2. Kegiatan inti :
- Diskusi tentang arti gawat , darurat,gawat darurat.
Gawat : Kondisi yang mengacam jiwa dan harus segera mendapat pertolongan
Darurat : Kondisi seadanya , tak ada persiapn sebelumnya.
Gawat darurat : Kondisi yang mengacam jiwa dan harus segera di tangani dengan kondisi
seadanya (baik tempat maupun alat ).
Misal : Tersedak makanan, tenggelam di sungai, tertabrak motor, tersengat listrik,
Kebakaran, jatuh dari pohon dll.
PPGD perlu di pelajari, karena menjadi kebutuhan bagi siapa saja dan juga naluri untuk menolong
harus di sertai dengan kemampuan.
B. Prinsip pertolongan :
Tidak menambah jumlah korban dan keparahan korban
Hanya bersifat sementara sebelum mendapatkan pertolongan medis
Tidak hanya berdasar kemauan tetapi disertai pengetahuan dan kemampuan.
Penutup :
Evaluasi dengan tanya jawab dan membuat rangkuman tentang arti, tujuan dan prinsip
PPGD
Kata kunci :
PPGD : terjadi di mana saja,kapan saja,dan menimpa siapa saja.
Arti : gawat, darurat, gawat darurat beserta contohnya
Tujuan dan prinsip PPGD.
MATERI : DR.ABC
Waktu : 60 menit
ALAT : Kertas Plano/Manila, spidol , solasi, boneka bila ada.
Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, peragaan
A. Kegiatan awal
Mengenalkan diri
Memberikan pertanyaan, mana yang perlu di tolong lebih dahulu antara korban kanker
ganas dan mutaber
Memberikan pertanyaan apa yang dilakukan bila ada korban kecelakaan dijalan raya
B. Kegiatan inti :
Menjelaskan DR. ABC
a. D. Danger ( Bahaya )
Jangan menolong kalau membahayakan diri sendiri atau pastikan kondisi sekitar
sudah aman.
b. R. Response ( Kesadaran )
Melakukan panggilan atau tepukan untuk melihat reaksi korban, bila tidak terdapat
respon berarti korban tidak sadar.
d. B. Breathing ( Pernafasan )
Pastikan korban masih bernafas dengan cara mendekatkan pipi penolong ke hidung
korban, dengar dan rasakan hembusan nafasnya, lihat gerakan dadanya, bila tidak
ada hembusan nafas segera beri nafas buatan.
Adapun cara memberikan nafas buatan yaitu dengan cara :
- Angkat dagu korban ( head till chin lift )
- Buka mulut korban dan tempelkan mulut penolong ke mulut korban dengan
rapat lalu tiupkan nafas 1 kali jeda 5 detik tiup lagi 1 kali, dipastikan sampai
dada korban mengembang ketika ditiup.
Tentukan letak kompresi dada yaitu pada pertengahan tulang dada (sternum)
Letakkan telapak tangan pada titik kompresi lalu tindihkan telapak tangan yang lain
diatasnya, dengan posisi saling mengunci
C. Penutup :
- Evaluasi , memberi pertanyaan ulang.
D. Kata Kunci :
- Memperkenalkan DR. ABC beserta contoh riilnya
- Bila mungkin memodelkan Penanganan RJP
- Penanganan gangguan pernafasan
Sub Materi : Mengenal luka perdarahan
Waktu : 30 menit
Tujuan : Peserta bisa memahami macam-macam luka perdarahan
A. Kegiatan awal :
- Menggali dari peserta tentang pengertian luka melalui tanya jawab
- Ada berapa macam luka.
B. Kegiatan Inti :
a. Luka Perdarahan:
Ciri-ciri :Ada darah yang keluar dari kulit atau organ tubuh yang terluka akibat
goresan, irisan, tusukan, benturan atau sebab yang lain
Jenisnya :Ada perdarahan di dalam/darah tidak keluar dari dalam tubuh yang
mengalami perdarahan organ tubuh di bagian dalam.
Perdarahan luar darah keluar dari organ tubuh.
