KELOMPOK 3
HESTI SONITA
SRI NURFAHMI RAHAYU
S1 AK-NON REGULER
LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan membutuhkan sebuah anggaran yang dapat digunakan sebagai alat untuk perencanaan dan
evaluasi. Proses penyusunan sebuah anggaran menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan agar
dapat sesuai dengan sasaran dan tujuan. Untuk menyusun sebuah anggaran, informasi-informasi yang akurat
sangat dibutuhkan. Informasi-informasi yang akurat itu diketahui oleh manajer
Banyak penelitian bidang akuntansi manajemen yang menaruh perhatian pada masalah partisipasi anggaran
(Brownell,1981 dalam Sumarno, 2005:586). Hal ini karena anggaran partisipatif dinilai mempunyai konsekuensi
terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Murray,1990 dalam Sumarno, 2005:586).Pengaruh anggaran
partisipatif pada kinerja manajerial merupakan tema yang menarik dalam penelitian akuntansi manajemen
(Lukka,1988). Brownell (1982b) menyebutkan dua alasan, yaitu (a) partisipasi dinilai sebagai pendekatan manajerial
yang dapat meningkatkan kinerja anggota organisasi, dan (b) berbagai penelitian yang menguji hubungan antara
partisipasi dan kinerja hasilnya saling bertentangan
. Berdaarkan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
mengenai pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap partisipasi anggaran dan kinerja
manajerial menunjukan hasil yang tidak konsisten. Maka berdasarkan latar belakang tersebut, malah ini akan
membahas lebih lanjut mengenai pengaruh komitmen organisisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungann
antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial
RUMUSAN MASALAH
Apakah partisipasi penyusunan anggaran dapat
mempengaruhi kinerja
manajerial ?
2.
Apakah komitmen organisasi
mempengaruhi
hubungan antara partisipasi penyusunan
anggaran
dengan kinerja
manajerial ?
3.
Apakah gaya kepemimpianan
manajemen
mempengaruhi
hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran
dengan kinerja manajerial ?
1.
TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui sejauh mana partisipasi penyusunan
anggaran
dapat mempengaruhi kinerja manajerial.
2. Untuk mengetahui sejauh
mana komitmen organisasi
mempengaruhi
hubungan
antara
partisipasi
penyusunan anggaran
dengan kinerja manajerial.
3. Untuk mengetahui sejauh
mana gaya kepemimpianan
manajemen
mempengaruhi hubungan antara
partisipasi
penyusunan anggaran
dengan
kinerja
manajerial.
LANDASAN TEORI
1. Partisipasi anggaran
Inti dari partisipasi anggaran adalah kerjasama antara seluruh tingkatan organisasi. Manajer puncak biasanya kurang
mengetahui kondisi perusahaan sehari-hari sehingga harus mengandalkan informasi anggaran yang lebih rinci dari
bawahannya. Partisipasi anggaran akan menciptakan mekanisme pertukaran informasi. Pertukaran informasi
membuat masing-masing manajer akan memperoleh informasi tentang kerja (Hopwood (1976) dalam Marsudi
(2001)). Pengukuran partisipasi anggaran diadopsi dari pertanyaan yang dikembangkan oleh Milani (1975) dalam
Eker (2007), Maiga dan Jacobs (2007)
Partisipasi anggaran dinilai mempunyai konskwensi terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Murray, 1990
dalam Sumarno, 2005). Partisipasi dalam proses penganggaran merupakan pendekatan yang efektif untuk
meningkatkan motivasi manajer. Dengan tingkat partisipasi yang tinggi cenderung mendorong manajer untuk lebihh
akti dalam memahami anggaran dan manajer akan memiliki pemahaman yang baik dalam menghadapi kesulitan
pada saat pelaksanaan anggaran. Anggaran yang efektif dan berhasil jika melibatkan bawahan dalam tanggung
njawab pengendalian biaya untuk membuat estimasi anggaran (Anthony dan Govindarajan, 1995 dalam Marani
Yohanes dan Supomo Bambang (2003:49).
2. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan ( leadership style ) merupakan cara pemimpin untuk mempengaruhi orang
lain/bawahannya sedemikian rupasehingga orang gtersebut mau melakukan kehendak pemimpin
untuk mencapai tujuan organisasi meskipun svecara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi
( Luthans, 2002:575).
