Anda di halaman 1dari 8

JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410 - 9875

Vol. 17, No. 1, Juni 2015, Hlm. 77-84 http: //www.tsm.ac.id/JBA

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN


TERHADAP KINERJA MANAJERIAL :
KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI

HARYO SUPARMUN

STIE Trisakti
haryosuparmun@yahoo.com

Abstract : The research objective is to get empirical evidence about the effect of budget
participation on managerial performance as well as the influence of organizational
commitment and environmental uncertainty on the relationship between budgetary
participation and managerial performance. Respondents were used in data analysis as
much as 65 managers in hotels in Jakarta and Yogyakarta. Hypothesis testing using
moderating regression analysis. The results showed that the effect of budget participation
on managerial performance is signifficant. While the organization's commitment and
environmental uncertainty does not affect the relationship between budgetary participation
and managerial performance.

Keywords : Budget participation, managerial performance, organizational commitment,


environmental uncertainty.

Abstrak : Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh partisipasi
anggaran terhadap kinerja manajerial serta pengaruh komitmen organisasi dan ketidak-
pastian lingkungan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Responden yang digunakan dalam analisis data sebanyak 65 manajer pada hotel di Jakarta
dan Yogyakarta. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi moderasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Sedangkan komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan tidak mempengaruhi
hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.

Kata kunci : Partisipasi anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi, ketidakpastian


lingkungan.

PENDAHULUAN tingkat bawah. Manajer perlu menyusun anggaran


dengan baik karena anggaran merupakan gam-
Proses penyusunan anggaran pada da- baran perencanaan seluruh aktifitas operasional
sarnya banyak melibatkan berbagai pihak, mulai perusahaan (Siegel dan Marconi, 1989) dalam
dari manajemen tingkat atas sampai manajemen Darlis (2001). Dengan berpartisipasi di dalam

77
perancangan anggaran, manajer merasa dili- Dengan melibatkan kedua variabel moderat
batkan dan tidak sekedar terlibat dalam kerja, tersebut, penulis ingin mengetahui, apakah
sehingga diharapkan akan mendorong inisiatif keduanya menguatkan pengaruh partisipasi
para manajer (Rahayu, 1999). Top manajer anggaran terhadap kinerja manajerial.
perlu melibatkan bawahan dalam penyusunan Alasan dipilihnya komitmen organisasi
anggaran agar anggaran yang disusun dapat adalah dari anggapan yang menyatakan bahwa
mempresentasikan kebutuhan dan kepentingan komitmen organisasi dapat mempengaruhi mo-
seluruh anggota. tivasi individu untuk melakukan suatu hal. Ko-
Proses penyusunan anggaran membu- mitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan
tuhkan keterlibatan manajer dan atasannya, dukungan terhadap nilai dan sasaran yang ingin
karena pada dasarnya penyusunan anggaran dicapai organisasi (Mowday 1979). Komitmen
merupakan proses penetapan peran setiap ma- organisasi yang kuat menyebabkan individu
najer dalam melaksanakan program atau bagian berusaha mencapai tujuan organisasi dan meng-
dari program kerja. Partisipasi aktif dari pihak- utamakan kepentingan organisasi (Angle dan
pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Perry 1981, Porter 1974). Individu yang berko-
anggaran akan lebih efektif jika adanya jalinan mitmen tinggi akan berpandangan positif dan
komunikasi yang efektif dan efisien di dalam berusaha berbuat yang terbaik bagi organisasi
perusahaan. Komunikasi efektif dapat terlaksa- (Porter 1974). Komitmen yang kuat dari para
na apabila diterapkan secara terbuka dan adil, manajer diharapkan akan mampu meningkatkan
yang artinya turut melibatkan karyawan dalam kinerja manajerial (Darlis 2001).
membahas masalah-masalah yang berkaitan Partisipasi dalam penyusunan anggaran
dengan perusahaan, sehingga karyawan merasa menimbulkan suatu komitmen. Komitmen disini
sebagai bagian dari perusahaan. berarti terdapat upaya yang serius untuk me-
Pengaruh partisipasi anggaran terhadap laksanakan dan mencapai target anggaran yang
kinerja manajerial merupakan bidang penelitian telah menjadi tujuan serta kesepakatan ber-
yang banyak mengalami perdebatan. Bukti em- sama. Tercapainya target anggaran merupakan
piris menunjukkan adanya ketidakjelasan antara sebuah prestasi, mengingat bahwa dalam ang-
pengaruh partisipatif penganggaran terhadap garan memuat tujuan organisasi.
kinerja manajerial. Gul et al. (1995) mengung- Ketidakpastian lingkungan adalah
kapkan bahwa partisipasi yang tinggi dalam moderating lain yang digunakan dalam penelitian
proses penyusunan anggaran mempunyai pe- ini. Miliken (1987) dalam Darlis (2001) mendefi-
ngaruh positif terhadap kinerja. Namun Milani nisikan ketidakpastian tinggi sebagai rasa keti-
(1975) menemukan hubungan negatif antara dakmampuan individu untuk memprediksi ling-
partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial kungan secara akurat. Sedangkan di lingkungan
(Cahyono et al. 2001). ketidakpastian rendah, individu dapat menentu-
Uraian di atas menunjukkan bahwa hasil kan langkah untuk membantu organisasi me-
penelitian para peneliti sebelumnya masih saling nyusun rencana yang akurat (Duncan 1972).
bertentangan. Hasil penelitian sebelumnya masih Penelitian ini merupakan replikasi dari
belum dapat menyimpulkan apakah partisipasi penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (1999)
anggaran dapat meningkatkan kinerja manajerial. yang menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan
Hasil yang tidak konsisten ini mendorong dilaku- sebagai variabel moderating terhadap partisipasi
kannya penelitian mengenai pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manjerial. Rahayu (1999)
anggaran terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan perusahaan manufaktur yang
memasukkan 2 variabel moderating yaitu komit- publik dan berorientasi laba.
men organisasi dan ketidakpastian lingkungan.

