RETURN
Investasi
RISIKO
2 Pendahuluan
Belakangan ini semakin banyak orang yang mulai
memberanikan diri menjadi investor baik itu investor
reksa dana, saham, forex ataupun obligasi.
Ada beberapa faktor penyebabnya, antara lain
meningkatnya taraf hidup,
meningkatnya biaya hidup
Ketika seseorang ingin memulai menjadi investor,
maka biasanya ia harus mempelajari potensi
keuntungan yang dihasilkan dan kemudian potensi
risiko yang mungkin akan dihadapi.
KEUANTUNGAN
Istilah Keuntungan
Return
Keuntunga
n
Yield
Yield Vs. Return
5
Yield digunakan untuk menggambarkan kelebihan
dana yang diperoleh tanpa mengurangi nilai
pokoknya. Istilah ini sering digunakan pada
instrumen investasi yang menghasilkan kelebihan
uang bagi pemegangnya. Biasanya dilambangkan
dalam persentase (pembagian antara hasil dengan
pokok).
Adapun istilah return lebih sering digunakan pada
kegiatan investasi saham baik dalam bentuk dividen
ataupun kelebihan harga saham.
Jenis Yield
6
Beberapa jenis Yield yang dikenal antara lain:
1) Coupon Yield. Kupon yang dibayarkan oleh suatu obligasi dibagi
nilai pokok obligasinya. Misalnya suatu obligasi bernominal Rp
100 juta membagikan kupon senilai Rp 10 juta per tahun, maka
Coupon Yieldnya adalah 10%
2) Current Yield. Kupon yang dibayarkan oleh suatu obligasi dibagi
dengan harga pasarnya. Misalkan suatu obligasi dengan nominal
Rp 100 juta dibeli oleh investor senilai Rp 105 juta. Kupon obligasi
tersebut adalah 10 juta. Maka Current Yield adalah Rp 10 juta / Rp
105 juta = 9.52%
3) Dividend Yield. Dividen yang dibayarkan oleh suatu saham dibagi
harga saham. Misalkan harga suatu saham Rp 1.000 dan
membagikan dividen sebesar Rp 50 per lembar, maka dividend
yield adalah 5%
Jenis Yield
7 Yield to Maturity (YTM):
YTM adalah istilah keuntungan obligasi dalam bentuk
kupon ditambah dengan keuntungan / kerugian dari selisih
harga.
Contoh: suatu obligasi yang jatuh temponya 5 tahun, kupon
10%, nominal Rp 100 juta dibeli seorang investor dengan
harga Rp 105 juta. Ini artinya investor tersebut menerima
keuntungan Rp 10 juta selama 5 tahun dan mengalami
kerugian senilai Rp 5 juta karena pada akhir jatuh tempo
hanya dibayar sesuai pokok yaitu Rp 100 juta.
Pada dasarnya YTM merupakan istilah yang paling sering
dipergunakan baik itu untuk mencerminkan hasil investasi
di obligasi ataupun digunakan dalam berbagai pemberitaan
ekonomi. Semakin tinggi Yield, berarti bunga yang
dibayarkan semakin tinggi yang menandakan pula suatu
negara Kurang dipercaya, dan sebaliknya
Jenis Yield
8 Earning Yield.
Merupakan pengembangan dari ahli pasar modal yang
kesulitan membandingkan antara valuasi saham dan
valuasi obligasi. Nilai Earning Yield Saham dapat
dibandingkan dengan nilai YTM Obligasi
Earning ini dihitung dengan membagi 1 dengan Price
Earning Ratio PER. Misalnya PER = 10x, maka Earning
Yield = 1 / 10 = 10%. Artinya jika investor membeli
saham yang PER = 10 x, itu ibarat dia membeli Obligasi
yang YTMnya 10%.
Jadi ketika dibandingkan misalnya YTM Obligasi 8% dan
Earning Yield saham 10%, maka dikatakan Obligasi
Lebih Mahal dibandingkan Saham karena Yield yang
dihasilkan lebih kecil.
Logikanya dalam kondisi ini lebih baik membeli saham
dibandingkan membeli obligasi. Begitu pula sebaliknya.
Jenis Return
9
Return dapat dibedakan menjadi expected
return dan actual return:
Expected return (Return ekspetasi)
adalah return yg diharapkan akan
didapat oleh investor di masa yang
akan datang
Actual return/Realized return (Return
aktual) adalah return yang
sesungguhnya terjadi atau didapatkan
oleh investor
Sumber Return
10
Istilah return lebih sering digunakan pada
kegiatan investasi saham.
Return kegiatan investasi dapat berasal dari
dua sumber: pembagian dividen dan kenaikan
harga saham (Capital Gain).
Capital gain merupakan keuntungan yang
diperoleh dari selisih harga jual dari harga
beli sekuritas di pasar sekunder atau
dengan rumus: (Pt – Pt-1) / Pt-1
Dividen merupakan laba yang dibagikan
kepada pemegang saham.
