JURNAL NADIA
Rafli Adnan
Pengaruh part isipasi penyusunan anggaran t erhadap budget ary slack dengan desent ralisasi, locus of…
wahyu bacht iar
Kajian Akuntansi, Pebruari 2010, Hal: 39 - 60 Vol. 2 No. 1 39
ISSN : 1979-4886
Andi Kartika
Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233
e-mail: kartika@Yahoo.co.id
ABSTRAK
Studi ini meneliti pengaruh komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap
hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Tanggapan dari 83 manajer, di
rumah sakit swasta di kota semarang untuk survei kuesioner dianalisis dengan menggunakan
model regresi berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat tinggi partisipasi anggaran
dikaitkan dengan anggaran yang lebih tinggi senjangan di bawah kondisi ketidakpastian
lingkungan yang rendah. dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi, tingkat tinggi
partisipasi anggaran dikaitkan dengan anggaran rendah senjangan. Studi ini juga menemukan
bahwa ada hubungan positif antara partisipasi anggaran dan senajangan anggaran.
ABSTRACT
The study investigated the effect of organizational commitment and environmental uncertainty
on the relationship between budgetary participation and budgetary slack. The responses of 83
managers, in private hospital on Semarang city to a questionnaire survey were analyzed by
examining the multiple regression models. The result indicated that the high degree of budgetary
participation was associated with higher budgetary slack under condition of low environmental
uncertainty. Under condition of high environmental uncertainty, high degree of budgetary
participation was associated with lower budgetary slack. This study also found that there were a
positive relationship between budgetary participation and budgetary slack.
partisipasi anggaran, informasi assimetri, dan mengusulkan variabel lain yang diperkirakan juga
budget emphasis tinggi. Hal ini menunjukkan berpengaruh pada hubungan antara partisipasi
bahwa partisipasi anggaran menurunkan senjangan anggaran dan senjangan anggaran. Penulis
anggaran. Sedangkan Young (1985) menguji mengusulkan variabel partisipasi anggaran dan
secara empiris pengaruh informasi pribadi ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap
terhadap kapabilitas produktif, risk preference, senjangan anggaran dengan komitmen organisasi
dan partisipasi anggaran pada senjangan anggaran. sebagai variabel moderasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa, karena adanya
Latar belakang dipilihnya variabel komitmen
keinginan untuk menghindari resiko, bawahan
organisasi di dalam penelitian ini adalah karena
yang terlibat dalam penyusunan anggaran
komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan
cenderung untuk melakukan senjangan anggaran.
dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran
Semakin tinggi risiko, maka bawahan yang
(goal) yang ingin dicapai oleh organisasi
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan
(Mowday et al, 1979). Komitmen organisasi yang
melakukan senjangan anggaran agar dapat
kuat di dalam individu akan menyebabkan
meminimalkan resikonya. Temuan ini
individu berusaha keras mencapai tujuan
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran akan
organisasi sesuai dengan tujuan kepentingan yang
meningkatkan senjangan anggaran.
sudah direncanakan sehingga memungkinkan
Hasil-hasil penelitian sebelumnya, yang terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari
menguji hubungan antara partisipasi bawahan (Angle dan Perry, 1981; Porter et al., 1974).
dengan senjangan anggaran menunjukkan hasil Bawahan yang memiliki tingkat komitmen
yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan organisasi tinggi akan memiliki pandangan positif
Camman (1976), Dunk (1993), Merchant (1985), dan lebih berusaha berbuat yang terbaik demi
dan Onsi (1973) menunjukkan bahwa partisipasi kepentingan organisasi (Porter et al., 1974).
dalam anggaran mengurangi jumlah senjangan Sebaliknya, individu dengan komitmen rendah
anggaran. Sedangkan Lowe dan Shaw (1968), akan mementingkan dirinya atau kelompoknya.
