Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN

TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH

Maria Yanida
Made Sudarma
Aulia Fuad Rahman

Universitas Brawijaya, Jl. M.T. Haryono No. 165 Malang, 65145.


Surel: maria.yanida@yahoo.co.id

Abstract. The Impact of Budget Participation on the Apparatus Perfor-


mance. The aim of the study is to empirically examine the effect of budgetary
participation on performance of government personnel as well as to empirically
examine the effect of the control system, decentralization and leadership styles
as moderating, with used hierarchical regression. The population of the study is
SKPD (Satuan Kerja Perangka Daerah), which used proportional random sampling.
The results showed the greater level of participation employee in budgetary, also
increase employee performance. Control system, decentralization, and leadership
style strengthen the influence of budgetary participation with apparatus perform-
ance.

Abstrak. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Aparatur Pemer-


intah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh partisi-
pasi anggaran terhadap kinerja aparatur pemerintah Kota Palangka Raya dengan
sistem pengendalian, desentralisasi dan gaya kepemimpinan sebagai variabel
pemoderasi. Populasi penelitian adalah pegawai SKPD (Satuan Kerja Perang-
kat Daerah), dengan teknik pengambilan sample proportional random sampling.
Penelitian ini menggunakan hierarchical regression (regresi berjenjang). Hasil
penelitian menunjukkan semakin besar tingkat partisipasi pegawai dalam pe-
nyusunan anggaran, maka kinerja pegawai juga akan meningkat. Sistem pe-
ngendalian, desentralisasi dan gaya kepemimpinan juga terbukti memperkuat
pengaruh partisipasi anggaran dengan kinerja aparatur pemerintah daerah.

Kata Kunci: Partisipasi Anggaran, Sistem Pengendalian, Desentralisasi, Gaya


Kepemimpinan, Kinerja Aparatur

Pada tahun 2011, Badan Rendahnya pencapaian realisasi


Pemeriksaan Keuangan (BPK) PAD tersebut juga berdampak pada
melakukan audit terhadap realisa- tingkat penyerapan anggaran. Se-
si Pendapatan Asli Daerah (PAD) lama tahun 2011, empat SKPD di
dan audit kinerja pada Satuan Kota Palangka Raya hanya mam-
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di pu menye­ rap anggaran di bawah
Pemerintah Kota Palangka Raya, 80% dimana empat SKPD tersebut
audit dilakukan karena realisasi adalah Dinas Kependudukan dan
PAD sangat jauh dari yang di- Pencatatan Sipil yang terealisasi
harapkan, hal tersebut terulang 53,7% dari Rp. 3,7 miliar, Dinas
lagi di tahun 2011. Realisasi PAD Tata Kota sebesar 76,7% dari Rp.
pada tahun 2011 hanya sebesar 19,8 miliar, Dinas Kehutanan dan
50,7% atau Rp. 23,2 mi­ liar dari Perkebunan sebesar 67,4% dari
Jurnal Akuntansi Multiparadigma target Rp. 45,4 miliar (Media On- Rp. 11,9 miliar, serta Sekretariat
JAMAL
Volume 4 line, 2011). Rendahnya realisasi Korps Pegawai Republik Indone-
Nomor 3
Halaman 330-507 tersebut terulang lagi pada tahun sia (KORPRI) sebesar 55,9% dari
Malang, Desember 2013
ISSN 2086-7603 2012, realisasi hanya sebesar Rp. Rp. 475 juta (Media Online 2012).
e-ISSN 2089-5879
22,3 miliar dari target sebesar Rp. Walikota Palangka Raya memberi-
49 miliar (Media Online, 2012). kan teguran lisan dan tertulis bagi

389
Yanida, Sudarma, Rahman, Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap ...390

SKPD yang tidak mencapai target agar dapat hubungan antara partisipasi anggaran den-
meningkatkan kinerjanya, khususnya ke- gan kinerja (Brownell 1982; Murray 1990;
pada Kepala SKPD yang dalam menjalankan Shield dan Young 1990). Faktor moderasi
tugasnya sebagai pemimpin belum maksmi- dalam penelitian ini adalah sistem pengenda-
al, yang dalam hal ini belum bisa mencapai lian, desentralisasi, dan gaya kepemimpinan.
target pendapatan asli daerah yang telah Originalitas pada penelitian ini adalah
ditetapkan (Media Online 2012). pengaruh partisipasi anggaran terhadap
Rendahnya realisasi yang terjadi sela- kinerja aparatur pemerintah daerah. Be-
ma tiga tahun secara berturut-turut (2010, berapa penelitian sebelumnya telah mem-
2011, dan 2012) menunjukkan buruknya bahas hubungan antara partisipasi dalam
perencanaan dan pelaksanaan anggaran di penyusunan anggaran dengan kinerja, na-
Pemerintah Kota Palangka Raya serta bu- mun kinerja pada penelitian-penelitian
ruknya kinerja aparat pemerintah daerah. tersebut adalah kinerja manajerial serta ki-
ABPD dapat dijadikan sebagai alat peren- nerja pimpinan, seperti penelitian Sumarno
canaan dan alat pengukuran kinerja yang (2005), Nor (2007), serta Chong dan John-
baik, untuk mencapainya maka proses pe- son (2007) tentang kinerja manajerial, Husin
nyusunan anggaran sebaiknya melibatkan (2010) tentang kinerja pimpinan, sedangkan
banyak pihak, dimulai dari pimpinan pun- penelitian ini membahas pengaruh parti-
cak, pimpinan level menengah, pimpinan sipasi anggaran terhadap kinerja aparat.
level bawah sampai bawahan. Goal Setting Penelitian tentang partisipasi dalam pe-
Theory (Teori Penetapan Tujuan) merupakan nyusunan anggaran dengan kinerja aparat
teori yang dapat digunakan untuk menjelas- pemerintah pernah dilakukan oleh Heha-
kan hubungan antara perencanaan dan ki- nusa (2010) dan Arifin dan Rohman (2012)
nerja. Secara singkat, dalam teori tersebut namun kinerja aparat yang dimaksud dalam
dijelaskan bahwa proses penetapan tujuan penelitian Hehanusa (2010) dan Arifin dan
dapat mempengaruhi kinerja orang-orang Rohman (2012) adalah kemampuan aparat
yang dituntut mencapai tujuan tersebut. Ke- dalam melaksanakan tugas manajerialnya
tika sebuah tujuan dirancang, maka orang- yang mendukung keefektifan organisasi, se-
orang yang terlibat dalam penetapan tujuan dangkan dalam penelitian ini kinerja apara-
akan menginternalisasi tujuan yang ditetap- tur pemerintah daerah dilihat berdasarkan
kan dan akan memiliki rasa tanggung jawab Peraturan Pemerintah (PP) No. 46 tahun
untuk mencapainya. Erez et al. (1985) men- 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pega-
gatakan partisipasi dalam penetapan tujuan wai Negeri Sipil.
akan meningkatkan penerimaan terhadap Penetapan tujuan mempunyai empat
tujuan dan selanjutnya akan meningkatkan mekanisme dalam memotivasi individu un-
kinerja karena penerimaan tersebut meng- tuk meningkatkan kinerja. Pertama, pene-
hasilkan komitmen untuk mencapai tujuan. tapan tujuan dapat mengarahkan perhatian
Merujuk pada teori penetapan tujuan, apa- individu untuk lebih fokus pada pencapa-
bila ABPD dianggap sebagai tujuan yang ian tujuan. Kedua, penetapan tujuan dapat
direncanakan, maka APBD dapat mempen- membantu individu untuk mengatur usa-
garuhi kinerja orang-orang atau karyawan hanya dalam mencapai tujuan. Ketiga, ad-
yang dituntut merealisasikan APBD terse- anya tujuan dapat meningkatkan ketekunan
but. Jika merujuk pada pendapat Erez et al. individu dalam mencapai tujuan tersebut.
(1985), maka dapat pula disimpulkan bahwa Keempat, tujuan membantu individu untuk
apabila pegawai dilibatkan dalam penyusu- menetapkan strategi dan melakukan tinda-
nan anggaran maka kinerja pegawai dalam kan sesuai yang direncanakan (Kinichi dan
merealisasikan anggaran dapat meningkat. Kreitner 2004 dalam Arsanti 2009). Dengan
Mengacu pada pendekatan kontijen- demikian penetapan tujuan dapat mening-
si, maka ada beberapa variabel yang dapat katkan kinerja individu.
mempengaruhi hubungan partisipasi ang- Luthans (2010:186) menyatakan bah-
garan dengan kinerja. Pendekatan kontijensi wa kemungkinan besar tujuan mempenga-
menyatakan bahwa sifat pengaruh partisi- ruhi kinerja ketika pegawai menerima dan
pasi anggaran terhadap kinerja mungkin berkomitmen terhadap tujuan tersebut.
berbeda dari satu situasi dengan situasi Pegawai biasanya mengetahui lebih lengkap
lain. Pendekatan ini memungkinkan adanya apa yang harus dikerjakan (dalam menca-
variabel-variabel lain yang dapat bertindak pai tujuan) dibandingkan manajemen (Miller
sebagai faktor moderasi yang mempengaruhi dan Monge 1986). Oleh sebab itu, komitmen
391 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 389-401

