Anda di halaman 1dari 23

Accelerat ing t he world's research.

The Effect of Organizational


Commitment and Uncertainty
Environment on The Relationship
Between Budget Participa...
adit sahir

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

JURNAL NADIA
Rafli Adnan

Jurnal Wahyu Bacht iar.pdf


wahyu bacht iar

Pengaruh part isipasi penyusunan anggaran t erhadap budget ary slack dengan desent ralisasi, locus of…
wahyu bacht iar
Kajian Akuntansi, Pebruari 2010, Hal: 39 - 60 Vol. 2 No. 1 39
ISSN : 1979-4886

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DALAM


HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN
(Studi Empirik Pada Rumah Sakit Swasta di Kota Semarang)

The Effect of Organizational Commitment and Uncertainty Environment on The Relationship


Between Budget Participation

Andi Kartika
Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233
e-mail: kartika@Yahoo.co.id

ABSTRAK

Studi ini meneliti pengaruh komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap
hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Tanggapan dari 83 manajer, di
rumah sakit swasta di kota semarang untuk survei kuesioner dianalisis dengan menggunakan
model regresi berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat tinggi partisipasi anggaran
dikaitkan dengan anggaran yang lebih tinggi senjangan di bawah kondisi ketidakpastian
lingkungan yang rendah. dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi, tingkat tinggi
partisipasi anggaran dikaitkan dengan anggaran rendah senjangan. Studi ini juga menemukan
bahwa ada hubungan positif antara partisipasi anggaran dan senajangan anggaran.

Kata kunci: partisipasi anggaran, komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan, senajangan


anggaran.

ABSTRACT

The study investigated the effect of organizational commitment and environmental uncertainty
on the relationship between budgetary participation and budgetary slack. The responses of 83
managers, in private hospital on Semarang city to a questionnaire survey were analyzed by
examining the multiple regression models. The result indicated that the high degree of budgetary
participation was associated with higher budgetary slack under condition of low environmental
uncertainty. Under condition of high environmental uncertainty, high degree of budgetary
participation was associated with lower budgetary slack. This study also found that there were a
positive relationship between budgetary participation and budgetary slack.

Keywords: budget participation, organizational commitment, environmental uncertainty,


budgetary slack.
40 Andi Kartika Kajian Akuntansi

PENDAHULUAN tujuan organisasi ke dalam dimensi kuantitatif dan


Di dalam persaingan dunia usaha yang waktu, serta mengkomunikasikannya kepada
semakin ketat, agar dapat bertahan hidup dan manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana
berkembang dengan baik, maka perusahaan harus kerja jangka panjang maupun jangka pendek.
bekerja secara efektif dan efisien. Langkah- Sasaran anggaran dapat dicapai melalui
langkah strategis yang tepat sangat dibutuhkan pelaksanaan serangkaian aktifitas yang telah
perusahaan dalam menghadapi persaingan. Di ditetapkan sebelumnya dalam bentuk anggaran.
Rumah Sakit sekarang ini terjadi pergeseran Proses penyusunan anggaran melibatkan
paradigma dari organisasi yang bukan bisnis banyak pihak, mulai dari manajemen tingkat atas
menjadi organisasi bisnis. Untuk bertahan hidup sampai manajemen tingkat bawah. Anggaran
Rumah Sakit harus memikirkan ulang strateginya. mempunyai dampak langsung terhadap perilaku
Hal ini disebabkan karena Rumah Sakit manusia (Siegel, 1989), terutama bagi orang yang
belakangan ini mengalami persaingan yang langsung terlibat dalam penyusunan anggaran.
semakin besar, pengendalian yang semakin ketat, Untuk menghasilkan sebuah anggaran yang
dan tuntutan yang lebih besar. efektif, manajer membutuhkan kemampuan untuk
Rumah Sakit diberi kewenangan dan memprediksi masa depan, dengan
otonomi yang luas dalam mengelola sumber daya mempertimbangkan berbagai faktor, seperti faktor
agar memberikan pelayanan yang memuaskan lingkungan, partisipasi dan gaya penyusunan. Pada
sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang saat bawahan memberikan perkiraan yang bias
lebih baik. Perubahan lingkungan akan mendorong kepada atasan, timbul senjangan anggaran
Rumah Sakit menjadi suatu organisasi yang multi (budgetary slack).
produk sehingga membutuhkan penanganan dan Penelitian mengenai hubungan antara
manajemen serta perencanaan yang tepat agar partisipasi bawahan dengan senjangan anggaran di
dapat berkembang dan bersaing. Salah satu dalam penyusunan anggaran telah dilakukan oleh
komponen penting dalam perencanaan organisasi banyak peneliti. Terutama untuk meneliti aspek
adalah anggaran. Anggaran merupakan rencana perilaku bawahan dalam menentukan standar
tentang kegiatan di masa datang. Suatu organisasi anggaran. Aspek perilaku ini menyangkut
membutuhkan anggaran untuk menerjemahkan seberapa jauh kepuasan dan kinerja yang ingin
keseluruhan strategi ke dalam rencana dan tujuan dicapai bawahan. Dalam hal ini bawahan
jangka pendek dan jangka panjang (Hansen dan menginginkan setiap informasi yang diberikan
Mowen,1997). kepada atasan dapat digunakan untuk mencapai
Salah satu komponen penting dalam tingkat kepuasan dan kinerjanya yang lebih tinggi
perencanaan perusahaan adalah anggaran, di mana (Young, 1985).
anggaran merupakan suatu rencana tentang Hasil beberapa penelitian yang telah
kegiatan di masa datang yang mengidentifikasikan dilakukan mengindikasikan bahwa partisipasi
kegiatan untuk mencapai tujuan. Anggaran anggaran dapat berinteraksi dengan variabel dari
merupakan elemen sistem pengendalian berbagai aspek lingkungan dalam mempengaruhi
manajemen yang berfungsi sebagai alat sikap dan perilaku bawahan (Magner et al, 1995).
perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat Dunk (1993) melakukan penelitian dengan
melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih menganalisis pengaruh interaksi partisipasi
efektif dan efisien (Schief dan Lewin, 1970; anggaran, informasi asimetri di antara atasan dan
Welsch, Hilton dan Gordon, 1996). Sebagai alat bawahan, dan budget emphasis yang digunakan
perencanaan, anggaran merupakan rencana atasan dalam menilai kinerja bawahannya terhadap
kegiatan yang terdiri dari sejumlah target yang slack anggaran. Hasil penelitiannya menunjukkan
akan dicapai oleh para manajer departemen suatu bahwa tingkat budget emphasis dan informasi
perusahaan dalam melaksanakan serangkaian asimetri dapat mempengaruhi bawahan yang
kegiatan tertentu pada masa yang akan datang. berpartisipasi dalam penyusunan anggaran untuk
Anggaran digunakan oleh manajer tingkat melakukan senjangan anggaran. Dalam hal ini
atas sebagai suatu alat untuk melaksanakan tujuan- senjangan anggaran akan rendah apabila
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 41