78
Kisruhnya masalah kenaikan harga BBM menarik untuk diteliti dan sampai saat ini masih
pada awal tahun 2005 yang ditengarai karena menjadi suatu perdebatan. Gul et al. (1995)
kurangnya keterlibatan fraksi-fraksi di DPR mengungkapkan bahwa partisipasi yang tinggi
dalam penyusunan APBN menandai pentingnya dalam proses penyusunan anggaran mempunyai
partisipasi anggaran untuk melaksanakan kinerja. pengaruh positif terhadap kinerja. Tetapi Milani
Hal lain yang tak kalah penting dalam penyu- (1975), Brownel dan Hirst (1986) dan Supomo
sunan APBN adalah kualitas perencanaan dan (1998) menemukan partisipasi dalam penyu-
kemampuan membaca dinamika perubahan sunan anggaran tidak mempunyai pengaruh
lingkungan serta prediksi masa depan yang baik langsung terhadap kinerja manajerial (Cahyono
untuk menghindari perubahan APBN ditengah et al. 2001). Chenhall dan Brownell (1988)
jalan yang tentunya akan mempengaruhi jalan- menyatakan bahwa ketidakkonsistenan ini
nya pemerintahan seperti yang terjadi pada kemungkinan disebabkan karena adanya faktor
akhir-akhir ini. Tujuan penelitian adalah untuk kondisional atau disebabkan karena antara
mendapatkan bukti empiris mengenai (1) pe- variabel partisipasi dengan kinerja manajerial
ngaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja tidak berhubungan langsung (Rahayu 1999).
manajerial, (2) komitmen organisasi dan ketidak- Penelitian yang dilakukan Rahayu (1999) ber-
pastian lingkungan akan menguatkan pengaruh hasil membuktikan bahwa partisipasi anggaran
partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hipo-
tesis yang diajukan adalah :
Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial H 1 Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap
Keterlibatan manajer dalam penetapan kinerja manajerial.
sasaran dapat memperbaiki kinerja. Satu studi
menemukan bahwa masalah yang penting ada- Komitmen Organisasi pada hubungan Parti-
lah menetapkan sasaran, bagaimanapun cara sipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
penetapannya. Dan sasaran tersebut akan lebih Partisipasi Manajer dalam proses
mudah dicapai jika anggota organisasi memahami penganggaran mengarah pada seberapa besar
sasaran yang dituju. Anggaran partisipatif meru- tingkat keterlibatan manajer dalam menyusun
pakan pendekatan manajerial yang dianggap anggaran serta pelaksanaannya untuk mencapai
berpengaruh pada peningkatan efektifitas organi- target anggaran. Manajer yang terlibat dalam
sasional melalui peningkatan kinerja manajerial proses penyusunan anggaran diberi kesempatan
(Tintri 2002). untuk ambil bagian dalam pengambilan keputus-
Partisipasi anggaran dapat membantu an melalui negosiasi terhadap target anggaran.
manajer untuk lebih efektif dan efisien dalam Hal ini merupakan hal yang sangat penting ka-
pencapaian tujuan organisasi. Proses penyu- rena manajer akan merasa lebih produktif dan
sunan anggaran partisipatif dapat meningkatkan puas terhadap pekerjaannya, sehingga memung-
kerjasama untuk pencapaian tujuan anggaran kinkan munculnya perasaan berprestasi yang
sehingga diharapkan dapat mudah dalam akan meningkatkan komitmen yang dimiliki.
mencapai tujuan perusahaan (Anthony dan Bagi individu/karyawan dengan komit-
Govindarajan 2003). Dengan berpartisipasi men organisasi tinggi, pencapaian tujuan organi-
dalam penyusunan anggaran para manajer akan sasi menjadi hal yang penting (Yuwono 1999).
mampu memahami dan menangani masalah- Dengan persepsi yang jelas tentang sasaran
masalah yang mungkin timbul pada saat pelak- (anggaran), manajer akan memiliki komitmen,
sanaan anggaran (Rahayu 1999). yakni suatu komitmen yang dapat menimbul-
Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kan motivasi dalam diri setiap manajer untuk
kinerja manajerial masih merupakan topik yang mencapai sasaran dan tujuan (Mulyadi 2000).

79
Potensinya dalam peningkatan kinerja, banyak pasti sangat diperlukan dalam setiap kegiatan
penelitian yang memusatkan pada komitmen operasional organisasi termasuk dalam penyu-
organisasi. Sebagai contoh, beberapa peneliti sunan anggaran. Untuk menghasilkan anggaran
mengusulkan bahwa partisipasi manajer bawah yang efektif, penyusunan anggaran melibatkan
dalam pengambilan keputusan akan mampu banyak pihak, mulai dari manajemen tingkat
meningkatkan komitmen mereka. atas sampai manajer tingkat bawah (Yuwono
Penelitian-penelitian mengenai hu- 1999).
bungan partisipasi anggaran dengan komitmen Partisipasi anggaran menguntungkan
organisasi telah membuktikan adanya hubungan pusat tanggungjawab dalam lingkungan yang
positif secara signifikan antara partisipasi tidak pasti karena manajer yang bertugas pada
anggaran dengan komitmen organisasi. Salah pusat tanggungjawab memungkinkan memiliki
satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh informasi terbaik mengenai variabel-variabel
Supriyono (2004) yang semakin mendukung yang mempengaruhi pemasukan dan penge-
hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Dalam luaran mereka (Anthony dan Govindarajan,
penelitian yang dilakukan oleh Rendal (1990) 2003,14). Penelitian terhadap pengaruh ketidak-
mengenai hubungan antara komitmen organisa- pastian lingkungan atas sistem pengendalian
si dengan kinerja, menemukan hubungan yang manajemen telah banyak dilakukan, terutama
positif. Artinya, semakin tinggi komitmen ter- dihubungkan dengan berbagai dimensi sistem
hadap organisasi, maka semakin tinggi pula penganggaran, seperti: partisipasi (Govindarajan
kinerja manajer. Penelitian yang dilakukan oleh 1986), dan kinerja manajerial (Gul dan Chia 1994,
Supriyono (2004) mendukung hasil penelitian- Kren 1992).
penelitian sebelumnya, yakni adanya hubungan Govindarajan (1986) menemukan bah-
yang positif antara komitmen organisasi dengan wa (1) ketidakpastian lingkungan yang tinggi
kinerja manajerial. Hipotesis yang diajukan ada- menguatkan pengaruh partisipasi terhadap ki-
lah : nerja manajerial, (2) dalam kondisi ketidakpas-
H 2 Komitmen organisasi menguatkan pengaruh tian lingkungan yang tinggi, pengaruh partisipasi
partisipasi anggaran terhadap kinerja mana- terhadap sikap dan motivasi manajerial semakin
jerial. kuat dan (3) dalam kondisi ketidakpastian ling-
kungan yang tinggi dari para manajer akan
Ketidakpastian Lingkungan pada hubungan mengurangi senjangan anggaran.
Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial Rahayu (1999) melakukan penelitian
Seorang manajer dapat merasa tidak untuk mengetahui apakah ketidakpastian ling-
pasti terhadap tindakan apa yang harus dilakukan kungan akan dapat menguatkan pengaruh par-
dalam menghadapi dinamika para pemasok, tisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
pesaing, pelanggan, konsumen, atau kemung- Penelitian tersebut tidak berhasil membuktikan
kinan perubahan lingkungan yang relevan se- hipotesis bahwa ketidakpastian lingkungan meng-
perti perubahan teknologi, budaya, demografi uatkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap
dan lain-lain. Dalam kondisi demikian, untuk kinerja. Hipotesis yang diajukan adalah :
mencapai kinerja maksimal, manajemen mem- H 3 Ketidakpastian lingkungan menguatkan
butuhkan informasi untuk mengurangi tingkat pengaruh partisipasi anggaran terhadap
ketidakpastian tersebut. Informasi yang diper- kinerja manajerial.
lukan tersebut dapat diperoleh melalui partisipasi
anggaran (Rahayu 1999).
Kemampuan memprediksi keadaan
masa datang pada kondisi lingkungan yang tidak

