kesamaan kewajiban. Modal
terpisah dengan buku yang didapatkan dari simpanan pokok, sim-
3) Pelaksanaan (pembuatan rekonsiliasi panan wajib, simpanan sukarela anggota
bank) tidak boleh pemegang kas. disalurkan dalam bentuk usaha kecil
4) Bendahara dan kasir bertanggung menengah.
jawab terhadap keaslian surat-surat Kedua, Pengendalian intern dirancang
dengan cara merinci unsur-unsur pokok sis

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 51 -


IAIS Sambas Vol. III No. 6 Juli – Desember 2017

tem pengendalian intern, struktur organisa-


si, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
serta praktek sehat. Sistem pengendalian
berfungsi untuk memberikan suatu cara
untuk memenuhi pekerjaan agar lebih
efisien dan mengamankan harta, serta
pemakaian sumber daya yang ekonomis
dan efisien dalam pencapaian tujuan dan
sasaran yang telah di tetapkan koperasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arens, A. Alvin & James K. Loebbecke. 1999. Auditing: Suatu Pendekatan Terpadu,
Edisi Keempat, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Halim, Abdul. 2008. Auditing I (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Yogyakarta:


UPP STIM YKPN.

Hendrojogi. 2010. Koperasi Asas-Asas Teori dan Praktik. Jakarta: Rajawali.

I Gusti Agung Rai. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik: Konsep – Praktik – Studi
Kasus. Jakarta: Penerbit Salemba.

Mulyadi & Kanaka Puradireja. 2002. Auditing, Edisi Kelima, Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.

Munawir, H S. 2008. Auditing Modern. Buku 1. Yogyakarta: BPFE.

Nizarul Alim, dkk. 2007. Pengaruh Independensi dan Kompetensi Terhadap Kualitas
Audit Dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. Makassar: SNA X.

Undang – Undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian,


Depkop, Jakarta, 2012.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 52 -


PERAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
DALAM ETIKA BISNIS DAN ZIS

Budi Iswanto*

ABSTRAK

Konsep sederhana yang perlu disadari bersama: siapa yang mengotoro dia yang wajib
membersihkan. Siapa yang merugikan masyarakat mereka itu yang wajib mengadakan dan
melaksanakan CSR (Corporate Social Responsibility) Msayarakat harus mendapatkan
kompensasi sebagai “pengganti kerugian yang tidak tanpak nyata”, sebagai akibat terjadinya
perubahan lingkungan. CSR adalah pilihan yang dilandasi kesadaran dari pimpinan
perusahaan. Dalam berbisnis ia memiliki kewajiban kepada share-holder (pemegang saham),
namun ia juga harus menenuhi harapan para stakeholder (Pemangku kepentingan), yakni
karyawan, ekanan bisnis, pemerintah dan masyarakat sekitar. Para pelaku usaha dituntut
mempunyai kesadaran mengenai etika dan moral, karena keduanya merupakan kebutuhan yang
harus dimiliki. Pelaku usaha atau perusahaan yang ceroboh dan tidak menjaga etika, tidak akan
berbisnis secara baik sehingga dapat mengancam hubungan sosial dan merugikan konsumen,
bahkan dirinya sendiri. Jauh sebelum adanya CSR, Zakat, Infak dan Shadaqah (ZIS) sudah
lebih ada karena islam sudah mengatur sedemikian rupa untuk dimanfaatkan.

KATA KUNCI: Corporate Social Responsibility, Etika Bisnis, BAZ

PENDAHULUAN Dalam konteks ini,maka CSR dalam


Islam adalah merupakan agama yang perspektif Islam adalah praktik bisnis yang
mengedepankan pentingnya nilai-nilai memiliki tanggung jawab etis secara islami.
sosial di dalam masyarakat ketimbang Perusahaan sekarang memasukan norma-
hanya sekedar menghadapkan wajah kita ke norma agama islam yang ditandai dengan
barat dan ke timur dalam shalat. Tanpa adanya komitmen ketulusan dalam menjaga
mengesampingkan akan pentingnya shalat kontrak sosial di dalam operasinya. Dengan
dalam Islam, Al-Quran mengintegrasikan demikian, praktik bisnis dalam kerangka
makna dan tujuan shalat dengan nilai-nilai CSR Islami mencakup serangkaian kegiat-
sosial. Di samping itu islam memberikan an bisnis dalam bentuknya. Meskipun tidak
nilai keimanan berupa iman kepada Allah dibatasi jumlah kepemilikan barang, jasa
SWT, Kitab-Nya, dan Hari Kiamat, Al- serta profitnya, namun cara-cara untuk
Quran sangat menegaskan bahwa keimanan memperoleh serta dapat pendayagunaannya
tersebut tidak sempurna jika tidak disertai dibatasi oleh aturan halal dan haram oleh
dengan perbuatan amalan-amalan sosial syariah (Suharto, 2010). CSR tersebut
berupa kepedulian dan pelayanan kepada dalam perspektif Islam menurut AAOIFI
kerabat, anak yatim, orang miskin, dan yaitu segala kegiatan yang dilakukan insti-
musafir serta menjamin kesejahteraan tusi finansial dalam Islam untuk memenuhi
mereka yang membutuhkan. kepentingan religius, ekonomi, hukum, eti-
ka, dan discretionary responsibilities

*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 53 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

sebagai lembaga fianansial intermediari sempurnakanlah takaran dan timbangan ja-


baik bagi individu maupun institusi nganlah kamu kurangkan bagi manusia
(Rizkiningsing, 2012). barang-barang takaran dan timbangannya.
Menurut Islam, CSR yang dilakukan (QS. al-A’raf ayat 85).
harus yang bertujuan untuk menciptakan Selain menekankan pada aktivitas
kebajikan yang dilakukan bukan melalui sosial di dalam masyarkat, Islam juga
aktivitas-aktivitas yang mengandung unsur memerintahkan terhadap praktik CSR pada
riba, melainkan dengan praktik yang dipe- lingkungan. Lingkungan dan pelestarianya
rintahkan Allah berupa zakat, infak, sede- merupakan salah satu inti ajaran Islam.
kah, dan wakaf. CSR juga harus mengede- Prinsip-prinsip mendasar yang membentuk
pankan nilai kedermawanan dan ketulusan filosofi dalam kebajikan lingkungan yang
hati (Suharto,2010). Perbuatan ini sangat dilakukan tersebut secara holistik oleh Nabi
lebih Allah cintai dari ibadah-ibadah Muhamad SAW adalah keyakinan akan
mahdhah. Rasulullah SAW bersabda, me- adanya saling ketergantungan di antara
menuhi keperluan seseorang mukmin lebih makhluk ciptaan Allah.
Allah cintai dari pada melakukan dua puluh Karena Allah SWT menciptakan alam
kali haji dan pada setiap hajinya menginfa- semesta ini secara terukur, baik kuantitatif
kan ratusan ribu dirham dan dinar. Dalam maupun kualitatif (lihat QS. Al Qamar: 49)
hadist lain, Rasulullah SAW juga bersabda, dan dalam kondisi yang seimbang (QS. Al
“Jika seorang muslim berjalan memenuhi hadid:7). Sifat saling ketergantungan antara
keperluan sesama muslim, itu lebih baik makhluk hidup adalah sebuah fitrah dari
baginya daripada melakukan tujuh puluh Allah SWT. Dari dalam prinsip ini maka
kali thawaf di Baitullah.” konsekuensinya adalah jika setiap manusia
Selain itu, pelaksanaan CSR dalam merusak atau mengabaikan salah satu bagi-
Islam juga merupakan salah satu upaya an dari ciptaan Allah SWT, maka alam
mereduksi terhadap sebuah permasalahan- secara keseluruhan akan mengalami pende-
permasalahan sosial yang terjadi di dalam ritaan yang pada akhirnya juga akan
masyarakat untuk mendorong produktivitas merugikan manusia (Sharing, 2010).
masyarakat dan menjaga keseimbangan Allah SWT berfirman: “telah nampak
distribusi kekayaan di masyarakat. Islam kerusakan di darat dan di laut disebabkan
mewajibkan sirkulasi kekayaan terjadi pada karena perbuatan tangan manusi, supaya
semua anggota masyarakat dan mencegah Allah merasakan kepada mereka sebagian
terjadinya sirkulasi kekayaan hanya pada dari (akibat) perbuatan mereka, agar
segelintir orang (Yusanto dan Yunus, 2009: mereka kembali (ke jalan yang benar.” (QS.
165-169). Allah dalam Berfirman: supaya Ar Rum:41)
harta itu jangan beredar di antara orang- Dari penjelasan diatas menunjukan
orang Kaya saja di antara kamu...” (QS. Al bahwa Islam telah mengatur dengan begitu
hasyr: 7). jelas tentang prinsip-prinsip dasar yang
Praktik CSR dalam pandangan Islam terkandung dalam CSR, padahal isu CSR
menekankan pada etika bisnis islami. Opera baru dimulai pada abad ke-20. Bahkan
sional perusahaan harus terbebas dari ber- dalam berbagai code of conduct yang
bagai modus praktik korupsi (fight agains dibuat oleh beberapa lembaga, Islam telah
corruption) dan memberi jaminan layanan memberikan penjelasan terlebih dahulu.
yang maksimal sepanjang ranah operasio- Misalnya, dalam draft ISO 26000, Global
nalnya, yang termasuk layanan terpercaya Reporting Initiatives (GRI), UN Global
bagi setiap produknya (provision and Compact, International Finance Corpora-
development of safe and reliable products). tion (IFC), dan yang lainnya telah
Hal ini yang secara tegas tercantum dalam menegaskan berbagai instrumen indikator
Al-Quran. Allah SWT berfirman:“.Maka bagi setiap pelaksanaan komitmen CSR

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 54 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

perusahaan tersebut demi pemenuhan kan CSR yang sebenarnya perusahaan akan
target pembangunan berkelanjutan seperti mendapatkan manfaat yang lebih besar
isu lingkungan hidup, hak asasi manusia, daripada biaya yang dikeluarkan. Sebagai-
praktik ketenaga kerjaan, perlindungan mana penelitian yang dilakukan oleh
konsumen, tata kelola perusahaan, praktik Susanti (2013) yang menunjukkan bahwa
operasional yang adil, dan pengembangan CSR secara positif signifikan dapat berpe-
masyarakat. Bila hal tersebut ditilik lebih ngaruh terhadap profitabilitas perusahaan
lanjut, sebenarnya prinsip-prinsip tersebut di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2012
merupakan representasi berbagai komitmen yang selanjutnya akan berakibat pada
yang dapat bersinergi dengan pengamalan meningkatnya nilai perusahaan.
prinsip kehidupan Islami (Sampurna,2007). Di Indonesia peraturan mengenai CSR
ini telah dijelaskan pada Pasal 74 Undang -
PEMBAHASAN Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perse-
1.Corporate Social Responsibility (CSR) roaan Terbatas. Pada pasal tersebut dijelas-
Pelaksanaan CSR telah merubah wajah kan bahwa CSR bertujuan untuk mencipta-
bisnis di mata masyarakat, studi tentang kan hubungan perseroaan yang serasi, se-
Caused-Related Marketing (CRM) dan imbang, dan sesuai dengan lingkungan, ni-
Corporate Social Responsibility (CSR) lai, norma, dan budaya masyarakat setem-
oleh Davon Winder yang bertajuk “CSR pat. Pada ayat terakhir dijelaskan bahwa
Threat or Opportunity” menunjukan bahwa akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentu-
46% konsumen tersebut berpendapat bah- an peraturan perundang-undangan bagi
wa perusahaan itu yang menerapkan CSR perseroan yang tidak melaksanakan keten-
berkinerja lebih baik, dan 60% konsumen tuan pada pasal ini. Pasal 74 Undang-
terkesan pada bisnis yang bertanggung ja- Undang No. 40 Tahun 2007 tersebut
wab pada lingkungan, masyarakat atau kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan
dalam ethical practices. Sedangkan 95% Pemerintah Republik Indonesia No. 47
konsumen tersebut yang berpartisipasi Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
tersebut dalam program Caused-Related Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Marketing mengetahui bahwa keuntungan Beberapa tahun belakangan telah
perusahaan akan disalurkan dalam bentuk muncul trobosan dalam pengukuran index
donasi dan perbuatan baik. CSR berdasarkan prinsip syariah yaitu
Revolusi CSR meliputi empat tahap Islamic Social Reporting Index (ISR).
perkembngan, tahap pertama CSR awalnya Menurut Othman etal dalam Rusydiana
lebih diorientasikan kepada pemegang (2013) menjelaskan bahwa “ Indeks ISR
saham tersebut dan manager (owners and merupakan bisa tolak ukur pelaksanakaan
management), tahap yang kedua karyawan tanggung jawab sosial perbankan syariah
(employees), tahap yang ketiga masyarakat yang berisi kompilasi item - item standar
setempat (constituents in the specific CSR yang dapat ditetapkan oleh AAOIFI
environtment), dan tahap terakhir CSR (Accounting and Auditing Organization for
berorientasi pada masyarakat luas (Broader Islamic Financial Institutions)”. ISR
Society) (Siswoyo, 2012). merupakan index tanggungjawab sosial
Hal tersebut dimaksudkan agar perusa yang telah diisikan dengan nilai-nilai dalam
haan setiap memilik tanggung jawab terha- ekonomi Islam seperti zakat, status
ap seluruh stakeholdernya, dan tidak hanya kepatuhan syariah dan transaksi yang sudah
kepada pemilik dalam modal saja. Pengelu- terbebas dari unsur riba dan gharar serta
aran dalam operasional CSR ini terkadang aspek-aspek sosial seperti sodaqoh, waqof,
dianggap sebagai biaya yang akan menam- qordul hasan, serta dalam pengungkapan
bah beban perusahaan dan akan mengura- peribadahan dilingkungan perusahaan.
ngi keuntungan, namun dengan menerap-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 55 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

Pengelolaan zakat infak shadaqah di naan dalam CSR melalui Program


Indonesia dapat dinilai kurang maksimal, Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
Indonesia dengan jumlah umat Islam karena faktor kepentingan keberlangsungan
terbesar di dunia memliki potensi untuk usaha itu sendiri.
kemiskinan yang melalaui kebijakan fiscal Hasil dari pengumpulan ZIS yang
manajemen zakat, infak dan sedekah (ZIS). dihimpun dalam hal Badan Amil Zakat
Dalam upaya optimalisasi ZIS agar efektif Nasional(Baznas). Menurut M Sabeth
dan efisien, maka dilakukan program Abilawa anggota dari Koalisi Masyarakat
pemberdayaan masyarakat miskin. Hasil Zakat (KOMAZ) yang beranggotan 25
studi menunjukan bahwa distribusi ZIS Lembaga Pengelola Zakat dari Swata
masih terdapat salah sasaran (target error) mengatakan bahwa Baznas mengumpulkan
sebesar 91,9%, jika menggunakan kriteria dana zakat rata-rata Rp30 miliar per tahun.
kemiskinan BPS dan target error sebesar Sementara hal itu, LAZ swasta
54,1%, jika menggunakan criteria Bank mencapai ratusan miliar rupiah, maka tentu
Dunia. memerlukan berbagai suatu aturan yang
Islam memiliki berbagai prinsip terkait memayungi kegiatan tersebut. Sedangkan
dengan kebijakan publik yang dapat dijadi- dana CSR yang dikeluarkan perusahaan
kan program pengentasan kemiskinan, se- belum begitu penulis begitu ketahui, karena
kaligus mencaiptakan lapangan kerja. Islam pelaksanaannya dilaksanakan oleh masing-
mendorong penciptaan anggaran negara masing lembaga/perusahaan.
yang memihak kepada kepentingan rakyat Regulasi dalam pelaksanaan ZIS
banyak dan orang miskin. Islam juga diwujudkan dengan terbitnya Undang-
mendorong dalam kebijakan pemerataan undang Zakat, No. 38 Tahun 1999 tentang
dan distribusi pendapatan yang memihak Pengelolaan Zakat Baru pada tahun 1999
rakyat miskin. ZIS menjadikan harta tidak disahkan Undang-undang Dasar hukum ini
terkonsentrasi hanya pada sekelompok diperkuat lagi dengan Keputusan Menteri
masyarakat tertentu. Agama (KMA) Nomor 581 tahun 1999 dan
Perkembangan lembaga amil zakat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan
telah semakin memperkuat konsep ekono- Masyarakat dan Urusan Haji Nomor D
mi Islam secara teoritis dan empiris dalam tahun 2000 tentang Pedoman Teknis
membantu dalam memecahkan masalah Pengelolaan Zakat. Undang No. 38 Tahun
pembangunan ada di Indonesia, khususnya 1999 tersebut direvisi dengan Undang-
dalam mengatasi masalah kemiskinan. Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Masalah kesejahteraan rakyat yang Pengelolaan Zakat. Regulasi yang terkait
menjadi perhatian banyak pihak antara lain dengan ZIS juga Undang-undang No. 17
bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga
sosil dan ekonomi, serta penduduk miskin Undang-undang No. 7 tahun 1983 tentang
(penduduk yang berada di bawah garis Pajak Penghasilan. Selanjutnya disusul
kemiskinan) di Indonesia selama ini dalam Peraturan Pemerintah, Peraturan
sumber informasi dan datanya lebih banyak Menteri dan keputusan Gubernur tentang
mengandalkan dari Badan Pusat Statistik ZIS dan CSR.
(BPS) dan hasil riset para akademisi dan Demikian adalah untuk pentingnya
pemerhati social. pengentasan kemiskinan melalui pilar zakat
Kemiskinan yang masih melekat pada dan kegiatan terhadap tanggung jawab
mayoritas penduduk beragama Islam yang sosial perusahaan yang dapat menciptakan
menjadi perhatian negara, masyarakat serta kesejahteraan rakyat melalui etika- etika
kalangan usaha, dilakukan dengan cara dalam berbisnis.
mengefektifkan pelaksanaan ZIS setidak-
nya karena faktor keyakinan dan pelaksa-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 56 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

2. Etika Bisnis dalam Islam yang terbaik) dalam segala hal, apa lagi
Konsep etika dalam bisnis Islam berhubungan hal tersebut dengan pelayanan
sendiri telah dicontohkan oleh Karakteristik masyarakat. Dengan sifat amanah, pelaku
Nabi Muhammad Saw., sebagai pedagang usaha memiliki tanggung jawab untuk me-
dimana selain dedikasi dan keuletannya ngamalkan kewajiban-kewajibannya. Sifat
Nabi Muhammad Saw juga memiliki sifat tabligh dapat disampaikan pelaku usaha
shidiq, fathanah, amanah dan tabligh dengan bijak (hikmah), sabar, argumentatif,
ditambah lagi dengan istiqoma (Wahyudi, dan persuasif akan menumbuhkan hubung-
2010). Kaitannya dengan tanggung jawab an kemanusiaan yang solid dan kuat.
sosial perusahaan Sayyid Qutb menjelaskan Dalam Islam, etika memiliki dua peng-
bahwa dalam Islam mempunyai prinsip ertian: Pertama, etika sebagaimana morali-
pertanggung jawaban yang seimbang dalam tas, berisikan nilai dan norma-norma kon-
segala bentuk dan ruang lingkupnya. kret yang menjadi pedoman dan pegangan
Antara jiwa dan raga, antara individu dan hidup manusia dalam seluruh kehidupan.
keluarga, antara individu dan sosial dan Kedua, etika sebagai refleksi kritis dan
antara suatu masyarakat dengan masyarakat rasional. Etika membantu manusia bertin-
yang lain. Tanggung jawab sosial merujuk dak secara bebas tetapi dapat dipertanggu-
pada kewajiban-kewajiban sebuah perusa- ngjawabkan. Sedangkan bisnis sebagai
haan untuk melindungi dan memberi suatu organisasi yang menjalankan aktivi-
kontribusi kepada masyarakat dimana tas produksi dan penjualan barang dan jasa
perusahaan itu berada (Hidayat, 2013). yang diinginkan oleh konsumen untuk
Selama ini dalam pengungkapan dan memperoleh profit.
pelaporan dalam CSR yang dilakukan oleh Penggabungan etika dan bisnis dapat
perusahaan termasuk juga perbankan dan berarti memaksakan norma-norma agama
lembaga-lembaga keuangan syariah masih bagi dunia bisnis, memasang kode etik
menggunakan index konvensional seperti profesi bisnis, merevisi sistem dan hukum
Global Reporting Initiative Index (Indeks dalam ekonomi, meningkatkan keterampil-
GRI) (Hanifa dalam Rusydiana, 2013). Hal an memenuhi tuntutan-tuntutan etika pihak-
ini tentunya kurang tepat karena Indeks pihak luar untuk mencari aman dan
GRI belum menggambarkan prinsip- sebagainya. Bisnis yang beretika adalah
prinsip Islam itu seperti belum mengung- bisnis yang memiliki komitmen ketulusan
kapkan terbebasnya dari unsur riba, gharar, dalam menjaga kontrak sosial yang sudah
dan transaksi-transaksi yang diharamkan berjalan. Kontrak sosial merupakan janji
oleh Islam (Rusydiana, 2013). yang harus ditepati.
Berdasarkan dari sifat-sifat tersebut, Bisnis Islami ialah serangkaian aktivi-
dalam hal konteks corporate Social respon- tas bisnis dalam berbagai bentuknya yang
bility (CSR), para pelaku usaha atau pihak tidak dibatasi jumlah kepemilikan barang
perusahaan dituntut besikap tidak kontra- atau jasa termasuk profitnya, namun dibata-
diksi secara disengaja antara ucapan dan si dalam cara memperolehnya dan pendaya-
perbuatan dalam bisnisnya. Mereka gunaan hartanya karena aturan halal dan
dituntut tepat janji, tepat waktu, mengakui haram.
kelemahan dan kekurangan (tidak ditutup- Para pelaku usaha dituntut mempunyai
tutupi), selalu memperbaiki kualitas dari kesadaran mengenai etika dan moral,
barang atau jasa secara berkesinambungan karena keduanya merupakan kebutuhan
serta tidak boleh menipu dan berbohong. yang harus dimiliki. Pelaku usaha atau peru
Pelaku usaha/pihak di perusahaan ha- sahaan yang ceroboh dan tidak menjaga eti-
rus bisa memiliki amanah dengan menam- ka, tidak akan berbisnis secara baik sehing-
pilkan sikap keterbukaan, kejujuran, ga dapat mengancam hubungan sosial dan
pelayanan yang optimal, dan ihsan (berbuat

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 57 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

merugikan konsumen, bahkan dirinya Zakat merupakan ibadah yang memili-


sendiri. ki dimensi ganda, yaitu transendental se-
Jauh sebelum adanya CSR, Zakat, bagai wujud ketundukan dan rasa syukur
Infak dan Shadaqah (ZIS) sudah lebih ada kepada Allah SWT. Dimensi horizontal
karena islam sudah mengatur sedemikian yaitu sebagai bentuk wujud hubungan
rupa untuk dimanfaatkan, sebagaimana sosial kemasyarakatan untuk mencapai
termaktub dalam Al-Qur’an surat At- keadilan sosial di dalam bidang ekonomi
Taubah ayat 60: terhadap masyarakat. Fungsi pelaksanaan
َ ۡ َ َ َ ِ ِ ٰ َ ۡ ‫۞إ ِ َ ٱ َ َ ٰ ُ ِ ۡ ُ َ َ آءِ َوٱ ۡ َ َ ٰ ِ ِ َوٱ‬ ZIS dan CSR dapat digolongkan sebagai
berikut: Peringatan dalam suatu menghin-
ِ ۡ ‫َ ِ ِ ٱ ِ َوٱ‬ ِ ‫ب َوٱ ۡ َ ٰ ِ ِ َ َو‬
ِ َ ِ ّ ‫َو ۡٱ ُ َ َ ِ ُ ُ ُ ُ ۡ َو ِ ٱ‬ dari kebakhilan dan mendustakan dalam
ٞ ِ َ ٌ ِ َ ُ ‫ٱ ِ ِ َ ِ َ ٗ ّ ِ َ ٱ ِۗ َوٱ‬ agama. Bakhil adalah termasuk penyakit
hati harus dihilangkan. Ada ayat yang
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah menerangkan bagaimana dengan keikhlas-
untuk orang-orang fakir, orang-orang mis- an orang-orang Anshar dalam bersedekah
kin, pengurus-pengurus zakat, para mu’all- sehingga mereka terhindar dari kebakhilan.
af yang dibujuk hatinya, untuk budak, Firman Allah SWT sebagai berikut:
orang-orang yang berhutang, untuk jalan “dan mereka mengutamakan (orang-
Allah dan untuk mereka yuang sedang orang muhajirin) atas diri mereka sendiri,
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan
yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha siapa yang dipelihara dari kekikiran diri-
Mengetahui lagi Maha Bijaksana .” nya, mereka orang-orang yang beruntung”.
3.Fungsi ZIS dan CSR (QS.Al-Hasyr:9).
Memperhatikan penjelasan tersebut Rasulullah SAW bersabda; “tiga
diatas, maka zakat sebagaimana dinyatakan munjiyyat dan tiga muhlikat.” Munjiyyat
oleh Hafidhuddin sebagai ibadah maaliyah adalah bersikap adil ketika marah dan rela,
ijtimaiyyah (ibadah sosial) yang memiliki takut kepada Allah SWT. baik di dalam hati
posisi penting, strategis dan menentukan, maupun di luar, dan tawaddhu’ ketika kaya
baik dari sisi ajaran maupun dari sisi pem- dan miskin. Sementara Muhlikat adalah
bangunan terhadap kesejahteraan umat. selalu bisa mengikuti terhadap hawa nafsu,
Keberadaan zakat sebagai ma`lum min menyombongkan diri di depan orang lain,
addien bi adldlaurah atau diketahui secara dan menganiaya orang lain. Setiap orang
otomatis adanya dan merupakan bagian mempunyai hak hidup dan kehidupan.
mutlak dari ke-Islaman seseorang. Orang Islam yang kaya harus memikirkan
Pelaksanaan ZIS dapat memangkas dan mengusahakan saudaranya agar
mata terhadap rantai kemiskinan. mampu terlepas dari kemiskinan. Jika menemukan
mengangkat suatu taraf kehidupan dalam masih ada orang yang sehari tidak makan
kesejahteraan masyarakat, demikian halnya menderita sekali, dan kita diam saja, maka
peran perusahaan melalui CSR dalam akan begitu sangat tercela bagi yang
masyarakat ditingkatkan dengan cara tidak mengabaikannya. Oleh karena itu, orang
melakukan suatu perusakan lingkungan, yang memupuk kekayaan tanpa batasdan
perlakuan tidak layak terhadap karyawan tidak diinfakkan pada jalan Allah diancam
dan cacat produksi yang mengakibatkan oleh Allah, seperti dalam firman-Nya
kerugian ataupun bahaya bagi konsumens berikut ini:
serta serta membuat program pemberian “ dan orang-orang yang menyimpan
beasiswa. Perusahaan yang mengabaikan emas dan perak dan tidak menafkahkannya
lingkungan akan menjadi gangguan dan pada jalan Allah maka beritahukanlah ke-
dapat menimbulkan reaksi seperti demo pada mereka, (bahwa mereka akan menda-
masyarakat sekitar. pat siksa yang pedih, pada hari dipanaskan

