Anda di halaman 1dari 14

Filsafat, agama,

etika, dan hukum

DISUSUN OLEH:

Hermanto 12140378
Pipin Supinah 12140290
Mastuniah 12140358
Fitri Nur Erviana 12140367
Eka Mahdani S 12140334
Ismi Fransisca 12140347
HAKIKAT FILSAFAT
Yunani: philo (cinta) & shopia (bijaksana)
philoshopia (cinta terhadap kebijaksanaan)

Suriasumantri mengutip peryataan Will Durant


Karakteristik berfikir filsafat:
1. Menyeluruh, mempertanyakan hakikat keberadaan dan kebenaran
2. Mendasar, tidak begitu saja percaya bahwa ilmu itu benar
3. Spekulatif, selalu ingin mencari jawaban
Perbedaan filsafat dengan ilmu pengetahuan
No. Aspek Filsafat Ilmu

Segala sesuatu
Segala sesuatu
Ontologis bersifat fisik &
1 bersifat fisik &
(objek) nonfisik, dapat
dapat direkam indra
direkam & tidak

Pendekatan ilmiah,
Pendekatan yang
Epistemologis menggunakan deduktif
2 bersifat reflektif
(prosedur) dan induktif saling
atau rasional deduktif
melengkapi

Sangat abstrak, Sangat kongret,


Aksiologis
3 bermanfaat tetapi langsung dapat
(tujuan)
tidak secara langsung dimanfaatkan
HAKIKAT AGAMA

Agus M. Harjan: Bahasa sansekerta a (tidak) gam (pergi)


Agama berarti bersifat kekal, tetap, tidak pergi, tidak berubah.

Fuad Firid Ismail & Abdul Hamid Mutawalli: bentuk ketetapan


ilahi mengarahkan yg berakal untuk kebaikan dunia dan
kebahagiaan akhirat dengan pilihan sendiri terhadap ketetapan
tersebut.

Abdulkadir Muhammad: hubungan manusia dengan suatu


kekuasaan yang lain. Perintah, larangan serta petunjuk untuk
kebaikan dunia akhirat.
Unsur unsur dlm pengertian Agama
1. Ada kitab suci
2. Kitab suci ditulis berdasarkan wahyu
3. Ada lembaga yg membina, menuntun, dan
mentafsirkan kitab suci bagi kepentingan umatnya.

Isi ajaran dan pedoman Agama


1. Tatwa, Dogma, Doktrin, atau Filsafat tentang ketuhanan
2. Susila, Moral, atau Etika
3. Ritual, Upacara, atau Tata cara beribadat
4. Tujuan Agama
HAKIKAT ETIKA
Etika dalam Bahasa yunani dan latin sama arti. Ethos, ta etha,
mos mores.
a/ Adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat, akhlak,
dsb

Etika sbg praksis: apa yg boleh dilakukan dan tidak


Etika sbg refleksi: pemikiran moral

Secara etimologis dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang


dilakukan atau tentang adat istiadat yang berkenan dengan hidup
yang baik dan buruk (Kanter, 2001).
HAKIKAT NILAI
Nilai itu hal yang sangat sering kita dengar

Misal:
Nilai uang
Nilai barang
Nilai ekonomis, dsb

Lalu apa sebenarnya nilai itu?


Doni koesoema A nilai sbg kualitas
Menjadikan hal dapat disukai dan memberi makna dalam
hidup

Fuad Farid Ismail & Abdul Hamid Mutawalli nilai


sebagai standar

nilai materialitas
nilai kesehatan
nilai ideal
nilai sosiologis
Tidak ada agama yang tidak mengajarkan etika/moralitas,
kualitas iman tidak hanya ditentukan oleh peribadatan
(hubungan manusia dengan Allah) namun juga oleh moral dan
etika (hubungan manusia dengan manusia)
Tujuan semua agama adalah untuk mewujudkan nilai tertinggi
yaitu hidup kekal atau kehidupan di akhirat. Nilai yang lebih
tinggi dari nilai duniawi misal nilai ekonomis , nilai duniawi
dianggap sebagai media untuk mencapai tujuan yang lebih
tinggi.

HUBUNGAN
AGAMA ETIKA DAN NILAI
Hukum : cenderung luas dapat mencakup keseluruhan suatu
negara
Etika : cakupan lebih sempit berupa masyarakat di suatu wilayah
Etiket : cakupan paling sempit yaitu berupa golongan
masyarakat

HUKUM ETIKA DAN ETIKET


PARADIGMA MANUSIA UTUH
KARAKTER DAN
KEPRIBADIAN

Karakter adalah kompetensi mencakup: fisik (body), pikiran (mind),


jiwa/roh (spiritual)
Karakter menentukan tingkat keberhasilan seseorang
Karakter dapat diubah melalui pendidikan dan pelajaran tiada
henti
Tingkat keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecocokan antara
karakter dan tuntutan kenyataan
Kecerdasan, Karakter, dan Etika

Stephen R. Covey, ia menyebut tiga jenis kecerdasan dengan tiga


golongan etika, yaitu:

1) psiko etika, Psiko etika merupakan masalah aku dengan aku

2) sosio etika, sosio etika menyangkut masalah aku dengan orang lain

3) teo etika., teo etika menyangkut masalah aku dengan Tuhan.


KESIMPULAN
Berdasarkan materi yang disampaikan pada bab sebelumnya, kami
menyimpulkan bahwa filsafat juga diartikan mencarisebuah
kebenaran, karakteristiknutama berfikir filsafat adalah sifatnya yang
menyeluruh, sangat mendasar dan spekulatif.

Sifatnya menyeluruh artinya mempertanyakan hakikat dan


keberadaan dan kebenaran tentang keberadaan itu sendiri sebagai
satu kesatuan secara keseluruhan, bukan persektif dari bidang
perbidang atau sepotong-sepotong.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai