Anda di halaman 1dari 21

PEMBENTUKAN FORUM

KOORDINASI TARUNA
SIAGA BENCANA
(TAGANA)
DAFTAR ISI
1. LATAR BELAKANG
2. KONSEP KOMUNKASI DAN KOORDINASI
3. MAKSUD DAN TUJUAN
4. STRUKTUR FORUM KOORDINASI TAGANA
(FKT) NASIONAL, PROVINSI,
KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN
5. RENTANG KENDALI
6. STRUKTUR KOPERASI CARAKA TARUNA
INDONESIA (KCTI)
7. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
8. MEKANISME KERJA


LATAR BELAKANG
1. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 82/HUK/2006
tanggang 14 Desember 2006 tentang Taruna Siaga
Bencana, belum menjawab kebutuhan dan dinamika
Tagana yang berkembang saat ini dan mendatang
terutama tentang pengorganisasian, pembinaan,
pengembangan, rekruitmen dan lainnya.
2. Keputusan Direkur Jenderal Bantuan dan Jaminan
Sosial Departemen Sosial Nomor
147/BJS.BS.08.04/IX/2008, tentang Struktur Tim
Koordinasi TAGANA Wilayah Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Fungsi Koordinator terkait dengan
luasan wilayah, kejadian bencana dan jumlah personil
Tagana sebanyak 33.000 sebagai suatu beban yang
cukup berat.
Lanjutan
3. Hasil moneva di lapangan terdapat nomenklatur berbeda tentang
organisasi TAGANA, seperti : Presiden Tagana, Tim Manajemen,
Tim Koordinasi, Tagana Provinsi .., dll.
4. Peningkatan peran dan profesionalisme serta eksistensi Tagana
dalam penanggulangan bencana memerlukan pengorganisasian
dan pengintegrasian yang lebih baik di daerah maupun nasional.
5. Untuk menjawab kebutuhan di atas maka diperlukan rumusan
tentang tata kelola Tagana yang lebih komrehensif sesuai dinamika
yang berkembang pada saat ini dan mendatang, maka perlu
adanya sarana yang memungkinkan tercipta dan meningkatnya
kerja sama antar Tagana. Wadah tersebut adalah diusulkan
FORUM KOORDINASI TAGANA (FKT) baik di tingkat Nasional,
Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun Kecamatan.

KONSEP KOMUNIKASI DAN KOORDINASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara
keduanya (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi,
tanggal 21 Juni 2010, pukul 12.00 Wib.)
Hakekat koordinasi : upaya memadukan
(mengintegrasikan), menyerasikan dan
menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan
yang saling berkaitan beserta segenap gerak, langkah
dan waktunya dalam rangka pencaiapian tujuan dan
sasaran bersama (Lembaga Administrasi Negara RI,
1997)

MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud : Forum Koordinasi Tagana (FKT)
dimaksudkan sebagai sarana memadukan
(mengintegrasikan), menyerasikan dan
menyelaraskan berbagai kepentingan dan
kegiatan penanggulangan bencana yang
dilakukan oleh Tagana

Tujuan :
1. Menjawab kebutuhan pengorganisasian Tagana yang
lebih terintegrasi dan profesional baik dari aspek
jumlah Tagana, wilayah kerja maupun kompleksitas
permasalah bencana yang dihadapi.
2. Sebagai wadah pertukaran dan penyebaran informasi
serta kegiatan, dan penyelesaian permasalahan-
permasalahan yang mungkin terjadi antar Tagana.
3. Memberikan suatu format pengorganisasian Tagana
secara berjenjang mulai dari tingkat Kecamatan,
Kabupaten/Kota sampai dengan tingkat Nasional.
4. Membangun net-working antar Tagana maupun stake
holders dalam penanggulangan bencana.
5. Memberikan wadah untuk membangun pengalaman
kebencanaan dari masing-masing karakteristik lokal
menjadi strategi penanganan bencana nasional
berkarakter.
6. Memperkuat rentang kendali pendelegasian
wewenang dan tanggung jawab secara berjenjang.
STRUKTUR FORUM KOORDINASI
TAGANA (FKT) NASIONAL
PEMBINA
KETUA FORUM