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 58 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

emas dan perak itu dalam neraka jahanam, bentuk dalam keadilan internal yang me-
lalu dibakar dengan dahi mereka, lambung lembaga sehingga dengan rasa solidaritas
dan punggung mereka (lalu dikatakan) yang tinggi bersumber dari keimanan dari
kepada mereka:“inilah harta bendamuyang seseorang yang dapat menaklukan egoisme
kamu simpan untuk dirimu sendiri maka dan kerakusan.
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang 3. Sarana penyucian jiwa orang mukmin
kamu simpan.” (QS. At-Taubah: 34-35). diperintahkan makan dari barang yang
Sehubungan dengan ayat tersebut, halal dan yang baik-baik, hal itu berarti
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya: dalam memperoleh harta harus halal.
Dari Abi Hurairah, Rasulullah saw. Bagi orang kaya, ada harta yang meru-
bersabda: “Seseorang yang menyimpan pakan hak/bagian fakir miskin. Apabila hak
hartanya tidak dikeluarkan zakatnya akan itu tidak diberikan, harta itu bercampur
dibakar dalam neraka jahanam, baginya dengan yang tidak halal dan jiwanya men-
dibuatkan setrika api kemudian disetrika jadi tidak bersih dan suci yang membuat
lambungnya dan keningnya.”(HR.Ahmad orang kaya tersebut tidak bisa tenang
dan Muslim). jiwanya.
1. Terciptanya interaksi sosial yang Dalam Al Qur’an disebutkan sebagai
harmonis. berikut: “Ambillah zakat dari sebagian har-
Zakat dapat memperbaiki perasaan- ta mereka, dengan zakat itu kamu member-
perasaan yang buruk yang timbul di antara sihkan dan mensucikan mereka dan berdoa-
orang-orang kaya dan miskin, dapat lah untuk mereka. sesungguhnya doa kamu
memperbaiki hubungan antara mereka yang itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi
mengeluarkan zakat dengan kelompok - mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi
kelompok yang menjadi orang menerima Maha Mengetahui. (QS. At-Taubah:103)
zakat, sehingga mereka yang kaya tidak Pelaksanaan ZIS dapat mensucikan diri
akan lagi khawatir ketika mengalami suatu (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan
kerugian dan kendala dalam berdagang, itu jiwa (menumbuhkan akhlaq mulia, murah
dikarena mereka akan mendapatkan bantu- hati dan mengikis sifat bakhil/ kikir serta
an dari yang alin. Dengan adanya zakat si serakah dan CSR dapat meningkatkan
miskin bisa mengurangi suatu hal dalam kepekaan terhadap rasa kemanusiaan dan
beban-beban ekonominya. Si kaya bisa me- keadilan sosial. Dengan begitu akhirnya
mahami bagaimana rasa susahnya menjadi suasana ketenangan batin karena terbebas
orang miskin. Selama kita bisa memahami dari tuntutan Allah subhanahu wata`ala dan
arti dalam kehidupan ini, tidak ada yang kewajiban kemasyarakatan yang telah
tidak mungkin untuk dilakukan dalam dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
menjalin hubungan yang harmonis antara 4. Menciptakan perkembangan dan
kelompok kaya dengan kelompok miskin kemajuan masyarakat.
,karena dalam islam tidak ada perbedaan, Sebagaimana telah diketahui bersama
yang terjadi membedakan hanyalah bahwa kemiskinan dapat mempengaruhi ser
ketakwaan dihadapan Allah SWT. ta membawa kekufuran, bahkan menimbul-
2. Menciptakan keadilan sosial dan kan berbagai ekses dan berbagai permasa-
ekonomi. lahan sosial, seperti kriminalitas, kenakalan
Zakat memberi kemenangan atas remaja, anak jalanan, gelandangan, penge-
egoisme diri dan menumbuhkan kepuasan mis, prostitusi, dan banyak masalah sosial
moral karena telah ikut mendirikan sebuah lainnya. Menolong, membantu, membina
masyarakat Islam yang lebih adil. Pelaksa- dan membangun serta meningkatkan taraf
naan zakat mendorong terciptanya keadilan hidup kaum dhuafa atau lemah dengan
sosial dalam masyarakat. Dalam segi materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan
bahasa Roger Garaudy, zakat adalah satu pokok hidupnya akan mampu melaksana-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 59 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

kan kewajibannya terhadap Allah Subha- menuhan kebutuhan pokok mustahik. Ini
nahu wata`ala. Demikian halnya perhatian disebut juga Program Karitas (santunan)
Badan Usaha terhadap masyarakat melalui atau hibah konsumtif. Program ini merupa-
program Tanggung Jawab Sosial telah kan bentuk yang paling sederhana dari
membantu terciptanya upaya pengentasan penyaluran dana zakat. Tujuan utama
kemiskinan. bentuk penyaluran ini adalan antara lain :
Pelaksanaan dan manfaat oleh pemberi 1. Untuk menjaga keperluan pokok
maupun penerima ZIS dan CSR selain mustahik.
sebagai implementasi nilai-nilai sosial, 2. Menjaga martabat dan kehormatan
politik, agama, juga pada akhirnya akan mustahik dari meminta-minta.
dapat membangun pertumbuhan ekonomi 3. Menyediakan wahana bagi mustahik
sekaligus pemerataan pendapatan. Dengan untuk memperoleh atau meningkatkan
melaksanakan CSR, perusahaan tersebut pendapatan.
tidak menumpuk-numpuk harta sebanyak Mencegah terjadinya eksploitasi
mungkin tanpa mempedulikan orang lain. terhadap mustahik untuk kepentingan yang
Pelaksanaan ZIS dan CSR mengedepankan menyimpang.
kemaslahatan bersama dari pada individu b. Berbasis pengembangan ekonomi.
dan memperhatikan pentingnya pemerataan Penyaluran zakat jenis ini dilakukan
agar tidak terjadi ketimpangan sosial. dalam bentuk pemberian modal usaha kepa
Tingkat pentingnya zakat terlihat dari ban- da mustahik secara langsung maupun tidak
yaknya ayat yang menyandingkan perintah langusng, yang pengelolaannya bisa meli-
zakat dengan perintah shalat. Zakat juga batkan maupun tidak melibatkan mustahik
sering disebut sebagai ibadah kesungguhan sasaran. Penyaluran dana zakat ini diarah-
dalam harta (maaliyah ijtihadiyah). Zakat kan pada usaha ekonomi yang produktif,
merupakan salah satu ciri dari sistem yang diharapkan hasilnya dapat mengang-
ekonomi Islam, karena zakat merupakan kat taraf kesejahteraan masyarakat.
salah satu implementasi asas keadilan Corporate Social Responsibility (CSR)
dalam sistem ekonomi Islam. merupakan program yang dilakukan oleh
Para pelaku usaha dituntut mempunyai sebuah perusahaan sebagai wujud tanggung
kesadaran mengenai etika dan moral, ka- jawab dan kepedulian sosial. Namun
rena keduanya merupakan kebutuhan yang demikian, perlu disadari bahwa CSR bukan
harus dimiliki. Pelaku usaha atau perusaha- semata program sosial yang menjadikan
an yang contoh dan tidak menjada etika, perusahaan sebagai sebuah “lembaga amal”
tidak akan berbisnis secara baik sehingga ataupun “bagian dari departemen sosial
dapat mengancam hubungan sosial dan milik pemerintah”
merugikan konsumen, bahkan dirinya Mau tidak mau haruslah diakui bahwa
sendiri. CSR memiliki dua sisi mata uang. Di satu
sisi sebagai program kepedulian sosial,
Implementasi sementara di sisi lain merupakan bagian
Uraian mengenai implementasi ZIS dari perusahaan yang bertujuan mencari
dan CSR tersebut di bawah ini, penulis keuntungan.
merhatiakan pada jenis kegiatan/aktifitas
dan kebijakan pendayagunaan ZIS dan SIMPULAN
CSR yang dilaksanakan oleh berbagai Kesimpulan dari pemaparan tersebut
pihak di Indonesia, yaitu: diatas adalah:
a. Berbasis Sosial 1. CSR memberi manfaat ganda, yaitu
Penyaluran zakat jenis ini dilakukan penerima yang dapat memberikan
dalam bentuk pemberian dana langsung partisipasinya tersebut kepada kegiatan
berupa santunan sebagai bentuk guna pe- pemberi/perusahaan pelaksana CSR.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 60 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

Sebaliknya bagi perusahaan yang menjadi keputusan politik diharapkan


melaksanakan CSR, memiliki implikasi lebih efektif dan tepat guna untuk
pada keberlangsungan usaha bagi kesejahteraan rakyat.
perusahaan itu sendiri. 6. Pelaksanaan dan pengelolaan zakat di
2. Untuk membangun program CSR yang Indonesia telah memiliki payung atau
benar-benar berguna bagi masyarakat dasar hukum positif dalam bentuk
dan memiliki dampak positif terhadap undang-undang tentang zakat, tentu
penjualan dan peningkatan keuntungan memiliki efek positif, sekalipun hokum
perusahaan, dibutuhkan pemberian belum bisa ditegakkan dan konsekuen.
program yang memiliki manfaat jangka 7. Kegiatan ZIS yang meliputi bidang
panjang yang sekaligus dikelola dengan sosial, dan ekonomi dapat mengikis
melibatkan masyarakat dan stake holder ketamakan dan keserakahan hati dan
terkait lain secara berkesinambungan. menghapuskan kemiskinan dari masya-
3. Program CSR sangat bermanfaat jangka rakat, karena zakat mencegah penumpuk
panjang yang dimaksud yaitu program- an kekayaan di tangan sebagian kecil
program yang memiliki dampak positif manusia.
untuk kemajuan masyarakat dan relasi 8. Ukuran harta dalam jumlah tertentu
antara masyarakat dengan perusahaan yang mewajibkan si pemilik membayar
dalam jangka waktu yang panjang, zakat hendaknya dihitung atau di
bahkan kalau memungkinkan dapat kalkulasi dengan mengacu kepada jenis
menciptaan sebuah hubungan psikologis atau klasifikasi harta, yaitu harta perda-
seumur hidup. ganan, uang tunai, hasil peternakan, per-
4. Program yang dilakukan ini dikelola tanian, industri dan lain sebagainya.
dengan mengikutsertakan masyarakat 9. Lembaga zakat sangat efektif dalam
dengan mengedepankan kemandirian mengumpulkan potensi zakat yang kelak
masyarakat mengurusi ini keberlanjutan bisa menjadi modal yang sangat besar
program tersebut. Peran yang diambil untuk meningkatkan taraf hidup masya-
perusahaan, dalam hal ini divisi yang rakat miskin.
membidangi program CSR, sebaiknya 10. Pengelolaan zakat yang terencana dan
berlaku untuk sebagai “pendamping” diarahkan tidak hanya di konsumsi,
masyarakat, menjembatani komunikasi tetapi pada kegiatan-kegiatan yang
antara perusahaan dengan masyarakat produktif yang mampu menciptakan
dan sebaliknya. pemerataan ekonomi.
5. Zakat memiliki peranan yang sangat
strategis dalam upaya pengentasan ke-
miskinan atau pembangunan ekonomi,
maka berbagai regulasi yang telah

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 61 -


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Muflih Saefuddin, 1986, Pengelolaan Zakat Ditinjau Dari Aspek Ekonomi,
Badan Dakwah Islamiyyah, LNG, Bontang.

Didin Hafidhuddin, 1198, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak Sedekah, Gema Insani,
Jakarta.

Heri Sudarsono, 2007, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Ed. kedua, Ekonisia
Kampus Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta.

Rifki Muhammad, 2008, Akuntansi Keuangan Syariah, Konsep dan Implementasi PSAK
Syariah, Ed. Pertama, P3EI Press, Yogyakarta.

http://www.zisindosat.com/harapan-amandemen-uu-zakat/ Optimalisasi Dana Zakat


lampungpost.com, Jumat, 16 Maret 2012. Oleh: Abdul Qodir Zaelani, Dosen Luar
Biasa IAIN Raden Inten Lampung.

Hidayat, H. 2013. Tanggung Jawap Sosial Perusahaan dalam Islam. (Online). (http://m-
herry.blogspot.com/2013/04/tanggung-jawab-sosial-perusahaan-dalam.html).
diakses 2 Januari 2014.

Peraturan Pemerinatah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2012 Tentang Tang-gungjawab


Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. 2012. (Online). (http), diakses 25
November 2013.

Rusydiana A. 2013. Tanggungjawab Sosial Perbankan Syariah. (Online).


(http://www.aamslametrusydiana.com/2013/05/overview-tanggung-jawab-
sosial_15.html). diakses 2 Januari 2014.

Siswoyo, B B. 2012. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Urgensi dan


Permasalahannya. Makalah disajikan dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Dalam
Bidang Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, 7
November 2012.

Susanti, R. 2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan


Melalui Profitabilitas Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index Tahun
2011-2012. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Malang.

Undang Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
2007. (Online). (http), diakses 25 November 2013.

Whyudi, A I. 2010. Pandangan Islam Tentang CSR. (Online). http://kseiprogres


blogspot.com/2010/01/pandangan-islam-tentang-csr.html). diakses 2 Januari
2014.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 62 -


PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERBATASAN
INDONESIA – MALAYSIA DI KABUPATEN SAMBAS

Desi Yuniarti *

ABSTRAK

Permasalahan yang dihadapi masyarakat di kawasan perbatasan biasanya selalu terkait dengan
pembangunan ekonomi negara tetangga dan ketertinggalan yang dihadapi. Secara umum
tingkat kontribusi wilayah perbatasan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah perbatasan
Indonesia–Malaysia di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat sudah mulai
menunjukkan angka kemajuan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi tetap
membutuhkan stimulus positif baik dari segi regulasi, investasi, dan faktor-faktor pendukung
lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan kinerja dari setiap aparatur yang ada
khususnya yang menangani wilayah perbatasan. Temuan penelitian yang dilakukan di desa
Aruk, kecamatan Sajingan Besar, kabupaten Sambas, permasalahan utama yang ada terkait
dengan infrastruktur jalan dan transportasi yang masih sulit sehingga berdampak pada
kehidupan masyarakat sehari-hari; pelayanan kesehatan yang kurang memadai sehingga kalau
ada penanganan darurat harus ke Malaysia, dengan surat rujukan dari puskesmas; tidak ada
pusat perekonomian, yang terdekat adalah ke Malaysia (desa terdekat di Malaysia: kampung
Biawak, kecamatan Lundu), masyarakat lebih memilih ke sana dibanding ke kabupaten
Sambas. Tidak heran masyarakat membeli gula dan gas ke Malaysia (yang utama), hargapun
jauh lebih murah. Ironisnya, perkebunan sawit yang ada dan menjadi prioritas penghasilan di
wilayah ini, tidak memberi kontribusi ekonomi kepada masyarakat setempat.

KATA KUNCI: Pertumbuhan, Ekonomi, Perbatasan

PENDAHULUAN memadai, seperti hal jaringan jalan dan


Kemiskinan merupakan masalah klasik angkutan baik perhubungan darat maupun
di daerah perbatasan, yang sampai sekarang sungai masih sangat terbatas, prasarana dan
hal tersebut belum dapat dituntas ditangani. sarana komunikasi seperti pemancar atau
Sementara itu, potensi sumber daya alam transmisi radio dan televisi relatif minim,
yang dimiliki di wilayah ini cukup melim- ketersediaan sarana dasar sosial dan ekono-
pah, namun hingga saat ini relatif belum mi seperti pusat kesehatan masyarakat,
dimanfaatkan secara optimal. Di sisi lain- sekolah, dan pasar juga sangat terbatas.
nya, terdapat berbagai peroslan yang men- Kondisi keterbatasan tersebut akan terlihat
desak untuk ditangani karena besarnya semakin nyata dirasakan oleh masyarakat
dampak dan kerugian yang dapat ditimbul- perbatasan ketika mereka membandingkan
kan secara ekonomi yang dirasakan oleh kondisi pembangunan di negara tetangga,
masyarakat ditimbulkan. Ketertinggalan terutama Malaysia.
yang secara ekonomi yang dirasakan oleh Permasalahan daerah perbatasan yang
perbatasan juga dipicu oleh minimnya dihadapi masyarakat di kawasan perbatasan
infrastruktur dan aksesibilitas yang tidak biasanya selalu terkait dengan pembangun-

*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 63 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

an selalu terkait dengan pembangunan eko- g. Belum nampak berkembangnya sektor


nomi negara tetangga dan ketertinggalan pertanian ini mempunyai keunggulan
berbagao hal yang dihadapi. Permasalahan komparatif dalam rangka menciptakan
tersebut dapat dirinci sebagai berikut: ketahanan pangan dan memanfaatkan
a. Terjadinya suatu kemajuan dibidang peluang pasar yang ada di Malaysia.
ekonomi Malaysia di satu pihak dan
kemerosotan ekonomi Indonesia di lain PEMBAHASAN
ada pihak menuntut perlunya peningkat- Temuan penelitian yang dilakukan di
an kerjasama ekonomi diantara kedua desa Aruk, kecamatan Sajingan Besar,
negara dalam rangka kerja sama ekono- kabupaten Sambas, permasalahan utama
mi BIMP-EAGA dan AFTA. yang ada terkait dengan infrastruktur jalan
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan transportasi yang masih sulit sehingga
tentang suatu Pemerintah Daerah menun berdampak pada kehidupan masyarakat
tut tentang penentu kebijakan di sehari-hari; pelayanan kesehatan yang ku-
Kalimantan Barat yang memiliki kawas- rang memadai sehingga kalau ada penang-
an perbatasan langsung dengan negara anan darurat harus ke Malaysia, dengan
tetangga, sebab itu memikirkan kembali surat rujukan dari puskesmas; tidak ada
akan reinvestasi yang ada di sektor pro- pusat perekonomian, yang terdekat adalah
duktif sebagai akibat dari surplus peng- ke Malaysia (desa terdekat di Malaysia:
hasilan daerah, baik dari minyak dan gas kampung Biawak, kecamatan Lundu),
serta hutan dan perkebunan guna penge- masyarakat lebih memilih ke sana dibandi-
mbangan kawasan perbatasan. ng ke kabupaten Sambas. Tidak heran
c. Tingginya terhadap kesenjangan sosial masyarakat membeli gula dan gas ke
ekonomi antara masyarakat perbatasan Malaysia (yang utama), hargapun jauh
di Provinsi Kalimantan Barat dengan lebih murah. Ironisnya, perkebunan sawit
masyarakat yang perbatasan di Negara yang ada saat seolah menjadi prioritas
Bagian Sarawak. Kesenjangan tingkat penghasilan di wilayah ini, tidak memberi
kemajuan bidang perekonomi akibat kontribusi kepada masyarakat setempat.
adanya selisih kurs valuta, sistem hukum Dampak dari perluasan perkebunan sawit
yang berbeda, kelemahan metode dan yaitu lahan perladangan warga menjadi
sistem pengawasan, dapat mendorong berkurang (dari ladang berpindah menjadi
perdagangan ilegal yang dapat merugi- menetap - transformasi budaya masyarakat
kan keuangan negara dan telah merusak setempat). Begitupun halnya dengan tenaga
system pemanfaatan sumber daya alam kerja untuk usaha yang ada di sana, tidak
yang ada. memanfaatkan tenaga setempat, sehingga
d. Adanya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat tidak punya peluang usaha di
masyarakat kota dan desa di kawasan daerahnya sendiri; tenaga kerja didatang-
perbatasan. kan dari Jawa dan kabupaten lain. Temuan
e. Terjadinya impor konsumtif yang terus lain yang juga menjadi perhatian adalah
terjadi peningkat dan akan mengganggu terhadap kesewenangan aparat (polisi)
penggunaan produksi buatan Indonesia. terhadap warga, terutama warga yang akan
f. Potensi sumber daya alam yang besar dan pulang bekerja, pasukan gula dan tong
belum menghasilkan suatu produk ung- gaz (orang yang membeli kebutuhan rumah
gulan yang bernilai tambah tinggi mela- tangga ke Malaysia antara lain gula pasir,
lui proses industri. Sehingga perlu dila- gas dan sebagainya) mereka diminta
kukan pemantapan satu atau beberapa setoran untuk beberapa pos jaga yang ada
jenis produk seperti industri pengolahan di PLB dan sekitarnya
kayu yang dapat menjadi penentu pasar Memang ada sebagian pendapat yang
dunia. mengatakan bahwa cara pengelolaan wila-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 64 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

yah perbatasan negara selama ini menjadi tuk mengidentifikasi peranan perekonomi-
hal yang domain pemerintah pusat, sedang- an di suatu daerah terhadap wilayah yang
kan pemerintah daerah dan masyarakatnya lebih luas, digunakan parameter besaran
kurang dilibatkan. Di samping itu ada kontribusi pendapatan daerah tersebut da-
banyak juga kebijakan pengelolaan perba- lam konstelasi yang lebih luas. Pendapatan
tasan negara yang tidak mendukung atau daerah yang dimaksud ditunjukkan oleh
kurang sinergi satu sama dengan lain. angka Produk Domestik Regional Bruto
Missalnya kebijakan Kementerian dari PU (PDRB) yang merepresentasikan besarnya
untuk membangun infrastruktur jalan di nilai tambah produksi secara total suatu
wilayah perbatasan terhambat adanya daerah yang dinyatakan dalam satuan uang
kebijakan Kementerian Kehutanan tentang (rupiah).
Hutan Lindung yang ada di wilayah Kecamatan Sajingan Besar sebagai sa-
perbatasan. Penanganan terhadap masalah- lah satu dari kecamatan di Kabupaten
masalah yang muncul seputar perbatasan Sambas selain Kecamatan Paloh yang
masih bersifat parsial oleh instansi atau berbatasan secara langsung dengan negara
lembaga yang berbeda-beda. Malaysia memiliki peranan yang strategis
Berdasarkan hasil penelitian ini bagi Pembanguan Kabupaten Sambas
tergambar jelas adanya persoalan yang seluruhnya. Penataan terhadap bidang eko-
menyangkut hal permasalahan interaksi nomi, Pemeliharaan Kamtibmas, Penjagaan
dengan masyarakat warga negara tetangga, Keamanan dan juga pelayanan publik ten-
keterisolasian, kesejahteraan yang relatif tunya merupakan hal-hal yang sangat diuta-
jauh lebih rendah, keterbatasan SDM yang makan dan sangat penting bagi manajemen
berkualitas, banyaknya hal permasalahan- dalam sistem pemerintahan Kecamatan
permasalahan ilegal dalam berbagai hal, Sajingan Besar. Oleh karena itu pemerin-
dan adanya eksploitasi sumber daya alam tah yang solid, struktur yang lengkap de-
yang dapat memunculkan persoalan- ngan penataan wilayan yang efektif meru-
persoalan baik bilateral, ketertiban dan pakan suatu keharusan bagi Kecamatan
keamanan di dalam negeri tersebut yang Sajingan Besar.
dapat mengancam kedaulatan NKRI. PDRB Kecamatan Sajingan Besar atas
Untuk mengatasi permasalahan yang dasar harga berlaku meningkat sebesar
timbul diperbatasan perlu dilakukan upaya 13,51 persen dari 30,03 milliar rupiah pada
pemberdayaan masyarakat untuk pengem- tahun 2008 menjadi 34,09 miliar rupiah
bangan pembangunan yang ada di wilayah pada tahun 2009. Sementara itu, PDRB atas
perbatasan dalam mendukung ketahanan dasar harga konstan 2000 pada tahun 2008
nasional serta dengan suatu pendekatan par mencapai 17,08 milliar rupiah, kemudian
tisipatif yang melibatkan seluas mungkin meningkat menjadi 18,04 miliar rupiah
warga masyarakat dengan organisasi lokal, pada tahun 2009 atau naik sekitar 5,58
kearifan lokal dan kebutuhan untuk lokal persen.
serta menghormati institusi adat yang Pertumbuhan ekonomi Kabupaten
merupakan potensi dan sumber kesejahtera- Sambas pada tahun 2008 mencapai 5,56
an sosial (PSKS) atau modal sosial (Social persen agak sedikit mengalami percepatan
Capital). Untuk itu perlu dirumuskan suatu dibandingkan dengan tahun 2007 yang
rumusan strategi yang ada berupa model mencapai 5,38 persen. Sedangkan Produk
pemberdayaan masyarakat tersebut yang Domestik Regional Bruto (PDRB) per
sesuai dengan karakteristik masyarakat kapita tahun 2008 sebesar Rp. 9,554 miliar.
perbatasan. Struktur perekonomi Kabupaten
Perkembangan bidang ekonomi suatu Sambas pada tahun 2008 sebagaimana di-
wilayah ditandai dengan adanya besaran dominasi oleh sektor pertanian yang men-
terhadap pendapatan daerah tersebut. Un- capai 43 persen, sektor perdagangan, hotel

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 65 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

dan restoran sebesar 29 persen dan sektor pengembangan kawasan yang berbasis
industri pengolahan sebesar 11 persen. pada ekonomi, dengan mempertimbangkan
Sektor lain seperti konstruksi, pengangkut- strategi eksisting yang ada di wilayah
an, komunikasi, pertambangan dan pengga- penelitian.
lian, listrik, gas, dan air bersih, keuangan, Kedua, Perlunya suatu pembenahan
real estate dan jasa perusahaan kontribusi- dari sisi penyediaan terhadap infrastruktur
nya sangat kecil yaitu antara 3-5 persen dan regulasi yang efektif sehingga dapat
(BPS Propinsi Kalimantan Barat, 2009). meminimalisir terjadinya disparitas teruta-
Untuk lebih meningkatkan laju partum ma yang berhubungna dengan pasa dan eko
buhan ekonomi dan sekaligus mewujudkan nomi. Secara umum tingkat kontribusi
pemerataan pendapatan, perlu adanya wilayah perbatasan terhadap pertumbuhan
peningkatan mutu sumber daya manusianya ekonomi wilayah Kalimantan Barat sudah
serta yang diikuti pengendalian terhadap mulai menunjukkan angka kemajuan bila
jumlah penduduk serta dalam peningkatan dibandingkan yang ada dengan tahun-tahun
infrastruktur. Keterpaduan antara program yang sebelumnya. Tetapi tetap membutuh-
pemerintah dengan peran swasta dan mas- kan stimulus positif baik dari segi regulasi,
yarakat perlu diperhatikan guna menyelaras investasi, dan faktor-faktor pendukung lain
kan langkah dalam menggali sektor-sektor nya. Hal ini dapat dilakukan dengan memak
potensial yang sekaligus memiliki potensi simalkan kinerja dari setiap aparatur negara
besar dalam mendukung pertumbuhan yang ada khususnya yang menangani
ekonomi. wilayah perbatasan.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Hal yang perlu dipertimbangkan untuk
kawasan perbatasan belum mendorong pemberdayaan masyarakat di lokasi
pada pengembangan dari sebuah wilayah penelitian adalah bentuk usaha percepatan
perbatasan dalam kaitannya dengan potensi pertumbuhan bidang perekonomian yang
bidang ekonomi yang dimiliki. Namun be- ada perbatasan yang berbasis kerakyatan,
berapa elemen penting dalam pengembang- antara lain (Indah Huruswati, 2012):
an sebuah wilayah perbatasan sudah dimili- Pertama, Identifikasi permasalahan
ki. Strategi yang dihasilkan memberikan dan potensi sektor-sektor yang unggulan di
secara perspektif solusi bagi permasalahan daerah perbatasan. Ini merupakan suatu ta-
yang akan muncul dalam pengembangan hapan dalam suatu kegiatan yang mempun-
suatu wilayah perbatasan. Selengkapnya yai tujuan agar masyarakat mampu serta
dapat disimpulan dari yang diuraikan diatas menganalisis kondisinya sendiri, terkait
terkait dengan berbagai pembahasan pada dengan permasalahan yang dialami dan
bagian sebelumnya adalah: dihadapi serta potensi yang dimilikinya.
Pertama, Wilayah perbatasan merupa- Sedangkan permasalahan adalah segala se-
kan fase awal dalam perkembangan sebuah suatu yang menyebabkan hal terkendalanya
kawasan perbatasan. Hal ini tercermin dari perubahan suatu perilaku masyarakat
tipologi border region yang memiliki ciri- menuju kearah yang lebih baik. Identifikasi
ciri sedikitnya hubungan ekonomi yang permasalahan dan potensi yang dapat dila-
terjadi, infrastruktur, perkembangan sektor kukan dengan diskusi dalam kelompok.
non primer, dan kerangka kebijakan yang Untuk lokasi kabupaten Sambas, dalam
belum terpadu. Sebagai dari fase awal diskusi ini dilibatkan para tokoh di masya-
perkembangan kawasan perbatasan, masa- rakat terutama terhadap warga masyarakat
lah-masalah yang muncul adalah partum- yang mengetahui situasi dan kondisi persoa
buhan ekonomi yang terjadi belum begitu lan di wilayahnya sendiri. Oleh karenanya
bisa mendorong pada pengembangan ada beberapa kelompok lebih berbasiskan
kawasan perbatasan. Temuan tersebut kedekatan wilayah. Diskusi diawali dengan
menunjukkan adanya urgensi dari strategi membuat peta wilayah (desa lokus) dan

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 66 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

karakteristik wilayah, kemudian dilanjut ng dan swadaya masyarakat; menumbuh


dengan mendiskusikan permasalahan, po- kembangkan suatu kondisi dinamis
tensi trend, relasi serta aktivitas masyarakat masyarakat dalam upaya pemberdayaan
dengan menggunakan media gambar. masyarakat.
Kedua, Penguatan kapasitas kelemba- Ketiga, Pemberdayaan, pendampingan
gaan masyarakat adat atau kelompok swa- dan penguatan peran serta masyarakat
daya masyarakat yang sudah ada. Dalam dalam kegiatan perekonomian atau sosial.
kehidupan bermasyarakat, manusia meng- Setiap program yang masuk ke desa-desa
emabangkan naluri untuk selalu bersama- perbatasan mempunyai tujuan peningkatan
sama dan berkumpul dengan sesamanya, dan keberdayaan dalam suatu masyarakat
sehingga memunculkan berbagai suatu dari kondisi memprihatinkan. Pendamping
kelompok sosial dan membentuk suatu sosial kemudian hadir sebagai agen
lembaga-lembaga. Lembaga kemasyarakat- perubah yang turut serta terlibat membantu
an itu berperan penting dalam proses kehi- memecahkan persoalan yang dihadapi
dupan suatu kelompok sosial. mereka. Pendampingan sosial dengan
Penguatan dalam bidang Lembaga demikian dapat diartikan sebagai interaksi
Kemasyarakaan di desa perbatasan dapat dinamis antara kelompok miskin dan
dilaksanakan dengan melalui: Pertama, pekerja sosial untuk secara bersama-sama
mendudukkan Lembaga Kemasyarakatan menghadapi beragam tantangan seperti; (a)
sesuai dengan fungsinya. Hal ini harus merancang program perbaikan kehidupan
mendapatkan perhatian karena lembaga- sosial ekonomi, (b) memobilisasi sumber
lembaga yang berada di desa, menurut daya setempat (c) memecahkan masalah
informasi yang diperoleh dari hasil sosial, (d) menciptakan atau membuka
penelitian ini tampak mengalami kendala akses bagi pemenuhan kebutuhan, dan (e)
dalam hal pengelolaan kelembagaannya. menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
Lembaga kemasyarakatan yang dibentuk di yang relevan dengan suatu konteks pember
desa perbatasan adalah : Dusun, Rukun dayaan masyarakat. Pendampingan sosial
Tetangga (RT); Rukun Warga (RW); Tim sangat penting dalam menentukan keberha-
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan silan dari sebuah program penangulangan
Keluarga (TP PKK); Karang Taruna; kemiskinan.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa; Keempat, Pengembangan wawasan ke-
dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya. bangsaan masyarakat di kawasan perbatas-
Satu faktor yang menentukan keberhasilan an. Wawasan kebangsaan merupakan “cara
penguatan kelembagaan adalah adanya pandang” suatu bangsa tentang diri dan
kemampuan dari sumber daya manusia lingkungannya. Wawasan merupakan pen-
dalam kelembagaan itu sendiri. Untuk itu jabaran dari falsafah bangsa Indonesia yang
dalam suatu rekruitmen pengurus lembaga sesuai dengan keadaan secara geografis
kemasyarakatan harus memenuhi syarat- bangsa, serta sejarah yang pernah dialami-
syarat yang sudah ditentukan. nya. Esensinya adalah bagaimana bangsa
Lembaga yang ada itu tentunya itu memanfaatkan kondisi geografis, seja-
haruslah menjalankan tugasnya dari mulai rahnya, serta terhadap kondisi sosial buda-
penyusunan rencana pembangunan, yang yanya dalam mencapai cita-cita dan tujuan
tentunya yang harus dilakukan secara parti- nasionalnya. Apalagi di wilayah perbatas-
sipatif, dengan melaksanakan dapat meng- an, yang pemenuhan kebutuhan hidup se-
endalikan, da[at memanfaatkan, memeliha- hari-harinya tersebut sangat bergantung pa-
ra dapat memanfaatkan, memelihara serta da negara tetangga, sangat rentan terhadap
dapat mengembangkan pembangunan de- wawasan kebangsaannya. Oleh karenanya,
ngan cara partisipatif; menggerakkan serta perlu terus menerus ditanamkan wawasan
mengembangkan partisipasi, gotong royo- kebangsaannya melalui peningkatan kesa-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 67 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

daran bela negara yang di dalam berbagai perbatasan Indonesia–Malaysia di Kabupa-


bentuk kegiatan. ten Sambas khususnya, serta Provinsi
Kelima, Menghidupkan dengan peran Kalimantan Barat umumnya sudah mulai
lembaga keuangan mikro dalam peningkat- menunjukkan angka kemajuan bila dibandi-
an pertumbuhan perekonomian. Sebagai ngkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
beranda yang terdepan, serta memang Tetapi tetap membutuhkan stimulus positif
seyogyanya hal daerah perbatasan mengem baik dari hal segi regulasi, investasi, dan
bangkan dalam pusat-pusat pertumbuhan faktor-faktor pendukung lainnya. Hal ini
dan kawasan sentra produksi yang sesuai agar dapat dilakukan dengan memaksimal-
dengan potensi sumber daya alam dan pasar kan kinerja dari setiap aparatur yang ada
serta memiliki akses transportasi serta khususnya yang menangani wilayah
pemasaran produk ke negara tetangga tentu perbatasan.
nya hal tersebut dengan tetap mempertim- Kedua, Bila dilihat dari kecendrungan
bangakan asas kepentingan masyarakat dan kegiatan bidang ekonomi masyarakat per-
kearifan lokal. batasan, dapat disimpulkan bahwa prioritas
pembangunan yang tepat untuk kawasan
SIMPULAN perbatasan Malaysia–Indonesia adalah sa-
Berdasarkan pada pembahasan tentang ngat diutamakan dibidang perdagangan mi-
pertumbuhan dalam bidang ekonomi wila- salnya dengan membangun pusat-pusat
yah perbatasan Malaysia – Indonesia yang perdagangan. Dalam jangka pendek ini
telah diuraikan pada bagian yang terdahulu, mampu memberikan suatu kontribusi teru-
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai tama dalam menyediakan lahan pemasaran
berikut: bagi hasil bumi masyarakat setempat.
Pertama, Secara umum dari tingkat
kontribusi suatu wilayah perbatasan terrha-
dap pertumbuhan bidang ekonomi wilayah

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 68 -


DAFTAR PUSTAKA

Asrudin dan Mirza J. Suryatama, Teori Hubungan Internasional: Dari Tradisional ke


Kontemporer, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Bantarto, R. Interaksi Desa – Kota dan Permasalahnnya. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia,
1983.