Perdarahan luar ada 3 macam :
1. Di pembuluh nadi (darah muncrat berwarna merah segar)
2. Di pembuluh balik (darah mengalir berwarna merah tua)
3. Di pembuluh kapiler (darah menetes,merembes berwarna merah gelap)
Cara penangananya :
a. Penanganan Perdarahan Dalam
- Tindakan DR. ABC, beri Oksigen bila ada
- Kontrol perdarahan luar
- Selimuti korban agar tetap hangat
- Lakukan penangan shock
- Bila korban sadar, baringkan dan tekuk kedua lutut
Prinsip pertolongan :
Bersihkan luka (setidaknya dengan air bersih), stop/hentikan perdarahan, serta tutup
lukanya.
C. Penutup :
- Di tanyakan kembali kepada peserta pengertian luka.
- Ada berapa macam
- Bagaimana cara penangananya.
D. Kata kunci :
- Bersihkan luka
- Stop / tutup perdarahan
- Tutup luka dengan membalut
Sub Materi : Luka bakar
Waktu : 30 menit
Tujuan : Peserta bisa tahu dan mengerti dan bahayanya juga cara menanganinya.
Alat bantu : Plano, mitela, spidol, isolasi
1. Kegiatan awal :
- Menggali pengetahuan peserta tentang luka bakar
- Apa bahaya luka bakar
- Bagaimana cara penangananya .
2. Kegiatan Inti :
Ciri luka bakar :
Kulit terluka atau terbuka akibat terkena nyala api, bahan kimia, aliran listrik atau sebab
lainnya
Penyebab :
- Panas berlebihan (api, air, minyak, aspal, dan benda panas)
- Gesekan (tali)
- Kimia (larutan asam/basa kuat)
- Listrik (tegangan tinggi, perumahan)
- Radiasi (sinar matahari, panas lampu, nuklir)
Jenisnya :
Luka bakar bisa dilihat dari luasnya bagian tubuh yang terbakar (dalam hitungan persen)
atau dilihat dari kedalaman bagian tubuh yang terbakar (dalam hitungan derajat).
Cara Penanganannya :
1. Cara Penanganan Umum
- Setelah dilakukan penghentian penyebaran panas,
- Segera tutup luka dengan lapisan terlebih dahulu,
- Lalu tutup luka dengan kain bersih dengan memperhatikan besar kecilnya luka,
posisi dan menyesuaikan bentuk anatomi tubuh.
2. Cara Penanganan Luka Bakar Kimia, Aspal panas
- DR.ABC
- Lepaskan baju yang terkena, jangan berusaha melepaskan zat yang menempel
pada kulit.
- Siram dengan air mengalir selama 10-20 menit.
- Tutup luka dengan kasa steril (darurat pakai potongan kain yang bersih,
sebelumnya dilapisi daun pisang muda).
- Cari pertolongan medis
Prinsip pertolongannya :
- Hentikan proses pendalaman/penyebaran panas dengan mengaliri air dingin yang
bersih pada luka.
- Lalu tutup luka untuk menghindari masuknya kuman, namun lebih baik sebelum
ditutup dengan kain bersih, lebih dahulu dilapisi dengan lapisan yang dingin, steril
dan tidak lengket ( misalnya daun pisang yang masih menggulung ) agar tidak
lengket.
.
3. Penutup :
Evaluasi pengertian luka bakar dan cara menanganinya, kesulitan yang di jumpai dan
pemecahan masalahnya.
4. Kata Kunci :
- Jangan memberi apa-apa, mengoleskan, meneburkan pada luka bakar.
- Fungsi pembalutan pada luka bakar sebagai penutup luka
Materi : Mengenal Luka
Waktu : 90 menit
Tujuan : Peserta bisa memahami macam-macam luka dan tahu cara penangannya.
Alat bantu : Kertas Plano/Manila, Spidol, Isolasi, Mitela, Flatenga, funda, Spalk, papan
(drackbarr/tandu), pelapis steril (daun pisang muda)
A. Kegiatan awal
Tanyakan :
1. Apa itu patah tulang
2. Penyebab patah tulang
3. Ciri – ciri patah tulang
B. Kegiatan inti :
Pengetian patah tulang
Terpisahnya tulang menjadi dua atau beberapa bagian komplit atau partial ( retak )
Cara Penanganan :
- Lakukan pembidaian, pastikan dan stabilkan posisi yang patah,
- Ekspos daerah cedera, tangani perdarahan pada patah tulang terbuka
- Cek nadi di ujung bawah, cari papan penahan untuk menopang sendi di atas dan
bawah daerah cedera.