partisipasi anggaran, informasi assimetri, dan mengusulkan variabel lain yang diperkirakan juga
budget emphasis tinggi. Hal ini menunjukkan berpengaruh pada hubungan antara partisipasi
bahwa partisipasi anggaran menurunkan senjangan anggaran dan senjangan anggaran. Penulis
anggaran. Sedangkan Young (1985) menguji mengusulkan variabel partisipasi anggaran dan
secara empiris pengaruh informasi pribadi ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap
terhadap kapabilitas produktif, risk preference, senjangan anggaran dengan komitmen organisasi
dan partisipasi anggaran pada senjangan anggaran. sebagai variabel moderasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa, karena adanya
Latar belakang dipilihnya variabel komitmen
keinginan untuk menghindari resiko, bawahan
organisasi di dalam penelitian ini adalah karena
yang terlibat dalam penyusunan anggaran
komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan
cenderung untuk melakukan senjangan anggaran.
dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran
Semakin tinggi risiko, maka bawahan yang
(goal) yang ingin dicapai oleh organisasi
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan
(Mowday et al, 1979). Komitmen organisasi yang
melakukan senjangan anggaran agar dapat
kuat di dalam individu akan menyebabkan
meminimalkan resikonya. Temuan ini
individu berusaha keras mencapai tujuan
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran akan
organisasi sesuai dengan tujuan kepentingan yang
meningkatkan senjangan anggaran.
sudah direncanakan sehingga memungkinkan
Hasil-hasil penelitian sebelumnya, yang terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari
menguji hubungan antara partisipasi bawahan (Angle dan Perry, 1981; Porter et al., 1974).
dengan senjangan anggaran menunjukkan hasil Bawahan yang memiliki tingkat komitmen
yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan organisasi tinggi akan memiliki pandangan positif
Camman (1976), Dunk (1993), Merchant (1985), dan lebih berusaha berbuat yang terbaik demi
dan Onsi (1973) menunjukkan bahwa partisipasi kepentingan organisasi (Porter et al., 1974).
dalam anggaran mengurangi jumlah senjangan Sebaliknya, individu dengan komitmen rendah
anggaran. Sedangkan Lowe dan Shaw (1968), akan mementingkan dirinya atau kelompoknya.
Lukka (1988), dan Young (1985) menunjukkan Dia tidak memiliki keinginan untuk menjadikan
hasil yang berlawanan. Penelitian mereka organisasi ke arah yang lebih baik, sehingga
menunjukkan partisipasi anggaran dan senjangan memungkinkan terjadinya senjangan anggaran
mempunyai hubungan yang positif. Collins (1978) apabila dia terlibat dalam penyusunan anggaran.
dalam penelitiannya membuat kesimpulan bahwa
Ketidakpastian lingkungan adalah
partisipasi anggaran dan senjangan anggaran
variabel lain yang dipertimbangkan dalam
mempunyai hubungan yang tidak signifikan.
penelitian ini. Ketidakpastian lingkungan yang
Hasil penelitian Latuheru (2005), bahwa tinggi didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan
komitmen organisasi mempunyai pengaruh negatif individu untuk memprediksi sesuatu yang terjadi
terhadap hubungan antara partisipasi anggaran di lingkungannya secara akurat (Milliken, 1987).
dengan senjangan anggaran dan menunjukkan Di dalam lingkungan relatif stabil (ketidakpastian
adanya pengaruh yang signifikan. Hasil pengujian rendah), individu dapat memprediksi keadaan di
ini sekaligus menjawab pertanyaan penelitian masa yang akan datang sehingga langkah-langkah
bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang akan dilakukannya dapat membantu
terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan organisasi menyusun rencana dengan lebih akurat
senjangan anggaran, sekaligus menunjukkan (Duncan, 1972).
bahwa hubungan antara partisipasi dan senjangan
Kemampuan memprediksi keadaan di masa
anggaran dipengaruhi oleh variabel moderating.
datang pada kondisi ketidakpastian lingkungan
Dari hasil penelitian-penelitian di atas yang rendah dapat terjadi pada individu yang
dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil temuan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.
disebabkan penggunaan variabel-variabel yang Informasi pribadi (private information) yang
berbeda untuk diinteraksikan dengan partisipasi dimiliki bawahan dapat digunakan untuk
anggaran dalam menjelaskan terjadinya senjangan membantu penyusunan anggaran agar lebih akurat
anggaran. Hal itu memungkinkan peneliti untuk karena bawahan mampu mengatasi ketidakpastian
42 Andi Kartika Kajian Akuntansi

dan dapat digunakan untuk memprediksi kejadian bersungguh-sungguh dalam tujuan atau standar
di masa datang. Mengacu pada pendapat yang ditetapkan, dan karyawan juga memiliki rasa
Govindarajan (1986), dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena
hubungan antara partisipasi anggaran dan ikut serta terlibat dalam penyusunannya (Milani
senjangan anggaran adalah positif dalam kondisi (1975).
ketidakpastian lingkungan yang rendah, dan
Komitmen Organisasi
sebaliknya akan berhubungan negatif bila dalam
kondisi ketidakpastian yang tinggi. Dalam kondisi Komitmen organisasi didefinisikan sebagai
ketidakpastian yang rendah, partisipasi bawahan dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat
yang tinggi akan mampu menciptakan senjangan sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan
anggaran. Hal ini memungkinkan karena bawahan organisasi sesuai dengan tujuan dan meletakkan
mampu memprediksi prospek masa depan dan kepentingan organisasi di atas kepentingan
dapat memperkirakan langkah-langkah yang harus pribadinya (Wiener, 1982 dalam Darlis, 2002).
dilakukan sehingga dapat digunakan untuk Sedangkan menurut Mowday et al (1979 dalam
melakukan senjangan anggaran dengan Darlis, 2002) komitmen organisasi menunjukkan
melaporkan perkiraan yang bias. keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai
dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh
Di sisi lain, dalam kondisi ketidakpastian
organisasi. Komitmen organisasi bisa tumbuh
lingkungan yang tinggi, partisipasi anggaran akan
disebabkan karena individu memiliki ikatan
mengurangi senjangan anggaran (Govindarajan,
emosional terhadap organisasi yang meliputi
1986). Pada kondisi ini bawahan sulit
dukungan moral dan menerima nilai yang ada di
memprediksi masa depan sehingga tidak mampu
dalam organisasi serta tekad dalam diri untuk
memperoleh informasi akurat untuk memprediksi
mengabdi kepada organisasi (Porter et al., (1974).
kejadian masa depan, sehingga sulit pula baginya
untuk menciptakan senjangan anggaran. Ketidakpastian Lingkungan
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN Ketidakpastian lingkungan merupakan salah
HIPOTESIS satu faktor yang sering menyebabkan organisasi
melakukan penyesuaian terhadap kondisi
Partisipasi Anggaran organisasi dengan lingkungan. Ketidakpastian
Anggaran merupakan rencana kerja jangka merupakan persepsi dari anggota organisasi.
pendek yang dinyatakan secara kuantitatif dan Seseorang mengalami ketidakpastian karena dia
diukur dalam satuan moneter yang penyusunannya merasa tidak memiliki informasi yang cukup untuk
sesuai dengan rencana kerja jangka panjang yang meprediksi masa depan secara akurat.
telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:
Bagi suatu organisasi, sumber utama
488). Anggaran mempunyai dua peran penting di
ketidakpastian berasal dari lingkungan, yang
dalam sebuah organisasi, sebagai alat untuk
meliputi pesaing, konsumen, pemasok, regulator,
perencanaan (planning), dan sebagai alat untuk
dan teknologi yang dibutuhkan (Govindarajan,
pengendalian (control) jangka pendek bagi suatu
1986). Individu akan mengalami ketidakpastian
organisasi. Dalam penyusunan anggaran terdapat
lingkungan yang tinggi jika merasa lingkungan
tiga pihak utama yang terkait, yaitu: komite
tidak dapat diprediksi dan tidak dapat memahami
anggaran, departemen anggaran dan para manajer
bagaimana komponen lingkungan akan berubah
pusat pertanggungjawaban.
(Milliken, 1978 dalam Darlis, 2002). Sedangkan
Keterlibatan partisipasi berbagai pihak dalam dalam ketidakpastian lingkungan yang rendah
membuat keputusan dapat terjadi dalam (lingkungan relatif stabil), individu dapat
penyusunan anggaran. Dengan menyusun memprediksi keadaan di masa datang sehingga
anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja langkah-langkah yang akan dilakukannya dapat
para manajer di bawahnya akan meningkat. Hal ini direncanakan dengan lebih akurat (Duncan, 1972
didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu dalam Darlis, 2002). Kondisi yang relatif stabil ini
tujuan atau standar yang dirancang secara dapat dimanfaatkan oleh anggota organisasi untuk
partisipatif disetujui, maka karyawan akan
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 43