Rumus Perhitungan Return
11
?
2001 ? ?
?
2002 ? ?
2003 ? ? ?
2004 ? ? ?
?
2005 ? ?
Jawaban Soal 1
Soal
Dividen setahun yang dibayarkan adalah
sebesar Rp120. Harga saham bulan kemarin
adalah sebesar Rp1.010, dan bulan ini adalah
sebesar Rp1.100. Return total bulan ini
sebesar:
Jawaban Soal 2
Soal
Dividen setahun yang dibayarkan adalah
sebesar Rp120. Harga saham minggu kemarin
adalah sebesar Rp1.050 dan minggu ini adalah
sebesar Rp1.100. Return total minggu ini adalah
sebesar:
Jawaban Soal 3
Harga Saham
Periode Dividen (Dt) Return (Rt)
(Pt)
Return
Periode Capital Gain (Loss) Dividen Yield
(4)= (2) +
(1) (2) (3)
(3)
Soal
Suatu reksa dana memiliki beberapa harga sebagai berikut:
a) Harga Akhir Tahun 2008 Rp 1.000
b) Harga Akhir Tahun 2009 Rp 1.200
c) Harga Akhir Tahun 2010 Rp .1.500
d) Harga Akhir Tahun 2011 Rp 1.725
Asumsi selama tahun tersebut tidak ada pembagian dividen.
Pertanyaan:
a) Berapa total return tahun 2009 (Artinya beli di akhir
2008 jual di akhir 2009)
b) Berapa pula total return tahun 2010 dan 2011 ?
c) Berapa total return selama 3 tahun (beli di akhir 2008
dan jual di akhir 2011)?
Menghitung Total Return: Jawaban
19
Data
Pengukuran Probabilitas
Expected
Return Data Historis
Time Series
Menghitung Expected Return dengan Data
22 Probabilitas Kejadian
Untuk mengestimasi return, investor harus memperhitungkan
setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu, atau
yang lebih dikenal dengan probabilitas kejadian.
Probability suatu kejadian diartikan sebagai harapan dimana
kejadian tersebut bisa terjadi.
Sebagai gambaran, berikut ini diberikan ilustrasi mengenai
kemungkinan akan turun hujan hari ini atau besok. Melihat
keadaan cuaca, maka kemungkinannya adalah 60% akan turun
hujan dan 40% tidak turun hujan. Maka dapat dibuat
probabilitasnya:
Kejadian Probability
Hujan 0,6 = 60%
Tidak Hujan 0,4 = 40%
1,0 = 100%
Menghitung Expected Return dengan Data
23 Probabilitas Kejadian
.
Misalnya seseorang menginvestasikan saham pada perusahaan “X“ dan
perusahaan “Y“, dimana kita akan berharap untuk memperoleh capital
gain dan dividen atas keputusan yang akan kita pilih tersebut.
Saham Perusahaan X
Keadaan Ekonomi Probability Rate of Return
Kuat 0,3 100%
Normal 0,4 15%
Resesi 0,3 -70%
Saham Perusahaan Y
Keadaan Ekonomi Probability Rate of Return
Kuat 0,3 20%
Normal 0,4 15%
Resesi 0,3 10%
Menghitung Expected Return dengan Data
24 Probabilitas Kejadian
Apabila kita kalikan setiap kemungkinan hasil dengan probability dari
masing-masing dan kemudian kita jumlahkan hasilnya, maka kita akan
memperoleh apa yang disebut “ weighted average of return “ atau yang
dikenal sebagai “ expected rate of return “.
