Anda di halaman 1dari 10

The 1st PPM National Conference on Management Research Manajemen di Era Globalisasi

Sekolah Tinggi Manajemen PPM, 7 November 2007

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN


KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN
ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN
SENJANGAN ANGGARAN

Iwan Tanpaty
Wirawan ED Radianto
Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh komitmen organisasi dan
ketidakpastian lingkungan sebagai variable moderating terhadap hubungan antara
partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode survey terhadap para manajer yang bekerja pada perusahaan manufaktur di kota
Yogyakarta, kemudian dengan data yang diperoleh dilakukan analisis deskriptif dan analisis
regresi. Penelitian ini membuktikan bahwa interaksi antara variabel komitmen organisasi
dengan partisipasi anggaran tidak menurunkan senjangan anggaran secara nyata, hal ini
mungkin disebabkan ketika seorang individu dihadapkan pada pilihan untuk memenuhi
kepuasan bagi organisasinya atau kepuasan pribadinya maka ia akan cenderung memilih
memuaskan dirinya sendiri, sedangkan interaksi antara variabel ketidakpastian lingkungan
dengan partisipasi anggaran menurunkan secara nyata kecenderungan manajer dalam
menciptakan senjangan anggaran. Hal ini disebabkan ketika organisasi memiliki
pengendalian dan informasi yang kuat dan akurat terhadap kegiatan operasionalnya maka hal
ini mempersulit para manajer untuk melakukan senjangan anggaran.

Kata Kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Ketidakpastian Lingkungan,


Senjangan Anggaran.

A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan fungsi yang sangat penting dalam mengelola organisasi.
Salah satu unsur yang paling penting dalam perencanaan adalah anggaran yang merupakan
rencana tentang kegiatan di masa datang yang mengidentifikasikan program-program untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Setiap organisasi selalu membutuhkan
anggaran yang berfungsi menterjemahkan keseluruhan strategi perusahaan ke dalam rencana
operasional dan tujuan jangka pendeknya. Anggaran yang efektif membutuhkan kemampuan
dalam memprediksi masa depan. Anggaran harus disusun dengan baik karena merupakan
perencanaan keuangan yang menggambarkan seluruh aktivitas operasional perusahaan. Dalam
proses penyusunan anggaran, manajer puncak perlu untuk melibatkan bawahan agar anggaran
yang disusun tersebut dapat mempresentasikan kebutuhan dan kepentingan seluruh karyawan.
Proses penyusunan anggaran mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia
yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran sehingga banyak masalah perilaku muncul
dalam proses penyusunan anggaran tersebut. Salah satu aspek perilaku ini menyangkut
seberapa jauh kepuasan dan kinerja yang ingin dicapai bawahan. Dalam hal ini bawahan
menginginkan setiap informasi yang diberikan kepada atasan dapat digunakan untuk
mencapai tingkat kepuasan dan kinerja yang lebih tinggi.
Komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan terhadap nilai dan
sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Komitmen organisasi yang kuat menyebabkan
individu berusaha mencapai tujuan organisasi dan mengutamakan organisasi (Angel dan
Perry, 1981). Komitmen yang tinggi menjadikan individu akan peduli dengan masa depan
organisasi dan senantiasa berusaha menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik. Melalui
komitmen yang tinggi kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari. Keadaan
ini bertolak belakangkan dengan individu yang memiliki komitmen organisasi rendah.
Ketidakpastian lingkungan adalah situasi seseorang yang terkendala untuk
memprediksi situasi disekitarnya sehingga mencoba untuk melakukan sesuatu untuk
menghadapi ketidakpastian tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa ketidakpastian lingkungan
yang tinggi akan meningkatkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran.
Dalam kondisi ketidakpastian yang rendah, partisipasi anggaran memiliki hubungan yang
positif dengan senjangan anggaran, dan sebaliknya akan berhubungan negatif bila kondisi
ketidakpastian lingkungan tinggi, (Govindarajan, 1986). Dalam kondisi ketidakpastian
lingkungan rendah, partisipasi bawahan yang tinggi akan mampu menciptakan senjangan
anggaran. Kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi, partisipasi anggaran akan
mengurangi senjangan anggaran. Pada kondisi ini bawahan sulit memprediksi masa depan
sehingga tidak mampu memperoleh informasi akurat untuk memprediksi kejadian masa
depan, sehingga sulit pula baginya untuk menciptakan senjangan anggaran.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin mengetahui apakah komitmen
organisasional dan ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan dalam
mempengaruhi hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran pada
perusahaan manufaktur di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh
komitmen organisasional terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan
anggaran yang dilakukaan oleh para manajer dan pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap
hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran yang dilakukaan oleh para
manajer pada perusahaan manafaktur di kota Yogyakarta.