80
METODA PENELITIAN pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, peng-
aturan staf, negosiasi dan perwakilan. Variabel
Data penelitian ini adalah data primer ini digunakan dengan menggunakan kuisioner
yang diperoleh dari 120 kuisioner yang dikirim- yang dikembangkan oleh Mahoney at al. (1965)
kan melalui contact person serta mail survey dan telah digunakan dalam penelitian sebelum-
kepada jajaran manajer di 13 hotel yang berada nya oleh Rahayu (1999). Pengukuran variabel
di Jakarta serta 27 hotel yang berada di Yogya- ini dilakukan dengan skala likert 5 angka, men-
karta. Kuisioner tersebut diterima dalam jangka cakup skala 1 (menunjukkan jauh dibawah rata-
waktu 3 bulan, yaitu dari bulan April hingga Juni rata) sampai skala 5 (menunjukkan jauh diatas
2010. Dari 120 kuisioner yang dikirim, sebanyak rata-rata). Nilai Cronbach alpha 0,898.
94 kuisioner diisi dan dikembalikan (Response Komitmen organisasi adalah dorongan
rate 78,33%). Setelah dilakukan pemeriksaan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar
terhadap kuisioner yang kembali, sebanyak 29 dapat menunjang keberhasilan organisasi se-
kuisioner diputuskan tidak dapat digunakan ka- suai dengan tujuan dan lebih mengutamakan
rena pengisian tidak lengkap, serta dianggap kepentingan organisasi. Untuk menilai komitmen
tidak sah (bukan diisi oleh manajer), sehingga organisasi responden, digunakan sembilan item
data yang dapat diolah dalam penelitian ini pertanyaan yang dikembangkan oleh Mowday
berjumlah 65. Tabel 1 dibawah ini menunjukkan (1979). Responden diminta untuk menjawab
jumlah kuisioner yang digunakan dalam pene- sembilan pertanyaan dengan memilih satu nilai
litian ini. dalam skala likert dari skala 1 (menunjukkan
sangat tidak setuju) sampai skala 5 (menunjuk-
Tabel 1 Hasil Tingkat Pengembalian Kuisioner kan sangat setuju). Nilai Cronbach alpha 0,887.
Ketidakpastian lingkungan dalam peneli-
Keterangan Jumlah Presentase tian ini adalah situasi seseorang yang terkendala
untuk memprediksi keadaan dilingkungannya
Kuisioner yang dibagikan 120 100%
sehingga mencoba untuk melakukan sesuatu
Kuisioner yang dikembalikan 94 78,33% untuk menghadapi ketidakpastian tersebut.
Kuisioner yang tidak dapat 29 30,85% Pengukuran variabel ini dengan menggunakan
diolah
Kuisioner yang dapat diolah 65 69,15% instrumen dari Duncan (1972) yang terdiri dari
12 item pertanyaan dengan skala likert 1-5. Res-
Partisipasi anggaran dalam penelitian ini ponden diminta untuk menyatakan persepsinya
berkaitan dengan seberapa jauh keikutsertaan dengan memilih satu nilai dalam skala 1 (me-
manajer di dalam menentukan atau menyusun nunjukkan sangat tidak setuju) sampai skala 5
anggaran yang ada dalam departemen atau (menunjukkan sangat setuju). Nilai Cronbach
bagiannya, baik secara periodik maupun tahun- alpha 0,805.
an. Variabel ini diukur dengan menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh Milani (1975), HASIL PENELITIAN
yang terdiri dari 6 item pertanyaan dengan skala
likert 1-5, dimana nilai rendah (skala 1) menun- Untuk melengkapi deskripsi responden
jukkan partisipasi rendah, sedangkan nilai tinggi dalam penelitian ini maka karakteristik responden
(skala 5) menunjukkan partisipasi tinggi. Nilai dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 :
Cronbach alpha 0,902.
Kinerja manajerial dalam penelitian ini
didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan mana-
jerial yang meliputi perencanaan, investigasi,