Bappeda Kab. Sambas. Blue Print Paloh dan Sajingan. Sambas, 2004.

Bandoro, Bantarto, Hubungan Luar Negeri Indonesia Selama Orde Baru, Jakarta: Centre
for Strategic and International Studies (CSIS), 1994.

Morgenthau, Hans. J, Politik Antarbangsa, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1990

Ikbar, Yanuar, Ekonomi Politik Internasional Ed. I: Konsep dan Teori, Bandung: Rafika
Aditama, 2006.

Kartasasmita, Ginanjar. Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan


Pemerataan. Jakarta: Cides, 1996.

Mubyarto. Perekonomian Rakyat Kalimantan. Yogyakarta: Aditya Media, 1991.

Michael P. Tadaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jilid 1, cet. 2, ed. 4, Jakarta
: Gramedia, 1995.

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta : Erlangga, 2003
Pemerintah Kabupaten Sambas & BPS Kabupaten Sambas, Kabupaten Sambas Dalam
Angka, 2009, Sambas : BPS Kabupaten Sambas, 2010.

Robert Siburian, Entikong : Daerah Tanpa Krisis Ekonomi di Perbatasan Kalimantan


Barat–Sarawak, http://www.jai.or.id/jurnal/2002/67/10brtpnl167.pdf, dikunjungi
20 Januari 2017.

Sumitro Djojohadikusumo, Indonesia Dalam Perkembangan Dunia : Kini dan Masa


Datang, cet. 8, Jakarta : LP3ES, 1986.

Warta Pemprop, Kalimantan Barat Merupakan Provinsi Percontohan Dalam


Pengelolaan Kawasan Perbatasan, http://tommy,kalbar.go.id/news.php?
extend.283, dikunjungi 20 Januari 2017.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 69 -


PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA

Iwan Kusnadi *

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi dan pengangguran merupakan dua hal yang saling berhubungan negatif.
Dimana jika pertumbuhan ekonomi tinggi maka akan berdampak pada penurunan angka
pengangguran, demikian pula sebaliknya. Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh
Okun dan lebih dikenal dengan hukum Okun. Dimana menurut Okun bahwa untuk setiap
penurunan 2 persen GDP yang berhubungan dengan GDP potensial, angka pengangguran
meningkat sekitar 1 persen. Hukum Okun menggambarkan hubungan yang negatif antara
pertumbuhan ekonomi dan pengangguran, apabila pertumbuhan ekonomi tinggi maka akan
membawa dampak terhadap peningkatan investasi, banyaknya investasi yang dilakukan akan
meningkatkan kapasitas produksi, kapasitas produksi yang tinggi akan mempengaruhi tingkat
permintaan akan kebutuhan tenaga kerja, tingginya permintaan akan kebutuhan tenaga kerja
dengan sendirinya akan mengurangi tingkat pengangguran. Tentunya investasi yang dilakukan
adalah investasi yang harus bersifat padat karya. Dari teori tersebut, tampaknya tidak sejalan
dengan kondisi yang terjadi di Indonesia. Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan
di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal
tersebut disebabkan karena pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan
dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuhan
tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja sehingga
menimbulkan pengangguran.

KATA KUNCI: Pertumbuhan, Ekonomi, Pengangguran

PENDAHULUAN melaksanakan ketertiban dunia yang berda-


Semua negara di dunia pasti mempun- sarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
yai tujuan yang sama yakni berusaha unutk dan keadilan sosial”.
dapat mensejahterakan seluruh rakyatnya. Tujuan dari bangsa Indonesia tersebut
Hal ini juga dapat dilihat di negara dilaksanakan untuk semua aspek kehidupan
Indonesia, yang mana terdapat di dalam sua bangsa Indonesia, tidak terkecuali pada
tu tujuan Negara Kesatuan Republik bidang ekonomi. Tentunya untuk mewujud
Indonesia (NKRI) dan dituangkan dalam kan tujaun tersebut kiranya sangat dibutuh-
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 kan kerja keras oleh semua pihak baik dari
alenia keempat yaitu “ Kemudian daripada rakyat sampai kepada pemerintahan. Tolok
itu untuk membentuk suatu pemerintah ukur dari keberhasilan suatu pembangunan
Negara Indonesia yang melindungi segenap tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah ekonomi, struktur ekonomi, dan semakin
Indonesia dan untuk memajukan tentang kecilnya ketimpangan suatu pendapatan
hal kesejahteraan umum, dapat mencerdas- antar penduduk, antar daerah dan antar
kan kehidupan bangsa, serta dapat ikut sektor (Kuncoro, 2004).

*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 70 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

Penjelasan diatas menunjukkan bahwa (Rahardja, 2008). Oleh karena itu, setiap
pertumbuhan ekonomi merupakan satu negara pasti berusaha untuk dapat mengu-
diantara indikator yang amat penting dalam rangi angka pengangguran di negaranya
menilai kinerja pembangunan khususnya salah satunya dengan cara peningkatan
dibidang perekonomian, terutama untuk me suatu pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan
lakukan analisis tentang hasil pembangun- penjelasan diatas penulis ingin membahas
an ekonomi yang telah dilaksanakan suatu tentang bagaimana pertumbuhan ekonomi
negara atau suatu daerah. dan pengangguran di Indonesia.
Menurut Boediono dalam dikatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan PEMBAHASAN
proses kenaikan output perkapita dalam Pertumbuhan ekonomi (economic
jangka panjang (Kuncoro (2004:129). ber- growth) merupakan salah satu indikator ya
dasarkan pengertian tersebut, ekonomi da- ng amat penting dalam menilai kinerja sua-
pat dikatakan mengalami pertumbuhan apa- tu perekonomian, terutama untuk melaku-
bila produksi barang dan jasa meningkat kan suatu analisis tentang hasil pembangun
dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, an bidang ekonomi yang telah dilaksanakan
pertumbuhan ekonomi menunjukkan seja- suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi
uh mana aktivitas perekonomian tersebut dikatakan mengalami pertumbuhan apabila
dapat menghasilkan tambahan pendapatan produksi barang dan jasa meningkat dari
atau kesejahteraan masyarakat pada setiap tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi (economic growth) menunjukkan sejauh
suatu negara atau suatu wilayah yang terus mana aktivitas perekonomian tersebut
menunjukkan peningkatan, hal itu meng- dapat menghasilkan tambahan pendapatan
gambarkan bahwa perekonomian negara atau kesejahteraan masyarakat pada periode
atau wilayah tersebut dapat berkembang tertentu. Pertumbuhan ekonomi (economic
dengan baik. Pertumbuhan ekonomi meru- growth) suatu negara atau suatu wilayah
pakan suatu ukuran kuantitatif yang yang terus menunjukkan peningkatan, ma-
meng=gambarkan perkembangan pereko- ka itu menggambarkan bahwa perekonomi-
nomian dalam suatu tahun tertentu apabila an negara atau wilayah tersebut berkem-
dibandingkan denan tahun sebelumnya bang dengan baik.
(Sukirno, 2010). Menurut pendapat Kuznets dalam
Pertumbuhan ekonomi hendaknya di- Jhingan bahwa pertumbuhan ekonomi
harapkan dapat membawa dampak yang merupakan kenaikan jangka panjang dalam
positif bagi tingkat kesejahteraan rakyat kemampuan suatu negara untuk menyedia-
khususnya terhadap tingkat pengangguran kan semakin banyak jenis barang ekonomi
sehingga tujuan dari bangsa Indonesia kepada penduduknya; kemampuan ini tum
sebagaimana dijelaskan di atas dapat terca- buh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan
pai. Pengangguran merupakan sebuah per- penyesuaian kelembagaan dan ideologis
masalahan bagi suatu negara atau daerah, yang diperlukannya (Jhingan, 2010). Defi-
karena pengangguran akan banyak memba- nisi ini memiliki 3 (tiga) komponen, yakni:
wa dampak secara negative khususnya bagi pertama, pertumbuhan ekonomi suatu
pertumbuhan ekonomi suatu negara dan negara terlihat dari meningkatnya secara
tingkat kesejahteraan rakyat. Secara terus menerus persediaan barang; kedua,
teoretis angka pengangguran yang masih teknologi maju merupakan faktor dalam
dapat ditolerir adalah sekitar 4-5% per pertumbuhan ekonomi yang menentukan
tahun dan angka pengangguran yang lebih derajat pertumbuhan kemampuan dalam
dari 5% akan membawa dampak politis penyediaan aneka macam barang kepada
yang besar berupa hilangnya kepercayaan penduduk; ketiga, penggunaan teknologi
kepada pemerintah dan krisis sosial secara luas dan efisien memerlukan adanya

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 71 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

suatu penyesuaian dibidang kelembagaan 4. Perubahan dari teknologi. Penemuan


serta ideologi sehingga inovasi yang teknologi baru yang dapat mendukung
dihasilkan oleh ilmu pengetahuan untuk produksi,distribusi akan meningkatkan
umat manusia dapat dimanfaatkan secara perekonomian dalam menghasilkan out
tepat. put.
Dalam dunia nyata, amat sulit untuk Selanjutnya para ekonom klasik telah
mencatat jumlah unit barang dan jasa yang lama dan terus menerus mempelajari gejala
dihasilkan selama periode tertentu, hal ini pertumbuhan ekonomi (economic growth).
karena jenis barang dan jasa yang Pembahasan teori produksi dalam ekonomi
dihasilkan sangat beragam serta satuan mikro bahwa fungsi produksi klasik
ukurannya pun berbeda. Oleh karena itu sederhana: Q= f (K,L) dimana Q merupa-
angka yang digunakan untuk menaksir kan output, K merupakan barang modal dan
perubahan output adalah nilai moneternya L merupakan tenaga kerja. Dari fungsi
(uang) yang tercermin dalam nilai Produk tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut
Domestik Bruto (PDB) berdasarkan harga untuk analisis pertumbuhan ekonomi
konstan. Karena, dengan menggunakan menjadi Q = f (K,L,T,U,M,W,I) dimana Q
harga konstan pengaruh dalam perubahan merupakan output atau PDB, K adalah
harga telah dihilangkan sehingga sekalipun barang modal, L adalah tenaga kerja, T
angka yang muncul adalah nilai uang dari adalah teknologi, U adalah uang,M adalah
total output barang dan jasa, perubahan manajemen, W adalah kewirausahaan, I
nilai Produk Domestik Bruto (PDB) adalah informasi (Rahardja, 2008). Persa-
sekaligus menunjukkan perubahan jumlah maan tersebut secara sederhana menunjuk-
kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan an faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
selama periode penggunaan. Adapun tujuan pertumbuhan ekonomi. Berikut penejelas-
utama dari penghitungan pertumbuhan an dari faktor pertumbuhan ekonomi:
ekonomi adalah ingin melihat apakah kon- a. Barang modal. Agar ekonomi tumbuh,
disi perekonomian semakin baik. Ukuran stok barang modal harus ditambah
baik buruknya dapat dilihat dari struktur dengan melalui investasi dengan syarat
produksi (sektoral) atau daerah asal investasi neto lebih besar daripada nol
produksi (regional) (Rahardja, 2008 : 129- dan akan lebih baik lagi jika
131). Menurut Samuelson dan Nordhaus penambahan stok barang modal juga
dalam Widodo (2006:82) menyebutkan diikuti oleh peningkatan kualitas.
bahwa terdapat empat sumber pertumbuhan b. Tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja
ekonomi, yaitu : umumnya sangat berpengaruh terhadap
1. Sumber Daya Alam (SDA). Penemuan peningkatan output khususnya dinegara
sumber daya alam yang baru akan sedang berkembang.
meningkatkan output. c. Teknologi. Penggunaan teknologi yang
2. Pertumbuhan penduduk (angkatan ker- makin maju dan tinggi sangat memacu
ja). Dari pertumbuhan penduduk deser- pertumbuhan ekonomi, jika hanya dili-
tai dengan lapangan pekerjaan akan dapa hat dari peningkatan output. Tapi dilihat
meningkatkan output perekonomian. dari tujuan akhir pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan penduduk disini juga (masyarakat yang adil dan sejahtera),
mencakup produktivitas tenaga kerja itu penggunaan tekonologi yang makin
sendiri. tinggi akan menyebabkan hilangnya
3. Akumulasi kapital. Pemilik modal akan kesempatan kerja. Beberapa bidang
memiliki kesempatan untuk melakukan ekonomi mencoba mengurangi keterpi-
investasi kembali (reinvest) sehingga sahan antara kesematan kerja dan
akan meningkatkan output. teknologi dengan penggunaan teknologi

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 72 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

tepat guna khususnya di negara sedang unan maka mereka mempunyai pandangan
berkembang. yang agak berbeda antara satu dengan
d. Uang. Uang akan sangat memberi lainnya.
kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Pandangan Adam Smith
selama penggunaannya sangat efisien. Adam Smith merupakan pelopor ilmu
Tingkat efisiensi penggunaan uang juga ekonomi dan ahli ekonomi yang pertama
sangat ditentukan oleh tingkat efisiensi kali mengemukakan pentingnya kebijakan
sistem perbankan. laissez-faire (kebijakan yang sifatnya mem-
e. Manajemen. Manajemen merupakan berikan kebebasa yang maksimal kepada
peralatan yang sangat dibutuhkan untuk para pelaku dalam perekonomian untuk
mengelola perekonomian modern teru- bisa melakukan kegiatan yang disukainya
tama bagi perekonomian yang sangat dan meminimalkan campur tangan
mengandalkan mechanism pasar. pemerintah dalam perekonomian) atau
f. Kewirausahaan. Semakin banyak wira- sistem mekanisme pasar. Selain itu Adam
usaha maka akan membuka kesempatan Smith juga merupakan ahli ekonomi yang
untuk bekerja. pertama yang banyak menumpahkan
g. Informasi. Syarat agar pasar berfungsi perhatian kepada masalah pembangunan
sebagai alat alokasi sumber daya ekono- seperti dalam bukunya yang berjudul “An
mi yang efisien adalah adanya informasi Inquiry Into the Nature and Causes of the
yang sempurna dan seimbang. Semakin Wealth of Nations” yang diterbitkan tahun
banyak, makin benar, dan makin seim- 1776. Menurutnya kebijakan laissez-faire
bang arus informasi maka para pelaku akan memaksimalkan tingkat pem-
ekonomi dapat mengambil keputusan de bangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh
ngan lebih cepat dan lebih baik, alokasi suatu masyarakat. Mengenai faktor yang
sumber daya ekonomi makin efisien dan menentukan pembangunan, Smith berpen-
akan dihasilkan output yang lebih dapat bahwa dalam perkembangan pendu-
banyak sehingga akan menunjang duk akan mendorong pembangunan ekono-
pertumbuhan ekonomi. mi. Penduduk yang bertambah akan mem-
Ada berbagai macam pandangan para perluas suatu pasar sehingga akan mening-
ahli mengenai pertumbuhan ekonomi yang katkan tingkat spesialisasi dalam perekono-
dituangkan dalam teori-teori tentang per- mian tersebut. Sebagai akibat dari spesiali
tumbuhan hal ekonomi diantaranya sebagai sasi yang terjadi, maka tingkat kegiatan
berikut: ekonomi akan bertambah tinggi. Perkem-
Teori Pertumbuhan Ahli Ekonomi bangan spesialisasi dan pembagian pekerja
Klasik an diantara tenaga kerja akan mempercepat
Kaum klasik dibedakan dalam dua dalam proses pembangunan ekonomi, kare-
golongan yakni golongan klasik (ahli-ahli na secara spesialisasi akan meninggikan
ekonomi yang mengemukakan analisisnya tingkat produktivitas tenaga kerja dan
sebelum tahun 1870) dan golongan neo- mendorong perkembangan teknologi
klasik (para ahli-ahli ekonomi yang menge (Sukirno, 2010).
mukakan analisisnya sesudah tahun 1870). Pandangan Ricardo dan Malthus
Para ahli yang termasuk dalam golongan David Ricardo tersebut mengungkap-
klasik diantaranya adalah Adam Smith, kan pandangannya mengenai pembangun-
David Ricardo, Robert Malthus dan John an ekonomi dengan cara yang tidak
Stuart Mill. Sedangkan golongan neo- sistematis dalam bukunya yang berjudul “
klasik yang diantaranya Carl Menger, The Principles of Political Economy and
Alfred Marshall, Leon Walras, dan Knut Taxation” yang diterbitkan tahun 1917.
Wicksel. Ahli-ahli ekonomi Klasik, dalam Pandangan Smith mengenai pola proses
menganalisis masalah-masalah pembang- pembangunan yang sangat optimis di atas

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 73 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

sangat bertentangan dengan pendapat produksi, dan mendorong dilakukannya


Ricardo dan Malthus, yang mempunyai inovasi sehingga akan meninggikan tingkat
pan¬dangan yang lebih pesimis tentang produktivitas dan memperlancar pembang-
akhir dari proses pembangunan dalam unan ekonomi. Mill juga berpendapat
jangka panjang. Kedua ahli ekonomi Klasik bahwa luasnya spesialisasi dibatasi oleh
ini berpendapat bahwa dalam jangka pan- luasnya pasar. Selain itu Mill menganggap
jang perekonomian akan mencapai statio- pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari
nary state atau suatu keadaan di mana tanah, tenaga kerja, dan modal. Mill juga
perkembangan ekonomi tidak terjadi sama mengatakan bahwa berlakunya pertambah-
sekali. Pandangan yang berbeda ini, yaitu di an penduduk secara terus menerus sedang-
antara Smith di satu pihak dengan Ricardo kan luas tanah terbatas akan menyebabkan
dan Malthus di lain pihak, bersumber dari kegiatan ekonomi berlangsung menurut
perbedaan pandangan mereka mengenai hukum hasil lebih yang makin berkurang
peranan penduduk dalam pembangunan dan pada akhirnya pembangunan ekonomi
ekonomi. Menurut Smith, yang belum akan mengalami kemunduran dan akan
menyadari hukum hasil lebih yang makin mencapai stationary state atau suatu
berkurang, perkembangan penduduk akan keadaan dimana perkembangan ekonomi
mendorong pembangunan ekonomi karena tidak terjadi sama sekali (Sukirno,2010).
ia akan memperluas pasar. Sedangkan Teori Schumpeter
menurut Ricardo dan Malthus, perkembang Schumpeter berpandangan hal bahwa
an penduduk yang berjalan dengan cepat pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan
akan memperbesar jumlah penduduk oleh kemampuan kewirausahawanan. Se-
hingga menjadi dua kali lipat dalam waktu bab, para pengusaha yang mempunyai
satu generasi, akan menurunkan kembali kemampuan dan keberanian dalam mengap
tingkat pembangunan ke taraf yang lebih likasikan penemuan-penemuan baru dalam
rendah. Pada tingkat ini pekerja akan aktivitas produksi. Langkah-langkah peng-
menerima upah yang sangat minimal, yaitu aplikasian penemuan-penemuan baru da-
upah hanya mencapai tingkat cukup hidup lam dunia usaha merupakan langkah
(subsistence level). Pada saat ini apabila inovasi seperti penyusunan teknik tahap
dinyatakan teori pertumbuhan kaum Kla- produksi serta masalah dalam organisasi
sik, maka yang dimaksudkan adalah teori manajemen, agar produk yang dihasilkan
pertumbuhan yang dikemukakan Ricardo. dapat diterima pasar. Menurut Schumpeter,
Teori ini sangat dipengaruhi oleh teori kemajuan suatu perekonomian kapitalis
perkembangan penduduk yang dikemuka- disebabkan diberinya keleluasaan untuk
kan Malthus dan teori hasil lebih yang para entrepreneur. Sayangnya keleluasaan
makin berkurang (Sukirno, 2010). tersebut dapat cenderung memunculkan
monopoli (Rahardja, 2008).
Pandangan Mill
John Stuart Mill merupakan satu Teori Harrod-Domar
diantara ahli ekonomi klasik yang banyak Teori Harrod-Domar dikembangkan
mencurahkan suatu perhatiannya kepada secara terpisah dalam periode yang bersa-
masalah pembangunan. Pada tahun 1848, maan oleh oleh E.S.Domar (1947) dalam
Mill menerbitkan bukunya yang berjudul American Economic Review dan
“Principles of Political Economy with R.F.Harrod (1939) dalam Economic
Some of Their Applications to Social Journal. Keduanya melihat pentingnya
Philosophy”. Mill sependapat dengan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi,
Adam Smith bahwa spesialisasi atau sebab investasi akan meningkatkan stok
pembagian pekerjaan akan meninggikan barang modal yang memungkinkan pening-
keahlian pekerja, memperbaiki organisasi katan output. Sumber dana domestik untuk

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 74 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

keperluan investasi berasal dari bagian Sumbangan terpenting dari teori pertumbuh
produksi (pendapatan nasional) yang dita- an Neo-Klasik bukanlah dalam menunjuk-
bung (Rahardja, 2008). Teori Harrod- an suatu faktor-faktor yang mempengaruhi
Domar merupakan perluasan dari analisis pertumbuhan ekonomi (economic growth),
Keynes mengenai kegiatan ekonomi nasio- tetapi kepada kemungkinan menggunakan
nal dan masalah penggunaan tenaga kerja. teori tersebut untuk mengadakan penyelidik
Analisis Keynes dianggap kurang lengkap, an emperis dan menentukan peranan sebe-
karena tidak menyinggung persoalan meng narnya dari berbagai faktor dalam mencip-
atasi masalah-masalah ekonomi dalam jang takan pertumbuhan ekonomi (Sukirno,
ka panjang. Analisis yang dibuat oleh Har- 2010).
rod dan Domar bertujuan untuk menutup
kelemahan ini. Teori tersebut pada intinya Pengangguran
menganalisis persoalan berikut: Syarat Pengangguran sebagai jumlah tenaga
apakah atau keadaan yang bagaimanakah kerja dalam perekonomian yang secara
yang harus tercipta dalam perekonomian aktif mencari suatu pekerjaan tetapi belum
untuk menjamin agar dari tahun ke tahun memperolehnya (Sukirno, 2004). Internati-
kesanggupan memproduksi yang selalu onal Labor Organization (ILO) memberi-
bertambah sebagai akibat dari penanaman kan definisi pengangguran yaitu: (1).
modal pada tahun sebelumnya akan selalu Pengangguran terbuka adalah seseorang
sepenuhnya digunakan? Dengan perkataan yang termasuk kelompok penduduk usia
lain, teori Harrod-Domar pada hakikatnya kerja yang selama periode tertentu tidak
berusaha untuk menunjukkan syarat yang bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan,
diperlukan agar pertumbuhan yang mantap serta sedang mencari pekerjaan; (2). Sete-
steadygrowth yang dapat didefinisikan se- ngah pengangguran terpaksa adalah seseo-
bagai pertumbuhan yang akan selalu men- rang yang bekerja sebagai buruh karyawan
ciptakan penggunaan sepenuhnya barang- dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) ya-
barang modal akan selalu berlaku dalam ng selama periode tertentu secara terpaksa
perekonomian (Sukirno, 2010). bekerja kurang dari jam kerja normal, yang
Teori Pertumbuhan Neo Klasik masih mencari pekerjaan lain atau masih
Teori ini dikembangkan oleh Solow bersedia dalam mencari pekerjaan lain atau
(1956) merupakan penyempurnaan teori- tambahan. Sedangkan menurut Survei
teori klasik sebelumnya. Fokus pembahas- Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)
an teori pertumbuhan neo-klasik adalah menyatakan tersebut bahwa: (1). Setengah
akumulasi stok barang modal dan keterkait pengangguran terpaksa adalah orang yang
annya terhadap suatu keputusan masyarakat bekerja kurang dari 35 jam per minggu
dalam hal menabung atau melakukan inves- yang masih mencari pekerjaan atau yang
tasi. Aumsi-asumsi penting dari model masih bersedia menerima pekerjaan lain;
Solow antara lain adalah: (1). Tingkat tek- (2).Setengah pengangguran sukarela adalah
nologi dianggap konstan (tidak ada kemaju- orang yang bekerja kurang dari 35 jam per
an teknologi); (2). Tingkat depresiasi diang minggu namun tidak mencari pekerjaan dan
gap konstan; (3). Tidak ada perdagangan tidak bersedia menerima pekerjaan lain
luar negeri atau aliran keluar masuk barang (BPS, 2000).
modal; (4). Tidak ada sektor pemerintah; Menganggur tidak sama dengan tidak
(5). Tingkat pertambahan penduduk (tena- bekerja atau tidak mau bekerja. Orang yang
ga kerja) juga dianggap konstan; (6). Untuk tidak mau bekerja tidak dapat dikatakan
mempermudah analisis dapat ditambahkan sebagai pengangguran seperti orang kaya,
asumsi bahwa seluruh penduduk bekerja ibu-ibu yang harus mengasuh anaknya serta
sehingga jumlah penduduk sama dengan kawula muda yang harus sekolah atau
jumlah tenaga kerja (Rahardja, 2008). kuliah telebih dahulu. Dalam ilmu