Lukka (1988), dan Young (1985) menunjukkan Dia tidak memiliki keinginan untuk menjadikan
hasil yang berlawanan. Penelitian mereka organisasi ke arah yang lebih baik, sehingga
menunjukkan partisipasi anggaran dan senjangan memungkinkan terjadinya senjangan anggaran
mempunyai hubungan yang positif. Collins (1978) apabila dia terlibat dalam penyusunan anggaran.
dalam penelitiannya membuat kesimpulan bahwa
Ketidakpastian lingkungan adalah
partisipasi anggaran dan senjangan anggaran
variabel lain yang dipertimbangkan dalam
mempunyai hubungan yang tidak signifikan.
penelitian ini. Ketidakpastian lingkungan yang
Hasil penelitian Latuheru (2005), bahwa tinggi didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan
komitmen organisasi mempunyai pengaruh negatif individu untuk memprediksi sesuatu yang terjadi
terhadap hubungan antara partisipasi anggaran di lingkungannya secara akurat (Milliken, 1987).
dengan senjangan anggaran dan menunjukkan Di dalam lingkungan relatif stabil (ketidakpastian
adanya pengaruh yang signifikan. Hasil pengujian rendah), individu dapat memprediksi keadaan di
ini sekaligus menjawab pertanyaan penelitian masa yang akan datang sehingga langkah-langkah
bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang akan dilakukannya dapat membantu
terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan organisasi menyusun rencana dengan lebih akurat
senjangan anggaran, sekaligus menunjukkan (Duncan, 1972).
bahwa hubungan antara partisipasi dan senjangan
Kemampuan memprediksi keadaan di masa
anggaran dipengaruhi oleh variabel moderating.
datang pada kondisi ketidakpastian lingkungan
Dari hasil penelitian-penelitian di atas yang rendah dapat terjadi pada individu yang
dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil temuan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.
disebabkan penggunaan variabel-variabel yang Informasi pribadi (private information) yang
berbeda untuk diinteraksikan dengan partisipasi dimiliki bawahan dapat digunakan untuk
anggaran dalam menjelaskan terjadinya senjangan membantu penyusunan anggaran agar lebih akurat
anggaran. Hal itu memungkinkan peneliti untuk karena bawahan mampu mengatasi ketidakpastian
42 Andi Kartika Kajian Akuntansi
dan dapat digunakan untuk memprediksi kejadian bersungguh-sungguh dalam tujuan atau standar
di masa datang. Mengacu pada pendapat yang ditetapkan, dan karyawan juga memiliki rasa
Govindarajan (1986), dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena
hubungan antara partisipasi anggaran dan ikut serta terlibat dalam penyusunannya (Milani
senjangan anggaran adalah positif dalam kondisi (1975).
ketidakpastian lingkungan yang rendah, dan
Komitmen Organisasi
sebaliknya akan berhubungan negatif bila dalam
kondisi ketidakpastian yang tinggi. Dalam kondisi Komitmen organisasi didefinisikan sebagai
ketidakpastian yang rendah, partisipasi bawahan dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat
yang tinggi akan mampu menciptakan senjangan sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan
anggaran. Hal ini memungkinkan karena bawahan organisasi sesuai dengan tujuan dan meletakkan
mampu memprediksi prospek masa depan dan kepentingan organisasi di atas kepentingan
dapat memperkirakan langkah-langkah yang harus pribadinya (Wiener, 1982 dalam Darlis, 2002).
dilakukan sehingga dapat digunakan untuk Sedangkan menurut Mowday et al (1979 dalam
melakukan senjangan anggaran dengan Darlis, 2002) komitmen organisasi menunjukkan
melaporkan perkiraan yang bias. keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai
dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh
Di sisi lain, dalam kondisi ketidakpastian
organisasi. Komitmen organisasi bisa tumbuh
lingkungan yang tinggi, partisipasi anggaran akan
disebabkan karena individu memiliki ikatan
mengurangi senjangan anggaran (Govindarajan,
emosional terhadap organisasi yang meliputi
1986). Pada kondisi ini bawahan sulit
dukungan moral dan menerima nilai yang ada di
memprediksi masa depan sehingga tidak mampu
dalam organisasi serta tekad dalam diri untuk
memperoleh informasi akurat untuk memprediksi
mengabdi kepada organisasi (Porter et al., (1974).