B. Studi Literatur dan Pengembangan Hipotesis


Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, diperoleh beberapa hasil yang saling
bertolak belakang. Ada hasil penelitian bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran secara
nyata dapat menurunkan senjangan anggaran, sebaliknya ada pula penelitian yang
menemukan bahwa partisipasi dalam penyusunan aggaran secara nyata meningkatkan
senjangan anggaran. Hasil penelitian tersebut perlu dikaji ulang dan dilakukan secara mendalam
untuk mengetahui perbedaan tersebut.

2
Partisipasi anggaran memiliki pengaruh positif terhadap motivasi manajerial. Argyris
(1952) menemukan adanya partisipasi semu (pseudo participation) yaitu kelihatannya
berpartisipasi, tetapi pada kenyataannya tidak berpartisipasi. Siegel dan Marconi (1989)
mengemukakan bahwa dalam kondisi yang paling ideal sekalipun penganggaran partisipatif
memiliki keterbatasan. Partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran dapat mengakibatkan
mereka menetapkan anggaran yang relatif longgar atau mudah untuk dicapai, sehingga akan
menimbulkan slack yang memperkecil prestasi atau kinerja yang diharapkan (Chow, et al.,
1988). Tetapi walaupun partisipasi anggaran dapat menimbulkan slack, partisipasi anggaran
dapat mengurangi slack (Onsi, 1973; Merchant, 1985; Dunk, 1993).
Manajer dari berbagai departemen mungkin cenderung melakukan slack dalam anggaran
mereka. Oleh karena itu perlu adanya pengendalian terhadap slack anggaran yang dapat
menurunkan kinerja perusahaan (Chow, 1993; Waller, et al, 1995). Strategi yang digunakan
oleh para manajer menengah kebawah untuk melakukan slack anggaran adalah dengan
memperkecil penerimaan dan memperbesar biaya. Organizational commitment merupakan
proses yang terus berlanjut yang mana partisipan organisasi memberikan perhatiannya pada
organisasi dan keberhasilan kesejahteraan yang berlanjut (Mowday, et al.,
1982). Bawahan yang memiliki tingkat organizational commitment yang tinggi berfikir secara
positif mengenai perusahaan atau organisasi di mana ia berada dan karena tetap berusaha
untuk mempertahankan keanggotannya dan memihak pada organisasi tersebut. Bawahan yang
memiliki komitmen yang rendah, yang tidak percaya pada dan/atau menerima tujuan dan
nialai organisasi, akan mempunyai tingkat kencenderungan yang lebih tinggi untuk
menciptakan slack anggaran karena sebagai individual ekonomi yang rasional, perilaku
seperti itu untuk kepentingannya yang terbaik, karena bawahan lebih memperhatikan
kepentingan pribadinya daripada kepentingan organisasi (Lowe dan Shaw, 1986; Nouri,
1994).
Menurut Duncan (1972) ketidakpastian lingkungan merupakan keterbatasan individu
dalam menilai probabilitas gagal atau berhasil atas keputusan yang telah dibuat. Pada kondisi
ketidakpastian tinggi. Individu sulit memprediksi kegagalan dan keberhasilan dari keputusan
yang dibuatnya. Govindarajan (1986), berpendapat bahwa dalam kondisi ketidakpastian yang
rendah, partisipasi bawahan yang tingggi mampu memprediksi prospek masa depan dan
memperkirrakan langkah-langkah yang harus dilakukan. Dalam hal ini bawahan melaporkan
informasi yang biasa untuk melakukan senjangan anggaran. Dalam ketidakpastian lingkungan
yang tinggi, partisipasi anggaran yang tinggi dari manajer akan mengurangi senjangan anggaran.
Pada kondisi ini bawahan sulit memprediksi masa depan karena tidak mampu memperoleh
informasi yang akurat.
Komitmen organisasional bisa tumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan
emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta
tekad dari dalam diri untuk mengabdi pada organisasi, (Porter, et al., 1974). Bagi