- Apit bagian tubuh yang patah dengan kedua papan, lalu ikat
- Pastikan ikatan erat namun tidak menghentikan denyut nadi
- Stiap 15 menit cek pembalut agar tidak terlalu kuar atau terlalu longgar
- kalau diperlukan bisa diberi penyangga atau digendong
C. Penutup :
Tanyakan kembali apa patah tulang dan macamnya serta bagaimana cara penangannya,
sehingga kita bisa tahu sampai sejauh mana pemahaman peserta terhadap materi yang telah
disampaikan.
D. Kata Kunci :
- Mengenal penyebab dan tanda-tanda patah tulang
- Prinsip cara penanganan (Istirahatkan antara dua sendi)
- Cara penanganan patah tulang khusus (patah tulang belakang, patah tulang leher).
Materi : Pembalutan
Waktu : 90 menit
Tujuan :
- Untuk pengenalan dan kegunaan Mitela ,Spalk , Tandu dll.
Alat :
- Mileta,tandu ,spalk ,sandal jepit,papan,dll.
A. Kegiatan awal :
Berlatih melipat mitela
B. Kegiatan Inti :
Mengenalkan mitela bahwa mitela itu ada 3 macam.
- Mitela denga bentuk segi tiga
- Funda dengan bentuk segitiga yang di potong sampingnya
- Flatenga denga bentuk segitiga yang potong ujung segi tiganya.
Kegunaan spalk dan sandal jepit daun pisang muda/plastik yang steril
Menyampaikan bagaimana cara melipat mitela dan kegunaanya .
Memberi contoh cara membalut yang baik, baik untuk luka bakar, luka perdarahan
maupun luka patah tulang
Di sampaikan pula cara penanganan luka patah tulang selangka
Demontrasi
Membuat kelompok.
Proses pembalutan
C. Penutup :
- Lomba
- Evaluasi
D. Kata Kunci :
- Memahamkan fungsi dan kegunaanya mitela serta spalk
- Memahami cara memberikan pertolongan
Materi : Teknik Evakuasi dan Transportasi
Waktu : 45 menit
Tujuan :
- Mengenal transportasi , beserta syaratnya.
- Mengetahui bagaimana caranya memindahkan korban serta menggunakan alat apa
- Mengetahui dan memperhatikan cara memindahkan korban khusus.
Alat bantu : Spidol, kertas Plano, solasi, Mitela, Tandu, Kain (sarung, jarik ) dll.
Metode :
- Ceramah
- Demontrasi
A. Kegiatan Awal :
- Menyampaikan tujuan materi transportasi
- Melanjutkan pertanyaan sesi sebelumnya, serta memberi pertanyaan setelah di tolong
sang korban ini mau diapakan dan di bawa ke mana, dengan alat apa dan berapa orang
untuk cara memindahkan korban baik khusus maupun tidak.
B. Kegiatan Inti :
1. EVAKUASI
Evakuasi adalah proses mengangkat dan memindahkan penderita ke tempat yang
lebih aman, dengan tujuan untuk mendapatkan pertolongan lanjutan atau untuk
menghindarkan korban dari bahaya yang mengancam. Evakuasi bisa dilakukan sendirian
atau berkelompok, dengan atau tanpa alat bantu.
Rencanakan : pahami benar apa yang akan dilakukan, serta kesulitan yang mungkin
terjadi saat pemindahan dan pengangkatan berlangsung.
Bila tak yakin, jangan coba-coba untuk mengangkat/memindahkan korban
Jangan membuat cedera lebih lanjut pada penderita, hindari cedera pada penolong
Gunakan otot besar (otot tungkai, paha dan panggul) bukan dengan punggung atau
pinggang
Pertahankan posisi badan dan kedudukan kaki agar stabil, punggung tetap lurus saat
mengangkat
Dekatkan korban sedekat mungkin dengan tubuh penolong untuk keseimbangan
2. TRANSPORTASI
Transportasi adalah pemindahan korban/penderita dari tempat kejadian ke tempat
yang lebih aman atau langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.
Proses Transportasi
C. Penutup
Melakukan praktek evakuasi dan transportasi
D. Kata kunci
Penegasan tujuan transportasi yang harus dipahami dengan benar.