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 75 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

kependudukan, orang yang mencari kerja haan-perusahaan harus dapat mengurangi


termasuk dalam kelompok penduduk yang kegiatan memproduksinya, sehingga dalam
disebut angkatan kerja. Berdasarkan pelaksanaannya jam kerja akan dikurangi,
kategori usia, usia angkatan kerja adalah 15 sebagian mesin produksi tidak digunakan
sampai 64 tahun. Tetapi tidak semua orang dan sebagian tenaga kerja diberhentikan.
yang berusia 15 sampai 64 tahun dihitung Dengan demikian, kemunduran ekonomi
sebagai angkatan kerja. Yang dihitung akan meningkatkan jumlah dan tingkat
sebagai angkatan kerja adalah penduduk pengangguran.
berusia 15 sampai 64 tahun yang bekerja Keempat, Pengangguran musiman. Pe-
dan sedang mencari kerja, sedangkan yang ngangguran ini berkaitan dengan fluktuasi
tidak mencari kerja tidak masuk dalam kegiatan ekonomi jangka pendek terutama
suatu angkatan kerja (Rahardja,2008:180). terjadi disektor pertanian. Misalnya, diluar
Secara ekonomi, tingkat hal pengangguran musim tanam dan panen petani umumnya
yang tinggi mempunyai arti bahwa alokasi sering menganggur sampai menunggu
sumber daya manusia masih belum adil dan musin tanam dan panen berikutnya.
atau efisien karena masih banyak SDM
yang tidak terpakai. Analisis Dan Pembahasan
Menurut (Rahardja, 2008) penganggur Pertumbuhan Ekonomi (Economic
an dapat dibedakan menjadi beberapa jenis Growth) dan Pengangguran (Unemploy-
diantaranya: ment).
Pertama, pengangguran friksional. Semua negara di dunia pasti menging-
Pengangguran yang terjadi apabila dalam inkan negaranya selalu dalam keadaan per
suatu periode tertentu perekonomian terus tumbuhan ekonomi yang baik tidak meng-
menerus mengalami perkembangan yang ingkinkan tingkat pengangguran yang ting-
pesat, jumlah dan tingkat pengangguran ak gi dan berdampak pada kesejahteraan rak-
an menjadi semakin rendah. Pada akhirnya yat. Kedua hal tersebut dalam bahasan ilmu
perekonomian dapat mencapai tingkat peng ekonomi saling bertolak belakang, dimana
guna tenaga kerja penuh yaitu apabila peng pertumbuhan ekonomi akan membawa
angguran tidak melebihi 4%. Pengangguran dampak yang positif bagi kesejahteraan
jenis ini bersifat sementara dan terjadi sedangkan pengangguran akan membawa
karena adanya kesenjangan antara pencari banyak dampak negatif namun keduanya
kerja dengan lowongan pekerjaan. saling berhubungan / terkait satu sama lain.
Kedua, Pengangguran struktural. Hal Hubungan antara pertumbuhan ekonomi
ini terjadi karena pencari kerja tidak dan pengangguran adalah hubungan nega-
mampu memenuhi syarat yang dibutuhkan tif, dimana pertumbuhan ekonominya yang
untuk lowongan suatu pekerjaan yang baik akan membawa dampak terhadap pe-
tersedia. Makin tinggi dan rumitnya proses nurunan tingkat pengangguran atau sebalik
produksi dan atau teknologi produksi yang nya jika tingkat pengangguran tinggi maka
digunakan, menuntut persyaratan tenaga akan membawa dampak pada sulitnya per-
kerja yang juga makin tinggi. Dilihat dari tumbuhan ekonomi. Untuk lebih jelas bisa
sifatnya pengangguran struktural lebih sulit dilihat sebuah teori yang dinyatakan oleh
diatasi dibanding dengan pengangguran Arthur Melvin Okun seorang ilmuwan ber-
friksional. Selain membutuhkan pendanaan kebangsaan Amerika atau yang lebih dike-
yang besar, juga waktu yang lama. nal dengan Okun. Teori yang disampaikan
Ketiga, Pengangguran dalam siklis. oleh Okun dikenal dengan Hukum Okun.
Merupakan pengangguran yang diakibat- Hukum Okun (Samuelson, 2004) menyata-
kan oleh perubahan-perubahan dalam kegi- kan bahwa untuk setiap penurunan 2 persen
atan perekonomian. Pada waktu kegiatan GDP yang berhubungan dengan GDP
ekonomi mengalami kemunduran, perusa- potensial, angka pengangguran meningkat

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 76 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

sekitar 1 persen. Hukum Okun menyedia- sebaliknya, bila pertumbuhan ekonomi tu-
kan hubungan yang sangat penting antara run, maka semakin besarlah tingkat peng-
pasar output dan pasar tenaga kerja, yang angguran turun maka semakin besarlah
menggambarkan asosiasi antara pergerakan tingkat pengangguran. Selain itu dapat juga
jangka pendek pada GDP nyata dan dijelaskan bahwa perubahan tingkat
perubahan angka pengangguran. Berikut pengangguran lebih tepat bila dikaitkan
digambarkan hubungan antara pertumbuh- dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
an ekonomi dan pengangguran. (economic growth). Sebab, pertumbuhan
ekonomi (economic growth) merupakan
Gambar 1 akibat dari adanya peningkatan kapasitas
Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dan produksi yang merupakan turunan dari
Pengangguran peningkatan investasi. Jadi jelas bahwa, per
tumbuhan dibidang ekonomi sangat ber-
bungan dibidang ekonomi sangat berhubu-
ngan erat dengan peningkatan penggunaan
tenaga kerja, begitu pula dengan investasi.
Dengan meningkatnya investasi pasti per-
mintaan tenaga kerja akan bertambah, se-
hingga dengan adanya pertumbuhan ekono-
Dalam jangka panjang didapatkan mi (economic growth) yang dapat bisa
kurva yang membentuk hubungan antara diakibatkan pada adanya peningkatan suatu
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi investasi berpengaruh terhadap penurunan
(Economic growth) berkorelasi secara ne- tingkat pengangguran dengan asumsi
gatif, seperti yang diutarakan oleh Okun investasi tidak bersifat padat modal atau
dalam Okun’s Law bahwa ketika tingkat investasi harus bersifat padat karya. Data
pengangguran meningkat maka produktivi- mengenai pertumbuhan ekonomi (econo-
tas akan menurun dan output yang dapat mic growth) dan tingkat pengangguran di
diperoleh negara juga akan mengalami sua Indonesia dapat dilihat pada gambar 2 di
tu penurunan sehingga pertumbuhan ekono bawah ini.
mi akan mengalami penurunan. Secara teori Gambar 2
setiap adanya peningkatan dalam partum- Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat
buhan ekonomi diharapkan dapat menyerap Pengangguran di Indonesia
tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi Tahun 1999-2017 (dalam %)
12 Pengangguran
jumlah pengangguran. Pengangguran ber- 11.24
hubungan dengan ketersediaan lapangan 10 9.86 10.27
9.67 Pertumbuhan
9.06 9.1
8 8.1 8.39 Ekonomi
kerja. Ketersediaan lapangan kerja berhu- 7.87 7.48
7.14
6 6.36
6.08 6.35 6.49
6.22 6.26
6.17
6.13 6.18
bungan dengan investasi, sedangkan inves-
5.03 5.5 6.01
5.69 5.65.94 5.33
5.61
5 4.95.01
5
4.6 4.5 4.78 4.63
tasi didapat dari akumulsi tabungan, tabung 4 3.64
an adalah sisa dari pendapatan yang tidak 2
dikonsumsi. Semakin tinggi pendapatan 0.79
0
nasional maka semakin besarlah harapan 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017
untuk pembukaan kapasitas produksi baru
yang tentu saja akan menyerap tenaga kerja Sumber : data books.kata data.co.id/data
baru. Pendapatan nasional yang tinggi publish 2017/07/12.
tercermin dari tingginya pendapatan perka- Kondisi yang dijelaskan dari teori di
pita dan tumbuh secara positif. Dengan atas, tampaknya tidak sejalan dengan kon-
demikian secara relatif makin baik partum- disi yang terjadi di Indonesia. Masalah
buhan ekonomi maka makin besarlah harap utama yang sangat mendasar dalam ketene-
an untuk tidak menganggur. Demikian gakerjaan yang ada di Indonesia adalah ma

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 77 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

salah upah yang rendah dan tingkat peng- penyerapan tenaga kerja disektor konstruk-
angguran yang tinggi. Hal tersebut disibab si (proyek lebih banyak padat modal dan
kan karena pertambahan tenaga kerja yang keterlibatan kontraktor menengah kecil
baru jauh lebih besar dibandingkan dengan belum dioptimalkan) dan pertanian (harga
hal pertumbuhan lapangan kerja yang da- bahan pangan yang beberapa kali mengala-
pat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuh- mi deflasi sepanjang 2017 sehingga menu-
an runkan insentif petani untuk meningkatkan
tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan produksi). Sementara itu, pertumbuhan
dengan ketersediaan lapangan kerja sehing- ekonomi pada kuartal III 2017 naik 0,05
ga menimbulkan pengangguran. Pengang- persen menjadi 5,06 persen dibanding
guran merupakan salah satu masalah utama pertumbuhan pada kuartal sebelumnya.
yang selalu dihadapi setiap negara. Karena seharusnya setiap sekian persen pertumbuh
itu, setiap perekonomian dan negara pasti an mampu menciptakan tambahan lapangan
menghadapi masalah pengangguran, yaitu kerja atau mengurangi suatu pengangguran.
pengangguran alamiah (natural rate of Pertumbuhan yang berkualitas berarti
unemployment). Tingkat pengangguran mengurangi pengangguran, ketimbangan
alamiah adalah suatu tingkat pengangguran dan kemiskinan.
yang alamiah dan tak mungkin dihilangkan. Kondisi di atas sejalan dengan hasil
Tingkat pengangguran alamiah ini sekitar 5 perhitungan statistik uji t yang didapat,
- 6 persen atau kurang. Artinya jika tingkat dimana dari hasil perhitungan statistik uji t
pengangguran paling tinggi 5 persen itu didapati bahwa pertumbuhan ekonomi
berarti bahwa perekonomian dalam kondisi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
penggunaan tenaga kerja penuh (full terhadap tingkat pengangguran di Indone-
employment). Berikut disajikan data sia. Dimana sig t tailed yang dihitung
angkatan kerja Indonesia pada Gambar 3 di sebesar 0,472 dengan taraf signiti-kan
bawah ini. adalah sebesar 0,472 > 0,05 dan lebih besar
Gambar 3 dari taraf signifikansi, maka hipotesis
Angkatan Kerja Indonesia diterima dan dinyatakan bahwa pertumbuh-
Tahun 1998-2017 (juta orang) an ekonomi tidak berpengaruh secara signi-
fikan terhadap tingkat pengangguran di
140.00 Indonesia.
120.00 Selanjutnya berdasarkan hasil perhitu-
100.00 ngan regresi linier sederhana didapat hasil
80.00
Y= 6,44 + 0,245 X. Hal ini diartikan bahwa
60.00
40.00
jika pertumbuhan ekonomi naik atau
20.00 bertambah sebesar satu satuan, maka
0.00 pengangguran akan juga bertambah sebesar
0,24 satuan hal ini juga menunjukkan
bahwa untuk di Indonesia, tidak begitu
Sumber: http://data books.kata berlaku hukum Okun yang menyatakan
data.co.id/data publish 2017/11/10. bahwa setiap penurunan 2 persen GDP
Hal di atas juga dipertegas lagi oleh yang berhubungan dengan GDP potensial,
peneliti Indef, Ahmad Heri Firdaus yang angka pengangguran meningkat sekitar 1
menyatakan pertumbuhan ekonomi Indone- persen.
sia tidak berkualitas karena berdasarkan Berikut disajikan hasil perhitungan
data Badan Pusat Statistik jumlah pengang- pada Gambar 4 di bawah ini.
guran di di Indonesia pada Agustus 2017
bertambah sepuluh ribu orang dibanding
Agustus 2016 yang disebabkan penurunan

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 78 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

mendukung kegiatan produktif, mencipta-


kan terobosan untuk menarik investasi,
serta mengatur kembali kebijakan-kebijak-
an ekonomi untuk mendorong efisiensi
(Kementerian Koordinator Bidang pereko-
Selanjutnya berdasarkan hasil nomian RI dan Kata Data Ekonografik: 3).
perhitungan uji determinasi didapat bahwa Pada awal pemerintahannya, presiden
nilai R2= 0,031 hal ini dapat diartikan Jokowi memilih menata alokasi subsidi
bahwa secara keseluruhan pertumbuhan bahan bakar minyak (BBM) pada anggaran
dibidang ekonomi hanya mempengaruhi 2015 dan mengalihkan kesektor produktif,
pengangguran sebesar 3,1 % sisanya 96,9 seperti pembangunan infrastruktur, pendi-
% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dikan dan kesehatan. Pemerintah juga me-
termasuk dalam model. Berikut disajikan ngeluarkan paket kebijakan untuk mendu-
hasil perhitungan uji determinasi pada kung percepatan pembangunan infrastuktur
Gambar 5 di bawah ini. yang mencakup 6 area reformasi (mening-
Gambar 5 katkan iklim investasi, mendorong daya
Hasil Perhitungan Uji Determinasi saing industri, meningkatkan efisiensi
logistik, promosi pariwisata, stimulasi
ekspor, memperkuat daya beli masyarakat).
Selanjutnya juga menerapkan tax amnesty.
Melalui tax amnesty atau penghapusan
pajak terutang, pemerintah dapat mening-
katkan dari penerimaan dalam hal suatu
Menyadari tentang hal tersebut yang membiayai pembangunan, seperti infrastuk
demikian, maka pemerintah Indonesia te- tur dan peningkatan tentang kesejahteraan
lah menyusun tentang perencanaan pem- rakyat. Menurut Darmin Nasution selaku
bangunan dalam bidang ekonomi yang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
secara komprehensif. Perencanaan pemba- dalam acara di press gathering Kemenko
ngunan ekonomi merupakan sarana utama Perekonomian di Karawaci pada tanggal 17
kearah tercapainya pertumbuhan ekonomi Desember 2015, menyatakan bahwa mela-
yang lebih tinggi. Dengan perencanaan lui paket deregulasi, kami ingin memper-
pembangunan ekonomi, suatu negara terse- mudah investasi, mendorong ekspor, serta
but dapat menentukan serangkaian sasaran mempercepat pembangunan infrastruktur.
ekonomi secara kuantitatif dalam periode Ini semua ditujukan untuk memacu
tertentu. Melalui perencanaan pembangun- pertumbuhan ekonomi Indonesia.
an suatu negara dapat memobilisasi sumber
daya yang terbatas untuk memperoleh hasil SIMPULAN
yang optimal dengan lancar, progresif dan Dari uraian yang telah disampaikan
seimbang. Hal seperti ini tidak akan di- diatas jadi dapat disimpulkan bahwa per-
capai dengan menyerahkan begitu saja pada tumbuhan ekonomi merupakan suatu keada
mekanisme pasar seperti yang dipercayai an yang sangat diinginkan oleh semua ne-
kaum klasik. gara atau daerah, karena dengan terjadinya
Masa pemerintahan Joko Widodo (20 pertumbuhan ekonomi akan membawa
Oktober 2014-sekarang) telah dibuat suatu yang dampak positif bagi kesejahteraan
program perencanaan pembangunan yang rakyat dimana salah satunya adalah agar
dikenal dengan program Nawacita, yang dapat mengurangi tingkat pengangguran di
akan mengejar ketertinggalan pembangun- suatu negara atau daerah dengan investasi
an infrastruktur agar mampu berdaya saing yang dilakukan adalah investasi yang harus
tinggi. Postur APBN dirombak untuk bersifat padat karya. Hal ini sejalan dengan

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 79 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

teori yang disampaikan oleh Okun dan ja yang baru serta jauh lebih besar diban-
lebih dikenal dengan hukum Okun. Hukum dingkan ini dengan pertumbuhan lapangan
Okun menggambarkan hubungan yang kerja yang dapat disediakan setiap tahun-
negatif antara suatu pertumbuhan ekonomi nya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih
dan pengangguran. besar dibandingkan dengan ketersediaan
Harapan dan teori tersebut ternyata lapangan kerja menimbulkan penganggur-
tidak berlaku di Indonesia. Hal ini lebih an.
disebabkan karena pertambahan tenaga ker

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 80 -


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2000. Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk


2000. Buku I. Jakarta: BPS.

Jhingan, M.L.2010.Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta. Rajawali Pers.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Kata Data


Ekonografik.2017.Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945-2017.Jakarta

Kuncoro, Mudrajad.2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi,


Perencanaan, Strategi dan Peluang.Jakarta. Erlangga.

Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala.2008. Teori Ekonomi Makro: Suatu


Pengantar.Jakarta.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Samuelson, Paul.A & Nordhaus, William.D.2004.Ilmu Makro Ekonomi: Edisi Bahasa


Indonesia.Jakarta.PT. MediaGlobal Edukasi.

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

..........................2010. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar


Kebijakan.Jakarta. Kencana.

Undang-Undang Dasar tahun 1945 Republik Indonesia

Widodo, Tri.2006. Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era Otonomi


Daerah).Yogyakarta.UPP STIM YKPN YOGYAKARTA.

http://data books.kata data.co.id/data publish 2017/07/12-Pengangguran 2017-terendah


sejak-krisis.

http://data books.kata data.co.id/data publish 2017/11/10-berapa-jumlah-angkatan-kerja-


saat-ini.

http://data.go.id/dataset/angkatan-kerja-yang-bekerja-dan-menganggur

www.Indonesia.investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/produk domestik
bruto-indonesia/item 253

http://www.koran-jakarta.com/pertumbuhan-ekonomi-tak-ciptakan-lapangan-kerja/

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 81 -


KOMPARASI PERAN NEGARA (WELFARE STATE) DALAM BIDANG EKONOMI:
PERSFEKTIF ISLAM DAN KAPITALIS

Nashirun *

ABSTRAK

Artikel ini membandingkan sistem ekonomi Islam dan ekonomi kapitalis dengan
mempertimbangkan filosofi, moneter dan sektor riil. Teori ekonomi yang dicita-citakan adalah
sistem ekonomi yang mampu menciptakan keadilan dan kesejahteraan disertai dengan berkah
dunia dan sesudahnya. Islam dan ekonomi penduduk memiliki tujuan yang sama, yaitu
kesejahteraan dan keadilan bagi semua orang. Islam adalah kesejahteraan ekonomi dan
keadilan harus didasarkan pada norma dan etika Islam. Dengan fakta tersebut, ekonomi Islam
menawarkan solusi alternatif karena tidak efisiennya sistem kapitalisme. Solusi itu memberi
kesempatan kepada pemerintah sebagai regulator. Ini sangat mendesak karena dengan
kewenangannya, ketidakseimbangan mekanisme kapitalisme bisa diminimalisir. Aktualisasi
mereka di masyarakat didasarkan pada Tauhid, prinsip sebagai dasar interaksi ekonomi. Dalam
hal ini, tindakan utama pemerintah terkait dengan pemenuhan kebutuhan dan jaminan dasar
dalam mencapai pelaksanaan nilai spiritual dalam kehidupan sosial.

KATA KUNCI: Konklasi, Ekonomi Islam, Kapitalis Ekonomi

PENDAHULUAN para tenaga kerja maka kekayaan akan


Masalah yang dihadapi bidang ekono- bertambah sejalan dengan persentase pen-
mi merupakan suatu masalah yang univer- duduk yang terlibat dalam proses produksi.
sal (menyeluruh) dimana seluruh dunia Dasar filosofi Adam Smith ini kemudi-
tertuju kepada masalah ini. Sehingga sys- an menjadi sistem ekonomi dan ideologi
tem ekonomi ini berkembang pesat. yang mencerminkan suatu gaya hidup
Perkembangan sistem ekonomi ini dengan (wayof life). Motif kepentingan didorong
segala kehebatan rekayasa teknologi tidak oleh filsafat liberalisme yang melahirkan
bisa dilepaskan dari peran dan kreatifitas sistem ekonomi pasar bebas. Kapitalisme
peran-peran ekonomi kapitalisme. Dasar ini kemudian memonopoli seluruh sistem
filosofi pemikiran ekonomi kapitalis ekonomi, sistem ini juga mengakibatkan
bersumber dari tulisan Adam Smith dalam akan terjadinya banyak komentar yang
bukunya An Inquiry into the Nature and menggugat kemampuan manusia dari
Causes of the Wealth of Nations yang sistem pasar bebas ini dalam menjawab
ditulis pada tahun 1776 (Smith, 1937). tantangan global.
Dalam bukunya ini Smith berpendapat
bahwa: PEMBAHASAN
Produksi adalah merupakan sumber Pengertian Welfare State pertama kali
utama kekayaan suatu negara, yaitu hasil digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun
kerjasama tenaga kerja manusia dan 1941 untuk mencapai keseimbangan antara
sumber-sumber daya yang lainnya. Dengan kekuatan negara dan kebebasan individu
meningkatnya keterampilan dan efisiensi Welfare State atau juga disebut sebagai
*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 82 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

negara sejahtera merupakan gagasan ideal wab tantangan peradaban tersebut tanpa
bagaimana suatu negara melaksanakan merusak tatanan ajaran Islam.
tugasnya dalam rangka untuk melayani
warga negaranya menuju tatanan kehidup- Aspek Filosofi Persfektif Islam Dan
an yang harmonis dan lebih sejahtera. Kapitalis
Sistem ekonomi Islam, memiliki dua Dalam aspek filosofi kedua teori ini
tujuan yaitu memerangi kemiskinan dan pasti memiliki perbedaan. Sumber ekonomi
menciptakan distribusi kekayaan yang adil Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits Nabi
secara ekonomi dan sosial. Dalam penger- Muhammad. Sedangkan ekonomi kapitalis
tian ini adalah adanya pengakuan bahwa sumber hukumnya adalah thewealth of
umat Islam akan dapat beribadah kepada nation, the general theory, dan buku-buku
Allah secara focus jika kebutuhan dasarnya pendukungnya. Dasar dari pemikiran eko-
terpenuhi dengan baik. Negara melakukan nomi Islam dilhami dari Al-Qur’an dan
ini melalui berbagai macam mekanisme Hadits yang berasal dari wahyu Allah
sukarela maupun wajib. Contohnya adalah, SWT. Sedangkan Dalam teori kapitalis
zakat merupakan salah satu alat pendistri- mengajarkan bahwa kesuksesan ekonomi
busian kekayaan yang bermakna, karena ditentukan oleh pada diri sendiri atau
mampu mentransfer uang dari orang kaya disebut anthropocentrism indivi-dualism
ke orang miskin. Selain dari pada itu, Dalam paradigma teori ekonomi kapi-
penghapusan riba mencegah eksploitasi talis adalah kebebasan individu sehingga
ekonomi yang merugikan kelompok lemah. instrument atau alat yang mereka junjung
Didalam ekonomi Islam terjadi penyun tinggi untuk tegaknya nilai-nilai kebebasan
tikan dimensi iman dalam semua keputusan dan kepemilikan individual tersebut adalah
manusia tanpa memandang apakah kepu- mekanisme pasar bebas. Hal ini menunjuk-
san-keputusan itu berkaitan dengan urusan kan bahwa pemerintah tidak boleh ikut
rumah tangga, bidang usaha, atau pun pa- campur dalam hal pasar. Sedangkan dalam
sar. Terintegrasikannya dimensi iman dal- teori ekonomi Islam mengenalkan sebuah
lam setiap aktifitas manusia akan mewujud- lembaga yang bernama hisbah. Yaitu sebu-
kan efisiensi dan keadilan dalam hal alokasi ah lembaga pemerintah yang berkewajiban
dan distribusi sumber daya yang bertujuan mengawasi kebijakan pasar agar tetap
mengurangi ketidak seimbangan dan keti- berjalan untuk kemaslahatan umat bukan
dakstabilan perekonomian secara makro. hanya untuk segelintir orang.
Sehingga dari sini dapat disimpulkan bah- Adapun dari aspek investasi, teori
wa konsep Islam mengenai negara kesejah- ekonomi kapitalis meletakkan dasar investa
teraan sebenarnya berbeda dari gagasan sinya pada riba atau interest. Yaitu akibat
yang dicetuskan sebelumnya. Karena kon- yang muncul dari sistem ini adalah banyak-
sepnya begitu komprehensif, negara kese- nya spekulasi dan tidak terkait dengan sek-
jahteraan didalam Islam adalah bertujuan tor rill dengan sektor keuangan. Dalam
untuk mencapai kesejahteraan umat manu- teori ekonomi Islam, kekayaan harus
sia secara menyeluruh (universal), sedang- distribusikan secara adil dan merata. Islam
kan kesejahteraan ekonomi hanya sebagian sangat mengecam harta hanya bergulir di
daripadanya kalangan orang-orang kaya saja. Walaupun
Dalam hal ini Penulis akan mencoba ekonomi kapitalis memiliki konsep pendis-
menelaah tentang Komparasi (perbanding- tribusian harta yaitu melalui konsep pajak,
an) Peran Negara (Welfare State) dalam namun konsep tersebut terbukti pendistribu
Bidang Ekonomi: Persfektif Islam dan sian harta yaitu melalui konsep pajak,
kapitalis, untuk memandang mana yang namun konsep tersebut terbukti menzalami
lebih efektif dan mana yang sesuai dengan banyak orang. Islam memberikan solusi
perkembangan zaman dan mampu menja- untuk mendistribusikan kekayaan tersebut,

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 83 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

yaitu zakat, infak, sedekah, wakaf, dan


hibah. Dalam konsep yang ditawarkan
Islam ini lebih adil dan tidak menzalimi
orang lain. Aspek Hubungan Moneter
(Keuangan) Dan Sektor Riil Persfektif
Islam Dan Kapitalis
Dalam prinsip yang dianut oleh ekono-
mi kapitalis adalah ekonomi berbasis keua-
ngan, hal ini berarti bahwa sektor keuangan
terpisah dengan sektor riil. Ekonomi
kapitalis yang tujuan utamanya adalah
keuntungan tidak peduli dengan sektor riil,
sehingga terjadi uang yang beredar lebih
banyak dari barang dan jasa yang tersedia.
Dikotomi antara sektor moneter dan sektor
riil tidak disadari oleh banyak kalangan.
Tokoh-tokoh ekonomi konvensional telah
mengakui bahwa antara sektor moneter dan Mekanisme Sistem Ekonomi Kapitalis
sektor riil tidak ada keterkaitan antara
keduanya.
Berbeda dengan ekonomi Islam, prin-
sip yang ditanamkan adalah yang benar-be
nar berbasis sektor riil. Yaitu modal harus
berputar dalam bentuk investasi riil untuk
mendapatkan keuntungan. Berputarnya
keuangan harus diiringi dengan bergerak-
nya sektor rill. Investasi yang dilakukan
harus mampu menciptakan lapangan kerja
untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Da-
lam ekonomi Islam tidak dikenal adanya
pemisahan antara sektor moneter dan sektor
riil. Dalam sistem ekonomi kapitalis men-
jadikan bunga sebagai jantung dari sektor Dari bagan diatas dapat diambil per-
keuangannya. Ini berbeda dengan ekonomi bandingan antara system ekonomi Islam
Islam, jantung sektor keuangannya adalah dan kapitalis. Dalam system ekonomi Islam
sistem bagi-hasil (profit and loss sharing). seluruah harta kekayaan baik itu kepemilik
Dalam ekonomi syariah, jumlah uang yang an individu, umum dan negara di
beredar harus sama banyaknya dengan nilai distribusikan secara merata dan ini sesuai
barang dan jasa dalam perekonomian. dengan peran negara secara umum yaitu
menegakkan keadilan sosial ekonomi, dan
Analisis Pembahasan mengatur keamanan seluruh masyarakat
Dalam melihat suatu perbandingan serta membagi pemerataan pendapatan dan
antara mekanisme ekonomi Islam dan kekayaaan. Ini sangat berbeda dengan
kapitalis dapat kita lihat dari bagan di system eokonomi kapitalis yang hanya me
bawah ini; mentingkan kepentingan individu daripada
Mekanisme Sistem Ekonomi Islam kepentingan yang lainnya dan ini sangat
bertentangan dengan peran negara.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 84 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

SIMPULAN Jadi untuk mengubah pola pikir


Ekonomi Islam memiliki definisi, filo- masyarakat yang sudah terlanjur mendarah
sifi, yang berbeda dengan ekonomi kapita- daging tentang konsep ekonomi kapitalis
lis. Perbedaan tersebut merupakan ciri dibutuhkan pengorbanan, kesabaran dan
khusus yang menjadikan ekonomi Islam kegigihan yang kuat. Penerapan ekonomi
menjadi jalan lain untuk menciptakan pe- Islam harus menyeluruh, walaupun dilaku-
radaban yang lebih baik. Namun, penerap- kan secara bertahap-tahap. Dapat diliahat
an pelaksanaan ekonomi Islam masih juga bahwa ekonomi Islam sangat sesuai
banyak kendala di semua tingkatan, mulai dengan peran negara karena Islam tidak
dari pemerintah sebagai pemegang kebijak- mementingkan kepentingan pribadi, melain
an hingga mindset masyarakat yang sudah kan untuk kepentingan bersama yaitu
nyaman dengan system ekonomi kapitalis. menciptakan kehidupan makmur dan
tentram, berbeda dengan system kapitalis
yang hanya mementingkan kepentingan
pribadi dan ini tidak sesuai dengan prinsip
dan konsep peran negara. Jadi system
ekonomi Islam lebih efektif dibandingkan
dengan ekonomi kapitalis dalam hal untuk
kemakmuran rakyat.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 85 -


DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Anwar, 2012, Philopsopy Sistem Ekonomi Islam, Jakarta, 14 Maret


Chapra, Umar, 1997, Negara Sejahtera dalam Islam Dan Peranannya Di bidang
Ekonomi dalam “Etika Ekonomi Politik”,edt. Ainur R. Shopian, Surabaya:
Risalah Gusti
Mannan, Abdul, 1997, Ekonomi Islam Teori dan Praktek, Yogyakarta: PT. Dana
Bhakti Wakaf
Naqvi, Haedar, 2003, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, Terj M SaifulAnam dan
M UfuqulMubin, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Nopirin, 1987Ekonomi Moneter, Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada

Peranan, sistem dan tugas lembaga hisbahlebih luas lihat SurtahmanKastin


dan SanepmAhmad, 2005, Islam, Selangor: DawamaSdn. Bhd, Edisi 2, Cet. I,
Lihat, juga Dede Abdul Fattah,2011,Pasar dan Keadilan dalam Perspektif
Ekonomi Islam (Analisis PeranLembaga Hisbah Era Abbasiyah, Jakarta: Gaung
Persada Press
Rivai, Veithzal, 2009 “Prospek Lembaga Keuangan Islam di Era Krisis
Financial Global Dengan Melaksanakan Sistem Keuangan Islam pada Kekuatan
Bisnis & Pelayanannya dapat Mengatasi Dampak Krisis Finansial Global‛,
Jakarta
Sakti Ali, 2007, Ekonomi Islam Jaaban atas Kekacauan Ekonomi Modern,
Jakarta: Aqsa Publishing
Smith, Adam, 1937, an Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of

Nations, NewYork: The Modern Library

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 86 -


DAMPAK DANA DESA TERHADAP TINGKAT PEREKONOMIAN
MASYAKARAT DI DESA SUMBER HARAPAN SAMBAS

Sri Mulyati, Muslimah*

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui Hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan atau program
dari dana desa, sertab Dampak Dana Desa terhadap Perekonomian Masyarakat yang ditinjau
dari pembangunan sarana prasarana, peningkatan kualitas SDM (baik pendidikan formal
maupun non formal) serta tingkat pendapatan masyarakat di Desa Sumber Harapan Sambas.
Penelitian ini dilakukan di Desa Sumber Harapan yang memiliki 3 Dusun dan 15 RT sebagai
daerah penelitian. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 responden dengan
penyebaran sampel sesuai dengan jumlah RT pada 3 Dusun. Pada perangkat desa diambil 10
responden. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data yang di dapat secara
langsung dari responden melalui pengisian kuestioner, wawancara mendalam, melakukan
observasi serta dari hasil diskusi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan
program pembangunan prasarana dan SDM yang telah direncanakan, pencapaian
pembangunan fisik dalam 3 tahun terakhir telah mencapai 70% dari yang ditargetkan dan
capaian pembangunan SDM telah direalisasikan sebesar 40% dari yang ditargetkan. Terjadi
peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai akibat pembangunan sarana prasarana desa dan
peningkatan keterampilan masyarakat.