81
Tabel 2 Karakteristik Responden Tabel 3 Statistik Deskriptif Variabel
Frekuensi Descriptive Statistics
Keterangan
Absolut Persentase TOTAL_PA
N
65
Minimum
9
Maximum
30
Mean
23.06
Std. Deviation
4.437

Jumlah sampel 65 100% TOTAL_KPL


TOTAL_KO
65
65
37
29
60
50
47.66
42.05
6.037
6.117
Jenis kelamin: TOTAL_KM 65 24 45 35.20 4.871

Pria 59 90,8%
Valid N (listwise) 65

Wanita 6 9,2%
Usia : Hasil uji t menunjukkan signifikansi
20-30 12 18,5% 0,000 yang berarti bahwa partisipasi anggaran
31-40 22 33,8% mempengaruhi kinerja manajerial. Hal ini me-
41-50 24 36,9% nunjukkan bahwa H 1 diterima yang artinya par-
tisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja
>50 7 10,8% manajerial. Hasil penelitian ini konsisten dengan
Pendidikan terakhir: penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh
SLTA 7 10,8% Rahayu (1999) yang menemukan adanya peng-
D3 27 41,5% aruh partisipasi anggaran terhadap kinerja
S1 21 32,3% manajerial. Hasil uji t menunjukkan bahwa
S2 10 15,4% moderating komitmen organisasi dengan signifi-
kansi 0,246 di atas 0,05. Hal ini menunjukkan
S3 0 0%
bahwa H 2 tidak diterima, yang berarti bahwa
Departemen : komitmen organisasi tidak menguatkan pengaruh
Marketing 4 6,2% partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
Finance 5 7,7% Hasil uji t menunjukkan bahwa moderating
Beverage 5 7,7% ketidakpastian lingkungan menunjukkan dengan
Front Office 8 12,3% signifikansi 0,636 di atas 0,05. Hal ini menun-
HRD 7 10,8% jukkan bahwa H 3 tidak diterima, yang berarti
bahwa ketidakpastian lingkungan tidak mengu-
Lainnya 36 55,4% atkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap
Lama Bekerja : kinerja manajerial. Hasil penelitian ini konsisten
0-10 tahun 42 64,6% dengan penelitian yang dilakukan Rahayu (1999),
11-20 tahun 20 30,8% yang menyatakan bahwa ketidakpastian ling-
kungan tidak menguatkan pengaruh partisipasi
>20 tahun 3 4,6%
anggaran terhadap kinerja manajerial.
Lama di Jabatan ini:
0-10 tahun 45 69,2% PENUTUP
11-20 tahun 20 30,8%
>20 tahun 0 0% Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan
bahwa partisipasi anggaran mempengaruhi
kinerja manajerial. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian Rahayu (1999), yang menun-
jukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh
terhadap kinerja manajerial. Hasil pengujian hi-
potesis 2 menunjukkan bahwa komitmen orga-

82
nisasi tidak menguatkan pengaruh partisipasi gai variabel moderating; (3) Metode pengumpulan
anggaran terhadap kinerja manajerial. Hasil data dalam penelitian ini adalah dengan meng-
pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa gunakan contact person dan mail survey, se-
ketidakpastian lingkungan tidak menguatkan hingga menyebabkan kurangnya respon dari
pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja responden dalam pengisian kuisioner, karena
manajerial. Penelitian ini memiliki beberapa peneliti tidak berinteraksi secara langsung de-
keterbatasan, antara lain (1) Responden dari ngan para responden. Hal ini disebabkan karena
penelitian ini hanya berasal dari para manajer adanya keterbatasan peneliti dalam hal waktu.
beberapa hotel yang ada di Jakarta dan Yog- Berdasarkan keterbatasan tersebut,
yakarta, dimana kemungkinan penelitian ini saran untuk penelitian selanjutnya adalah (1)
akan menunjukkan hasil yang berbeda apabila pengambilan sampel dibatasi untuk range hotel
respondennya tidak hanya berasal dari per- berbintang tertentu, sehingga tidak terjadi ke-
usahaan di bidang perhotelan saja, tetapi juga senjangan data antara data yang berasal dari
manajer pada perusahaan jasa dibidang lain, hotel kelas menengah dengan data yang diper-
perusahaan manufaktur, maupun sektor publik; oleh dari hotel kelas atas; (2) Pengambilan sam-
(2) Tingkat pengembalian yang hanya berasal pel tidak hanya berasal dari 22 hotel, sehingga
dari 22 hotel yang terdapat di Jakarta dan Yog- hasil penelitian dapat di generalisasikan lebih
yakarta dirasa kurang mewakili keseluruhan baik lagi; (3) Selain pengumpulan data dengan
pengamatan pengaruh partisipasi anggaran menggunakan kuisioner, juga dengan melaku-
terhadap kinerja manajerial dengan komitmen kan wawancara dengan responden, sehingga
organisasi dan ketidakpastian lingkungan seba- respon dari responden dapat lebih baik lagi.

REFERENSI :

Anthony, R.N. dan V. Govindarajan. 2003. Sistem Pengendalian Manajemen, 1st ed. Jakarta: Salemba empat.
Cahyono, D., Mulyono, A. dan Lesmana, S. 2001. Pengaruh Politik dan Gaya Kepemimpinan terhadap keefek-
tifan Anggaran Partisipatif dalam peningkatan Kinerja Manajerial. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 3,
No. 3, Desember: 543-564.
Chow, Chee W, Cooper, Jean C; Waller, William S. 1998. Participative Budgeting: Effect of a Truth-Inducing Pay
Scheme and Information Asymmetry on Slack and Performance. Accounting Review, January: 111-122.
Darlis, E. 2002. Analisis pengaruh Komitmen Organisasional dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan
antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Januari:
85-101
Hansen, D.R and Mowen, M.M. 2000. Management accounting, 6th ed, South-western colledge publishing,
Cincinnati.
Kartikandari, Darufitri. 2003. Pengaruh Motivasi, Iklim Organisasi, EQ dan IQ terhadap Kinerja Karyawan. Kajian
Bisnis dan Manajemen.
Kren dan Leslie. 1992. Budgetary Participation and Managerial Performance: the impact of Information and
Environmental Volatity. Accounting Review, July: 511-526.
Laksmana, A. dan Muslichah. 2002. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Strategi dan Desentralisasi terhadap
Sistem Akuntansi Manajemen: Pendekatan Kontinjensi. Majalah Ekonomi, Desember.
Mulyadi. 2000. Akuntansi Manajemen; Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta: Salemba empat.
Rahayu, I., 1999. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial.
Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. 3, No. 2, Desember: 123-133.

83
Rahman, F.A. 2002. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Keterlibatan Kerja terhadap Senjangan Anggaran
dengan Komitmen Organisasi sebagai variabel moderating (studi empiris pada kawasan industri Batam).
Simposium Nasional Akuntansi 5, September: 648-661.
Supriyono, R.A. 2004. Pengaruh variabel Intervening Kecukupan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap
Hubungan antar Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajer di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia, Vol. 19, No.3: 282-298.
Tintri, Dharma. 2002. Pengaruh strukur dan Kultur Organisasional terhadap keefektifan Anggaran Partisipatif
dalam peningkatan Kinerja Manajerial. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol. (2, No. 7: 59-69.
Wiriaatmadja, Yoes. 2000. Pengaruh Motivasi dan Situasi terhadap Kinerja Karyawan Pabrik di PT. Kulit Murni
Asia Tenggara, Serang Jawa Barat. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Mei.
Yuwono, I.B. 1999. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap hubungan antara
Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 1, No. 1, April: 37-55.

84

Anda mungkin juga menyukai