Anda di halaman 1dari 26

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN


DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kab. Tanah Datar)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Eknomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negaeri Padang

OLEH :

ENIZA WATI
2008/05252

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013

2
3
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI
TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kab. Tanah Datar)

Eniza Wati
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email: eniza05252@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja pemerintah daerah, 2) Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
pemerintah daerah dengan budaya organisasi sebagai variabel pemoderasi, 3) Pengaruh partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja pemerintah daerah dengan komitmen organisasi sebagai
variabel pemoderasi. Jenis penelitian ini digolongkan pada penelitian yang bersifat kausatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah SKPD Kabupaten Tanah Datar. Pemilihan sampel dengan
metode total sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer. Teknik
pengumpulan data dengan teknik survei dengan menyebarkan kuesioner kepada masing-masing
Kepala Bagian/Bidang/Seksi pada setiap SKPD. Metode analisis yang digunakan adalah
Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian membuktikan bahwa 1) Partisipasi
penyusunan anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pemerintah daerah, 2)
Budaya organisasi yang berorientasi pada orang tidak dapat memperkuat hubungan antara
partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja pemerintah daerah, 3) Komitmen organisasi
tidak dapat memperkuat hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja pemerintah daerah.

Kata kunci : Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, partisipasi penyusunan anggaran dan
kinerja pemerintah daerah

Absctract
This study aimed to examine:1) The effect of budget participation on the performance of
local government, 2) influence of organizational culture on the relationship between budgetary
participation with local government performance, 3) influence commitment to the relationship
oraganissi budget participation with local government performance. This study classified the type
of research that is causative. The population in this study is on education SKPD Tanah Datar. The
selection of the sample with total sampling methods. The data used in this study of primary data.
Data collection techniques with survey techniques by distributing questionnaires to the respective
Head of Department / Division / Section in each on education. Analytical methods used are
Moderated Regression Analysis (MRA). The results demonstrate that 1) Participation budgeting
positive significant effect on the performance of local government, 2) organizational culture
oriented people can not strengthen the relationship between the participation of local government
performance anggaranterhadap preparation, 3) organizational commitment can not strengthen the
participation relation to the performance of the government budget areas

Key words : Organizational Culture, Organizational Commitment, Participatory Budgeting, and


Performance of Local government

1
A. PENDAHULUAN keputusan tersebut akan memiliki
1. Latar Belakang Penelitian dampak masa depan bagi pembuat
Sebagai organisasi sektor pu- keputusan tersebut (Mulyadi, 2001),
blik pemerintah daerah dituntut agar dan mengarah pada seberapa besar
memiliki kinerja yang berorientasi tingkat keterlibatan pemerintah
pada kepentingan masyarakat,dan daerah dalam menyusun anggaran
mendorong pemerintah untuk senan- daerah serta pelaksanaannya untuk
tiasa tanggap akan tuntunan ling- mencapai target anggaran tersebut.
kunganya dengan berupaya membe- Menurut Garrison (2000) self-impo-
rikan pelayanan terbaik secara sed budget/ anggaran partisipatif
transparan dan berkualitas, serta adalah anggaran yang dibuat dengan
adanya pembagian tugas yang baik kerja sama dan partisipasi penuh dari
pada pemerintah tersebut. manajer pada semua tingkatan.
Menurut Indra (2006) kinerja Partisipasi penyusunan ang-
adalah gambaran pencapaian pela- garan merupakan pendekatan yang
sanaan suatu kegiatan/ program/ secara umum dapat meningkatkan
kebijaksanaan dalam mewujudkan prestasi kinerja yang pada akhirnya
sasaran, tujuan, dan misi organisasi. dapat meningkatkan efektivitas su-
Secara umum, kinerja merupakan atu organisasi (Bambang, 2002).
prestasi yang dicapai oleh organisasi Partisipasi dalam penyusunan angga-
dalam periode tertentu. Kinerja ran juga dinilai sebagai pendekatan
pemerintah daerah dapat dipahami manajerial yang dapat meningkatkan
sebagai tingkat pencapaian tujuan kinerja organisasi ataupun pemerin-
organisasi atau tingkat pencapaian tahan.
hasil dalam kaitannya dengan tugas Menurut Indrianto (1993)
dan fungsi yang dibebankan kepada dalam Septi (2010) mengatakan
organisasi tersebut, atau dapat pula bahwa ketika suatu tujuan atau
disimpulkan bahwa kinerja orga- standar yang dirancang secara parti-
nisasi merupakan suatu tingkatan sipatif disetujui, maka karyawan
sejauhmana proses kegiatan orga- akan menginternallisasikan tujuan
nisasi itu memberikan hasil atau atau standar yang ditetapkan, dan
mencapai tujuan (Wayan, 1997 karyawan juga memiliki rasa tang-
dalam Septi, 2010). gungjawab pribadi atau sikap untuk
Peningkatan kinerja pemerin- mencapainya karena mereka ikut
tah daerah dipengaruhi oleh partisi- serta terlibat dalam penyusunan
pasi penyusunan anggaran, semakin aggaran, semakin tinggi tingkat ke-
tinggi tingkat partisipasi dalam terlibatan karyawan dalam proses
penyusunan anggaran, maka akan penyusunan anggaran, akan semakin
meningkatkan kinerja pemerintah meningkatkan kinerja pemerintah.
daerah, begitu juga dengan peran Penelitian tentang hubungan
manajerial pengelola keuangan antara partisipasi penyusunan angga-
daerah (Herminingsih, 2009). ran dengan kinerja pemerintah
daerah telah banyak dilakukan,
Partisipasi adalah suatu pro- dimana menunjukkan hasil temuan
ses pengambilan keputusan bersama yang berbeda-beda.
oleh dua pihak ataupun lebih dimana

2
Penelitian Desmiawati (2009) (5) Loose Control vs Tight Control,
menemukan hubungan positif dan (6) Normative vs Pragmatic
signifikan antara partisipasi penyu- (Achmad, 2007).
sunan anggaran dan kinerja aparat Dimensi yang kedua meru-
pemerintah daerah. Poerwati (2001) pakan dimensi yang mempunyai
menemukan bahwa partisipasi dalam kaitan erat dengan praktik pembuatan
penyusunan anggaran mempunyai keputusan partisipatif, yaitu dimensi
pengaruh yang signifikan terhadap praktik yang berorientasikan kepada
peningkatan kinerja manajerial de- orang (Employee Oriented) dan
ngan budaya organisasi sebagai pe- kepada pekerjaan (Job Oriented).
moderasi. Berbeda dengan penelitian Dengan adanya budaya organisasi
Brounell dan Hirst (1986) dalam yang berorientasikan kepada orang,
Bambang (2007), dimana mereka maka partisipasi dalam penyusunan
menemukan hasil yang tidak sig- anggaran akan semakin tinggi yang
nifikan antara partisipasi penyusunan juga berdampak terhadap kinerja
anggaran dengan kinerja manajerial. yang semakin meningkat (Bambang
Govindarajan (1986) menya- dan Nur, 1998).
takan bahwa perbedaan hasil pene- Komitmen organisasi juga
litian tersebut dapat diselesaikan merupakan faktor yang harus diper-
melalui pendekatan kontijensi (con- hatikan dalam peningkatan kinerja.
tingensy approach). Hal ini dila- Komitmen organisasi diartikan seba-
kukan dengan memasukkan variabel gai suatu ikatan psikologis karyawan
lain yang mungkin mempengaruhi pada organisasi untuk pencapaian
partisipasi dengan kinerja pemerintah kinerja yang diharapkan. Karyawan
daerah. Dalam hal ini pengaruh yang berkomitmen tinggi pada
partipasi anggaran dipengaruhi oleh organisasi akan menimbulkan kinerja
beberapa variabel pemoderasi dianta- organisasi yang tinggi, tingkat ob-
ranya yaitu: budaya organisasi dan servasi berkurang, loyalitas karya-
komitmen organisasi. wan dan lain-lain (Sopiah, 2008:
Budaya organisasi merupakan 166).
seperangkat asumsi dasar dan keya- Komitmen yang tinggi men-
kinan yang dianut oleh anggota- jadikan individu lebih mementingkan
anggota organisasi yang kemudian organisasi dari pada kepentingan
digunakan untuk mengatasi masalah pribadi dan berusaha menjadikan
internal maupun eksternal organisasi. organisasi menjadi lebih baik. Dalam
Budaya organisasi yang kuat adalah pemerintahan daerah partisipasi pe-
budaya yang hampir semua manajer nyusunan anggaran akan mempe-
menganut bersama seperangkat nilai ngaruhi kinerja pemerintah daerah,
dan metode menjalankan bisnis yang karena dengan komitmen organisasi
relatif konsisten (Pabundu, 2006). yang tinggi akan memperbesar
Budaya organisasi terbagi pengaruh antara partisipasi penyu-
atas enam dimensi praktis, yaitu (1) sunan anggaran dengan kinerja
Process Orientedvs Result Oriented, pemerintah daerah. Komitmen orga-
(2) Employee Oriented vs Job Or-i nisasi yang rendah akan membuat
ented ,(3) Parochial vs Professional, individu berbuat untuk kepentingan
(4) Open System vs Closed System, pribadinya. Kecukupan anggaran