membantu organisasi membuat perencanaan yang individu ini masih rentan terhadap pengaruh dari
akurat. luar.
Senjangan Angggaran Amrul dan Nasir (2002) menguji pengaruh
Senjangan anggaran didefinisikan sebagai gaya kepemimpinan dan ketidakpastian
tindakan bawahan yang mengecilkan kapabilitas lingkungan terhadap hubungan antara partisipasi
produktifnya ketika dia diberi kesempatan untuk penganggaran dengan senjangan anggaran. Hasil
menentukan standar kerjanya (Young, 1985). penelitian ini menunjukkan adanya hubungan
Sedangkan Anthony dan Govindarajan (2005: 84) antara partisipasi dengan senjangan anggaran
mendefinisikan senjangan anggaran sebagai adalah positif dalam kondisi ketidakpastian
perbedaan antara anggaran yang dilaporkan lingkungan yang rendah, sedangkan hubungan
dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi menjadi negatif dalam ketidakpastian lingkungan
yang sesungguhnya. Tujuannya agar target dapat yang tinggi. Selanjutnya pengujian terhadap
lebih mudah dicapai oleh bawahan. Karena itu pengaruh gaya kepemimpinan terhadap hubungan
dapat disimpulkan bahwa senjangan anggaran antara partisipasi dengan senjangan anggaran tidak
yaitu suatu tindakan bagian dalam menyusun memperoleh dukungan yang signifikan.
anggaran cenderung menurunkan tingkat Penelitian yang dilakukan oleh Rahman dan
penjualan dari biaya yang seharusnya dicapai, Supomo (2003) menguji pengaruh partisipasi
sehingga anggaran yang dihasilkan lebih mudah anggaran dan keterlibatan kerja terhadap
dicapai. senjangan anggaran dengan komitmen organisasi
sebagai variabel moderating. Hasil penelitian ini
Telaah Kritis Terhadap Peneliitian Terdahulu
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
Penelitian yang dilakukan oleh Ivan Budi pada interaksi antara komitmen organisasi dengan
Yuwono (1999) menguji pengaruh komitmen partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran.
organisasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap Dan terdapat pengaruh yang signifikan pada
hubungan antara partisipasi anggaran dengan interaksi antara komitmen organisasi dengan
senjangan anggaran. Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan kerja terhadap senjangan anggaran.
bahwa partisipasi bawahan akan meningkatkan Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan
senjangan anggaran. Selanjutnya, dilaporkan bahwa manajemen puncak mampu menurunkan
bahwa interaksi antara partisipasi dengan kecenderungan manajer untuk menciptakan
komitmen organisasi tidak mempunyai pengaruh senjangan anggaran dengan penekanan pada
yang signifikan terhadap senjangan anggaran. komitmen organisasi para manajer.
Sedangkan dalam ketidakpastian lingkungan yang
dirasakan oleh para manajer ternyata mempunyai Latuheru (2005) penelitiannya tentang
pengaruh yang signifikan terhadap senjangan pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan
anggaran. anggaran dengan komitmen organisasi sebagai
variabel moderating (studi empiris pada kawasan
Edfan Darlis (2002) meneliti tentang industri maluku). Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh komitmen organisasional dan bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh
ketidakpastian lingkungan terhadap hubungan negatif terhadap hubungan antara partisipasi
antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran dengan senjangan anggaran dan
anggaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan.
interaksi antara komitmen organisasi dimensi EA
dengan partisipasi anggaran mempengaruhi Kerangka Pemikiran
individu melakukan senjangan anggaran, dan Dalam penelitian ini dapat digambarkan
terhadap hubungan interaksi komitmen organisasi kerangka pemikiran seperti gambar-1.
dimensi OS dan CL dengan partisipasi anggaran
yang dalam hipotesis dapat mempengaruhi
senjangan anggaran, hasilnya tidak sesuai dengan Pengembangan Hipotesis
hipotesis yang peneliti ajukan. Dugaan peneliti, Pengaruh Partisipasi anggaran terhadap Senjangan
keberadaan dimensi OS dan CL di dalam diri Anggaran
44 Andi Kartika Kajian Akuntansi

Meskipun partisipasi dalam penyusunan Dalam menetapkan hipotesis untuk menguji


anggaran memiliki berbagai keunggulan, namun hubungan antara partisipasi anggaran terhadap
ada juga peneliti yang menemukan permasalahan senjangan anggaran, peneliti mengacu pada
yang ditimbulkan dari partisipasi anggaran. pendapat bahwa partisipasi anggaran akan
Govindarajan (1986) menyimpulkan hasil meningkatkan senjangan anggaran (Dunk, 1993;
penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti Lukka, 1988; Young, 1985). Diperkuat oleh
tersebut masih bertentangan satu sama lain. pendapat Antle dan Eppen (1985) dalam Erni
Hasil penelitian yang sudah dilakukan Suryandari (2005: 59) bahwa partisipasi akan
sebelumnya diuraikan sebagai berikut: Baiman menciptakan senjangan anggaran. Argumen yang
(1982 dalam Darlis, 2002), dalam penelitiannya diajukan adalah bahwa semakin tinggi partisipasi
menemukan bahwa dengan ikut berpartisipasi yang diberikan kepada bawahan, bawahan
dalam penyusunan anggaran akan mendorong cenderung berusaha agar anggaran yang mereka
bawahan untuk membantu atasan dengan susun mudah dicapai, salah satu cara yang
memberikan informasi yang dimilikinya sehingga ditempuh adalah dengan melonggarkan anggaran
anggaran yang disusun dapat lebih akurat. atau menciptakan slack. Hipotesis yang disusun
Penelitiannya menguji hubungan antara partisipasi peneliti adalah sebagai berikut:
anggaran dengan senjangan anggaran dari H1 : Organisasi dengan tingkat partisipasi
perspektif agency theory. Agency theory anggaran tinggi, akan meningkatkan
menjelaskan fenomena yang terjadi bilamana senjangan anggaran.
atasan mendelegasikan wewenangnya kepada
Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap
bawahan untuk melakukan suatu tugas atau
Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan
otoritas untuk membuat keputusan (Anthony dan
Senjangan Anggaran
Govindarajan, 1998). Bagi kebanyakan organisasi,
keputusan yang dibuat berasal dari berbagai level Peningkatan atau penurunan senjangan
manajemen dan atasan adalah orang yang anggaran tergantung pada sejauh mana individu
mempunyai otoritas untuk memerintah dan lebih mementingkan diri sendiri atau bekerja demi
bawahan berkewajiban untuk mengerjakan setiap kepentingan organisasinya yang merupakan
pekerjaan yang diperintahkan atasan (Hirsch, aktualisasi dari tingkat komitmen yang dimiliknya.
1994; Fauziyah, 2000 dalam Asriningati, 2006). Komitmen menunjukkan keyakinan dan dukungan
Di dalam penelitiannya, Baiman (1982 dalam yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang
Asriningati, 2006) menyatakan, jika bawahan ingin dicapai oleh organisasi (Mowday et al.,
(agent) yang terlibat dalam partisipasi anggaran 1979).
mempunyai informasi khusus tentang kondisi Nouri dan Parker (1996) berpendapat, hal ini
lokal, akan memungkinkan bagi mereka untuk terjadi karena bawahan hanya menempatkan
melaporkan informasi tersebut kepada atasan sedikit atau bahkan tidak memiliki keinginan unuk
(principal). Atau dengan kata lain, partisipasi memenuhi pencapaian tujuan organisasi, mereka
anggaran akan menyebabkan bawahan hanya tertarik dengan kepentingan pribadinya,
memberikan informasi yang dimilikinya untuk partisipasi anggaran merupakan kesempatan
membantu organisasi. baginya untuk melakukan senjangan anggaran.
Peneliti lain yang menunjukkan penyebab Luthans (1998 dalam Darlis, 2002) mendukung
senjangan anggaran sebagai akibat dari laporan pernyataan tersebut dan menyatakan bahwa
anggaran yang bias karena adanya partisipasi komitmen yang rendah menggambarkan
bawahan di dalam penyusunan anggaran adalah ketidakloyalan individu kepada organisasi. Dari
Onsi (1973 dalam Darlis, 2002). Menurut Onsi, uraian di atas maka hipotesis yang diajukan
sering terjadi bawahan berusaha menciptakan sebagai berikut:
senjangan anggaran. Selama proses penyusunan H2 : Partisipasi anggaran akan meningkatkan
anggaran dengan cara memasukkan informasi senjangan anggaran apabila bawahan
yang bias terhadap kondisi operasional organisasi memiliki komitmen organisasi rendah, dan
di masa mendatang. akan menurunkan senjangan anggaran
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 45

