Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN

TARUNA SIAGA BENCANA KECAMATAN GEDONG TATAAN


KABUPATEN PESAWARAN
MEI - AGUSTUS 2019

DISUSUN OLEH:
M. ALI MUBAROK
TAGANA KECAMATAN GEDONG TATAAN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat kepada kami,

Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan Taruna Siaga Bencana (TAGANA)

Kabupaten Pesawaran Tahun 2019.

Untuk meningkatkan kinerja Taruna Siaga Bencana (TAGANA) maka dibutuhkan

sebuah tolak ukur yang tertuang dalam sebuah laporan kegiatan Yang berisi kegiatan

Taruna Siaga Bencana (TAGANA) baik di lapangan, administratif maupun yang bersifat

kelembagaan. Dalam laporan ini juga dilampirkan foto kegiatan TAGANA.

Laporan ini di buat untuk memenuhi kewajiban sebagai Taruna Siaga Bencana

(TAGANA) yang dalam tugasnya disyaratkan untuk membuat laporan kepada pihak terkait

dalam hal ini Kecamatan, Dinas Sosial Kabupaten maupun Propinsi.

Memang dalam Laporan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Pesawaran

ini masih banyak kekurangan baik materi maupun teks laporan. Sudi kiranya dapat

memberikan masukan kepada kami dan mohon maaf jika ada kekurangan dalam

pembuatan laporan ini.

TAGANA Kecamatan Gedong Tataan

……………………………………...
N.I.A.T : 10.08.0588
TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA)
KECAMATAN GEDONG TATAAN
KABUPATEN PESAWARAN
2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Potensi penyebab bencana di wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia dapat

dikelompokkan dalam 3 (tiga) jenisbencana, yaitu bencana alam, bencana nonalam, dan

bencana sosial.bencana alam antara lain berupa gempa bumi, banjir, letusangunung

berapi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaranhutan/lahan, hama penyakit

tanaman, epidemi, wabah, kejadianluar biasa, dan kejadian antariksa/benda-benda

angkasa. Sementara nonalam antara lain kebakaran hutan/lahan yang disebutkan

ulahmanusia, kecelakaan transfortasi, kegagalan konstruksi/teknologi,dampak industri

ledakan nuklir, dan pencemaran lingkungan.Anggapan sebahagian masyarakat

bahwa bencana kutukan atasdosa dan kesalahan yang telah diperbuat, sehingga

seseorang harus menerima bahwa itu sebagai takdir akibat perbuatannya hingga tidak

perlu berusaha melakukan langkah-langkah pencegahan atau penanganannya. Dilain

pihak menganggap bencana suatu peristiwa yang tak terelakan dan korban harus

segera mendapatkan pertolongan, sehingga fokus dari penanganan bencana lebih

bersifat bantuan dan kedaruratan Wilayah Indonesia kesiapsiagaan bencana

dilaksanakan melalui kegiatan penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan

kedaruratan bencana, pengorganisasian pemasangan dan pengujian sistem peringatan

dini, penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar,

pengorganisasian penyuluhan dan gladi tentang mekanisme tanggap darurat,

penyiapan lokasi evakuasi, penyusunan data akurat informasi dan pemutakhiran


prosedur tetap tanggap darurat bencana, serta penyediaan dan penyiapan bahan

barang dan peralatan untuk pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana.

Upaya penanganan bencana yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia salah

satunya adalah dengan dikeluarkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang ditetapkan pada tanggal 26 April

2007 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang telah di tetapkan pada tanggal 28

Februari 2008. Telah membahas tentang kesiapsiagaan yang dilaksanakan oleh

Badan/Satuan/Unit Penanggulangan Bencana yang ada di seluruh Wilayah Indonesia

Komunikasi untuk ikut andil dalam penanggulangan bencana diperkuat juga dalam

Pasal 26 ayat 1e Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana yang menyebutkan bahwa setiap orang berhak berpartisipasi dalam pengambilan

keputusan terhadap kegiatan penanggulangan bencana, khususnya yang berkaitan

dengan diri dan komunitasnya. Menilai pentingnya keterlibatan masyarakat dalam

penanggulangan bencana untuk mewujudkan kesejahteraan sosial, mendorong

Departemen Sosial melalui Direktorat Jendral Bantuan dan Jaminan Sosial berupaya

untuk meningkatkan peran masyarakat dengan membentuk secara serentak

Taruna Siaga Bencana pada tanggal 23 Maret 2004.Pembentukan Tagana sendiri

merupakan suatu upaya untuk dapat memberdayakan dan mendayagunakan generasi

muda dalam berbagai aspek penanggulangan bencana, khususnya yang berbasis

masyarakat.