3
individu dengan komitmen organisasi tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal
penting. Sebaliknya, bagi individu dengan komitmen organisasi rendah akan mempunyai
perhatian yang rendah pula pada pencapaian tujuan organisasi, dan cenderung berusaha
memenuhi kepentingan pribadi. Dari penelitian Nouri dan Parker (1996) diketahui bahwa,
tingkat komitmen organisasional seseorang dapat mempengaruhi keinginan mereka untuk
menciptakan senjangan anggaran. Komitmen organisasi yang tinggi akan mengurangi
individu untuk melakukan senjangan anggaran.
Govindarajan (1986), dalam penelitiannnya menyimpulkan bahwa pada kondisi
ketidakpastian lingkungan yang rendah akan mempengaruhi bawahan yang berpartisipasi dalam
penyusunan anggaran untuk melakukan senjangan anggaran. Bawahan meyadari bahwa dia
lebih memahami informasi di bidang teknisnya dibandingkan atasannya sehingga memperbesar
kemungkinan dia untuk melakukan senjangan anggaran. Sebaliknya, dalam kondisi
ketidakpastian lingkungan yang tinggi, partisipasi dari manajer dalam penyusunan anggaran
akan mengurangi senjangan anggaran. Pada kondisi ini bawahan sulit memprediksi kejadian
masa depan kerena tidak mampu memperoleh informasi akurat untuk memperdiksi kejadian
masa depan, sehingga sulit pula baginya untuk menciptakan senjangan anggaran.
Peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1= Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh secara nyata dalam meningkatkan
senjangan anggaran
H2= Komitmen organisasi berpengaruh secara nyata dalam menurunkan senjangan anggaran.
H3= Ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara nyata dalam meningkatkan senjangan
anggaran.
H3= Interaksi antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi berpengaruh secara
nyata dalam menurunkan senjangan anggaran.
H4= Interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan berpengaruh
secara nyata dalam meningkatkan senjangan anggaran

C. Metoda Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap para manajer yang bekerja pada perusahaan
manufaktur di kota Yogyakarta. Di dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel
bebas yaitu partisipasi anggaran, variabel terikat yaitu senjangan anggaran, dan variabel
moderating yang terdiri dari komitmen organisasional dan ketidakpastian lingkungan.
Analisis Regresi
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh komitmen organisasional dan ketidakpastian
lingkungan dalam memoderasi pengaruh partisipasi annggaran dengan senjangan anggaran
maka digunakan analisis regresi. Model analisis regresi yang digunakan adalah analisis
regresi dengan variabel moderating (analisis regresi dengan interaksi). Rumus analisis regresi
yang digunakan adalah sebagai berikut: (Ghozali, 2002)

4
Y = a + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + 4 ( X 1 * X 2 ) + 5 ( X 1 * X 3 ) + e

Y = Senjangan anggaran
A = Konstanta
E = Standar eror
b1-5 = Koefisien regresi
X1 = Partisipasi anggaran
X2 = Komitmen organisasi
X3 = Ketidakpastian lingkungan
X4 = Interaksi antara Partisipasi anggaran dengan Komitmen organisasi
X5 = Interaksi antara Partisipasi anggaran dengan Ketidakpastian lingkungan
= 0,05
Analisis regresi yang baik mensyaratkan beberapa uji asumsi yang harus dipenuhi. Uji asumsi
tersebut pada dasarnya terdapat tiga jenis yaitu uji multicolinieritas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autocorelation. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam uji yaitu uji
asumsi multicolinieritas dan uji asumsi heteroskedastisitas. Uji asumsi autocorelation tidak
digunakan karena jenis data dalam penelitian ini bukan merupakan data time series.

D. Analisis Data dan Pembahasan


Data dalam penelitian ini data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada para manajer
beberapa perusahaan manufaktur di kota Yogyakarta. Dari 120 kuesioner yang disebarkan
kepada 30 perusahaan manufaktur, kuesioner yang kembali sebanyak 102 dan yang terisi
dengan benar sebanyak 89 kuesioner. Berdasarkan hal tersebut maka response rate responden
pada penelitian ini sebesar 74,17%.
Untuk membuktikan apakah ketidakpastian lingkungan dan komitmen organisasi
secara signifikan memoderasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran maka
digunakan analisis regresi. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi dengan variabel moderating.
Tabel 1
Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Komitmen Organisasi Dalam Memoderasi
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran
Faktor Koef. reg (b) thitung Prob (p)
Konstanta 2,029 1,587 0,116
Partisipasi 1,343 3,078 0,003
Ketidakpasrtian lingkungan 1,236 2,243 0,028
Komitmen organisasi -0,340 -0,466 0,642
Partisipasi*Ketidakpastian lingkungan -0,324 -2,116 0,037
Partisipasi*Komitmen organisasi -0,151 -0,707 0,482
Multiple R: 0,862
Adjusted R Square: 0,728
F hitung: 48,172
Probabilitas: 0,000
Sumber: Pengolahan Data

5
Analisis data menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dan ketidakpastian
lingkungan memiliki kecenderungan meningkatkan senjangan anggaran. Sedangkan
komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian
lingkungan, serta interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen
anggaran memiliki nilai koefisien beta (b) negatif. Keadaan ini menunjukkan bahwa
komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian
lingkungan, serta interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen
anggaran memiliki kecenderungan menurunkan senjangan anggaran.
Untuk menguji apakah partisipasi penyusunan anggaran, ketidakpastian lingkungan,
komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian
lingkungan, serta interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen
anggaran secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap senjangan
anggaran maka digunakan uji F. Hasil analisis regresi secara simultan diperoleh nilai Fhitung
sebesar 48,172, dengan probabilitas (p) 0,000. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat satu atau lebih dari faktor-faktor partisipasi penyusunan
anggaran, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan, serta interaksi antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan komitmen anggaran, secara simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap senjangan anggaran.
Besar pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, ketidakpastian lingkungan,
komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian
lingkungan, serta interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen
anggaran, secara simultan terhadap senjangan anggaran ditunjukkan oleh nilai Adjusted R
Square sebesar 0,728. Hal ini mengindikasikan bahwa partisipasi penyusunan anggaran,
ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan ketidakpastian lingkungan, serta interaksi antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan komitmen anggaran, memiliki pengaruh sebesar 72,8% terhadap senjangan
anggaran yang dilakukan oleh para manajer perusahaan manafaktur di kota Yogyakarta.
Untuk menguji apakah secara parsial partisipasi penyusunan anggaran, ketidakpastian
lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan
ketidakpastian lingkungan, serta interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan
komitmen anggaran, memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap senjangan anggaran
maka digunakan uji t.

Hasil analisis regresi secara parsial adalah sebagai berikut:


a. Partisipasi Anggaran
Hasil analisis regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar 3,078, probabilitas
(p) 0,003. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor
partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap senjangan

6
anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi para manajer
diikutsertakan/berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran akan ai akan
cenderung melakukan atau meningkatkan senjangan anggaran menjadi lebih besar.
b. Ketidakpastian Lingkungan
Hasil analisis regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar 2,243, probabilitas
(p) 0,028. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor
ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap senjangan anggaran.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keterbatasan individu (manajer) dalam
menilai probabilitas kegagalan atau keberhasilan keputusan yang dibuatnya maka ai akan
cenderung melakukan atau meningkatkan senjangan anggaran menjadi lebih besar.
c. Komitmen Organisasi
Hasil analisis regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar -0,466,
probabilitas (p) 0,642. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
faktor komitmen organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap senjangan
anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen yang dimiliki para manajmer pada
organisasi tidak berdampak pada kecenderungan mereka dalam menurunkan senjangan
anggaran.
d. Interaksi Antara Partisipasi Anggaran Dengan Ketidakpastian Lingkungan
Hasil analisis regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar -2,116,
probabilitas (p) 0,037. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
interaksi antara partisipasi aggaran dengan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara
signifikan dalam menurunkan senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi
anggaran dari para manajer serta kemampuan mereka dalam mengetahui segala informasi
yang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran memiliki kontribusi yang nyata dalam
menurunkan senjangan anggaran.
e. Interaksi Antara Partisipasi Anggaran Dengan Komitmen Organisasi
Hasil analisis regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar -0,707,
probabilitas (p) 0,482. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
interaksi antara partisipasi aggaran dengan komitmen organisasi tidak berpengaruh secara
signifikan dalam menurunkan senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen
yang mereka miliki (manajer) tidak memberikan kontribusi yang positif dalam
menurunkan senjangan anggaran saat para manajer tersebut dilibatkan dalam proses
penyusuan anggaran. Kondisi ini menunjukkan bahwa para manajer tetap melakukan
senjangan anggaran.

Hasil Multicolinieritas dapat diketahui bahwa semua variabel independen (partisipasi anggaran,
ketidakpastian lingkungan, dan komitmen organisasi) memiliki nilai VIF (Variance Inflation
Factor) kurang dari 5, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen
tidak saling memiliki hubungan yang kuat (bebas gangguan Multicolinieritas).

7
Hasil Heteroskedastisitas dapat diketahui bahwa semua variabel independen (partisipasi
anggaran, ketidakpastian lingkungan, dan komitmen organisasi) memiliki nilai probabilitas
(p) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen memiliki
variansi data yang relatif sama (bebas gangguan Heteroskedastisitas).

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Hasil analisis regresi secara simultan dapat disimpulkan bahwa: partisipasi anggaran,
ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi anggaran
dengan ketidakpastian lingkungan, dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan
komitmen organisasi, secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
senjangan anggaran. Besar pengaruh partisipasi anggaran, ketidakpastian lingkungan,
komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian
lingkungan, dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi, secara
terhadap senjangan anggaran sebesar 72,8%.
b. Hasil analisis regresi secara parsial dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Partisipasi anggaran secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis yang
diajukan peneliti (H1) diterima.
2) Komitmen organisasi secara parsial memiliki pengaruh yang negatif terhadap
senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis yang diajukan peneliti
(H2) ditolak.
3) Ketidakpastian lingkungan secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis
yang diajukan peneliti (H3) diterima.
4) Interaksi antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi secara parsial
memiliki pengaruh yang negatif terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan hasil
analisis ini maka hipotesis yang diajukan peneliti (H4) ditolak.
5) Interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan secara parsial
memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap senjangan anggaran.
Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis yang diajukan peneliti (H5) diterima.

8
DAFTAR PUSTAKA

Angel, H. L. Dan J.L. Perry., (1981) An Empirical Assesment of Organizational


Commitment and Organizational Effectiveness. Administrative Science Quarterly
26.

Anthony, R. N. Dan V., (1998), Govindarajan. Management Control Systems. Ninth Edition.
Boston: McGraw-Hill Co.

Argyris, R., (1952), Capital Rationing and Organizational Slack in Capital Budgeting,
Management Science, (Februari).

Chow, F, Alan S, dan Renhall R., (1988), Effect of the Use of Control Systems, Accounting
Organizations and Socienty.

Duncan, R. B., (1972), Characteristic of Organizational Environment and Perceived


Environmental Uncertainty. Administrative Science Quarterly 17.

Dunk, A. S., (1993), The effect of Budget Emphasis and Information Asymmetry on the
Relation Between Budgetary Participation and Slack. The Accounting Review 68
(April)

Govindarajan, V., (1986), Impact of Participation in the Budgetary Process on Managerial


Attitudes and Performance: Universalistic and Contingency Perspective. Decesion
Science 17.

Hair , Joseph F. Jr, Ralp E. Anderson, Ronald L. Tatham, and William C. Black., (1997),
Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa : Acella A.H., Jilid 1, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.

Hanson, D.R dan Mowen, M.M., (1997), Management Accounting, 4th ed., South Western
College Publishing.

Hirsch, M.K., (1981), Accounting Information and Evaluation of Subordinate Performance :


A Situational Approach. The Accounting Review. Vol. LVI No. 4 (Oktober)

Kennis, I., (1979), Effect of Goal Characteristic on Managerial Attitues and Performance.
The Accounting Review 54 (Oktober)

Lowe, E. A., dan R.W. Shaw., (1983), An Analysis of Managerial Biasing: Evidence from a
Companys Budgeting Process, The Jornal of Management Studies 5 (Oktober)

Luthan, F., (1998), Organisational Behavior, 8th Ed. Boston : McGraw-Hill, Inc., 1998

Merchant, Kenneth A., (1985), Budgeting and Propersity to Create Budgetary Slack
Accounting Organizations and Society 10:201-210.

9
Mowday, R., R. Steers, dan L. Porter., (1979)., The Measurement of Organizational
Commitment. Journal of Vacational Behavior.

Nouri, h. Dan R.J. Parker., (1996), The Effect of Organizational Commitment on Relation
Between Budgetary Participation and Budgetary Slack. Behavior Research in
Accounting 8.

Onsi, H., (1973), Budgetary Participation and Management Performance: The Impact of
Information and Enviromental Volatility, The Accounting Review.

Porter, L. W., R. M. Steers, R. T. Mowday, dan P. V. Boulian., (1974), Organization


Commitment, job Satisfaction, and Turn Over Among Psyatric Thnicians. Journal
of Applied Psychology 59.

Santoso Singgih., (2002), Statistic Multivariate, Penerbit Elexmedia Computindo, Jakarta.

Siegel, G. Dan H. R Marconi., (1989), Beavioral Accounting. Cincinnati, Ohio: South-


Western Publishing Co.

Singarimbun, Masri dan Effendi, 1998, Metode Penelitian Survey, Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta.

Sugiono., (2000), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan kedua, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

Wilkinson, W, J dan J. M. Cerrulo. (1997) Accounting Information System : Essential


Concepts and Aplication. Thirth Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc,.

Waller, Y., (1995), The Effect of Organizational Commitment on Realition Between


Budgetary participation and Budgetary Slack, Behavior Research in Accounting.

10

Anda mungkin juga menyukai