apabila bawahan mempunyai komitmen anggaran apabila bawahan menghadapi


organisasi yang tinggi. ketidakpastian lingkungan yang rendah.
Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan METODE PENELITIAN
terhadap Hubungan antara Partisipasi
Pemilihan Sampel Penelitian
Anggaran dengan Senjangan Anggaran
Populasi penelitian ini adalah seluruh
Ketidakpastian lingkungan sering menjadi
jajaran dalam unit organisasi Rumah Sakit Umum
faktor yang menyebabkan organisasi melakukan
Swasta di Kota Semarang yang terlibat langsung
penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan
dalam proses penyusunan anggaran yaitu sebanyak
lingkungan. Individu akan mengalami
12 Rumah Sakit Umum, namun 6 rumah sakit
ketidakpastian lingkungan yang tinggi jika merasa
yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
lingkungan tidak dapat diprediksi dan tidak dapat
memahami bagaimana komponen lingkungan akan Sampel yang dipilih dalam studi ini adalah
berubah. Sebaliknya dalam ketidakpastian manajer atau setingkat manajer yang ikut serta dan
lingkungan yang rendah (lingkungan relatif stabil), bertanggung jawab dalam proses penyusunan
individu dapat memprediksi keadaan sehingga anggaran bagi departemen atau divisi yang
langkah-langkah yang akan diambil dapat dipimpinnya. Karakteristik eksekutif dan manajer
direncanakan dengan lebih akurat (Duncan, 1972 yang diharapkan adalah eksekutif dan manajer dari
dalam Darlis, 2002). Kemampuan memprediksi berbagai fungsi atau divisi dan berada satu tingkat
keadaan di masa datang pada kondisi sampai lima tingkat di bawah direktur utama.
ketidakpastian lingkungan rendah dapat juga Manajer yang menjadi responden harus memenuhi
terjadi pada individu yang berpartisipasi dalam kriteria minimal sudah menduduki jabatan sebagai
penyusunan anggaran. Informasi pribadi yang manajer minimal satu tahun. Kriteria ini
dimiliki bawahan dapat digunakan untuk dimaksudkan bahwa responden telah memiliki
membantu penyusunan anggaran yang akurat pengalaman dalam penyusunan anggaran yang
karena bawahan mampu mengatasi ketidakpastian menjadi tanggung jawabnya. Teknik pengambilan
di wilayah tanggung jawabnya dan dapat sampel dalam penelitian ini adalah convenience
memprediksi lingkungannya. sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
dipermudah, dalam hal ini peneliti menetapkan
Menurut Govindarajan (1986), hubungan
Rumah Sakit Umum Swasta di Kota Semarang
antara partisipasi dengan senjangan anggaran
yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian
adalah positif dalam kondisi ketidakpastian
sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini
lingkungan yang rendah, sedangkan hubungan
sebanyak 83 responden.
menjadi negatif dalam ketidakpastian lingkungan
yang tinggi. Seorang bawahan yang mempunyai Definisi Operasional
partisipasi tinggi dalam dalam penyusunan a. Variabel Independen (X), meliputi:
anggaran dan menghadapi ketidakpastian
lingkungan yang rendah, akan mampu - Partisipasi Anggaran (X1)
menciptakan senjangan dalam anggaran, karena ia Partisipasi anggaran didefinisikan sebagai
mampu mengatasi ketidakpastian dan mampu keterlibatan manajer-manajer pusat
memprediksi masa mendatang. Sebaliknya, dalam pertanggungjawaban di dalam hal yang berkaitan
ketidakpastian lingkungan yang tinggi, akan dengan penyusunan anggaran (Govindarajan,
semakin sulit untuk memprediksi masa depan dan 1986). Sementara Kenis (1979 dalam Darlis, 2002)
semakin sulit pula menciptakan senjangan mendefinisikan partisipasi anggaran sebagai
anggaran. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis tingkat partisipasi manajer dalam mempersiapkan
yang diajukan adalah: anggaran dan mereka memiliki pengaruh dalam
H3 : Partisipasi anggaran akan menurunkan menentukan pencapaian sasaran anggaran di pusat
senjangan anggaran jika bawahan pertanggung- jawabannya.
menghadapi kondisi ketidakpastian Untuk mengukur keterlibatan dan pengaruh
lingkungan yang tinggi, sebaliknya seorang manajer atau bawahan dalam proses
partisipasi akan meningkatkan senjangan
46 Andi Kartika Kajian Akuntansi

penyusunan anggaran, digunakan instrumen yang digunakan 12 item pertanyaan yang dikembangkan
dikembangkan oleh Milani (1975). Terdiri dari 6 oleh Duncan (1972). Skala yang digunakan adalah
butir pertanyaan dengan nilai dalam skala satu satu untuk menunjukkan jawaban sangat tidak
sampai tujuh. Satu berarti sangat tidak setuju dan setuju dan tujuh berarti sangat setuju.
skala tujuh berarti sangat setuju.
c. Variabel Dependen (Y), meliputi :
b. Variabel Moderasi, meliputi :
- Senjangan Anggaran
- Komitmen Organisasi (X2)
Senjangan anggaran didefinisikan sebagai
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai tindakan bawahan yang mengecilkan kapabilitas
dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat produktifnya ketika dia diberi kesempatan untuk
sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan menentukan standar kerjanya (Young, 1985),
organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih sedangkan Anthony dan Govindarajan (1998)
mengutamakan kepentingan organisasi di atas mendefinisikan senjangan anggaran sebagai
kepentingan pribadinya (Wiener, 1982 dalam perbedaan antara anggaran yang dilaporkan
Rahman dan Supomo, 2003). Komitmen dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi
organisasional bisa tumbuh disebabkan karena yang sesungguhnya. Tujuannya agar target dapat
individu memiliki ikatan emosional terhadap lebih mudah dicapai oleh bawahan.
organisasi yang meliputi dukungan moral dan
Item-item yang dipakai dalam pengukuran
menerima nilai yang ada di dalam organisasi serta
sejangan anggaran mengacu pada daftar
tekad dalam diri untuk mengabdi kepada
pertanyaan yang telah digunakan oleh Dunk
organisasi (Porter et al., 1974).
(1993) yang terdiri dari enam item pertanyaan.
Untuk mengukur komitmen organisasi Skala yang digunakan adalah satu untuk
digunakan sembilan item pertanyaan yang telah menunjukkan jawaban sangat tidak setuju dan
digunakan oleh Mowday (1979). Skala yang tujuh berarti sangat setuju.
digunakan adalah satu untuk menunjukkan
Model Penelitian
jawaban sangat tidak setuju dan tujuh berarti
sangat setuju. Model penelitian ini menggunakan model regresi
dari Frucot and Shearon yaitu model nilai selisih
- Ketidakpastian Lingkungan (X3)
mutllak dari variable independen, sebagai berikut:
Duncan (1972 dalam Darlis, 2002)
mendefinisikan ketidakpastian lingkungan sebagai Y = β + β X + β X + β X + β [(X -X )] + β [(X -X )] + е
0 1 1 2 2 3 3 4 1 2 5 1 3
keterbatasan individu dalam menilai probabilitas
seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan Di mana:
gagal atau berhasil yang disebabkan karena
kesulitan untuk memprediksi kemungkinan- Y = senjangan anggaran
kemungkinan yang akan terjadi. Ketidakpastian X = partisipasi anggaran
1
lingkungan merupakan situasi di mana seseorang
mengalami hambatan untuk memprediksi situasi di X = ketidakpastian lingkungan
2
sekitarnya sehingga mencoba untuk melakukan
sesuatu untuk menghadapi ketidakpastian tersebut X = komitmen organisasi
3
(Luthans, 1998 dalam Darlis, 2002). Di dalam
ketidakpastian lingkungan, individu akan [(X -X )]= nilai absolut perbedaan antara X
1 2 1
menghadapi keterbatasan dalam memperoleh dengan X , yang mewakili interaksi
2
informasi dari lingkungan, sehingga tidak dapat antara partisipasi dengan
mengetahui kegagalan dan keberhasilan terhadap ketidakpastian lingkungan.
hasil keputusan yang telah dibuatnya (Fisher, 1996
dalam Darlis, 2002). [(X -X )]= nilai absolut perbedaan antara X
1 3 1

Untuk mengukur persepsi manajer atas dengan X , yang mewakili interaksi


3
ketidakpastian lingkungan yang dirasakan,
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 47

antara partisipasi dengan komitmen 3. Uji Normalitas Data


organisasi. Uji normalitas bertujuan untuk menguji
Statistik Deskriptif apakah dalam model regresi, variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal atau
Hasil analisis statistik deskriptif mengenai
berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas
variabel-variabel penelitian terlihat dalam table 1.
data dapat dilihat dalam table 4.
Dari tabel 1 di atas diperoleh keterangan
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa
bahwa rata rata variabel parisipasi anggaran
nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1.179 dan
35,2771 nilai maksimum 42 dan nilai
tidak signifikansi pada 0.05 maka residual
minimumnya 25. Untuk variabel komitmen
berdistribusi normal. (Ghozali, 2005: 126).
organisasi 53,6737 nilai maksimum 63 dan nilai
minimumnya 34. Untuk variabel ketidakpastian 4. Uji Multikolinearitas
lingkungan diperoleh keterangan nilai rata-ratanya Uji multikolinearitas digunakan untuk
69,0361 nilai maksimum 84 dan nilai mengetahui ada tidaknya variabel independen
minimumnya 32. Untuk variabel senjangan yang memiliki kemiripan dengan variabel
anggaran diperoleh keterangan nilai rata-ratanya independen lainnya dalam suatu model. Selain itu
33,3614 nilai maksimum 41 dan nilai bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam
minimumnya 17. proses pengambilan kesimpulan mengenai
Pengujian Validitas dan Reliabilitas pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen dapat dilihat
1. Uji Validitas
dalam table 5..
Uji validitas digunakan untuk menguji
Berdasarkan output SPSS pada table 5,
sejauh mana ketepatan alat ukur dapat
variabel Partisipasi Anggaran, Komitmen
mengungkapkan konsep kejadian yang diukur.
Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan
Dengan membandingkan rhitung yang merupakan
mempunyai nilai tolerance tidak kurang dari 0,1
nilai dari Corrected Item total Correlation dengan
dan nilai VIF tidak lebih dari 10. Hal ini berarti
rtable,. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada
bahwa model regresi terbebas dari masalah
tabel 2.
multikolinearitas.
Berdasarkan table 2 di atas menunjukkan
bahwa nilai rhitung > rtabel, dengan demikian dapat 5. Uji Heteroskedastisitas
disimpulkan bahwa semua item dalam variabel- Digunakan untuk menguji terjadinya
variabel penelitian ini adalah valid. perbedaan variance suatu periode pengamatan ke
periode pengamatan yang lain, atau gambaran
2. Uji Reliabilitas hubungan antara nilai yang diprediksi dengan
studentized residual nilai tersebut. Hasil uji
Uji reliabilitas digunakan untuk
heteroskedastisitas tersaji pada tabel 6.
mengetahui sejauh mana data dapat memberikan
hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan Berdasarkan hasil pengujian pada table 6,
pengukuran kembali pada subyek yang sama. dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
Menurut Ghozali (2005: 42) menyatakan bahwa mengalami gejala heterocedasticity. Oleh karena
suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika itu pengujian selanjutnya dapat dilakukan.
nilai Cronbach Alpha > 0,60.
6. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 3. Digunakan untuk mengetahui seberapa besar
menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai persentase pengaruh variabel partisipasi anggaran,
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60, dengan komitmen organisasi, dan ketidakpastian
demikian dapat disimpulkan bahwa semua lingkungan terhadap senjangan anggaran. Nilai
variabel dikatakan reliabel atau handal. koefisien determinasi terlihat dalam table 7.
48 Andi Kartika Kajian Akuntansi