Tagana sebagai suatu organisasi memiliki komponen komponen pada umumnya

berupa visi dan misi, tujuan yang jelas, struktur organisasi, pembagian tugas, hak dan

kewajiban anggota dan membahas mengenai hak dan kewajiban, hal tersebut tentu erat

kaitannya dengan sebuah peranan. Peranan Tagana merupakan suatu perbuatan

seseorang atau sekelompok orang dengan cara tertentu dalam usaha menjalankan

hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya. Dalam hal ini seorang
anggota Tagana tentu akan dipengaruhi beberapa hal untuk dapat memenuhi

perannya pada organisasi Tagana. Indikator yang mempengaruhi peranan

tersebut diantara lain motivasi, kemampuan, dan integritas.Tingkat kesadaran

masyarakat setempat dalam menghadapi dan menanggulangi bencana. Dengan demikian

permasalahan dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Peran Anggota Tagana.


B. WAKTU PELAKSANAAN

1. TUGAS POKOK TAGANA ……………………………......………………….................


Fungsi :
TAGANA berperan dalam setiap tahap penanggulangan bencana

Pasca Bencana :

1.Melakukan pencatatan tentang jumlah rumah rumah rusak,  jumlah korban 

(sakit, meninggal dunia)

2.Membantu Pemda daerah

3.Melakukan kajian dampak bencana

4.Melakukan rujukan

5.Melakukan evaluasi

6.Menyusun laporan

Pada Saat Bencana :

1.Melakukan evakuasi korban selamat

2.Mendirikan shelter dan dapur umum lapangan

Pra bencana :

1.Melakukan latihan secara terus menerus dalam penanggulangan bencana

2.Merencanakan dan  menyiapkan jumlah  barang  bantuan  dalam PB

3.Melakukan sinergi (kerja sama) dengan berbagai pihak dalam PB

4.Memetakan daerah rawan bencana

- Ketika Terjadi Bencana Dalam Skala tertentu

Dalam konteks kerja sama dalam penanggulangan bencana personel TAGANA


yang ada di satu provinsi/kab dengan provinsi/kab lain  saling membantu dalam

percepatan penanganan korban bencana (BKO).

1. PENJABARAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN OLEH TAGANA

1. Tugas – tugas yang dilaksanakan oleh TAGANA di lapangan


Jelaskan :

Tugas yang Waktu


No Lokasi Jenis Kegiatan Ket
dilaksankan Pelaksanaan
Satu Rumah
Mebantu Kamis, Dusun 6 Pemadaman Habis Terbakar,
( 22/08/2019)
1 Memadamkan Desa Rumah yang kediaman Ali
Kebakaran Sukaraja Kebakaran Arifin (60). Tidak
ada korban jiwa
2
3

2. Salah satu tugas dari TAGANA adalah melakukan pemetaan social berupa
pendataan Daerah rawan bencana diwilayahnya serta membantu unsure Sosial
dalam hal pendataan PMKS dan amsalah Sosial Lainnya.

3. Dalam setiap melaksanakan tuigas dilapangan ,Anggota Tagana selalu


berkoordinasi dengan Pimpinannya masing-masing.

2. URAIAN HASIL KEGIATAN


Satu Rumah Habis Terbakar, kediaman Ali Arifin (60). Tidak ada korban jiwa
BAB II
PENUTUP

Demikian laporan kegiatan bulan Mei sampai dengan Agustus 2019 saya sampaikan,
sebagai bentuk pertanggung jawaban sebagai amggota TAGANA kepada Pihak terkait.
Dinas Sosial Kabupaten Lampung Tengah untuk diteruskan ke Dinas Sosial Propinsi
Lampung. Juga kepada Camat sebagai kepala wilayah di Kecamatan …………... Walaupun
kami sangat menyadari, bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan masih banyak yang harus diperbaiki, tetapi mudah-mudahan informasi yang
ada dalam laporan ini, dapat bermanfaat dan membantu pihak Pemerintah/Instansi terkait
lainnya terutama Kementerian Sosial RI dan jajarannya di tingkat Propinsi dan Kabupaten
dalam menggulirkan sebuah program kepada masyarakat terutama dalam penanganan
Kebencanaan di Wilayah Kampung,Kecamatan,Kabupaten,Propinsi dan Nasional.

Mengetahui,
KEPALA DINAS SOSIAL Kamis, 29 Agustus 2019
KABUPATEN PESAWARAN TAGANA
Kadis/Sekdis/kabid Linjamsos KEC. GEDONG TATAAN

PILIH YANG ADA DITEMPAT ……………………………….


NIP. …………………………… N.I.A.T :10.08.0588
. HENNY KENEDY, NIP. 196111151988031005
Laporan TAGANA Mei s.d Agustus 2019 dalam Gambar :

Membantu Damkar Memadamkan Satu Rumah kediaman Ali Arifin (60), yang terbakar

Dusun 6, Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran

Anda mungkin juga menyukai