PARTISIPASI ANGGARAN
Disusun Oleh:
RUTH OCTAVIANI P WERMASUBUN (220621030010)
LUNGCIN POLUAN (220621030015)
SARTIKA (220621030002)
1) Menurut Nurrasyid (2015), partisipasi anggaran adalah seberapa jauh keterlibatan dan
pengaruh individu dalam proses penyusunan anggaran dengan adanya partisipasi
anggaran maka dapat terjadi keselarasan tujuan organisasi.
2) Menurut Hansen and Mowen (2013), partisipasi anggaran adalah pendekatan
penganggaran yang memungkinkan para manajer yang akan bertanggungjawab atas
kinerja anggaran, untuk berpartisipasi dalam pengembangan anggaran, partisipasi
anggaran mengkomunikasikan rasa tanggung jawab kepada para manajer tingkat bawah
dan mendorong kreativitas.
3) Menurut Nafarin (2012), partisipasi anggaran adalah tingkat seberapa jauh keterlibatan
dan pengaruh individu di dalam menentukan dan menyusun anggaran yang ada di
dalam divisi atau bagiannya, baik secara periodik maupun tahunan.
1) Partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada
semua tingkat manajemen.
2) Meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung untuk
meningkatkan kerja sama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan.
3) Menurunkan tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran.
4) Menurunkan ketidakadilan yang dipandang ada dalam alokasi sumber daya organisasi
antar subunit organisasi, serta reaksi negatif yang dihasilkan dari persepsi semacam itu.
Proses penyusunan anggaran bisa dari atas ke bawah (Top-Down), bisa juga sebaliknya
yaitu dari bawah ke atas (Bottom-Up) dan ada pula yang menggunakan gabungan keduanya.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan keterlibatan yang meliputi pemberian
pendapat, pertimbangan dan usulan dari bawahan kepada pimpinan dalam mempersiapkan dan
merevisi anggaran.
Menurut Sayputri (2017), terdapat tiga jenis partisipasi anggaran, yaitu sebagai berikut:
Indikator partisipasi anggaran bisa dilihat dari karakteristik partisipasi anggaran yaitu
keterlibatan manajer dan atasan dalam proses penyusunan anggaran. Pada dasarnya tidak
terdapat indikator-indikator yang sangat jelas mengenai partisipasi anggaran, karena hal
tersebut sangat berkaitan dengan sikap dan perilaku manusia.
Menurut Sinaga (2013), indikator partisipasi anggaran antara lain yaitu sebagai berikut:
1) Setiap orang pada semua tingkatan organisasi diakui sebagai anggota tim yang
pandangan dan penilaiannya dihargai oleh manajemen puncak.
2) Perkiraan anggaran disiapkan oleh manajer level bawah yang lebih akurat dan dapat
diandalkan dari perkiraan yang disiapkan oleh manajer level atas yang memiliki
pengetahuan kurang detail mengenai pasar dan operasi sehari-hari.
3) Motivasi pada umumnya lebih tinggi ketika individu berpartisipasi dalam menetapkan
tujuan mereka sendiri dari pada ketika tujuan yang dipakai dipaksakan dari atasan.
4) Manajer yang tidak mampu memenuhi anggaran yang dipaksakan oleh atasan akan
selalu mengatakan bahwa anggaran tidak realistis dan mustahil untuk dicapai.