Besarnya nilai koefisien determinasi yang partisipasi – komitmen organisasi dengan


telah disesuaikan berdasarkan tabel 7 adalah senjangan anggaran adalah negatif dan tidak
sebesar 0,496, dimana nilai ini mempunyai makna signifikan pada level 5%. Dengan demikian
bahwa variabel partisipasi anggaran, komitmen hipotesis 2 yang menyatakan partisipasi anggaran
organisasi, dan ketidakpstian lingkungan mampu akan meningkatkan senjangan anggaran apabila
menjelaskan variabel senjangan anggaran sebesar bawahan memiliki komitmen organisasi rendah,
49,6%, sedangkan sisanya sebesar 50,4% dan akan menurunkan senjangan anggaran apabila
dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang bawahan mempunyai komitmen organisasi yang
digunakan, misalnya: kejelasan sasaran, gaya tinggi tidak diterima atau ditolak.
kepemimpinan, kecukupan anggaran, dan
3. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan
ketidakpastian strategik.
terhadap Hubungan antara Partisipasi
Analisis Regresi Anggaran dengan Senjangan Anggaran
Pengujian hipotesis 3 dilakukan dengan
Pengujian dilakukan dengan menggunakan
menggunakan uji regresi berganda dengan metode
regresi yang menguji pengaruh moderasi yaitu
nilai selisih mutlak. Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan nilai selisih mutlak dari
regresi, hubungan yang ditunjukkan oleh interaksi
variable independen dengan hasil seperti pada
partisipasi – komitmen organisasi dengan
table 8. Berdasarkan hasil pengujian regresi maka
senjangan anggaran adalah negatif dan signifikan
persamaan regresi sebagai berikut:
pada level 5%. Dengan demikian hipotesis 3 yang
SA = 0,330PA – 0,008KO + 0,395KL – 0,092(X1- menyatakan Partisipasi anggaran akan
X2) – 0,223(X1-X3) menurunkan senjangan anggaran jika bawahan
Uji Hipotesis (Uji t) menghadapi kondisi ketidakpastian lingkungan
yang tinggi, sebaliknya partisipasi akan
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah meningkatkan senjangan anggaran apabila
secara parsial variabel independen mempengaruhi bawahan menghadapi ketidakpastian lingkungan
variabel dependen secara signifikan atau tidak. yang rendah berhasil diterima.
Hasil pengujian secara statistik dapat dijelaskan
sebagai berikut: Pembahasan Hipotesis

1. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap 1. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap


Senjangan Anggaran Senjangan Anggaran
Dari hasil analisis regresi pada tabel diatas, Berdasarkan hasil analisis regresi antara
tampak bahwa variabel partisipasi anggaran Partisipasi Anggaran (X1) dengan Senjangan
memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,330 dengan Anggaran (Y) menunjukkan ada hubungan yang
nilai t hitung sebesar 3,058 dan signifikansi 0,003. signifikan (p-value 0,003 mempunyai nilai yang
Dengan demikian, partisipasi anggaran lebih kecil dari 0,05), dan nilai koefisien regresi
berpengaruh positif dan signifikan pada level 1% menunjukkan hasil yang positif, yaitu sebesar
dengan senjangan anggaran. Dengan demikian 0,330. Hal ini menunjukkan hubungan yang
hasil penelitian ini berhasil menerima hipotesisi 1 signifikan dan positif antara Partisipasi Anggaran
yang menyatakan bahwa organisasi dengan tingkat dengan Senjangan Anggaran. Hal tersebut berarti
partisipasi anggaran tinggi, akan meningkatkan semakin tinggi tingkat partisipasi dalam
senjangan anggaran. penyusunan anggaran, tingkat kecenderungan
untuk penciptaan senjangan anggaran juga
2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap meningkat.
Hubungan antara Partisipasi Anggaran
dengan Senjangan Anggaran Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis 1
(Ha1 diterima dan H01 ditolak), dimana partisipasi
Pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan anggaran akan meningkatkan senjangan anggaran.
menggunakan uji regresi berganda dengan metode Berdasarkan hasil penelitian ini, terlihat bahwa
nilai selisih mutlak. Berdasarkan hasil analisis dalam Rumah Sakit Umum Swasta di Kota
regresi, hubungan yang ditunjukkan oleh interaksi Semarang yang menjadi obyek penelitian,
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 49

partisipasi anggaran memiliki hubungan yang berpengaruh signifikan (p-value 0,283 mempunyai
signifikan dan positif dengan senjangan anggaran. nilai lebih besar daripada 0,05) terhadap hubungan
Tingginya partisipasi penyusunan anggaran antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan
membuat karyawan bawahan mengecilkan Anggaran dengan nilai koefisien regresi yang
kapabilitas produktifnya hal ini menyebabkan bernilai negatif, yaitu sebesar -0,092. Dengan
terjadinya suatu senjangan anggaran yang semakin demikian maka Komitmen Organisasi tidak
besar antara bawahan dan atasan. Hal ini jelas mampu bertindak sebagai variabel moderating
berefek negatif pada suatu organisasi karena kerja yang mempengaruhi hubungan antara Partisipasi
sama antara bawahan dan atasan menjadi kurang Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Menurut
harmonis salah satu upaya yang tepat untuk Ghozali (2005: 159) suatu variabel dapat dianggap
menurunkan senjangan anggaran adalah dengan sebagai variabel moderating apabila nilai koefisien
melibatkan beberapa bawahan untuk berpartisipasi parameternya negatif dan signifikan. Hasil
langsung dalam penyusunan anggaran. Hal ini penelitian ini bertentangan dengan hipotesis 2,
dapat menumbuhkan rasa kebersamaan antara dimana komitmen organisasi tidak mampu
karyawan sehingga senjangan anggaran yang bertindak sebagai variabel moderating terhadap
tinggi dapat diminimalisir. Hasil tersebut konsisten hubungan antara partisipasi anggaran dengan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lowe senjangan anggaran.
dan Shaw (1968), Lukka (1988), Young (1985),
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
Amrul dan Nasir, (2002), dan Yuwono (1999).
terlihat bahwa dalam Rumah Sakit Umum Swasta
Peningkatan kecenderungan untuk menciptakan
di Kota Semarang yang menjadi obyek penelitian,
senjangan anggaran sejalan dengan peningkatan
komitmen organisasi tidak memiliki pengaruh
tingkat partisipasi tersebut menunjukkan suatu
yang signifikan terhadap hubungan antara
perilaku disfungsional dari penggunaan anggaran
partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.
partisipatif. Kecenderungan peningkatan
Komitmen organisasional bisa tumbuh disebabkan
timbulnya perilaku disfungsional dalam partisipasi
karena individu memiliki ikatan emosional
anggaran yang tinggi ini menimbulkan dugaan
terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral
akan adanya kesalahan dalam sistem penilaian
dan menerima nilai yang ada serta tekad dari
kinerja atau mungkin sistem tersebut tidak sesuai
dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar
untuk diterapkan, karena penilaian kinerja yang
dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai
didasarkan pada pencapaian target anggaran
dengan tujuan dan lebih mengutamakan
memungkinkan bawahan menghindari penilaian
kepentingan organisasi dibandingkan
buruk atas kinerjanya dengan memasukkan
kepentingannya sendiri. Dalam pandangan ini,
senjangan pada anggaran yang disusunnya.
individu yang memiliki komitmen tinggi akan
Menurut Christensen (1982), Dunk (1990), jika
lebih mengutamakan kepentingan organisasinya
bawahan diberi kesempatan untuk menciptakan
dibandingkan kepentingan pribadi atau
sendiri standar untuk menilai kinerja mereka,
kelompoknya. Hasil penelitian tersebut konsisten
mereka akan memiliki kecenderungan untuk
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan kelebihan akan pengetahuan yang
Yuwono (1999). Temuan ini tidak konsisten
mereka miliki untuk menciptakan senjangan pada
dengan hasil penelitian Nouri dan Parker (1996),
anggarannya. Hal tersebut dikarenakan
yang mengambil sampel para manajer perusahaan
kompensasi manajerial yang diberikan kepada
kimia di Amerika Serikat. Nouri dan Parker
mereka didasarkan pada pencapaian target mereka
menyimpulkan bahwa hubungan antara partisipasi
dan informasi yang mereka miliki akan digunakan
anggaran dengan senjangan dimoderatori oleh
untuk menilai kinerja mereka.
komitmen organisasi.
2. Pengaruh Komitmen Organsasi terhadap
3. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan
Hubungan antara Partisipasi Anggaran
terhadap Hubungan antara Partisipasi
dengan Senjangan Anggaran
Anggaran dengan Senjangan Anggaran
Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 di atas
Berdasarkan hasil uji hipotesis 3 di atas
menunjukkan komitmen organisasi tidak
menunjukkan bahwa Ketidakpastian Lingkungan
50 Andi Kartika Kajian Akuntansi

berpengaruh signifikan (p-value 0,008 mempunyai 1. Partisipasi Anggaran mempunyai pengaruh


nilai lebih kecil daripada 0,05) terhadap hubungan yang positif dan signifikan terhadap
antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan senjangan anggaran pada Rumah Sakit Umum
Anggaran dengan nilai koefisien regresi yang Swasta di Kota Semarang. Dengan demikian,
bernilai negatif, yaitu sebesar -0,223. Dengan terlibatnya peran bawahan dalam proses
demikian ketidakpastian lingkungan mampu penyusunan anggaran meningkatkan
bertindak sebagai variabel yang memoderasi kecenderungan penciptaan senjangan
hubungan antara partisipasi anggaran dengan anggaran.
senjangan anggaran. Hasil penelitian ini
2. Komitmen organisasi tidak mempunyai
mendukung hipotesis 3, dimana ketidakpastian
pengaruh yang signifikan terhadap hubungan
lingkungan mampu bertindak sebagai variabel
antara partisipasi anggaran dengan senjangan
moderating terhadap hubungan antara partisipasi
anggaran. Dengan demikian maka komitmen
anggaran dengan senjangan anggaran.
organisasi tidak mampu bertindak sebagai
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, variabel moderating yang mempengaruhi
terlihat bahwa dalam Rumah Sakit Umum Swasta hubungan antara partisipasi anggaran dengan
di Kota Semarang yang menjadi obyek penelitian, senjangan anggaran.
ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh
3. Ketidakpastian lingkungan mempunyai
yang signifikan terhadap hubungan antara
pengaruh yang signifikan terhadap hubungan
partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.
antara partisipasi anggaran dengan senjangan
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
anggaran dan mempunyai nilai koefisien
penelitian yang dilakukan oleh Govindarajan
regresi yang menunjukkan hasil yang bernilai
(1986), Amrul dan Nasir (2002), dan Yuwono
negatif. Dengan demikian maka
(1999). Govindarajan (1986) berpendapat bahwa
ketidakpastian lingkungan mampu bertindak
tingkat partisipasi anggaran akan mempunyai
sebagai variabel yang memoderasi hubungan
pengaruh positif terhadap senjangan anggaran,
antara partisipasi dengan senjangan anggaran.
dalam ketidakpastian lingkungan yang rendah,
semakin tinggi partisipasi anggaran senjangan IMPLIKASI
yang timbul akan meningkat pula. Demikian juga Implikasi teoritis sebagai agenda penelitian
sebaliknya partisipasi anggaran akan mempunyai yang akan datang dari temuan penelitian ini
pengaruh negatif terhadap senjangan anggaran, adalah, penelitian serupa dapat dilakukan dengan
dalam ketidakpastian lingkungan yang tinggi. memperluas model dalam penelitian ini untuk
Seorang bawahan yang mempunyai partisipasi melihat faktor-faktor yang mempengaruhi
tinggi dalam anggaran dan menghadapi partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap
ketidakpastian lingkungan yang rendah, akan kinerja manajerial. Variabel lain yang diprediksi
mampu menciptakan senjangan dalam anggaran, dapat dimasukkan dalam model ini adalah budaya
karena ia mampu mengatasi ketidakpastian dan organisasi khususnya pada dimensi budaya power
mampu memprediksi masa mendatang. distance sebagai variabel moderating.
Sebaliknya, dalam ketidakpastian yang tinggi,
akan semakin sulit untuk memprediksi masa depan
dan semakin sulit pula menciptakan senjangan KETERBATASAN
anggaran.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan
SIMPULAN yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian,
Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh antara lain:
komitmen organisasi dan ketidakpastian 1. Responden dalam penelitian ini terbatas
lingkungan terhadap hubungan antara partisipasi hanya pada manajer yang berada satu sampai
anggaran dengan senjangan anggaran untuk studi lima tingkat di bawah direktur utama, yang
empiris pada Rumah Sakit Umum Swasta di Kota bekerja pada Rumah Sakit Umum Swasta di
Semarang, maka penulis dapat mengambil Kota Semarang, yang jumlah dan skala
kesimpulan sebagai berikut: besarnya relatif kecil dibandingkan dengan
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 51

Rumah Sakit sejenis yang berada di Kota atau Sakit Umum Swasta di Kota Semarang dapat
Propinsi lain. mempertimbangkan beberapa faktor
2. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian kondisional selain komitmen organisasi dan
ini merupakan kuesioner yang diadopsi dari ketidakpastian lingkungan, dengan demikian
peneliti asing dalam bahasa asing, yang timbulnya perilaku disfungsional dari
kemudian dialih bahasakan ke dalam bahasa partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat
Indonesia, sehingga terdapat kemungkinan ditekan, sehingga partisipasi bawahan dalam
kuesioner tersebut akan menimbulkan salah penyusunan anggaran dapat memberikan
persepsi bagi para responden. manfaat positif bagi Rumah Sakit.

3. Penelitian dilakukan tidak dengan wawancara 5. Masih perlu dilakukan penelitian pada aspek
langsung melainkan dengan menggunakan yang sama untuk mengetahui konsistensi hasil
kuesioner sehingga persepsi responden belum penelitian ini.
tentu mencerminkan keadaan sebenarnya. 6. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk
menguji pengaruh moderating dengan
SARAN
menggunakan variabel yang lain seperti
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan keterlibatan kerja, motivasi, kultur organisasi,
yang diperoleh, maka saran-saran yang dapat atau informasi yang berhubungan dengan
diajukan baik bagi Rumah Sakit maupun bagi tugas (job relevant information).
penelitian-penelitian selanjutnya adalah:
7. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
1. Senjangan anggaran harus diperkirakan dan hanya berasal dari Rumah Sakit Umum
dikendalikan sejak dini agar dapat Swasta. Perlu dilakukan penelitian kembali
meningkatkan efektivitas anggaran Rumah pada populasi yang berbeda seperti
Sakit, karena dengan adanya senjangan perusahaan jasa dengan bidang yang lain atau
anggaran tentunya akan merugikan bagi perusahaan dagang.
Rumah Sakit dan dapat menurunkan standar
yang akan dicapai, yang berarti sumber daya DAFTAR PUSTAKA
perusahaan tidak dapat termanfaatkan secara Alim, Mohammad Nizarul, 2002, Pengaruh
maksimal. Ketidakpastian Stratejik dan Revisi
2. Konsep partisipasi dalam penyusunan Anggaran terhadap Efektivitas Partisipasi
anggaran harus dipantau dengan sebaik- Penyusunan Anggaran: Pendekatan
baiknya, sehingga partisipasi yang tercipta Kontijensi, Simposium Nasional Akuntansi
adalah partisipasi yang sesungguhnya bukan 5, 5 – 6 September, Hlm. 626 – 634,
partisipasi semu, sehingga kecenderungan Universitas Widya Gama Malang.
penciptaan senjangan dalam anggaran dapat Amrul, Sadat dan Nasir, Mochammad, 2002,
ditekan. Pengaruh Gaya Kepimpinan dan
3. Komitmen Organisasi mampu mengurangi Ketidakpastian Lingkungan terhadap
kecenderungan bawahan untuk menciptakan Hubungan antara Partisipasi Penganggaran
senjangan anggaran, oleh karena itu dengan Senjangan Anggaran, Simposium
perusahaan perlu untuk meningkatkan Nasional Akuntansi 5, 5 – 6 September,
komitmen dari bawahannya, antara lain Hlm. 384 – 397, STIE Indonesia
dengan meningkatkan rasa untuk ikut Banjarmasin dan Universitas Diponegoro.
memiliki (sense of belonging). Dengan Anderson, T.N., dan T.E. Kida.1985. The Effect of
adanya rasa ikut memiliki tersebut, bawahan Environmental Uncertainty on the
akan menganggap bahwa segala jenis Association of Expectancy Attitudes, Effort,
kerugian yang diderita oleh perusahaan, and Perfomance. The Journal ofSocial
adalah kerugian bagi dirinya juga. Psychology 125, No. 5. pp. 631-636.
4. Untuk mengurangi pengaruh senjangan Angle, H.L., dan J.L. Perry. 1981. An Emperical
anggaran dalam Rumah Sakit, maka Rumah Assessment of Organizational Commitment
52 Andi Kartika Kajian Akuntansi

and Organizational Effectiveness. Kecukupan Anggaran dan Komitmen


Administrative Science Quarterly 26: 1-14. Organisasi sebagai Variabel Intervening,
Anthony, R.N. and V. Govindarajan. 1998. Simposium Nasional Akuntansi 5, 5 – 6
Management Control Systems. Ninth September, Hlm. 685 – 699, Karyawan PT.
Edition,Boston: McGraw-Hill Co. AFACITRA Makmur Wahana dan
Universitas Diponegoro.
Arifuddin, Anik, Sri, dan Wahyudin, Yusni, 2002,
Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi dan Latuheru, Belianus Patria, 2005, Pengaruh
Keterlibatan Kerja terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan
antara Etika Kerja Islam dengan Sikap Anggaran dengan Komitmen Organisasi
Perubahan Organisasi (Studi Empiris sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris
terhadap Dosen Akuntansi pada Perguruan pada Kawasan Industri Maluku), Jurnal
Tinggi Islam Swasta di Malang dan Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2,
Makassar), Simposium Nasional Akuntansi Nopember, Hlm. 117 – 130, Fakultas
5, 5 – 6 September, Hlm. 718 – 736, Ekonomi Universitas Kristen Petra.
Universitas Hasanuddin Makassar, Lowe. E. A dan R. W Show 1968. An Analysis of
Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Managerial Biasing: Evidence from a
dan Universitas Islam Malang. Company’ Budgeting Proces, The Journal of
Common, C. 1976, Effect of the Use of Control Managemen Studies 5, Oktober PP. 304-315
System Accounting. Organizations Oud Lukko, K. 1988, Budgetary Biasing in
Society, Vol. 4 pp. 301-313 Organizations: Theoritical Frame Work and
Darlis, Edfan, 2002, Analisis Pengaruh Komitmen Emprical Evidance, Accounting
Organisasional dan Ketidakpastian Organization and Society 13, PP. 281-301
Lingkungan terhadap Hubungan antara Merchant, KA. 1985. Budgeting and the Propensity to
Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Create Slack. Accounting Organization and
Anggaran, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Society, Vol. 10, pp. 201 -210
Vol. 5, No. 1, Januari, Hlm. 85 – 100, Milani, K. 1975, The relationship of participation
Universitas Riau. in budget-setting to industrial supervisor
Dunk, A. S. April 1993, The Effect of Budget performance and attitude: A field study. The
Emphasis And Information Asymmetry on Accounting Review. pp. 274-284.
The Relation Between Budgetary Mowday R., Steers, R dan Porter, L. 1979. The
Participation and Slack. The Accounting Measurement of Organizational
Review. pp. 400-410. Commitment. Journal of Vocational
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Behaviour. 14, pp. 224-247
Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 3, Mulyadi, 1997, Akuntansi Manajemen, Konsep,
Universitas Diponegoro, Semarang. Manfaat, dan Rekayasa, Edisi 2, Sekolah
Govindarajan, V. 1986. Impact of Participation in Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.
The Budgetary Process on Managerial Munandar, 1996, Budgeting, Perencanaan Kerja,
Attitudes and Performance: Universalitic Pengkoordinasian Kerja, dan Pengawasan
and Contingency Perspective. Kerja, BPFE, Yogyakarta.
Decision Sciences 17: 496-516.
Murray, D. 1990, The Performance Effects of
Hanson, D.R., dan M.M. Mowen. 1997. Participative Budgeting: An Integration of
Management Accounting. Edisi Keempat. Intervening and Moderating Variables.
South Western College Publishing. Behavioral Research in Accounting. pp. 104-
Hariyanti, Widi dan Nasir, Mochammad, 2002, 123.
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Nafarin, 2004, Penganggaran Perusahaan,
terhadap Kinerja Manajerial: Peran Salemba Empat, Jakarta.
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 53

Nauri, H., and R. J. Parker, 1998, The Relationship Siegel, G., dan H.R. Marconi. 1989. Behavioral
between budget Participation and Job Accounting. South-Westren Piblishing, Co:
Performance: The Roles of Budget Cincinnati, OH, 1989.
Adequency and Organization Commitmen.
Schiff, M and A.Y Lewin. 1970. The Impact of
Accounting, Organization and Society: pp.
People on Budget. The Accounting Review
467-483.
45, April .pp. 259-268
Onsi, M. 1973. “Factor Analysis of Behavioral
Wienner, Y. 1982. Commitmetn in Organization:
Variables Affecting Budgetary Slack”.
A Normative View. Academy ofManagement
TheAccounting Review. Juli. pp. 535-548.
Review, 7: 418-428.
Porter. L. W., R. M. Steers, R. T. Mowday, dan P.
Young, S.M. 1985. Participative Budgeting: The
V. Boulian. 1974. “Organizational
Effects of Risk Aversion and Asymmetric
Commitment, Job Satisfaction, and Turn
Information on Budgetary Slack. Journal
Over Among Psyatric Tehnicians”. Journal
Accounting Research (Autumn) 23: 829-842.
of Applied Psychology 59. pp. 603-609.
Yuwono, Ivan Budi, 1999, Pengaruh Komitmen
Rahman, Firdaus Abdul dan Supomo, Bambang,
Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan
2003, Pengaruh Partisipasi Anggaran dan
terhadap Hubungan antara Partisipasi
Keterlibatan Kerja terhadap Senjangan
Anggaran dengan Senjangan Anggaran,
Anggaran dengan Komitmen Organisasi
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 1, No. 1,
sebagai Variabel Moderating, Jurnal Bisnis
April, Hlm. 37 – 55, KAP Prasetio Utomo –
dan Akuntansi, Vol. 5, No. 2, Agustus, Hlm.
Arthur Andersen.
127 – 146, Universitas Islam Riau dan
Universitas Diponegoro.
54 Andi Kartika Kajian Akuntansi

LAMPIRAN

KUESIONER

I. Identitas Responden
Nama Responden : ........................................... (boleh tidak diisi)
Umur : ................ tahun
Pendidikan Terakhir : SLTA S1 S3
D3 S2 Lainnya
Jabatan : ............................................................
Lamanya Bapak/Ibu bekerja pada jabatan sekarang : ................ tahun
Lamanya Bapak/Ibu bekerja pada organisasi ini : ................ tahun

II. Keterangan Jawaban


Bapak/Ibu dimohon menjawab setiap pernyataan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang
sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda silang (X) atau melingkari salah satu
angka pada skala 1 sampai 7:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)


2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Agak Tidak Setuju (ATS)
4 = Tidak Pasti Apakah Setuju atau Tidak Setuju (TP)
5 = Agak Setuju (AS)
6 = Setuju (S)
7 = Sangat Setuju (SS)

A. Instrumen Partisipasi Anggaran


Dimohon Bapak/Ibu menjawab enam pernyataan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang
(X) atau melingkari salah satu angka pada skala 1 sampai dengan 7 di bawah ini:

NO PERNYATAAN STS TS ATS TP AS S SS


Saya ikut dan terlibat dalam
1 1 2 3 4 5 6 7
penyusunan semua anggaran.
Menurut saya dilakukannya
2 revisi anggaran adalah masuk 1 2 3 4 5 6 7
akal.
Saya sering memberikan
3 pendapat atau usulan tentang 1 2 3 4 5 6 7
anggaran tanpa diminta.
Usulan anggaran dari saya
4 berpengaruh dalam anggaran 1 2 3 4 5 6 7
akhir.
Menurut saya usulan dari
5 1 2 3 4 5 6 7
bawahan itu penting.
Atasan saya sering meminta
6 pendapat bawahan dalam proses 1 2 3 4 5 6 7
penyusunan anggaran.
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 55

B. Instrumen Komitmen Organisasi


Bapak/Ibu dimohon untuk menjawab sembilan pernyataan di bawah ini dengan cara memberi
tanda silang (X) atau melingkari salah satu angka pada skala 1 sampai dengan 7 di bawah ini:

N PERNYATAAN STS T AT TP A S S
O S S S S
Saya bersedia bekerja lebih keras
1 daripada yang diharapkan agar 1 2 3 4 5 6 7
organisasi ini sukses.
Saya membanggakan organisasi
ini sebagai tempat kerja yang
2 1 2 3 4 5 6 7
menyenangkan kepada teman-
teman saya.
Saya akan menerima tugas apa
3 saja agar dapat tetap bekerja di 1 2 3 4 5 6 7
organisasi ini.
Saya menemukan bahwa sistem
4 nilai saya sama dengan sistem 1 2 3 4 5 6 7
nilai organisasi.
Saya bangga mengatakan kepada
5 orang bahwa saya merupakan 1 2 3 4 5 6 7
bagian dari organisasi ini.
Organisasi ini memberi inspirasi
6 terbaik mengenai cara mencapai 1 2 3 4 5 6 7
kinerja.
Saya sangat senang memilih
7 organisasi ini sebagai tempat 1 2 3 4 5 6 7
kerja daripada organisasi lain.
Bagi saya organisasi ini
8 1 2 3 4 5 6 7
merupakan tempat kerja terbaik.
Saya sungguh peduli mengenai
9 1 2 3 4 5 6 7
nasib organiasi ini.

