NIM : 2034021093
Kelas : Manajement R.302 (SRJ)
Mata Kuliah : Teori Ekonomi Makro
Dosen : Hery Wihasnanto,SS.MM
SOAL
I.
1) Metode pembelajaran Life Love Learning – Life Long Development – Gross
National Happiness Berbasis SDM Unggul & Trust Based, Negara Eropa dan Asia
2) a. Visi dan Misi Universitas Krisnadwipayana.
b. Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana.
3) Bloom’s Taxonomy dan Permen Dikbud No.3 Tahun 2020.
4) New Maslow Need.
II.
1) Ilmu Ekonomi memiliki dua cabang ilmu :
a. Makro Ekonomi ?
b. Mikro Ekonomi ?
2) Sebutkan dan jelaskan 5 pelaku Makro
III.
1) Pengertian dari teori klasik dari beberapa ahli Jelaskan.
a. Francois Quesnay.
b. John Locke
c. Adam Smith (1723-1790)
d. David Ricardo (1772-1823)
e. Thomas Robert Malthus (1766-1834)
f. John Stuart Mill
g. David Hume
2) Jelaskan Pengertian Pendapatan Nasional ?
3) Jelaskan :
a. Gross Domestic Product (GDP)
b. Produk Domestik Regional Bruto
c. Gross National Product (GNP)
d. Net National Product (NNP)
e. Net National Income (NNI)
f. Personal Income (PI)
g. Disposable Income (DI)
IV.
1) Cari Soft Copy dalam bentuk pdf, lengkap Isi dari buku Badan Pusat Statistik (BPS)
yang terbaru dan serahkan di GCR dengan file terpisah.
JAWABAN
3. Blooms taxonomy
Membaca pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan, tidak bisa lepas dari teori
motivasi yang menjadi landasannya. Ada tujuh belas konsep dasar yang digunakan
Maslow dalam memahami manusia secara menyeluruh di antaranya adalah: Pertama,
manusia adalah individu yang terintegrasi penuh. Kedua, karakteristik dorongan atau
kebutuhan yang muncul tidak bisa dilokasikan pada satu jenis kebutuhan tertentu.
Ketiga, kajian tentang motivasi harus menjadi bagian dari studi tentang puncak tujuan
manusia. Keempat, teori motivasi tidak dapat mengabaikan tentang kehidupan bawah
sadar. Kelima, keinginan yang mutlak dan fundamental manusia adalah tidak jauh
dari kehidupan sehari-harinya. Keenam, keinginan yang muncul dan disadari,
seringkali merupakan pencetus dari tujuan lain yang tersembunyi. Ketujuh, teori
motivasi harus mengasumsikan bahwa motivasi adalah konstan dan tidak pernah
berakhir, dan masih ada beberapa konsep dasar lainnya.
Teori motivasi Maslow ini berguna untuk memberikan argumen yang kuat
dalam penggunaan struktur kebutuhan sebagai penggerak motivasi manusia secara
menyeluruh. Inilah yang menjadi ciri khas pemikiran Maslow sebelum ada filsafat
manusia sebelumnya. Yaitu tentang kebutuhan manusia. Struktur teori Maslow yang
menyeluruh dibangun atas landasan hierarki kebutuhan yang lain. Maslow membagi
hierarki kebutuhan dalam lima tingkat dasar kebutuhan yaitu:
b. Pengangguran
Jumlah pengangguran di sebuah ekonomi diukur dengan angka
pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang ada
di dalam angkatan kerja. Angkatan kerja hanya memasukan pekerja yang
aktif mencari kerja. Orang-orang pensiunan, mengejar pendidikan
atau yang tidak mendapat dukungan mencari kerja karena ketiadaan
prospek kerja, tidaklah termasuk di dalam angkatan kerja. engangguran
sendiri bisa dibagi menjadi beberapa tipe yang semuanya berkaitan
dengan sebab-sebab yang berbeda pula. Pengangguran klasikal terjadi
ketika gaji karyawan terlalu tinggi sehingga pengusaha tidak berani
memperkerjakan karyawan lebih dari yang sudah ada. Gaji bisa menjadi
terlalu tinggi karena peraturan upah minimum atau adanya aktivitas
serikat pekerja. Sama halnya dengan pengangguran klasikal,
pengangguran friksional terjadi apabila ada lowongan pekerjaan untuk
pekerja tetapi waktu untuk mencarinya menyebabkan adanya periode di
mana si pekerja tersebut menjadi pengangguran.
- Pengangguran struktural
meliputi beberapa jenis penyebab pengangguran
termasuk ketidakcocokan antara kemampuan pekerja
dan kemampuan yang dicari oleh pekerjaan yang ada.
Pengangguran besar-besaran bisa terjadi ketika sebuah
ekonomi mengalami masa transisi industri dan
kemampuan para pekerja menjadi tak terpakai.
Pengangguran struktural itu juga cukup mirip dengan
pengangguran friksional karena dua-duanya berkutat
pada permasalahan ketidakcocokan kemampuan pekerja
dengan lowongan pekerjaan, tetapi pengangguran
struktural berbeda karena meliputi juga kebutuhan
untuk menambah kemampuan diri, tidak hanya proses
pencarian jangka pendek. Walaupun ada beberapa jenis
pengangguran yang selalu ada saja mau bagaimanapun
kedaaan ekonomi pada saat itu, pengangguran siklikan
terjadi ketika pertumbuhan ekonomi menjadi
stagnan. Hukum Okun menunjukan hubungan empiris
antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.
b. Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter merupakan kebijakan yang dilakukan
oleh bank sentral dalam mengatur dan mengendalikan uang
yang beredar. Kebijakan bank sentral ini ada yang bersifat
kuantitatif dan ada juga yang bersifat kualitatif.
Kuantitatif meliputi:
1. operasi pasar terbuka ( open market operation )
yaitu menjual atau membeli obligasi
pemerintah,
2. tingkat diskonto yaitu kebijakan dalam
menetapkan tingkat bunga, dan
3. cadangan wajib ( reserve-requirement ) yaitu
kebijakan dalam menetapkan cadangan wajib
untuk deposito bank dan lembaga keuangan
lainnya.
Kualitatif meliputi, pengawasan kredit secara selektifdan moral
suation yaitu membujuk/menghimbau secara moral kepada
masyarakat pengguna jasa bank.
Ada beberapa cara untuk melakukan kebijakan moneter
diantaranya :
1. Operasi Pasar Terbuka
2. Diskonto
3. Rasio Cadangan Wajib
B. Ekonomi Mikro
Pengertian ekonomi mikro secara umum adalah ilmu ekonomi yang
khusus mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan
harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjual-
belikan. Ekonomi mikro atau mikroekonomi secara langsung berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan dalam hal penawaran dan permintaan barang
atau jasa. Sehingga dari definisi ekonomi mikro tersebut memiliki tujuan
utama bagi perusahaan yakni untuk menganalisis pasar dan bagaimana
mekanismenya untuk membentuk harga relatif produk dan jasa.
Ekonomi mikro ini menganalisis bagaimana berbagai keputusan dan
perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan
jasa yang akan menentukan harga, menentukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa selanjutnya. Beberapa aspek analisis dalam ekonomi mikro
adalah:
1. Analisis biaya dan manfaat
2. Teori permintaan dan penawaran
3. Elastisitas
4. Model-model pasar
5. Industri
6. Teori produksi
7. Teori harga
2. Teori Produksi
Teori produksi juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan
analisis biaya produksi dan tingkat dari produksi. Analisis
dilakukan terhadap:
- Semua yang berhubungan dengan biaya produksi barang
dan jasa
- Tingkat produksi yang paling menguntungkan bagi
produsen
- Kombinasi dari faktor produksi yang harus dipilih oleh
produsen untuk.
3. Teori Distribusi
Teori distribusi tujuannya adalah untuk melakukan analisis
ekonomi mikro terkait dengan upah tenaga kerja, besarnya bunga
yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, dan besarnya
keuntungan yang didapatkan oleh produsen.
stie.darunnajah.ac.id/pengertian-ekonomi-mikro-secara-umum
accurate.id/ekonomi-keuangan/jenis-pelaku-ekonomi-dalam-suatu-
sistem-perekonomian-negara/
III. 1. Pengertian Teori Klasik Menurut Para Ahli
a. Francois Quesnay
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik Francois Quesnay Francois Quesnay
terkenal sebagai pencipta model ekonomi pertama, Tableau Economique, dan
sebagai pemimpin physiocrats. Para pengikutnya menamakan diri mereka
sebagai physiocrat dari bahasa Perancis, physiocrate, yang berarti hukum alam
(Rule of Nature). Physiocrat ialah kelompok ekonom yang percaya kalau
kemakmuran suatu negara hanya bisa dicapai melalui agrikultur. Quesnay
berasumsi bahwa ekonomi digambarkan menurut kelas atau sektor yang berbeda,
yaitu :
Sektor pertanian yang menghasilkan makanan, bahan mentah dan hasil
pertanian lainnya
Sektor manufaktur yang memproduksi barang-barang Pabrik seperti
pakaian dan bangunan serta alat-alat yang diperlukan oleh pertanian dan
pekerja pabrik, beserta jasa. Kelas pemilik tanah yang tidak menghasilkan
nilai ekonomi apaapa, tetapi mereka memiliki klaim atas surplus output
yang dihasilkan dalam pertanian. Biaya sewa ini merepresantasikan
pembayaran surplus kepada pemilik tanah dan perdagangan ini kemudian
dikenal sebagai Teori Sewa Physiocratic.
b. John Locke
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik John Locke terkenal dalam memberikan
justifikasi untuk kepemilikan pribadi dan untuk pembatasan keterlibatan
pemerintah dalam kegiatan perekonomian selain itu John Locke merupakan ahli
yang mengemukakan teori uang dan tingkat suku bunga. Pemikirannya
mengemukakan proporsi yang agak kontroversial bahwa manusia mempunyai
hak atas pekerjaan mereka dan atas hasil dari pekerjaannya itu, mereka
menerima tanah sebagai milik mereka secara sah dengan memadukan pekerjaan
mereka dengan tanah tersebut yang berupa uang atau modal.
Uang atau modal diakui oleh Locke benar-benar merupakan hasil dari kerja
sebelumnya. Jadi, kepemilikan uang dapat dibenarkan karena orangorang harus
bekerja untuk mendapatkannya. Uang juga membuat manusia dapat
mengumpulkan kekayaan lebih banyak lagi karena uang tidak rusak sebelum
dikonsumsi.
g. David Hume
David Hume Sebagai seorang ahli ekonomi Hume menyumbang teori
uang dan teori perdagangan nasional. Ia menganalisis dampak uang terhadap
tingkat suku bunga, kegiatan ekonomi, dan harga. Ia juga menjelaskan
bagaimana dan mengapa negara-negara tidak mungkin mengalami
ketidakseimbangan perdagangan dalam jangka waktu yang lama.
zdocs.tips/doc/pertumbuhan-ekonomi
2. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional yaitu jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh
rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi
dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Konsep pendapatan nasional pertama
kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berupaya menaksir
pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665.
Dalam aturannya, beliau memakai anggapan bahwa pendapatan nasional
merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, gagasan
tersebut tidak disepakati oleh para pandai ekonomi modern, sebab menurut pandangan
pengetahuan ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam aturan
pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sbg pengukur programa
perekonomian yaitu Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu
seluruh jumlah benda/barang dan afal baik yang dihasilkan tiap tahun oleh negara
yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
1. Konsep Pendapatan Nasional
a. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah
produk berupa benda/barang dan afal baik yang dihasilkan oleh unit-
unit produksi di dalam ketentuan yang tidak boleh dilampaui wilayah
suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam aturan GDP ini,
termasuk juga hasil produksi benda/barang dan afal baik yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah
negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk
benda/barang modal yang belum dianggarkan penyusutannya,
sebabnya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat
bruto/kotor.
b. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi
nilai produk berupa benda/barang dan afal baik yang dihasilkan oleh
masyarakat suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil
produksi benda/barang dan afal baik yang dihasilkan oleh
berkebangsaan yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil
produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
c. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) yaitu pendapatan
yang dihitung menurut jumlah balas afal baik yang diterima
oleh masyarakat sbg pemilik faktor produksi. Akbarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud
pajak tidak langsung yaitu pajak yang bebannya dapat digantikan
kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dan lain-
lainnya.
d. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan
yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan programa apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer
(transfer payment). Transfer payment yaitu penerimaan-penerimaan
yang bukan merupakan balas afal baik produksi tahun ini, melainkan
diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran,
kesan pejuang, bunga utang pemerintah, dan sbgnya.
e. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) yaitu
pendapatan yang siap bagi dimanfaatkan guna membeli benda/barang
dan afal baik konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh
dari personal income (PI) diturunkan dengan pajak langsung. Pajak
langsung (direct tax) yaitu pajak yang bebannya tidak dapat digantikan
kepada pihak lain, manfaatnya harus langsung ditanggung oleh harus
pajak, misalnya pajak pendapatan.
2. Penghitungan Pendapatan Negara
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan pendapatan, dengan metode menjumlahkan seluruh
pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga
konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sbg imbalan
atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
2. Pendekatan produksi, dengan metode menjumlahkan nilai seluruh
produk yang dihasilkan suatu negara dari anggota industri, agraris,
ekstraktif, afal baik, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai
produk yang dihitung dengan pendekatan ini yaitu nilai afal baik dan
benda/barang sah (bukan bahan mentah atau benda/barang setengah
jadi).
3. Pendekatan pengeluaran, dengan metode menghitung jumlah seluruh
pengeluaran bagi membeli benda/barang dan afal baik yang diproduksi
dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Aturan dengan
pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang
dilakukan oleh empat pelaku programa ekonomi negara, yaitu: Rumah
tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran
investasi (Investment), dan selisih selang nilai ekspor diturunkan impor
(X-M).
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada
tahun 2007 yaitu = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika dianggap harga tahun
dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
3. Manfaat Pendapatan Nasional
Selain berhaluan bagi mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
dan bagi mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh benda/barang
dan afal baik yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, aturan
pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, ditengahnya bagi
mengetahui dan menelaah susunan perekonomian nasional. Data
pendapatan nasional dapat dipergunakan bagi menggolongkan suatu
negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara afal baik.
Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat dikenali
bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang
merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di
sektor afal baik, dan sbgnya.
Contoh:
GDP (Miliar rupiah) negara A sebesar 6.500.900, pendapatan
penduduk
negara A yang ada di negara B sebesar 200.500, dan pendapatan
penduduk asing
di negara A sebesar 325.800
Maka jumlah GNP adalah:
GNP = GDP + Pendapatan netto dari luar negeri
d. Produk Nasional Netto (Net National Product)
Produk Nasional Netto (NNP) adalah jumlah GNP yang dikurangi
dengan barang modal sebagai penggantian. Penyusutan bagi peralatan yang
digunakan untuk memproduksi barang dalam proses produksi umumnya
bersifat tafsiran, sehingga dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif
kecil. Penyusutan adalah berkurang barang yang sudah lama karena
pemakaian.
Contoh:
Penyusutan alat di perusahaan A sebesar 11.400, maka jumlah NNP
adalah:
NNP = GNP – penyusutan = 6.375.600 – 11.400 = 6.364.200
Contoh:
Transfer payment sebesar 30.000, pajak perseroan 25.000 , laba
ditahan
41.500, iuran pensuin 23.800, asuransi sebesar 50.000. aka jumlah
PI adalah:
PI = NNI + Transfer Payment – (iuran sosial + asuransi + laba
ditahan +
pajak perseroan)
= 6.269.200 + 30.000 – (23.800 + 50.000 + 41.500 + 25.000)
= 6.269.200 + 30.000 – 140.300
= 6.439.500
Contoh:
Pajak pendapatan sebesar 132.900, maka jumlah DI adalah:
DI = PI – pajak langsung
= 6.439.500 – 132.900
= 6.306.600