WAKIL KETUA FORUM
DEWAN PEMBINA :
KETUA : MENTERI SOSIAL
WK. : DIRJEN BANJAMSOS
SEKT. : DIR. BSKBA
SEKRETARIS BENDAHARA
KETUA I
BIDANG PERENCANAN
KETUA II
BIDANG OPERASI
KETUA III
BIDANG SUMBER DAYA
KETUA IV
BIDANG PENGENDALIAN
STAF PERENCANAAN :
1. STAF PERENCANAAN
2. STAF KERJASAMA
STAF OPERASI :
1. STAF KEG. REGULER
2. STAF KEG. DARURAT
STAF SUMBER DAYA :
1. SDM
2. LOGISTIK
3. PRASARANA
STAF PENGENDALIAN :
1. STAF PENGENDALIAN
EKSTERNAL
2. STAF PENGENDALAN
INTERNAL
3. STAF PENGENDALIAN
KHUSUS
PEMBINA FUNGSIONAL
UKE I DAN II
KEMENTERIAN SOSIAL
PEMBINA UMUM
1. BNPB
2. INSTANSI TERKAIT
STRUKTUR FORUM KOORDINASI
TAGANA (FKT) PROVINSI
PEMBINA
KETUA FORUM

WAKIL KETUA FORUM
DEWAN PEMBINA :
KETUA : GUBERNUR
WK : KA. DIN/INSTITUSI
SOSIAL PROVINSI
SEKT. : KABID BANJAMSOS

SEKRETARIS BENDAHARA
KETUA I
BIDANG PERENCANAN
KETUA II
BIDANG OPERASI
KETUA III
BIDANG SUMBER DAYA
KETUA IV
BIDANG PENGENDALIAN
STAF PERENCANAAN :
1. STAF PERENCANAAN
2. STAF KERJASAMA
STAF OPERASI :
1. STAF KEG. REGULER
2. STAF KEG. DARURAT
STAF SUMBER DAYA :
1. SDM
2. LOGISTIK
3. PRASARANA
STAF PENGENDALIAN :
1. STAF PENGENDALIAN
EKSTERNAL
2. STAF PENGENDALAN
INTERNAL
3. STAF PENGENDALIAN
KHUSUS
PEMBINA FUNGSIONAL
KABID/KABAG
DINAS/INSTITUSI
SOSIAL PROVINSI

PEMBINA UMUM
BPBD PROVINSI
DINAS/INSTITUSI
TERKAIT

STRUKTUR FORUM KOORDINASI
TAGANA (FKT) KABUPATEN/KOTA
PEMBINA
KETUA FORUM

WAKIL KETUA FORUM
DEWAN PEMBINA :
KETUA : BUPATI
WK. : KA. DIN/INTITUSI
SOSIAL KAB/KOTA
SEKT.: KABID BANJAMSOS

SEKRETARIS BENDAHARA
KETUA I
BIDANG PERENCANAN
KETUA II
BIDANG OPERASI
KETUA III
BIDANG SUMBER DAYA
KETUA IV
BIDANG PENGENDALIAN
STAF PERENCANAAN :
1. STAF PERENCANAAN
2. STAF KERJASAMA
STAF OPERASI :
1. STAF KEG. REGULER
2. STAF KEG. DARURAT
STAF SUMBER DAYA :
1. SDM
2. LOGISTIK
3. PRASARANA
STAF PENGENDALIAN :
1. STAF PENGENDALIAN
EKSTERNAL
2. STAF PENGENDALAN
INTERNAL
3. STAF PENGENDALIAN
KHUSUS
PEMBINA FUNGSIONAL
DINAS/INSTITUSI
SOSIAL KAB/KOTA
PEMBINA UMUM
1. BPBD KAB/KOTA
2. DINAS/INSTITUSI
TERKAIT

STRUKTUR FORUM KOORDINASI
TAGANA (FKT) KECAMATAN
PEMBINA
KETUA FORUM

WAKIL KETUA FORUM
DEWAN PEMBINA :
KETUA : CAMAT
SEKT. : KASIE KESRA

SEKRETARIS BENDAHARA
KETUA I
BIDANG PERENCANAN
KETUA II
BIDANG OPERASI
KETUA III
BIDANG SUMBER DAYA
KETUA IV
BIDANG PENGENDALIAN
STAF PERENCANAAN :
1. STAF PERENCANAAN
2. STAF KERJASAMA
STAF OPERASI :
1. STAF KEG. REGULER
2. STAF KEG. DARURAT
STAF SUMBER DAYA :
1. SDM
2. LOGISTIK
3. PRASARANA
STAF PENGENDALIAN :
1. STAF PENGENDALIAN
EKSTERNAL
2. STAF PENGENDALAN
INTERNAL
3. STAF PENGENDALIAN
KHUSUS
KSB 1
KSB 2 KSB 3 Dst
RENTANG KENDALI
NASIONAL
PROVINSI
1
PROVINSI
2
PROVINSI
3 (Dst.)
KABUPATEN/KOTA
1
KABUPATEN/KOTA
2
KABUPATEN/KOTA
3 (Dst.)
KECAMATAN
1
KECAMATAN
2
KECAMATAN
3 (Dst.)
KAMPUNG
1
KAMPUNG
2
KAMPUNG
3 (Dst.)
INFRASTRUKTUR
GARDU SOSIAL LUMBUNG SOSIAL
CARAKA 1 CARAKA 2 CARAKA 3,
dst
Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas : Mengkoordinir perencanaan,
pengorganisasian, dan pelaksanaan serta
pengendalian kegiatan, sumber daya dan
potensi yang dimiliki Tagana dalam rangka
kesiapsiagaan bencana, tanggap darurat dan
pemulihan sosial sebagai akibat dampak
bencana, serta melaksanakan tugas-tugas
penanganan permasalahan sosial di lapangan.

Fungsi :

Mekoordinir perencanaan dan program kerja forum
untuk pengintegrasian program yang sedang dan akan
dilaksanakan.
Melakukan pendataan Tagana by name by adress
serta potensi yang dimiliki anggota Tagana secara
berjenjang.
Menyiapkan rekruitmen, calon Taruna Siaga Bencana,
pelatihan kejuruan/spesialisasi serta Tagana Khusus,
Jambore Tagana, Apel Siaga Tagana, Temu Nasional
Tagana.
Menyiapkan kaderisasi kepemimpinan dan
kepengurusan forum.
Melaksanakan peningkatan profesonalisme anggota
melalui latihan, simulasi, gladi dan bentuk latihan
lainnya.


Lanjutan
6. Melakukan pertemuan berkala untuk membahas informasi
kegiatan dan permasalahan-permasalahan yang muncul.
7. Mengkoordinir dan mengerahkan Tagana untuk penanggulangan
bencana baik sebelum, pada saat maupun sesudah terjadi
bencana.
8. Menginisiasi upaya penanggulangan bencana yang bersifat
preventif proaktive, dan responsive.
9. Mengembangkan jaringan kerja dengan stake holders
penanggulangan bencana lainnya.
10. Menggali sumber pembiayaan forum melalui berbagai sumber
yang ada di wilayah kerja yang tidak mengikat dengan
sepengetahuan dan persetujuan Kementerian Sosial,
Dinas/Institusi Sosial Provinsi/Kabupaten/Kota secara
berjenjang..
11. Mengendalikan seluruh proses kegiatan penanggulangan
bencana sesuai siklus PB.

Mekanisme Kerja
1. Forum Koordinasi Tagana Nasional melaksanaan fungsi
operasional penanggulangan bencana bidang bantuan
sosial bekerjasama dengan Dinas/Institusi Sosial daerah
dan Kementerian Sosial RI.
2. Posisi Forum Koordinasi Tagana (FKT) terdiri dari :
a. Tingkat Nasional berkedudukan di Jakarta dan
membawahi Forum Koordinasi Tagana (FKT)
Provinsi.
b. FKT Provinsi berkedudukan di Ibukota Provinsi
membawahi FKT Kabupaten/Kota.
c. FKT Kabupaten/Kota berkedudukan di Ibukota
Kabupaten/Kota membawahi FKT Kecamatan.
d. FKT Kecamatan berkedudukan di Ibukota Kecamatan
membawahi Kampung-Kampung Siaga Bencana.
e. Hubungan (korelasi) antar forum dilakukan sesuai
dengan rentang kendali dan kewenangan yang dimiliki.



Lanjutan
3. Mekanisme hubungan antara forum nasional, forum provinsi dan
forum Kabupaten/Kota, serta kecamatan adalah bersifat koordinatif
pada saat kondisi normal dan komando pada saat kondisi darurat.
4. Pengambilan keputusan forum dilakukan secara
musyawarah/mufakat dan voting apabila diperlukan, setidak-tidaknya
memenehui 2/3 dari jumlah forum yang hadir dan sesuai dengan tata
aturan organisasi (akan dirumuskan tersendiri).
5. Pemilihan Ketua Forum dan kepengurusannya dilaksanakan secara
musyawarah dan mufakat sesuai dengan tata aturan organisasi, dan
perangkat forum dipilih sesuai hak prerogatif Ketua terpilih.


6. Untuk Ketua Forum Nasional terdiri dari wakil-wakil provinsi, untuk
prvinsi terdiri dari wakil-wakil kabupaten/kota, untuk Ketua Forum
Kabupaten/Kota terdiri dari wakil-wakil Kecamatan, disetujui dan
disyahkan oleh Kementerian Sosial, Dinas Sosial/Institusi Sosial
Provinsi/Kabupaten/Kota secara berjenjang (diskusikan).
Lanjutan
7. Pertemuan Forum Koordinasi Tagana (FKT) Nasional dilakukan
setidaknya 1 (satu) kali dalam setahun secara reguler.
8. Apabila diperlukan pertemuan di luar jadwal reguler maka
pertemuan Forum Koordinasi Tagana (FKT) Nasonal dapat diwakili
oleh sekurang-kurangnya 3 utusan wilayah Barat, tengah dan Timur
yang pembagian wilayahnya sebagai berikut : Wilayah Barat:
Sumatera, Jawa. Wilayah Tengah : Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB
dan NTT. Wilayah Timur ; Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan
Papua, dengan inisiasi dari Ketua Forum Koordinasi Tagana (FKT)
Nasional (ketentuan hal tersebut akan diatur tersendiri).
9. Apabila diperlukan pertemuan di luar jadwal reguler maka
pertemuan Forum Koordinasi Tagana (FKT) Provinsil dapat diwakili
oleh sekurang-kurangnya 3 utusan Kabupaten/Kota.
10. Apabila diperlukan pertemuan di luar jadwal reguler maka
pertemuan Forum Koordinasi Tagana (FKT) Kabupaten dapat
diwakili oleh sekurang-kurangnya 3 utusan Kecamatan.
11. Pertemuan Forum Koordinasi Tagana (FKT)
Provinsi/Kabupaten/Kota dilakukan setidaknya 1 (satu) kali dalam
setahun secara reguler.
Lanjutan
12. Masa kerja kepemimpinan dan kepengurusan forum 3
(tiga) tahun dan dapat dipilih kembali pada satu
periode berikutnya paling banyak 2 kali masa jabatan.
13. Pada kondisi dan pertimbangan tertentu yang
mengakibatkan kerugian dan kerusakan Tagana atau
Forum Koordinasi Tagana, maka Kementerian Sosial,
Dinas Sosial/Institusi Sosial Provinsi/kabupaten dapat
memberikan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan.
14. Setiap program/aktivitas Forum dikoordinasikan dan
atas persetujuan Kementerian Sosial, Dinas
Sosial/Institusi Sosial Provinsi/Kabupaten/Kota secara
berjenjang.

Catatan :
1. Forum dibentuk dalam rangka memperluas fungsi dan
peran Tim Koordinasi, kepemimpinan forum merupakan
keterwakilan dari organisasi yang dibawahnya,
pengambila keputusan forum berdasarkan musyawarah
dan mufakat.
2. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian tersebut
akan diatur melalui ketentuan tersendiri
3. Pembentukan forum akan berkorelasi dengan rencana
pembentukan Kampung Siaga Bencana dan
pembentukan Koperasi Caraka Taruna Indonesia dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan para anggota
TAGANA.
4. Sebelum terbit ketetuan baru yang mengatur TAGANA
maka ketentuan lama masih tetap berlaku.
5. Implikasi anggaran atas rencana perubahan pengaturan
Forum Koordinasi TAGANA akan diatur kemudian.
STRUKTUR
KOPERASI CARAKA TARUNA INDONSEIA
(KCTI)
INDUK KCTI
(NASIONAL)
PUSAT KCTI
(PROVINSI)
PRIMERD KCTI
(KABUPATEN/KOTA)
UNIT USAHA KECAMATAN
1
UNIT USAHA KECAMATAN
2
UNIT USAHA KECAMATAN
3 (Dst.)
KSB KSB KSB KSB KSB KSB

Anda mungkin juga menyukai