C. Instrumen Ketidakpastian Lingkungan


Jawaban atas pertanyaan berikut ini digunakan untuk menggambarkan persepsi tentang
ketidakpastian lingkungan yang Bapak/Ibu rasakan. Dimohon Bapak/Ibu menjawab dua belas
pernyataan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang (X) atau melingkari salah satu angka
pada skala 1 sampai dengan 7 di bawah ini:

N PERNYATAAN STS T AT TP A S S
O S S S S
Saya yakin tentang metode kerja
1 yang terbaik di tempat saya 1 2 3 4 5 6 7
bekerja.
Saya mempunyai seluruh
informasi penting untuk membuat
2 1 2 3 4 5 6 7
keputusan-keputusan di tempat
saya bekerja.
56 Andi Kartika Kajian Akuntansi

Sangat sulit bagi saya untuk


mengukur apakah saya membuat
3 1 2 3 4 5 6 7
keputusan yang benar dalam
mengerjakan pekerjaan.
N PERNYATAAN STS T AT TP A S S
O S S S S
Keputusan-keputusan yang saya
ambil dalam organisasi
4 1 2 3 4 5 6 7
dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang berada di luar kendali saya.
Saya tahu pasti bagaimana harus
5 berbuat dan bersikap dalam 1 2 3 4 5 6 7
organisasi.
Saya yakin tentang penyesuaian-
penyesuaian yang harus saya
6 lakukan untuk mengatasi 1 2 3 4 5 6 7
perubahan-perubahan yang
terjadi.
Saya mengetahui apakah
tindakan-tindakan saya bisa
7 1 2 3 4 5 6 7
menyelesaikan tugas-tugas yang
dibebankan kepada saya.
Saya tahu bagaimana
memperoleh informasi yang
8 1 2 3 4 5 6 7
berhubungan dengan pekerjaan
saya.
Saya sudah memenuhi harapan-
9 harapan pihak lain yang ada 1 2 3 4 5 6 7
dalam organisasi.
Sulit sekali untuk mengetahui
apakah cara-cara yang saya
10 1 2 3 4 5 6 7
tempuh dalam melakukan
pekerjaan bisa mencapai sasaran.
Saya yakin bagaimana pekerjaan
11 1 2 3 4 5 6 7
saya harus dilakukan.
Saya sering menghadapi masalah
baru atau masalah yang tidak
12 1 2 3 4 5 6 7
biasa berkenaan dengan anggaran
saya.
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 57

D. Instrumen Senjangan Anggaran


Jawaban atas pernyataan berikut ini digunakan untuk menggambarkan persepsi terhadap
senjangan anggaran. Dimohon Bapak/Ibu menjawab dua belas pernyataan di bawah ini dengan
cara memberi tanda silang (X) atau melingkari salah satu angka pada skala 1 sampai dengan 7 di
bawah ini:

N PERNYATAAN STS T AT TP A S S
O S S S S
Standar yang digunakan di dalam
anggaran mendorong
1 1 2 3 4 5 6 7
produktivitas yang tinggi di
wilayah tanggung jawab saya.
Anggaran untuk departemen saya
2 dapat saya pastikan dapat 1 2 3 4 5 6 7
terlaksana.
Karena adanya keterbatasan
jumlah anggaran yang
3 disediakan, saya harus memonitor 1 2 3 4 5 6 7
setiap pengeluaran-pengeluaran
yang menjadi wewenang saya.
N PERNYATAAN STS T AT TP A S S
O S S S S
Anggaran yang menjadi tanggung
4 jawab saya tidak begitu tinggi 1 2 3 4 5 6 7
tuntutannya.
Adanya target anggaran yang
harus saya capai, tidak terlalu
5 1 2 3 4 5 6 7
membuat saya ingin memperbaiki
tingkat efisiensi.
Sasaran yang dijabarkan dalam
6 anggaran sangat mudah untuk 1 2 3 4 5 6 7
dicapai atau direalisasi.

Komitmen
Organisasi

Partisipasi Senjangan
Anggaran Anggaran

Ketidakpastian
Lingkungan

Gambar 1. Kerangka Pikir


58 Andi Kartika Kajian Akuntansi

Tabel 1. Descriptive Statistics

Std.
N Range Minimum Maximum Mean Deviation
Partisipasi Anggaran 83 17.00 25.00 42.00 35.2771 3.62011
Komitmen Organisasi 83 29.00 34.00 63.00 53.6747 4.84418
Ketidakpastian
83 32.00 52.00 84.00 69.0361 6.01309
Lingkungan
Senjangan Anggaran 83 17.00 24.00 41.00 33.3614 4.04420
Valid N (listwise) 83

Tabel 2. Uji Validitas


Item rhitung rtabel Keterangan
Partisipasi Anggaran (X1)
X1.1 0,6690 0,221 Valid
X1.2 0,4191 0,221 Valid
X1.3 0,6329 0,221 Valid
X1.4 0,4726 0,221 Valid
X1.5 0,3766 0,221 Valid
X1.6 0,4809 0,221 Valid
Komitmen Organisasi (X2)
X2.1 0,4457 0,226 Valid
X2.2 0,5302 0,226 Valid
X2.3 0,4706 0,226 Valid
X2.4 0,6094 0,226 Valid
X2.5 0,6961 0,226 Valid
X2.6 0,6968 0,226 Valid
X2.7 0,6665 0,226 Valid
X2.8 0,4413 0,226 Valid
X2.9 0,6100 0,226 Valid
Ketidakpastian Lingkungan (X3)
X3.1 0,5941 0,230 Valid
X3.2 0,5710 0,230 Valid
X3.3 0,4783 0,230 Valid
X3.4 0,3544 0,230 Valid
X3.5 0,5742 0,230 Valid
X3.6 0,5895 0,230 Valid
X3.7 0,6448 0,230 Valid
X3.8 0,3683 0,230 Valid
X3.9 0,6009 0,230 Valid
X3.10 0,5537 0,230 Valid
X3.11 0,6735 0,230 Valid
X3.12 0,3370 0,230 Valid
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 59

Senjangan Anggaran (Y)


Y.1 0,4450 0,221 Valid
Y.2 0,6934 0,221 Valid
Y.3 0,5527 0,221 Valid
Y.4 0,4750 0,221 Valid
Y.5 0,4487 0,221 Valid
Y.6 0,5954 0,221 Valid
Sumber: Output SPSS.

Tabel 3. Uji Reliabilitas


Variabel Cronbach Alpha Standart Reliabel Kriteria
Partisipasi Anggaran 0,7575 0,60 Reliabel
Komitmen Organisasi 0,8459 0,60 Reliabel
Ketidakpastian Lingkungan 0,8440 0,60 Reliabel
Senjangan Anggaran 0,7817 0,60 Reliabel
Sumber: Output SPSS
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 83
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.97550551
Most Extreme Absolute .129
Differences Positive .053
Negative -.129
Kolmogorov-Smirnov Z 1.179
Asymp. Sig. (2-tailed) .124
a. Test distribution is Normal.

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Partisipasi Anggaran .551 1.814
Komitmen Organisasi .589 1.699
Ketidakpastian Lingkungan .495 2.019

a. Dependent Variable: Senjangan Anggaran


Sumber: Output SPSS.
60 Andi Kartika Kajian Akuntansi

Tabel 6. Hasil Uji Glejser


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.321 2.368 2.247 .027
Partisipasi Anggaran -.132 .069 -.279 -1.906 .060
Komitmen Organisasi .054 .050 .152 1.072 .287
Ketidakpastian Lingkungan -.016 .044 -.058 -.373 .710
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Output SPSS
Tabel 7. Nilai Koefisien Determinasi
Model Sumarryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .726a .527 .496 2.87089
a. Predictors: (Constant), Absx1_x3, Zscore(KO), Absx1_x2, Zscore(PA), Zscore(KL)
b. Dependent Variable: SA

Tabel 8. Hasil Pengujian Regresi


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 35.021 .623 56.175 .000


Zscore(PA) 1.336 .437 .330 3.058 .003
Zscore(KO) -.030 .413 -.008 -.074 .941
Zscore(KL) 1.598 .451 .395 3.543 .001
Absx1_x2 -.662 .612 -.092 -1.082 .283
Absx1_x3 -1.733 .633 -.223 -2.738 .008
a. Dependent Variable: SA

Anda mungkin juga menyukai