Teori model kontingensi keefektifan pimpinan dari Fiedler dan Yulk (1967) dalam Sumarno (2005:589)
dikembangkan menjadi leader match concept (konsep kecocokan pemimpin) oleh Fiedler dan Chemes
(1984). Teori leadership match di tentukan oleh dua faktor, yaitu :
a.Gaya kepemimpinan menurut Fiedler dan Chemes adalah derajat hubungan antara seseorang dan
tenmen sekerjanya, dengan siapa ia paling tidak ingin
bekerja atau least preferred coworker (LPC)
yang diukur denga instruumen test yang disebut least preferred coworker scale (LPCS) atau skala
teman sekerja yang paling tidak disukai.
b.Situasi kepemimpinan, ada tiga komponen yang menentukan kontrol dan pengaruh dalam suatu
situasi, yaitu ;
Hubungan pemimpin dan pengikut (
leadermember relations)
Struktur tuugas (task structure)
Kekuasaan posisional (leaders position power)
3. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai kepercayaan yang kuat dan keterimaan terhadap
tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi serta keinginan untuk berusaha mencapai tujuan
organisasi tersebut. Komitmen organisasi dapat juga sebagai alat bantu psikologis dalam
menjalankan organisasinya untuk mencapai kinerja sesuai dengan yang diharapkan (Nouri dan
Parker, 1998). Komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula
(Randall (1990) dikutip dari Nouri dan Parker (1998)). Pengukuran komitmen organisasi diadopsi
dari pertanyaan yang dikembangkan oleh Mowday et al., (1979) dalam Eker (2007), Nouri dan
Parker (1998).
4 Kinerja Manajerial
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
kesungguhan serta waktu. Kinerja manajerial adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam kegiatan-kegiatan manajerial yang meliputi perencanaan, investigasi, pengkoordinasian,
evaluasi, pengawasan, pengaturan staff (staffing), negoisasi, dan perwakilan/ representasi.
Pengukuran kinerja manajerial diadopsi dari pertanyaan yang dikembangkan oleh Mahoney et
al. (1965) dalam Eker (2007).
Partisipasi dalam penyusunan anggaran umumnya dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat
meningkatkan kinerja anggota organisasi. Para bawahan yang merasa aspirasinya dihargai dan mempunyai
pengaruh pada anggaran yang disusun, akan lebih mempunyai tanggung jawab dan konsekuensi moral yang akan
meningkatkan kinerja sesuai yang d.itargetkan dalam anggaran.
Berbagai peneliti telah menguji hubungan dan pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial,
namun hasil penelitiannya menunjukkan perbedaan bahkan bertentangan. Brownell (1982b) menemukan bahwa
terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi dan kinerja manajerial. Brownell dan Mcinnes (1986)
menemukan bahwa partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran meningkatkan kinerja manajerial.
Sementara itu Indriantoro (1993) menemukan bahwa hubungan yang positif dan signifikan antara partisipasi
anggaran dan kinerja manajerial. Selanjutnya Indriantoro (2000) melaporkan bahwa Argyris, 1952; Becker dan
Green, 1962; Bass Leavitt, 1963; Brownell, 1982c, Brownell dan Mcinnes, 1986, menemukan bahwa partisipasi
anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Cherrington dan Cherrington, 1973;
Milani,1975; Kenis, 1979; Brownell dan Hirst, 1986 dan Morse dan Reimer, 1956, menemukan bahwa partisipasi
anggaran mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Sementara itu Stedry,1960; Bryan
dan Locke, 1967, menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Sedangkan Steers (1976) dan Ivancevich (1976) mengindikasikan hubungan yang signifikan antara partisipasi
penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian beberapa peneliti, maka dapat disimpulkan :
1.Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dapat disimpulkan pula bahwa pengaruh partisipasi
anggaran terhadap kinerja manajerial menunjukan pengaruh positif. Artinya, semakin tinggi pasrisipasi anggaran,
maka akan semakin tinggi pula kinerja manajerial.
2.Secara keseluruhan, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan partisipasi
anggaran dan kinerja manajerial. Hal ini dikarnakan Komitmen organisasi yang kuat akan mendorong individu
berusaha keras mencapai tujuan organisasi, dan partisipasi anggaran akan menimbulkan adanya kecukupan
anggaran dan kemudian mempengaruhi kinerja manajerial itu sendiri.
3.Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan
kinerja manajerial. Gaya kepemimpinan mempunyai dampak positif terhadap adanya dorongan penyusunan
anggaran. Efektivitas partisipasi anggaran sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan suatu manajemen. Jika
dikaitkan dengan gaya kepemimpinan, Inti dari partisipasi dalam penyusunan anggaran adalah di perlukan
kerjasama antara seluruh tingkat organisasi
4..
TERIMAKASIH