kejadian masa depan, sehingga sulit pula baginya
untuk menciptakan senjangan anggaran. Ketidakpastian Lingkungan
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN Ketidakpastian lingkungan merupakan salah
HIPOTESIS satu faktor yang sering menyebabkan organisasi
melakukan penyesuaian terhadap kondisi
Partisipasi Anggaran organisasi dengan lingkungan. Ketidakpastian
Anggaran merupakan rencana kerja jangka merupakan persepsi dari anggota organisasi.
pendek yang dinyatakan secara kuantitatif dan Seseorang mengalami ketidakpastian karena dia
diukur dalam satuan moneter yang penyusunannya merasa tidak memiliki informasi yang cukup untuk
sesuai dengan rencana kerja jangka panjang yang meprediksi masa depan secara akurat.
telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:
Bagi suatu organisasi, sumber utama
488). Anggaran mempunyai dua peran penting di
ketidakpastian berasal dari lingkungan, yang
dalam sebuah organisasi, sebagai alat untuk
meliputi pesaing, konsumen, pemasok, regulator,
perencanaan (planning), dan sebagai alat untuk
dan teknologi yang dibutuhkan (Govindarajan,
pengendalian (control) jangka pendek bagi suatu
1986). Individu akan mengalami ketidakpastian
organisasi. Dalam penyusunan anggaran terdapat
lingkungan yang tinggi jika merasa lingkungan
tiga pihak utama yang terkait, yaitu: komite
tidak dapat diprediksi dan tidak dapat memahami
anggaran, departemen anggaran dan para manajer
bagaimana komponen lingkungan akan berubah
pusat pertanggungjawaban.
(Milliken, 1978 dalam Darlis, 2002). Sedangkan
Keterlibatan partisipasi berbagai pihak dalam dalam ketidakpastian lingkungan yang rendah
membuat keputusan dapat terjadi dalam (lingkungan relatif stabil), individu dapat
penyusunan anggaran. Dengan menyusun memprediksi keadaan di masa datang sehingga
anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja langkah-langkah yang akan dilakukannya dapat
para manajer di bawahnya akan meningkat. Hal ini direncanakan dengan lebih akurat (Duncan, 1972
didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu dalam Darlis, 2002). Kondisi yang relatif stabil ini
tujuan atau standar yang dirancang secara dapat dimanfaatkan oleh anggota organisasi untuk
partisipatif disetujui, maka karyawan akan
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 43
membantu organisasi membuat perencanaan yang individu ini masih rentan terhadap pengaruh dari
akurat. luar.
Senjangan Angggaran Amrul dan Nasir (2002) menguji pengaruh
Senjangan anggaran didefinisikan sebagai gaya kepemimpinan dan ketidakpastian
tindakan bawahan yang mengecilkan kapabilitas lingkungan terhadap hubungan antara partisipasi
produktifnya ketika dia diberi kesempatan untuk penganggaran dengan senjangan anggaran. Hasil
menentukan standar kerjanya (Young, 1985). penelitian ini menunjukkan adanya hubungan
Sedangkan Anthony dan Govindarajan (2005: 84) antara partisipasi dengan senjangan anggaran
mendefinisikan senjangan anggaran sebagai adalah positif dalam kondisi ketidakpastian
perbedaan antara anggaran yang dilaporkan lingkungan yang rendah, sedangkan hubungan
dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi menjadi negatif dalam ketidakpastian lingkungan
yang sesungguhnya. Tujuannya agar target dapat yang tinggi. Selanjutnya pengujian terhadap
lebih mudah dicapai oleh bawahan. Karena itu pengaruh gaya kepemimpinan terhadap hubungan
dapat disimpulkan bahwa senjangan anggaran antara partisipasi dengan senjangan anggaran tidak
yaitu suatu tindakan bagian dalam menyusun memperoleh dukungan yang signifikan.
anggaran cenderung menurunkan tingkat Penelitian yang dilakukan oleh Rahman dan
penjualan dari biaya yang seharusnya dicapai, Supomo (2003) menguji pengaruh partisipasi
sehingga anggaran yang dihasilkan lebih mudah anggaran dan keterlibatan kerja terhadap
dicapai. senjangan anggaran dengan komitmen organisasi
sebagai variabel moderating. Hasil penelitian ini
Telaah Kritis Terhadap Peneliitian Terdahulu
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
Penelitian yang dilakukan oleh Ivan Budi pada interaksi antara komitmen organisasi dengan
Yuwono (1999) menguji pengaruh komitmen partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran.
organisasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap Dan terdapat pengaruh yang signifikan pada
hubungan antara partisipasi anggaran dengan interaksi antara komitmen organisasi dengan
senjangan anggaran. Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan kerja terhadap senjangan anggaran.
bahwa partisipasi bawahan akan meningkatkan Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan
senjangan anggaran. Selanjutnya, dilaporkan bahwa manajemen puncak mampu menurunkan
bahwa interaksi antara partisipasi dengan kecenderungan manajer untuk menciptakan
komitmen organisasi tidak mempunyai pengaruh senjangan anggaran dengan penekanan pada
yang signifikan terhadap senjangan anggaran. komitmen organisasi para manajer.
Sedangkan dalam ketidakpastian lingkungan yang
dirasakan oleh para manajer ternyata mempunyai Latuheru (2005) penelitiannya tentang
pengaruh yang signifikan terhadap senjangan pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan
anggaran. anggaran dengan komitmen organisasi sebagai
variabel moderating (studi empiris pada kawasan
Edfan Darlis (2002) meneliti tentang industri maluku). Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh komitmen organisasional dan bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh
ketidakpastian lingkungan terhadap hubungan negatif terhadap hubungan antara partisipasi
antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran dengan senjangan anggaran dan
anggaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan.
interaksi antara komitmen organisasi dimensi EA
dengan partisipasi anggaran mempengaruhi Kerangka Pemikiran
individu melakukan senjangan anggaran, dan Dalam penelitian ini dapat digambarkan
terhadap hubungan interaksi komitmen organisasi kerangka pemikiran seperti gambar-1.
dimensi OS dan CL dengan partisipasi anggaran
yang dalam hipotesis dapat mempengaruhi
senjangan anggaran, hasilnya tidak sesuai dengan Pengembangan Hipotesis
hipotesis yang peneliti ajukan. Dugaan peneliti, Pengaruh Partisipasi anggaran terhadap Senjangan
keberadaan dimensi OS dan CL di dalam diri Anggaran
44 Andi Kartika Kajian Akuntansi
penyusunan anggaran, digunakan instrumen yang digunakan 12 item pertanyaan yang dikembangkan
dikembangkan oleh Milani (1975). Terdiri dari 6 oleh Duncan (1972). Skala yang digunakan adalah
butir pertanyaan dengan nilai dalam skala satu satu untuk menunjukkan jawaban sangat tidak
sampai tujuh. Satu berarti sangat tidak setuju dan setuju dan tujuh berarti sangat setuju.
skala tujuh berarti sangat setuju.
c. Variabel Dependen (Y), meliputi :
b. Variabel Moderasi, meliputi :
- Senjangan Anggaran
- Komitmen Organisasi (X2)
Senjangan anggaran didefinisikan sebagai
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai tindakan bawahan yang mengecilkan kapabilitas
dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat produktifnya ketika dia diberi kesempatan untuk
sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan menentukan standar kerjanya (Young, 1985),
organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih sedangkan Anthony dan Govindarajan (1998)
mengutamakan kepentingan organisasi di atas mendefinisikan senjangan anggaran sebagai
kepentingan pribadinya (Wiener, 1982 dalam perbedaan antara anggaran yang dilaporkan
Rahman dan Supomo, 2003). Komitmen dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi
organisasional bisa tumbuh disebabkan karena yang sesungguhnya. Tujuannya agar target dapat
individu memiliki ikatan emosional terhadap lebih mudah dicapai oleh bawahan.
organisasi yang meliputi dukungan moral dan
Item-item yang dipakai dalam pengukuran
menerima nilai yang ada di dalam organisasi serta
sejangan anggaran mengacu pada daftar
tekad dalam diri untuk mengabdi kepada
pertanyaan yang telah digunakan oleh Dunk
organisasi (Porter et al., 1974).
(1993) yang terdiri dari enam item pertanyaan.