3
tidak hanya secara langsung mening- Datar. 3) Bagi akademis, menambah
katkan prestasi kerja, tetapi juga pengetahuan tentang pengaruh parti-
secara tidak langsung melalui ko- sipasi penyusunan anggaran terhadap
mitmen organisasi (Angel dan Perry kinerja pemerintah dengan budaya
dalam Bambang, 2007). organisasi sebagai variabel pemode-
Berdasarkan uraian diatas rasi, dapat dijadikan bahan untuk
maka penulis tertarik untuk mela- mengembangkan materi perkuliahan
kukan penelitian ini dengan judul sebagai tambahan ilmu dari realita
“Pengaruh Budaya Organisasi dan yang ada, sebagai sumbangan ilmiah
Komitmen Organisasi terhadap dalam khasanah ilmu pengetahuan,
Hubungan Partisipasi Penyusunan khususnya dalam bidang akuntansi
Anggaran dengan Kinerja Peme- dan sebagai bahan informasi awal
rintah Daerah”. bagi peneliti selanjutnya dalam
mengkaji permasalahan yang sama.
2. Tujuan Penelitian
Penelitian mengenai penga- A. KAJIAN TEORI, KERANG-
ruh partisipasi penyusunan anggaran KA KONSEPTUAL DAN HI-
terhadap kinerja pemerintah daerah POTESIS
yang dimoderasi budaya organisasi 1. Kajian Teori
dan komitmen organisasi bertujuan a. Kinerja Pemerintah Daerah
untuk mengetahui: 1) Pengaruh parti- Kinerja adalah gambaran
sipasi penyusunan anggaran terhadap pencapaian pelaksanaan suatu kegia-
kinerja pemerintah daerah. 2) Penga- tan/ program/ kebijaksanaan dalam
ruh budaya organisasi terhadap hu mewujudkan sasaran, tujuan, misi
bungan partisipasi penyusunan ang- dan visi organisasi. Secara umum,
garan dengan kinerja pemerintah kinerja merupakan prestasi yang di-
daerah. 3) Pengaruh komitmen orga- capai oleh organisasi dalam periode
nisasi terhadap hubungan partisipasi tertentu. Ukuran kinerja suatu orga-
penyusunan anggaran dengan kinerja nisasi sangat penting, hal ini dimak-
pemerintah daerah. sudkan sebagai evaluasi atas input
(masukan) program yang telah dila-
3. Manfaat Penelitian kukan serta evaluasi terhadap output
Penelitian yang dilakukan ini (keluaran) dari program tersebut
diharapkan dapat memberi manfaat (Indra, 2006).
bagi pihak-pihak yang berkepen- Menurut Pabundu (2006) ki-
tingan antara lain: 1) Bagi pemerin- nerja didefinisikan sebagai hasil-
tah daerah, Penelitian ini diharapkan hasil fungsi/pekerjaan/kegiatan sese-
dapat memberikan evaluasi dan orang atau kelompok dalam suatu
masukan dalam upaya meningkatkan organisasi yang dipengaruhi oleh
kinerja pemerintah daerah demi berbagai faktor untuk mencapai tu-
tujuan peningkatan pertumbuhan juan organisasi dalam periode waktu
pembangunan daerah. 2) Bagi ma- tertentu. Sedangkan menurut Prawiro
syarakat, Penelitian ini diharapkan Suntoro (1999) dalam pabundu
dapat memberikan informasi dan (2006) mengemukakan bahwa kiner-
pengetahuan tentang kinerja Peme- ja adalah hasil kerja yang dapat
rintah Daerah Kabupaten Tanah dicapai seseorang atau sekelompok

4
orang dalam suatu organisasi dalam c. Budaya Organisasi
rangka mencapai tujuan organisasi Budaya organisasi yaitu
dalam periode waktu tertentu. sebagai “set of important assump-
Menurut Indrianto (1993) tions (often unstated) that members
dalam Septi (2010) mengatakan bah- of a community sharein com-
wa ketika suatu tujuan atau standar mon.”budaya organisasi adalah satu
yang dirancang secara partisipatif set asumsi yang dianngap sangat
disetujui, maka karyawan akan me- penting (meski terkadang tidak ter-
nginternallisasikan tujuan atau stan- tulis) yang di sered oleh para anggota
dar yang ditetapkan, dan karyawan sebuah organisasi. (Shate dalam
juga memiliki rasa tanggungjawab Achmad 2007).
pribadi atau sikap untuk menca- Hofstede (1994) dalam Tri
painya karena mereka ikut serta sulaksono (2005) menyatakan bah-
terlibat dalam penyusunan aggaran, wa budaya pada tingkat organisa-
semakin tinggi tingkat keterlibatan sional adalah seperangkat asumsi-
karyawan dalam peoses penyusunan asumsi, keyakinan-keyakinan, nilai-
anggaran, akan semakin mening- nilai dan persepsi yang dimiliki para
katkan kinreja pemerintah. anggota kelompok dan suatu orga-
b. Partisipasi Penyusunan Ang- nisasi yang membentuk dan mempe-
garan ngaruhi sikap dan perilaku kelompok
Menurut Freeman (2003) da- yang bersangkutan. Disamping ter-
lam Dedi (2008), anggaran adalah cermin dalam nilai-nilai, budaya
sebuah proses yang dilakukan oleh organisasional juga dimanifestasikan
organisasi sektor publik untuk me- pada praktik-praktik organisasional
ngalokasikan sumber daya yang yang membedakan antara satu
dimiliki pada kebutuhan-kebutuhan kelompok dengan kelompok organi-
yang tidak terbatas (the process of sasional yang lain (Kotter dan
allocating resources to unlimited Hesket, 1992) dalam Tri Sulaksono
demands). Partisipasi adalah suatu (2005).
proses pengambilan keputusan ber- Dari keenam dimensi budaya
sama oleh dua atau lebih yang organisasi tersebut, menurut pen-
mempunyai dampak masa depan dapat Hofstede (1990) dalam
bagi pihak yang membuat keputusan Supomo dan Indriantoro (1998),
tersebut, Mulyadi (2001). yang mempunyai kaitan erat dengan
Partisipasi penyusunan ang- praktik pembuatan keputuan parti-
garan merupakan pendekatan yang sipasi adalah dimensi yang kedua
secara umum dapat meningkatkan yaitu berorientasi pada orang (emplo-
prestasi (kinerja) yang pada akhirnya yee oriented).
dapat meningkatkan efektivitas suatu Sesuai dengan penelitian
organisasi. Adanya partisipasi men- Bambang dan Nur (1998), anggaran
dorong setiap manajer untuk mening- yang disusun secara partisipatif lebih
katkan prestasinya dengan bekerja mencerminkan bahwa keputusan-
lebih keras dan menganggap bahwa keputusan yang penting dalam proses
target organisasi adalah merupakan penyusunan anggaran disusun secara
target pribadinya juga (Bambang, kelompok daripada disusun secara
2002). individual. Pembuatan keputusan

5
yang dibuat secara kelompok meru- kator komitmen organisasi yaitu: 1)
pakan karakter paling menonjol dari Penerimaan terhadap tujuan orga-
dimensi budaya organisasi yang nisasi 2) Kinerja untuk pekerja keras
berorientasi pada orang. Sehingga, 3) Hasrat untuk bertahan menjadi
dapat disimpulkan bahwa partisipasi bagian organsiasi. Menurut Meyer
dalam penyusunan anggaran akan dan Allens dalam Ermaisaf (2011)
lebih efektif pada budaya organisasi terdapat tiga komponen model dari
yang berorientasi pada orang dari- komitmen organisasi: 1) Affective
pada budaya organisasi yang bero- commitment 2) Contnuance commit-
rientasi pada pekerjaan. ment 3) Normative commit- ment.
Aida Nahar (2002) dalam Tri Komitmen organisasi meru-
Sulaksono (2005) Karakteristik di- pakan alat bantu psikologis dalam
mensi budaya organisasional yang menjalankan organisasinya untuk
berorientasi pada orang diantaranya : mencapai kinerja yang diharapkan
1) Keputusan-keputusan yang pen- (wentzel, 2002). Komitmen karya-
ting lebih sering dibuat secara wan, baik yang tinggi maupun yang
kelompok, 2) Lebih tertarik pada rendah, akan berdampak pada: 1)
orang yang mengerjakan daripada karyawan itu sendiri, misalnya ter-
hasil pekerjaan, 3) Memberikan pe- hadap perkembangan karier karya-
tunjuk kerja yang jelas kepada wan itu diorganisasi/perusahaan; 2)
pegawai baru, 4) Peduli terhadap organisai, karyawan yang berkomit-
masalah pribadi pegawai. men tinggi pada organisasi akan
d. Komitmen Organisasi menimbulkan kinerja organisasi yang
Menurut Luthan (1992) sebagai tinggi, tingkat absensi berkurang,
suatu sikap, komitmen organisasi loyalitas karyawan, dan lain-lain
sering didefinisikan sebagai: 1) Suatu (Sopiah, 2008). Hasil penelitian me-
keinginan yang kuat menjadi anggota nunjukkan bahwa ada hubungan
suatu organisasi tertentu. 2) Suatu positif antara komitmen organisasi
kesediaan yang tinggi menjalankan dengan hasil yang diinginkan seperti
usaha atas nama organisasi. 3) Suatu turn over yang rendah, kelambatan
kepercayaan dan penerimaan terha- yang terbatas, ketidak hadiran ren-
dap nilai dan tujuan organisasi. dah, dan peningkatan kerja.
menurut Mathis (2001) komit-
men organisasi didefinisikan sebagai 2. Penelitian yang Relevan
tingkat kepercayaan dan penerimaan Ade (2007) menguji pengaruh
tentang kerja terhadap tujuan orga- partisipasi penyusunan anggaran ter-
nisasi dan mempunyai keinginan hadap perilaku, sikap kinerja aparat
untuk tetap ada dalam organisasi pemerintah daerah kota Bukittinggi
tersebut. Dengan kata lain, adalah dengan motivasi sebagai variabel
suatu sikap tentang kesetiaan moderating. Hasil menunjukkan bah-
karyawan kepada organisasi menya- wa partisipasi penyusunan anggaran
takan perhatiaan mereka kepada dengan motivasi tidak berpengaruh
kepada kesejahteraan dan kesuksesan terhadap perilaku, sikap dan kinerja
organsiasi selanjutnya. aparat pemerintah daerah Kota
Menurut Mowday dalam Bukittinggi. Sedangkan penelitian
Ermaisaf (2011) ada beberapa indi- yang dilakukan Lisa (2004) menguji