dan penerimaan tujuan paling baik dicapai Rohman 2012). Faktor kontekstual kontijen-
melalui partisipasi dari pegawai. Partisipasi si antara lain yaitu sistem pengendalian dan
dalam penetapan tujuan mengacu pada se- desentralisasi (Jermias dan Setiawan 2008;
jauh mana pegawai terlibat dalam menentu- Nor 2007) dan gaya kepemimpinan (leader-
kan tujuan kinerja mereka, baik berupa tu- ship styles) atasan untuk variabel psikologis
juan keuangan (anggaran) dan tujuan non- (Sumarno 2005; Nor 2007; Arifin dan Rohm-
keuangan (Sholihin et al. 2011). an 2012)
Partisipasi dapat meningkatkan pener- Langfield dan Smith (1997) menyatakan
imaan tujuan dan membuat pegawai me- bahwa sistem pengendalian adalah suatu
miliki komitmen terhadap tujuan. Pegawai konsep yang terdiri dari beberapa unsur
akan berkomitmen jika mereka merasa seb- yang digunakan untuk mencapai beberapa
agai bagian dari penciptaan tujuan tersebut. tujuan tertentu. Simons (1990:1995) meng-
Teori penetapan tujuan menunjukkan bah- golongkan sistem pengendalian dalam tiga
wa partisipasi dapat meningkatkans komit- jenis yaitu beliefs system, boundary system,
men tujuan (Locke et al. 1988 dalam Sho- serta feedback and measurement system. Be-
lihin et al. 2011). Chong dan Chong (2002) liefs system terkait dengan nilai-nilai dasar
menyatakan bahwa keterlibatan bawahan organisasi, tujuan dan arah organisasi.
atas keputusan yang dibuat dapat menin- Boundary system memberikan informasi si-
gkatkan komitmen bawahan terhadap tu- kap dan tindakan yang mesti dihindari ang-
juan. Penerimaan tujuan dan meningkat- gota organisasi, sedangkan feedback and
nya komitmen pegawai dalam menetapkan measurement system digolongkan dalam dua
tujuan akan meningkatkan kinerja pegawai jenis yaitu pengukuran dan penilaian kin-
itu sendiri. Hal ini sesuai dengan teori Locke erja yang digunakan secara diagnostik dan
(1968) yang mengatakan bahwa peningkatan secara interaktif.
kinerja akan lebih besar melalui penetapan Kondisi administratif, tugas dan tang-
tujuan partisipatif dibanding penetapan tu- gungjawab yang semakin kompleks dalam
juan tanpa partisipasi, karena partisipasi pemerintahan membutuhkan struktur or-
mengarahkan pegawai terhadap penerimaan ganisasi yang terdesentralisasi yang se-
yang lebih besar akan tujuan (Latham dan lanjutnya memerlukan pendistribusian
Yukl 1976). otoritas pada manajemen yang lebih ren-
Salah satu fungsi sistem akuntansi dah termasuk dalam proses penyusunan
manajemen adalah menyediakan informa- anggaran. Struktur yang terdesentralisasi
si untuk membantu manajer dalam men- dalam proses penyusunan anggaran akan
gendalikan aktivitasnya, serta mengurangi membuat pegawai diberikan wewenang
ketidakpastian lingkungan dalam menca- dan tanggungjawab yang lebih besar dalam
pai tujuan organisasi (Gordon dan Miller pengambilan keputusan (Nor 2007). Ketika
1976). Sistem akuntansi manajemen um- pegawai memiliki tanggungjawab yang besar
umnya merupakan pendekatan kontijensi dalam penyusunan anggaran, maka tentu-
dari faktor kondisional sebagai variabel yang nya pegawai tersebut akan sebaik mungkin
memoderasi suatu hubungan. Brownell melaksanakannya dan pada akhirnya akan
(1982) menelaah beberapa penelitian dan meningkatkan kinerja. Gul et al. (1995) men-
menemukan pengaruh faktor kondisional emukan bahwa partisipasi anggaran terha-
sebagai variabel moderasi terhadap hubun- dap kinerja akan berpengaruh positif dalam
gan antara variabel independen dan variabel organisasi yang pelimpahan wewenangnya
dependen. Faktor kondisional tersebut dapat bersifat desentralisasi.
dikelompokkan ke dalam empat variabel, Gaya kepemimpinan mempunyai dam-
yaitu kultur, organisasional, interpesonal, pak positif terhadap adanya dorongan pe-
dan individual. Pendekatan kontijensi di- nyusunan anggaran karena efektifitas par-
perlukan untuk mengidentifikasi berbagai tisipasi sangat dipengaruhi oleh gaya kepe-
kondisi yang menyebabkan anggaran par- mimpinan manajemen (Fiedler dan Chandra
tisipasif menjadi lebih efektif (Govindarajan 1987 dalam Amrul dan Nasir 2002). Gaya
1986). Para peneliti telah membuktikan bah- kepemimpinan memungkinkan adanya
wa keefektifan partisipasi anggaran terhadap fleksibilitas dalam proses penyusunan angg-
kinerja tergantung pada faktor kontekstual aran dan memberikan peluang kepada pega-
organisasional dan sifat psikologis karyawan wai untuk terlibat dalam perancangan arah
(Brownell 1982; Govindarajan 1986; Chen- organisasi, mengekspresikan ide-ide mereka
hall dan Brownell 1988; Mia 1988; Arifin dan tentang bagaimana organisasi sebaiknya
Yanida, Sudarma, Rahman, Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap ...392

dan memanfaatkan kemampuan dan infor- menunjukkan bahwa hubungan antara par-
masi yang mereka miliki secara efektif. tisipasi dan kinerja bervariasi sesuai den-
Partisipasi dapat meningkatkan pener- gan jenis sistem pengendalian dan interaksi
imaan akan tujuan dan membuat pegawai antara sistem pengendalian dan partisipasi
memiliki komitmen dan bertanggungjawab anggaran tidak dapat digeneralisasi dalam
terhadap tujuan. Pegawai akan berkomit- seluruh tingkat hierarki. Lebih lanjut pene-
men jika mereka merasa bagian dari pen- litian Jermias dan Setiawan (2008) menun-
ciptaan tujuan tersebut. Teori penetapan jukkan hasil bahwa pada umumnya sistem
tujuan Locke (1968) dalam Latham dan Yukl pengendalian memoderasi hubungan antara
(1976) menyatakan bahwa peningkatan kin- partisipasi anggaran dan kinerja. Secara
erja akan lebih besar melalui penetapan tu- spesifik, hasilnya menunjukkan bahwa par-
juan secara partisipatif dibanding peneta- tisipasi anggaran memiliki hubungan positif
pan tujuan tanpa partisipasi. Ketika suatu dengan kinerja pada kompleksitas pekerjaan
tujuan dirancang secara partisipatif, maka yang tinggi dengan menggunakan kontrol
pegawai akan menginternalisasi tujuan den- hasil dibandingkan menggunakan kontrol
gan rasa tanggung jawab yang tinggi karena perilaku.
terlibat dalam proses penyusunan angga- Apabila pegawai dilibatkan secara sig-
ran (Milani 1975). Bahrul (2002:23-27) me- nifikan dalam proses penyusunan anggaran
nyatakan bahwa partisipasi dalam penyusu- dengan pengendalian yang dilakukan oleh
nan anggaran memberikan kesempatan bagi atasan, maka akan cenderung mendorong
para bawahan untuk melakukan negosiasi timbulnya ide-ide dari pegawai dan akan
dengan atasan mereka mengenai kemungki- terjadi diskusi yang intensif antara pegawai
nan target anggaran yang dapat dicapai dan dengan atasan sehingga tujuan yang ditetap-
target yang lebih realistik. kan dapat tercapai dan akan meningkatkan
Penelitian yang dilakukan Nor (2007); kinerja.
Bangun (2009); Hehanusa (2010); Husin Desentralisasi dalam suatu organisasi
(2010) menemukan bahwa partisipasi ang- berkaitan erat dengan struktur organisa-
garan memiliki hubungan positif dengan si yang memberikan gambaran mengenai
kinerja aparatur pemerintah. Namun ber- kekuasaan dalam suatu organisasi. Bruns
beda dengan penelitian Sumarno (2005) et al. (1975) menunjukkan bahwa bawahan
yang menemukan bahwa partisipasi dalam dalam organisasi dengan struktur desentral-
penyusunan anggaran berpengaruh nega- isasi akan merasa memiliki pengaruh yang
tif terhadap kinerja manajerial dan Marani kuat untuk lebih berpartisipasi dalam per-
(2002) menunjukkan bahwa partisipasi ang- encanaan anggaran. Sebaliknya organisasi
garan tidak berpengaruh terhadap kinerja dengan struktur sentralisasi akan membuat
manajerial. bawahan kurang bertanggung jawab kare-
Pendekatan kontijensi dan upaya un- na hanya mendapatkan porsi sedikit dalam
tuk mengevaluasi faktor-faktor kondisional perencanaan anggaran. Partisipasi pegawai
satuan kerja kemungkinan dapat menyebab- akan efektif dalam organisasi yang struk-
kan partisipasi anggaran bisa menjadi efektif turnya desentralisasi, sehingga nantinya
terhadap peningkatan kinerja. Faktor kon- akan meningkatkan kinerja pegawai.
tijensi yang digunakan adalah sistem pen- Riyadi (2000) dalam Husin (2010) men-
gendalian. Mekanisme pengendalian digu- emukan bahwa interaksi antara partisipasi
nakan sebagai proses monitoring, evaluasi, penyusunan anggaran dengan pelimpahan
dan memberikan umpan balik (Ouchi 1978). wewenang yang terdesentralisasi secara
Ouchi (1978) berpendapat bahwa ada dua positif berpengaruh signifikan terhadap kin-
jenis pengendalian organisasi, yaitu kon- erja manajerial. Bruns et al. (1975), Gul et
trol perilaku, melibatkan atasan mengamati al. (1995) dan Adi (2006) juga menemukan
bawahan mereka dalam aktivitas perilaku- bahwa interaksi antara partisipasi penyu-
nya dan kontrol hasil, dimana atasan akan sunan anggaran dengan pelimpahan we-
mengamati setelah ada efek dari perilaku wenang yang terdesentralisasi secara positif
sebagai output dari proses yang produktif. signifikan mempengaruhi kinerja manaje-
Ouchi (1978) dan Jermias dan Setiawan rial, namun Nor (2007) menemukan bahwa
(2008) menunjukkan kontrol hasil tepat kesesuaian antara partisipasi penyusunan
untuk digunakan ketika tugas-tugas yang anggaran dengan desentralisasi terhadap
akan dilakukan sangat kompleks dan tidak kinerja manajerial tidak signifikan. Begitu
terstruktur. Hasil penelitian Kerr (2004) juga juga dengan Husin (2010) yang menunjuk-
393 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 389-401

kan bahwa desentralisasi ternyata memper- dengan banyaknya subjek dalam masing-
lemah pengaruh partisipasi anggaran terha- masing strata/wilayah (Arikunto 2006:139).
dap kinerja pimpinan SKPD. Oleh sebab itu, pengambilan sampel melalui
Menurut Decoster dan Fertakis (1968), teknik ini dilakukan dengan memperhitung-
gaya kepemimpinan dapat dibagi dalam dua kan besar kecilnya sub-sub populasi.
dimensi yaitu pertama, struktur inisiatif Alasan menggunakan metode propor-
yang menunjukkan perilaku pemimpin yang tional random sampling adalah agar jum-
dihubungkan dengan kinerja pekerjaan. lah responden tidak menumpuk pada salah
Selanjutnya yang kedua adalah gaya kepe- satu SKPD atau hanya pada beberapa SKPD.
mimpinan konsiderasi yang menunjukkan Berdasarkan perhitungan dengan menggu-
hubungan yang dekat dengan bawahan, sal- nakan rumus slovin, maka diketahui jum-
ing mempercayai dan saling memperhatikan lah sampel dalam penelitian ini adalah 145
antara atasan dan bawahan. orang.
Gaya kepemimpinan yang tepat adalah Variabel dalam penelitian ini ditentu-
kepemimpinan yang diarahkan kepada ket- kan atau dibentuk oleh beberapa indikator
erbukaan dan lebih bersifat humanis (kon- yang sesuai dengan definisinya. Pertama,
siderasi). Hasil penelitian Decoster dan variabel independen: partisipasi anggaran
Fertakis (1968) menunjukkan gaya kepe- didefinisikan sebagai keterlibatan bawahan
mimpinan tersebut mempunyai dampak dalam pemberian pertimbangan dan usulan
positif terhadap adanya dorongan penyusu- dalam mengambil keputusan, mempersiap-
nan anggaran. Fiedler dan Chandra (1978) kan dan merevisi anggaran. Partisipasi ang-
dalam Muslimah (1998) menyatakan bahwa garan juga menunjukkan luasnya partisipasi
efektivitas partisipasi anggaran sangat di- aparat pemerintah daerah dalam memahami
pengaruhi oleh gaya kepemimpinan manaje- anggaran yang diusulkan oleh unit kerjanya
men. Pentingnya perilaku pemimpin dalam dan pengaruh tujuan pusat pertanggung-
anggaran telah diuji oleh beberapa peneliti, jawaban anggaran mereka (Munawar 2006).
seperti Brownell (1982); Sumarno (2005); Instrumen mengenai partisipasi anggaran
Nor (2007); Arifin dan Rohman (2012). dalam penelitian ini dikembangkan oleh Jer-
Arifin dan Rohman (2012) menunjuk- mias dan Setiawan (2008) yang terdiri atas
kan bahwa gaya kepemimpinan memiliki 4 (empat) indikator, yaitu: 1) Partisipasi
pengaruh positif yang signifikan terhadap dalam menentukan anggaran bagi unit or-
hubungan partisipasi anggaran dengan kin- ganisasi; 2) Wewenang untuk memutuskan
erja pegawai. Begitu juga dengan Roya et al. kegiatan yang diperlukan dalam anggaran;
(1995) yang menyatakan bahwa efektivitas dan 3) Pendapat/ide/masukan merupakan
partisipasi anggaran terhadap kinerja sangat faktor penting dalam pelaksanaan anggaran;
dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan mana- 4) Wewenang unit organisasi dan tanggung
jemen. Hal ini berarti gaya kepemimpinan jawab yang diberikan oleh pimpinan puncak
yang baik/demokratis akan memperkuat untuk melaksanakan. Variabel ini diukur
pengaruh partisipasi anggaran dengan kin- menggunakan skala likert 7 poin.
erja pegawai. Kedua, variabel moderasi: Sistem pen-
gendalian didefinisikan sebagai prosedur
METODE dan sistem formal dengan menggunakan in-
Populasi penelitian ini adalah pega- formasi merubah pola dalam aktivitas organ-
wai di SKPD pemerintah kota Palangka isasi (Simons 1995). Definisi ini menunjuk-
Raya yang terlibat dalam proses penyusu- kan sistem pengendalian sebagai proses din-
nan anggaran pada masing-masing bidang/ amik yang dapat mengubah aktivitas organ-
bagiannya, terkecuali Kepala SKPD, Ke- isasi. Pengukuran jenis sistem pengendalian
pala Bagian dan Kepala Sub Bagian pada didasarkan pada enam item yang dikem-
31 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bangkan oleh Ouchi dan Maguire (1975) dan
Kota Palangka Raya yang berjumlah 228 telah digunakan oleh Jermias dan Setiawan
pegawai. Metode pengambilan sampel yang (2008). Adapun indikator yang digunakan
digunakan dalam penelitian ini adalah pro- adalah: 1) Pertimbangan catatan hasil peker-
portional random sampling, yaitu teknik jaan; 2) pengawasan terhadap bawahan yang
pengambilan sampel secara acak namun langsung melaporkan hasil pekerjaannya; 3)
proporsional. Pengambilan sampel dilaku- Mengamati bawahan melakukan tugasnya;
kan dengan mengambil subyek dari setiap 4) Mempertimbangkan hasil pekerjaan; 5)
strata/wilayah yang ditentukan seimbang Fokus pada hasil daripada bagaimana bawa-
Yanida, Sudarma, Rahman, Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap ...394

han melakukan kegiatan; 6) Pekerjaan ha- tur (prestasi kerja) didefinisikan sebagai ha-
rus dilakukan sesuai dengan prosedur dan sil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada
peraturan yang telah ditetapkan; 7) Prose- satuan organisasi sesuai dengan sasaran
dur operasi standar dalam melakukan pe- kerja pegawai dan perilaku kerja (Peraturan
kerjaan; 8) Lebih menekankan hasil dari pada Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011). Varia-
proses untuk mendapatkan hasil. Tanggapan bel kinerja aparat pemerintah daerah dalam
terhadap delapan item ini diukur dengan penelitian ini diukur dengan menggunak-
menggunakan skala Likert 7 poin. an instrumen yang dikembangkan sendiri
Ketiga variabel moderasi: Desentralisa- oleh peneliti dengan mengacu pada PP No.
si didefinisikan sebagai penyebaran atau pe- 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
limpahan kekuasaan secara meluas dalam Kerja Pegawai Negeri Sipil. Indikator yang
membuat keputusan tingkatan-tingkatan digunakan, yaitu: 1) kuantitas; 2) kualitas;
manajer yang lebih rendah (Hill 1998 dalam 3) waktu; 4) biaya; 5) orientasi pelayanan; 6)
Husin, 2010). Variabel ini diukur dengan integritas; 7) komitmen; 8) disiplin; 9) ker-
menggunakan instrumen yang dikembang- ja sama Instrumen tersebut diukur dengan
kan oleh Gordon dan Narayan (1984) dalam menggunakan skala likert 7 poin.
Husin (2010) dan telah digunakan oleh Adi Penelitian ini dilakukan dengan ban-
(2006) dan Husin (2010). Adapun indika- tuan Statistical Product and Service Solution
tor yang digunakan adalah: 1) pelimpahan (SPSS). Pengaruh partisipasi anggaran ter-
wewenang dan laporan yang merefleksikan hadap kinerja aparatur pemerintah daerah
jalur komunikasi aktual dipahami oleh se- diuji dengan menggunakan regresi seder-
luruh pegawai; 2) tanggung jawab dan pe- hana, sedangkan pengaruh partisipasi ang-
limpahan wewenang diantara beberapa indi- garan dengan variabel lain dan pengaruhnya
vidu sebagai bagian dari sebuah proses yang pada kinerja aparatur negara diuji dengan
sistimatis; 3) pengembangan kesadaran ter- menggunakan hierarchical regression (regre-
hadap pentingnya pelimpahan wewenang si berjenjang) yang merupakan pengemban-
dalam pengambilan keputusan; 4) pelimpa- gan bentuk analisis regresi berganda. Hie-
han wewenang dan tanggung jawab kepada rarchical regression telah dianjurkan sebagai
pemimpin dan staf untuk mengembangkan metode yang tepat untuk menentukan apa-
kerjasama tim; 5) pelimpahan yang diper- kah sebuah variabel memiliki efek moderasi
lukan dalam pengambilan keputusan yang pada hubungan antara dua variabel lainnya
berhubungan dengan anggaran pelatihan (Baron dan Kenny 1986).
dan pengembangan staf kantor; 6) pelimpa- Hierarchical regression digunakan un-
han wewenang dalam pengambilan keputu- tuk menentukan pengaruh moderasi dari
san dan tanggungjawab yang berhubungan sistem pengendalian, desentralisasi, dan
dengan alokasi sumber dana untuk hal-hal gaya kepemimpinan dalam hubungan parti-
diluar anggaran; dan 7) pelimpahan we- sipasi anggaran terhadap kinerja aparatur,
wenang dan tanggung jawab dalam pengam- dengan menggunakan 3 (tiga) langkah dalam
bilan keputusan yang berhubungan dengan ujian interaksi variabel, yaitu: langkah per-
staf misalnya: promosi dan mutasi. Tangga- tama, regresi dilakukan untuk melihat efek
pan terhadap tujuh item ini diukur dengan langsung variabel independen terhadap vari-
menggunakan skala Likert 7 poin. abel dependen, langkah kedua, regresi di-
Keempat, variabel moderasi: Gaya lakukan dengan memasukan variabel yang
kepemimpinan didefinisikan sebagai diduga sebagai moderasi, dan langkah ke-
perilaku atasan dalam berinteraksi dengan tiga, adalah memasukan interaksi variabel
lingkungan organisasi, salah satunya den- moderasi
gan bawahan. Variabel gaya kepemimpinan
dalam penelitian ini diukur dengan menggu- HASIL DAN PEMBAHASAN
nakan instrumen yang dikembangkan oleh Item-item pernyataan dalam kuesioner
Fidler (1965) yang dikenal dengan LPC (Least diuji dengan melakukan pilot test kepada 30
Preferred Coworker). Skala ini merupakan responden dimana Arikunto dalam Umar
pasangan kata yang berlawanan artinya. (2002:105) mengatakan bahwa jumlah re-
Variabel gaya kepemimpinan meliputi enam sponden untuk uji coba diisyaratkan minimal
belas pasangan kata dengan skala Likert 7 30 orang dimana dengan jumlah minimal ini,
poin. Instrumen ini telah digunakan oleh distribusi skor/nilai akan lebih mendekati
Nor (2007) dan Arifin dan Rohman (2012). kurva normal. Pilot test dilakukan kepada
Kelima, variabel dependen: Kinerja apara-
395 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 389-401