KATA KUNCI: Dana Desa, Pembangunan, kesejahteraan masyarakat

PENDAHULUAN pembangunan di desa. Dalam pembangun-


Desa merupakan wilayah terpencil, an nasional pemerintah banyak mengeluar-
pinggiran dan terluar yang jarang tersentuh kan kebijakan-kebijakan yang serta aturan
dalam pembangunan wilayah. Demikian untuk menempatkan desa pada perioritas
tentang masalah dari kualitas sumber daya utama sehingga terjadi pemerataan pem-
manusianya yang sangat relatif masih ren- bangunan tersebut dapat menyentuh secara
dah dibanding dari wilayah perkotaan. Ada langsung kepentingan sebagian besar mas-
nya ketimpangan pembangunan ini dipeng yarakat yang bermukim di perdesaan,
aruhi banyak beberapa faktor sehingga ber dalam rangka upaya meningkatkan kesejah
dampak pada tingginya terhadap tingkat teraan.
kemiskinan pada wilayah pinggiran Undang-undang nomor 6 tahun 2014
/pedesaan. mengamanatkan tentang susunan dan tata
Menanggapi permasalahan tersebut, cara penyelenggaraan, Pemerintahan dan
strategi dari pemerintah untuk mengatasi Pembangunan Desa. Dengan pemberdaya-
ketimpangan pembangunan yaitu dengan an desa pemerintah berharap agar desa
melaksanakan pembangunan nasional yang menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokra-
sangat menaruh perhatian besar terhadap tis sehingga dapat menciptakan landasan

*
Dosen Politeknik Negeri Sambas

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 87 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

yang kuat dalam melaksanakan tujuan dari akan datang meningkat secara signifikan,
pemerintahan dan pembangunan menuju aparat desa akan mendapat gaji dari Negara
masyarakat yang adil, makmur, dan (Hoesada 2014). Desa segera mendapatkan
sejahtera. dana miliaran rupiah. Alokasi Anggaran
Lahirnya UU 6/2014 dianggap sangat Pendapatan dan Belanja Negara untuk Desa
fenomenal (Aspal 2015), tonggak baru bagi akan selalu meningkat dari tahun ke tahun
sebuah negara dengan sistem pembangunan (Brodjonegoro 2014). Desa akan mempun-
bottom-up yang sebelumnya pembangunan yai sumber pendapatan berupa Pendapatan
menganut sistem up-bottom (Azhar 2015) Asli Desa, bagi hasil pajak daerah dan
yang akan menjadikan kedudukan Desa Retribusi Daerah Kabupaten/Kota, bagian
lebih diakui (Ismadani,2015), bahkan seka- dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat
ligus memberikan payung hukum yang dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten
kuat terhadap eksistensi desa (Risadi 2015). atau/Kota, alokasi anggaran dari APBN,
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014, desa bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan
akan memasuki babak baru untuk penataan APBD Kabupaten/Kota, serta hibah dan
dan pembangunan wilayahnya (Yansen sumbangan yang tidak mengikat dari pihak
2014) yang datang membawa harapan- ketiga (PP No. 60 Tahun 2014).
harapan baru bagi kehidupan kemasyarakat Sumber dari pendapatan desa tersebut
an dan Pemerintahan yang ada di Desa akan dapat untuk mendorong terlaksananya
(Faozi 2015). pembangunan desa, sekaligus sebagai upa
Undang-undang (UU) terhadap desa ya pemberdayaan dalam Pemerintah Desa
ini diharapkan akan mengangkat desa pada dan Masyarakat Desa. Pemerintah Provinsi
posisi dari subjek yang terhormat dalam dan Pemerintah Kabupaten sebagai fasilita-
kehidupan berbangsa dan bernegara, karena tor, memfasilitasi masyarakat desa agar
akan menentukan format desa yang tepat mampu melaksanakan roda pembangunan
sesuai dengan konteks keragaman lokal, desanya. Merealisasikan sesuai tujuan pem
serta merupakan instrument untuk mem- bangunan tersebut, maka segenap potensi
bangun visi menuju kehidupan baru desa alam harus digali, dikembanngkan dan
yang mandiri, demokratis dan sejahtera. dimanfaatkan sebaik mungkin. Begitu pula
UU desa ini memberikan kesempatan bagi dengan potensi manusianya, maka dari itu
desa dan senjata bagi rakyat desa untuk pengetahuan dan keterampilan harus diting-
melancarkan perubahan. Desa akan layak katkan sehingga mampu menggali, meng-
sebagai tempat hidup yang berkecukupan gambarkan serta memanfaatkan potensi me
dan menjadi fondasi penting bagi kemajuan manfaatkan sistem secara maksimal, sehing
bangsa dan negara dimasa yang akan ga pelaksanaan program pembangunan
datang. tercapai, seperti yang telah direncanakan
Kelahiran Undang-Undang Nomor 6 oleh Pemerintah dapat mempercepat per-
Tahun 2014 dirasa pada saat yang tepat, kembangan pertumbuhan dan pembangun-
maka tidak aneh kalau kemudian disambut an di Desa.
luar biasa oleh masyarakat, ada semangat Berdasarkan ketentuan Pasal 72 ayat
baru yang hidup akan segera hadir di desa (1) huruf b dan ayat (2) Undang-Undang
(Karim dalam Eko 2014). Jika Undang- Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, salah
Undang ini diterapkan sungguh-sungguh satu sumber pendapatan desa berasal dari
sesuai tujuan oleh semua pihak akan mam- alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
pu menciptakan perubahan yang signifikan Negara. Pengalokasian Dana Desa yang
terhadap kemajuan dan kesejahteraan di bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
desa. Belanja Negara diatur dalam Peraturan
Pembangunan sarana prasarana desa Pemerintah (PP) nomor 60 tahun 2014.
dan dusun tersebut pada tahun-tahun yang Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 88 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang- sebesar Rp.20.766,2 milyar. Di provinsi


Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Kalimantan Barat pada tahun 2015
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri penyaluran dana Desa per Desa sebesar Rp.
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman 537.066.678,-dan pada tahun 2016 Rp.
Pembangunan Desa yang mengamanatkan, 1.241.607.506,-mengalami peningkatan se-
bahwa setiap Desa wajib untuk menyusun besar 131%.
RPJMDes sebagai perencanaan pembangun Penyaluran Dana pembangunan desa
an untuk jangkan enam tahunan. yang meningkat dari tahun sebelumnya
Rencana dalam Pembangunan Jangka diharapkan meningkatkan perekonomian
Menengah Desa (RPJM- Desa) merupakan masyarakat dalam pembangunan pedesaan
penjabaran dari visi dan misi dari desa yang yang secara gotong-royong. Pembangunan
dituangkan dalam suatu bentuk dokumen masyarakat di Desa ini diarahkan untuk
perencanaan pembangunan desa. Dokumen memanfaatkan secara optimal potensi sum-
RPJM- Desa ini dipandang penting sebagai ber daya alam dan pembangunan sumber
pedoman untuk pemerintah desa bersama daya manusia dengan meningkatkan kuali-
masyarakat untuk melakukan upaya-upaya tas hidup masyarakat Desa.
terencana dalam rangka mencapai kemaju- Sehubungan dengan hal tersebut apa
an dan kesejahteraan yang lebih baik pada yang diuraikan di atas, maka tujuan dalam
masa lima tahun ke depan. Penggunaan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
dana desa oleh perangkat desa dialokasikan
melalui kegiatan atau program-program ya- 1. Hasil pelaksanaan kegiatan pemban-
ng sudah disepakati bersama dalam musya- unan atau program dari dana desa
warah desa. Lalu Program-program terse- 2. Dampak dari Dana Desa terhadap
but dituangkan pada suatu rencana pem- Perekonomian Masyarakat yang ditin-
bangunan jangka menengah dalam sebuah jau dari pembangunan sarana dan prasa
Desa (RPJMDes) demi tercapainya pem- rana, peningkatan kualitas dari SDM
bangunan desa. (baik pendidikan formal maupun non
Pendanaan merupakan faktor vital formal) serta tingkat pendapatan mas-
dalam sangat mendukung penyelenggaraan yarakat di Desa Sumber Harapan
pembangunan desa. Untuk mengatur rumah Sambas.
tangganya itu sendiri di desa memerlukan
dana/biaya memadai untuk melaksanakan Tinjauan Pustaka
semua kewenangan yang dimilikinya. Se-
jak diterapkanya Undang-Undang Nomor 6 1. Desa
Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Menurut Undang-undang nomor 6
Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun tahun 2014 :
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa adalah desa dan desa adat atau
Desa, Pemerintah menerapkan kebijakan yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
pemberian dana segar (grant) ke Desa-Desa disebut desa, adalah kesatuan masyarakat
melalui program kebijakan penyaluran hukum yang memiliki batas wilayah yang
Dana Desa yang bersumber dari Anggaran berwenang untuk mengatur dan mengurus
Pendapatan dan Belanja Negara. urusan dalam Pemerintahan, kepentingan
Tahun 2015 sebagai tahun efektif pelak masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
sanaan penyaluran dana desa sampai saat masyarakat, merupakan hak asal usul, atau
ini sudah hampir 3 tahun Desa diberikan hak tradisional yang diakui dan dihormati
kewenangan untuk mengatur pembangunan dalam sistem Pemerintahan Negara
Pemerintahannya sendiri dengan dukungan Kesatuan Republik Indonesia.
dana dari Pemerintah pusat. Pada tahun Pemerintahan di suatu Desa adalah
2015 Pemerintah menetapkan dana Desa penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 89 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

kepentingan masyarakat setempat dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa ada-


sistem dalam Pemerintahan Negara lah upaya mengembangkan kemandirian
Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah serta kesejahteraan dalam masyarakat de-
Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut ngan meningkatkan dibidang ilmu pengeta
dengan nama lain dibantu perangkat Desa huan, sikap, keterampilan, perilaku, kemam
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan puan, kesadaran, serta memanfaatkan sum-
Desa. Badan Permusyawaratan Desa atau ber daya manusia yang melalui penetapan
yang disebut dengan nama lain adalah kebijakan, program, kegiatan, dan pendam-
lembaga yang dapat melaksanakan fungsi pingan yang sesuai dengan esensi serta
Pemerintahan yang anggotanya merupakan masalah dan prioritas kebutuhan masyara-
wakil dari penduduk desa berdasarkan kat desa.
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara Menurut didalam Peraturan Menteri
demokratis. Desa, Pembangunan suatu Daerah Terting-
Musyawarah Desa atau yang disebut gal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia
dengan nama lain adalah musyawarah anta- Nomor 22 Tahun 2016 :
ra Badan Permusyawaratan Desa, Pemerin Dana untuk Desa adalah dana yang
tahan Desa,unsur masyarakat yang diseleng bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
garakan oleh Badan Permusyawaratan Desa Belanja Negara yang diperuntukkan bagi
untuk menyepakati hal yang bersifat desa yang ditransfer melalui Anggaran
strategis. Pendapatan Belanja Daerah kabupaten/kota
Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya yang akan digunakan untuk membiayai
disebut BUM Desa, adalah badan usaha penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksana-
yang seluruh atau sebagian besar modalnya an pembangunan, pembinaan kemasyarakat
yang dimiliki oleh desa melalui penyertaan an, dan pemberdayaan masyarakat.
secara langsung yang berasal dari kekayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
desa yang dipisahkan serta guna mengelola Negara, yang selanjutnya disingkat APBN,
aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya adalah merupakan rencana keuangan tahu-
untuk sebesar-besarnya kesejahteraa masya nan Pemerintahan negara yang disetujui
rakat desa. oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Rencana
Peraturan Desa adalah peraturan Pembangunan Jangka Menengah Desa,
perundang - undangan yang ditetapkan oleh yang selanjutnya disingkat RPJM Desa,
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati adalah dokumen perencanaan desa untuk
bersama Badan Permusyawaratan Desa. periode 6 (enam) tahun. Rencana Kerja
Pembangunan di suatu Desa adalah upaya Pemerintah Desa, yang selanjutnya disebut
peningkatan kualitas hidup dan kehidupan RKP Desa, adalah dokumen perencanaan
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa untuk periode 1 (satu) tahun. Anggar-
desa. an Pendapatan dan Belanja Desa, selanjut-
Kawasan Perdesaan adalah kawasan nya disebut APB Desa, adalah Rencana
yang mempunyai kegiatan utama pertanian, Keuangan Tahunan Pemerintahan Desa.
termasuk pengelolaan sumber daya alam Penggunaan dari Dana Desa adalah
dengan susunan fungsi kawasan sebagai pilihan kegiatan yang didahulukan dan
tempat permukiman perdesaan, pelayanan diutamakan daripada pilihan kegiatan
jasa Pemerintahan, pelayanan sosial, dan lainnya untuk dibiayai dengan Dana Desa.
kegiatan ekonomi. Keuangan Desa adalah Tipologi Desa adalah merupakan fakta,
semua hak dan kewajiban desa yang dapat karakteristik dan kondisi nyata yang khas
dinilai dengan uang serta segala sesuatu keadaan terkini di desa maupun keadaan
berupa uang dan barang yang berhubungan yang berubah berkembang dan diharapkan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban terjadi di masa depan (visi desa).
desa.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 90 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

Desa Mandiri adalah desa maju yang perubahan dengan berdasarkan pada nilai,
memiliki suatu kemampuan melaksanakan norma dan semangat Pancasila.
pembangunan di desa untuk peningkatan
kualitas tarap hidup dan kehidupan sebesar- Penelitian terdahulu
besarnya kesejahteraan masyarakat desa Chandra Kusuma Putra, dkk (dalam
dengan ketahanan ekonomi, dan ketahanan Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1,
ekologi secara berkelanjutan. Desa Maju No. 6) melakukan penelitian yang berjudul
adalah desa yang memiliki potensi sumber Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam
daya sosial, ekonomi dan teknologi, serta Pemberdayaan Masyarakat Desa (Studi
kemampuan dalam mengelolanya untuk pada Desa Wonorejo Kecamatan Singosari
peningkatan kesejahteraan masyarakat desa Kabupaten Malang), dalam penelitian ini
kualitas hidup manusia, dan menanggula- menunjukan bahwa sebagian dari dana
ngi kemiskinan. ADD untuk pemberdayaan masyarakat
Desa yang Berkembang adalah desa digunakan untuk biaya operasional Peme-
potensial menjadi desa maju, yang memi- rintahan Desa dan BPD sehingga pengguna
liki potensi sumber daya sosial, ekonomi, an ADD tidak sesuai dengan peruntukkan-
dan ekologi tetapi belum mengelolanya nya.
secara optimal untuk peningkatan kesejah- Faktor pendukung dalam pengelolaan
teraan masyarakat desa, kualitas hidup ADD adalah partisipasi masyarakat. Faktor
manusia dan menanggulangi kemiskinan. penghambat, kualitas sumber daya manusia
Desa Tertinggal adalah desa yang memiliki dan kurangnya pengawasan langsung oleh
potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan masyarakat.
ekologi tetapi belum, atau kurang mengelo- Ridwan Bempah (2013), melakukan
lanya dalam upaya peningkatan kesejahtera penelitian yang berjudul Analisis Alokasi
an masyarakat desa, yang kualitas hidup Dana Desa yang diperuntukan untuk me-
manusia serta mengalami suatu kemiskinan ningkatkan Pendapatan Penduduk Miskin
dalam berbagai bentuknya. Desa Sangat di Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten
Tertinggal adalah desa yang mengalami Poso, menunjukan tanggapan penduduk
kerentanan karena masalah bencana alam, miskin terhadap program Aloksi Dana Desa
goncangan ekonomi, konflik sosial sehing- dalam bentuk Alokasi Dana Desa Minimal
ga tidak berkemampuan mengelola potensi dan Alokasi Dana Desa Proporsional dalam
sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi, rangka meningkatkan pendapatannya dan
serta mengalami kemiskinan dalam kemajuan perekonomian pedesaan positif,
berbagai bentuknya. sebab program Alokasi Dana Desa sangat
Satu Desa Satu Produk Unggulan membantu kondisi penduduk, khususnya
adalah upaya membentuk, memperkuat dan mereka yang tergolong penduduk miskin.
memperluas usaha-usaha ekonomi yang Hariman Pamuji (2011), melakukan
difokuskan pada satu produk unggulan di penelitian yang berjudul dampak Alokasi
wilayah desa atau di wilayah antar-desa Dana Desa (ADD) terhadap pengembangan
yang dikelola melalui kerjasama antar desa. bidang ekonomi di kecamatan kota pinang
Lumbung Ekonomi Desa adalah upaya kabupaten labuhan batu selatan. hasil
mengoptimalkan sumber daya desa secara penelitian menunjukkan bahwa kebijakan
mandiri serta dalam rangka mewujudkan program alokasi dana desa (ADD) di
kesejahteraan desa. Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuh-
Lingkar Budaya Desa adalah proses an Batu Selatan berjalan cukup lancar. hal
pembangunan desa sebagai bagian dari ini dapat terlihat dari tahap persiapan
kerja budaya swadaya, gotong royong yang berupa penyusunan daftar usulan rencana
berdasarkan pada semangat kebersamaan, kegiatan (DURK), dari pelaksanaan setiap
persaudaraan dan kesadaran melakukan kegiatan, evaluasi kegiatan sampai dengan

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 91 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

tahap penyusunan terhadap pertanggung literatur lain baik buku, dokumen, jurnal
jawaban. Pendapatan masyarakat kecamat- maupun artikel yang berkaitan dengan
an kota pinang meningkat setelah adanya penelitian ini.
program ADD. Penentuan sampel responden dalam
Slamet Hariyanto (2015) melakukan penelitian menggunakan metode purposive
penelitian yang berjudul Dampak kebijak- sampling, yang menjadi respondennya ada-
an alokasi Dana Desa (Add) Terhadap lah pihak yang terlibat dalam pengelolaan
Pembangunan Desa di Kabupaten Bulung- dana desa yaitu Perangkat Desa dan
an Tahun 2011–2014. Dari hasil penelitian masyarakat. Berdasarkan demografi jumlah
menunjukkan bahwa Desa yang memiliki penduduk desa sumber harapan sebanyak
dampak ADD paling sesuai dengan tujuan 2.522 Jiwa, dari total penduduk peneliti
ADD yang diharapkan adalah Desa Silva mengambil 100 orang penduduk dibagi
Rahayu dan Desa Tanjung Buka. Desa yang pada 3 dusun dan 15 RT. Dari setiap dusun
kurang sesuai dengan tujuan awal program yang diambil sampel berdasarkan jumlah
ADD adalah Desa Bunyu Selatan. Hal ini RT. Dusun Semberang I memiliki 6 RT
disebabkan Desa Silva Rahayu dan Desa dapat mewakili 40 orang responden, Dusun
Tanjung Buka telah melaksanakan program Semberang II memiliki 2 RT hanya diwa-
ADD sesuai dengan ketentuan dan peratur- kili 13 orang responden serta dusun Solor
an yang berlaku. Desa yang masih menga- Medan memiliki 7 RT dapat mewakili 47
lami faktor penghambat adalah Desa Tan- orang responden dan 10 perangkat desa
jung Buka. Kuantitas dan kualitas sumber untuk dijadikan sampel (yang terdiri dari
daya manusia di Desa Tajung Buka masih Perangkat Desa, LPM, BPD, Kepala
terbilang minim dan membutuhkan pelatih Dusun, Ketua RT).
an lebih lanjut. Desa Silva Rahayu, Desa Teknik analisis data yang digunakan
Gunung Seriang, dan Desa Bunyu Selatan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif
tidak mengalami kendala terkait dengan kualitatif, dari penelitian yang mengguna-
faktor tersebut yang dapat mempengaruhi kan metode pengumpulan data yang di
implementasi kebijakan program ADD. dapat secara langsung dari responden
Pada ketiga desa tersebut baik kualitas melalui pengisian kuestioner, wawancara
maupun kuantitas sumber daya manusia kepada responden yang mendalam, melaku
sudah mencukupi untuk melaksanakan kan observasi serta dari hasil diskusi. Dari
program ADD. Sumber daya manusia dan data yang di dapat, akan dikembangkan
aparat juga sudah memiliki sikap mental menjadi sebuah kesimpulan yang dapat
yang siap untuk melaksanakan program merangkum data tersebut dengan kompleks
dengan baik. sehingga dari kesimpulan yang di dapat di
awal dan akhir penelitian akan menghasil-
Metode Penelitian kan analisis akhir yang berupa laporan
Penelitian dilakukan di Desa Sumber subjektif berdasarkan fakta di lapangan.
Harapan, Kecamatan Sejangkung Kabupa-
ten Sambas. Jenis data yang digunakan Hasil Penelitian
dalam penelitian ini adalah data primer dan 1.Hasil pelaksanaan kegiatan pembangun-
data sekunder. Data primer diperoleh secara an atau program dari Dana Desa
langsung baik menggunakan kuesioner, Desa Sumber Harapan tersebut dapat
wawancara ataupun observasi langsung ke dikategorikan desa berkembang yang
lapangan. Dalam pengumpulan data primer dilihat dari letak geografi dan demografi
selain peneliti, anggota juga melibatkan desa. Dana Desa yang diperoleh sejak tahun
mahasiswa sebagai tim surveyor lapangan. 2015 sekitar 700 juta, semakin tahun
Sedangkan data sekunder diperoleh dari meningkat alokasi dana desa yang didapat.
Peraturan dan Perundang - undangan, BPS, Tahun 2016 sekitar 900 jt dan sekarang

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 92 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

tahun 2017 menjadi 1,2 M. Peningkatan a) Pelatihan & Penambahan modal koperasi
dana desa dari tahun ke tahun diharapkan petani, b) pelatihan pengolahan hasil
desa dapat membangun desanya secara produksi, c) Pelatihan utk meningkatkan
mandiri baik itu dari pembangunan desa mutu dan kualitas hasil pertanian, d)
maupun pembangunan sumber daya manu- mengembangkan bank sampah,e) dalam hal
sianya, nantinya diharapkan dapat mening- membentuk dan mengembangkan Badan
katkan kesejahteraan masyarakat desa Usaha Milik Desa (BUMDesa). Dengan
tersebut. keadaan masyarakat desa yang mayoritas
Program dari Pembangunan desa diren petani, maka untuk menunjang peningkatan
canakan yang berdasarkan usulan dari ekonomi warga masyarakat di desa perlu
masyarakat yang melalui musyawarah desa diadakan pelatihan-pelatihan seperti pemeli
(musdes). Musdes yang dilaksanakan untuk haraan ternak, pembuatan pupuk cair untuk
menggali isu-isu serta permasalahan strate- meningkatkan kualitas dan kuantitas pro-
gis pembangunan. Mencari jalan pemecah duksi pertranian, serta pelatihan pengelola-
an atas suatu masalah-masalah yang an hasil pertanian. BUMDesa di desa
dihadapi. Menemukan kerangka pemecah- Sumber Harapan dapat mendukung dalam
an melalui rencana aksi atau tindakan pengembangan ekonomi warga dan melaya
berupa kegiatan yang dilaksanakan berda- ni kebutuhan dasar warga. BUMDesa anta-
sarkan sumber daya yang ada secara efektif ra lain berpotensi untuk mengelola layanan
dan efisien. Pada akhirnya diharapkan air bersih, untuk mengelola sanitasi dan
yang dapat diperoleh kesepakan prioritas persampahan, dalam pengembangan dan
pembangunan serta bisa konsensus peme- penyediaan pupuk organik, sarana transfor
cahannya. Musdes itu dapat dijadikan pe- tasi pertanian, dan lembaga keuangan untuk
nanda diperlakukannya masyarakat sebagai mendukung modal bagi para petani di desa
subyek utama pembangunan. Masyarakat tersebut. Dengan demikian BUMDesa akan
dilibatkan mulai dari tahap perencanaan, menciptakan lapangan kerja baru di desa.
pelaksanaan dan pengawasan hasil-hasil- 2). Pendidikan, Seni, dan Budaya
nya. Untuk mempersiapkan generasi sum-
Dari hasil musdes dan musrenbang ber daya manusia anak-anak usia dini dan
didapatlah Program Pembangunan Desa anak-anak sekolah serta penguatan seni dan
yang didasarkan asas pada rencana pem- budaya di Desa Sumber Harapan perlu
bangunan jangka menengah desa (RPJM- didukung oleh sarana dan prasarana serta
Des). RPJM Des Desa Sumber Harapan sumber daya pengelola pendidikan yang
tahun 2016 sd 2021 memfokuskan pem- memadai. Program yang akan dikembang-
bangunan pada: kan meliputi, a) pelatihan tenaga pendidik
1) Membangun ekonomi desa, PAUD b) menambah ruang kelas PAUD, c)
2) Meningkatkan pendidikan membangun tempat bermain, d) mendiri-
khususnya bagi generasi anak- kan perpustakaan desa, e) memelihara
anak, fasilitas PAUD, f) memfasilitasi kegiatan
3) Kesehaan warga, seni dan budaya, dan g) memfasilitasi
4) Meningkatkan hasil pertanian, kelompok kesenian desa
5) Perbaikan sarana transportasi, 3). Kesehatan
6) Pariwisata desa, dan Kesehatan warga adalah salah satu ya-
ng menjadi perhatian desa Sumber Harap-
1). Ekonomi Desa an. Kesehatan warga menjadi modal pen-
Dalam untuk menunjang peningkatan ting untuk membangun desa secara partisi-
perekonomian di desa yang mayoritas patif. Oleh karena itu, kesetaraan akses
petani maka dengan ini pemerintahan desa warga terhadap suatu layanan kesehatan
selalu melakukan program-program seperti perlu diperhatikan, khususnya bagi anak-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 93 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

anak balita, ibu hamil dan lansia untuk Sambas menuju ibu kota kabupaten, c)
warga pra sejahtera yang masih banyak di pembangunan jalan Poros yang ada desa
Sumber Harapan. Desa Sumber Harapan Sumber Harapan, d) pembuatan jalan
perlu untuk mengintensifkan pelayanan ke- penghubung dusun Semberang II dengan
sehatan yang diselenggarakan oleh posyan dusun Solor Medan e) betonisasi jalan/gang
du maupun PKD Desa Sumber Harapan. lingkungan, f) pembangunan telasah jalan
Untuk hal mendukung upaya peningkatan lingkar timur dusun Semberang II. Untuk
dalam layanan kesehatan dan kualitas mendukung kegiatan masyarakat di desa
kesehatan warga, desa Sumber Harapan juga memprogramkan untuk g) membang-
akan mengembangkan program meliputi: a) un Gedung Serba Guna agar dapat
Pendampingan khusus bagi ibu hamil, b) digunakan untuk aktivitas warga.
mengembangkan posyandu Lansia untuk 6). Pembangunan Pariwisata Desa
mendukung kesehatan warga yang berusia Pengelolaan pariwisata berbasis keku-
lanjut, c) memfasilitasi kegiatan peduli atan Wisata (Budaya) Tenun dan anugerah
ASI, d) sosialisasi rumah sehat sanitasi dan panorama yang ada di sungai Sambas, da-
sehat lingkungan, e) pengadaan Ambulan pat menambah pendapatan desa dan warga.
Desa, f) pemberian makanan tambahan Pariwisata yang dapat menjadi penopang
bergizi anak-anak PAUD, g) menambah baru ekonomi di desa Sumber Harapan.
tenaga medis untuk Puskesmas, dan h) Diharapkan dalam jangka periode 2016 -
sosialisasi KB. 2021 masa pemerintatan desa ini dapat
4). Pembangunan Pertanian mulai mewujudkan daya tarik sehingga
Petani merupakan basis penghidupan banyak pengunjung yang datang ke desa
warga Sumber Harapan. Lebih 90% pendu- Sumber Harapan yang kebetulan sebagai
duk yang ada desa Sumber Harapan desa wisata budaya Tenun Sambas. Dalam
berkegiatan sebagai petani. Oleh karena itu, hal mendukung upaya perbaikan tersebut,
pembangunan desa Sumber Harapan dalam desa Sumber Harapan dalam memprogram
bidang pertanian sangatlah penting. Untuk kan untuk a) mempromosikan keindahan
mendukung peningkatan pertanian yang panorama alam dan aktifitas tenun-
ada di Desa Sumber Harapan, maka peme- menenun, adat dan budaya melalui media
rintah desa Sumber Harapan akan menduku masa maupun elektronik, b) mempermudah
ng program yang berfokus pada peningkat- akses jalan menuju tempat kunjungan
an kualitas para petani melalui a) pelatihan wisata, dan c) gelar apresiasi budaya desa.
pembuatan pupuk organik cair, b) pelatihan Berdasarkan program yang telah diren-
mengelola peternakan yang baik dan sehat, canakan untuk pembagunan di atas penca-
dan) pelatihan untuk meningkatkan kualitas paian pembangunan fisik dalam jangka 3
hasil pertanian. tahun terakhir menurut Sekdes telah
5). Pembangunan Sarana Transportasi Desa mencapai 70% dari yang ditargetkan dan
Sarana transportasi desa, khususnya capaian pembangunan/pengembangan sum
untuk mendukung kegiatan pertanian sang- ber daya manusia telah tercapai sebesar
atlah penting. Ketertinggalan dalam bidang 40% dari yang ditargetkan. Penggunaan
ini menjadi penghambat perkembangan dana desa dalam 3 tahun pertama memang
hasil pertanian dan ekonomi warga. Dalam difokuskan dalam membangun sarana
rangka mendukung transportasi desa, prasarana (fisik) sesuai dengan Permen
dalam periode 2016-2021 desa Sumber DPDTT nomor 5 Tahun 2015, Nomor 21
Harapan akan mengembangkan program dan 22 tahun 2016 Penetapan Prioritas
antara lain a) pembangunan jalan pertanian, Penggunaan Dana Desa tahun 2015, 2016
b) pembangunan jalan lingkar timur dusun dan 2017. Pembangunan dilakukan merata
Semberang II yang menghubungkan dua pada 3 dusun yaitu Dusun Semberang I (6
kecamatan yaitu Kecamatan Sajad dan RT), Dusun Semberang II (2 RT) dan