Untuk mengukur komitmen organisasi Skala yang digunakan adalah satu untuk
digunakan sembilan item pertanyaan yang telah menunjukkan jawaban sangat tidak setuju dan
digunakan oleh Mowday (1979). Skala yang tujuh berarti sangat setuju.
digunakan adalah satu untuk menunjukkan
Model Penelitian
jawaban sangat tidak setuju dan tujuh berarti
sangat setuju. Model penelitian ini menggunakan model regresi
dari Frucot and Shearon yaitu model nilai selisih
- Ketidakpastian Lingkungan (X3)
mutllak dari variable independen, sebagai berikut:
Duncan (1972 dalam Darlis, 2002)
mendefinisikan ketidakpastian lingkungan sebagai Y = β + β X + β X + β X + β [(X -X )] + β [(X -X )] + е
0 1 1 2 2 3 3 4 1 2 5 1 3
keterbatasan individu dalam menilai probabilitas
seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan Di mana:
gagal atau berhasil yang disebabkan karena
kesulitan untuk memprediksi kemungkinan- Y = senjangan anggaran
kemungkinan yang akan terjadi. Ketidakpastian X = partisipasi anggaran
1
lingkungan merupakan situasi di mana seseorang
mengalami hambatan untuk memprediksi situasi di X = ketidakpastian lingkungan
2
sekitarnya sehingga mencoba untuk melakukan
sesuatu untuk menghadapi ketidakpastian tersebut X = komitmen organisasi
3
(Luthans, 1998 dalam Darlis, 2002). Di dalam
ketidakpastian lingkungan, individu akan [(X -X )]= nilai absolut perbedaan antara X
1 2 1
menghadapi keterbatasan dalam memperoleh dengan X , yang mewakili interaksi
2
informasi dari lingkungan, sehingga tidak dapat antara partisipasi dengan
mengetahui kegagalan dan keberhasilan terhadap ketidakpastian lingkungan.
hasil keputusan yang telah dibuatnya (Fisher, 1996
dalam Darlis, 2002). [(X -X )]= nilai absolut perbedaan antara X
1 3 1
partisipasi anggaran memiliki hubungan yang berpengaruh signifikan (p-value 0,283 mempunyai
signifikan dan positif dengan senjangan anggaran. nilai lebih besar daripada 0,05) terhadap hubungan
Tingginya partisipasi penyusunan anggaran antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan
membuat karyawan bawahan mengecilkan Anggaran dengan nilai koefisien regresi yang
kapabilitas produktifnya hal ini menyebabkan bernilai negatif, yaitu sebesar -0,092. Dengan
terjadinya suatu senjangan anggaran yang semakin demikian maka Komitmen Organisasi tidak
besar antara bawahan dan atasan. Hal ini jelas mampu bertindak sebagai variabel moderating
berefek negatif pada suatu organisasi karena kerja yang mempengaruhi hubungan antara Partisipasi
sama antara bawahan dan atasan menjadi kurang Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Menurut
harmonis salah satu upaya yang tepat untuk Ghozali (2005: 159) suatu variabel dapat dianggap
menurunkan senjangan anggaran adalah dengan sebagai variabel moderating apabila nilai koefisien
melibatkan beberapa bawahan untuk berpartisipasi parameternya negatif dan signifikan. Hasil
langsung dalam penyusunan anggaran. Hal ini penelitian ini bertentangan dengan hipotesis 2,
dapat menumbuhkan rasa kebersamaan antara dimana komitmen organisasi tidak mampu
karyawan sehingga senjangan anggaran yang bertindak sebagai variabel moderating terhadap
tinggi dapat diminimalisir. Hasil tersebut konsisten hubungan antara partisipasi anggaran dengan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lowe senjangan anggaran.
dan Shaw (1968), Lukka (1988), Young (1985),
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
Amrul dan Nasir, (2002), dan Yuwono (1999).
terlihat bahwa dalam Rumah Sakit Umum Swasta
Peningkatan kecenderungan untuk menciptakan
di Kota Semarang yang menjadi obyek penelitian,
senjangan anggaran sejalan dengan peningkatan
komitmen organisasi tidak memiliki pengaruh
tingkat partisipasi tersebut menunjukkan suatu
yang signifikan terhadap hubungan antara
perilaku disfungsional dari penggunaan anggaran
partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.
partisipatif. Kecenderungan peningkatan
Komitmen organisasional bisa tumbuh disebabkan
timbulnya perilaku disfungsional dalam partisipasi
karena individu memiliki ikatan emosional
anggaran yang tinggi ini menimbulkan dugaan
terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral
akan adanya kesalahan dalam sistem penilaian
dan menerima nilai yang ada serta tekad dari
kinerja atau mungkin sistem tersebut tidak sesuai
dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar
untuk diterapkan, karena penilaian kinerja yang
dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai
didasarkan pada pencapaian target anggaran
dengan tujuan dan lebih mengutamakan
memungkinkan bawahan menghindari penilaian
kepentingan organisasi dibandingkan
buruk atas kinerjanya dengan memasukkan
kepentingannya sendiri. Dalam pandangan ini,
senjangan pada anggaran yang disusunnya.
individu yang memiliki komitmen tinggi akan
Menurut Christensen (1982), Dunk (1990), jika
lebih mengutamakan kepentingan organisasinya
bawahan diberi kesempatan untuk menciptakan
dibandingkan kepentingan pribadi atau
sendiri standar untuk menilai kinerja mereka,
kelompoknya. Hasil penelitian tersebut konsisten
mereka akan memiliki kecenderungan untuk
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan kelebihan akan pengetahuan yang
Yuwono (1999). Temuan ini tidak konsisten
mereka miliki untuk menciptakan senjangan pada
dengan hasil penelitian Nouri dan Parker (1996),
anggarannya. Hal tersebut dikarenakan
yang mengambil sampel para manajer perusahaan
kompensasi manajerial yang diberikan kepada
kimia di Amerika Serikat. Nouri dan Parker
mereka didasarkan pada pencapaian target mereka
menyimpulkan bahwa hubungan antara partisipasi
dan informasi yang mereka miliki akan digunakan
anggaran dengan senjangan dimoderatori oleh
untuk menilai kinerja mereka.
komitmen organisasi.
2. Pengaruh Komitmen Organsasi terhadap
3. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan
Hubungan antara Partisipasi Anggaran
terhadap Hubungan antara Partisipasi
dengan Senjangan Anggaran
Anggaran dengan Senjangan Anggaran
Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 di atas
Berdasarkan hasil uji hipotesis 3 di atas
menunjukkan komitmen organisasi tidak
menunjukkan bahwa Ketidakpastian Lingkungan
50 Andi Kartika Kajian Akuntansi
Rumah Sakit sejenis yang berada di Kota atau Sakit Umum Swasta di Kota Semarang dapat
Propinsi lain. mempertimbangkan beberapa faktor
2. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian kondisional selain komitmen organisasi dan
ini merupakan kuesioner yang diadopsi dari ketidakpastian lingkungan, dengan demikian
peneliti asing dalam bahasa asing, yang timbulnya perilaku disfungsional dari
kemudian dialih bahasakan ke dalam bahasa partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat
Indonesia, sehingga terdapat kemungkinan ditekan, sehingga partisipasi bawahan dalam
kuesioner tersebut akan menimbulkan salah penyusunan anggaran dapat memberikan
persepsi bagi para responden. manfaat positif bagi Rumah Sakit.
3. Penelitian dilakukan tidak dengan wawancara 5. Masih perlu dilakukan penelitian pada aspek
langsung melainkan dengan menggunakan yang sama untuk mengetahui konsistensi hasil
kuesioner sehingga persepsi responden belum penelitian ini.
tentu mencerminkan keadaan sebenarnya. 6. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk
menguji pengaruh moderating dengan
SARAN
menggunakan variabel yang lain seperti
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan keterlibatan kerja, motivasi, kultur organisasi,
yang diperoleh, maka saran-saran yang dapat atau informasi yang berhubungan dengan
diajukan baik bagi Rumah Sakit maupun bagi tugas (job relevant information).
penelitian-penelitian selanjutnya adalah:
7. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
1. Senjangan anggaran harus diperkirakan dan hanya berasal dari Rumah Sakit Umum
dikendalikan sejak dini agar dapat Swasta. Perlu dilakukan penelitian kembali
meningkatkan efektivitas anggaran Rumah pada populasi yang berbeda seperti
Sakit, karena dengan adanya senjangan perusahaan jasa dengan bidang yang lain atau
anggaran tentunya akan merugikan bagi perusahaan dagang.
Rumah Sakit dan dapat menurunkan standar
yang akan dicapai, yang berarti sumber daya DAFTAR PUSTAKA
perusahaan tidak dapat termanfaatkan secara Alim, Mohammad Nizarul, 2002, Pengaruh
maksimal. Ketidakpastian Stratejik dan Revisi
2. Konsep partisipasi dalam penyusunan Anggaran terhadap Efektivitas Partisipasi
anggaran harus dipantau dengan sebaik- Penyusunan Anggaran: Pendekatan
baiknya, sehingga partisipasi yang tercipta Kontijensi, Simposium Nasional Akuntansi
adalah partisipasi yang sesungguhnya bukan 5, 5 – 6 September, Hlm. 626 – 634,
partisipasi semu, sehingga kecenderungan Universitas Widya Gama Malang.
penciptaan senjangan dalam anggaran dapat Amrul, Sadat dan Nasir, Mochammad, 2002,
ditekan. Pengaruh Gaya Kepimpinan dan
3. Komitmen Organisasi mampu mengurangi Ketidakpastian Lingkungan terhadap
kecenderungan bawahan untuk menciptakan Hubungan antara Partisipasi Penganggaran
senjangan anggaran, oleh karena itu dengan Senjangan Anggaran, Simposium
perusahaan perlu untuk meningkatkan Nasional Akuntansi 5, 5 – 6 September,
komitmen dari bawahannya, antara lain Hlm. 384 – 397, STIE Indonesia
dengan meningkatkan rasa untuk ikut Banjarmasin dan Universitas Diponegoro.
memiliki (sense of belonging). Dengan Anderson, T.N., dan T.E. Kida.1985. The Effect of
adanya rasa ikut memiliki tersebut, bawahan Environmental Uncertainty on the
akan menganggap bahwa segala jenis Association of Expectancy Attitudes, Effort,
kerugian yang diderita oleh perusahaan, and Perfomance. The Journal ofSocial
adalah kerugian bagi dirinya juga. Psychology 125, No. 5. pp. 631-636.
4. Untuk mengurangi pengaruh senjangan Angle, H.L., dan J.L. Perry. 1981. An Emperical
anggaran dalam Rumah Sakit, maka Rumah Assessment of Organizational Commitment
52 Andi Kartika Kajian Akuntansi
Nauri, H., and R. J. Parker, 1998, The Relationship Siegel, G., dan H.R. Marconi. 1989. Behavioral
between budget Participation and Job Accounting. South-Westren Piblishing, Co:
Performance: The Roles of Budget Cincinnati, OH, 1989.
Adequency and Organization Commitmen.
Schiff, M and A.Y Lewin. 1970. The Impact of
Accounting, Organization and Society: pp.
People on Budget. The Accounting Review
467-483.
45, April .pp. 259-268
Onsi, M. 1973. “Factor Analysis of Behavioral
Wienner, Y. 1982. Commitmetn in Organization:
Variables Affecting Budgetary Slack”.
A Normative View. Academy ofManagement
TheAccounting Review. Juli. pp. 535-548.
Review, 7: 418-428.
Porter. L. W., R. M. Steers, R. T. Mowday, dan P.
Young, S.M. 1985. Participative Budgeting: The
V. Boulian. 1974. “Organizational
Effects of Risk Aversion and Asymmetric
Commitment, Job Satisfaction, and Turn
Information on Budgetary Slack. Journal
Over Among Psyatric Tehnicians”. Journal
Accounting Research (Autumn) 23: 829-842.
of Applied Psychology 59. pp. 603-609.
Yuwono, Ivan Budi, 1999, Pengaruh Komitmen
Rahman, Firdaus Abdul dan Supomo, Bambang,
Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan
2003, Pengaruh Partisipasi Anggaran dan
terhadap Hubungan antara Partisipasi
Keterlibatan Kerja terhadap Senjangan
Anggaran dengan Senjangan Anggaran,
Anggaran dengan Komitmen Organisasi
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 1, No. 1,
sebagai Variabel Moderating, Jurnal Bisnis
April, Hlm. 37 – 55, KAP Prasetio Utomo –
dan Akuntansi, Vol. 5, No. 2, Agustus, Hlm.
Arthur Andersen.
127 – 146, Universitas Islam Riau dan
Universitas Diponegoro.
54 Andi Kartika Kajian Akuntansi
LAMPIRAN
KUESIONER
I. Identitas Responden
Nama Responden : ........................................... (boleh tidak diisi)
Umur : ................ tahun
Pendidikan Terakhir : SLTA S1 S3
D3 S2 Lainnya
Jabatan : ............................................................
Lamanya Bapak/Ibu bekerja pada jabatan sekarang : ................ tahun
Lamanya Bapak/Ibu bekerja pada organisasi ini : ................ tahun
N PERNYATAAN STS T AT TP A S S
O S S S S
Saya bersedia bekerja lebih keras
1 daripada yang diharapkan agar 1 2 3 4 5 6 7
organisasi ini sukses.
Saya membanggakan organisasi
ini sebagai tempat kerja yang
2 1 2 3 4 5 6 7
menyenangkan kepada teman-
teman saya.
Saya akan menerima tugas apa
3 saja agar dapat tetap bekerja di 1 2 3 4 5 6 7
organisasi ini.
Saya menemukan bahwa sistem
4 nilai saya sama dengan sistem 1 2 3 4 5 6 7
nilai organisasi.
Saya bangga mengatakan kepada
5 orang bahwa saya merupakan 1 2 3 4 5 6 7
bagian dari organisasi ini.
Organisasi ini memberi inspirasi
6 terbaik mengenai cara mencapai 1 2 3 4 5 6 7
kinerja.
Saya sangat senang memilih
7 organisasi ini sebagai tempat 1 2 3 4 5 6 7
kerja daripada organisasi lain.
Bagi saya organisasi ini
8 1 2 3 4 5 6 7
merupakan tempat kerja terbaik.
Saya sungguh peduli mengenai
9 1 2 3 4 5 6 7
nasib organiasi ini.
N PERNYATAAN STS T AT TP A S S
O S S S S
Saya yakin tentang metode kerja
1 yang terbaik di tempat saya 1 2 3 4 5 6 7
bekerja.
Saya mempunyai seluruh
informasi penting untuk membuat
2 1 2 3 4 5 6 7
keputusan-keputusan di tempat
saya bekerja.
56 Andi Kartika Kajian Akuntansi
N PERNYATAAN STS T AT TP A S S
O S S S S
Standar yang digunakan di dalam
anggaran mendorong
1 1 2 3 4 5 6 7
produktivitas yang tinggi di
wilayah tanggung jawab saya.
Anggaran untuk departemen saya
2 dapat saya pastikan dapat 1 2 3 4 5 6 7
terlaksana.
Karena adanya keterbatasan
jumlah anggaran yang
3 disediakan, saya harus memonitor 1 2 3 4 5 6 7
setiap pengeluaran-pengeluaran
yang menjadi wewenang saya.
N PERNYATAAN STS T AT TP A S S
O S S S S
Anggaran yang menjadi tanggung
4 jawab saya tidak begitu tinggi 1 2 3 4 5 6 7
tuntutannya.
Adanya target anggaran yang
harus saya capai, tidak terlalu
5 1 2 3 4 5 6 7
membuat saya ingin memperbaiki
tingkat efisiensi.
Sasaran yang dijabarkan dalam
6 anggaran sangat mudah untuk 1 2 3 4 5 6 7
dicapai atau direalisasi.
Komitmen
Organisasi
Partisipasi Senjangan
Anggaran Anggaran
Ketidakpastian
Lingkungan
Std.
N Range Minimum Maximum Mean Deviation
Partisipasi Anggaran 83 17.00 25.00 42.00 35.2771 3.62011
Komitmen Organisasi 83 29.00 34.00 63.00 53.6747 4.84418
Ketidakpastian
83 32.00 52.00 84.00 69.0361 6.01309
Lingkungan
Senjangan Anggaran 83 17.00 24.00 41.00 33.3614 4.04420
Valid N (listwise) 83
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Partisipasi Anggaran .551 1.814
Komitmen Organisasi .589 1.699
Ketidakpastian Lingkungan .495 2.019