6
pengaruh komitmen organisasi dan bahwa target organisasi adalah
gaya kepemimpinan terhadap hubu- merupakan target pribadinya juga
ngan partisipasi anggaran dan kinerja (Bambang, 2002)
manajerial pada menejer koperasi di Penemuan empiris yang ber-
Sumatera. Hasilnya menunjukkan kaitan dengan pengaruh partisipasi
partisipasi penyusunan anggaran ber- penyusunan anggaran terhadap kiner-
pengaruh terhadap kinerja manajerial ja pemerintah daerah memberikan
dan komitmen organisasi berpenga- hasil yang beragam. Menurut Sri
ruh positif terhadap hubungan antara (2011) beberapa penelitian me-
partisipasi anggaran dan kinerja nunjukkan hasil yang positif dan
manajerial. signifikan, yaitu Brownell dan Mc
Penelitian yang dilakukan Innes (1986) dalam Ulupi (2005).
oleh Ermaisaf (2011) yang mela- Mereka menemukan bahwa jika
kukan penelitian pada SKPD kota karyawan diberi partisipasi yang
Padang. Hasil penelitian tersebut me- tinggi dalam penyusunan anggaran
nunjukkan bahwa partisipasi pe- maka kinerjanya akan menigkat
nganggaran berpengaruh signifikan secara signifikan.
positif terhadap kinerja pemerintah Dengan menyusun anggaran
daerah dan komitmen organisasi secara partisipatif diharapkan kinerja
dapat memperkuat hubungan antara unit kerja organisasi akan meningkat.
partisipasi penyusunan anggaran Hal ini didasarkan pada pemikiran
dengan kinerja pemerintah daerah. bahwa ketika suatu tujuan atau
Sedangkan penelitian yang dilakukan standar yang ditetapkan dan kar-
oleh Yulia (2008) menemukan bah- yawan juga memiliki rasa tanggung-
wa partisipasi penganggaran berpe- jawab pribadi untuk mencapainya
ngaruh signifikan positif terhadap karena ikut serta terlibat dalam
kinerja aparatur pemerintah daerah. penyusunannya (Milani, 1975 dalam
Sedangkan budaya organisasi dan Edfan Darlis, 2002). Dengan terca-
komitmen organisasi tidak mem- painya target penyusunan anggaran,
pengaruhi hubungan partisipasi ang- kinerja suatu organisasi dinilai baik
garan terhadap kinerja pemerintah secara finansial.
daerah. Berdasarkan uraian di atas,
peneliti menduga bahwa partisipasi
3. Hubungan Antar Variabel penyusunan anggaran berpengaruh
a. Hubungan Partisipasi Penyu- positif terhadap kinerja pemerintah
sunan Anggaran dan Kinerja daerah. Karena dengan adanya keter-
Pemerintah Daerah. libatan pemerintah daerah dalam
Kenis (1979) dalam Sri (2011) penyusunan anggaran, maka akan
partisipasi merupakan alat yang mengakibatkan peningkatan kinerja
sering digunakan dalam penelitian dari pemerintah tersebut sesuai
yang berkaitan dengan pengang- dengan target yang diberikan.
garan. Dengan adanya partisipasi
penyusunan anggaran partisipasi
mendorong setiap manajer untuk me-
ningkatkan prestasinya dengan be-
kerja lebih keras dan menganggap

7
b. Hubungan Budaya Organisasi, organisasi yang berorientasi pada
Partisipasi Penyusunan Ang- orang. Sesuai dengan pendapat
ngaran dan Kinerja Pemeri- Hofstede dalam Supomo dan
ntah Daerah. Indriantoro (1998), pembuatan
Adanya partisipasi mendorong keputusan-keputusan secara kelom-
setiap manajer untuk meningkatkan pok dalam penyusunan anggaran
prestasinya dan bekerja lebih keras partisipasi merupakan karakteristik
dan menganggap bahwa target yang paling menonjol dari dimensi
organisasi adalah merupakan target budaya organisasi berorientasi pada
pribadinya juga (Bambang, 2002). orang. Hal ini berarti bahwa par-
Budaya organisasi mempunyai kaitan tisipasi anggaran yang tinggi pada
dalam peningkatan kinerja. Kotter budaya organisasi berorientasi pada
dan Heskett (dalam Pabundu, 2006: orang akan meningkatkan kinerja
140) mengemukakan bahwa budaya manajerial.
yang kuat berkaitan dengan kinerja Budaya yang kuat akan
yang kuat berkaitan dengan kinerja memiliki pengaruh yang besar
yang unggul. terhadap prilaku anggota-anggotanya
Keputusan-keputusan yang pen- dalam anggaran partisipatif karena
ting dalam proses penyusunan kadar kebersamaan dan integritas
anggaran umumnya dibuat secara yang tinggi menciptakan suasana
kelompok dari pada dibuat secara internal berupa kendali prilaku yang
individual. Pembuatan keputusan tinggi. Budaya yang kuat akan
secara kelompok merupakan karak- membangun kekompakan dan loya-
teristik yang paling menonjol dari litas sifat-sifat tersebut akan menim-
dimensi budaya organisasi berori- bulkan sikap untuk memajukan
entasi pada orang, sehingga parti- kinerja pemerintah.
sipasi dalam penyusunan anggaran Budaya organisasi sebagai
kemungkinan akan lebih efektif pada seperangkat asumsi dasar dan keya-
budaya organisasi berorientasi pada kinan yang dianut oleh anggota-
orang dibandingkan budaya orga- anggota organisasi, untuk menyele-
nisasi yang berorientasi pada peker- saikan permasalahan internal mau-
jaan (Supomo dan Indriantoro, pun eksternal. Dalam hubungannya
1998). Selain itu, partisipasi dengan partisipasi, keterlibatan me-
umumnya diterima sebagai pene- rupakan faktor kunci dari budaya
rapan pemikiran human relations organisasi untuk menciptakan kee-
yang menunjukkan bahwa budaya fektifan. Organisasi dengan tingkat
organisasi mempunyai pengaruh keikutsertaan, keterlibatan dan par-
yang positif dan signifikan terhadap tisipasi yang tinggi dapat bergantung
hubungan partisipasi anggaran de- pada sistem manajemen yang
ngan kinerja. terbentuk berdasarkan konsensus
Penelitian ini didukung oleh atau kesepakatan bersama. Budaya
penelitian Supomo dan Indriantoro organisasi yang kuat dan tingkat
(1998) yang menyatakan bahwa partisipasi tinggi yang dianut pihak
anggaran partisipatif mempunyai manajer secara konsisten, maka hal
pengaruh yang positif terhadap ini dapat dijadikan sebagai dasar
kinerja manajerial pada kultur

8
untuk menciptakan kinerja yang Karyawan yang berkomitmen tinggi
unggul. pada organisasi, akan menimbulkan
Berdasarkan uraian di atas, kinerja organisasi yang tinggi, tngkat
penulis menduga pengaruh anggaran absensi berkurang, loyalitas karya-
partisipatif terhadap kinerja peme- wan, dan lain-lain (Sopiah, 2008).
rintah daerah akan semakin kuat Dari penjelasan diatas terlihat
dengan adanya budaya organisasi bahwa dalam pemerintah daerah
berorientasi pada orang. partisipasi penyusunan anggaran
c. Hubungan Komitmen Orga- akan mempengaruhi kinerja peme-
nisasi, Partisipasi Penyusunan rintah daerah, pengaruh tersebut akan
Anggaran dan Kinerja Peme- besar apabila dalam pemerintah
rintah Daerah. daerah memiliki komitmen orga-
Menurut (Mathis, 2001) komit- nisasi yang tinggi. Pengaruh tersebut
men organisasi didefinisikan sebagai akan kecil apabila dalam pemerintah
tingkat kepercayaan dan penerimaan daerah memiliki komitmen orga-
tentang kerja terhadap tujuan or- nisasi yang rendah. Karena dengan
ganiasasi dan mempunyai keinginan komitmen organisasi yang tinggi
untuk tetap ada dalam organisasi akan memperbesar pengaruh antara
tersebut. Dengan kata lain, adalah partisipasi penyusunan anggaran de-
suatu sikap tentang kesetiaan ngan kinerja pemerintah daerah.
karyawan pada organisasi mereka Berdasarkan uraian di atas,
dan suatu proses berkelanjutan penulis menduga bahwa pengaruh
dimana anggota organisasi menya- partisipasi penyusunan anggaran ter-
takan perhatian mereka kepada hadap kinerja pemerintah daerah
kesejahteraan dan kesuksesan orga- akan semakin kuat dengan adanya
nisasi selanjutnya. komitmen organisasi.
Komitmen organisasi juga meru-
pakan faktor yang perlu diperhatikan 4. Kerangka Konseptual
dalam peningkatan kinerja. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
rangka manajemen berbasis kinerja meneliti faktor-faktor yang diper-
setiap individu bertanggungjawab kirakan mempengaruhi partisipasi
atas kinerja. Tanggungjawab indi- penyusunan anggaran terhadap ki-
vidu tersebut adalah memberikan nerja pemerintah daerah. Faktor-
komitmen terhadap pencapaian tu- faktor tersebut meliputi: budaya
juan. Apabila setiap pegawai memi- organisasi dan komitmen organisasi.
liki komitmen yang kuat untuk Kerangka konseptual yang meng-
memberikan prestasi terbaiknya bagi gambarkan hubungan antar variabel
negara dan pelayanan terbaik bagi dalam penelitian ini, dapat dilihat
masyarakat, maka tentunya kinerja pada gambar 1 pada lampiran.
sektor publik akan meningkat
(Mahmudi, 2007). 5. Pengembangan Hipotesis
Komitmen organisasi diartikan H1:Partisipasi penyusunan anggaran
sebagai suatu ikatan psikologi berpengaruh signifikan positif
karyawan pada organisasi yang akan terhadap kinerja pemerintah
memberikan dampak secara lang- daerah.
sung terhadap tujuan organisasi.

9
H2: Partisipasi penyusunan anggaran kabupaten tanah datar, dengan meng-
berpengaruh signifikan positif gunakan daftar pertanyaan dalam
terhadap kinerja pemerintah bentuk kuesioner.
daerah dan pengaruhnya akan
semakin kuat dengan Budaya 4. Metode Pengumpulan Data
Organisasi yang berorientasi Pengumpulan data dilakukan
pada orang. dengan menyebar kuesioner kepada
H3: Partisipasi penyusunan anggaran seluruh responden pada SKPD di
berpengaruh signifikan positif Kabupaten Tanah Datar, yang
terhadap kinerja pemerintah diberikan secara langsung kepada
daerah dan pengaruhnya akan pemerintah tersebut dan untuk pe-
semakin kuat dengan adanya ngembaliannya akan dijemput sendiri
komitmen organisasi. oleh peneliti sesuai kesepakatan
pengembalian, dan kuesioner harus
B. METODE PENELITIAN diisi sendiri oleh responden yang
1. Jenis Penelitian bersangkutan.
Sesuai dengan masalah dan
tujuan yang dirumuskan maka 5. Variabel Penelitian dan Pe-
penelitian ini tergolong penelitian ngukuran Variabel
kausatif. Dalam hal ini menjelaskan Berikut ini adalah variabel-
dan melihat seberapa jauh pengaruh variabel penelitian yang digunakan
partisipasi penyusunan anggaran serta pengukurannya :
terhadap kinerja pemerintah daerah. a. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat (dependent
2. Populasi dan Sampel variabel) adalah variabel yang
Dalam penelitian ini, penulis menjadi perhatian utama dalam
mengambil objek penelitian seluruh sebuah pengamatan. Pengamatan
Satuan Kerja Perangkat Daerah akan dapat mendeteksikan ataupun
(SKPD) di lingkungan pemerintah menerangkan variabel dalam variabel
Kabupaten Tanah Datar yang terikat beserta perubahannya yang
berjumlah 39 SKPD. Penelitian ini terjadi kemudian. Variabel terikat
menggunakan metode total sampling dalam penelitian ini adalah Kinerja
dikarenakan populasinya kurang dari Pemerintah Daerah (Y).
100 subjek. Responden pada pene- b. Variabel Bebas (X1)
litian ini adalah kepala bagian, Variabel bebas (independent
kepala bidang, dan kasi. variabel) adalah variabel yang dapat
mempengaruhi perubahan dalam
3. Jenis dan Sumber Data variabel terikat (dependent variabel)
Jenis data yang digunakan dalam dan mempunyai pengaruh positif
penelitian ini adalah data subjek maupun negatif bagi variabel terikat
yang berupa tanggapan tulisan atas nantinya. Dalam penelitian ini yang
pertanyaan dari subjek peneliti. menjadi variabel bebas adalah
Sumber data dalam penelitian ini Partisipasi Penyusunan Anggaran
adalah data primer data. Data (X).
tersebut diperoleh secara langsung
dari SKPD di pemerintahan

10
c. Variabel Moderating Pengukuran kinerja pemerintah
Variabel moderating (modera- daerah dalam penelitian ini dapat
ting variabel) adalah variabel yang dilihat dari pencapaian program-
mempunyai dampak kontijensi yang
program berdasarkan target dan
kuat pada variabel terikat dan
variabel bebas. Dalam penelitian ini standar kinerja yang telah ditetapkan
yang menjadi variabel moderating sebelumnya.
adalah : 2) Partisipasi Penyusunan Ang-
a. Budaya Organisasi garan
b. Komitmen Organisasi Partisipasi penyusunan anggaran
Dalam penelitian ini diguna- adalah tingkat seberapa jauh keter-
kan kuesioner dengan pengukuran
libatan dan pengaruh pemerintah
skala Likert 5 alternatif jawaban.
Kinerja pemerintah daerah (Y) daerah di dalam proses menentukan
mengacu pada instrumen yang dan menyusun anggaran yang ada
dikembangkan oleh Indra (2006). dalam divisi dan bagiannya, baik
Partisipasi penyusunan anggaran secara periodik ataupun tahunan.
(X1) dalam penelitian ini meng- 3) Budaya Organisasi
gunakan instrumen penelitian yang Budaya organisasi merupakan
dikembangkan oleh Mulyadi (2001)
seperangkat asumsi dasar dan keya-
dan Milani dalam Sri (2011).
Budaya organisasi (X3) dalam kinan yang dianut oleh pemerintah
penelitian ini menggunakan ins- daerah beriontasi terhadap hasil,
trumen penelitian yang dikem- individu dan tim, kemudian dikem-
bangkan oleh Bambang dan Nur bangkan dan diwariskan guna me-
(1998). ngatasi masalah-masalah adaptasi
Komitmen organisasi (X3)
eksternal dan masalah integrasi
dalam penelitian ini menggunakan
internal.
instrumen penelitian yang dikem-
4) Komitmen Organisasi
bangkan oleh Mowday dan Menyer
Komitmen organisasi didevini-
dalam Ermaisaf (2011).
sikan sebagai keyakinan dan
Untuk lebih memudahkan
kedudukan yang kuat bagi peme-
penelitian dan untuk menghindari
rintah daerah terhadap nilai dan
penafsiran yang berbeda dari pene-
sasaran yang ingin dicapai orga-
litian ini, maka perlu menjelaskan
nisasi.
definisi operasional variabel sebagai
berikut:
C. HASIL PENELITIAN DAN
1) Kinerja Pemerintah Daerah PEMBAHASAN
Kinerja pemerintah daerah 1. Gambaran Umum Objek
merupakan seperangkat hasil yang Penelitian
dicapai oleh pemerintah daerah atau Jumlah populasi penelitian ini
suatu sistim yang bertujuan menilai adalah 39 Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) di lingkungan
pencapaian suatu strategi melaui alat
Pemkab Tanah Datar yang terdiri
ukur finansial dan non finansial.

11
dari Dinas, Kantor, Badan, berusia lebih dari 50 tahun yaitu
kecamatan dan Inspektorat Daerah. sebanyak 16 orang atau sebesar
Responden pada penelitian ini yaitu 15,53 %. Responden yang berusia
manajer level tingkat menengah atau antara 40-50 tahun sebanyak 54
setara kepala bagian/ bidang/ seksi orang atau sebesar 52,43 %, selan-
pada masing-masing SKPD dengan jutnya responden yang berusia antara
jumlah responden 117 orang. 30-40 tahun yaitu sebanyak 24 orang
Rentang waktu penyebaran dan atau sebesar 23,30%. Sedangkan
pengumpulan kuesioner adalah responden yang berusia kurang dari
tanggal 18 Desember 2012 s/d 2 30 tahun yaitu sebanyak 9 orang atau
Desember 2012. Gambaran penye- sebesar 8,74 %.
baran kuesioner dan pengembalian c. Karakteristik Responden Ber-
kuesioner dapat` dilihat pada Tabel 5 dasarkan Pendidikan Terakhir
yang dilihat pada lampiran. Adapun secara lengkap data
responden berdasarkan latar bela-
2. Demografi Respnden kang pendidikan ini tersusun dalam
Berdasarkan data yang diisi oleh Tabel 8 pada lampiran.
responden pada kuesioner penelitian, Berdasarkan tabel 8 tersebut
diketahui karakteristik responden dapat dilihat bahwa tingkat pendi-
disajikan secara umum menurut jenis dikan responden yang terbanyak
kelamin, pendidikan terakhir, latar adalah pada tingkat Strata 1 yaitu
belakang pendidikan dan lama sebanyak 65 orang atau sebesar
bekerja. 63,11 %. Selanjutnya pada tingkat
a. Karakteristik Responden Ber- kedua yaitu Strata 2 sebanyak 17
dasarkan Jenis Kelamin orang atau sebesar 16,50 %. Untuk
Untuk proporsi responden Diploma 3 sebanyak 9 orang atau
berdasarkan jenis kelamin, dapat sebesar 8,74 % dan SMA sebanyak
dilihat pada Tabel 6 pada lampiran. 12 orang atau sebesar 11,65%.
Berdasarkan tabel tersebut, dapat Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dilihat bahwa dari 103 responden, 59 jenjang pen- didikan formal yang
diantaranya adalah responden laki- ditempuh responden berpendidikan
laki atau sebesar 57,28%. Sedangkan paling ba- nyak pada Strata 1.
44 orang responden lainnya adalah d. Karakteristik Responden Ber-
perempuan atau sebesar 42,72% dasarkan Masa Kerja
adalah perempuan. Dengan demikian Adapun secara lengkap data
dapat disimpulkan bahwa komposisi tentang responden berdasarkan lama
responden penelitian ini didominasi bekerja ini tersusun dalam Tabel 9.
oleh responden Laki-laki. Berdasarkan tabel 9 di tersebut,
b. Karakteristik Responden Ber- dapat dilihat bahwa responden dalam
dasarkan Umur penelitian ini mayoritas memiliki
Adapun secara lengkap data masa kerja lebih dari 10 tahun yaitu
responden berdasarkan umur ini sebanyak 82 orang atau sebesar
tersusun dalam Tabel 7 pada lam- 79,61 %. Sebanyak 13 orang atau
piran. sebesar 12,63 % memiliki masa kerja
Berdasarkan tabel 7 tersebut da- antara 5-10 tahun dan selanjutnya
pat dilihat bahwa responden yang sebanyak 8 orang atau sebesar 7,77

12
% memiliki masa kerja kurang dari 5 Dari Tabel di atas dapat dilihat
tahun. nilai terkecil dari Corrected Item-
Total Correlation untuk masing-
3. Statistik Deskriptif masing instrumen. Untuk instrumen
Hasil pengukuran statistik des- kinerja pemerintah daerah diketahui
kriptif dapat dilihat pada tabel nilai Corrected Item-Total Corre-
berikut 14. lation terkecil 0,335, untuk instru-
Berdasarkan tabel di atas dapat men partisipasi penyusunan anggaran
dilihat statistik deskriptif dari nilai terkecil 0,327, untuk instrumen
masing-masing variabel. Untuk vari- budaya organisasi nilaiterkecil 0,301
abel Y diketahui besarnya nilai mean dan untuk instrumen komitmen
adalah 39.4175 dengan standar organisasi nilai terkecil 0,249.
deviasi 3.62595 nilai maximun se- b. Uji Reabilitas
besar 45.00 nilai minimum sebesar Untuk uji reliabilitas instrumen
30. Untuk variabel X1 diketahui niilai dilakukan untuk mengetahui sejauh-
mean sebesar 22.4175 dengan stan- mana hasil penelitian tetap konsisten.
dar deviasi 3.64483 nilai maximum Berikut ini merupakan tabel nilai
30 dan nilai minimum 14. Untuk cronbach’s alpha masing-masing
variabel X2 dapat diketahui nilai instrumen.
mean sebesar 18.6117 dengan
standar deviasi 3.13185 nilai maxi- 5. Uji Asumsi Klasik
mum 25 dan nilai minimum 10. a. Uji Normalitas
Untuk variabel X3 dapat diketahui Uji normalitas bertujuan untuk
nilai mean adalah sebesar 26.6699 menguji apakah dalam sebuah
dengan standar deviasi 5.47613 nilai regresi, variabel pengganggu atau
maximum sebesar 40 dan nilai residual memiliki distribusi normal.
minimum sebesar 15. Pengujian normalitas dapat dila-
kukan dengan menggunakan One
4. Uji Validitas dan Reabilitas Sample Kolmogorov-Smirnov Test,
Penelitian dengan taraf signifikan 0,05 atau 5%.
a. Uji Validitas Jika signifikan yang dihasilkan >
Untuk melihat validitas dari 0,05 maka distribusi datanya dika-
masing-masing item kuesioner, takan normal. Sebaliknya jika signi-
digunakan Corrected Item-Total fikan yang dihasilkan < 0,05 maka
Correlation. Jika rhitung > rtabel, maka data tidak terdistribusi secara normal.
data dikatakan valid, dimana rtabel Hasil perhitungan nilai Kolmogorov-
untuk N=103 adalah 0,1918. Smirnov Test untuk model yang
Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh dapat dilihat pada Tabel 17
didapatkan nilai Corrected Item- pada lampiran.
Total Correlation untuk masing- Dari Tabel tersebut terlihat bah-
masing variabel X1, X2, X3 dan Y wa hasil uji normalitas menyatakan
semuanya di atas rtabel. Jadi dapat nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar
dikatakan bahwa seluruh item 1,227 dengan signifikan 0,098. Ber-
pernyataan variabel X1, X2, X3 dan Y dasarkan hasil tersebut dinyatakan
adalah valid. data yang digunakan dalam pene-
litian dinyatakan berdistribusi normal

13
dan bisa dilanjutkan untuk diteliti pulkanbahwa model regresi yang
lebih lanjut. digunakan dalam penelitian ini
b. Uji Multikolonearitas terbebas dari heteroskedastisitas.
Untuk menguji adanya multiko-
linearitas dapat dilihat melalui nilai 6. Analisis Data
Variance Inflantion Factor (VIF) dan a. Uji Koefisien Determinasi
tolerance value untuk masing- Koefisien Determinasi bertujuan
masing variabel independen. Apabila untuk mengukur seberapa jauh
tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 kemampuan model dalam mene-
maka dikatakan tidak terdapat gejala rangkan variabel dependen. Hasil
multikolinearitas. Hasil perhitungan pengukuran koefisien determinasi
nilai VIF untuk pengujian multi- dapat dilihat pada tabel 20 pada
kolinearitas antara sesama variabel lampiran.
bebas dapat dilihat pada Tabel 18 Berdasarkan Tabel 20 tersebut,
pada lampiran. besarnya Adjusted R Square adalah
Hasil nilai VIF yang diperoleh 0,384. Hal ini mengindikasikan
dalam tabel di atas menunjukkan bahwa kontribusi variabel partisipasi
variabel bebas dalam model regresi penyusunan anggaran, budaya orga-
tidak saling berkorelasi. Diperoleh nisasi dan komitmen organisasi
nilai VIF untuk masing-masing adalah sebesar 38,4 % sedangkan
variabel bebas kurang dari 10 dan 61,6% ditentukan oleh faktor lain di
tolerance value berada diatas 0,10. luar model yang tidak terdeteksi
Hal ini menunjukkan tidak adanya dalam penelitian ini.
korelasi antara sesama variabel bebas b. Persamaam Regresi
dalam model regresi dan disimpulkan Berdasarkan analisis MRA
tidak terdapat masalah multi- diatas maka didapat model analisis
kolinearitas diantara sesama variabel sebagai berikut:
bebas dalam model regresi yang
Y = 5,631 + 1,426 X1 + 0,085 X2 +
dibentuk.
0,085 X3 + 0,004(X1.X2) -
c. Uji Heterokesdatisitas
0,035(X1.X3)+e
Untuk mendeteksi adanya hete-
roskedastisitas pada penelitian ini
Keterangan :
menggunakan uji Glejser. Pengujian
Y = Kinerja Pemerintah Daerah
ini membandingkan signifikan dari
X = Partisipasi Penyusunan Angga-
uji ini apabila hasilnya sig > 0,05 1
atau 5%. Jika signifikan di atas 5% ran
maka disimpulkan model regresi X = Budaya Organisasi
2
tidak mengandung adanya heteros- X = Komitmen Organisasi
kedastisitas. Adapun hasil pengujian 3

dapat dilihat pada Tabel 19 pada X .X = Interaksi antara Partisipasi


1 2
lampiran. Penyusunan Anggaran de-
Berdasarkan tabel tersebut, dapat ngan Budaya Organisasi
dilihat tidak ada variabel yang X .X = Interaksi antara Partisipasi
1
signifikan dalam regresi dengan Penyusunan Anggaran den-
variabel AbsUt. Tingkat signifikansi gan Komitmen Organisasi
> α 0.05, sehingga dapat disim- e = Standar Error

14
Dari persamaan di atas dapat variabel partisipasi penyusunan
dijelaskan bahwa: anggaran dan budaya organisasi
a. Nilai konstanta sebesar 5,631 bernilai positif yaitu 0,004.
mengindikasi bahwa jika vari- f. Koefisien Moderat (X1.X3) sebe-
abel independen yaitu partisipasi sar –0,035 mengindikasi bahwa
penyusunan anggaran, budaya setiap peningkatan interaksi par-
organisasi dan komitmen orga- tisipasi penyusunan anggaran
nisasi tidak ada maka nilai dengan komitmen organisasi satu
kinerja pemerintah daerah ada- satuan akan mengakibatkan pe-
lah sebesar konstanta 5,631. nurunan kinerja pemerintah
b. Koefisien partisipasi penyusunan daerah sebesar -0,035. Nilai
anggaran sebesar 1,426 mengin- koefisien β dari variabel parti-
dikasikan bahwa setiap pe- sipasi penyusunan anggaran dan
ningkatan peran anggaran parti- komitmen oragnisasi bernilai ne-
sipatif satu satuan akan gatif yaitu - 0,035.
mengakibatkan kenaikan kinerja c. Uji F (F-test)
pemerinrah daerah sebesar 1,426 Nilai Ftabel pada level
satuan. Nilai koefisien β dari signifikansi 0,05 adalah 2,70, berda-
variabel anggaran partisipatif sarkan Tabel 21 di atas, hasil
bernilai positif yaitu 1,426. pengolahan SPSS menunjukkan nilai
c. Koefisien budaya organisasi Fhitung = 13,700 yang signifikan pada
sebesar 0,085 mengindikasikan level 0,000. Jadi Fhitung > F tabel yaitu
bahwa setiap peningkatan peran 13,700> 2,70 (sig. 0,000 < 0,050).
budaya organisasi satu satuan Hal ini menunjukkan bahwa parti-
akan mengakibatkan kenaikan sipasi penyusunan anggaran, budaya
kinerja pemerintah daerah sebe- organisasi, komitmen organisasi, ser-
sar 0,085 satuan. Nilai koefisien ta interaksi partisipasi penyusunan
β dari variabel budaya organisasi anggaran dengan budaya organisasi,
bernilai positif yaitu 0,085. dan interaksi partisipasi penyusunan
d. Koefisien komitmen organisasi anggaran dengan komitmen orga-
sebesar 0.733 mengindikasikan nisasi secara bersama-sama berpe-
bahwa setiap peningkatan komit- ngaruh terhadap kinerja pemerintah
men organisasi satu satuan akan daerah.
mengakibatkan kenaikan kinerja d. Uji Hipotesis
pemerintah daerah sebesar 0,733 1. Partisipasi Penyusunan Ang-
satuan. Nilai koefisien β dari garan berpengaruh signifikan
variabel komitmen organisasi positif terhadap Kinerja Pe-
bernilai positif yaitu 0,733. merintah Daerah.
e. Koefisien Moderat (X1.X2) Hasil analisis dari tabel 22, nilai
sebesar 0,004 mengindikasi bah- ttabel pada α=0,05 adalah 1,6598, nilai
wa setiap peningkatan interaksi thitung untuk variabel anggaran
anggaran partisipatif dengan partisipatif (X1) adalah 2,082
budaya organisasi satu satuan signifikan pada level 0,040. Dengan
akan mengakibatkan kenaikan demikian dapat diketahui bahwa
kinerja pemerintah daerah sebe- thitung > ttabel yaitu 2,082> 1,6598 (sig.
sar 0,004. Nilai koefisien β dari 0,040< 0,050). Selanjutnya untuk

15
melihat apakah arahnya positif atau rintah sebesar 0,020, nilai ini kecil
negatif dilihat dari koefisien β, pada dari α=0,05 (0,020> 0.050). Nilai
tabel koefisien β positif sebesar thitung untuk variabel moderat
1,426. Hal ini menunjukkan bahwa Komitmen Organisasi (X3) adalah -
partisipasi penyusunan anggaran (X1) 1,614. Dengan demikian dapat
berpengaruh signifikan positif diketahui bahwa thitung <ttabel yaitu -
terhadap kinerja pemerintah daerah, 1,614< 1,6598, nilai koefisien β
sehingga hipotesis pertama dalam bernilai negatif sebesar -0,035. Hasil
penelitian ini diterima. ini menunjukkan bahwa penelitian
2. Budaya Organisasi yang ini tidak dapat membuktikan bahwa
berorientasi pada orang ber- komitmen organisasi (X3) dapat
pengaruh signifikan positif memperkuat hubungan partisipasi
terhadap hubungan Partisipasi penyusunan anggaran terhadap ki-
Penyusunan Anggaran dengan nerja pemerintah daerah, sehingga
Kinerja Pemerintah Daerah. hipotesis ketiga ditolak.
Hasil analisis dari tabel 22 di
atas, diperoleh nilai signifikansi 7. Pembahasan
untuk variabel moderat budaya a. Pengaruh Partisipasi Penyu-
organisasi mempengaruhi hubungan sunan Anggaran terhadap
antara partisipasi penyusunan Kinerja Pemerintah Daerah
anggaran terhadap kinerja manajerial Dari hasil pengujian hipotesis
sebesar 0,880. Nilai thitung untuk pertama (H1) ditemukan bahwa
variabel moderat budaya organisasi partisipasi penyusunan anggaran ber-
(X2) adalah 0,152. Dengan demikian pengaruh signifikan positif terhadap
dapat diketahui bahwa thitung <ttabel kinerja pemerintah daerah. Hal ini
yaitu 0,152 < 1,6598 Nilai koefisien dapat dilihat dari nilai signifikansi
β bernilai positif sebesar 0.004. Hasil yaitu 0,040 (0,040< 0,050) dan
ini menunjukkan bahwa penelitian koefisien β sebesar 1,426.
ini tidak dapat membuktikan bahwa Dari hasil ini dapat disimpulkan
budaya organisasi yang berorientasi bahwa partisipasi yang dilakukan
pada orang (X2) tidak dapat oleh Organisasi pemerintah dalam
memperkuat hubungan partisipasi penyusunan anggaran akan mening-
penyusunan anggaran terhadap katkan kinerja pemerintah. Partisi-
kinerja pemerintah daerah, sehingga pasi penyusunan anggaran merupa-
hipotesis kedua ditolak. kan pendekatan yang secara umum
3. Komitmen Organisasi berpe- dapat meningkatkan prestasi (ki-
ngaruh signifikan positif nerja) yang pada akhirnya dapat
terhadap hubungan Partisipasi meningkatkan efektifitas suatu or-
Penyusunan Anggaran dengan ganisasi. Adanya partisipasi men-
Kinerja Pemerintah Daerah. dorong setiap manajer untuk
Hasil analisis dari tabel 22 meningkatkan prestasinya dengan
diatas, diperoleh nilai signifikansi bekerja lebih keras dan menganggap
untuk variabel moderat Komitmen bahwa target organisasi adalah
Organisasi lmempengaruhi hubungan merupakan target pribadinya juga
antara partisipasi penyusunan (Bambang, 2002).
anggaran terhadap kinerja Peme-

16
Sejalan dengan yang dikemukan ditetapkan sebelumnya, dan dipe-
oleh Milani (1975) dalam Sri (2011), roleh realisasi anggaran yang lebih
bahwa dengan menyusun anggaran baik karena adanya tanggung jawab
secara partisipatif, diharapkan kinerja moril dari pelaksana anggaran untuk
unit kerja organisasi akan meningkat. mencapai dan meningkatkan kiner-
Hal ini didasarkan pada pemikiran janya.
bahwa ketika suatu tujuan atau b. Pengaruh Budaya Organisasi
standar yang dirancang secara terhadap Hubungan Parti-
partisipatif disetujui, maka karyawan sipasi Penyusunan Anggaran
akan bersungguh-sungguh dalam dengan Kinerja Pemerintah
tujuan atau standar yang ditetapkan Daerah.
dan karyawan memiliki rasa Berdasarkan analisis statistik
tanggung jawab pribadi untuk dalam penelitian ini ditemukan
mencapainya karena ikut serta bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak
terlibat dalam penyusunannya. dan disimpulkan bahwa budaya
Hasil penelitian ini konsisten organisasi yang berorientasi kepada
dengan penelitian yang dilakukan orang tidak berpengaruh signifikan
Ermaisaf (2011) penelitian mengenai dan negatif terhadap hubungan
pengaruh komitmen organisasi anggaran partisipatif dengan kinerja
terhadap hubungan partisipasi ang- manajerial. Hal ini dapat dilihat dari
garan dengan kinerja pemerintah nilai signifikansi yaitu 0,880 dan
daerah. Hasil penelitian ini menun- koefisien β sebesar 0,004.
jukkan partisipasi dalam penyusunan Hasil penelitian menunjukkan
anggaran di Pemerintah Kota Padang budaya organisasi tidak berpengaruh
mempunyai pengaruh yang signi- terhadap hubungan antara partisipasi
fikan terhadap kinerja pemerintah penyusunan anggaran dengan kinerja
daerah. Konsisten juga dengan pemerintah daerah. Ini bararti bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Yulia hasil dari penelitian ini tidak sesuai
(2008) yang menguji tentang penga- dengan konsep yang dikemukan oleh
ruh partisipasi penyusunan anggaran Bambang dan Nur (1998) yang
terhadap kinerja aparat pemerintah meneliti tentang pengaruh struktur
daerah dengan budaya organisasi dan dan kultur organisasi terhadap kee-
komitmen organisasi sebagai varia- fektifan anggaran partisipatif dengan
bel moderating pada SKPD Kota kinerja manajerial, yang menyatakan
Padang yang menunjukkan bahwa bahwa kultur organisasi yang bero-
partisipasi anggaran memiliki hubu- rientasi pada orang mempunyai
ngan positif dan signifikan terhadap pengaruh yang positif terhadap hubu-
kinerja aparat pemerintah daerah. ngan anggaran partisipatif terhadap
Jadi, kinerja pemerintah diha- kinerja manajerial.
rapkan dapat meningkat dengan Penelitian ini juga tidak kon-
adanya partisipasi yang tinggi dari sisten dengan konsep yang dike-
setiap unit kerja organisasi pada mukan Hofstede dalam Supomo dan
semua tingkatan pada Satuan Kerja Indriantoro (1998), yang menyatakan
Perangkat Daerah (SKPD). Berda- bahwa pembuatan keputusan-kepu
sarkan hal ini juga diharapkan tusan secara kelompok dalam
tercapainya sasaran/target yang telah penyusunan anggaran partisipatif