30 pegawai yang terlibat dalam penyusunan kembali disebar untuk uji sebenarnya.
anggaran tingkat SKPD di Kota Palangka Setelah itu dilakukan uji asumsi klasik dan
Raya. Responden untuk pilot test dipilih ber- langkah selanjutnya adalah melakukan pen-
dasarkan pertimbangan aspek kemudahan gujian dugaan kausalitas. Tabel 1 berikut ini
bagi peneliti, oleh sebab itu responden yang merupakan rangkuman hasil uji hubungan
diminta mengisi kuesioner adalah pegawai- kausalitas yang diajukan dalam penelitian.
pegawai yang memang peneliti kenal. Berdasarkan hasil pengujian, partisi-
Setelah melakukan uji pilot, maka se- pasi anggaran berpengaruh positif terhadap
lanjutnya dilakukan uji validitas instrumen kinerja aparatur pemerintah daerah, mem-
penelitian. Validitas item-item pernyataan buktikan bahwa bahwa partisipasi pega-
diketahui dengan melakukan analisis faktor wai dalam proses penyusunan anggaran di
konfirmatori dan memperhatikan nilai Kai- SKPD Palangka Raya dapat meningkatkan
sar-Meyer-Olkin Measure of Sampling (KMO kinerja pegawai. Hasil penelitian ini kon-
MSA), Anti Image, dan Rotasi Komponen sisten dengan penelitian yang dilakukan
Matriks (lihat lampiran 4a). Asumsi pertama oleh Nor (2007); Bangun (2009); Hehanusa
yang harus dipenuhi dapat tidaknya analisis (2010) dan Husin (2010).
faktor konfirmatori digunakan adalah data Penelitian Nor (2007) menyimpulkan
matrik harus memiliki korelasi yang cukup bahwa apabila partisipasi dalam penyusunan
(Ghozali 2006:49). Untuk mengetahui apak- anggaran meningkat maka kinerja manaje-
ah data matrik memiliki korelasi yang cukup rial juga akan meningkat karena partisipasi
adalah dengan melihat nilai KMO MSA dan pegawai dalam proses penyusunan anggaran
signifikansi (sig.) Bartlett. Nilai KMO harus akan menumbuhkan tanggung jawab yang
lebih dari 0,50 untuk dapat dilakukan anali- lebih tinggi dalam diri pegawai tersebut. Ini
sis faktor. sesuai dengan pendapat Milani (1975) yang
Setelah tabel KMO-MSA, selanjutnya menyatakan bahwa ketika anggaran diran-
yang harus diperhatikan adalah Tabel Anti cang secara partisipatif, maka pegawai akan
Image Matrices, dimana nilai Measure of menginternalisasi tujuan dengan rasa tang-
Sampling Adequacy (MSA) harus lebih be- gung jawab yang tinggi karena terlibat dalam
sar 0,5. Apabila ada yang kurang dari 0,5, proses penyusunan anggaran. Hasil peneli-
maka indikator tersebut harus dikeluarkan. tian Bangun (2009) juga menunjukkan bah-
Jika ada lebih dari satu variabel yang mem- wa partisipasi penyusunan anggaran ber-
punyai MSA dibawah 0,5 maka yang dike- pengaruh positif signifikan terhadap kinerja
luarkan adalah variabel dengan MSA paling manajerial SKPD di pemerintahan daerah.
kecil dan proses pengujian diulang kembali Keterlibatan pegawai dalam penyusunan
sampai semua MSA di atas 0,5. Apabila MSA anggaran merupakan sarana bagi pegawai
di atas 0,5 maka disimpulkan bahwa indika- untuk dapat lebih mengerti apa yang mereka
tor-indikator tersebut valid. kerjakan. Selanjutnya keterlibatan tersebut
Setelah indikator-indikator yang dise- akan membantu pegawai dalam meningkat-
bar pada pilot test valid, maka kuesioner kan kinerja mereka dengan mengetahui tar-

Tabel 1. Hasil Uji hubungan Kausalitas

Keterangan Koefisien Regresi p-value

PA KAP 1,457 0,000


PA*SP KAP 0,109 0,043
PA*DS KAP 0,079 0,041
PA*KP KAP 0,038 0,007

Keterangan:
PA = Partisipasi anggaran
SP = Sistem pengendalian
DS = Desentralisasi
KP = Gaya Kepemimpinan
KAP = Kinerja aparatur pemerintah
Yanida, Sudarma, Rahman, Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap ...396

get anggaran. Hehanusa (2010) menyatakan wa kinerja akan semakin meningkat ketika
bahwa bawahan akan cenderung menerima partisipasi anggaran berinteraksi dengan
target anggaran bila diikutsertakan dalam sistem pengendalian yang digunakan teru-
proses penyusunan anggaran dan turut ber- tama bentuk pengendalian adalah kontrol
peran dalam pengambilan keputusan terkait hasil dibandingkan dengan kontrol perilaku.
dengan penetapan anggaran. Apabila bawa- Penyusunan anggaran merupakan kegiatan
han diikutsertakan dalam penetapan angga- yang tidak hanya sebatas menghasilkan ke-
ran maka dapat mendorong bawahan terse- giatan yang akan dilaksanakan tetapi harus
but terikat pada komitmen yang lebih tinggi disusun dengan berbagai bentuk prosedur,
untuk mencapai kinerja yang tinggi. seperti koordinasi antar unit, hal tersebut
Namun hasil penelitian ini bertentan- penting agar kegiatan antar unit organisasi
gan dengan hasil penelitian Sumarno (2005) tidak tumpang tindih atau dapat bersiner-
yang menyatakan bahwa partisipasi ang- gi. Pada proses penyusunan anggaran juga
garan secara signifikan mempengaruhi kin- dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang tepat
erja manajerial namun mempunyai hubun- dalam rangka memutuskan berbagai macam
gan negatif. Penelitian Marani (2002) juga pilihan kegiatan yang relevan dengan tujuan
menunjukkan partisipasi anggaran tidak organisasi. Oleh karena itu, proses penyu-
mempengaruhi kinerja manajerial. Hal ini sunan anggaran tidak hanya membutuhkan
menunjukkan bahwa semakin rendah parti- pengendalian kontrol hasil tetapi juga mem-
sipasi yang diberikan manajer dalam proses butuhkan kontrol perilaku.
penyusunan anggaran akan menyebabkan Ouchi (1978) menganggap kontrol hasil
kinerja manajerial justru semakin rendah. lebih cocok digunakan jika pada tugas yang
Marani (2002) menyatakan bahwa ini ke- kompleks dan tidak terstruktur. Penyusu-
mungkinan disebabkan adanya perbedaan nan anggaran memiliki kompleksitas yang
objek penelitian, dimana objek penelitian tinggi karena adanya berbagai ketidakpas-
Marani (2002) adalah perusahaan yang ti- tian serta dibutuhkannya koordinasi antar
dak berorientasi mencari laba yaitu Pergu- fungsi organisasi. Namun, pada sisi lain pe-
ruan Tinggi Swasta, sedangkan beberapa nyusunan anggaran telah memiliki struktur
penelitian terdahulu kebanyakan fokus yang jelas dan telah diatur dalam undang-
pada perusahaan yang berorientasi mencari undang oleh karena itu dibutuhkan pula
laba (Chenhall dan Brownell 1988; Chong dan kontrol perilaku agar penyusunan anggaran
Chong 2002). berjalan sesuai dengan aturan. Ouchi (1978)
Hasil penelitian ini menunjukkan bah- juga mengatakan bahwa kontrol hasil lebih
wa partisipasi anggaran terhadap kinerja cocok digunakan pada hierarki yang lebih
sesuai dengan teori penetapan tujuan dima- tinggi hal ini dikarenakan pada level yang
na target anggaran yang ditetapkan secara lebih tinggi sangat kesulitan untuk melaku-
partisipatif akan menghasilkan kinerja ung- kan pengendalian atau mengamati perilaku
gul karena apabila pegawai diberi kesempa- bawahan, namun pada tingkat unit SKPD
tan untuk menentukan target anggaran oleh kontrol perilaku bukanlah hal yang sulit un-
atasan mereka, maka pegawai tersebut akan tuk dilakukan karena lingkup SKPD lebih ke-
memiliki komitmen tinggi atas tanggung jaw- cil sehingga dianggap cocok dengan bentuk
ab yang diberikan. Ketika pegawai memiliki pengendalian berbentuk kontrol perilaku.
komitmen dan penerimaan yang tinggi atas Hal tersebut diperkuat oleh pendapat (Ou-
penetapan anggaran, maka kinerja pegawai chi dan Maguire, 1975) yang menyatakan
akan meningkat karena mereka akan beru- kontrol perilaku lebih cocok pada lingkup
saha sebaik mungkin mencapai anggaran organisasi yang lebih kecil karena perilaku
yang telah ditetapkan. mudah untuk diamati, demikian pula Gov-
Hasil uji terhadap sistem pengendal- indarajan dan Fisher (1990) yang mengan-
ian memperkuat pengaruh positif partisipasi jurkan penggunaan kontrol perilaku lebih
anggaran terhadap kinerja aparatur pemer- cocok digunakan jika perilaku-perilaku yang
intah daerah. Hasil penelitian ini konsisten diinginkan dapat diidentifikasi dan diamati
dengan penelitian yang dilakukan Jermias dengan baik.
dan Setiawan (2008). Partisipasi dalam penyusunan ang-
Jermias dan Setiawan (2008) menyim- garan membutuhkan umpan balik, pengen-
pulkan bahwa sistem pengendalian mem- dalian yang dilakukan, baik dalam bentuk
perkuat hubungan antara partisipasi angga- kontrol hasil maupun kontrol perilaku akan
ran dan kinerja. Lebih lanjut dikatakan bah- menghasilkan umpan balik. Umpan balik
397 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 389-401

tersebut akan menjadi masukan bagi yang wewenang, tanggung jawab, serta ijin dalam
berpartisipasi sehingga lebih meningkatkan pembuatan keputusan secara independen.
kinerjanya. Penelitian ini memberi bukti em- Proses penyusunan anggaran merupakan
piris bahwa ketika partisipasi dalam penyu- proses pembuatan keputusan tentang apa
sunan anggaran akan meningkatkan kinerja yang akan dicapai serta bagaimana tujuan
ketika berinteraksi dengan pengendalian tersebut dapat tercapai. Pelimpahan kekua-
hal ini dikarenakan partisipasi penyusunan saan, wewenang, tanggung jawab, serta ad-
anggaran membutuhkan umpan balik, ben- anya ijin yang diberikan kepada manajer
tuk pengendalian, baik kontrol hasil mau- lebih rendah maupun bawahan untuk mem-
pun kontrol perilaku akan selalu memberi- buat keputusan ketika berpartisipasi meny-
kan umpan balik. usun anggaran akan meningkatkan kinerja
Rendahnya realisasi PAD di Kota orang tersebut, hal tersebut dikarenakan se-
Palangka Raya dikarenakan kurangnya pen- seorang merasa bertanggung jawab terhadap
gendalian baik kontrol hasil maupun kon- kekuasaan yang diperolehnya dibandingkan
trol perilaku dalam penyusunan anggaran. hanya sekedar berpartisipasi.
Walikota Palangka Raya mengatakan bahwa Partisipasi dalam pengambilan kepu-
audit yang dilakukan oleh BPK bertujuan tusan tersebut akan memotivasi karyawan
untuk melihat sumber-sumber PAD yang untuk lebih aktif sehingga peningkatan mo-
belum tergali secara maksimal, hal terse- tivasi tersebut berakibat pada peningkatan
but menandakan bahwa hasil berupa iden- kinerja. Ada hal yang perlu diperhatikan
tifikasi sumber-sumber PAD tidak berjalan dalam pemberian wewenang kepada bawa-
maksimal. Kontrol perilaku juga menjadi han, yaitu tingkat relevansi. Jika yang mem-
salah satu penyebab rendahnya realisasi peroleh wewenang merasa tidak relevan den-
PAD pada beberapa SKPD di Kota Palangka gan kemampuan atau tidak sesuai dengan
Raya, beberapa SKPD tersebut tidak men- yang diinginkan maka menurunkan motiva-
jadikan pelajaran rendahnya realisasi yang si dan produktifitasnya karena merasa tidak
terjadi pada tahun 2010 yang menyebabkan nyaman dengan wewenang tersebut. Proses
terulang lagi pada tahun 2011 dan 2012. penyusunan anggaran merupakan proses
Pada tahun 2011 Walikota Palangka Raya pembuatan berbagai jenis kegiatan, seorang
menyatakan bahwa target PAD tahun lalu bawahan dapat saja berminat pada satu ke-
(2010) tidak tercapai ka­rena ada beberapa giatan namun tidak berminat pada kegiatan
sumber peng­ hasilan yang tidak mampu yang lain atau seorang bawahan memiliki
di­tagih. kompetensi untuk membuat anggaran keg-
Dugaan penelitian ketiga adalah desen- iatan tertentu namun tidak memiliki kompe-
tralisasi memperkuat pengaruh positif par- tensi pada kegiatan yang lain terutama pada
tisipasi anggaran terhadap kinerja aparatur kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan
pemerintah daerah. Hasil pengujian mem- bidangnya.
buktikan bahwa desentralisasi memperkuat Rendahnya realisasi PAD di Kota
pengaruh partisipasi anggaran terhadap Palangka Raya diduga terjadi karena masih
kinerja aparatur pemerintah daerah. Parti- rendahnya desentralisasi atau masih tinggin-
sipasi anggaran berinteraksi dengan desen- ya sentralisasi sehingga aparat pemerintah
tralisasi meningkatkan kinerja. Hasil peneli- di Kota Palangka Raya tidak termotivasi. Hal
tian ini sejalan dengan beberapa penelitian tersebut tersirat dalam pernyataan Walikota
sebelumnya seperti Bruns et al. (1975) yang Palangka Raya ketika rencana menargetkan
menyatakan bahwa bawahan dalam organ- opini wajar tanpa pengecualian pada peng-
isasi yang tingkat desentralisasinya tinggi gunaan anggaran. Walikota menyatakan
merasa dirinya berpengaruh dalam kegiatan bahwa untuk mewujudkan keinginan terse-
yang berhubungan dengan anggaran di unit but tidak mudah karena harus didukung
kerjanya. oleh semua SKPD.
Desentralisasi merupakan pelimpahan Pengujian selanjutnya adalah gaya
secara meluas mengenai kekuasaan, pelim- kepemimpinan memperkuat pengaruh posi-
pahan wewenang dan tanggung jawab (Gul tif partisipasi anggaran terhadap kinerja
et al. 1995 dan Mia 1996), ijin yang diberi- aparatur pemerintah daerah. Hasil pengu-
kan kepada bawahan (Mia 1996) untuk pem- jian membuktikan bahwa partisipasi angga-
buatan keputusan secara independen. Pada ran berinteraksi dengan gaya kepemimpinan
tataran partisipasi, manajer yang lebih ren- dan meningkatkan kinerja aparatur pemer-
dah atau bawahan tidak diberi kekuasaan, intah daerah. Hasil penelitian ini konsisten
Yanida, Sudarma, Rahman, Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap ...398

dengan hasil penelitian Arifin dan Rohman diperankan sebenarnya merupakan pseu-
(2012) yang menyatakan bahwa gaya kepe- dopatisipation (partisipasi semu). Pseudopa-
mimpinan memiliki pengaruh positif yang tisipation adalah seolah-olah berpartisipasi,
signifikan terhadap hubungan partisipasi tetapi pada kenyataannya tidak berparti-
anggaran dengan kinerja pegawai. Pemimpin sipasi (Muslimah 1998). Partisipasi semu
yang memiliki gaya konsiderasi dan struktur ini bisa terjadi apabila manajemen tingkat
inisiatif yang tinggi menekankan pentingnya atas memegang kendali total atas proses
komunikasi yang terbuka dan parsial antara penyusunan anggaran dan mencari du-
bawahan dengan pemimpin serta memberi- kungan bawahannya. Dukungan ini hanya
kan penjelasan mengenai tugas dan peker- merupakan penerimaan formal dari bawa-
jaan yang harus dilakukan pegawai. Oleh hannya atas anggaran yang disusun dan
sebab itu, pemimpin dapat mengarahkan bukan mencari masukan dalam menyusun
pegawai untuk berpartisipasi dalam penyu- anggaran. Siegel dan Marconi (1989: 133-
sunan anggaran sehingga nantinya akan 134) menyatakan gaya kepemimpinan yang
meningkatkan kinerja pegawai. Komunikasi cenderung mendikte dan tidak memberi ke-
yang terbuka dan parsial antara pemimpin sempatan bawahan untuk berpartisipasi
dengan pegawai akan membuat hubun- akan menyebabkan tekanan, kegelisahan
gan baik antara keduanya sehingga pega- dan melemahnya motivasi. Rendahnya re-
wai akan berusaha untuk mencapai target alisasi PAD di Palangka Raya juga disebab-
yang telah ditentukan. Hal ini didukung oleh kan kurangnya koordinasi antara pemimpin
pendapat Ogbonna dan Harris (2000) yang dengan pegawai. Hal ini terlihat dari tegu-
menyatakan pemimpin yang berperan den- ran yang diberikan Walikota Palangka Raya
gan baik akan memotivasi pegawai untuk terhadap kepala SKPD sebagai pemimpin
bekerja lebih baik dan akan membuat pega- yang seharusnya mengarahkan pegawainya
wai lebih berhati-hati serta berusaha lebih dengan baik namun masih belum maksimal
keras untuk mencapai target yang diharap- dalam pencapaian target PAD.
kan organisasi, hal ini akan berdampak ter- Hasil penelitian ini juga menunjuk-
hadap kinerjanya. kan bahwa gaya kepemimpinan juga dapat
Melalui gaya kepemimpinan konsid- bertindak sebagai prediktor terhadap kin-
erasi dan struktur inisiatif, pimpinan dapat erja aparatur. Pemimpin yang efektif adalah
mengerahkan pegawainya untuk terlibat pemimpin yang mengakui kemampuan
dengan aktif dalam proses penyusunan dalam individu atau kelompok serta fleksi-
anggaran. Pemimpin yang demokratis akan bel dalam cara pendekatan yang digunakan
menciptakan fleksibilitas dalam proses pe- demi meningkatkan kinerja seluruh organ-
nyusunan anggaran, salah satu bentuk isasinya. Penelitian Baihaqi (2010) menun-
fleksibilitas tersebut adalah memberikan jukkan bahwa gaya kepemimpinan seorang
peluang kepada pegawainya untuk terlibat pemimpin sangat berpengaruh terhadap
dalam proses penyusunan anggaran sehing- kinerja bawahannya, di samping itu untuk
ga pegawai dapat mengekspresikan ide dan mendapatkan kinerja yang baik diperlukan
menyampaikan semua informasi yang mer- juga adanya pemberian pembelajaran terha-
eka miliki secara efektif. Oleh sebab itu gaya dap bawahannya.
kepemimpinan mempunyai dampak positif
bagi pengaruh partisipasi anggaran terha- SIMPULAN
dap kinerja aparatur, sehingga disimpulkan Hasil penelitian ini menunjukkan bah-
bahwa gaya kepemimpinan juga terbukti wa partisipasi anggaran berpengaruh positif
berperan sebagai faktor kontijen dalam pen- terhadap kinerja aparatur pemerintah dae-
garuh positif partisipasi anggaran terhadap rah. Berdasarkan hasil penelitian ini maka
kinerja aparatur. penting bagi masing-masing SKPD untuk
Namun hasil penelitian Nor (2007) lebih memperhatikan peran dan partisipasi
menunjukkan kombinasi antara partisipasi pegawai dalam proses penyusunan anggaran
anggaran dengan gaya kepemimpinan bu- tingkat SKPD. Semakin besar tingkat parti-
kanlah kesesuaian terbaik dalam mening- sipasi pegawai dalam penyusunan anggaran,
katkan kinerja. Hal ini disebabkan oleh ad- maka kinerja pegawai juga akan semakin
anya faktor lain yang lebih dominan, faktor meningkat. Hasil penelitian ini juga turut
tersebut seperti budaya bangsa Indonesia memperkuat teori penetapan tujuan dimana
yang masih diwarnai dengan budaya feoda- pegawai yang diberi kesempatan untuk me-
lis sehingga memungkinkan partisipasi yang nentukan target anggaran oleh atasan mer-
399 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 389-401

eka akan lebih memahami dan mengetahui sebagai Variabel Moderasi”. Diponegoro
target yang akan mereka capai sehingga itu Journal of Accounting, Vol. 1. No. 2, hal.
pada akhirnya akan meningkatkan kinerja 1-11.
mereka. Penelitian ini juga memberi bukti Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
empiris bahwa sistem pengendalian desen- Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Ja-
tralisasi, dan kepemimpinan memperkuat karta.
pengaruh partisipasi anggaran dengan kin- Arsanti, T.A. 2009. “Hubungan Antara Pene-
erja aparatur pemerintah daerah. tapan Tujuan, Self-Efficacy dan Kin-
Hasil penelitian ini diharapkan dapat erja”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE),
berguna bagi pengembangan penelitian- Vol. 12, No. 2, hal 97-110.
penelitian sejenis dan menjadi perbenda- Bahrul, E. 2002. Keuangan Pemerintah Dae-
haraan referensi untuk penelitian di masa rah Otonom di Indonesia, edisi kedua.
datang dengan mempertimbangkan beber- UI Press. Jakarta.
apa saran, yaitu: peneliti selanjutnya dapat Baihaqi, M. F. 2010. Pengaruh Gaya Kepe-
menggunakan PP No. 46 tahun 2011 tentang mimpinan terhadap Kepuasan Kerja
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil dan Kinerja dengan Komitmen Organ-
sebagai alat ukur kinerja aparatur setelah PP isasi sebagai Variabel Intervening (Stu-
tersebut telah diterapkan satu tahun. Harus di Pada PT Yudhistira Ghalia Indonesia
dilakukan upaya untuk memperbaiki instru- Area Yogyakarta). Universitas Dipone-
men penelitian apabila terdapat item yang goro Semarang.
tidak valid ketika uji pilot. Penelitian selan- Bangun, A. 2009. Pengaruh Partisipasi
jutnya diharapkan untuk lebih memperluas dalam Penyusunan Anggaran, Kejelas-
ruang lingkup penelitian misalnya penelitian an Sasaran Anggaran dan Struktur De-
sentralisasi terhadap Kinerja Manaje-
dilakukan di Pemerintah Provinsi. Perlu di-
rial SKPD dengan Pengawasan Internal
lakukan wawancara lebih mendalam den-
sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Ka-
gan tujuan untuk croscheck argumen dari
sus Pada Pemerintah Kabupaten Deli
responden. Untuk akademisi, dalam rangka
Serdang). Tesis tidak Dipublikasikan.
menambah khasanah ilmu pengetahuan ki-
Universitas Sumatera Utara.
ranya dapat menambah variabel prediktor
Baron, R. M. dan D.A. Kenny. 1986. “The
yang mempengaruhi kinerja aparatur pemer-
Moderator-Mediator Variable Distinc-
intah daerah yang tidak dimasukkan dalam tion in Social Psychological Rsearch:
model penelitian ini, misalnya karakteristik Conceptual, Strategic and Statistical
tujuan anggaran yang dalam penelitian ini Considerations”. Journal of Personality
hanya diwakili oleh partisipasi anggaran se- and Social Psychology, Vol. 51, No. 6,
mentara masih ada 4 (empat) dari karakter- hal. 1173-1182.
istik tujuan anggaran yaitu kejelasan tujuan Brownell, P. 1982. “The Role of Accounting
anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi Data in Performance Evaluation, Bud-
anggaran, kesulitan tujuan anggaran. getary Participation, and Organization-
al Effectiveness”. Journal of Accounting
DAFTAR RUJUKAN Research, Vol. 20, No. 1, hal. 12-27.
Adi, B. 2006. Pengaruh Partisipasi Penyu- Brownell, P. dan M. Hirst. 1986. “Reliance
sunan Anggaran Terhadap Kinerja on Accounting Information, Budgetary
Pemimpin dengan Desentralisasi dan Participation, and Task Uncertainty:
Dukungan Organisasi Sebagai Variabel Tests of a Three-Way Interaction”. Jour-
Moderating. Tesis tidak Dipublikasikan. nal of Accounting Research, Vol. 24, No.
Universitas Brawijaya. Malang. 2, hal. 241-249.
Amrul, S.S dan M. Nasir. 2002. “Pengaruh Bruns, W., J. Bruns, Jr., dan J.H. Water-
Gaya Kepemimpinan dan Ketidakpas- house. 1975. “Budgetary Control and
tian Lingkungan terhadap Hubungan Organization Structure”. Journal of Ac-
antara Partisipasi Penganggaran den- counting Research, Vol. 13, No. 2, hal.
gan Senjangan Anggaran”. Simposium 177-203.
Nasional Akuntansi V, hal. 384-399. Chenhall, R.H. dan P. Brownell. 1988. “The
Arifin, S. dan A. Rohman. 2012. “Pengaruh Effect of Participative Budgeting on Job
Partisipasi Penyusunan Anggaran Ter- Satisfaction and Performance: Role Am-
hadap Kinerja Aparat Pemerintah Dae- biguity As An Intervening variable”. Ac-
rah: Komitmen Organisasi, Budaya counting, Organization and Society, Vol.
Organisasi, dan Gaya Kepemimpinan 13, No. 3, hal. 225-233.
Yanida, Sudarma, Rahman, Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap ...400