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 94 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

Dusun Solor Medan (7 RT) yang terbagi 2021 berdasarkan hasil dari survey hanya
yang menjadi 15 RT. Proporsi pembangun- 26% responden yang tidak mengetahui fo-
an berdasarkan jumlah RT yang paling kus pembangunan sampai 2021, sedangkan
banyak. Sosialisasi program setelah 74% responden mengetahui fokus pembang
program disetujui oleh Pemda, dilakukan unan desa.
dengan membuat suatu pengumuman yang b. Pembangunan wilayah
ditempel pada papan pengumuman kantor Masyarakat dapat mengetahui bahwa
desa, membuat surat edaran penyampaian pembangunan lebih kepada sektor fisik /
program yang akan dilaksanakan kepada pembangunan terhadap infrastruktur desa
Dusun dan RT, diharapkan pada tingkat ini ditunjukan dengan hasil survey seban-
Dusun dan RT dapat mensosialiasasikan yak 86% responden mengetahui pembang
program yang akan dilaksanakan kepada unan lebih kepada sektor fisik / pembangun
masyarakat. an infrastruktur desa, hanya 14 % respon-
1. Dampak dari Dana Desa terhadap den yang tidak mengetahui pembangunan
Perekonomian Masyarakat yang ditinjau lebih kepada sektor bidang fisik / pembang
dari pembangunan sarana prasarana, unan infrastruktur desa. Begitu halnya juga
peningkatan dalam kualitas SDM (baik dalam pembangunan mencakup pada sektor
pendidikan formal maupun non formal) non materiil seperti peningkatan kualitas
serta tingkat pendapatan masyarakat di SDM (pemberian keterampilan seperti
Desa Sumber Harapan Sambas. peningkatan SDM) yang sudah diketahui
Gambaran karakteristik responden masyarakat, berdasarkan hasi survey 78%
menurut dari pendidikan berdasarkan hasil responden mengetahui sedangkan 22%
pengolahan serta data questioner dari 100 responden tidak mengetahui. Keterwakilan
responden paling banyak berpendidikan SD pembangunan desa sudah berpihak pada
yaitu 48%, kedua terbanyak berpendidikan masyarakat ini ditunjukan pada hasil survey
SMU yaitu 25%, berpendidikan D3/S1 76% responden menjawab ya, dengan hal
sebanyak 14% dan berpendidikan SMP ini karena proses pengusulan sudah melalui
13%. Rata-rata tingkat pendapatan masya- musyawarah desa dimana hasil dari musdes
rakatnya perbulan kurang dari 1.500.000 merupakan usulan dari masyarakat yang
merupakan pendapatan yang paling banyak dipilih berdasarkan prioritas pembangunan
menurut hasil dari survey yaitu 83% yang dibuat dan sudah dimusyawarahkan.
responden berpendapatan dengan dibawah Sedangkan 24% responden masih merasa
1.500.000. Berdasarkan dari data mata pembangunan desa belum berpihak pada
pencaharian / pekerjaan yang paling banyak masyarakat, ini karena kemungkinan besar
adalah petani yaitu 50% responden, sisa dari masyarakat tidak mengetahui proses
nya PNS dan wiraswasta. Hal ini menun- pengusulan dari awal, serta apa saja yang
jukan sebagian besar besar masyarakat menjadi perioritas pembangunan dalam
sumber harapan masih bergantung pada sesuai Permen DPDTT. Masyarakat dengan
pertanian dalam mencukupi kebutuhan manyadari bahwa terjadi peningkatan
sehari - hari mereka. pembangunan infrastruktur secara bertahap
di daerah mereka dan sudah merasakan
a. Dana Desa dan Program Pembangunan dampak dari pembangunan desa, hal ini
Mayoritas masyarakat merasakan ditunjukan dari hasil survey yang mengata-
hasil dana desa ini ditunjukan dari 81% kan 87% responden menjawab setuju bah-
responden yang sudah merasakan hasil wa hal tersebut telah terjadi peningkatan
dana desa, sedangkan 19% responden pembangunan infrastruktur secara bertahap
masih belum merasakan hasil dana. Rata- didaerah mereka dan merasakan dampak
rata masyarakat mengetahui focus pemba- dari pembangunan yang seperti memudah-
ngunan yang akan dilakasanakan sampai kan masyarakat pergi ke perkebunan karena

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 95 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

jalan-jalan untuk setapak sudah dibangun, 1.Hasil dari suatu pelaksanaan kegiatan
sedangkan masih 13% jawaban responden pembangunan atau program dari Dana
tidak setuju karena mereka masih belum Desa adalah sebagai berikut :
merasakan peningkatan pembangunan dan untuk peningkatan perekonomian desa
belum merasakan hasil dari pembangunan yang mayoritas petani maka dengan ini
tersebut. pemerintahan desa melakukan program-
Berdasarkan hasil survey 88% program a) Pelatihan & Penambahan modal
responden menyatakan dengan adanya koperasi petani, b) pelatihan pengolahan
pembangunan di desa bisa berdampak pada hasil produksi, c) Pelatihan utak meningkat
peningkatan kesejahteraan masyarakat desa kan mutu dan kualitas dari hasil pertanian,
khususnya peningkatan pada pendapatan d) mengembangkan bank sampah,e) serta
dari tahun sebelumnya, hal ini dapat terlihat bisa membentuk dan mengembangkan
dari hasil panen masyarakat dapat menjual Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
secara langsung ke kota sambas sehingga Peningkatan dalam Pendidikan, Seni,
harga jual lebih mahal. Selain itu pelatihan- dan budaya dari program yang telah
pelatihan yang diberikan juga berdampak dilaksanakan adalah a) pelatihan tenaga
pada peningkatan pendapatan masyarakat. pendidik PAUD b) menambah ruang kelas
Sedangkan 12% responden masih belum PAUD, c) memelihara fasilitas PAUD, d)
merasakan dampak pembangunan baik fisik memfasilitasi kegiatan seni dan budaya,
maupun non fisik pada peningkatan dan e) memfasilitasi kelompok kesenian
pendapatan mereka. desa.
Pembangunan daerah sudah dirasakan Peningkatan layanan kesehatan dan
oleh masyarakat, yang juga berdampak kualitas kesehatan warga, desa Sumber
pada peningkatan kesejahteraan masyara- Harapan telah melaksanakan program
katdengan salah satu tolak ukurnya terjadi meliputi: a) Pendampingan khusus bagi ibu
kenaikan dari harga jual tanah disekitar hamil, b) mengembangkan posyandu
perkebunan sebesar 40% akibat dari Lansia untuk mendukung kesehatan warga
pembangunan jalan-jalan setapak menuju di desa yang berusia lanjut, c) memfasilitasi
perkebunan. kegiatan peduli ASI, d) sosialisasi rumah
sehat sanitasi dan sehat lingkungan,e)
c. Persepsi Masyarakat terhadap Dana desa pemberian pemberian makanan tambahan
Menurut dari responden dana desa bergizi anak-anak PAUD, f) sosialisasi KB.
berdampak positif bagi pengembangan Dalam rangka peningkatan pertanian di
masyarakat desa, 93% responden menja- Desa Sumber Harapan kabupaten samabs,
wab setuju,hanya 7% responden yang men- maka pemerintah desa Sumber Harapan
yatakan tidak setuju. Dalam hal ini masya- melaksanakan program yang berfokus pada
rakat sumber harapan sudah merasakan peningkatan kualitas para petani melalui a)
dampak dari dana desa baik itu untuk pe- pelatihan pembuatan pupuk organik cair, b)
ningkatan pembangunan fisik maupun non pelatihan mengelola peternakan yang baik
fisik yang diharapkan dapat berimbas pada dan sehat, dan c) pelatihan untuk mening-
peningkatan kesejahteraan masyarakat. katkan kualitas hasil pertanian.
Sarana transportasi desa, khususnya
SIMPULAN DAN SARAN untuk mendukung kegiatan pertanian sang-
Kesimpulan atlah penting. Ketertinggalan di bidang ini
Berdasar hasil penelitian, maka dapat bisa menjadi penghambat perkembangan
ditarik kesimpulan dari penelitian ini hasil pertanian dan ekonomi warga terse-
sebagai berikut : but. Dalam rangka mendukung transportasi
desa, program yang telah dilaksanakan
adalah a) pembangunan jalan pertanian, b)

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 96 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

pembuatan jalan penghubung dusun tahun sebelumnya. Salah satu tolak ukurnya
Semberang II dengan dusun Solor Medan dri suatu peningkatan kesejahteraan terse-
c) betonisasi jalan/gang lingkungan, e) but adalah terjadi kenaikan harga jual tanah
pembangunan telasah jalan lingkar timur disekitar perkebunan sebesar 40% akibat
dusun Semberang II. Dalam mendukung dari pembangunan jalan-jalan setapak me-
upaya Pengelolaan pariwisata berbasis nuju perkebunan.
kekuatan Wisata (Budaya) dalam karajinan
Tenun yang anugerah panorama sungai Saran
Sambas yang diharapkan dapat menambah 1. Pelatihan- pelatihan tidak bisa di ikuti
pendapatan di desa dan warga desa Sumber oleh seluruh masyarakat dikarenakan
Harapan untuk melaksanakan program a) anggaran yang terbatas. Disarankan mas
mempromosikan keindahan panorama alam yarakat yang sudah mengikuti pelatihan
dan aktifitas tenun-menenun, adat dan serta dapat membagi ilmu / keterampilan
budaya melalui media masa maupun dan mereka dapat kepada masyarakat
elektronik, b) mempermudah akses jalan sehingga sebaran ilmu merata ke seluruh
menuju tempat kunjungan wisata. masyarakat.
Berdasarkan program yang telah dilak 2. Untuk dapat mendorong percepatan
sanakan di atas Pencapaian pembangunan pembangunan di Desa sumber harapan
fisik dalam 3 tahun terakhir tersebut menu- maka perlu adanya sinergi antar pihak,
rut Sekdes telah mencapai 70% dari yang terutama masyarakat desa dalam hal
ditargetkan capaian pembangunan atau peningkatan dari kualitas SDM. Desa
pengembangan SDM telah tercapai sebesar sumber harapan tersebut harus dapat
40% dari yang ditargetkan. memanfaatkan perguruan tinggi yang
2. Dana desa berdampak positif bagi ada disekitarnya, misalnya membuat
pengembangan masyarakat desa, dalam hal MOU agar mendapatkan tenaga ahli
ini masyarakat sumber harapan sudah untuk bisa mendampingi warga / masya-
merasakan dampak dari dana desa baik itu rakatnya dalam meningkatkan keteram-
untuk peningkatan pembangunan fisik mau pilan diberbagai bidang.
pun non fisik yang berimbas pada pening-
katan kesejahteraan masyarakat terutama
adanya peningkatan pendapatan dari tahun-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 97 -


DAFTAR PUSTAKA

Aspal, R. B. 2015. Telaah Kritis Sisi Probabilitas Negatif Undang-Undang Nomor 6


Tahun 2014 Tentang Desa. Available at http://www.kompasiana.com.
Azhar, A. 2015. Euphoria Undang-Undang Desa: Peluang atau
ancaman?.Available at http://www.kompasiana.com.
Brodjonegoro, B. P. S. 2014. Pemerintah Tambah Alokasi Dana Desa dalam APBN- P
2015. Available at http://www.kemenkeu.go.id.
Chandra Kusuma Putra, dkk. 2014. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Desa. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 6.
Hal. 1203-1212
Eko, S. 2014a. Desa membangun Indonesia. Yogyakarta: Forum Pengembangan
Pembaharuan Desa (FPPD).
Faozi, C. 2015. Harap-harap cemas undang-undang desa. Available
at http://www.kompasiana.com.
Hariman Pamuji. 2011. Dampak Alokasi Dana Desa Terhadap Pengembangan Ekonomi
di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Thesis. Sekolah
Pascasarjana USU.

Ridwan Bempah. 2013. Analisis Alokasi Dana Desa dalam Meningkatkan Pendapatan
Penduduk Miskin di Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso. e-Jurnal Katalogis.
ISSN: 2302-2019. Volume I Nomor 2. April 2013. halaman 55-66.
Risadi, A. A. 2015. Undang-undang desa: Harapan baru masyarakat desa.
Available at http://www.kompasiana.com.
Riyadi, & Bratakusumah, D. S. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Slamet Hariyanto. 2015. Dampak Kebijakan Alokasi Dana Desa (Add) Terhadap
Pembangunan Desa di Kabupaten Bulungan Tahun 2011–2014. Thesis. Program
Studi Magister Ilmu Pemerintahan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Yansen. 2014. Revolusi dari desa (saatnya dalam pembangunan percaya epenuhnya
kepada rakyat). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sumber-Sumber
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan daerah. Sekretaris Kabinet. Jakarta
Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
113 Tahun 2014 tentang keuangan desa. Sekretaris Kabinet. Jakarta.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 98 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

Republik Indonesia. 2014. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun


2014 tentang Peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014.
Sekretaris Kabinet. Jakarta.
Republik Indonesia. 2014. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara. Sekretaris Kabinet. Jakarta.
Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016. Sekretaris Kabinet.
Jakarta.
Tim penyusun RPJM-Des. 2016. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Sumber
Harapan Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas. Sambas.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 99 -


UNDANG-UNDANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA
(SEBUAH TINJAUAN YURIDIS)

Tamrin *

ABSTRAK

Sebagai Negara Konstitusional, harus ada Pengadilan Administratif dengan tugas untuk
melindungi kewarganegaraan kewarganegaraan dalam administrasi. Di Indonesia, Pengadilan
Administratif ditemukan oleh Nomor 5 tahun 1986, dan telah berubah dua kali dengan latar
belakang yang berbeda dan perubahan yang berbeda untuk masing-masing. Dalam Undang-
Undang Nomor 5 tahun 1986 ditemukan prinsip dasar untuk melanjutkan di Pengadilan
Administratif. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, ada beberapa perubahan dalam undang-
undang tersebut, terutama untuk pelaksanaan Keputusan Tribunal. Undang-Undang Nomor 51
tahun 2009 merupakan perubahan kedua dari yang pertama. Pertukaran terakhir terutama untuk
meningkatkan pengawasan hakim, pembentukan pengadilan khusus di bawah Pengadilan
Administratif. pelaksanaan Keputusan Tata Usaha, dan juga untuk mencapai tujuan utama.
sistem peradilan yang terintegrasi.

KATA KUNCI: Peradilan Negara, Yuridis

PENDAHULUAN negara mempunyai tugas memberi perlin-


Munculnya negara hukum awal abad dungan hukum bagi warga negara, mene-
ke-20 menghendaki Pemerintah dalam me- gakan hukum, melakukan pengawasan ter-
laksanakan urusan kenegaraan harus ber- hadap pejabat atau badan tata usaha negara,
dasar pada hukum dasar, tidak lagi atas agar dalam membuat keputusan sebagai
absolutisme. Agar tidak timbul kesewena- ragiandari pelaksanakan tugas dan fungsi
ngan-wenangan pemerintah, perlu ada lem- aparat Pemerintah, sesuai dengan kewe-
baga yudikatif yang kekuasaannya tidak nangan dan perundang-undangan yang men
dicampuri oleh kekuasaan legislatif dan jadi dasar kewenangan tersebut. Latar
eksekutif. belakang dibentuknya UU Nomor 5 tahun
Lembaga yudikatif yang dibentuk 1986 karena Indonesia adalah Negara
dengan tujuan untuk menyelesaikan seng- Hukum yang berdasarkan Pancasila dan
keta yang timbul antara Pemerintah dan UUD 1945 yang bertujuan mewujudkan
warga negara, apabila Pemerintah melaku- tata kehidupan negara dan bangsa yang
kan tindakan hukum di bidang hukum sejahtera. aman, tenteram serta tertib. Pe-
publik yang merugikan warga negara, da- merintah berkewajiban secara terus mener-
lam pelaksanaan tugas fungsinya untuk rus membina, menyempurnakan dan meli-
menyelenggarakan kesejahteraan wargan- batkan aparatur d1 bidang Tata Usaha
nya. Lembaga yudikatif ini bersifat khusus negara agar mampu menjadi alat yang
dan memiliki kompetensi hanya pada pen- efisien, efektif, bersih serta berwibawa dan
yelesaian sengketa di bidang hukum publik yang dalam pelaksanaan tugasnya selalu
antara Pemerintah dengan warganya. berdasarkan hukum.
Lembaga yudikatif ini yang untuk Undang-undang Nomer 5 tahun 1986
pembahasan lebih lanjut disebut peradilan tentang Peradilan Tata Usaha Negara baru

*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 100 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

diterapkan berdasar Peraturan Pemerintah 3. adanya jaminan terhadap hak-hak asasi


Nomer 7 tahun 1991 tentan Penerapan manusia ( a formula processing the fact
Undang-Undang Nomer 5 tahun 1986 ten that with us the law of constitution, the
tang Peradilan Tata Usaha Negara. Pada rules which in foreign countries
tahun 2004 Pemerintah mengeluarkan naturally form parts of a constitutional
Undang undang Nomor 9 tahun 2004 ten- code. are not the source but the
tang perubahan atas undang-undang nomor consequence of the rightsof individuals
5 tahun 1986. Perubahan ini dilakukan as defined and enforced by the
karena adanya perubahan Undang-undang countries).
Oasar Negar Republik Indonesia tahun Dalam sistem hukum Indonesia yang
1945 yang dalam Pasal 24 mengatur tenta- rnenqikut sistem hukum negara Eropa
ng kekuasaan kehakiman, mengikuti peru- Kontinental, maka dibentuk suatu peradilan
bahan undang-undang nomor 4 tahun 2004 administrasi dengan tujuan yang pemben-
tentang Kekuasaan Kehakiman dan undang tukan yang sesuai dengan falsafah dan
undang lain di bidang kehakiman. Tahun ideology yaitu Pancasila. Menurut Prajudi
2009, Pemerintah mengeluarkan Undang- Atmosudirjo, tujuan peradilan administras,
undang Nomor 51 tahun 2009 tentang adalah untuk mengembangkan dan meme-
Perubahan Kedua Undang-undang Nomor lihara administras negara yang tepat menu-
5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha rut hukum atau tepat menurut undang-
Negara. Ketiga perundang-undang didalam undang atau tepat secara fungsional. Se-
suatu bidang tentang peradilan tata usaha dangkan menurut Sjachran Basah, tujuan
negara tentu mengatur hal yang berbeda . peradilan administrasi adalah untuk mem-
namun saling melengakpi dan ketiganya berikan pengayoman hukum dan kepastian
merupakan dasar pelaksanaan kekuasaan hukum, baik bagi rakyat maupun bag1
kehakiman di bidang peradilan tata usaha adrmrustras: negara dalam arti keseimbang
negara. an kepentingan masyarakat dan kepenting-
Bagaimana tinjauan yuridis terhadap an individu.
undang undang tentang Peradilan Tata Undang-undangNomer5tahun 1986
Usaha Negara, dengan melihat pada latar Peradilan Tata Usaha Negara merupakan
belakang pembuatan undang-undang, serta salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman
isi dari ketiga perundang undangan terse- yang ditugaskan untuk memeriksa, memu-
but. Pembentukan suatu peradilan adminis- tus dan menyelesaikan sengketa dalam
trasi pada negara hukum merupakan hal bidang Tata Usaha Negara dengan pemba
penting, karena merupakan wujud perlin- tasan jenis keputusan tata usaha negara
dungan hukum yang diberikan Pemerintah yang dapat digugat, tercantum dalam Pasal
kepada warga negara dari tindakan hukum 2. Menurut Pasal 1 angka 3, keputusan
Pemerintah yang mungkin terjadi pada saat TUN yang dapat digugat adalah penetapan
penyelenggaraan fungsi dan tugas pemerin tertulis yang dikeluarkan oleh Sadan atau
tah. Unsur-unsur Rule of Law menurut Pejabat Tata Usaha Negara yang bensi
A.V. Dicey adalah sebagai berikut: (S.F. nndakan hukum tata usaha negara berdasar
Marbun, 2003). kan pada peraturan perundangan yang ber-
1. supremasi aturan-aturan hukum (the laku baik d1 tingkat pusat maupun daerah,
absolute supremacy orpredominance yang bersifat konkrit, individualfinal serta
ifregularlaw) menimbulkan akibat hukum bagi seseorang
2. kedudukan yang sama di hadapan atau badan hukum perdata.
hukum (equality before the law or the Menurut Prajudi Atmosudirdjo, semua
equal subjection of all cases to the keputusan yang diambil pada asasnya
ordinary law of the land harus alas permintaan tertulis baik dan
administratedby ordinarylaw courts) instansi maupun perseorangan Keputusan

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 101 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

tanpa adanya suatu surat (permmtaan) hak-hak kolektif, serta tunduk pada hukum
adalah batal karena hukum. Keputusan publik.
tersebut terikat pada tiga asas hukum yaitu Pertama, Tindakan pemerintah menge
: luarkan keputusan adalah peryataan
1. Asas yuridiktas artinya keputusan peme- kehendak sepihak secara tertulis dari organ
rintahan maupun administratif tidak bo- peme ringahan yang ditujukan pada indivi-
leh melanggar hukum (onrechtmatige du-individu warga negara tertentu. Akibat
overheidsdaad); hukum yang timbul bersifat individual atau
2. Asas legalitas (wetmatghed). artmya tertuju pada hak-hak individu tertentu,
keputusan harus diambil berdasarkan serta tunduk pada hukum publik.
suatu ketentuan undang-undang; Kedua, Tindakan hukum yang berupa
3. Asas diskresi (discretie, freies ermessen) materil yang terjadi dalam bidang perdata,
artinya pejabat penguasa tidak boleh me- dengan akibat akibat hukum yang bersitat
nolak mengambil keputusan dengan keperdataan (privaatrechterlijk), dan karena
alasan "tidak ada peraturannya", dan nya tunduk dan diatur berdasarkan hukum
oleh karena itu kebebasan untuk meng perdata (Prajudi, Atmasudirdjo).
ambil keputusan menurut pendapatnya Pengajuan gugatan kePTUN harus
sendiri asalkan tidak melanggar asas mememenuhi syarat formil dan syarat
yuridiktas dan asas legalitas. materiil, sebagai berikut:
Adapun mengenai tindakan hukum 1. Syarat formil
atau perbuatan hukum, dikemukakan 2. Yang dapat mengajukan gugatan
Phillpus M. Hadjon. dkk, untuk menarik adalah seseorang atau badan hukum
garis pembeda antara perbuatan pemerin- perdata
tah berdasar hukum public dengan perbuat- 3. DiaJukan dalam tenggang waktu 90
an hukum privat dapat dilakukan dengan han saat diterima atau diumumkan
menggunakan kriterium dasar untuk mela- Keputusan TUN yang diguga
kukan perbuatan hukum. Bagi pemerintah 4. Gugatan harus memuat kewargane-
dasar untukmelakukan perbuatan hukum garaan, tempat tinggal dan pekerja-
publik adalah adanya suatu kewenangan an penggugat atau kuasanya. nama
yang berkaitan dengan suatu jabatan. Ja- jabatan dan tempat kedudukan
batan memperoleh wewenangnya melalu, tergugat dasar gugatan dan hal yang
hga sumber. yaitu: atribusi, delegasi dan dimmta untuk diputuskan oleh
mandat akan melahirkan kewenangan pengadilan.
(bevoegdheid, legal Power Competence). 5. Gugatan harus disertai surat kuasa
Dasar untuk melakukan perbuatan hukum yang sah, apabila gugatan dibuat
privat adalah adanya kecakapan bertindak dan ditandatangani oleh kuasa
(bekwaamheid) dari subyek hukum (orang penggugat.
atau badan hukum) M. Hadjan, Philipus, 6. Gugatan sedapat mungkin Juga di-
dkk, 2008). serta, Keputusan TUN yang digu-
Tindakan hukum atau perbuatan hu- gat.
kum pemerintah terdiri atas: Gugatan diajukan secara tertulis kepa-
Pertama, Tindakan hukum pemerintah da pengadilan yang berwenang berisi tun-
di b1dang pembuatan peraturan atau perbu- tutan agar Keputusan TUN yang disengke-
atan pemerintah dalam bidang legislasi, yai takan itu dinyatakan batal atau tidak sah,
tu pembuatan peraturan perundang-undang dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti
an yang bisa dilakukan oleh administrasi rugi atau rehabilitasi.
atau pemerintah tanpa keterlibatan organ 7. Gugatan sengketa tata usaha negara
atau lembagavlain. Aktbat hukum yang diajukan kepada Pengadilan yang
muncul bersitat kolektif atau tertuju pada berwenan yang daerah hukumnya

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 102 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

meliputi tempat kedudukan Proses ini dipimpin oleh Ketua Penga-


tergugat. dilan yang dengan suatu penetapan berwe-
8. Syarat materiil diatur dalam Pasal wenagn memutuskan suatu gugatan yang
53 ayat 2 huruf b. diajukan dinyatakan tidak diterima atau
Alasan-alasan yang dapat digunakan tidak berdasar (pasal 62 ayat ( 1)). Terhadap
dalam gugatan adalah: penetapan tersebut, dapat diajukan perla-
1. Keputusan Tata Usaha Negara yang wanan kepada pengadiln dalam tenggang
digugat itu bertentangan dengan pe- waktu 14 hari setelah diucapkan. Perlawan-
raturan perundang-undangan yang an diperiksa dan diputus oleh Pengadilan
berlaku; dengan acara singkat, terhadap putusan me-
2. Sadan atau Pejabat TUN pada wak- ngenai perlawanan tidak dapat digunakan
tu mengeluarkan keputusan sebagai upaya hukum. Dalam hal perlawanan dibe-
mana dimaksud telah menggunakan narkan oleh Pengadilan maka penetapan
wewenangnya untuk tujuan lain dimaksud pad a ayat (1) gugur demi hukum
darimaksud diberikannya wewe- dan pokok gugatan akan diperiksa, diputus
nang tersebut. dan diselesaikan menurut acara biasa.
3. Sadan atau Pejabat TUN pada wak- 2. Pemeriksaan Persiapan
tu mengeluarkan atau tidak menge- Prosedur ini dilakukan setelah melalui
luarkan keputusan sebagaimana di- rapat permusyawaratan. Pemeriksaan per-
maksud pada ayat (1) setelah mem siapan dipimpin oleh hakim yang pertama,
pertimbangkan semua kepentingan wajib memberi nasihat kepada penggugat
yang tersangkut dengan keputusan untuk bisa memperbaiki gugatan dan me-
itu seharusnya tidak sampai pada lengkapinya dengan data yang diperlukan
pengambilan atau pengambilan ke- dalam jangka waktu 30 hari, kedua, ha-
putusan tersebut. kim dapat meminta penjelasan kepada sa-
Pasal 48 menyebutkan bahwa pejabat dan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
atau Sadan Tata Usaha Negara diberi bersangkutan. Kedua hal tersebut merupa-
kewenangan oleh atau berdasarkan peratur- kan penerapan asas Hakim Aktif (Dommus
an perundang-undangan untuk menyelesai- litis) yang hanya dikenal dalam sistem
kan secara adminitratif sengketa tata usaha Peradilan Tata Usaha Negara.
negara tertentu, maka sengketa tersebut Menurut Marbun, dikutip oleh W. Ria
harus diselesaikan melalui upaya adminis- wan Tjandra, terdapat 2 pertimbangan yang
tratif yang tersedia. Pengadilan baru berwe mendasari eksistensi asas itu, yaitu: perta-
wenang memeriksa, memutus dan menye- ma, karena Keputusan TUN yang diseng-
lesaikan sengketa tata usaha negara jika ketakan merupakan bagian dari hukum
seluruh upaya administratif telah diguna- positif yang harus sesua dengan tertib hu-
kan. Dalam hal ini, pengadilan yang ber- kum (rechtsorde) yang berlaku, kedua, pe-
wewenang adalah Pengadilan Tinggi Tata ran aktif dalam dimaksudkan untuk menye
Usaha Negara (pasal 51 ayat 3), berarti, imbangkan kedudukan penggugatdan tergu
Pengadilan Tinggi bertindak sebagai penga gat, dikarenakan kedudukan tergugat yang
dilan tingkat pertama terhadap sengketa lebih kuat daripada penggugat. Terhadap
tata usaha negara yang telah melalui selu- putusan Hakim yang menyatakan gugatan
ruh upaya administratif. tidak dapat diterima, tidak dapat dilakukan
Prosedur berperkara di PTUN melalui upaya hukum, tetapi dapat diajukan gugat-
2 tahap sebelum memasuki pemeriksaan an baru.
pokok perkara di Serdasar Pasal 67 gugatan tidak menun
persidangan. da pelaksanaan keputusan TUN yang digu-
1. Rapat Permusyawarata (Dismissal gat, hal ini sesuai asas Presumptio Justae
Process) Causa yaitu suatu keputusan TUN yang

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 103 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

digugat di Peradilan TUN tetap dapat dilak sidang tanpa melalui prosedur pemerik-
sanakan dan memiliki kekuatan mengikat saan persiapan.
untuk ditegakkan secara hukum. Pihak 5. Tenggang waktu untuk jawaban dan
penca keadilan tetap terikat untuk mematu- pembuktian kedua belah pihak masing-
hi keputusan TUN yang digugat karena di- masing tidak melebihi
nilai merugikan dirinya tersebut selama 14 hari.
keputusan TUN itu belum dinyatakan tidak Dikemukakan oleh lndroharto, pada da
sah (onrechtmatig) melalui putusan Pra- sarnya acara cepat itu merupakan percepat-
dilan TUN yang sudah berkekuatan hukum an dari jalannya proses pemeriksaan dan pe
tetap. Hal ini sebenarnya juga merupakan mutusan pokok sengketa dari gugatan
varian dari penerapan asas legalitas dalam yang masuk. Percepatan jalannya proses
hukum administrasi negara. itu dapat dicapai dengan penyingkatan
Setelah melalui prosedur Rapat permus tenggang-tenggang dan atau tidak diterap-
yawaratan, dilanjutkan pemeriksaan pokok kan atau disederhanakannya unsur-unsur
perkara dengan Acara Biasa, yang diatur yang terdapat dalama acara biasa. Tujuan
pasal 68 sampai dengan pasal 97 UU percepatan jalannya acara itu adalah un-
Namer 5 tahun 1986. Menurut lndroharto, tuk memperoleh putusan yang lebih cepat
tujuan yang ingin dicapai dengan menerap- dari sengketa yang lalu.
kan acara biasa adalah untuk memperoleh Dalam pembuktian, penjelasan UU no-
suatu putusan Pengadilan yang final yang mor 5 tahun 1986 angka 5 huruf a men-
baik dan berbobot yang didasarkan atas yebutkan pada Peradilan Tata Usaha
hasil pemeriksaan yang cermat dan teliti Negara, Hakim berperan lebih aktif dalam
mengenai: dasar-dasar dan latar belakang proses persidangan guna memperoleh
dari sengketa yang diajukan,mengeni kadar kebenaran materiil dan untuk itu undang-
kebenaran dari dalil-dalil yang dajukan undang mengarah pada ajaran pembuktian
mengenai kadar kebenaran dari dalil- bebas Pengadilan Tata Usaha Negara meng
dalil yang diajukan para pihak maupun gunakan prinsip pembuktian bebas terba-
dasar-dasar hukum dari perkaranya. tas yang pengaturan terdapat pasal 100-107.
Pasal 98 dan 99 mengatur mengenai Hakim TUN bebas untuk menentukan apa
pemeriksaan dengan acara cepat. Per- yang harus dibuktikan,siapa yang harus
mohan pemeriksaan dengan acara cepat ha- dibebani pembuktian, hal apa yang harus
rus memperhatikan hal-hal berikut: dibuktikan oleh pihak yang berperkara ,dan
1. Apabila terdapat kepentingan penggu- apa yang harus dibuktikan oleh Hakim
gat yang cukup mendesak, yang harus sendm, alat buktr apa saja yang harus diuta
dapat disimpulkan dari alasan-alasan makan untuk memperoleh kekuatan, pem-
permohonannya. buktian bukti yang telah diajukan, tetapi
2. Ketua Pengadilan dalam jangka waktu untuk sahnya pembuktian Hakim TUN
14 hari setelah diterimanya permohon- diperlukan sekurang-kurangnya 2 alat bukti
an, mengeluarkan penetapan tentang di- berdasarkan keyakinan Hakim.
kabulkan atau tidak dikabulkannya per- Dalam hukum acara peradilan adminis
mohonan tersebut, terhadap penetapan trasi dianutnya ajaran pembuktian bebas
tersebut tidak dapat dikenakan upaya karena karena Hakim Peradilan administra
hukum. si dibebani kewajiban untuk mencari kebe-
3. Pemeriksaan acara cepat dilakukan naran materiil. Dalam mencari kebenaran
dengan Hakim Tunggal. materiil, peristiwanya harus dibuktikan
4. Dalam jangka waktu 7 hari setelah dengan prinsip "beyond reasonable doubr
dikeluarkan penetapan, Ketua pengadil- (keraguan yang melampaui kepantasan).
an menentukan hari, tempat dan waktu Hakim PTUN berada dalam lingkup
hukum publik, karena itu ia tidak terikat

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 104 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

pada bukti-bukti yang diajukan oleh para yang dalam waktu 2 bulan setelah meneri-
pihak. Hakim harus mampu menemukan ma pemberitahuan harus memerintahkan ke
nilai-nilai obyektivitas yang pada akhirnya pada tergugat untuk melaksanakan putusan
harus dipertanggungjawabkan kepada mas- PTUN. Dalam hal instansi atasan tidak
yarakat. Artinya, ia lidak hanya untuk mengindahkan ketentuan tersebut, Ketua
kepentingan para pihak yang bersengketa, Pengadilan mengajukan hal ini kepada
tetapi kepentingan masyarakat luas. Presiden sebagai pemegang kekuasaan pe
Putusan Pengadilan TUN menurut pa merintahan tertinggi untuk memerintahkan
sal 97 ayat (7) dapat berupa: pejabat tersebut melaksanakan putusan PT-
1. Gugatan ditolak, artinya Penggugat UN. Apabila sudah diperintah oleh Presi-
tidak dapat membuktikan dalil gugatnya den untuk melaksanakan. Namun pejabat
dan pengadilan TUN memperkuat putu- tersebut tidak bersedia melaksanakan, tidak
san Pejabat atau Sadan Tata Usaha Nega ada sanksi apapun yang diberikan kepada-
ra. nya. Sehingga, apat dikatakan, pelaksanaan
2. Gugatan dikabulkan, artinya pengadil- putusan sepenuhnya tergantung pada itikad
an TUN mengabulkan tuntutan penggu- baik, tanggung jawab moral pejabat
gat, menyatakan batal atau tidak sah tersebut.
keputusan TUN yang digugat untuk se- Putusan PTUN yang telah berkekuatan
luruhnya atau sebagian. hukum tetap, pada dasarnya merupakan
3. Gugatan tidak diterima, karena penggu- keputusan hukum yang bersifat hukum
gat tidak memenuhi syarat formil dan publik dan karena itu berlaku juga bagi pi
syarat materii gugatan. hak-pihak di luar yang bersengketa (erg
4. Gugatan ditolak, karena penggugat, aomnes). Dikemukakan oleh lndroharto,
tergugat atau yang diberi kuasa tidak hal-hal yang mempengaruhi sulitnya dite-
hadir meskipun telah dipanggil secara tapkan eksekusi riil pada PTUN.
patut. 1. Harta benda yang digunakan untuk
Dalam hal gugatan dikabulkan, terha- kepentingan umum itu tidak dapat dile-
dap pejabat atau sadan Tata Usaha Negara takan dalam suatu sitaan eksekusi;
dapat dikenakan kewajiban sebagai berikut: 2. Merampas kebebasan orang-orang yang
a. Pencabutan Keputusan TUN yang sedang memangku jabatan pemerintah-
bersangkutan, atau Pencabutan penca- an sebagai saran paksaan akan berakibat
butan TUN yang bersangkutan dan pantulan-pantulan yang hebat terhadap
menerbitkan Keputusan Tata Usaha jalannya pemerintahan;
Negara yang baru; atau 3. Memperoleh kuasa untuk melaksana-
b. Penerbitan keputusan TUN dalam hal kan sendin atas beban pemerintah (pihak
gugatan didasarkan pada Pasal 3. tereksekusi) akan merupakan hal yang
Mengenai pelaksanaan putusan PT- bertentangan dengan asa legalitas yang
UN yang telah memiliki kekuatan hukum mengatakan bahwa berbuat atau memu
tetap diaturdalam Pasal 116,yang secara si- tuskan sesuatu berdasarkan hukum pi-
ngkat dapat dijelaskan, apabila terbugat ti- hak itu semata-mata hanya dapat dilaku-
dak melaksanakan keputusan PTUN seba- kan oleh Badan atau Jabatan TUN yang
gaimana dimaksud dalam Pasal 97 aya; (9) diberi wewenang atau berdasar pada
huruf b dan c, maka Penggugat mengajukan ketentuan peraturan perundang-undang
permohonan kepada Ketua PTUN agar an;
memerintahkan kepada Tergugat untuk 4. Pemerintah selalu dianggap dapat dan
melaksanakan keputusan PTUN. Jika tergu mampu membayar (solvable).
gat tetap tidak mau melaksanakan, Ketua Menurut W.Riawan Tjandra, ekseku-
Pengadilan akan melaporkan hal ini kepa- si putusan PTUN yang dilaksanakan
da instansi atasan menurut jenjang jabatan, sebelum adanya revisi UU Nomer 5 tahun

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 105 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

1986 lebih dipengaruhi oleh asas self res- sionalitas, akuntabilitas. Diharapkan dalam
pect obidence dan sistem floating executi- perkembangan, asas-asas umum pemerin-
on, yaitu kewenangan melaksanakan putus- tah yang baik dapat digunakan sebagai asas
an pengadilan yang berkekuatan hukum te- bagi pejabat TUN untuk membuat keputus
tap, sepenuhnya diserahkan kepada pejabat an TUN yang baik dan benar menurut kai-
atau Sadan yang berwenang, tanpa adanya dah administrasi negara.
kewenangan bagi PTUN untuk manjatuh- Mengenai pelaksanaan putusan PT-UN
kan sanksi. yang berkekuatan hukum tetap, mengalami
Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 perubahan substansi pasal, yaitu Pasal 116
Perubahan Undang-undang Dasar ne- ayat (4) dan (5). Apabila pejabat yang
gara Republik Indonesia 1945 terutama bersangkutan tidak bersedia melaksanakan
yang mengatur Kekuasaan Kehakiman putusan PTUN yang berkekuatan hukum
yaitu Pasal 24 diikuti oleh undang-undang tetap, dapat dikenakan upaya paksa berupa
sebagai pelaksana dari Undang-undang pembayaran sejumlah uang paksa dan/atau
Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Pe- sanksi adminsitratif, diumumkan di media
rubahan undang-undang nomor 4 tahun massa cetak setempat aleh Panitera penga-
2004 tentang kekuasaan kehakima diikuti dilan sejak tiga bulan tidak dipenuhinya ke
oleh undang-undang nomor 9 tahun 2004 wajiban melaksanakan diputusan PTUN ter
tentang perubahan atas undang-undang sebut.
nomor 5 tahun 1986 Undang-undang no- Ketentuan isi Pasal 116 ayat (4) dan (5)
mor 5 tahun 2004 tentang mahkamah agu- tidak ada peraturan perundangan yang
ng. mengatur pelaksanaannya, antara lain diper
Pasal 2 huruf f dan g berubah secara lukan pengaturan yang tegas dan jelas da-
substansi, bahwa yang tidak termasuk pe lam hal: mekanisme pelaksanaan pembayar
ngertian keputusan TUN menurut undang- an uang paksa, siapa yang harus membayar
undang adaiah Keputusar Tata usaha nega- (pejabat bersangkutan atau dibebankan ke-
ra merupakan tata usaha tentara nasional pada negara), kapan dikenakan pembayar-
Indonesia, merupakan komisi pemilihan an uang paks dan atau sanksi administrasi,
umum baik dipusat maupun di daerah mana yang dikenakan lebih dahulu pemba-
mengenai hasil pemilihan urnum yaran uang paksa atau sanksi siapa yang ber
Penambahan Pasal 39 A, pada setiap wewenang. Ketidak terhadap kejelasan pe-
PTUN ditetapkan adanya Juru Sita.Untuk raturan perundang, menimbulkan kesulitan
penjelasan apa tugas, serta mekanisme ke untuk menerapkan pasal 116 ayat (4) dan
rja juru sita tidak ada penjelasan lebih lan- (5). Proses pelaksanaan putusan peradilan
jut. Perubahan isi pasal 53 ayat 2 huruf b TUN.
mengenai alasan-alasan yang dapat diaju- Setelah UU Namer 5 tahun 1986 dire-
kan dalam gugatan merupakan perubahan visi, lebih memperlihatkan dipergunakan-
yang penting dalam bidang ukuran adminis nya sistem fixed execution, yaitu eksekusi
trasi, karena menyebutkan secara tegas bah yang pelaksanaannya dapat dipaksakan
wa keputusan yang bertentangan dengan oleh Pengadilan melalui saran sarana pe-
asas-asas umum pemerintahan yang baik maksa yang diatur dalam peraturan perun-
dapat diajukan ke PTUN. Merupakan asas- dang-undangan. Publikasi di media massa
asas umum pemerintahan yang baik sebagai cetak mengenai pejabat tata usaha negara
mana tercantum dalam undang-undang no- yang t1dak mematuhi putusan merupakan
mor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara salah satu wujud sanksi yang diberikan
Negara yang Bersih dan bebas dari korup- oleh Peradilan TUN terhadap pejabat ber-
si, Kalusi dan Nepatisme, yaitu kepastian sangkutan yang dapat mendarong dilaku-
hukum, tertib penyelenggaraan hukum ne- kannya pengawasan sosial oleh masyarakat
gara, keterbukaan, proparsionalitas, profe- terhadap TUN bersangkutan.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 106 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

Undang-undangNomer 51 Tahun2009 melipuli badan peradilan dalam lingku-


Undang-undang Nomer 51 tahun 2009 ngan peradilan umum, peradilan agama-
merupakan perubahan kedua atas undang- agama, peradilan militer dan peradilan
undang nomor 5 tahun 1986 tentang pera- tata usaha negara;
dilan tata usaha negara, yang dibentuk ka- b. Pasal 25 ayat (5) Peradilan tata usaha
rena Undang-undang Namor 5 tahun 1986 negara sebagaimana dimaksud pada ayat
tentang Peradilan Tata Usaha Negara su- ( 1) berwenang memeriksa mengadili,
dah tidak sesuai lagi, dengan perkembang- memutus dan menyelesaikan sengketa
an kebutuhan hukum masyarakat dank e- tata usaha negara sesuai dengan peratur-
tatanegaraan menurut Undang-Undang an perundang-undangan;
Dasar Negara Republik Indonesia tahun c. Pas al 27 ayat ( 1) Pengadilan khusus
1945. hanya dapat dibentuk dalam saah satu
Dalam Pasal 9A UU Nomer 51 tahun lmgkungan peradilan yang berada d1
2009 menyebutkan bahwa di lingkungan pe bawah Mahkamah Agung sebagaimana
radilan tata usaha negara dapat dibentuk dimaksud dalam Pasal 25.
pengadilan khusus yang diatur dengan un- d. Pasal 27 ayat (2): ketentuan mengenai
dang-undang, dapat diangkat hakim ad hoc pembentukan pengadilan khusus seba-
untuk memeriksa, mengadili, memutus per gaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur
kara yang membutuhkan tertentu dan dalam dalam undang undang.
pengalaman dalam bidang tertentu dan da- Adanya Pasal 9A UU Nomor 51 tahun
lam jangka waktu tertentu. Penjelasan pa- 2009 ,mengenai status hukum Pengadilan
sal 9A menyebutkan, pengadilan khusus Pajak harus dituangkan dalam bentuk unda-
merupakan diferensiasi atau spesialisasi di- ng-undang dalam waktu secepatnya, karena
lingkungan peradilan tata usaha negara, untuk mencegah ketidakpastian penyelesai-
misalnya pengadilan pajak. an sengketa pajak, serta mencegah bertum-
Pengadilan Pajak dibentuk berdasar puknya sengketa pajak. Dan isi pasal 9A
Undang-u n dang Nomer 14 tahun 2002, dapat dikatakan bahwa Pengadilan Pajak
yang pembentukkannya didasarkan pada merupakan pengadilan khusus di bawah di
Undang-undang Nomer 14 tahun 1970 ten lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara.
tang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman Ketentuan ini sudah sesuai dengan isi Pa
sebagaimana telah diubah dengan undang- sal 24 ayat 2 Undang-undang Oasar Negara
undang nomor 35 tahun 1999 sebagai ba- Republik Indonesia tahun 1945 bahwa
han pertimbangan, adalah undang-undang Kekuasaan Kehakiman drlaksanakan oleh
nomor 3 tahun 1997 tentang peradilan anak Mahkamah Agung dan badan peradilan d1
yang berada di lingkungan peradilan bawahnya.yaitu dalam lingkungan peradil
umum. Peradilan Anak meskipun berada di an umum, ligkungan peradilan agama, ling
lingkungan peradilan umum, memiliki kungan peradilan militer, lingkungan pera-
hukum acara yang berbeda dibandingkan dilan tata usaha negara dan oleh sebuah
dengan hukum acara sebagaimana di atur Mahkamah Konshtusi, yang juga ditaskan
dalam Kitab Undang-undang Hukum dalam pasal 18 Undang-undang Nomor 48
Acara Pidana (Undang-undang Nomer 8 tahun 2009 tentang Kekuasaan kehakim-
tahun 1981). an.
Berawal dari konsep berpikir bahwa Dalam UU Nomer 51 tahun 2009
pengadilan pajak sebagai pengadilan khu- pengawasan terhadap Hakim ada 2 ma-
sus dalam lingkungan peradilan tata usaha cam yakni: pengawasan internal dilakukan
negara, perlu diperhalikan pasal yang ber- oleh Mahkamah Agung, pengawasan ekster
hubungan dengan hal tersebul adalah : nal dilakukan oleh Komisi Yudisial. Peng-
a. Pasal 25 ayat (1): Sadan peradilan yang awasan yang dilakukan oelh komisi yudisi-
berada di bawah Mahkamah Agung al berdasarkan kode etik dan pedoman peri-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 107 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

laku Hakim. Oalam hal terdapat perbedaan 14 tahun 2008, di mana setiap Sadan Pubik
antara hasil pengawasan internal oleh Mah waub mengumumkan lnformasi Publik
kamah agung dan hasil pengawasan ekster- secara berkala sedangkan informasi publik
nal oleh komisi yudisial maka pemeriksaan meliputi:
bersama dilakukan oleh Mahkamah Agung 1. informasi yang berkaitan dengan Badan
dan komisi yudisial pengawasan terhadap Publik;
hakim diatur pasal 13 A sampai dengan pa- 2. informasi mengenai kegiatan dan kinerja
sal 13F, yang sebelumnya pengawasan Sadan Publik terkait;
umum dilakukan oleh Mahkamah Agung. 3. lnformasi mengenai laporan keuangan;
Tujuan dilakukan pengawasan internal dan dan/atau
pengawasa eksternal untuk menjaga dan 4. lnformasi lain yang diatur dalam peratu-
menegakkan kehormatan, keluhuran marta- ran perundangan.
bat serta perilaku hakim. Undang-undang menyebutkan secara te-
Pasal 51 A ayat (1) pengadilan me- gas kategori informasi yang dikecuali-kan
wajibkan memberikan akses kepada masya- informasi yang tidak dikecualikan yaitu
rakat untuk memperoleh informasi yang ber pasal 17 dan kategori informasi yang tidak
kaitan dengan putusan dan biaya perkara dikecualikan dalam Pasal 18 ayat (1), yaitu
dalam persidangan. Ayat (2) mewajibkan :
Pengadilan menyampaikan sallnan putusan 1. Putusan badan peradilan;
kepada para pihak dalam putusan yang di- 2. Ketetapan,keputusan,peraturan, surat ed
ucapkan ayat 3 apabila pengadilan tidak me aran, ataupun bentuk kebijakan lain,
laksanakan ketentuan tersebut di atas. baik yang tidak berlaku mengikat mau-
Ketua pengadilan dikenai sanksi sebagaima pun mengikat kedalam ataupun ke luar
na diatur dalam peraturan perundang- srta pertimbangan lembaga penegak hu-
undangan. kum alam;
Pengaturan Pasal 51 A merupakan us 3. surat perintah penghentian penyidikan
ha pemerintah untuk memenuhi hak asasi atau penuntutan;
waga masyarakat dalam hal hal untuk mem 4. rencana pengeluaran tahunan lembaga
peroleh informasi, pengaturan ini baru di- penegak hukum;
cantumkan dalam undang-undang nomor 5. laporan keuangan tahunan lembaga
51 tahun 2009 dan tidak terdapat dalam 2 penegak hukum;
perundangan sebelumnya yang mengatur 6. laporan hasil pengembalian uang hasil
tentang peradilan tata usaha negara. Penje- korupsi, dan/atau
lasan Pasal 51 A menyebutkan pengaturan 7. informasi lain sebagaimana dimaksud
tersebut terkait dengan Undang-undang dalama
Nomer 14 tahun 2008 lentang Keterbukaan Pasal 11 ayat (2)
lnformasi Publik, pengadilan wajib mem- Menurut P.Oe Haan dan kawan-
buka atau memberikan akses kepada masya kawan, keterbukaan adalah suatu keadaan
rakat untuk mengetahui informasi dan data di mana setiap warga negara dapat memper
mengenai putusan serta biaya perkaradi oleh informasi tentang proses pembentukan
pengadilan. keputusan di dalam pemerintahan yang ter-
Undang-undang Nomer 14 tahun 2008 buka ini mengimplikasikan bahwa keterang
menyebutkan bahwa hak memperoleh in- an dan prosedur pembuatan keputusan itu di
formasi, publik merupakan salah hal penti- ketahui umum atau dapat diakses masyara
ng negara demokratis yang menjunjung kat umum. Di satu sisi keterbukaan meletak
tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujud- an kewajiban bagi pemerintah untuk mem-
kan penyelenggaraan negara yang baik. berikan informasi, dan di sisi lain memberi
Peradilan Tata Usaha adalah Sadan Publik kan hak bagi warga negara untuk memper-
menurut kriteria Pasal 1 angka 3 UU nomor oleh informasi. Dalam hukum administrasi,

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 108 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

keterbukaan untuk memperoleh informasi bersangkutan dikenakan upaya paksa beru


ini meliputi keterbukaan sidang, atau per- pa pembayaran sejumlah uang paksa dan
temuan, keterbukaan prosedural dan keter- atau sanksi administratif; selain itu kepada
bukaan mengakses dokumen. Asas keterbu pejabat bersangkutan akan diumumkan di
kaan ini mempunyai fungsi-fungsi penting media massa cetak setempat oleh panitera.
yaitu: Selanjutnya ada penambahan ayat yaitu
1. Fungsi partisipasi yaitu keterbukaan se- ayat (5), (6) dan (7). Menurut ketentuan isi
bagai alat bagi warga negara untuk ikut pasal 116 ayat (6) dan (7), bahwa disampi
serta dalam proses pemerintahan secara ng diumumkan dimedia massa cetak setem
mandiri; pat, Ketua Pengadilan harus mengajukan
2. Fungsi pertanggung jawaban umum dan hal ini kepada Presiden sebagai pemegang
pengawasan keterbukaan pada satu sisi kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk
sebagai alat bagi penguasa untuk mem- memerintahkan pejabat tersebut melaksana
beri pertanggungjawaban di muka um- kan putusan pengadilan,dan kepada lemba-
um, pada sisi lain sebagai alat bagi war ga perwakilan rakyat untuk menjalankan
ga negara untuk mengawasi pengusaha; fungsi pengawasan. Ketentuan mengenai
3. Fungsi kepastian hukum artinya keputus besaran uang paksa, jenis sanksi adminis-
an-keputusan pengusaha yang menyang- tratif dan tata cara pelaksanaan pembayara-
kut kedudukan hukum para warga demi an uang paksa dan/atau sanksi administratif
kepentingan kepastian hukum harus diatur dengan peraturan perundang-unda-
dapat diketahui, ngan.
4. Fungsi hak dasar artinya keterbukaan Dari isi Pasal 116 ayat (6) ada 2 hal
dapat mengajukan penggunaan hak-hak penting yaitu mengajukan kepada Presiden
dasar seperti hak pilih, kebebasan sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan
berpendapat dan hak untuk berkumpul tertinggi, kedua, mengajukan kepada lem-
dan berbicara. baga perwakilan rakyat untuk menjalankan
Cantumkannya secara tegas mtormasi tunqsi pengawasan. Presiden, sebagai peme
yang berkaitan dengan putusan perkara gang kekuasaan pemerintah tertinggi harus
diharapkan warga masyarakat dapat menge melakukan pembinaan kepada aparatur ne-
tahui perkara serta putusan persidangan, se gara yang selama ini menjalankan fungsi
lain juga pemenuhan hak dasar dan dalam dan tugas pemerintahan, bahwa ketua peng
rangka mewujudkan pemerintahan yang adilan mengajukan hal ini kepada presiden
bersih,akuntabel dan baik (clean, acountan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi,
le, good governance) Pasal 116 mengalami kalimat ini mirip dengan kalimat yang di-
perubahan substansi dan isi yang mengatur gunakan pada isi pasal 116 ayat (6) UU
tentang pelaksanaan putusan PTUN yang Namer 5 tahun 1986. Namun pad a U U
telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Namer 5 tahun 1986 tidak diikuti dengan
.Dalam hal tergugat tidak bersedia melak pengenaan upaya paksa, diumumkan di me-
sanakan putusan pengadilan yang telah dia cetak setempat, dikenai sanksi
memperoleh kekuatan hukum tetap teruta administratif.
ma kewajiban sesuai pasal 97 ayat 9 huruf Mengenai Ketua Pengadilan megnaju
b can c, dan kemudian setelah 90 han kan hal tersebut kepada lembaga perwakil
kewajiban tersebut tidak dilaksanakn, oma- an rakyat untuk menjalankan fungsi penga
ka penggugat mengajukan permohonan ke- was an, merupakan salah satu upaya peme-
pada ketua pengadilan agar pengadilan me- rintah melakukan pengawasan ekstern
merintahkan kepada tergugat untuk melak- ,yaitu pengawasan yang dilakukan oleh
sanakan putusan pengadilan tersebut. Jika lembaga yang secara arganisatoris berada
tergugat tidak bersedia melaksanakan putu- diluar pemerintah. Dalam pasal 116 ayat
san pengadilan tersebut, terhadap pejabat (6) ini, lembaga perwakilan rakyat sebagai

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 109 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

lembaga yang secara arganisataris berada lam perkara pidana, perdata maupun admi
di luar pemerintah. Lembaga perwakilan nistrasi serta diadili melalui proses peradil
rakyat melakukan pengawasan, bagaima- an yang bebas dan tidak memihak sesuai
na pejabat tata usaha negara melaksanakan dengan hukum acara yang merupakan
tugas dan fungsinya sebagai aparatur peme- pemeriksaan yang abyektif aleh hakim
rintahan, apakah dalam melaksanakan tu- yang jujur dan adil untuk memperoleh
gas dan fngsinya sudah memberikan perlin putusan yang adil dan benar.
dungan hukum bagi warga masyarakat serta Ketentuan Pasal 1440 adalah salah
menegakan hukum. satu bentuk perlindungan hukum oleh pe-
Ketentuan mengenai besaran uang merintah terhadap hak asasi warga negara
paksa, jenis sanksi administratif, dan tata tentunya dengan tetap mengedepankan
cara pelaksanaan pembayaran uang paksa prinsp persamaan di depan hukum (equality
dan/atau sanksi administratif diatur dengan before the law), pengaturan im merupakan
peraturan perundang-undangan. Agar pasal hal baru dalam undang-undang peradilan
116 dapat dilaksanakan dengan benar, me- tata usaha negara, karena hal ini tidak
mang diperlukan peraturan perundang-un- pernah diatur dalam 2 perundangan sebe-
dangan yang jelas dan tegas, sehingga da- lum UU Namer 51 tahun 2009. Selain itu,
pat mewujudkan perlindungan hukum bagi dapat dikatakan sebagai political Wills pe-
warga negara. merintah untuk mewujudkanperlindungan
Pasal 1440 menyebutkan bahwa diseti hukum,penegakan hukum bagi warga nega-
ap pengadilan tata usaha negara dibentuk ranyan Ketentuan Pasal144 D dalam UU
pos bantuan hukum ditujukan bagi mereka Namer 51 tahun 2009 sama dengan isi
yang tidak mampu memperoleh bantuan hu Pasal 57 ayat (1),(2) dan (3) Undang-
kum. Bantuan hukum diberikan secara cu- undang Nomer 48 tahun 2009 tentang
ma-Cuma pada semua tingkat peradilan Kekuasaan Kehakiman.
sampai putusan terhadap perkara memper-
oleh kekuatan hukum tetap, adapun pelak- SIMPULAN
sanaan bantuan hukum dan bantuan hukum Ditinjau secara yuridis, Undang-
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan undang Nomer 5 tahun 1986 Undang-
peraturan-perundang-undangan. Pasal 1140 undang Namer 9 tahun 2004, Undang-
ini menyatakan perlindungan hukum bagi undang Namer 51 tahun 2009 yang
warga negara yang dilakukan oleh pemerin semuanya mengatur mengenai prosedur
teh yaitu dengan memberikan bantuan hu- menyelesaikan sengketa tata usaha negara
kum bagi mereka yang tidak mampu. di Pengadilan Tata Usaha Negara, memiliki
Sebagai negara hukum yang menjunju- kesesuaian dengan asas hukum administra-
ng tentang perlindungan hak asasi manusia si negara mengenai keputusan, pencantum-
adalah kewaaban Pemerintah untuk mem- an asas-asas umum pemerintahan yang baik
berikan jaminan perlindungan bagi warga sebagai alasan mengajukan gugatan, ada-
negaranya, termasuk pula penegakan kema- nya perlindungan yang bersifat preventif,
juan, dan pemenuhan hak asasi manusia ada perlindungan hukum bagi warga negara.
lah tanggung jawab Pemerintah, sebagaima baik untuk keterbukaan informasi serta
na disebut dalam pasal 8 undang-undang adanya pas bantuan hukum di setiap penga
nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi dilan, dicantumkannya fungsi pengawasan
Manusia Sejalan dengan kewajiban peme- oleh lembaga perwakilan rakyat, serta
rintah tersebut adalah pasal 17 Undang- presiden sebagai penyelenggara kekuasaan
undang nomor 39 tahun 1999, yaitu setiap tertinggi yang wajib membina aparatur pe-
orang tanpa diskriminasi, berhak untuk merintahan di bawahnya dan untuk terca-
memperoleh keadilan dengan mengajukan painya sistem peradilan terpadu.
permahonan, pengaduan dan gugatan, da-

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 110 -


DAFTAR PUSTAKA

Prajudi, Atmasudirdjo, HukumAdministrasi Negara

Ridwan HR, 2009, Tiga Dimensi Hukum Administrasi dan Peradilan Administrasi,
Yagyakarta: UII Press.

lndroharto, 1999,Usaha Memahami Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha


Negara, Buku II, Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara, Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.

SF. Marbun, 2003, PeradilanAdministrasidan Upaya Administratif di Indonesia,


Yogyakarta: UII Press.

M.Hadjan, Philipus, dkk, 2008, Pengantar HukumAdministrasi Indonesia, Yagyakarta.

Undang-undang Namer 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman


Undang-undang Namer 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan lnformasi Publik
Undang-undang Nomer 51 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang
Namor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Undang-undang Namer 9 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang Namor
5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Undang-undang Namer 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 111 -


MANAJEMEN PAUD MELALUI PEMBERDAYAAN DANA DESA
DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PAUD

Wahab *

ABSTRAK

Salah satu bentuk layanan Pendidikan Anak Usia Dini yang dalam penyelenggaraannya
dikembangkan atas dasar prinsip “dari, oleh, dan untuk masyarakat” artinya masyarakatlah
yang memegang peran penting dalam penyelenggaraan Layanan PAUD ini.Upaya
meningkatkan kualitas penyelenggaraan mutu PAUD diperlukan adanya suatu perencanaan
dan pengelolaan yang baik, sehingga apa yang ingin dicapai dapat terwujud. Kemampuan
pemerintah dalam menyediakan sumber dana pendidikan saat ini menurun. Oleh karena itu,
pemerintah berupaya untuk melibatkan masyarakat dan sekolah dalam mengelola pendidikan
agar kualitas layanan pendidikan tetap optimal. Diharapkan, dengan adanya keterlibatan
masyarakat terhadap masalah pendidikan, mutu dan pemerataan pendidikan di Indonesia dapat
ditingkatkan kearah yang lebih baik.

KATA KUNCI: Manajemen, Masyarakat dan layanan

PENDAHULUAN kebanyakan desa menghadapi masalah


Sejak diberlakukan UU No.32 Tahun yang akut, seperti APBDES yang kecil dan
2004 tentang pemerintahan Daerah maka sumber pendapatannya sangat tergantung
setiap daerah diberikan keleluasaan untuk pada dana bantuan yang sangat kecil, kese-
menegakkan prinsip-prinsip demograsi. jahteraan pada masyarakat yang rendah
sebagai landasan hukum bagi tiap daerah sehingga susah bagi desa mempunyai memi
untuk mengatur dan mengurus kepentingan liki pendapatan asli desa (PADes) yang
masyarakat setempat menurut prakarsa tinggi dan rendahnya dana bagi kegiatan
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. dalam operasional desa untuk menjalankan
Selain itu masyarakat dituntut berkreativi- pelayanan.
tas dan berinovasi dalam mengelola potensi Kebijakan dalam hal pembangunan
daerah serta memprakarsai pembagunan pendidikan nasional tahun 2010-2014
daerah. menekankan penguatan layanan pendidikan
Sejalan perkembangan kemampuan yang relevan, berkualitas dan berdaya saing
masyarakat dalam pembangunan dan ber- dalam rangka mempersiapkan mahluk
kurangnya campur tangan pemerintah pusat insan Indonesia yang cerdas komprehensif.
terhadap pemerintah daerah, maka pemba- Pendidikan nonformal maupun informal,
ngunan seharusnya diarahkan untuk mencakup penyediaan layanan pendidikan
merubah kehidupan masyarakat yang lebih anak usia dini, layanan kursus, pelatihan,
baik. Dengan itu pemerintah tingkat paling layanan pendidikan masyarakat, penyedia
bawah yaitu desa seharusnya menjadi basis peningkatan mutu pendidik dan tenaga
desentralisasi dan mampu menjalankan kependidikan PAUD. Berbagai kebijakan
peran sebagai self governing community, program PAUD disusun dalam rangka

*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 112 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

untuk memberikan pelayanan pendidikan proses, para manajer dalam melaksanakan


yang terbaik bagi masyarakat. Keberhasilan aktivitasnya saling terkait dengan sasaran
dari penyelenggaraan program PAUD sang yang mereka capai.
at terkait dengan partisipasi dari pemerintah Berdasarkan penjelasan pengertian
provinsi dan pemerintah kabupaten / kota manajemen diatas, maka dapat disimpulkan
serta partisipasi aktif dari seluruh pemang- bahwa Pengertian Manajemen adalah suatu
ku kepentingan disector pendidikan dan seni, ilmu dan proses dalam melaksanakan
masyarakat secara keseluruhan. Sinergi aktivitas-aktivitasnya, yang dilakukan oleh
antara pemerintah baik pusat maupun dae- pengorganisasian, seperti adanya hal seper-
rah dengan seluruh pemangku kepentingan ti perencanaan, penyusunan personalia dan
seperti satuan-satuan pendidikan, organisa- pengawasan dengan memanfaatkan sumber
si pendidik serta tenaga kependidikan, daya organisasi lainnya untuk mencapai
penyelenggaraan pada pendidikan, lemba- tujuan yang telah ditetapkan.
ga swadaya masyarakat, organisasi sosial
dan keagamaan, lembaga-lembaga keilmu- Pengertian Pengelola
an dan perguruan tinggi. Pengelolaan adalah suatu proses
Menurut pengamatan pada saat ini perencanaan, dalam hal pengorganisaian,
bahwa peran serta masyarakat, keluarga kepemimpinan dan pengendalian upaya
dan pemerintah daerah dan pemerintah pu- anggota organisasi dimana keempat proses
sat terhadap penyelenggaraan pendidik-an tersebut mempunyai fungsi masing-masing
anak usia dini amat diperlukan. Ditekankan untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
dalam amanat tersebut bahwa segenap Dalam pendidikan anak usia dini juga harus
lapisan masyarakat, bangsa dan negara adanya pengelolaan yang baik dan sesuai
Indonesia memiliki kewajiban untuk ber- dengan ketentuan-ketentuanya. Pengelola-
partisipasi semua aspek pengelolaan pen- an Pendidikan anak usia dini mempunyai
didikan di semua jenis dan jenjang karena tujuan meningkatkan dan memaksimalkan
pendidikan adalah tanggungjawab bersama segenap daya dalam hal pendidikan sehing-
antara pemerintah, keluarga dan masyara- ga mampu mencapai tujuan, dan sebagai
kat. acuan pelaksanaan penyelenggaraan pendi-
Kemampuan pemerintah daerah dan dikan di sekolah sekaligus sebagai alat
pemerintah pusat dalam menyediakan evaluasi penyelenggaraan kegiatan baik
sumber dana pendidikan saat ini menurun. selama pengelolaan berlangsung maupun
Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk akhir tahun pembelajaran. Adapun tugas
melibatkan masyarakat dan sekolah dalam pokok dan fungsi dalam Pengelola PAUD
mengelola pendidikan agar kualitas layanan sebagai berikut;
pendidikan tetap optimal. Diharapkan, a. Menyusun suatu rencana program dan
dengan adanya keterlibatan masyarakat kegiatan tahunan dengan melibatkan
terhadap masalah pendidikan, mutu dan bagian tata usaha dan penanggung jawab
pemerataan pendidikan di Indonesia dapat program layanan PAUD
ditingkatkan kearah yang lebih baik. b. Mengorganisasikan suatu kegiatan yang
dilakukan dan dapat mengkoordinasikan
PEMBAHASAN pelaksanaan program yang dilaksanakan
Menurut Wilson Bangun bahwa mana- di lembaga PAUD.
jemen merupakan rangkaian aktivitas- c. Melakukan pengawasan dan evaluasi
aktivitas yang dikerjakan oleh anggota- seluruh program dan kegiatan yang
anggota setiap organisasi untuk mencapai diselenggarakan oleh lembaga PAUD .
tujuannya. Proses merupakan rangkaian d. Melakukan kerjasama dengan berbagai
kegiatan yang dilakukan secara sistematis. lembaga, organisasi, instansi, dan
Merujuk pada manajemen sebagai suatu masyarakat dalam rangka peningkatan

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 113 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

akses dan mutu layanan PAUD di Suatu lembaga pendidikan agar dapat
lembaga PAUD . berjalan secara efektif dan efisien diperlu-
Pendidikan Anak Usia Dini adalah kan adanya penataan, pengaturan, pengelo-
merupakan salah satu bentukdari tujuan laan dan kegiatan yang lain sejenis. Lang-
nasional penyelenggaraan pendidikan yang kah-langkah tersebut harus dikonsepkan
menitikberatkan pada peletakan dasar secara sistematis. Manajemen dapat diarti-
kearah pertumbuhan dan perkembangan kan sebagai suatu pengelolaan, dalam hal
secara fisik (koordinasi motorik halus dan ini pengelolaan lembaga menitik beratkan
kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, pada 4 komponen, yaitu:
kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), 1. Pengelolaan tenaga kerja, Pendidik dan
sosial emosional (sikap dan prilaku serta Tenaga Kependidikan.
beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai 2. Peserta didik
dengan keunikan dan tahap-tahap perkem- 3. Sarana prasarana
bangan yang dilalui oleh anak usia dini. 4. Pengelolaan Keuangan
Eksistensi lembaga harus dibangun
Manajemen Lembaga PAUD sendiri dengan menentukan perencanaan
Lembaga atau satuan PAUD sebagai yang jelas. Hal-hal yang berkaitan dengan
salah satu bentuk layanan pendidikan anak hal tersebut diatas adalah:
usia dini pada jalur pendidikan nonformal 1. Adanya aturan manajemen Program
yang mengutamakan kegiatan bermain sam Pendidikan.
bil belajar. Penyelenggaraan satuan PAUD 2. Adanya aturan manajemen Sumber
dapat dilaksanakan oleh lembaga baik itu Daya Manusia.
swasta, pemerintah, organisasi, masyarakat 3. Adanya aturan manajemen Sarana dan
maupun perorangan yang memiliki kepedu Prasarana.
lian terhadap PAUD. Setiap penyelenggara 4. Adanya aturan manajemen Keuangan.
an suatu program PAUD baik lembaga Dalam dunia pendidikan pengelolaan
tersebut maupun perorangan harus mem- atas tenaga pendidik ini berorientasi pada
peroleh ijin pendirian dari Dinas pembangunan pendidikan, dimana bidang
Pendidikan Kabupaten/Kota atau instansi garapan dan keluarannya jelas berbeda dari
lain yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah bidang garapan dan keluaran perusahaan,
setempat. Adapun syarat-syarat yang harus pemerintah, lembaga lainnya. Hal tersebut
dipenuhi serta dalam untuk pengajuan ijin sejalan dengan karakteristik aktifitas dunia
penyelenggaraan PAUD, yaitu: pendidikan yang menjadi pembeda dengan
1. Surat permohonan kepada Kepala Dinas aktivitas di bidang lainnya. Demikian
Pendidikan Kabupaten, yang diketahui halnya dengan praktik-praktik pengelolaan
oleh lurah, camat dan penilik PLS tenaga pendidik, jadi bagaimanapun tidak
Kecamatan. dapat disamakan sepenuhnya dengan
2. Akta notaries pendirian yayasan. praktik-praktik pengelolaan tenaga kerja
3. Bentuk dan nama lembaga dalam organisasi lainnya.
4. Visi dan Misi lembaga Pendidikan PAUD sebagai sumber
5. Program kegiatan mengajar belajar merupakan salah satu komponen
6. Sarana dan prasarana pening dalam menentukan keberhasilan
7. Data keterangan yang berisi: program PAUD karena pendidik terlibat
a. Data pengelola, pendidik, pengasuh langsung dan bertanggung jawab terhadap
b. Data peserta didik keberhasilan proses pembelajaran. Dalam
c. Denah lokasi UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
d. Struktur Organisasi pasal disebutkan bahwa pendidik adalah
tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 114 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, sebagai pedoman umum pelaksanaan dalam


fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai program pendidikan, pedoman-pedoman
dengan khususannya serta berpartisipasi teknis pelaksanaan lainnya oleh masing-
dalam malakukan suatu penyelenggaraan- masing satuan kerja Pengelola PAUD.
nya. Dengan pedoman ini diharapkan prog-
ram PAUD dapat dilaksanakan secara lebih
Implementasi pemanfaatan dana seksama sehingga tujuan dari pembangun-
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini an pendidikan anak usia dini, dapat dicapai
pada jalur pendidikan nonformal dan dengan baik dengan tetap memberikan
informal dapat memperoleh bantuan teknis, ruang gerak yang positif bagi semua
Subsidi dana dan Sumber daya lain yang pemangku kepentingan untuk berinovasi
tata cara mengenai bantuan teknis, subsidi dan berkreasi sesuai dengan kondisi yang
dana, dan sumber daya lainnya. berkembang di lapangan sepanjang tidak
Pertama, teknis yakni penyelenggara- bertentangan dengan peraturan dalam
an pendidikan Anak Usia Dini yang berga- perundang-undangan yang berlaku.
bung dengan masyarakat dari Pemerintah Manajemen keuangan merupakan sa-
Pusat dan Pemerintah Daerah dapat berupa lah satu substansi manajamen PAUD yang
bantuan tenaga ahli serta pendidikan atau akan turut menentukan berjalannya kegia-
pelatihan pendidik dan tenaga kependidik- tan pendidikan di PAUD. Sebagaimana
an. yang terjadi di substansi manajemen
Kedua, Subsidi untuk dana penyeleng- pendidikan pada umumnya, untuk kegiatan
garaan pendidikan anak usia dini yang ber manajemen keuangan yang dilakukan
gabung dengan masyarakat yang bersumber melalui proses perencanaan, pengorganisa-
dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah sian, pengarahan, pengkoordinasian, penga
Daerah berupa biaya opesional, yaitu dari was an atau pengendalian.
dana BOP (Bantuan Operasinal Pendidik- Menurut Depdiknas (2000) bahwa
an), DAUD (Dana alokasi untuk Desa) manajemen keuangan merupakan tindakan
yang merupakan sumber dana yang berupa pengurusan/ketatausahaan keuangan yang
nominal. meliputi untuk hal pencatatan, perencana-
Ketiga, Sumber dana yang didapat an pelaksanaan, pertanggungjawaban serta
serta yang lain dalam penyelenggaraan pelaporan dengan demikian, manajemen
pendidikan Anak Usia Dini yang bergabu- keuangan PAUD dapat diartikan sebagai
ng dengan masyarakat dari Pemerintah rangkaian aktivitas mengatur keuangan
Daerah dapat berupa pengadaan pendidik PAUD mulai dari perencanaan, pembuka-
dan tenaga kependidikan dan sarana dan an, pembelanjaan,pengawasan dan pertang
prasarana pendidikan secara adil dan gung jawaban keuangan PAUD.
merata dari pemerintah pusat / pemerintah Sumber keuangan dan pembiayaan
daerah, Seperti Program FNPM yang pada suatu PAUD secara garis besar dapat
merupakan sumber dana yang berupa fisik dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu:
yaitu bisa di bangun untuk gedung PAUD. 1. Pemerintah, baik pemerintah pusat,
Keempat, Sumber dana yang dianggar- daerah maupun kedua-duanya, yang
kan oleh desa sangatlah kecil untuk bersifat secara umum atau khusus dan
pengelolaan PAUD dengan dana yang kecil diperuntukkan dalam bagi kepentingan
sebagai pengelola harus bisa memanajemen pendidikan;
dana tersebut secara baik. 2. Orang tua atau peserta didik;
Arah dari kebijakan dan program 3. Masyarakat, baik mengikat maupun
pendidikan anak usia dini, pendidikan non- tidak mengikat.
formal dan informal dapat dilaksanakan Berkaitan dengan dalam peneriman
sesuai dengan tujuan, target, dan sasaran. keuangan dari orang tua dan masyarakat

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 115 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

karena keterbatasan kemampuan pemerin- Inovasi-inovasi model pengelolaan


tah pemenuhan kebutuhan dana pendidikan PAUD.
tanggung jawab atas pemenuhan dana Inovasi adalah suatu penemuan baru
pendidikan merupakan tanggung jawab yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
bersama antara Lembaga,masyarakat dan sudah dikenal sebelumnya. Maka untuk itu
orang tua. Adapun dimensi pengeluaran para pengelola mencari inovasi –inovasi
meliputi antara lain biaya rutin dan biaya yang dapat di terapkan dalam lembag
pembangunan. pendidikan usia dini melalui pemberdayaan
Tujuan utama manajemen keuangan dana yang ada di pemerintah Desa dalam
adalah: rangka meningkatkan mutu layana PAUD.
1. Menjamin agar dana yang tersedia Berikut ini adalah inovasi-inovasi
dipergunakan untuk kegiatan harian model dalam pengelolalan PAUD dari
PAUD. pemberdayaan suatu dana Desa guna
2. Memelihara barang-barang (aset) meningkatkan suatu mutu layanan paud
PAUD Pendidikan Anak Usia Dini. Beberapa hal
3. Menjaga agar peraturan-peraturan yang menyebabkan suatu lembaga
serta praktik penerimaan, pencatat- pendidikan anak usia dini membutuhkan
an dan pengeluaran dari uang sumber pendapatan atau sumber dana
diketahui dan dilaksanakan. meliputi:
1. Lembaga PAUD memiliki anggaran
Peran Serta Masyarakat pendapatan anggaran belanja lembaga
Penyelenggaraan Program PAUD yang begitu sangat kecil dan sumber
memerlukan dukungan masyarakat yang pendapatannya tergantung pada bantuan
memadai terhadap suatu penyelenggaraan yang ada saat ini.
pendidikan yang bermutu. Peran serta 2. Kesejahteraan para pendidik masih
masyarakat diwujudkan dalam bentuk kerja sangat rendah
sama antara lembaga PAUD. Pemberdaya- 3. Sedikitnya dana operasional yang ada di
an masyarakat yang ada di Desa adalah lembaga PAUD
upaya mengembangkan suatu kemandirian 4. Banyaknya pengeluaran yang ada di
dan kesejahteraan dalam masyarakat lembaga PAUD untuk kelangsungan
dengan meningkatkan suatu pengetahuan, belajar mengajar.
sikap, keterampilan, suatu prilaku, kemam Menanggapi beberapa masalah terse-
puan, kesadaran, serta memanfaatkan sum- but pemerintah Desa memberi suatu duku-
ber daya melalui suatu kebijakan, program, ngan keuagan yang berasal dari dana desa.
kegiatan pendampingan yang sesuai esensi Untuk itu dalam pengelolaan lembaga
masalah dan prioritas kebutuhan masyara- Pendidikan Anak Usia Dini harus mengeta-
kat. Pemberdayaan peran serta masyarakat hui dan membuat inovasi inovasi dalam
dapat dilakukan anatara lain melalui pengelolaan lembaga Pendidikan Anak
Identifikasi Potensi Masyarakat sebagai Usia Dini.
berikut: Suatu inovasi mampu meningkatkan
1. Penggalian sumber dana nilai tambah disuatu lembaga pendidikan
2. Menjadi narasumber kependidikan anak usia dini apabila memenuhi hal-hal
3. Membantu terhadap pengadaan fasilitas berikut ini: (1) Terdapat unsur efisiansi dan
dan sarana prasarana efektifitas dalam suatu inovasi, sehingga
4. Membantu dalam penyebaran informasi tidak akan mempunyai arti atau dampak
kegiatan PAUD . yang berarti bagi kemajuan lembaga
pendidikan anak usia dini, (2) Inovasi ha-
rus sejalan dengan visi dan misi lembaga
pendidikan anak usia dini, (3) Inovasi harus

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 116 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

bisa ditingkatkan lagi sehingga bisa terjadi Kelima, Meningkatkan penelolaan


inovasi yang berkelanjutan, sehingga suatu Tabungan simpan Pinjam anak PAUD
lembaga pendidikan anak usia dini tumbuh dengan itu dapat menumbuhkan budaya
menjadi lebih baik dan berkembang. menabung sejak dini.
Berikut ini adalah inovasi-inovasi yang Langkah Strategi pengelolaan dana
mungkin bisa diterapkan oleh para penge- bersama Masyarakat guna meningkatkan
lola yang dapat digunakan untuk mengelo- mutu layana pendidikan anak usia dini. Pen
la suatu lembaga pendidikan anak usia dini, tingnya startegi dalam penggalangan dana
dalam memberdayakan dana desa atau mas dan merupakan titik awal dalam penyiapan
yarakat dalam meningkatkan mutu atau /pembuatan rencana dan anggaran lembaga.
layanan khususnya di lembaga Pendidikan Bagaimana aktualisasi pemerintah dalam
Anak Usia Dini sebagai berikut; menggalakan pengelolaan pendidikan yang
Pertama, Dengan adanya pemerintah ada di Masyarakat dan Reaktifasi mensuk-
Desa bisa mengikuti musdes di Desa masi- seskan pendidikan tersebut. Karena keterba
ng-masing untuk ikut mengusulkan dana tasan kemampuan pemerintah dalam peme-
yang berupa fisik maupun nominal. Yang nuhan kebutuhan dana pendidikan maka
fisik bisa dalam bidang sarana prasarana pembiayaan dalam suatu pendidikan
berupa gedung, untuk yang nominal bisa menjadi tanggung jawab bersama antara
mengusulkan Rencana Anggaran Biaya pemerintah Pusat, Daerah, Desa,Pengelola
untuk memenuhi kebutuhan demi kelangsu masyarakat dan orang tua .
ngan belajar mengajar di Suatu lembaga.
Kedua, Bersama orang tua murid Strategi Pengelolaan Pemecahan
membuat suatu kelompok yang disebut masalah Lembaga PAUD
parenting, disamping itu kita membahas Untuk dapat menyusun suatu rencana
tentang perkembangnan anak di dalam be- kerja dan memperoleh hasil kerja yang
lajar bisa melakukan kegiatan-kegiatan, bermutu tentu saja sumber–sumber dan ha-
pembuatan karya-karya yang dapat di jual rus jelas, sehingga dapat dilakukan prediksi
dan dapat menghasilhan uang yang masih untuk menentukan target dan tujuan yang
berkaitan dengan pembelajaran di lembaga dicapai. Adapun salah satu strategi yang
Pendidikan Anak usia Dini berupa alat dilakukan untuk mencari sumber dana
APE. Didalam organisasi tersebut kita bisa dalam penyelenggaraan pendidikan anak
mencari dana dari Desa dengan membuat usia dini dengan memberdayakan dana
proposal biaya pembuatan APE. desa/ masyarakat.
Ketiga, Di dalam kelembagaan pendi- Beberapa peran yang diharapkan dapat
dikan anak usia dini setiap anak dilatih dimainkan oleh pengelola dan aparat peme-
setiap masuk dalam sekolah budaya untuk rintah dalam menata dan memantapkan
menabung, siapa tabungannya paling ban- pelaksanaan pendidikan yang ada disuatu
yak diberi bonus agar meningkatkan masyarakat, serta peran sebagai pelayan
motivasi budaya anak sering menabung masyarakat, peran sebagai fasilitator, peran
dari tabungan itu jika lembaga perlu untuk sebagai pendamping, peran sebagai mitra
kelancaran suatu pengelolaan bisa diguna- dan peran sebagai penyandang dana.
kan sementara atas kesepakatan bersama 1. Pelayan Masyarakat
orang tua. Pengembangkan pendidikan yang ber-
Keempat, Mendirikan pertanian gabung didalam masyarakat seharusnya
PAUD, dari usia dini mereka dikenalkan pemerintah memberikan pelayanan terbaik
cara bertani dan hasilnya bisa dinikmati bagi masyarakat. Melayani masyarakat,
anak PAUD, Lembaga PAUD dan orang merupakan suatu pilar yang utama dalam
tua murit juga bisa belajar tentang ilmu memberdayakan dan membantu masyara-
pertanian. kat dalam menemukan kekuatan dirinya

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 117 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

untuk bisa berkembang secara optimal. Pe- belajar untuk hidup dalam arti bermata
merintah dengan semua pengelola dan pencaharian yang layak. Untuk itu diperlu-
pendidik perlu menampilkan diri sebagai kan modal sebagai modal dasar untuk me-
pelayan yang cepat tanggap, cepat nerapkan apa yang diyakininya dapat
memberikan perhatian, tidak berbelit-belit, dijadikan sebagai sumber kehidupan dari
dan bukan minta dilayani. Masyarakat apa yang sudah dipelajarinya. Lembaga
tersebut harus dapat diposisikan sebagai berperan sebagai penyedia Layanan yang
fokus pelayanan utama. dapat mendukung keseluruhan kegiatan
2. Fasilitator pendidikan yang diperlukan oleh masyara-
Lembaga pendidikan yang ada di kat.
PAUD merupakan fasilitator yang ramah, Bagaimana partisipasi Masyarakat
menyatu dengan masyarakat, bersahabat, dalam menggalakkan Pendidikan di Desa,
menghargai masyarakat, mampu menang- dengan demikian Partisipasi masyarakat
kap aspirasi masyarakat, mampu membuka sebagai kekuatan kontrol dalam pelaksana-
jalan, mampu membantu menemukan pe- an berbagai dari program pemerntah men-
luang, mampu memberikan dukungan, jadi sangat penting. Di bidang pendidikan
mampu meringankan beban pekerjaan mas partisipasi ini lebih strategis lagi. Karena
yarakat, mampu menghidupkan komunika- partisipasi tersebut bisa menjadi semacam
si dan partisipasi masyarakat tanpa masya- kekuatan kontrol bagi pelaksanaan dan
rakat merasa terbebani. kualitas Pendidikan Anak usia Dini.
3. Pendamping masyarakat Hal-hal yang dapat didukung oleh
Lembaga suatu pendidikan PAUD orang tua murid dalam mencapai tujuan
menjadi pendamping masyarakat yang pendidikan adalah pengembangan kecinta-
setiap saat harus melayani dan memfasilita- an untuk belajar, pemikir kritis dengan
si berbagai hal kebutuhan serta aktivitas kecakapan serta dalam hal menyelesaikan
masyarakat. Kemampuan petugas sebagai masalah,estetika, kreativitas, dan kompeten
teman, sahabat,mitra setia dalam memba- si perseorangan. Lingkungan sekolah bu-
has, mendiskusikan, membantu merencana kanlah isolasi dari lingkungan sekitarnya,
kan dan menyelenggarakan suatu kegiatan tetapi merupakan lingkungan yang seharus
yang dibutuhkan kerjasama masyarakat nya terintregrasi kedalam lingkungan yang
perlu terus dikembangkan. Sebagai pendam sudah ada. Karena lingkungan sekolah
ping, merasa dilatih untuk dapat memberi- berada dalam konteks sosial sebagai ele-
kan konstribusi terhadap pada masyarakat men yang penting dalam komunitas lokal
dalam memerankan diri sebagai pendampi- dan sangat bergantung pada masyarakat da
ng. Acuan kerja yang dipegangnya adalah ri segi dukungan dan pendanaan. Selanjut-
tutwurihandayani (mengikuti dari belakang nya lingkungan akan mengevaluasi pengu-
tetapi memberikan peringatan bila akan rus disuatu sekolah dalam pengelolaan dan
terjadi penyimpangan). Pada saat yang penyelenggaraan dana.
tepat mereka mampu menampilkan ing Demikian pula pengaruh Lembaga
madya mangun karsa ( bila berada di antara terhadap akselerasi informasi kepada orang
mereka, petugas memberikan semangat) tua serta kontak individu senantiasa domoni
dan sebagai pendamping, petugas harus tor oleh masyarakat. Karena faktor itulah
dapat dijadikan panutan masyarakat . administrasi dan manajemen di suatu lem-
4. Penyandang Dana baga pendidikan perlu dikembangkan untuk
Pengelola sangat memahami bahwa mendapatkan pemahaman yang bagus dan
masyarakat yang dilayani pada umumnya penyusunan kompetensi efektifitas hubung-
adalah masyarakat yang kurang mampu, an terhadap masyarakat dilembaga pendi-
baik dalam ilmu maupun ekonomi.Belajar dikan.
untuk belajar bukan menjadi tujuan, tetapi

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 118 -


IAIS Sambas Vol III No. 6 Juli – Desember 2017

SIMPULAN serta masyarakat sekitarnya, merupakan


Mengelola suatu lembaga atau modal yang kuat untuk membangun sebuah
organisasi pendidikan bukanlah mengelola lembaga pendidikan yang baik. Agar para
sebuah tempat usaha, melainkan mengelola pengelola dapat mendapatkan inovasi dan
sumber daya manusia dengan peradaban strategi dalam mancari dana untuk kelang-
dimasa mendatang, oleh karena itu dalam sungan pengelolaan. Dengan memberdaya-
mengelola lembaga pendidikan diperlukan kan dana desa bisa terwujudnya mutu
adanya sebuah perencanaan yang benar- layanan di dalam lembaga pwndidikan anak
benar cermat, matang serta terkoordinir usia dini.
dengan baik. Kerjasama diantara pengurus,
memahami beberapa tupoksi dari masing-
masing, penataan manajemen yang baik,
serta dukungan dari dinas/instansi terkait

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 119 -


DAFTAR PUSTAKA

Direktorat jenderal pendidikan non formal dan informal, (2010).Modul Kebijakan


Direktorat PAUD Didalam Meningkatkan Program PAUD, Jakarta, Kementrian
Pendidikan Nasional.Definisi pusat Indonesia Tahun 2012.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, (2010). Madul Perkembangan, Pertumbuhan
Stimulasi Anak Usia Dini, Sambas, Dinas pendidikan Sambas.
Menteri Dalam Negeri, (2005).Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Desa.
Jakarta; Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Sambas.
Trias Tekrodik, (2012). Hasan, Maimunah. 2010. Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: DIVA Press.

Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi) - 120 -

Anda mungkin juga menyukai