“ PENGANGGARAN BISNIS “
NIM : 2034021093
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
TH 2020/2021
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
Partisipasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting yang menekankan
pada proses kerjasama dari berbagai pihak, baik bawahan maupun manajer level
atas. Anggaran partisipatif dalam literatur akuntansi biasanya didefinisikan
sebagai suatu proses dimana manajer terlibat dengan, dan memiliki pengaruh
terhadap penentuan anggaran (Shields dan Shield, Dalam Gunawan 2014).
Anggaran umumnya dipakai dalam penyusunan rencana dan sistem kendali,
selain itu juga dapat digunakan untuk mengkoordinasian,
mengkomunikasikan,mengevaluasi kinerja dan memotivasi serta dapat
digunakan sebagai alat pendelegasian wewenang atasan terhadap bawahannya
(Hansen dan Mowen, Dalam Wirasedana 2015). Dahulu penyusunan anggaran
pada suatu organisasi biasanya hanya dilakukan oleh suatu tim ahli dengan
sistem top-down, yaitu perencanaan anggaran telah ditetapkan oleh atasan atau
pemegang kuasa anggaran sehingga bawahan atau karyawan hanya sebagai
pelaksana apa yang telah disusun.
Namun perkembangan saat ini penyusunan anggaran tidak lagi hanya pihak-
pihak atasan perusahaan, namun penyusunan anggaran dilakukan dengan
pendekatan partisipasi antara atasan dan bawahan. Penyusunan anggaran
seperti ini agar memungkinkan adanya negosiasi dan pertukaran pendapat
antara manajer sebagai atasan dengan karyawan sebagai bawahan. Partisipasi
ini juga untuk mempermudah mendapatkan informasi nyata yang terjadi
dilapangan sebagai acuan penyusunan anggaran.
Menurut Gul dan Chia (1994) dalam Gunawan (2014). Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Veronica dan Komang (2009) dan Afiani (2010)
menunjukkan hasil yang berlawanan. Hasil penelitian mereka menunjukkan
bahwa partisipasi yang tinggi dalam proses penyusunan anggaran, maka dapat
menimbulkan slack anggaran yang tinggi pula.
II. KAJIAN TEORI
A. Pengertian Partisipasi
Menurut Brownell dalam Muhammad (2001) dalam Triana (2012), partisipasi
anggaran adalah suatu proses dalam organisasi yang melibatkan para
manajer dalam penentuan tujuan anggaran yang menjadi tanggung
jawabnya. Hoque dan Peter (2007) dalam Wirasedana (2015)
mengemukakan bahwa partisipasi penganggaran adalah proses dimana
bawahan ikut berpartisipasi dalam memutusan anggaran akhir dan memiliki
pengaruh pada anggaran akhir tersebut. Keterlibatan karyawan dalam
penyusunan anggaran akan menimbulkan dorongan dari dalam diri mereka
untuk ikut menyumbangkan pendapat dan informasi yang dimiliki serta
meningkatkan rasa memiliki perusahaan sehingga kerjasama diantara
anggota organisasi akan ikut meningkat (Siegel dan Marconi, 1989) dalam
Wirasedana (2015).
C. Kinerja Manajerial
Kinerja menurut Moeheriono (2012:95) yaitu “Kinerja atau performance
merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi
dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu
organisasi.” (Abdullah, 2014:3). Amstrong dan Baron (1998:15) memberikan
pengertian bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen dan
memberikan kontribusi ekonomi.
Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2009:18). Menurut Henry Simamora (1995:327), kinerja
karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai
persyaratan-persyaratan pekerjaan. Riyadi (2011) penilaian kinerja adalah
proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai kerja karyawan. Apabila
penilaian prestasi kerja dilaksanakan dengan baik, tertib, dan benar, maka
akan dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi sekaligus dapat
meningkatkan loyalitas para anggota organisasi yang ada di dalamnya, dan
apabila ini terjadi, maka akan menguntungkan organisasi itu sendiri.
IV. KESIMPULAN
Partisipasi anggaran ini juga berdampak positif pada kinerja manajerial karena
pihak bawahan mengetahui dengan jelas anggaran yang ditetapkan dan tujuan
yang akan dicapai sehingga kecukupan anggaran dapat dicapai. Bawahan akan
berusaha memasukkan informasi kedalam anggaran untuk memastikan bahwa
mereka mempunyai sumber daya yang mencukupi untuk memperlihatkan
kesuksesan tugas mereka. Jika proses partisipasi mengijinkan bawahan untuk
menyampaikan informasi anggaran yang berhubungan dengan kesuksesan
tugas mereka, maka dapat dikatakan bahwa proses partisipasi dalam
penganggaran akan membuat bawahaN dapat lebih memastikan bahwa mereka
mempunyai sumber daya yang mencukupi untuk mencapai kesuksesan tugas
mereka.
V. DAFTAR PUSTAKA