17
merupakan karakteristik yang me- relation yang merupakan karakter
nonjol dari dimensi budaya yang menonjol dalam budaya
organisasi berorientasi pada orang. organisasi yang berorientasi pada
Anggaran partisipatif akan mening- orang dalam upaya mencapai
katkan kinerja anggota organisasi keefektifan partisipasi penganggaran
apabila pimpinan/organisasi peduli untuk peningkatan kinerja peme-
terhadap masalah bawahan, lebih rintah pada SKPD Kabupaten Tanah
tertarik dengan orang yang menger- Datar.
jakan pekerjaan tersebut daripada c. Pengaruh Komitmen Organi-
hasil pekerjaannya sasi terhadap Hubungan Parti-
Hasil penelitian ini konsisten sipasi Penyusunan Anggaran
dengan penelitian yang dilakukan dengan Kinerja Pemerintah
oleh Yulia (2008) yang membuktikan Daerah.
bahwa budaya organisasi tidak Berdasarkan analisis statistik
berpengaruh terhadap hubungan dalam penelitian ini ditemukan
partisipasi penganggaran dengan bahwa hipotesis ketiga (H3) ditolak
kinerja aparat pemerintah daerah. dan disimpulkan bahwa komitmen
Konsisten juga dengan penelitian organisasi tidak berpengaruh signi-
yang dilakukan oleh Ayu (2012) fikan positif terhadap hubungan
yang menguji tentang pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pemerintah daerah.
terhadap kinerja manajerial dengan Hal ini dapat dilihat dari nilai
budaya oranisasi dan locus of control signifikansi yaitu 0,020 <α = 0,05dan
sebagai pemoderasi pada SKPD kota koefisien β sebesar -0,035.
padang. Hasil menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan
budaya organisasi yang berorientasi komitmen organisasi tidak berpe-
pada orang tidak dapat memperkuat ngaruh terhadap hubungan antara
hubungan antara partisipasi penyu- partisipasi penyusunan anggaran
sunan anggaran dengan kinerja. dengan kinerja pemerintah daerah.
Hal ini berarti partisipasi dalam Ini juga bararti bahwa hasil dari
penyusunan anggaran tidak dapat penelitian ini tidak sesuai dengan apa
meningkatkan kinerja pemerintah yang dijelaskan dan dimaksud dalam
daerah jika disertai dengan budaya teori. Pendapat Wentzel (2002)
organisasi yang berorientasi kepada menyatakan bahwa komitmen orga-
orang dan juga mengindikasikan nisasi menyatakan alat batu psiko-
adanya budaya organisasi yang logis dalam menjalankan organisasi
berorientasi kepada pekerjaan. untuk pencapaian kinerja yang
Dengan kata lain, budaya organisasi diharapkan. Sopiah (2008) juga men-
yang berorientasi kepada orang tidak dukung teori ini yang menyatakan
dapat memperkuat hubungan par- bahwa komitmen karyawan baik
tisipasi penyusunan anggaran ter- yang tinggi maupun yang rendah
hadap kinerja pemerintah daerah. akan berdanpak kepada karyawan itu
Dari penjelasan di atas dapat sendiri dan organisasi karena kar-
disimpulkan bahwa hasil penelitian yawan yang berkomitmen tinggi
ini tidak memberikan bukti empiris pada organisasi akan menimbulkan
mengenai pentingnya aspek human kinerja organisasi yang tinggi,

18
tingkat absensi berkurang, dan loya- disimpulkan bahwa penelitian ini
litas karyawan.Temuan ini juga tidak tidak konsisten dengan teori yang
sejalan dengan hasil penelitian dikemukakan,dimana komitmen or-
Ermaisaf (2011) yang menguji ganisasi tidak dapat memperkuat
pengaruh komitmen organisasi terha- hubungan partisipasi penyusuna ang-
dap hubungan partisipasi penyusunan garan terhadap kinerja pemerintah
anggaran dengan kinerja pemerintah daerah pada SKPD Kabupaten
daerah di Kota Padang. Hasilnya Tanah Datar.
menunjukkan bahwa komitmen
organisasi berpengaruh terhadap D. KESIMPULAN, KETERBA-
hubungan antara partisipasi penyu- TASAN, DAN SARAN
sunan anggaran dan kinerja peme- 1. Kesimpulan
rintah daerah. Namun, hasil Berdasarkan hasil temuan pene-
penelitian ini konsisten dengan litian dan pengujian hipotesis yang
penelitian yang dilakukan oleh Yulia telah diajukan dapat disimpulkan
(2008) yang menguji tentang bahwa :
pengaruh komitmen organisasi terha- 1. Partisipasi Penyusunan Angga-
dap kinerja aparat pemerintah daerah ran berpengaruh signifikan posi-
dengan budaya organisasi dan tif terhadap Kinerja Pemerintah
komitmen organisasi sebagai vari- Daerah.
abel moderating pada SKPD kota 2. Budaya organisasi yang bero-
Padang yang menunjukkan bahwa rientasi pada orang tidak dapat
komitmen organisasi tidak dapat memperkuat hubungan Parti-
memperkuat hubungan antara par- sipasi Penyusasunan Anggaran
tisipasi penyusunan anggaran terha- terhadap Kinerja Pemerintah
dap kinerja. Daerah.
Penulis melihat kurangnya 3. Komitmen Organisasi tidak da-
komitmen pemerintah terhadap orga- pat memperkuat hubungan Parti-
nisasi disebabkan karena pada sektor sipasi Penyusunan Anggaran
publik tidak adanya kejelasan dalam terhadap Kinerja Pemerintah
penetapan reward dan punishment, Daerah.
sehingga kurangnya keinginan peme- 2. Keterbatasan
rintah untuk bekerja keras dalam Meskipun penelitian ini telah
mencapai prestasi kerja. Selain itu, selesai dilaksanakan, tetapi penelitian
pengaruh negatif dari komitmen ini masih memiliki kelemahan-
organisasi terhadap hubungan par- kelemahan sebagai berikut :
tisipasi penyusunan angaran dan 1. Dari model penelitian yang
kinerja dalam organisasi sektor digunakan, diketahui bahwa va-
publik disebabkan karena adanya riable penelitian yang digunakan
proses perencanaan anggaran yang hanya dapat menjelaskan sebesar
dilakukan oleh pemerintah bersifat 38,4%. Sedangkan 61,6% dijlas-
partisipasi semu, hal ini menye- kan oleh faktor lain yang tidak
babkan kurangnya komitmen peme- diteliti.
rintah untuk mencapai sasaran 2. Penyebaran kuesioner pada
anggaran yang telah ditetapkan. beberapa SKPD masih memiliki
Dari penjelasan di atas dapat kendala dalam prosedur peri-

19
zinan dan pengisian kuesioner. 2. Untuk penelitian selanjutnya,
Hal tersebut menyebabkan data dapat dilakukan dengan metode
yang diolah kurang optimal, lain untuk mendapatkan data
untuk penelitian selanjutnya yang lengkap, misalnya dengan
diharapkan responden yang melakukan wawancara secara
dituju dapat melakukan pengi- langsung dengan responden da-
sian kuesioner yang disebarkan. lam pengisian kuesioner sehi-
3. Data penelitian yang berasal dari ngga jawaban responden lebih
responden yang disampaikan mencerminkan jawaban yang
secara tertulis dalam bentuk sebenarnya.
keesioner akan mempengaruhi 3. Bagi peneliti lain yang tertarik
hasil penelitian. Karena persepsi untuk meneliti judul yang sama,
responden yang disampaikan maka peneliti menyarankan
belum tentu mencerminkan kea- untuk penelitian selanjutnya agar
daan yang sebenarnya (subjektif) dapat menambahkan dan meng-
dan akan berbeda apabila data gunakan variabel lain, karena
diperoleh melalui wawancara dari model penelitian yang
langsung dengan responden. digunakan, diketahui bahwa
3. Saran variabel penelitian yang digu-
Berdasarkan pembahasan dan nakan dapat menjelaskan sebesar
kesimpulan yang diuraikan di atas, 38,4%. Sedangkan 61,6% dije-
maka penulis mencoba untuk laskan oleh faktor lain yang
memberikan saran-saran sebagai tidak diteliti.
berikut :
1. Dari hasil penelitian ini terlihat DAFTAR PUSTAKA
bahwa partisipasi penyusunan Amstrong, M. 1990. Seri Pedoman
anggaran berpengaruh terhadap Manajemen
kinerja pemerintah daerah pada “ManajemenSumberDaya”.
SKPD. Dilihat dari tingkat Jakarta.
capaian responden (TCR) varia- Anthony, Robert N. 2005. Sistem
bel patisipasi penyusunan ang- pengendalian Manajemen.
garan dikategorikan baik. Na- Jakarta: Salemba Empat.
mun dalam beberapa hal masih Bambang Sardjito dan Osmad
ada yang perlu diperhatikan, Muthaher. 2007 .Pengaruh
seperti pengaruh setiap peme- Partisipasi Anggaran Terhadap
rintah dalam penyusunan ang- Kinerja Aparatur Pemerintah
garan dan kontribusi pemerintah Daerah Budaya Organisasi dan
dalam anggaran masih perlu Komitmen Organisasi Sebagai
ditingkatkan. Sehingga untuk Moderating. Simposium
lebih meningkatkan kinerja pem- Nasional Akuntansi X.
erintah, diharapkan agar semua Bambang Supomo dan Indriantoro.
pemerintah pada setiap tingkatan 1998. Pengaruh Struktur
di SKPD dapat berkontribusi Organisasional dan Kultur
aktif dalam setiap penyusunan Organisasi terhadap Hubungan
anggaran dan meningkatkan ker- antara Anggaran Partisipatif
jasama yang lebih erat. dan Kinerja Manajerial.

20
Bambang Hariadi. 2002. Akuntansi Mardiasmo. 2002 Akuntansi Sektor
Manajemen Suatu Sudut Publik. Yogyakarta: Andi
Pandang. Yogyakarta: BPFE Offset
Yogyakarta. Mardiasmo. 2006. Pengukuran
Banks, Alan. 2003. Budgeting. Mc Kinerja Pemerintah Daerah.
Craw Hill Aistralia: Pty Yogyakarta: UAD Prosess.
Limited. Mardiasmo.2009. Akuntansi Sektor
Berita Kab.Tanah Datar. Keuangan Publik. Yogyakarta : Andi
Tanah Datar Dinilai BPK Yogyakarta
Wajar dengan Pengecualian. Mathis, Robert L.2001. Manajemen
Melalui www.antara-sumbar. Sumber Daya Manusia.
com Jakarta: Salemba Empat.
Deddi Noerdiawan. 2007. Akuntansi Mulyadi. 2001. Akuntansi Mana-
Pemerintahan. Jakarta: Salem- jemen. Yogyakarta: Salemba
ba Empat. Empat.
Emaisaf. 2011. Pengaruh Partisipasi Noerdiawan, Deddi 2007. Akuntansi
Penyusunan Anggaran terha- Pemeintahan.Jakarta:Salemba
dap Kinerja Pemerintah Daerah Empat.
dengan Komitmen Organisasi. Noerdiawan, Deddi. 2008.Akuntansi
Sebagai Pemoderasi. Studi Sektor Publik. Jakarta: Salem-
empiris Pemda Kota Padang ba Empat.
.Skripsi Program S-1.
Nor, Wahyudi. 2007. Desentralisasi
Universitas Negeri Padang.
dan Gaya Kepemimpinan
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi
sebagai Variabel Moderating
Analisi Multilavar dengan
dalam hubungan antara Partisi-
Program SPSS. Semarang:
pasi Penyusunan Anggaran dan
Badan Penerbit Universitas
Kinerja Manajerial. Simposium
Diponegoro.
Nasional Akuntansi X.
Garrison, Ray H. 2000. Akuntansi
Pabundu Tika. 2006. Budaya Orga-
Manajemen. Jakarta: Salemba
nisasi dan Peningkatan Kinerja
Empat
Perusahaan. Jakarta: Bumi
Hansen. Mowen. 1997. Akuntansi
Aksara.
Manajemen. Jakarta: Erlangga
Robbins,Stephen P. 2006 .Perilaku
Indra Bastian. 2005. Akuntansi
Organisasi. Jakarta: Arcan.
Sektor Publik. Jakarta:
Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku
Erlangga
Organisasi. Indonesia: PT
Indra Bastian. 2006. Akuntansi Sek-
Macanan Jaya
tor Publik Suatu Pengantar.
Robbins,Stephen P.2008.Perilaku
Jakarta: Erlangga.
Organisasi.Indonesia: Konsep
Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja
Kontroversi, Aplikasi, Alih
Sektor Publik. Yogyakarta.UPP
Bahasa : Hadayana Pujatmaka.
STIM YKPN.
Jakarta : Prehalindu
Luthan. 1992. Organisational Beha-
Situs Resmi Pemerintah Kabupaten
vioral. Singapure, Mc. Grau-
Tanah Datar. www.tanah datar.
Hill Book Co.
go.id.

21
Sobirin, Achmad. 2007. Budaya LAMPIRAN
Organisasi. Yogyakarta. Seko-
lah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN. Budaya Organisaisi
Sopiah. 2008. Perilaku Organi-
sasional. Yogyakarta: Andi Partisipasi Kinerja
Sri Rohana Putri. 2011. Pengaruh Penyusunan Aparat
Anggaran Pemerintah
Partisipasi Penyusunan Angga-
ran dan Motivasi Kerja Ter-
hadap Kinerja Aparat Peme- Komitmen Organisasi
rintah Daerah. Skripsi Program
Gambar Kerangka Konseptual
S1. Universitas Negeri Padang.
(tidak dipublikasikan). Tabel 5
Suharsimi, Arikunto2006. Prosedur Tingkat Pengembalian Kuesioner
Penelitian Suatu Pendekatan Keterangan Jumlah
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Kuesioner
Jumlah kuesioner yang disebar 111
Sobirin, Achmad. 2007. Budaya Jumlah kuesioner yang tidak 8
Organisasi. Yogyakarta. Seko- kembali
lah Tinggi Ilmu Manajemen Jumlah kuesioner yang kembali 103
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 103
YKPN.
Respon rate 92,79%
Sekaran,Uma. 2006. Metodologi Sumber : Data primer yang diolah, 2013
Penelitian untuk Bisnis.
Jakarta: SalembaEmpat. Tabel 6
SeptiMardiana.2010.PengaruhPartisi Karakteristik Responden
pasiPenyusunanAnggaranterha Berdasarkan Jenis Kelamin
dapKinerjaPemerintah Daerah No Jenis Jumlah Persentase
dengan Motivasi sebagai Vari- Kelamin
abel Pemoderasi: Studi empiris 1 Laki-laki 59 57,28%
Pemda Kota Padang .Skripsi 2 Perempuan 44 42,72%
Program S-1. Universitas Jumlah 103 100%
Negeri Padang
Yulia Shintia. 2008. Pengaruh
Tabel 7
Partisipasi Penyusunan Ang- Karakteristik Responden Berdasarkan
garan terhadap Kinerja Umur
Aparatur Pemerintah Daerah No Usia Jumlah Persentase
dengan udaya Organisasi dan
1 < 30 tahun 9 8,74%
Komitmen Organisasi sebagai
2 30-40 tahun 24 23,30%
Variabel Pemoderasi: Studi
empiris Pemda Kota Padang 3 40-50 tahun 54 52,43%
.Skripsi Program S-1. 4 >50 tahun 16 15,53%
Universitas Negeri Padang JUMLAH 103 100 %
Sumber : Data primer yang diolah, 2013

22
Tabel 8 Tabel 15
Karakteristik Responden Nilai Corrected Item-Total
Berdasarkan Correlation terkecil
Latar Belakang Pendidikan Nilai Corrected
Item-Total
No Tingkat Jumlah Persentase Instrumen Variabel
Correlation
Pendidikan
terkecil
1 Strata 2 (S2) 17 16,50% Kinerja Pemerintah Daerah (Y)
0,335
2 Strata 1 (S1) 65 63,11%
3 Diploma 3 (D3) 9 8,74% Partisipasi Penyusunan
Anggaran (X1) 0,327
4 SMA 12 11,65% Budaya Organisasi (X2)
0,301
JUMLAH 103 100%
Komitmen Organisasi (X3)
0,249
Sumber: Pengolahan data statistik SPSS 16
Tabel 9
Karakteristik Responden
Berdasarkan Masa Kerja
No Lama Jumlah Persentase
Tabel 16
Bekerja Nilai Cronbach’s Alpha
1 < 5 tahun 8 7,77% Nilai
Instrumen Variabel Cronbach’s
2 5-10 tahun 13 12,62%
Alpha
3 >10 tahun 82 79,61% Kinerja Manajerial (Y) 0,833
JUMLAH 103 100% Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 0,785
Sumber : Data primer yang diolah, 2013
Budaya Organisasi (X2) 0,719
Komitmen Organisasi (X3) 0,816
Tabel 14 Sumber: Pengolahan data statistik SPSS versi 16 (2012)
Descriptive Statistics
Std. Tabel 17
Deviati One-Sample Kolmogorov-Smirnov
N Minimum Maximum Mean on
Test

Y 103 30.00 45.00 39.4175 3.62595 Unstandardized


Residual
X1 103 14.00 30.00 22.4175 3.64483
N 103
X2 103 10.00 25.00 18.6117 3.13185
a
Normal Parameters Mean .0000000
X3 103 15.00 40.00 26.6699 5.47613
Std. Deviation 2.85639538
Valid N
103
(listwise) Most Extreme Absolute .121
Differences Positive .070

Negative -.121

Kolmogorov-Smirnov Z 1.227

Asymp. Sig. (2-tailed) .098

a. Test distribution is Normal.

23
Tabel 22
Tabel 18 Coefficientsa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
Model Tolerance VIF
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant)
1 (Constant) 5.631 15.538 .362 .718
X1 .974 1.027
X1 1.426 .685 1.434 2.082 .040
X2 .976 1.025
X2 .085 .641 .073 .132 .895
X3 .977 1.023
X3 .733 .341 1.107 2.151 .034
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Pengolahan data statistik SPSS versi 16 Moderat1 .004 .029 .123 .152 .880
(2012)
Moderat2 -.035 .015 -1.614 -2.365 .020
Tabel 19 a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan analisis MRA
Coefficientsa

Unstandardize Standardized
d Coefficients Coefficients
Tabel 23
ANOVAb
Std.
Sum of Mean
Model B Error Beta T Sig.
Model Squares Df Square F Sig.
1 (Constant
4.152 1.496 2.776 .007 1 Regression 555.064 5 111.013 13.700 .000a
)
Residual 785.985 97 8.103
X1 -.015 .047 -.032 -.316 .753
Total 1341.049 102
X2 -.065 .054 -.121 -1.197 .234
a. Predictors: (Constant), Moderat2, X2, X1,
X3 -.012 .031 -.039 -.387 .700
X3, Moderat1
a. Dependent Variable:AbsUt
Sumber : Pengolahan data statistik SPSS versi 16 b. Dependent Variable: Y
(2012)

Tabel 20
Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .643a .414 .384 2.84657

a. Predictors: (Constant), Moderat2, X2, X1, X3,


Moderat1

24

Anda mungkin juga menyukai