Sebagai gambaran bisa dilihat pada contoh perhitungan di bawah ini
Saham Perusahaan X
Keadaan Ekonomi Probability Rate of Return Expected Return
Kuat 0,3 100% 30%
Normal 0,4 15% 6%
Resesi 0,3 -70% -21%
Jumlah Expected Return 15%
Saham Perusahaan Y
Keadaan Ekonomi Probability Rate of Return Expected Return
Kuat 0,3 20% 6%
Normal 0,4 15% 6%
Resesi 0,3 10% 3%
Jumlah Expected Return 15%
Menghitung Expected Return dengan Data
Probabilitas Kejadian
Keterangan:
E(Ri) = return yang diharapkan untuk aset i
Ri¯ = return rata-rata aset i
Ri = return aset i
∑ = tanda penjumlahan
N = jumlah observasi
Menghitung Expected Return dengan Data Time Series
28
Berikut data 2 harga saham (Saham A dan Saham B)
Return Saham A Return Saham B
Bulan Harga Saham A Harga Saham B (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
-21 3.500 10.000
-20 3.250 10.100 -7,143 1,000
-19 3.500 11.200 7,692 10,891
-18 3.800 11.000 8,571 -1,786
-17 4.000 10.700 5,263 -2,727
-16 4.500 11.000 12,500 2,804
-15 4.600 11.200 2,222 1,818
-14 4.500 11.700 -2,174 4,464
-13 4.550 12.000 1,111 2,564
-12 4.650 11.500 2,198 -4,167
-11 4.700 11.500 1,075 0,000
-10 4.750 11.200 1,064 -2,609
-9 4.900 12.000 3,158 7,143
-8 5.000 12.400 2,041 3,333
-7 5.100 12.600 2,000 1,613
-6 5.150 12.750 0,980 1,190
-5 5.200 12.500 0,971 -1,961
-4 5.100 12.200 -1,923 -2,400
-3 5.200 12.300 1,961 0,820
-2 5.000 12.500 -3,846 1,626
-1 5.400 12.600 8,000 0,800
Menghitung Expected Return dengan Data
29 Time Series
Return yang diharapkan untuk Saham A dan Saham B adalah
sebagai berikut:
N
E(Ri) = Ri¯ =∑ ( Ri) / N
i
Keterangan:
E(Ri) = return yang diharapkan untuk aset i
Ri¯ = return rata-rata aset i
Ri = return aset i
∑ = tanda penjumlahan
N = jumlah observasi
Tidak Menyukai
/Menghindari Risiko
(Risk Averter)
.
33 Sumber risiko investasi dlm
saham
Risiko bisnis risiko utk menjalankan suatu
bisnis di industri tertentu.
Risiko suku bunga perubahan suku bunga
mempengaruhi return saham, jika suku bunga
naik, maka harga saham akan turun, ceteris
paribus.
Risiko pasar fluktuasi pasar scr keseluruhan
yg memengaruhi return investasi yg terlihat dr
perubahan indeks pasar faktor ekonomi,
politik, kerusuhan, dsb
34 Sumber risiko investasi dlm
saham
Risiko inflasi / daya beli penurunan daya
beli akan membuat investor meminta
kenaikan return atas investasi
Risiko likuiditas kecepatan sekuritas utk
diperdagangkan di pasar sekunder
volume perdagangan
Risiko mata uang perubahan mata uang
suatu negara dgn mata uang negara lainnya.
Risiko negara (country risk) kondisi
perpolitikan suatu negara
Jenis
35
risiko dalam konteks portofolio
Risiko tdk
sistematis
Total risiko
Risikoportofolio
Risiko sistematis
Saham Perusahaan X
Keadaan Ekonomi Probability Rate of Return Expected Return
Kuat 0,3 100% 30%
Normal 0,4 15% 6%
Resesi 0,3 -70% -21%
Jumlah Expected Return 15%
Saham Perusahaan Y
Keadaan Ekonomi Probability Rate of Return Expected Return
Kuat 0,3 20% 6%
Normal 0,4 15% 6%
Resesi 0,3 10% 3%
Jumlah Expected Return 15%
Menghitung Risiko dengan Data
41 Probabilitas
43
Berikut data data 2 harga saham (Saham A dan Saham B)
Return Saham B
Bulan Harga Saham A Harga Saham B Return Saham A (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
-21 3.500 10.000
-20 3.250 10.100 -7,143 1,000
-19 3.500 11.200 7,692 10,891
-18 3.800 11.000 8,571 -1,786
-17 4.000 10.700 5,263 -2,727
-16 4.500 11.000 12,500 2,804
-15 4.600 11.200 2,222 1,818
-14 4.500 11.700 -2,174 4,464
-13 4.550 12.000 1,111 2,564
-12 4.650 11.500 2,198 -4,167
-11 4.700 11.500 1,075 0,000
-10 4.750 11.200 1,064 -2,609
-9 4.900 12.000 3,158 7,143
-8 5.000 12.400 2,041 3,333
-7 5.100 12.600 2,000 1,613
-6 5.150 12.750 0,980 1,190
-5 5.200 12.500 0,971 -1,961
-4 5.100 12.200 -1,923 -2,400
-3 5.200 12.300 1,961 0,820
-2 5.000 12.500 -3,846 1,626
-1 5.400 12.600 8,000 0,800
Menghitung Risiko dengan Data
44 Historis Time Series
N
Varian (σi2) = ∑(Ri-E(R))2/(n–1)
i
Saham A Saham B
E(R) 15% 15%
SD 65,84% 3,38%
2. Menghitung varian
N
Varian (σi2) = ∑(Ri-E(R))2/(n–1)
i
Varian A
= {[8%-12%]2+[10%-12%]2+[12%-12%]2+[14%-12%]2+[16%-12%]2}/4
= 10%
Varian B
= {[16%-12%]2+[14%-12%]2+[10%-12%]2+[14%-12%]2+[16%-12%]2}/4
= 10%
pembahasan
Saham A Saham B
E(R) 15% 20%
5,84% 8,38%