Chong, V.K. dan K.M. Chong. 2002. “Budget Husin, R. 2010. Pengaruh Partisipasi Angga-
Goal commitment and Informational ran terhadap Kinerja Pimpinan dengan
Effects of Budget Participation on Per- Desentralisasi, Budget Goal Commit-
formance: A Structural Equation Mo- ment, dan Job-Relevant Information
deling Approach”. Behavioral Research sebagai Variabel Moderating (Studi
In Accounting, Vol. 14, hal. 67-68. Empiris di Pemerintah Kota Ternate).
­­­­Chong, V.K. dan Johnson, D. M. 2007. Tesis tidak Dipublikasikan. Universitas
“Testing a Model of The Antecedents Brawijaya. Malang.
and Consequences of Budgetary Partic- Jermias, J. dan T. Setiawan. 2008. “The
ipation on Job Performance”. Account- Moderating Effects of Hierarchy and
ing and Business Research., Vol. 37, Control Systems on the Relationship
No. 1, hal. 3-19. Between Budgetary Participation and
DeCoster, D.T dan J.P. Fertakis. 1968. “Bud- Performance”. The International Journal
get Induced Pressure and Its Relation- of Accounting, Vol. 43, hal. 268-292.
ship to Supervisory Behavior”. Journal Kerr, J. L. 2004. “The Limits of Organiza-
of Accounting Research, Vol. 6, No. 2, tional Democracy”. Academy of Man-
hal. 237-246. agement Executive, Vol. 18, No. 3, hal.
Erez, M., P.C. Earley dan C.L. Hulin. 1985. 81-95.
“The Impact of Participation on Goal Langfield, K, dan K. Smith. 1997. “Manage-
Acceptance and Performance: A Two- ment Control Systems and Strategy: A
Step Model”. Academy of Management Critical Review”. Accounting, Organiza-
Journal, 1985, Vol. 28, No. 1, hal. 50- tion and Society, Vol. 22, hal. 207-232.
66. Latham, Gary, P dan Gary A. Yukl. 1976.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multiva- “Effects of Assigneed amd Participative
rite dengan SPSS. Cetakan Keempat. Goal Setting on Performance and Job
Badan Penerbit Universitas Dipone- Satisfaction”. Journal of Applied Psy-
goro. Semarang. cholog, Vol. 61, No. 2, hal. 166-171.
Gordon, L.A., dan Miller. 1976. “A Contin- Luthans, F. 2010. Organizational Behavior
gency Framework for the Design of An Evidence Based Approach. 12th Edi-
Accounting Information System”. Ac- tion. McGraw-Hill. London.
counting, Organization and Society, hal. Marani, Yohanes. 2002. Motivasi dan Pe-
59-69. limpahan Wewenang Sebagai Variabel
Govindarajan, V. 1986. “Impact of Partici- Moderating dalam Hubungan Antara
pation in The Budgetary Process on Partisipasi Penyusunan Anggaran den-
Managerial Attitudes and Performance: gan Kinerja Manajerial (Studi Empiris
Universalistic and Contingency Per- pada Perguruan Tinggi Swasta di Jaya-
spectives”. Decision Sciences, Vol. 17, pura). Tesis. Universitas Diponegoro.
hal. 496-516. Semarang.
Govindarajan, V. dan J. Fisher. 1990. “Strat- Media Online. 2013. BPK Audit Realisasi
egy, Control Systems and Resource PAD dan Kinerja SKPD. Diunduh tang-
Sharing: Effects on Business-unit Per- gal 6 Maret 2013. <http://www.bor-
formance”. Academy of Management neonews.co.id>
Journal, Vol. 33, No. 2, hal. 259-285 Media Online. 2012. SBY Menyoroti Penyer-
Gul, F.A., J.S.L Tsui., C. Steve, C. Fong dan apan APBD Yang Rendah. Diunduh
H.Y.L Kwok. 1995. “Desentralisation tanggal 6 Maret 2013. <http://nasion-
as a Moderating Factor in the Budget- al.tvonenews.tv/>
ary Participation Performance Relation- Media Online. 2012. Empat SKPD Serap
ship: Some Hongkong Evidence”. Ac- Anggaran di Bawah 80%. Diunduh
counting and Business Research, Vol. tanggal 6 Maret 2013. <http://www.
25, No. 98, hal. 107-113. borneonews.co.id/>.
Hehanusa, M. 2010. Pengaruh Partisipasi Media Online. 2012. Riban Tegur Pejabat
Penganggaran terhadap Kinerja Aparat: Tak Capai Target. Diunduh tanggal 7
Integrasi Variabel Intervening dan Vari- Juni 2013. <http://banjarmasin.tri-
abel Moderating pada Pemerintah Kota bunnews.com/>
Ambon dan Pemerintah Kota Sema- Mia, L. 1988. “Managerial Attitude, Motiva-
rang. Tesis tidak Dipublikasikan. Uni- tion and The Effectiveness of Budget
versitas Diponegoro. Semarang. Participation”. Accounting, Organization
401 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 389-401

and Society, Vol. 13, No. 5, hal. 465- The Academy of Management Journal,
475. Vol. 21, No. 2, hal. 173-192.
Milani, K. 1975. “The Relationship of Partici- Ouchi, W.G. dan Maguire, M. A. 1975. “Or-
pation in Budget-Setting to Industrial ganizational Control: Two Functions”.
Supervisor Performance and Attitudes: Administrative Science Quarterly, Vol.
A Field Study”. The Accounting Review, 20, hal. 559−569.
Vol. 50, No. 2, hal. 274-284. Republik Indonesia. 2006. Peraturan Men-
Miller, K.I dan P.R. Monge. 1986. “Participa- teri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor
tion, Satisfaction and Productivity: A 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pen-
Meta-Analytical Review”. Academy of gelolaan Keuangan Daerah.
Management Journal Vol. 29, No. 4, hal. Republik Indonesia. 2011. Peraturan Pemer-
727-753. intah (PP) Nomor 46 Tahun 2011 ten-
Munawar. 2006. Pengaruh Karakteristik tang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Negeri Sipil.
Sikap dan Kinerja Aparat Pemerintah Shields, B. J. G. D. dan S. M. Young. 1990.
Daerah di Kabupaten Kupang. Tesis ti- “The Case for Multiple Methods in Em-
dak Dipublikasikan. Universitas Brawi- pirical Management Accounting Re-
jaya. Malang. search (With An Illustration from Bud-
Murray, D. 1990. “The Performance Effects get Setting)”. Journal of Management
of Participative Budgeting: An Inte- Accounting, Vol. 2, hal. 33-66.
gration of Intervening and Moderating Sholihin, M., R. Pike, M. Mangena dan J. Li.
Variables”. Behavior Research in Ac- 2011. “Goal-Setting Participation and
counting, Vol. 2, hal. 104-123. Goal Commitment: Examining the Me-
Muslimah, S. 1998. “Dampak Gaya Kepe- diating Roles of Procedural Fairness
mimpinan, Ketidakpastian Lingkungan and Interpersonal Trust in a UK Finan-
dan Informasi Job-Relevant terhadap cial Services Organisation”. The British
Perceived Usefulness Sistem Pengang- Accounting Review, Vol. 43, hal. 135-
garan”. Jurnal Riset Akuntansi Indone- 146.
sia, Vol. 1, No. 2, hal. 219-238 Simons, R. 1990. “The Role of Management
Nor, W. 2007. Desentralisasi dan Gaya Kepe- Control Systems in Creating Competi-
mimpinan Sebagai Variabel Moderating tive Advantage: New Perspective”. Ac-
dalam Hubungan Antara Partisipasi counting, Organization and Society, Vol.
Penyusunan Anggaran dan Kinerja 15, hal. 127-143.
Manajerial. Simposium Nasional Akun- Simons, R. 1995. “Control in An Age of Em-
tansi X, hal. 1-27. powerment”. Harvard Business Review,
Ogbonna dan L.C. Harris. 2000. “Leadership hal. 80−88.
Style, Organizational Culture and Per- Sumarno, J. 2005. Pengaruh Komitmen Or-
formance: Empirical Evidence From UK ganisasi dan Gaya Kepemimpinan ter-
Companies”. International Journal of hadap Hubungan antara Partisipasi
Human Resource Management, Vol. 11, Anggaran dan Kinerja Manajerial. Sim-
hal. 766-788. posium Nasional Akuntansi VII, hal.
Ouchi, W.G. 1978. “Transmission of Control 1-31.
Through Organizational Hierarchy”. Umar, H. 2002. Metodologi Penelitian Untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis. Gramedia
Pustaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai